Sebelum membaca Novel ini, jangan lupa untuk kasih hati, jempol, dan juga vote agar author semangat ya~ Saya sebagai LegendaNgawur ingin meminta anda yang membaca ini untuk baca beberapa chapter dan memberitahu apakah itu seru atau tidak.
Intinya jangan lupa untuk Vote ya~
Kenapa semua orang selalu menginginkan hasil yang diberi oleh seseorang dan ketika mereka melihat hasil yang diberikan orang itu, dia hanya bisa mengeluh dan tidak bisa menerimanya. Seharusnya dia ini bersyukur karena sudah di kasih, walaupun kita diberi sesuatu yang tidak berguna... Aku yakin itu akan berguna di suatu hari nanti tepatnya.
Kenapa semua orang selalu saja ingin jalan pintas, kenapa mereka semua selalu menginginkan kemudahan dan bukan kesulitan...? Di setiap kehidupan seharusnya ada ujian sulit bukan ujian mudah dan diselesaikan dengan jalan pintas. Seharusnya kita selesaikan ujian kehidupan dengan usaha dan kerja keras.
Entah kenapa aku merasa kesal melihat Manusia yang selalu saja ingin jalan pintas dan kemudahan, walaupun mereka sudah mendapatkan apa yang mereka mau yaitu jalan pintas dan kemudahan, mereka masih saja tidak bersyukur atas apa yang mereka dapatkan. Entah kenapa menurutku game itu kurang adil ketika itu memiliki sistem equipment yang dibayar dengan uang asli dan equipment itu adalah kunci dimana para player yang kaya bisa menjadi kuat karena equipment itu memiliki status yang lebih kuat dari equipment gratisan.
Aku juga pernah melihat banyak sekali komik, novel, dan anime yang menceritakan sebuah dunia fantasi dimana seorang protagonis yang dari awalnya sudah kuat tanpa sebuah alasan atau alasan lainnya adalah dia diberi kekuatan oleh dewa itu sendiri. Anime itu menceritakan sebuah fantasi dimana seorang murid SMA tereinkarnasi ke sebuah dunia fantasi dan dia bisa menjadi kuat tanpa sebuah usaha dan kerja keras.
Bagaimana caranya itu... Itu cukup adil, bukan artinya aku iri atau sesuatu, itu hanya akan membuat si protagonis tidak akan pernah berubah. Dia hanya akan terus mengandalkan kekuatan yang ia dapat dari dewa itu, aku benci melihat seseorang yang tidak bekerja keras dari nol dan tidak bersyukur walaupun mereka sudah di beri kemudahan. Manusia hanya mementingkan pikiran egois dan keluhan mereka semua.
***
Aku sedang berjalan di tengah kota yang dipenuhi dengan manusia yang sedang fokus dengan ponsel mereka, aku hanya bisa menatap langit-langit yang terlihat cerah, "... ..." Aku menghela nafasku karena lama-lama dunia yang aku tinggali ini mulai dipenuhi dengan manusia yang hanya mengandalkan kemudahan dan jalan pintas, kota yang aku tinggali ini memiliki teknologi yang canggih hingga mereka semua saat ini hanya fokus dengan ponsel mereka yang canggih. Ponsel itu bisa melakukan apapun termasuk memainkan sebuah video game.
Aku memasukkan kedua tanganku di dalam saku jaket-ku lalu aku mulai berhenti tepat di depan zebracross, aku menatap ke atas dimana terdapat sebuah iklan yang menunjukkan tentang game yang sedang tren saat ini, nama game itu adalah Conqueror of World dan aku sama sekali tidak tertarik dengan game atau apapun itu, "Game apapun itu, pasti saja uang dapat membuat seseorang kuat. Apakah tidak ada game yang hanya mengandalkan usaha dan kerja keras?" Aku berhenti menatap iklan itu.
"Bukan game atau apapun itu, kau bisa berusaha di dunia lain yang bernama Touri..." Tiba-tiba aku mendengar suara yang terdengar seperti suara seorang laki-laki, aku menatap iklan itu kembali dan aku melihat sesosok pria aneh yang memiliki jubah warna merah gelap yang menghalangi seluruh tubuhnya bahkan wajahnya, aku hanya bisa melihat bayangan di wajahnya, "Hah...?" Ketika aku mengedipkan kedua mataku, pria berjubah itu tiba-tiba menghilang dari kedua penglihatanku.
"Touri...?"
"Dunia yang berbeda dari dunia yang kau tinggali saat ini, Touri adalah sebuah inti semesta dan di tempat itu... Tidak ada yang mustahil! Touri adalah dunia fantasi dimana terdapat ras, kekuatan dahsyat, dan tentu saja sihir. Di dunia itu, tidak ada jalan pintas atau kata-kata untuk tidak berusaha, jika kau tidak berusaha maka kau akan mengalami hidup yang berat disana termasuk dengan kematian dan penyiksaan di dunia yang bernama Touri." Aku langsung membulatkan kedua mataku lagi ketika aku melihat pria aneh itu sedang berdiri di depanku.
"Apa---"
SWOOOSSHHH!!!
Tiba-tiba kedua mataku langsung melihat mobil dan motor yang melaju dengan kecepatan maksimal, "Ehh...?" Aku langsung melihat sekeliling dimana terdapat beberapa orang yang sedang menertawaiku karena aku melamun di saat-saat aku bisa menyeberangi jalan, "Bagaimana bisa aku melihat pria aneh itu...? Tadi dia muncul di berita yang aku lihat beberapa detik yang lalu dan sekarang aku bisa melihat pria aneh itu sedang berdiri tepat di depanku lalu menghilang beberapa saat ketika lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau." Aku menghela nafasku lalu menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah.
Beberapa menit kemudian, aku tiba di depan rumahku dengan ekspresi yang terlihat bersemangat untuk mengangkat beban, aku ingin menjadi seseorang yang kuat melalui latihan yang sangat sulit, tetapi latihan itu akan terlihat dan terasa mudah jika aku melakukannya dengan berusaha sekuat mungkin! Tujuanku adalah untuk menjadi seorang laki-laki kuat yang bisa melindungi seseorang yang aku sangat cintai dan aku masih belum menemukannya sih, tetapi... lebih baik bersiap dari awal jadi aku bisa menghadapi masalah yang akan datang!
Aku bergegas masuk ke dalam kamarku yang dipenuhi dengan alat-alat olahraga dan aku juga memiliki sebuah komputer dimana aku hanya menggunakannya untuk melihat cara untuk membeli diri sendiri dan cara untuk bertambah kuat melalui latihan, aku bahkan sudah mengunduh banyak sekali video tentang olahraga yang memiliki banyak sekali bagian dan tahap-tahap, aku juga tidak lupa untuk belajar agar otakku bisa berkembang. Otakku membutuhkan ilmu pengetahuan yang luas dan juga pengalaman.
Percuma jika kau berlatih dengan rajin, kau bisa saja kalah oleh seseorang yang memiliki ilmu yang luas dan pengalaman yang luas, sudah hampir 3 jam aku melakukan olahraga, sepertinya tubuhku ini sudah mulai mendapatkan beberapa pengembangan. Otot-otot lenganku terasa keras dan aku mulai menumbuhkan beberapa otot perut, aku berhenti mengangkat beban yang lumayan berat itu lalu aku menghampiri kursi belajarku, "Hah... hah... hah...." Aku mengambil sebuah handuk yang terdapat di atas kursi belajarku itu lalu aku mengusap semua keringat yang terdapat di seluruh tubuhku.
"Tubuhku terasa lemas sekarang, mungkin sudah saatnya aku beristirahat." Ucapku, aku menatap sebuah foto yang terletak di atas meja belajarku, aku mengambil foto itu lalu foto itu mulai menunjukkan diriku bersama dengan orang tuaku, Ibu-ku mati di perkosa sedangkan Ayahku mati dibunuh. Di saat itulah aku merasa lemah dan tidak berdaya, aku hanya bisa melihat mereka dan tidak bisa melakukan apapun selain melihat, mereka terbunuh dengan cara yang sadis sekali, "... ..."
Aku jadi merasa kesal ketika aku mulai mengingatnya, aku menepatkan foto itu di atas lemariku, "Aku janji, ibu, ayah... Aku akan bertambah kuat agar aku bisa melindungi seseorang yang aku cintai dan aku anggap penting! Aku tidak mau bersikap lemah seperti dulu!" Ucapku selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, aku mulai berjalan pergi dan menghampiri kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhku yang berkeringat ini.
***
Aku mulai menyalakan shower dengan memutarkan tuas-nya lalu shower itu mulai membasahi seluruh tubuhku dengan air hangat, "Aku ini adalah seorang murid yang sudah lulus dari SMA, aku tidak bisa melanjutkan pendidikan-ku ke kuliah karena aku tidak memiliki uang... Sialan, jika saja aku jujur kepada Ibu dan Ayah tentang nilai SMA-ku yang selalu sempurna. Aku mencari jalan pintas dengan mencontek dan menyimpan buku jawab di kolong meja belajarku..." Ucapku selagi merasa menyesal, Ibu dan Ayahku sangat membenci jalan pintas dan seseorang yang tidak berusaha dengan apa yang ia bisa lakukan.
"Seharusnya aku mengaku dan menghadapi kesalahanku sejak itu... Seharusnya aku tidak mencoba untuk mencari jalan pintas sialan...!!! SEHARUSNYA AKU BERUSAHA KERAS!!! SEHARUSNYA AKU MENGANDALKAN PIKIRANKU SENDIRI, SIALAN!!!" Aku mulai menghantam tembok yang ada di depanku, "Jika kau ingin membayar kesalahan itu maka kau seharusnya mulai bekerja keras..." Tiba-tiba suara yang pernah aku dengar sejak berada di kota itu terdengar lagi, aku melirik ke belakang dan aku melihat sesosok pria aneh itu.
"Sepertinya kau tidak pantas untuk menjadi seorang manusia... Kau lebih pantas menjadi seorang Legenda... Kau bisa saja menjadi seorang Legenda yang layak karena semangat dan usaha yang kau miliki saat ini, kematian keluargamu mampu membuatmu menjadi seseorang yang berbeda, pemuda." Ucap pria aneh itu hingga dua tetesan air mulai masuk ke dalam kedua mataku, "Ugh...!" Aku mengedipkan kedua mataku lagi lalu aku menatap ke depan dimana pria aneh itu tiba-tiba menghilang lagi.
"Dia itu kenapa...? Kenapa aku selalu melihatnya...!? Kenapa aku selalu mendengar suara anehnya itu...!?" Tanyaku kesal.
Beberapa menit kemudian, aku mulai mendengar dan melihatnya terus, bagaimana bisa aku selalu mendengar suaranya dan melihatnya setiap saat? Dia selalu saja mengatakan dunia yang bernama Touri dan ras yang bernama Legenda itu, memangnya dia itu sedang mengatakan apa sih? Apakah ini semacam adegan anime atau sesuatu? Itu tidak nyata!!! Semuanya mustahil di dunia aneh ini.
Aku mematikan komputer-ku karena aku selalu saja melihatnya di setiap aplikasi yang aku buka mulai dari game hingga Metube dan Headbook. Aku mundur beberapa langkah ketika melihat hal itu, aku pikir bahwa pria aneh itu adalah sebuah virus atau hantu di masa yang modern seperti ini, "Lebih baik aku tidur saja..." Aku mundur beberapa langkah lalu aku melompat ke belakang dan berbaring di atas kasur selagi merentangkan kedua lenganku yang terasa pegal, "Tidak ada yang lebih baik selain beristirahat dengan cara tidur lalu bermimpi bertemu dengan jodoh..." Ucapku, aku perlahan-lahan mulai memejamkan kedua mataku.
"Zzzz..." Aku langsung tertidur dengan cepat karena lelah, entah kenapa aku bisa tertidur dengan cepat. Mungkin saja karena efek dari olahraga selalu saja membuatku cepat tertidur, kedua penglihatan-ku tiba-tiba mulai menunjukkan ruangan gelap dimana aku tiba-tiba melihat sesosok pria aneh itu sedang tersenyum, "Ehh...?"
"Selamat datang, Shiratori Shira." Pria aneh itu menyebut namaku, ya... Namaku adalah Shiratori Shira, seorang pemuda yang baru saja lulus dari SMA dan saat ini aku berumur 19 tahun. Sepertinya hari ini aku mengalami penyakit berat hingga aku selalu bertemu dengan sesosok pria yang memakai jubah merah itu dan entah kenapa ia tersenyum dengan sangat lebar ketika bertemu denganku di alam mimpi, tunggu... Apakah ini alam mimpi atau dunia asli...?
Entahlah, aku hanya bisa mendengarkan apa yang akan pria aneh itu katakan selanjutnya, "Kenapa...? Kenapa kau bisa mengetahui namaku...? Dan kenapa kau selalu saja muncul dimana-mana!?" Tanyaku selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, "Aku ini dewa dan aku memiliki tawaran untuk seorang manusia pekerja keras sepertimu."
"Ehh...?"
~PROJECT TOURI SERIES BARU~
~YUUSUATOURI: A NEW LIFE BEING A LEGEND~ AKAN DIMULAI HARI INI SAMPAI SETERUSNYA, SEPERTI BIASANYA... UPDATE SETIAP HARI~ JADI JANGAN SAMPAI TERTINGGAL YA~
INGAT YA~ NOVEL YUUSUATOURI INI AKAN MEMILIKI JALAN CERITA DAN ALUR YANG BERBEDA JADI KALIAN BOLEH BACA THE BEGINNING OF A LEGEND DAN BOLEH BACA A NEW LIFE BEING A LEGEND!
NORMAL'S POV
"Ehh... Tawaran apa...?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat kebingungan, pria aneh itu mulai berbalik arah lalu ia jalan ke depan dan mulai memunculkan sebuah semesta yang besar sekali, semesta itu berada tepat di depannya dan aku bisa melihat jelas bahwa semesta yang aku lihat saat ini besar dan indah sekali. Warna dari semesta itu hampir sama seperti warna di malam hari dimana terdapat bintang-bintang yang bersinar untuk menyinari malam hari yang gelap.
"Touri."
"Ya, terus, teruslah katakan Touri dan tidak memberitahu apa itu Touri? Sebenarnya Touri itu apa, hah...? Semacam semesta baru atau semacam dunia yang berjulukan isekai itu...? Apakah pria sepertimu pernah menonton menonton anime...? Membaca komik...? Membaca novel...?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat kebingungan, pria itu hanya bisa diam selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, "Jangan samakan barang yang ada di dunia nyata dengan dunia yang jauh lebih berbeda ini, bodoh. Touri bukanlah sekedar isekai biasa melainkan isekai yang dipenuhi dengan tantangan berat."
"Tidak ada kata untuk cheat , tidak kata untuk bersantai dan bermalas-malasan! Dunia satu ini sangatlah pedih dan sulit jika yang kau lakukan hanyalah bermalas-malasan dan istirahat tanpa henti. Menurut informasi di duniamu, ya, dunia ini hampir sama dengan istilah yang bernama Isekai itu." Ucap pria itu yang mulai memunculkan beberapa hologram yang menunjukkan enam tubuh dengan penampilan yang berbeda, "Isekai ya... Yah, aku ingin sekali sih masuk ke dalam isekai tetapi tanpa cheat karena pengecut hanya mengarah cheat saja. Lebih baik berusaha dan mendapatkan seorang gadis yang cantik bukan...? Hanya satu, aku tidak membutuhkan banyak."
"Omongan-mu itu sepertinya mencoba untuk menyindir seseorang, tapi tidak apa-apa."
"Tunggu, bagaimana aku selalu saja melihatmu dimana-mana, orang aneh...?"
"Aku ini dewa dan aku bisa melakukan apapun, aku ini seorang Dewa di dunia yang bernama Touri dan aku bisa melakukan apapun yang aku mau termasuk masuk ke dalam dunia aslimu itu, Shira." Pria aneh itu mulai melepas jubahnya lalu menghilangkannya, setelah itu ia menatap Shira dengan tatapan yang terlihat tajam hingga membuat Shira terlihat cukup terkejut, "Aku bukanlah orang aneh, namaku adalah Alvin Ghifari. Dewa Crimson yang ingin membawa seorang manusia dari dunia asli." Ucap dewa itu yang baru saja memperkenalkan dirinya dengan nama Alvin Ghifari.
"Alvin Ghifari...? Wah, namanya terdengar sangat dewa."
"Kau menyindirku...? Tidak apa-apa, lagi pula aku memiliki tawaran untukmu, apakah kau ingin masuk ke dalam dunia yang bernama Touri?" Tanya Alvin selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, "Tentu saja aku ingin coba, aku ingin tinggal di dunia dimana kerja keras dan usaha itu ada, Dewa! Aku sudah lelah tinggal di dunia dimana terdapat beberapa manusia yang hanya memikirkan jalan pintas dan kemudahan. Aku ingin menjadi kuat melalui usaha dan kerja keras yang aku miliki, bukan hanya usaha dan kerja keras melainkan semangatku... Semangatku untuk menjadi yang terkuat sudah muncul!!!" Ucap Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, ia mengepalkan kedua tinjunya lalu Alvin hanya bisa tersenyum, "Baiklah kalau begitu."
"Touri adalah sebuah inti semesta dimana di dalam inti semesta itu terdapat tiga semesta besar dan tiga semesta kecil, semesta-semesta kecil itu berputar di sekeliling semesta besar masing-masing. Gimana ya menjelaskannya...?" Alvin mulai memegang dagunya karena ia bisa melihat ekspresi Shira terlihat seperti kebingungan, "Ahh... Layaknya seperti bumi dan bulan, apakah kau tahu...? Bulan selalu mengelilingi bumi 'kan...? Nah, semesta besar dan kecil ini memiliki pekerjaan yang sama seperti bulan dan bumi."
Shira mulai mendengarkan semua penjelasan yang Alvin katakan agar ia tidak melupakan dan ketinggalan sesuatu yang penting, kedua mata Shira hanya fokus ke pergerakan bibir Alvin, "Tiga semesta besar itu bernama Xuusuatouri, Yuusuatouri, dan Zuusuatouri sedangkan tiga semesta kecil yang mengelilingi ketiga semesta besar itu bernama Xuutouri, Yuutouri, dan Zuutouri."
"Semesta kecil yang memiliki nama awalannya sama maka semesta itu akan mengelilingi semesta besar yang memiliki nama awalan yang sama dengan semesta kecil itu, contohnya Yuusuatouri dan Yuutouri. Semesta kecil yang bernama Yuutouri itu saat ini sedang mengelilingi semesta besar yang bernama Yuusuatouri." Ucap Alvin hingga Shira mulai berpikir kenapa semesta-semesta itu memiliki nama dan berpisah, bukannya dunia isekai itu tidak ada istilah dengan namanya semesta, biasanya isekai yang selalu ia pikirkan adalah dunianya sama dan tidak menjelaskan semesta apapun, bahkan planet, "Sepertinya benar-benar berbeda..."
"Semesta besar maupun semesta kecil, semuanya dihuni dengan ras yang berbeda dan setiap ras terkadang hidup damai dan hidup dengan perang. Terdapat 6 ras yang tinggal di semesta yang berbeda dam keenam ras itu Human, Demon, Angel, Legend, Vampire, dan Elf..." Shira langsung membulatkan kedua matanya ketika ia mendengar ras yang bernama Legend atau Legenda, ras lainnya ia sudah pasti tahu karena ia pernah mendengarnya di novel, komik, dan anime.
"Iblis... Malaikat... Vampire... Manusia... Elf... Aku sudah mendengar kelima ras itu kecuali Legenda...? Ras apa itu? Apakah ras yang langka...?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat kebingungan, prediksinya tentang ras Legenda adalah ras Legenda itu sepertinya memiliki kaitan dengan manusia, Alvin mulai menjelaskan tentang semua penghuni semesta yang tinggal di dalam Touri mulai dari Legenda yang tinggal di semesta Yuusuatouri dan Manusia yang tinggal di semesta Yuutouri, itu artinya mereka tinggal berdekatan atau bisa disebut dengan kata tinggal bersebelahan.
Prediksi Shira sepertinya benar tentang ras baru yang bernama Legenda ini sampai-sampai manusia tinggal bersebelahan dengan Legenda, itu artinya ras Legenda memiliki kaitan yang ketat dengan Manusia hingga bisa dekat. Alvin menjelaskan tentang ras iblis yang tinggal di semesta Zuusuatouri dan ras Vampire yang tinggal di semesta Zuutouri, bagi Shira itu terdengar cukup masuk akal karena Iblis dan Vampire terdengar seperti ras yang jahat mulai dari iblis yang hanya peduli dan membunuh lalu Vampire yang hanya peduli dengan menghisap darah-darah manusia, sepertinya bukan manusia saja melainkan semua ras yang ada di semesta Touri ini.
Dan yang terakhir adalah ras Malaikat dan ras Elf, Malaikat tinggal di semesta yang bernama Xuusuatouri sedangkan ras Elf tinggal di semesta yang bernama Xuutouri, Shira mulai berpikir bahwa kedua ras itu terdengar cukup baik karena Elf dan Malaikat pasti kebanyakan baik. Shira langsung meninju telapak tangan kirinya dan setelah itu ia mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat seperti sadar tentang sesuatu hal yang penting, "Apakah ketiga semesta itu hidup dengan cukup seimbang...?"
"Ehh...?" Alvin langsung menunjukkan ekspresi yang terlihat terkejut karena Shira tiba-tiba mengetahuinya, "Ya, kau benar, Shira." Ucap Alvin hingga Shira langsung membulatkan bibirnya dan hanya mengatakan 'Ooo...'
"Ahh! Jadi Xuusuatouri terletak di sebelah Yuusuatouri, Yuusuatouri terletak di tengah semesta Xuusuatouri dan Zuusuatouri, lalu Zuusuatouri terletak di sebelah kanan Yuusuatouri 'kan!?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat bersemangat, Alvin mengangguk dan terkesan melihat seorang manusia yang memiliki semangat tinggi untuk menjadi yang terkuat melalui usaha dan juga memiliki otak yang ia selalu latih, "Kau benar lagi, Shira."
"Keseimbangan... Hebat, aku baru saja sadar bahwa Touri memiliki arti dari nama keseimbangan seperti Xuusuatouri yang dihuni dengan ras yang memiliki hati baik, Yuusuatouri yang dihuni dengan ras yang memiliki hati dari keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan. dan yang terakhir adalah semesta Zuusuatouri yang dihuni dengan ras yang memiliki hati jahat. Ketiga semesta itu dihuni dengan ras yang berbeda, aku sudah jelas bisa menebak Xuusuatouri adalah semesta yang dipenuhi dengan kebaikan, Yuusuatouri yang di penuhi dengan keseimbangan, dan Zuusuatouri yang dipenuhi dengan kejahatan!" Ucap Shira selagi mengacungkan jempolnya, Alvin mengangguk lalu ia mengacungkan jempol-nya juga, "Itu artinya kau sudah siap, Shira. Informasi selanjutnya kau bisa mencari sendiri di dunia itu sendiri... Ingat, Touri adalah dunia yang sulit dan kau seharusnya siap untuk menghadapi segala masalah yang ada. Touri juga bukanlah game Virtual Reality seperti itu---"
"Iya, iya, aku tahu. Seperti dunia asli dan itu artinya aku dipindahkan ke dunia lain yang bernama Touri bukan...? Aku mengerti, lagian aku kesal dan bosan hidup di dunia rusak yang berjulukan dunia asli." Ucap Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius. Alvin mengangguk lalu ia mulai memunculkan 6 ras yang ada di semesta Touri mulai dari Malaikat, Elf, Manusia, Legenda, Vampire, dan Iblis. Shira menatap ras Legenda dan ternyata imajinasinya tentang Legenda tidak menipunya, imajinasinya menunjukkan hal yang sama tentang ras Legenda.
Penampilannya benar-benar mirip seperti seorang manusia dan tidak ada yang membedakannya, Legenda dan Manusia memiliki penampilan yang sama, "Aku ingin memilih ras Legenda, Dewa Alvin. Tetapi, sebelum aku memilih... Aku ingin mengetahui jelas tentang ras Legenda ini. Sebenarnya ras Legenda itu apa?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, Alvin tersenyum lalu ia duduk sila di atas lantai yang hitam dan Shira mulai melakukan hal yang sama.
"Jadi... Ras Legenda adalah ras yang memiliki penampilan sama persis seperti manusia, tetapi mereka memiliki sedikit akal sehat. Ras Legenda ada ras yang memiliki sikap pekerja keras, dan Legenda sangat menginginkan kekuatan dan pertarungan yang sengit. Berbeda dari manusia yang memiliki akal sehat dan serakah atas segala keinginan mereka. Ras Legenda juga bahkan memiliki DNA dari setiap hewan dan tumbuhan yang ada di semesta Touri hingga mereka bisa bernafas di dalam air dan di luar angkasa. Yang jadi perbedaan antara ras legenda dan ras manusia yaitu umur, penampilan fisik, dan sifat. Legenda memiliki umur yang abadi itu artinya mereka tidak akan mati karena umur, penampilan tubuh fisik yang kekal, dan mudah terbawa emosi. Ketika ras legenda berumur lebih dari ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun, mereka tidak akan tumbuh menjadi tua, seperti seorang kakek dan nenek, penampilan fisik mereka selalu abadi seperti seorang remaja yang berumur 16 atau 18 sampai 20 tahun."
"Semua ras memiliki kemampuan tersembunyi mereka masing-masing, kemampuan tersembunyi Legenda bernama Legend's Boost. Ada dua alasan kenapa bangsa Legenda itu harus ditakuti... Perubahan wujud dan Legend's Boost!"
"Ketika kondisi yang benar saling bertemu seorang bangsa Legenda mampu berubah menjadi wujud yang mampu membuatnya menjadi lebih kuat lagi... Apalagi Saint Legenda. Perubahan bangsa Legenda mampu meningkatkan seluruh atribut mereka dan menggandakan kekuatan mereka lebih dari sebelumnya. Hal ini tidak boleh di bingungkan dengan Legend's Boost... Legend's Boost adalah kemampuan khusus bagi bangsa Legenda yang mampu membuat seluruh atribut mereka untuk terus meningkat saat dalam pertarungan, sudah wajar sih karena bangsa Legenda adalah ras pejuang sejati yang hebat..."
"Legend's Boost memiliki keunggulan yang besar bagi bangsa Legenda jika mereka mampu menahan kesakitan mereka dan juga bertahan dalam kondisi sekarat... Lebih bagusnya lagi, jika mereka bangkit dari kematian... Kekuatan mereka akan tergandakan menjadi lebih besar lagi, tetapi jika bangsa Legenda bangkit dari kematian maka itu bisa di namakan dengan Legend's Arrival."
"Apa yang berbahaya tentang ini adalah bukan hanya atribut yang meningkat saja yang mampu membuat para Legenda menjadi lebih kuat, tetapi... Mereka memiliki kesempatan untuk berevolusi menjadi sesuatu yang baru, bahkan mereka bisa saja menempuh sebuah perubahan yang baru..." Ketika mendengar itu, Shira langsung membulatkan kedua matanya dan ia tahu bahwa menjadi ras Legenda itu terdengar sulit, "Ras Legenda juga memiliki resiko yang berat ketika mereka semua tidak berlatih, tubuh mereka akan perlahan-lahan melemah dan kehilangan kekuatan. Jika seorang Legenda tidak pernah berlatih lagi maka dia akan mati"
Shira mulai menelan ludahnya lalu ia mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, "Aku siap, Dewa Alvin! Aku ingin menjadi seorang ras Legenda, aku janji aku akan menjadi seorang Legenda yang layak!" Ucap Shira, ia mulai menunduk kepada Alvin, Alvin hanya bisa tersenyum dan mengangguk, "Sudah ditentukan, kau akan menjadi seorang ras Legenda dan tinggal di Yuusuatouri."
"Siap!" Alvin langsung menunjuk Shira menggunakan telapak tangan kanannya lalu perlahan-lahan Shira mulai bersinar bersama tubuh aslinya, "Ahh...?" Shira mulai menatap kedua telapak tangannya, "Mulai hari ini sampai akhir dari kehidupanmu. Kau akan tinggal di semesta Yuusuatouri dan menjalani kehidupanmu menjadi seorang ras Legenda, kau bisa melakukan apapun menjadi seorang Legenda, tetapi... Lebih baik kau bertarung demi melindungi sesuatu, Shira."
"Tentu saja."
"Apakah kau membuntuhkan sebuah bantuan...? Contohnya seperti kekuatan tambahan yang mampu membuat langsung menjadi---"
"Ssshhhh... Hanya orang lemah dan pengecut yang hanya mengandalkan kekuatan dari dewa, aku lebih memilih berusaha sendiri!" Ucap Shira yang mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat serius, Alvin mengangguk, "Kau sudah siap, aku sudah memberimu sihir acak jadi kau bisa menggunakannya ketika kau sudah sampai di semesta Yuusuatouri. Ingatlah, jika kau tidak melatih sihir itu maka sihir itu akan menghilang." Ucap Alvin hingga ia mulai menjentikkan jarinya.
***
SWOOOOOSSSHHHH!!!
Shira tiba-tiba muncul di atas langit lalu ia melirik ke bawah dimana ia perlahan-lahan mulai jatuh menuju daratan, "AAHHHH!!! DEWA SIALAN!!!" Teriak Shira keras karena sepertinya Alvin baru saja memindahkannya ke atas langit, sepertinya dewa itu bermain-main dengan Shira, Shira langsung mendarat di atas sungai. *BUUSHH!!!*
Shira terjatuh di atas sungai dan setelah itu ia langsung berenang ke atas, "Hah... hah... hah... Apakah dia bercanda...?" Tanya Shira, ia melompat ke atas dan mendarat di atas daratan yang dihalangi dengan rumput-rumput, "Tubuhku terasa berat, jadi inikah...? Ras Legenda." Shira mulai mengepalkan kedua tinjunya dan setelah itu ia melirik ke atas langit dimana ia bisa melihat matahari yang bersinar cerah, "Aku tidak bisa merasakan sesuatu yang berbeda ketika aku menjadi seorang Legenda... Hal yang terasa berbeda hanyalah tubuhku yang berat, tubuhku yang terasa seperti dikelilingi oleh sesuatu."
Shira mencoba untuk menunjuk ke depan, "Keluarlah!!! Sihir!!!" Tiba-tiba sihir Shira tidak muncul karena sepertinya ia membutuhkan latihan untuk memunculkan sihirnya, "Sial... Aku butuh latihan..." Shira mulai melihat sekeliling, kedua matanya hanya bisa melihat pohon-pohon yang besar dan Shira tidak bisa menemukan jalan menuju kota, "...sekarang apa...!?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat panik karena ia tidak tahu jalan keluar.
Shira berjalan ke depan selagi melewati semak-semak yang dipenuhi dengan banyak sekali serangga, Shira tidak bisa melihat apapun kecuali pohon, daun, dan semak-semak yang dipenuhi serangga aneh. Shira sudah berjalan di tengah hutan itu selama beberapa jam hingga ia masih belum bisa menemukan jalan keluar, "Ughh..." Shira langsung duduk di bawah pohon yang besar lagi memejamkan kedua matanya, "Lelah sekali, ini sama saja seperti diriku melakukan sebuah perkemahan.
"Hah..." Shira masih belum bisa menemukan air karena dia tidak bisa menemukan sungai atau sumber air, bahkan makanan saja dia tidak menemukannya, Shira melirik ke atas lalu ia mulai sebuah buah yang memiliki runcing di sekitar, Shira memanjat pohon itu lalu ia mengambil buah itu dengan pelan-pelan agar ia tidak tertancap dengan durinya, Shira kembali turun dan mulai berbaring di atas tanah selagi menatap buah tersebut, "Apakah buah ini memiliki jenis yang sama dengan duren...? Tunggu, duren kok duri-nya sebanyak ini...?" Duri yang dimiliki buah itu banyak sekali hingga Shira mulai kesulitan untuk membelah-nya.
Shira duduk di atas tanah lalu ia mulai menepati buah itu di atas tanah, "Tidak ada cara lain selain menghancurkannya menggunakan batu." Shira mengambil batu yang terletak di sebelahnya lalu ia mengambilnya dan setelah itu ia mulai mengayunkan batu itu ke arah buah tersebut, ketika ia mengayunkan batu tersebut menggunakan lengan kanannya, Shira tiba-tiba melihat sebuah cahaya emas yang tiba-tiba muncul di batu itu, "Hah...?" Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat itu, batu yang Shira pegang langsung menghancurkan buah berduri itu.
ZBASSHHH!!!
Buah berduri itu langsung hancur dan isi dari buah itu ternyata hampir sama seperti duren tetapi buah tersebut memiliki warna merah muda, Shira mulai menatap buah tersebut karena buah itu memiliki aroma yang cukup menyengat seperti duren, "Ugh... Sama, tetapi lebih buruk." Shira mengambil buah itu lalu mulai menutup kedua lubang hidungnya, "Lebih baik memakan sesuatu daripada kelaparan...!!!" Shira langsung memakan buah itu dengan cepat dan ia langsung mengunyah-nya.
"Ughh...!!!" Shira langsung membulatkan kedua matanya, wajahnya juga mulai berubah menjadi warna merah ketika ia menelan buah yang ia kunyah itu, "PEDAAAAAAAAASSS!!!" Teriak Shira keras hingga membuat semua burung yang sedang beristirahat di atas ranting-ranting pohon mulai terbang meninggalkan pohon tersebut ketika mendengar suara Shira yang terdengar seperti monster yang baru saja teriak.
"UGGHHH!!! SIALAN!!! SIALAN!!!" Teriak Shira keras selagi menghantam pohon yang di belakangnya, pohon itu perlahan-lahan mulai hancur tanpa Shira sadari karena lidahnya seperti terbakar dengan api, "BUAH APA ITU...!? KOK AKU MERASA SEPERTI MEMAKAN CABE SERATUS BIJI DI TUMPUK...!?" Shira mulai menghancurkan pohon yang ada di depannya menggunakan tinju kanannya hingga pohon tersebut langsung runtuh dan terjatuh di depan Shira, "Ugghhh...!!!"
Shira perlahan-lahan mulai menahan rasa kepedasan yang ia alami saat ini, "Persetan dengan buah-buahan yang ada di tempat ini..." Shira melirik ke arah semak-semak lalu ia melihat sebuah serangga yang memiliki penampilan yang sama dengan jangkrik, Shira langsung menangkapnya dan menatap jangkrik tersebut, "Tidak ada makanan maka serangga-pun bisa..." Shira langsung memasukkan jangkrik itu ke dalam mulutnya dan ia mulai mengunyah-nya.
"BUFFTT!!!" Shira langsung menyemburkan serangga yang ia baru saja kunyah, "UHUK!!! UHUK!!! PUFFTTT!!!" Shira terus meludah semua yang ada di dalam mulutnya karena lidah yang tadinya merasa kepedasan mulai merasa keasaman, "Sekarang aku merasakan permen asam seratus biji yang di tumpuk...! Ugh, menjijikkan!"
"GRAAAGGGHHHH!!!" Suara auman serigala mulai terdengar di belakang Shira, Shira melirik ke belakang lalu ia melihat serigala itu sedang berdiri di atas serpihan batang pohon yang baru Shira hancurkan menggunakan tinju kanannya, "Sial... Monster..." Shira mulai mengepalkan kedua tinjunya ketika ia melihat serigala yang terlihat kelaparan itu, ia bisa melihat busa-busa yang menghalangi mulut dan gigi serigala tersebut.
Serigala itu memiliki tiga mata dan sebuah tanduk di tubuh bagian atasnya, Shira mulai diam seperti patung ketika ia melihat serigala itu yang terlihat seperti menunggu aba-aba pergerakan Shira, "... ..." Shira mulai berkeringat dan mulai mencoba untuk tidak menggerakkan sedikit tubuhnya, jika ia melakukan pergerakan yang salah maka dia bisa saja di makan oleh serigala itu, "... ..." Shira mulai melirik ke kanan dimana tempat itu buntu dan di penuh dengan pohon
"Pergerakan serigala itu cepat sekali, dengan kecepatan-ku yang terhambat dengan hutan ini dimana semak-semak hanya akan memperlambat pergerakan-ku, aku harus berpikir dengan serius cara untuk mengalahkan serigala itu tanpa melarikan diri..." Shira mulai teringat tentang sihirnya, "Dengan melihat aksi yang aku lakukan tadi, ketika aku mencoba untuk menghancurkan buah haram itu..." Shira mulai berpikir bahwa sihirnya itu cahaya karena ia baru saja melihat cahaya ketika ia mengayunkan sebuah batu dan batu itu tiba-tiba bersinar dalam sekejap.
"Cahaya... Maka aku harus memanfaatkan cahaya di sekitar-ku..." Shira melirik ke arah kiri dimana ia bisa melihat jelas bahwa arah kiri adalah arah dimana terdapat sedikit pepohonan yang menghalang-nya untuk lari, "Kiri... Maka aku harus menunggu aba-aba..." Shira mulai menatap jam tangan yang terdapat di lengan kirinya, "Sinar matahari, ayo sinarilah tempat ini..." Perlahan-lahan sinar matahari mulai menyinari tubuh Shira dan sekitarnya karena daun-daun pohon itu tidak menghalangi Shira dari cahaya, jadi matahari yang baru saja terhalangi oleh awan mulai bisa menyinari Shira karena awan itu sudah tertiup dengan angin.
"SEKARANG!!!" Shira langsung mengangkat lengan kirinya ke atas dan tiba-tiba jam tangan yang terletak di lengan kirinya mulai memantulkan cahaya matahari itu ke arah ketiga mata serigala itu, "GRAAAOOGGGHHHH!!!" Serigala itu mulai mundur beberapa langkah dan di saat itulah Shira lari ke arah kiri selagi melompat beberapa semak-semak yang menghalanginya, "... ..." Shira mulai mengepalkan tinju kanannya dan kedua telinganya langsung bisa mendengar jelas suara serigala yang sedang mengejarnya, "Cih, dia mengejar..."
"Aku akan mencobanya...!" Shira mulai mencoba untuk menyebutkan mantra sihir cahaya yang ia ketahui, otaknya sudah memberi dirinya banyak sekali mantra sihir cahaya, Shira melirik ke belakang lalu ia menunjuk serigala itu menggunakan telapak tangan kanannya, "Wahai cahaya...! Aku menyuruh-mu untuk bersinar dan lindungilah aku dengan sinar itu, lindungilah diriku dari serigala yang sedang mengejar-ku dengan sinar cahaya!!!" Ketika Shira mengatakan mantra yang ada di dalam pikirannya, sihir cahayanya tiba-tiba tidak muncul dan bahkan tidak ada tanda sedikit kemunculan di telapak tangan kanannya.
"Kenapa tidak bisa---"
BAAGGGG!!!
Tiba-tiba punggung Shira langsung terkena dengan pohon yang ada di belakangnya, "Ugghhh...!!!" Punggung Shira merasakan sedikit kesakitan ketika punggungnya mengenai pohon itu, Shira langsung terjatuh dan duduk di tanah selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat terkejut, "... ...!" Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat serigala itu melompat menuju arahnya, Shira mulai berpikir cepat dan ia langsung memantulkan sinar matahari yang ada di sebelah kirinya menggunakan jam tangannya hingga ketiga mata serigala itu terkena sinar matahari yang cerah.
"RAGGHHH!!!" Shira menunduk lalu serigala yang hampir saja memakan kepalanya mulai mengenai pohon yang terdapat di belakang Shira. *BAG!!!* Shira tidak menyia-nyiakan kesempatannya, ia langsung bangkit dan melesat ke depan selagi mencari cara untuk bisa mengalahkan serigala itu, "Apakah Yuususu... Apalah itu aku masih tidak bisa menyebutkan namanya, apakah Yuususuatouri tidak memiliki mantra sihir atau semacamnya seperti di isekai lainnya...!?"
"Percuma saja jika aku mengeluh, keluhan itu bukanlah kekuatan, aku harus berusaha untuk mengalahkan monster itu...!" Shira mulai melihat dua batang pohon yang runcing di pohon yang baru saja ia hancurkan beberapa saat yang lalu, Shira langsung belok ke kiri lalu ia mengambil kedua batang itu dan mulai mencari sinar cahaya matahari, ia tidak bisa melihatnya karena semua sinar cahaya matahari itu dihalangi dengan daun-daun pohon, "... ..." Shira melirik ke belakang lalu ia melihat serigala itu sedang mengikutinya dengan ekspresi yang terlihat seperti kelaparan.
Shira juga bisa melihat sinar cahaya yang berada di belakang serigala itu, Shira berbalik arah lalu serigala itu melompat menuju arah Shira, "Hup...!" Shira langsung menunduk dan berselancar ke depan hingga serigala itu melesat dan gagal untuk melukai Shira lagi, Shira lari menuju cahaya matahari itu dan tiba-tiba matahari yang berada di atasnya mulai dihalangi dengan awan lagi, "S-Sial!!!" Shira langsung melihat serigala itu melesat menuju arahnya, Shira melepas batang yang ia pegang di tangan kirinya lalu ia mulai menunjuk serigala itu menggunakan kedua jari di tangan kirinya yaitu jari telunjuk dan jari tengah.
Shira terlihat seperti memperagakan sebuah pistol di tangan kirinya, Shira langsung menaikkan jempolnya dan setelah itu kedua jarinya mulai bersinar cerah, "Sepertinya berhasil...!" Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat sihir yang ia pikirkan di otaknya mulai bekerja, ia menggunakan metode lain yaitu mencoba untuk memindahkan semua cahaya yang mengenai tubuhnya ke dalam kedua jari di tangan kirinya dan ternyata berhasil, ia mulai berpikir bahwa dia itu harus bersatu dengan cahaya yang ia rasakan menggunakan tubuhnya.
"Light Shot!!!" Shira langsung menembak sebuah gelombang cahaya tipis menuju arah serigala itu, Shira baru saja memberi nama sihir itu karena sihir itu hampir sama seperti senjata api yang ia tahu di dunia asli, jadi ia mencoba untuk menciptakan sihir yang ada di terdapat di dalam pikirannya, gelombang cahaya itu mulai membuat serigala itu berhenti bergerak hingga serigala itu langsung memejamkan ketiga matanya itu, Shira langsung memanjat ke atas pohon yang ada di sebelah kanannya lalu ia mulai berdiri di atas ranting pohon itu selagi menatap serigala itu yang terlihat kebingungan, "Gragghh...!!!"
"... ..." Shira mulai menganalisis serigala itu, tiba-tiba serigala itu mulai berputar dan berjalan ke depan, "Baiklah... Saatnya berburu..." Shira mulai mengangkat batang yang ada di tangan kirinya lalu ia membidik daratan di sebelah serigala tersebut, "Light Shot!" Shira langsung meluncurkan gelombang cahaya tipis itu lagi melalui kedua jarinya hingga gelombang tersebut mengenai daratan dan mulai menciptakan lubang kecil, "Graagghhh...!" Serigala itu langsung terkejut ketika ia melihat daratan yang berada di sebelahnya mulai memiliki lubang kecil.
Serigala itu melirik ke atas dan melihat sebuah batang pohon runcing yang melesat menuju arah kepalanya dan langsung membuat kepalanya hancur hingga meledak seperti balon yang pecah, "... ..." Shira menatap batang runcing itu yang dilumuri dengan cahaya yang dimiliki Shira, ia langsung menghela nafasnya karena ia benar-benar harus melatih sihir cahayanya yang masih belum cukup untuk melukai monster bahkan ras yang memiliki hati jahat, "Itu artinya aku masih belum siap untuk mengalahkan seseorang..."
Shira tiba-tiba mencium aroma yang sangat sedap di kedua lubang hidungnya, ia mulai berdiri di atas ranting pohon itu lalu menatap ke depan dimana ia bisa melihat sebuah asap yang tidak jauh dari tempatnya, "Apakah itu ras Legenda lainnya...? Mungkin dia tersesat juga." Ucap Shira selagi memegang dagunya, ia mulai berpikir untuk pergi menuju asap itu berada karena ia benar-benar kelaparan dan kehausan.
Shira mulai melompat ke depan lalu mendarat di atas daratan itu, "... ..." Shira mulai menatap kedua kakinya yang masih berdiri tegak, "Sepertinya Legenda bisa bertahan jatuh di ketinggian apapun ya..." Shira mulai menarik batang runcing yang tertancap di kepala serigala itu yang sudah hancur, "Mana mungkin aku memakan daging mentah... Bisa-bisa aku keracunan atau bisa saja aku akan memiliki tiga mata ketika aku memakan serigala itu mentah." Shira mengangkat serigala itu lalu ia pergi menuju asap yang ia lihat di atas pohon tadi.
***
Beberapa menit kemudian, Shira bisa melihat sungai di depannya, ia langsung membulatkan kedua matanya dan setelah itu ia jalan menghampiri sungai tersebut dan mulai memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam sungai itu dan di seberang sungai itu terdapat sebuah jalan yang akan membawa Shira menuju asap-asap yang ia lihat tadi, "Akhirnya... Air..." Shira langsung membasuh wajahnya menggunakan air itu dan itu terasa segar baginya.
"Segar... Ternyata air di Yuususuatouri itu segar sekali..." Shira mulai meminum air tersebut dan tiba-tiba ia merasakan keasinan ketika ia menelan air sungai itu, "Hampir terasa seperti air laut tetapi tidak apa-apa karena... Ketika aku menelannya, tenggorokan-ku merasakan sensasi yang luar biasa!" Shira langsung membasuh wajahnya lagi dan setelah itu ia langsung mengangkat serigala yang ada di belakangnya lalu ia berjalan ke depan dan tiba-tiba melihat sebuah tenda dan api unggun yang menyala.
Shira menghampiri api unggun itu lalu ia melihat ikan bakar yang di tusuk dengan sebuah tongkat kecil yang menusuk ikan bakar tersebut, sepertinya Shira tidak sendirian di tempat itu karena ia entah kenapa bisa merasakan sebuah keberadaan aneh di tenda yang ada di sebelah kanannya, Shira melirik ke sebelah kanan lalu ia melihat seorang gadis kecil mulai keluar dari tenda tersebut selagi memegang sebuah tusuk ikan bakar itu, "Hamph..." Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat seorang gadis kecil yang memiliki telinga dan ekor yang terlihat sama persis seperti kucing.
"Kucing...?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!