NovelToon NovelToon

Kesucian Yang Ternoda

BAB. 1

Della Puspita gadis cantik berusia 18 tahun.

Dia gadis yang mandiri,sederhana dan bersahaja.

Kesehariannya setelah pulang sekolah biasanya membantu Ibunya berjualan diwarung.

Dia memiliki seorang Saudara perempuan bernama Dina 28 tahun.

10 tahun lebih tua dari Della.

Dina sudah menikah, dan tinggal di Jakarta .

Sedangkan Della tinggal dibandung bersama Ibunya.

Semenjak ayahnya meninggal, Ibu Della lah yang berjuang sendiri membesarkan kedua putrinya.

Dia memulai usaha dengan membuka sebuah warung sembako..

Disitulah sehari-hari Della membantu Ibu nya.

Sikapnya yg ramah pada semua orang, membuat banyak pembeli yang sering berbelanja diwarungnya.

Hingga pada suatu hari, Ibunya sakit keras dan akhirnya meninggal dunia.

Della sangat terpukul atas kehilangan Ibunya.

Hingga Dua minggu berlalu, Della yg dulunya periang kini malah sering murung.

Tidak ada lagi keceriaan terpancar dari wajah cantiknya.

Melihatnya Dina merasa tidak tega.

Akhirnya Dina memutuskan untuk membawa Della pindah ke Jakarta tinggal bersama dengannya.

Awalnya Della menolak, karena tidak mau meninggalkan rumah peninggalan Orang Tua mereka.

Della tetap bersikeras mengatakan sanggup menghidupi dirinya dan biaya sekolahnya dari hasil jualan warung sembako peninggalan ibunya itu.

Tapi Dina tidak mengijinkan.

Dina tetap memaksa Della ikut dengannya. Hingga akhirnya dengan terpaksa Della pun menyetujui ajakan Kakak nya untuk pindah ke Jakarta.

Keesokan harinya Della dan Dina pergi kesekolah Della untuk mengurus surat kepindahan dirinya ke Jakarta.

Malam harinya mereka mulai mengemasi semua barang-barang yang akan dibawa.

Esok paginya merekapun berangkat menggunakan mobil Pick Up yang disopiri langsung oleh Suami Dina.

Sebelum berangkat, Della meminta waktu sebentar untuk berpamitan kemakam Ibunya yang lokasinya tidak jauh dari rumah mereka.

Sesampainya dimakam Ibunya, Della menangis sambil bersimpuh di samping batu nisan Ibunya itu.

Kebetulan Makam Ayahnya juga bersebelahan dengan Makam Ibunya..

"Ayah Ibu, Della ikut ke Jakarta sama Mba Dina ya..!

Ayah sama Ibu yang tenang ya disana.

Della janji akan sering pulang kesini.

Do'ain Della bisa menyelesaikan sekolah disana sampai Della sukses..

Della dan Mba Dina pamit ya Ayah, Ibu.

Della sayang kalian. "

Dina pun ikut menangis mendengar tangisan Adik nya.

Setelah berpamitan merekapun pergi.

Sebelum pergi manaiki mobil Pick Up itu, Della kembali menoleh kebelakang.

Dia memandangi rumah peninggalan Orang Tuanya dengan air mata berlinang.

Begitu banyak yg terlintas dipikirannya.

Kenangan saat masa kecil bersama Ibu dan Ayahnya.

Rumah sederhana tempat dia dan kakak nya dibesarkan itu akan ditinggalkannya kosong tanpa penghuni.

Della menangis terisak mengingat semua itu.

Hingga akhirnya Dina menghentikan tangis Della dan mmbawanya naik ke Mobil.

Dan Mobil Pick up itu pun melaju meninggalkan kampung halaman Della dan Dina menuju Kota Jakarta.

Selama diperjalanan Della masih saja menangis..

"Sudah lah Dell., kalau kamu begini terus Mba juga gak tau harus berbuat apa.

apa kamu juga ingin membuat Mba larut dalam kesedihan . ?

Kita harus kuat melanjutkan hidup tanpa Ayah dan Ibu dek..

Dengan begitu mereka akan bahagia melihat kita dari alam sana. "

Mendengarkan perkataan Kakaknya ,akhirnya Della mengerti dan menghentikan tangisnya lalu menghapus air matanya.

Setelah Dua Jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di Rumah kontrakan Dina.

Sesampainya di depan rumah ternyata Bu Ningsih sudah menunggu disana.

Kontrakan Dina dan rumah mewah milik Bu Ningsih hanya dibatasi dinding pembatas saja, karna Bu Ningsih adalah pemilik rumah kontrakan yang disewa oleh Dina.

Bu Ningsih sudah menganggap Dina seperti Anak sendiri, karena Bu Ningsih tidak punya Anak Perempuan.

Dia juga sangat menyukai Dina karna sifatnya yang sangat sopan dan selalu santun pada Bu Ningsih.

Lebih tepatnya Bu Ningsih sudah seperti Ibu angkat bagi Dina.

****

CAST PEMERAN UTAMA

(Della Puspita)

Dina (kakak della)

(Bu Ningsih)

awal yang baru 2

Sesampainya dirumah Dina lansung keluar dari Mobil.

Bu Ningsih segera menghampirinya.

"Bagaimana pemakaman Ibu mu Din, apakah berjalan lancar.?"

"Alhamdulillah berjalan lancar Bu.."

"syukurlah.

kamu yang sabar ya nak, Allah sayang Ibumu.

Sambil mengusap pundak Dina, mata Bu Ningsih tertuju pada gadis cantik di samping Dina.

Gadis itu terlihat murung dan sedih.

"Ini Adik mu din.? tanya bu ningsih.

"Oh iya Bu..

Kenalkan ini adik saya Della.

Della ini bu ningsih pemilik kontrakan Mba.. " ucap Dina memperkenalkan.

Della dan Bu Ningsih pun bersalaman.

"Della saya bawa kesini tinggal sama saya Bu, karena enggak mungkin saya tinggal dikampung sendirian.

"Itu lebih baik Dina..

Kamu memang Kakak yang bertanggung jawab."

Merekapun berjalan masuk kedalam rumah. Sampai di dalam rumah, Dina mengantar Della ke kamarnya.

Della langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur.

Kesedihan mulai menyelimutinya kembali.

Dia mulai lagi teringat akan Ibunya.

Diruang tamu, Bu Ningsih dan Dina asik bercerita tentang mendiang Ibunya.

"Dina sangat kasihan sama Della Bu.

Dia sangat terpukul sekali kehilangan Ibu kami.. " air mata Dina menetes mengingat Della.

"Itu hal biasa Dina.

Siapa yang tidak sedih jika kehilang Orang Tua mereka.

Kamu rajin-rajin saja menghiburnya,perlahan kesedihannya akan menghilang.

Dan juga sesekali coba ajak della berkunjung kerumah Ibu, biar nanti Ibu juga coba menghiburnya.

" Baik Bu".. balas Dina.

Hingga akhirnya setelah itu Bu Ningsih pamit pulang.

****

Tiga hari kemudian.

Dina pergi mengantarkan Della mendaftar kesekolah yang baru di Jakarta.

Dina juga sudah bisa kembali bekerja seperti semula.

Dia dan suaminya sama-sama bekerja sebagai kariawan disebuah perusahaan swasta.

Sebelum berangkat kerja, biasanya Dina menitipkan putranya Rafa yang baru berumur 3 tahun dirumah Bu Ningsih sampai dia pulang dari bekerja.

hari ini juga begitu.

Sebelum berangkat Dina berpesan pada Della..

"Dell nanti pulang sekolah, kamu jemput Rafa Dirumah Bu Ningsih ya..!

"Baik mba.." jawab della.

Setelah Kakaknya pergi, Della langsung berjalan memasuki kelas nya.

Sekolah yang baru, Guru baru dan Teman-teman yang baru.

Della mencoba membaurkan dirinya dengan suasana kelas yang baru itu.

Teman-teman sekalas itupun sangat baik padanya.

Della cukup merasa senang hari ini.

Pulang sekolah Della langsung menjemput Rafa kerumah Bu Ningsih.

Bu Ningsih mengajak Della main dulu dirumahnya karna Rafa belum mau diajak pulang.

Della dan Bu Ningsih duduk sambil berbincang-bincang.

Mereka asik bertukar cerita satu sama lain. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak jika ada cerita yang lucu.

Della sampai rindu kembali akan sosok Ibunya.

Hingga akhirnya Rafa sendiri yang mengajak della pulang.

Sepeninggalan Della, Bu Ningsih menghembuskan nafasnya berat.

"huffttt... Kasihan sekali anak itu,diusia yang masih sangat muda dia harus kehilangan orang tuanya." ucap Bu Ningsih.

Keesokan harinya Della melakukan aktifitas seperti biasa.

Pulang sekolah langsung menjemput Rafa. Begitu seterusnya.

Bu Ningsih juga sudah mulai dekat dengan Della sama seperti dengan Dina.

Hari demi haripun berlalu.

Sudah Satu Bulan lamanya Della menjalani hidupnya yang baru di kota Jakarta.

Dia sudah mulai melupakan kesedihan akan kepergian Ibunya.

Disekolah ada seorang Siswa yang sudah lama memperhatikannya.

Siswa itu bernama Ronald.

Ronald adalah siswa yang cukup populer di Sekolah itu.

Bukan hanya karena wajahnya yang tampan,Tapi dia juga pintar.

Tidak heran jika banyak wanita yang mengidolakannya.

Setelah 1 bulan sering memperhatikan Della, Ronald akhirnya memberanikan diri mendekati Della.

Dia mulai mendekati dengan meminta perkenalan.

Pagi itu saat Della memasuki Gerbang Sekolah, Ronald mengikutinya dari belakang dan kemudian memanggilnya.

"Hai..Anak Baru......!

Della menoleh kebelakang.

Dilihatnya seorang siswa berlari kecil kearahnya.

Setelah dekat..

" Hai..boleh aku berkenalan denganmu.?

Namaku Ronald,nama kamu siapa.? "sambil mengulurkan tangannya pada Della.

"Nama ku Della.. "

Della menjabat tangan Ronald sambil tersenyum.

Senyum manis Della cukup menggetarkan hati Ronald.

Ronald membalas dengan tersenyum lebar.

"Oh ya Della... sebenarnya aku sudah lama memperhatikanmu.

tapi malu untuk berkenalan.

"Kenapa harus malu..?" tanya Della.

"Entahlah..

Mungkin karena kamu terlalu cantik.. " Ronald kembali tersenyum menggoda Della.

"Oh ya.. boleh aku minta nomor telfon mu.?

"hmmmm... boleh.. "

Della memberikan nomor telfonnya.

Setelah mendapatkan nomor telfon Della, Ronald pamit pergi.

"Terima kasih Della.

Nanti aku akan menghubungimu.

kalau gitu aku duluan ke kelas ya.. " pamit Ronals.

" iya sama-sama.." jawab Della sambil mengangguk.

Kemudian Ronald berjalan mendahului Della menuju kelasnya.

*********

NB : maaf bila ada kesalahan kata, dan jika penokohan tidak sesuai dengan ilustrasi pembaca.

mohon agar dimaklumi, karena ini adalah karya novel perdana author... 😇

JANGAN LUPA juga LIKE DAN VOTE nya ya...👍

pemeran : (Ronald)

pertemuan pertama 3

Semenjak mendapatkan nomor handphone Della, Ronald sering menghubungi Della melalui whatsapp.

Mulai dari chattingan hingga video call.

Disekolah pun mereka juga sering bertemu, ngobrol dan makan di Kantin bersama.

Della sangat bahagia bisa berteman dekat dengan Ronald.

******

Dirumah bu ningsih.

Bu Ningsih dan suaminya Bapak Prasetyo sedang membahas tentang kepulangan Putra semata wayangnya Alvand Prasetyo dari Singapura.

Pak Prasetyo (suami bu ningsih)

Pak Pras sengaja menyuruh Alvand pulang ke Indonesia untuk menggantikannya di perusahaan miliknya.

"kapan Al jadi pulang ke Indonesia ma.? tanya Pak Pras pada Bu Ningsih.

"mungkin lusa pa..." jawab Bu Ningsih.

"papa kira dia gak jadi pulang.

"gak mungkin lah pa.

Al mana pernah melanggar janjinya.

Walau Gimanapun kita memanjakannya, dia tidak pernah sekalipun mengecewakan kita. Mama bangga sama anak kita itu pa.."

"iya ma, papa juga berharap semoga dia tidak pernah mengecewakan kita.."

******

Dua hari kemudian.

Putra semata wayang Bu Ningsih akhirnya sampai di Indonesia.

Pria 26 tahun yang sangat tampan.

Semua wanita yang melihatnya akan jatuh cinta padanya.

Tubuhnya yang tinggi dan atletis menambah nilai ketampanannya.

Alvand Prasetyo (putra Bu Ningsih)

Bu Ningsih dan Pak Pras sudah menunggunya di Bandara.

Mereka menyambut Putra semata wayangnya dengan sangat bahagia.

Melihat Alvand datang dengan membawa sebuah koper ditangannya, Bu Ningsih segera menghampiri Putranya itu.

"sayang mama kangen banget sama kamu. "

Bu Ningsih langsung memeluk Alvand.

"Al juga kangen ma. " Alvand membalas pelukan mamanya.

Setelah adegan kangen-kangenan selesai, mereka semua pulang kerumah.

Sampai di rumah,Alvand menghempaskan tubuhnya diatas sofa karena merasa lelah selama di perjalanan.

Pak Pras ikut duduk disampingnya.

"ok anak muda.

Sekarang bersihkan diri mu, setelah itu makan dan istirahat.

Besok kita harus ke kantor.

Karena besok Papa akan mengumumkanmu menjadi Direktur Utama yang baru di perusahaan .." perintah Pak Pras pada Alvand sambil menepuk pundak anaknya itu.

"siap boss".. jawab Alvand sambil mengangkat tangannya hormat dan tersenyum.

********

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali Della sudah mau berangkat kesekolah.

Sebelum berangkat seperti biasa dia menitipkan Rafa dulu dirumah Bu Ningsih.

Rafa (anak dina keponakan della)

Disaat bersamaan Alvand juga kembali dari lari maratonnya pagi itu.

Ketika hendak melewati rumah kontrakan yang bersebelahan dengan rumah mewah miliknya,langkah Alvand terhenti melihat seorang Gadis memakai seragam SMA baru saja keluar dari rumah kontrakan itu.

Gadis itu sangat cantik .

Dia berjalan melewati Alvand sambil membimbing seorang anak kecil menuju halaman rumah mewahnya.

Entah mengapa gadis itu sangat menggemaskan dimatanya.

Rambutnya yang lurus terurai panjang, dan kulitnya yang putih bersih.

Bodynya ramping tapi tidak terlalu tinggi.

Alvand cukup terkesan pada pandangan pertama saat melihatnya.

Tanpa pikir panjang dia langsung mengikuti Gadis itu.

sesampainya dirumah Bu Ningsih.

"Bu, Della titip Rafa ya.

Mungkin nanti Della pulang agak telat karena ada belajar tambahan.

Nanti mas Doni (suami Dina) aja yang jemput Rafa kesini.

"iya Della, gak masalah.

"makasih Bu, della permisi.

"ok sayang, hati-hati dijalan.

"Baik Bu... " Dellapun pergi, sambil berlalu melewati Alvand yang sedari tadi berdiri di depan pintu memperhatikannya.

Saat hendak melewati Alvand, Della menoleh dan hanya tersenyum ringan padanya.

"haaah... cuma segitu doang. ? gumam Alvand dalam hati.

Setelah itu Alvand menghampiri ibunya.

"ma.. gadis barusan itu siapa..? tanya Alvand pada mamanya .

"oh Della maksudmu....?

Dia itu adeknya Dina kamu tau kan, yang ngontrak disebelah.

"owh adeknya Mba Dina.

Cantik juga ternyata.

"Kenapa emangnya.?

Naksir.?" goda Bu Ningsih sambil tersenyum.

"Sekarang sih belum, gak tau deh kalau nanti.. hehee.

"Jangan dia deh Al..!

"Emang kenapa ma.?

"Masih kecil.." bu ningsih kembali tersenyum.

Alvand tertawa mendengar candaan Mamanya.

"Cantik-cantik tapi matanya rabun ma.

"Rabun gimana maksudmu.?

"Masak pas dia ngelewatin Aku, dia cuma senyum tipis aja.

Baru kali ini ada cewek yang mengabaikan ketampananku.

"Emang siapa bilang kamu tampan.?

"Semua wanita bilang begitu.. hehee.

jadi anak ini ponakannya ya ma.? "Alvand mencubit pipi Rafa.

"iya.. Rafa sering ditinggal disini sampai Della pulang sekolah.

"owh gitu.. ya udah Al mandi dulu, bentar lagi mau ke kantornya papa.

Alvand menghampiri mamanya dan mencium pipinya, kemudian pergi meninggalkan mamanya menuju kamar.

"ah anak itu.. " ucap Bu Ningsih sambil tersenyum.

********

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!