NovelToon NovelToon

Penantian

Kabar Gembira

"Dasar wanita mandul!! kalau kamu tidak segera memberikan kami cucu aku akan menikahkan anakku dengan wanita yang tidak mandul seperti mu!!! Aku berikan kamu waktu 1 tahun lagi

mengandung cucu untuk ku."

Ancaman ibu mertuanya selalu saja terngiang-ngiang di telinga Tata, tentunya tidak ada wanita yang ingin mandul dan tidak ada wanita yang tidak ingin punya anak. Tata sampai harus berjuang keras untuk terapi kesuburan agar iya bisa segera punya anak.

Pernikahan Tata dengan Dedi memang sempat tidak di restui oleh kedua orang tua Dedi, selain karena usia Tata, Tata juga terlahir dari keluarga sederhana bukan orang kaya. orang tua Dedi mengharapkan Dedi menikahi anak sahabatnya yang kaya raya seperti mereka.

"Ah.. aku merasa gagal menjadi istri yang baik. Dedi pasti sangat menyesal sudah menikahi aku. "

Menikah di usia tua bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan anak, Tata menikah di usianya yang ke 35 tahun sedangkan Dedi sudah berusia 38 tahun.

Pernikahan yang sudah berjalan 6 tahun itu tidak juga membuahkan anak. Sedangkan kedua orang tua Dedi sangat berharap mereka segera memiliki anak.

"Maafkan aku mas, aku belum bisa membuat kedua orang tuamu menjadi kakek dan nenek. Aku memang wanita mandul yang gagal menjadi ibu untuk anak-anak mu. "

Tata menutup wajahnya, iya sedang menunggu hasil Test pack yang baru saja di lakukan.

Hal ini bukan baru pertama kali, Tata mengecek kencing nya untuk memastikan apakah dia hamil atau tidak.

"Ah aku harap kali ini aku benar-benar hamil, ini kali sudah 100 kalinya aku melakukan hal bodoh ini. "

Dengan perasaan yang d-eg...d-egan Tata memberanikan diri menatap Test pack itu.

"A-pa! aku hamil!! "

Tata yang tidak percaya dengan apa yang di lihatnya kembali mengulangi tes kehamilannya karena Tata sudah membeli 10 Test pack untuk berjaga-jaga kalua dia terlambat datang bulan Tata selalu melakukan Test pack untuk memastikan dia hamil atau tidak.

"Ah... rasanya tidak mungkin aku hamil, aku harus mengetes ulang. "

Tata mencelupkan semua Test pack yang iya miliki, perasaan yang sudah campur aduk itu mulai bergejolak. Jantung nya terus berdetak dengan kencang.

"Tuhan semoga aku benar-benar hamil. "

"Aku tunggu 10 menit dulu baru aku lihat. "

Sengaja Tata tidak terburu-buru melihat hasilnya karena dia ingin hasilnya akurat. Setelah 10 menit Tata kembali mengecek hasil Test pack.

"Ya Tuhan... aku benar-benar hamil. "

Tata berteriak tanpa di saudarinya teriakannya berhasil membangunkan Dedi yang masih tidur karena jam masih menunjukkan pukul 6 pagi.

"Ada apa sayang.. kenapa kamu berteriak. " tanya Dedi yang kaget mendengar Tata berteriak.

"Tidak ada apa-apa mas, aku hanya senang saja. "

"Oh iyalah, mas kira kamu terjatuh di kamar mandi."

"Gak mas, aku baik-baik aja. Maaf ya suaraku membangunkan tidur mas. "

"Iya tidak apa-apa."

Dedi kembali merebahkan tubuhnya dan tertidur lagi karena hari ini adalah hari liburnya. Sementara Tata masih terus menatap Test pack itu dengan tatapan berkaca-kaca. Tata mulai meneteskan air mata bahagianya, kebahagiaan yang tidak bisa di lukis kan dengan kata-kata.

"Tuhan.. Terima kasih untuk kebaikanMu. " Tata mengusap air mata di pipinya " aku harus pergi ke dokter kandungan untuk memastikannya, barulah aku akan memberi tahu suami ku. Aku tidak ingin dia kecewa setelah mendengar kata-kata ku dan ternyata aku tidak benar-benar hamil. "

Setelah mengusap air matanya Tata keluar dari kamar mandi untuk mengambil handuk, setelah itu Tata langsung bergegas untuk mandi. Setelah mandi Tata langsung bergegas berganti baju.

Jam sudah menunjuk ke angka 7 pagi.

"Ah... pasti klinik ibu dan anak sudah buka jam segini, aku harus segera ke sana semakin cepat semakin baik. "

Tata tidak menunda-nunda untuk pergi ke klinik ibu dan anak. Perasaan bahagia dan haru terus menyelimuti hatinya. Kali ini Tata lebih memilih naik taksi online dari pada membawa kendaraan sendiri.

"Sambil duduk di belakang supir Tata terus saja mengelus-elus perutnya yang masih datar itu. "

"Nak.. aku berharap kamu benar-benar ada di perutku. Sudah 6 tahun kami menantikan kehadiran mu nak. "

Tata mengelus-elus perutnya sambil tersenyum bahagia.

"Ibu kita sudah sampai. "

Kata-kata supir taksi itu benar-benar mengagetkan Tata yang asik dengan perutnya yang masih datar itu.

"Oh iya Pak. Berapa semuanya Pak?

" 50 ribu bu. "

Tata menyodorkan uang seratus ribu ke arah supir taksi itu "Ini pak uangnya, kembaliannya bapak ambil saja. "

"Terima kasih bu. "

Setelah membayar, Tata langsung bergegas masuk kedalam Klinik ibu dan anak itu.

"Mbak saya mau daftar. "

"sudah pernah berobat di sini bu? "

"Sudah mbak. "

"Ada kartu berobatnya? "

"Ini mbak," Tata menyodorkan kartu berobatnya ke arah orang itu.

"Ini bu kartu itu, ibu mau periksa apa? "

"Saya mau ketemu dokter kandungan mbak, "

"Oh baiklah bu, ibu boleh menunggu di depan poli kandungan ya. Nanti akan di panggil kalau sudah giliran ibu. "

Tanpa menunggu lama Tata langsung bergegas menuju poli kandungan, Tata duduk tepat di depan pintu poli kandungan

Dretttt.. dretttt.. bunyi telpon nya.

"Siapa yang menghubungi ku ya? "

"Oh ternyata suamiku. "

"Halo mas, ada apa? "

"Kemana? ko pagi-pagi sudah pergi? "

"Aku lagi keluar belanja sayur mas."

"Bukannya kemarin sore kita sudah belanja sayur untuk persiapan hari ini? "

"Ada yang lupa di beli mas, jadi aku keluar sebentar untuk mencarinya di pasar. "

"Oh.. kenapa tidak membangunkan mas saja supaya bisa di antar. "

"Ah.. aku gak tega mau bangunkan mas, soalnya aku lihat mas tidurnya nyenyak banget jadi ku putuskan pergi sendiri aja. "

"Ya udah mas tunggu di rumah ya, kita makan sama-sama mas sudah masak sayur. " Dedi memasak sayur seadanya karena Dedi bukan laki-laki yang suka masak.

"Iya mas. "

"Ya udah hati-hati di jalan, mas matikan telponnya ya. "

"Iya mas. "

"Ah.. syukur saja mas Dedi tidak berniat menyusul ku. "

"Bu Tata, ada bu Tata?

" Iya suster, saya Tata."

"Ayo bu masuk ke dalam. "

"Iya Suster. "

Tata masuk ke dalam poli kandungan dengan d-eg d-egkan.

"Selamat pagi bu Tata silahkan duduk, saya dokter Iren. "dokter Iren menyalami Tata.

" Iya dokter selamat pagi."

"Ada keluhan apa bu? "

"Tadi pagi saya melakukan Test pack dan hasilnya positif, saya sudah coba dengan 10 alat Test pack semua hasilnya positif. Karena ingin memastikan ulang saya datang ke sini. "

"Oh ibu belum yakin jika hasilnya akurat? "

"Iya dokter. "

"Sebaiknya di lakukan USG kandungan untuk memastikannya apakah ibu benar-benar hamil atau tidak. "

"Silakan berbaring di sini bu. " dokter Iren menunjuk tempat tidurnya di samping Tata duduk.

"Iya dokter, " Tata pun berbaring di tempat tidur itu.

"Maaf Bu saya naikan baju ibu. " dokter Iren mulai menaikan baju yang menutupi perut Tata dan mulai meletakkan alat USG di perut Tata.

"Ibu bisa lihat di layar itu, ibu benar-benar hamil usia kehamilan ibu baru memasuki 3 minggu."

"Selamat ya bu Tata, ini kehamilan yang ke berapa bu? "

"Terima kasih dokter, baru pertama dokter. "

Tata tersenyum ke arah dokter Iren, perasaannya sangat bahagia setelah mengetahui kenyataan bahwa dia benar-benar hamil.

"Saya akan meresepkan vitamin untuk ibu, supaya membantu pertumbuhan anak di dalam kandungan ibu. Ibu ada mual muntah? "

"Untuk saat ini belum dokter. "

...****************...

...*Ada banyak jenis kebahagiaan yang dunia tawarkan untuk mengisi kekosongan atau kehampaan. Ada yang positif (seperti musik, pekerjaan, pasangan, medsos, dan sebagainya) dan ada pula yang negatif (seperti mabuk dan menggunakan narkoba). Yang positif tentu lebih baik, tapi faktanya semua itu hanya bersifat sementara. Blaise Pascal, seorang ahli fisik dari Prancis pernah berkata:"Ada ruang kosong dalam diri manusia yang tidak dapat diisi dengan hal-hal materi, tetapi hal dapat diisi oleh hal yang ilahi. " Saat hati kosong dan hampa (apa pun sebabnya), hanya Tuhan yang bisa mengisi dan memulihkannya. *Dian*...

...Bersyukur dan Bersukacita adalah hal yang perlu di miliki untuk hidup sejahtera meskipun dalam kekurangan 🙏🙏🌹...

...Selamat membaca😘...

Makan Bersama

"Iya dokter. "

Kebahagiaan yang tak terkira yang dirasakan oleh Tata.

"Tuhan Terima kasih, akhirnya aku bisa merasakan kebahagiaan yang di rasakan oleh seorang ibu." pikir Tata.

Tata tidak mengira akhirnya dia berhasil hamil, selama 6 tahun ini Tata berfikir jika dia wanita mandul, istri yang gagal dan menantu yang tidak berguna karena belum juga di karuniai seorang anak.

"Ini bu resepnya, ibu boleh ambil di apotek. " kata-kata dokter Iren berhasil menyadarkan Tata dari lamunannya.

" Oh...Baik dokter, Terima kasih. "

"Sama-sama bu. "

Setelah mendapat resep dari dokter Iren Tata langsung pergi menuju apotik. Di letakan resep yang di berikan oleh dokter Iren di depan jendela apotik itu.

"Bu Tata. "

"Iya pak, saya Tata. "

"Ibu silahkan bayar dulu di kasir ya. " petugas apotik itu memberikan struk pembayaran kepada Tata.

"Baik pak. "

"Permisi bu, saya mau bayar ini. " Tata mengulurkan struk pembayaran yang sudah di berikan oleh petugas apotik tadi.

"Semuanya 300 ribu bu. "

"Iya bu, ini uangnya. " Tata mengulurkan uang 300 ribu kepada petugas kasir.

"Ini bu bukti pembayarannya. " Struk yang sudah di cap lunas di berikan kembali kepada Tata.

"Ibu bawa saja struk ini ke petugas apotik tadi ya. "

"Baik bu, terima kasih. "

"Iya bu, sama-sama. "

Tata melakukan apa yang di katakan petugas kasir padanya.

"Pak ini struk pembayaran dari kasir, katanya di serahkan di sini" petugas apotik mengambil struk pembayaran yang diberikan Tata.

"Ibu ini ada obat vitamin, kalsium, asam folat, dan zat besi di minum setiap hari. Satu tablet sehari. "

"Iya pak, terima kasih pak."

"Sama-sama bu, selamat untuk kehamilannya bu. "

"Terima kasih pak. "

Tata pergi setelah mengambil obat. Tata kembali pulang menggunakan taksi online, kali ini Tata pulang tanpa ingat lagi untuk membeli bahan-bahan kue yang sudah di rencanakan nya.

"Aku bahagia sekali hari ini."

"Mbak mau pulang ke mana?"

"Saya mau pulang ke Sungai raya Dalam pak. "

"Baik mbak. "

Supir taksi itu bergegas menuju rumah Tata di Sungai Raya Dalam, Pontianak.

Jalanan mulai sedikit macet, setelah mengendarai mobil selama 1 jam akhirnya mereka pun sampai di rumah Tata. Tata sempat tertidur di dalam mobil.

"Mbak sudah sampai. " suara supir taksi itu berhasil membangunkan Tata.

"Eh iya pak, Maaf saya ketiduran. "

"Iya mbak, tidak apa-apa. "

"Berapa pa ongkosnya? "

"50 ribu mbak. "

"Ini pak, sisanya untuk bapak saja. " Tata mengulurkan uang 100ribu ke arah supir itu.

"Terima kasih banyak mbak. "

"Iya Pak, Sama-sama. "

Tata memberikan uang lebih untuk supir taksi itu sebagai tanda syukurnya dan bahagianya karena sudah mendapatkan buah hati yang di damba-dambakan selama 6 tahun ini.

Tata keluar dari dalam taksi itu dan bergegas menuju rumah. Setelah di depan pintu rumah Tata baru menyadari kalau dia lupa membeli bahan kue yang mau di belinya.

"Ah.. aku lupa beli bahan-bahan kue, hari ini mas Dedi ulang tahun. Masa iya aku gak buatkan mas Dedi kue ulang tahun. "

"Hmmm... memang ya usia tidak bisa di bohongi. "

"Ya udah lah aku pesan ajalah kue dengan tetangga sebelah. Tapi.. kalau aku beli rasanya gak romantis lah. Lebih baik aku buat sesuatu dengan bahan-bahan seadanya saja. "

"Ha rasanya aku masih punya bahan untuk buat puding. "

Setelah mendapatkan ide Tata bergegas masuk ke dalam rumah. Dedi yang menunggu kepulangannya duduk di ruang tamu.

"Sudah datang sayang, dapat yang di cari? "

"Eh.. mas, buat kaget saja. "

Meskipun sudah menikah selama 6 tahu Dedi tetap menjadi sosok suami yang romantis dan setia. Meskipun Tata belum juga memberikan keturunan untuk dia, Dedi tidak pernah mempersalahkan hal itu.

"Hehehe... gak dapat mas. "

"Memangnya cari apa dek? "

"Hehe.. rahasia mas, "

Dedi mendekati istrinya dan memeluknya."masa shi suami istri masih harus rahasia-rahasia an. "

"Bukan rahasia mas, nanti juga mas tau. "

Dedi mengeratkan pelukannya dan mengecup pipi istrinya. " istri ku yang cantik ini selalu saja buat suaminya penasaran. "

"Sabar ya mas, nanti juga tau. " Tata mengeratkan kedua tangan Dedi di pinggulnya.

Ingin rasanya Tata menceritakan soal kehamilannya kepada suaminya.

"Rasanya aku sudah tidak sabar ingin memberi tahu kabar gembira ini padamu mas. Aku sudah tidak sabar melihat kebahagiaan di wajahmu. " pikir Tata.

Tata sengaja tidak terburu-buru memberi tahu suaminya tentang kabar kehamilannya, Tata ingin memberikan kejutan kepada Dedi tepat di hari ulang tahunnya.

Hari ini adalah hari ulang tahun Dedi yang ke 44 tahun. Penantian yang panjang akhirnya membuahkan hasil. Tiap tahun mereka akan merayakan hari ulang tahun berdua dengan satu buah kue Black Forest yang di hiasi lilin buatan Tata. Setelah meniup lilin mereka akan berdoa bersama, doa menantikan kehadiran sang buah hati selalu mereka panjatkan.

"Ayo dek, kita makan dulu. Mas sudah lapar dari tadi nungguin istri mas pulang supaya bisa makan sama-sama."

"Ayolah mas, mas seharusnya makan duluan tadi kalau sudah lapar, gak perlu menunggu ade pulang. "

"Gak apa-apa dek, gak enak kalau makan sendiri, selera jadi berkurang kalau makan sendiri. "

"Ah mas, ada-ada aja."

Dedi melepas pelukan nya dan mereka pergi bergandengan tangan, sikap romantis dan perhatian Dedi sejak awal menikah sampai saat ini tidak pernah berubah sedikitpun, kehangatan cinta Dedi membuat Tata sangat bersemangat untuk hamil, sampai-sampai Tata diam-diam berkonsultasi dengan dokter kandungan agar bisa hamil.

"Mas masak apa hari ini? "

"Mas memasak makanan kesukaan mu dek, ayam rica-rica, sup jagung, dan perkedel udang dek"

"Wah.. pasti enak mas. Ade udah gak sabar ingin mencicipi masakan mas. " Tata memuji masakan suaminya meskipun terkadang tidak enak untuk di makan.

Mereka duduk berhadapan di meja makan, Tata mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya.

"Mas mau sayur yang mana? "

"Ayam rica-rica dan sup aja dek. "

Tata mengambil lauk sesuai yang suaminya minta.

"Perkedel udang nya mas? "

"Gak apa-apa dek itu aja dulu. "

"Oh.. iya mas. "

Setelah mengambilkan makan untuk suaminya, Tata kembali mengambil makanan untuk dirinya sendiri. Mereka makan dalam diam senikmat lezatnya makanan yang di masak oleh Dedi.

"Enak mas masakannya, terima ya sudah masak pagi ini. " puji Tata untuk menyenangkan hati suaminya.

"Iya dek sama-sama, kita kan memang harus saling menolong supaya gak jadi beban juga untuk adek. Lagi pulang mumpung mas libur jadi gak ada salahnya masak. " Dedi tersenyum ke arah istrinya.

"Iya mas. " di balas dengan senyuman hangat dari sang istri tercinta.

"Oh ya dek, hari ini mas harus ke kantor sebentar ya. Ada berkas yang harus mas selesaikan tapi ternyata mas lupa untuk membawanya pulang supaya bisa di kerjakan di rumah. "

"Iya mas, tapi pulangnya gak malam kan mas? "

"Gak dek, paling jam 12 mas sudah pulang dek."

"Oh iya mas. "

Setelah selesai makan, Dedi pergi ke kantor nya dan Tata membereskan meja makan.

Menunggu Kepulangan Dedi

"Mas pergi dulu ya dek. " Dedi mengecup kening istrinya.

"Iya mas, Hati-hati di jalan ya. Nanti kalau bisa pulang nya jangan kemalaman. "

"Iya Sayang, mas gak akan pulang malam. Akan diusahakan pulang cepat sesuai janji pulang jam 12 sayang. "

"Ya udah mas pergi dulu ya. "

"Iya mas. " Tata mengantar suaminya pergi sampai depan rumah.

"Hati-hati mas. " Tata melambaikan tangannya kepada Dedi.

Setelah kendaraan Dedi tidak terlihat lagi Tata kembali ke dapur.

"Syukur aja mas Dedi pergi jadi aku masih punya banyak waktu untuk membuat puding khusus untuk suamiku."

"Puding apa ya yang enak? hmmm.. lihat bahan-bahan di dalam kulkas dulu lah. Siapa tau ada jagung, atau semacamnya jadi aku bisa berkreasi. "

Tata pergi menuju kulkas di lihatnya bahan-bahan makanan yang ada di sana.

"Ha.. masih ada jagung dan labu, aku bisa buat puding labu dan jagung, atasnya labu dan bawahnya jagung. Syukur aja ada jadi aku gak perlu belanja lagi. "

Tata mengambil bahan-bahan yang di perlukan, mulai mengukus labu dan memblender jagung. Setelah jagung di blender Tata memisahkan ampas jagung dengan airnya. airnya di pakai sedangkan ampasnya di buang ke tanamannya untuk di jadikan pupuk.

"Jangan-jangan labu nya udah masak. " Tata mengecek kematangan labu yang sedang di kukusnya.

"Udah pas ini, sekarang tinggal di blender sebentar supaya lebih halus. "

"Nah udah di blender, sekarang tinggal masak puding nya. "

Tata mulai memasak puding jagung terlebih dahulu baru kemudian puding labu, setelah puding jagung masak Tata memasukkan di dalam cetakan dan di dinginkan sebentar. Sambil menunggu puding jagung dingin, Tata melanjutkan memasak puding labu. Setelah mendidih Tata kembali menuangkan puding labu di atas puding jagung.

"Akhirnya selesai juga, tinggal tunggu dingin habis itu tinggal di hias. Sepertinya aku masih punya pernak-pernik untuk menghiasi kue tart lah."

"Dimana ya aku simpanannya? sepertinya di lemari samping kulkas lah. "

Tata mencari pernak-pernik yang di maksudnya.

"Ha ini dia, ketemu juga. Syukur aja masih ada. "

"Dinginnya masih lama sepertinya kalau gitu aku mau nyuci baju ajalah, sambil nunggu pudingnya dingin. Lumayan kan hemat waktu. "

Tata mencuci baju, mengepel rumah dan setelah selesai semuanya Tata duduk sebentar. Mereka memang sengaja tidak mencari pembantu, sejak awal menikah Tata memang sudah dilarang Dedi untuk bekerja supaya Tata lebih fokus menguras rumah tangga. Karena tidak ada kesibukan Tata menolak tawaran Dedi untuk mencari pembantu.

"Akhirnya selesai juga, lumayan menguras tenaga hari ini. Duduk ajalah sebentar, capek juga rasanya. "

"Sepertinya sudah dingin puding ku, aku harus cek supaya cepat di hias. Jangan sampai nanti mas Dedi keburu pulang. "

Setelah istirahat sebentar Tata kembali melihat puding yang di buatnya.

"Akhirnya jadi juga, tinggal di hias ini. "

Puding itu di hiasnya dengan coklat, coklat itu memang selalu di stok Tata untuk membuat kue. Selain menjadi ibu rumah tangga Tata juga menerima orderan dari orang-orang lain karena sebelumnya Tata bekerja di toko Bakery.

"Ye.. jadi juga.

Setelah selesai menghiasi puding nya Tata menyimpan puding itu kedalam kulkas.

"Tidak lama lagi mas Dedi pulang ni, gak sabar menunggu mas Dedi pulang. "

Tata terus menatap jam dingin yang ada di dapur, perasaannya sangat gembira membayangkan Dedi tersenyum menyambut kejutan yang di berikan nya, ditambah lagi dengan berita kehamilan yang ingin di sampaikan nya.

Waktu sudah menunjukkan jam 1 siang tapi Dedi belum pulang juga.

"Mas Dedi masih banyak kerjaan kali ya. Ya udah lah aku sebaiknya tidur aja dulu, mataku juga udah ngantuk banget. "

Tata pergi ke kamarnya dan memejamkan matanya yang sudah mengantuk dari tadi. Ibu hamil memang mudah lelah dan mengantuk.

Sementara Dedi yang tadinya mau pulang tiba-tiba di hubungi oleh ibu nya.

"Sayang, ibu sudah memasak banyak untuk mu. Jadi mama tunggu anak inu yang ganteng pulang ke rumah ibu ya, kita makan sama-sama. "

"Tapi bu...

" Gak ada tapi-tapi ibu mau kamu sekarang datang ke rumah ibu atau kamu mau ibh buat ulah lagi sama istrimu yang mandul itu!! "

"Jangan bu, gimana pun dia istri Dedi anak ibu juga. "

"Ya sudah kalau sayang sama istrimu cepat datang ke rumah ibu! " ancam Becky kepada Dedi.

Becky adalah ibu sambung Dedi, sejak awal ibu Dedi memang sudah melarang Dedi untuk menikahi Tata. Di mata Becky Tata hanyalah wanita tua dan miskin yang tidak layak menikahi anak orang kaya seperti anaknya.

Kebencian Becky bertahan ketika Dedi lebih memilih menikahi Tata dari pada wanita yang di pilihannya. Tidak heran jika Becky selalu mengancam Tata setiap kali berkunjung di rumah mereka, Becky selalu mengingatkan Tata jika tidak kunjung hamil makan Dedi akan menikahi wanita pilihannya.

"Iya bu, Dedi akan pergi ketempat ibu. "

"Ok, gak pake lama. Kalau lama ibu akan memaksamu menikahi Mawar dan menceraikan Tata. "

Belum sempat menjawab kata-kata ibunya HP Dedi langsung mati.

"Aduh.. baterai HP pakai acara habis segala lagi. Bisa bahaya kalau ibu marah. " Bergegas Dedi menuju ke rumah Becky.

Karena terburu-buru Dedi lupa untuk mengabari Tata. Tata baru sadar dari tidur hari sudah gelap.

"Jam berapa ini ya, ko di luar sudah gelap. " jendela kamar yang belum di tutup dan tiri yang masih terbuka membuat Tata langsung terbangun menyadari hari sudah malam.

"Mas Dedi belum pulang ya? tumben jam segini belum pulang. "

Tata beranjak dari tempat tidurnya dan menghidupkan lampu kamar serta mengunci jendela-jendela yang belum di tutup.

"Kemana mas Dedi ya? "

"Ah aku telpon saja lah. Mungkin mas Dedi banyak kerjaan jadi gak bisa pulang lebih awal. "

Tata mulai menghubungi nomor suaminya tapi sayang nya nomornya tidak aktif. Di cobanya lagi sampai 20 kali panggilan tapi nomor Dedi tetap saja tidak aktif.

"Kemana ya? apa hp mas Dedi habis baterai? kalau gitu aku telpon satpam di kantornya ajalah, siapa tau memang hp mas Dedi habis baterai dan dia lupa waktu karena terlalu asik kerja."

Tata menghubungi nomor satpam, hal ini bukan kali pertama Tata menghubungi nomor satpam tempat Dedi bekerja. Dedi orang yang terlalu asik bekerja, karena terlalu asik bekerja Dedi bisa lupa waktu. Tata selalu menghubungi satpam kantornya untuk memastikan Dedi masih di kantor atau tidak.

"Halo pak, saya mau tanya. Suami saya masih ada di Kantornya? "

"Oh ibu Tata, suami ibu tadi jam 12 sudah pulang bu. "

"Bapak tau dia kemana? " selidik Tata.

"Saya kurang tau bu, suami ibu sepertinya terburu-buru perginya. "

"Oh iya pak, Terima kasih untuk informasi nya. "

"Sama-sama bu. "

Tata mematikan telpon nya dan duduk di kursi ruang tamu.

"Kemana dia ya? biasanya selalu kasi kabar kalau mau pergi. "

"Hmm berfikir positif ajalah mungkin dia terburu-buru, ada urusan penting dan hpnya mati jadi gak sempat kasi kabar. Sebaiknya aku makan saja dari pada nanti sakit maag karena nungguin mas Dedi pulang.

" Kasihan anakku kalau harus kelaparan. "Tata tersenyum sambil mengelus-elus perut nya.

" Aku pengen makan nasi goreng malam ini. "

Tata memasak nasi goreng dan makan dengan lahapnya.

"Ah.. enak sekali nasi goreng ini, biasanya aku gak suka nasi goreng tapi kali ini rasanya berbeda. Aku benar-benar menyukainya. "

Setelah makan Tata mengemasi piring kotor nya dan mandi. Tata berlama-lama di kamar mandi

"Enak banget berendam di air hangat, serasa tidak ingin keluar dari sini. "

"Ah.. gak boleh lama-lama takut anak ku kedinginan. "Setelah mandi Tata merebahkan tubuhnya di atas kasur.

**

Sesampainya di rumah orang tuanya Dedi di kagetkan dengan kendaraan Mawar yang sudah terparkir di halaman rumah orang tuanya.

" Pasti kerjaan ibu ini! "

Dedi masuk ke dalam rumah dan ternyata benar seperti dugaannya, mawar dan kedua orang tuanya sudah duduk manis di ruang tamu sedang mengobrol dengan Becky.

"Akhirnya anak ibu datang juga. "

"Ayo nak duduk dulu."

"Iya ma. " Dedi berjalan ke arah ibunya.

"Eh.. eh.. ko duduk di sini, duduk di samping Mawar lah. Di samping ibu kan ada bapak yang akan duduk. "

Karena rasa tidak enak menolak kata-kata Becky akhirnya Dedi pun duduk di samping Mawar.

Tidak beberapa lama pembantu membawakan kue tart yang sudah di hiasi coklat dan lilin dengan angka 44 tahun.

"Kita tiup lilin dulu ya, hari ini kan anak ibu genap 44 tahun. "

"Ayo Mawar hidupkan lilinnya. "

Mawar menghidupkan lilinnya, seperti layak seorang pasangan mereka duduk berdampingan.

Mereka menyanyikan lagu selamat ultah tahun untuk Dedi sementara pembantunya di minta oleh Becky untuk membuat video kebersamaan mereka.

"Ayo sekarang bagikan kuenya untuk kami. "

Mawar membantu Dedi memotong kue tart dan memberikan kepada Dedi.

"Potongan pertama berikan untuk Mawar donk nak. " celetuk Becky.

Lagi-lagi Dedi merasa tidak enak mengabaikan kata-kata ibunya, Dedi menyuapi Mawar dengan potong kue ulang tahun pertamanya.

Tampak wajah bahagia terpancar di wajah Mawar. Sementara Becky dan ibu Mawar saling melirik karena merasa bahagia rencana mereka berhasil.

"Aku berharap Dedi segera bercerai dengan Tata dan menikahi Mawar. Untuk apa anakku harus bertahan dengan wanita miskin dan mandul seperti Tata. Tata tidak layak menjadi menantuku, yang layak menjadi menantuku ya Mawar seorang." pikir Becky di dalam hatinya.

Meskipun Tata dan Dedi sudah menikah, tidak membuat semangat orang tua Dedi dan Mawar untuk menjodohkan kedua anaknya. Mereka malah selalu merencanakan niat jahat, agar Tata dan Dedi bercerai sehingga Dedi dan Tata bisa menikah.

"Kita foto dulu ya, supaya bisa di abadikan momen indah ini."

"Ayo berdiri, Dedi dan Mawar pegang kue tart nya ya supaya nampak kalau Dedi sedang ulang tahun. " ucapan ibu Mawar kepada Dedi dan Mawar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!