NovelToon NovelToon

Takdir Cinta Di Zaman Kuno

Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)

SOSOK hitam berlari ringan dalam malam. Sesekali dia bersembunyi di balik pohon atau menaiki dahan tinggi untuk menghindari pengejaran para interpol.

Ada kotak antik di tangannya, berisi sebuah cincin batu giok kuno berusia puluhan ribu tahun. Dia mencari tempat perlindungan yang aman untuk memeriksa keaslian barang. Jika asli, maka akan langsung diserahkan kepada kepala resimen bayaran kuno.

Sebagai anggota khusus paling muda di resimen, ia memiliki kewajiban untuk berbakti dan membunuh semua orang yang menghalanginya.

Sayang, dia tidak bisa membunuh interpol atau pihak yang berwenang. Hanya bisa lari dan bersembunyi.

"Cepat cari! Jangan sampai melarikan diri. Keluarkan anjing pelacak!" seru seorang interpol berpakaian lengkap, bersenjata Laras panjang dan memiliki senter di kepala, memerintahkan anak buahnya.

"Ya!" Para bawahan begitu antusias dengan kasus ini. Mereka segera memasuki hutan.

Untungnya si pencuri kecil sudah pergi jauh saat pihak museum menyadari hilangnya barang paling berharga di sana.

Kotak antik berisi cincin batu giok kuno memang yang paling mahal dan penemuan barang koleksi tertua di seluruh daratan Tiongkok.

Pada akhirnya, dia menemukan sebuah lembah yang sunyi. Kebetulan malam ini, hujan akan turun. Gemuruh sesekali terdengar sebelum akhirnya gerimis.

Ada sebuah gua di sisi lembah. Gelap dan sunyi. Senter kecil dihidupkan, menampilkan seorang wanita berusia kepala tiga. Kecantikan alami serta tubuh rampingnya telah terlatih untuk bergerak cepat.

Qing Mao adalah namanya. Dia memiliki kode tentara Mao, yang mengartikan kucing. Dia terkesan pendiam dan berwajah tegas. Kadang ekspresi dan perbuatannya membuat rekan satu resimen enggan untuk memprovokasi permainan. Dia terlalu serius saat menjalankan tugas.

Namun mereka hanya sedikit tahu jika Qing Mao ahli dalam menyamarkan karakter dan ekspresi. Banyak para targetnya tertipu.

Tentu saja dia tidak menggunakan nama atau penampilan aslinya untuk beraksi. Pasti akan menggunakan topeng kulit manusia.

Saat melihat gerimis telah berubah menjadi hujan, wajahnya berekspresi jelek. Ia tidak bisa tinggal di sini semalaman untuk menunggu bantuan.

"Sial! Sungguh malam yang tidak beruntung," gumamnya.

Sebelum itu, dia harus memeriksa barang ini dulu. Kotak antik yang hampir lapuk tersebut dibuka dengan hati-hati. Terlihat sebuah cincin giok kuno berwarna hijau, begitu indah dan berkilau.

Lingkar cincin terbuat dari perak yang kokoh. Ia tidak menyangka jika di zaman kuno yang mungkin bisa disebut prasejarah itu memiliki kualitas pengrajin yang bagus.

Qing Mao akui jika cincin itu begitu indah. Tanpa sadar memiliki dorongan untuk mencobanya di jari manis. Lagi pula, ini hanya mencoba.

Tak ada yang salah. Ia pun membuka sarung tangannya. Saat cincin batu giok hijau tersemat di jari manis tangan kiri, ada perasaan aneh yang tak bisa dijelaskan. Semacam keengganan untuk melepas.

Menurut para ahli yang pernah meneliti, cincin ini memiliki unsur spiritual yang aneh. Tidak diketahui apa penyebab dari utuhnya benda yang telah tua ini.

Namun satu hal yang pasti, cincin batu giok hijau kadang mengeluarkan cahaya samar sesekali. Waktunya tidak pasti. Yang jelas, hal itu memiliki aura spiritual yang besar.

Selain berharga, cincin batu giok hijau menjadi barang paling spiritual dari semua jenis benda antik yang ada.

Qing Mao awalnya hanya memikirkan ini dengan sederhana. Entah benar atau tidak, ia tidak peduli. Setelah memastikan jika barang ini asli, dia segera melepasnya kembali.

Raut wajahnya berubah ketika cincin sama sekali tidak bisa dilepas. Saat menarik dengan hati-hati, rasanya lingkar cincin itu memeluk jari manisnya dengan erat. Awalnya dia merasa panik.

Jika tidak bisa dilepas, bagaimana dia hidup?

"Bagaimana bisa ini terjadi?"

Saat pikirannya berkecamuk untuk mencoba melepas cincin, cahaya hijau samar-samar keluar dari benda tersebut. Qing Mao mengerutkan kening.

Lalu merasakan jari manisnya sedikit kebas. Kemudian, asap hijau muncul entah dari mana, memenuhi sekitar gua. Ini bukan kabut. Walau hujan cukup lebat, tapi asap biasa tidak berwarna hijau seperti ini.

Dia juga tidak mendeteksi adanya kadar racun yang terkandung. Bahkan pihak interpol juga tidak mengejarnya.

Jadi, dari mana asap hijau ini berasal?

Sebelum dia ingin mengatakan sesuatu, sebuah lubang hitam tiba-tiba terbentuk di belakang. Asap hijau itu seakan-akan menyatu dengan lubang hitam, berputar rendah searah jarum jam.

Qing Mao belum pernah melihat hal seperti ini. Jadi hatinya mengalami kejutan.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” gumamnya.

Lalu entah apa yang membuatnya salah, tubuhnya seperti ditarik magnet yang kuat. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak tersedot ke dalam lubang hitam yang begitu gelap dan aneh.

Naluri sebagai tentara resimen pun bangkit. Hanya saja, semakin ia berjuang, hisapan itu akan semakin kuat.

"Sial!" gerutunya. Mungkinkah dia akan mati di sini?

Pada akhirnya ia menyerah dan terhisap oleh lubang hitam. Setelah itu, lubang hitam tersebut pun memudar. Asap hijau perlahan menghilang sampai akhirnya tak terlihat lagi.

Hal yang tidak Qing Mao ketahui sejak awal, pihak interpol dan anjing pelacak dekat dengan gua. Awalnya mereka seperti patung saat asap hijau tadi muncul. Tapi setelah semuanya normal, mereka pun dapat bergerak.

Waktu seolah diberhentikan untuk sepersekian detik. Ketika mereka mampu bergerak lagi, tidak ada keanehan. Seakan-akan apa yang menimpa mereka itu hanyalah ilusi bagi dunia.

Anjing pelacak segera berlari ke arah gua seraya menggonggong. Para interpol yang bertugas segera menodongkan senjata api untuk mengepung pencuri.

"Jangan bergerak, serahkan barang itu dan ikut kami ke kantor polisi!"

Sayangnya, saat mereka mengepung gua, sosok Qing Mao sudah lenyap seakan ditelan bumi. Mereka kebingungan dan saling melirik. Gua itu tidak memiliki cabang.

Bahkan dalamnya saja hanya sepuluh meter. Namun tidak menemukan Qing Mao sama sekali. Kemudian mereka tersentak dan kebingungan.

“Kenapa kita di sini?” tanya salah satu dari mereka.

“Aku tidak tahu. Sudahlah, ayo kembali.”

Yang lain menyahut. Lalu pergi dari sana. Bagi dunia modern saat ini, nama Qing Mao dan segala tentang dirinya tidak dikenali lagi. Seolah-olah, ia tidak pernah dilahirkan ....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Qing Mao yang tersedot lubang hitam tadi masih melayang tidak jelas. Seluruh pemandangan hanya hitam dan hampa.

Baru, sebuah titik cahaya terlihat, tubuhnya seperti tertarik ke sana. Semakin jelas, cahaya itu menyilaukan. Ia menyipitkan matanya saat sepenuhnya memasuki cahaya.

Merasakan angin menerpa tubuh, ia penasaran dan melihat keadaan dengan baik. Mempelajari lingkungan baru. Tiba-tiba saja dia ada di atas batu tengah danau yang lumayan luas. Airnya jernih.

Ini siang hari yang cerah. Qing Mao tertegun, tidak tahu harus berbuat apa setelah ini. Dia ada di tempat yang tidak dikenalinya.

"Di mana ini?"

Cincin batu giok hijau kembali mengeluarkan cahaya samar. Kali ini kehangatan menyelimuti tubuh Qing Mao.

Dia berteriak kaget saat mengetahui tangannya kecil. Seperti gadis berusia lima belas tahun. Melihat ke permukaan air danau untuk bercermin, hatinya seketika membeku.

"Apa-apaan ini? Siapa yang bermain lelucon denganku?!" teriaknya merasa tidak percaya.

Bagaimana dia bisa kembali ke tubuh saat usianya lima belas?

Belum lagi kali ini, ia memiliki rambut panjang melebihi pinggang. Wajahnya halus dengan sepasang mata yang jernih, agak sipit. Ini memang penampilan masa mudanya dulu. Tapi setahunya, rambut tidak sepanjang ini.

"Tidak, tidak. Aku tidak mungkin kembali ke masa kecilku kan? Aku tidak kenal tempat ini," gumamnya semakin bingung.

Di kejauhan, sebuah perahu kecil mendekat. Seorang laki-laki dengan pakaian cina kuno mendayung pelan. Penampilannya halus dengan fitur muka yang unik.

Awalnya Qing Mao mengira jika itu perempuan, hanya karena rambutnya panjang. Tapi siapa yang tahu jika aslinya adalah seorang pemuda. Mungkin masih berusia dua puluhan.

Qing Mao hanya menunggu. Dia ingin menanyakan sesuatu. Mungkin saja orang itu tahu tempat apa ini. Saat laki-laki itu mendekat, tersenyum kepada Qing Mao.

“Selamat datang di danau dimensi.” Laki-laki itu bersuara. “Pemilik bisa naik ke perahu. Aku akan membantumu menyeberang.”

Qing Mao awalnya ingin bicara sesuatu, tapi mungkin lebih baik untuk pergi dari tengah danau ini. Lagi pula, tak ada jembatan atau pijakan lain untuk menyeberang.

Saat perahu mencapai tepian, keduanya turun. Sebagai seorang tentara resimen bayaran kuno, gadis itu terlatih menjadi waspada terhadap orang yang mencurigakan.

“Siapa kamu? Dan ini di mana?” tanyanya berhati-hati.

“Namaku Hyou. Aku adalah penjaga cincin batu giok hijau.” Laki-laki itu memperkenalkan dirinya dengan baik. “Kamu berada di ruang magis cincin ini.”

...****************...

CATATAN AUTHOR: Bagi pembaca baru, selamat datang. Silakan membaca novel Time travel author yang lain. Klik profil saja. Selamat membaca dan semoga suka dengan novel ketiga Author yang bergenre timetravel ini. Jangan lupa beri dukungan dengan like dan komentar. Satu lagi, jangan lupa follow Author.

Transmigrasi Cincin Batu Giok

“RUANG magis? Apa itu?” tanyanya semakin tidak mengerti.

Hyou menunjuk pada cincin batu giok hijau yang tersemat di jari manis tangan kiri Qing Mao.

“Itu adalah cincin batu giok magis yang memilih pemiliknya berdasarkan kualitas tubuh dan psikologis. Kamu telah dipilih, maka semua hal yang ada di sini adalah milikmu.”

“....”

Itu berarti bahwa apa yang dia maksud, cincin ini ajaib dan ada ruang di dalamnya. Ia menjadi pemilik tempat ini dan bebas melakukan apapun.

Tapi yang membuatnya tidak habis pikir, bisakah kata-kata ‘kualitas tubuh dan psikologis’ itu diganti? Ia merasa menjadi kelinci percobaan yang memenangkan lotre untuk bertahan hidup.

Hyou mengajaknya berkeliling. Ruang ini memiliki luas hampir lima ratus meter persegi. Ada sebuah rumah bergaya mansion modern tiga tingkat. Serta dilengkapi dengan paviliun di samping kiri dan kanan.

Halaman depan dipenuhi dengan tanaman bunga-bunga yang sedang mekar, sebuah kolam air mancur tiga tingkat. Pancurannya berbentuk dua angsa yang romantis.

Melihat halaman belakang, ada jembatan melengkung yang di bawahnya terdapat kolam ikan koi.

Pohon bunga persik dan bunga sakura juga menjadi peneduh. Mansion ini dipagari oleh tembok kokoh setinggi dua meter. Jadi, sulit bagi orang lain untuk menyelinap.

“Bukankah ini rumah modern?” tanya Qing Mao.

“Ya. Karena pemiliknya adalah penghuni zaman modern, maka sesuatu yang ada di dalamnya akan menyesuaikan.”

Lalu laki-laki itu mengajaknya ke dalam mansion. Rupanya, rumah ini juga dilengkapi oleh banyak pelayan berpakaian Cina kuno.

Mereka terlihat begitu muda, rambut diikat dua dengan bentuk yang rapi serta memiliki mimik wajah terlatih.

Mereka akan menjadi pelayan di rumah ini nantinya. Hyou sudah memiliki pengaturan. Kepatuhan mereka tak perlu dipertanyakan lagi.

Tak berbeda jauh dari perabotan zaman modern, Qing Mao tidak memiliki banyak kejutan. Ia hanya kurang memahami sistem pindah dunia ini.

Hyou pun tak pelit memberinya informasi lain. Karena dia sudah berpindah dimensi, maka Qing Mao yang ada di zaman modern telah terhapuskan. Tak akan ada yang mengingatnya lagi.

Qing Mao bukanlah wanita baik di kehidupan modern. Secara alami saat tubuhnya menyusut menjadi seorang gadis remaja, ia juga tidak sungkan untuk menjadi kasar.

Semua informasi yang diberikan Hyou padanya segera dipelajari oleh Qing Mao. Laki-laki itu akan menjadi kepala pelayan pribadinya.

Selama beberapa hari, keduanya tinggal di dalam ruang cincin batu giok. Qing Mao sudah banyak memahami dunia kuno dan sistem negara yang dipimpin seorang kaisar.

Lalu juga mengenal bagaimana kehidupan para gadis di zaman ini. Mereka yang berusia tujuh belas sudah matang untuk menikah. Dan pria bisa layak mendapatkan seorang istri ketika usianya dua puluh.

Sama seperti cerita novel atau drama televisi yang pernah dilihat Qing Mao, seorang pria bisa memiliki tiga istri dan empat selir.

Seorang pangeran bisa memiliki banyak selir di halaman belakang. Intrik politik dan pertumpahan darah secara terbuka juga hal biasa. Hukuman rumah juga berat bagi seorang gadis.

Para wanita dilarang berkecimpung mengurus politik. Mereka hanya bisa patuh dan mengurus rumah tangga serta anak-anak. Lalu mengurus keuangan keluarga, atau mengatur perjamuan khusus.

Hyou sudah memilih tempat yang bagus untuk menempatkan rumah di luar ruang cincin. Ada lahan yang bagus di pinggir ibukota.

Hyou bisa memutar waktu untuk memastikan bahwa rumah itu sudah ada di sana sejak lama.

Dan Qing Mao akan memiliki status sebagai anak terakhir keluarga Qing yang masih hidup.

Penjelasan singkatnya cukup menarik. Qing Mao awalnya hidup di zaman modern. Tapi karena bertransmigrasi ke zaman kuno, maka kehidupan di zaman modernya sudah hilang.

Dengan kata lain, Qing Mao seperti tidak pernah lahir di zaman modern. Dia pun tak ada dalam daftar resimen bayaran kuno.

“Jadi, bagaimana aku mengawal kisahku di tempat yang aneh ini?”

“Jangan khawatir. Karena kisah hidupmu di tempat modern telah dihapuskan, maka cincin batu giok ini telah mengatur ulang kehidupan. Memorinya akan ditanam ke dalam pikiranmu."

Hyou segera menyerahkan segelas air berwarna kebiruan, sedikit menguarkan aroma yang manis.

“Minumlah ini dan kamu akan melihat semua kenangan dari lahir hingga usia lima belas saat ini,” imbuhnya.

"..." Adakah hal seperti itu? Jika dia bisa memilih hidup di dunia lain, tolong bawalah dia ke dunia Wonderland.

Qing Mao tidak banyak berpikir dan meminum air itu, agak pahit sedikit. Lalu kepalanya menjadi sedikit sakit.

Tak berapa lama, gambaran seperti film muncul dalam pikirannya. Seperti yang dikatakan Hyou, ada dirinya dari usia lahir hingga saat ini. Semuanya cukup beragam.

Dalam pikirannya, Qing Mao terlihat masih berusia sepuluh tahun. Dan dia tampak menyukai anak laki-laki untuk pertama kalinya.

Saat itu, dia sudah kehilangan seluruh anggota keluarganya akibat hukuman besar Kaisar. Ia bisa selamat dari hukuman mati seluruh anggota keluarga karena kakeknya pernah mengorbankan hidup untuk menyelamatkan negara.

Sebagai rahmat penyelamatan seluruh rakyat, kakeknya meminta token bebas kematian dari Kaisar. Itu langsung dikabulkan.

Saat ini, Qing Mao memiliki perasaan yang cukup aneh. Walaupun ini hanya pengganti riwayat hidupnya, namun ada sedikit perasaan sesak. Rasanya seperti ditinggalkan semua orang yang ia cintai.

Keluarga Qing tergolong makmur, memiliki banyak toko dan bisnis. Kini menjadi warisan bagi Qing Mao.

Mau tidak mau, Hyou hanya bisa pasrah tentang ini. Dia tidak bisa mengatur banyak hal di belakang. Riwayat hidup Qing Mao sudah digariskan oleh cincin batu giok hijau.

Namun dia adalah Qing Mao, seorang anggota resimen bayaran kuno. Riwayat hidup barunya tidak membuat dia menjadi memikirkan sesuatu yang lain.

Jadi, setelah selesai melihat keseluruhan riwayat hidup, dia menatap Hyou.

“Apa kamu tahu sejarah tentang cincin batu giok hijau ini?” tanyanya.

“Aku tidak tahu. Tapi satu hal yang pasti, cincin batu giok hijau ini berpasangan dengan cincin batu giok merah.”Laki-laki itu mengerutkan kening seraya mengingat-ingat.

“Berati itu ada di jaman ini?”

“Seharusnya. Tapi aku tidak tahu siapa yang memiliki cincin itu sekarang.”

“Apakah itu juga memiliki ruang seperti ini?”

Hyou menggelengkan kepalanya.

“Tidak. Hanya menjadi cincin biasa. Tapi nilainya tinggi. Cincin batu giok hijau yang kamu pakai saja bisa membeli setengah dari negara ini. Apalagi jika itu pasangannya, cincin batu giok merah. Tapi jangan khawatir, cincin tidak bisa dilepas oleh orang lain selain pemakainya sendiri.”

“Senang mengetahuinya.”

“Apa kamu sudah siap?” Tiba-tiba Hyou bertanya.

“Untuk apa?” Qing Mao mengerutkan kening.

“Tentu saja untuk pindah ke luar. Kamu tidak mungkin terus berada di dalam ruang cincin.”

“Oh ... Yah, baiklah. Apa prosesnya begitu rumit?”

“Tidak. Kamu menunggu.”

Hyou hanya melambaikan tangan kanannya seakan-akan sedang melakukan sulap. Lalu Qing Mao merasakan tubuhnya hampir tidak berpijak.

Hanya berkedip sebentar, lingkungan sudah berubah lagi. Dia mungkin masih berpijak di lantai ruang utama mansion. Namun, udara sedikit lebih dingin.

Ia keluar untuk mengecek. Dan ini ternyata malam hari dengan salju yang tengah turun. Bagaimana bisa menjadi musim dingin?

“Perbedaan ruang dan waktu. Tidak perlu aneh,” ucap Hyou datar.

Di zaman modern, saat itu masih musim gugur. Sekarang, mansion berdiri di pinggiran ibu kota, sedikit ke dalam dan cukup jauh dari orang-orang. Walaupun begitu, pemandangan kota masih bisa terlihat jelas dari lantai tiga.

Mulai besok, Qing Mao memiliki rutinitas yang baru, dia juga harus mencari seseorang yang cocok untuk menjadi penjaga gelap atau bawahannya. Hyou tahu harus membawa gadis itu ke mana.

Besok, ia akan membantunya mencari orang-orang yang cocok sebagai penjaga gelap. Dengan kemampuan gadis ini sebagai mantan anggota resimen, tidak sulit untuk melatih mereka.

Mungkin, beberapa hal di negara ini akan berubah ....

Ibu kota Negara Quentian

KEDIAMAN pangeran kesebelas begitu mencekam. Bukan betapa horornya istana itu, tapi aura dingin yang dipancarkan dari sosok yang duduk di kursi roda sangatlah mengerikan.

Sebagai pangeran dengan gelar Raja Yi, Gu Yihao selalu berhasil dalam apapun. Termasuk dalam perang. Hanya saja dia tidak menyangka jika selama perang, seseorang di pasukannya akan berkhianat dan menjadi kaki tangan putra mahkota.

Belum lagi, kekacauan di istana selama dia tidak ada menjadi kesempatan musuh untuk memanfaatkan kondisi.

Gara-gara pengkhianat itu, Gu Yihao kehilangan fungsi kedua kakinya dan gagal di medan perang. Dan tak sengaja melihat putra mahkota menggauli tunangannya sendiri. Hal ini hanya memicu api di dalam dirinya.

Putra mahkota tahu bahwa dia adalah orang yang kejam dan dingin. Apa yang menjadi miliknya tak boleh disentuh oleh orang lain.

Tapi putra mahkota berani untuk menyentuh tunangannya sendiri yang masih dari keluarga berpengaruh di ibu kota. Bukan hanya itu, tunangannya bahkan tak berani melawan atau mengadu padanya.

Kejanggalan ini membuat Gu Yihao berpikir tenang selama dua hari terakhir sejak insiden terjadi. Istananya juga dituduh menyelundupkan barang haram ke negera tetangga, membuat kaisar marah. Dia mungkin dipenjarakan setelah putra mahkota memohon. Hanya saja, kaisar mencopot gelar bangsawannya sebagai pangeran.

Status raja masih melekat. Masalah ini, kaisar tak bisa ikut campur. Gelar Raja Yi telah diberikan oleh pensiunan kaisar selama masih menduduki takhta. Gelar istimewa ini juga memiliki pengaruh besar di Negara Quentian.

Gagal di medan perang, kehilangan kedua kaki, dituduh menyendupkan barang haram dan kehilangan status sebagai pangeran. Satu lagi, hampir seluruh kekayaannya juga disita dan pindah ke tangan putra mahkota.

Sejak putra mahkota membereskan kekacauan di medang perang, kaisar menghargainya dengan banyak hal. Para menteri dan jenderal juga berbondong-bondong untuk menjadi sekutu. Tak tanggung-tanggung, berusaha membuat putri mereka menjadi selir.

Hal ini hanya membuat Gu Yihao diinjak sampai mati!

“Raja ....” Salah satu bawahannya ingin melapor. Lalu rekannya menyusul. Kedua bawahan itu berlutut dengan satu kaki dan menundukkan kepalanya.

“Katakan!” ucap Gu Yihao begitu dingin. Tatapan matanya setajam elang yang kelaparan. Mencari mangsa yang tepat untuk dimakan hidup-hidup.

“Kami telah menyelidikinya secara diam-diam. Bahwa benar jikalau ... jikalau nona Qingge dan putra mahkota bersekongkol untuk ini. Perselingkuhan itu disengaja. Keduanya telah bersama sejak Raja ada di medan perang,” lapor salah satu dari mereka dengan punggung berkeringat dingin.

Gu Yihao telah mendapatkan pengkhianatan dari bawahannya saat di medan perang. Kali ini tunangannya sengaja melakukan perselingkuhan ini hanya untuk bersama putra mahkota.

Selama enam bulan di medan perang, sebenarnya dia telah dihitung masuk dalam jebakan. Walaupun dia adalah kesayangan kaisar, tapi masalah sebesar ini juga membuat ayahnya berpikir demi negara.

Kasus penyelundupan narkoba mungkin masih bisa ditolerir. Tapi kegagalan di medan perang adalah kasus kegagalan negara. Dia juga kehilangan seluruh pasukannya yang telah pindah ke tangan putra mahkota.

Beruntungnya dia masih memiliki kelompok khusus di belakang. Masih pasukan pelindung milik peninggalan ibunya. Dengan pasukan ini dia telah unggul satu langkah di belakang putra mahkota.

Sepertinya putra mahkota sengaja tidak membuat Gu Yihao memasuki penjara karena suatu alasan. Yaitu pasukan penjaga khusus ini. Tapi, apakah Gu Yihao akan memberikannya?

Tunggu dia mati dan pergi ke neraka lebih dulu.

Dua bawahannya begitu bersedih untuk raja mereka. Dulu, Gu Yihao selalu bersinar di ibu kota. Riwayat hidupnya dibicarakan di mana-mana.

Banyak gadis-gadis tergila-gila dan ingin menjadi selirnya. Bahkan jika itu status rendah. Tapi sekarang Gu Yihao telah menjadi begitu rendah. Dan tanpa gelar Raja Yi, mungkin dia sudah menjadi rakyat biasa.

Nu Qingge sudah menjadi tunangannya sejak kecil. Dia dipilih oleh ibu selir. Gu Yihao tidak pernah memperlakukan gadis itu dengan buruk. Dan rumah perdana menteri keuangan masih kepercayaan kaisar.

Apa yang selalu diinginkan Nu Qingge, ia akan mengabulkannya. Seseorang berbuat kasar padanya, ia akan membalas orang itu.

Banyak hal yang dia lakukan untuk Nu Qingge. Tapi dia tidak menyangka akan dikhianati seperti ini. Tidak ada cinta untuk Nu Qingge. Dia adalah pria yang dingin dan tak menganggap serius masalah perasaan. Belum lagi, ia menghormati kebersihan tubuh seorang gadis yang belum menikah.

Jangankan menidurinya, ia bahkan sangat jarang berpegangan tangan atau jalan-jalan. Terlalu sibuk dalam segala urusan militer membuat dia tahu, bahwa wanita selalu kesepian. Jika sudah kesepian dan tidak mendapatkan kasih sayang, bukankah itu selingkuh?

Putra mahkota adalah pria yang menyukai gadis cantik. Nu Qingge menjadi salah satu kecantikan ibu kota yang cukup populer. Tutur katanya yang halus dan tingkah lakunya juga sopan. Ia memiliki banyak teman bangsawan dan sangat dekat dengan ibu selir dari putra mahkota.

“Ada lagi?” tanya Gu Yihao datar.

Kali ini dia telah menetralkan emosinya. Karena gadis itu tidak menyukainya, maka biarkan saja. Tapi di masa depan jangan harap untuk menyesalinya.

“Kaisar juga tidak membiarkan Raja kembali ke DPRK.”

...----------------...

NOTE: DPRK merupakan singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten/Kota.

...----------------...

“Sepertinya aku mulai diisolasi oleh putra mahkota. Sangat bagus! Raja ini akan mengingatnya!”

Terdengar oleh dua bawahan setianya, itu sangat dingin. Hati mereka tahu jika Gu Yihao sudah tidak akan sungkan lagi terhadap putra mahkota sekarang.

Karena pihak lain telah memulai dengan sengit dan penuh perencanaan, maka jangan salahkan Gu Yihao menjadi lebih mendominasi.

Tentang hilangnya gelar pangeran pria itu juga telah sampai ke telinga Qing Mao pada pagi harinya. Saat ia sarapan dan mendiskusikan sesuatu dengan Hyou, salah satu penjaga rahasia datang melapor. Ini sudah diatur oleh Hyou sejak semalam dan akan selalu ada penjaga rahasia yang mengikuti Qing Mao diam-diam.

Negara Quentian masih tergolong bertetangga dengan dua negara lainnya yang lebih kecil. Bisa dikatakan negara ini memiliki satu juta pasukan perang yang dipimpin oleh beberapa pangeran dan jenderal senior. Kekayaan alam melimpah, hidup makmur dan transaksi perdagangan masyarakat juga sangat luas.

Setiap tahunnya, kekaisaran akan menerima pajak yang besar. Cukup untuk membayar persediaan pasukan dan hal lainnya. Belum lagi para selir Kaisar juga berasal dari keluarga yang berpengaruh. Sudah mampu untuk menghidupi rakyat selama bertahun-tahun.

Saat musim dingin, persediaan makanan dan bahan pokok selalu mencukupi. Kecuali bagi rakyat jelata yang harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah setempat.

Kemakmuran rakyat akan menjadi cermin baik bagi Kaisar. Dan pemerintah setempat dilarang untuk mengabaikan rakyatnya dan harus bertanggung jawab dalam mengelola sistem kerja.

Mungkin ada beberapa pejabat yang korupsi dan menjadi kaki tangan pangeran, tapi sangat kecil kemungkinannya untuk terekspos.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Qing Mao telah mempelajari sebagian lagi dari sistem pemerintah di Negara Quentian. Selain dipimpin oleh Kaisar yang adil, ada juga Permaisuri yang bijak dalam mengurus halaman belakang.

Dan Qing Mao sangat dekat dengan permaisuri ini. Sejak kecil, ia sering bermain ke istana untuk menemukan permaisuri dan bermain dengan putrinya, Putri Lailan.

“Aku sudah lama tidak mengunjungi Putri Lailan ini. Tampaknya sangat dekat?” Qing Mao mengerutkan kening.

“Menurut riwayat hidup barumu, itu memang dekat. Hanya saja, sejak kau ditolak dan dipermalukan oleh Raja Yi, interaksimu dengannya telah terputus. Dan dia berulang kali ingin menemuimu.” Hyou menjawab dengan santai saat mengingat riwayat hidup baru Qing Mao.

Qing Mao mulai mengingat-ingat kejadian ini. Ketika teringat Raja Yi, Gu Yihao, dia cemberut. Kenapa dia juga harus memiliki momen yang memalukan seperti itu. Ia tidak berniat untuk jatuh cinta apa lagi memiliki suami. Dan dia sebenarnya meminta pada Gu Yihao untuk menjadikannya selir?

Sebenarnya itu sudah lama sekali, hampir empat tahun yang lalu. Setidaknya tak lama setelah seluruh keluaga Qing dieksekusi. Sejak saat itu, ia membenci keluarga kekaisaran. Lalu untuk apa datang pada Gu Yihao untuk menjadi selir?

Saat itu, dia pasti sedang bingung ketika tahu Gu Yihao memilih Nu Qingge sebagai tunangan. Memikirkannya lagi, dia tak akan melakukan hal yang sama dua kali. Baginya, pria hanya ayam jago dengan banyak betina.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!