Biana Ameca Pradipta, 23 th, wanita single parent yang harus berjuang sendiri untuk menghidupi keluarga dan juga anak laki lakinya.
biana sudah menjadi single parent saat usianya 20 th, saat usia pernikahannya menginjak 5 bulan di saat itu juga dirinya mengetahui jika dia hamil 2 bulan,
awalnya dia ingin memberi kejutan terhadap suaminya, walaupun suaminya itu laki laki pilihan orang tuanya,
biana sebagai wanita yang sudah menyandang sebagai seorang istri pun berusaha untuk taat pada perintah suami termasuk melayaninya lahir dan batin,
walaupun pernikahan itu tidak di dasari oleh cinta, namun dia berusaha agar sebaik mungkin menjadi istri yang baik, agar rumah tangganya bahagia.
waktu sudah menunjukan 8 malam, biasanya suaminya itu sudah pulang dari kerjanya dari jam 6 sore, namun sampai waktu menunjukan pukul 8 malam belum juga terlihat kedatangan suaminya, dan ini baru terjadi selama dia menjadi istrinya,
kawatir kah, pasti siapa yang tidak kawatir jika suaminya pulang lebih dari jam kerjanya,
khawatir suaminya akan bermain gila lagi di belakang dengan wanita lain seperti kejadian 2 bln yang lalu saat dirinya memergoki suaminya main gila dengan anak tetangga desanya, namun Biana selalu memaafkan suaminya, dan selalu berdoa agat suaminya bisa sadar akan kelakuannya.
Dengan nekad Biana keluar rumah mengendarai motornya melaju ke tempat kerja suaminya. namun belum jauh dia melajukan motornya,
biana melihat sosok laki laki yang sedang duduk di motor gedenya bersama wanita lain di pinggir jalan.
betapa murkanya Biana melihat semua yang ada di depan matanya.
Biana menghampiri dua anak manusia, yang tidak punya urat malu bermesraan di tempat umum.
" apakah jam segini hotel sudah tutup sampai sampai harus bermesraan ditempat umum seperti ini" seru biana dengan raut emosi menghentikan aksi dua manusia yang sedang di mabuk cinta
"anaa, i... ini tidak seperti yang kamu kira, dia teman kerjaku, Tidak seperti yang kau fikirkan"
" Cak bahkan dalam keadaan tertangkap basah seperti ini pun KAUUU masih mengelak RYAN SENTOAJI" teriak biana hingga membuat warga yang sedang lalu lalang pun berhenti untuk menyaksikan.
"ingat ryan kali ini aku sudah muak untuk menjadi istri yang selalu menutupi keburukanmu, aku kira setelah aku menikah denganmu kau akan berubah, berhenti berulah ternyata hal seperti ini sudah mendarah daging di tubuhmu" perkataan biana pun sukses membuat orang sekitar menggelengkan kepala dan ada juga mencibir suaminya
hingga tamparan pun melayang di wajah biana, karna tidak terima di hina depan umum oleh istrinya,
"PLAK kau berani sekali kau mengatai suamimu seperti itu hahh, kalau kau sudah muak menjadi istriku, aku ceraikan kau sekarang juga" gertaknya ryan
"Yah itu lebih baik, dari pada aku harus makan hati setiap saat, dan kau pun bisa bebas bermain gila dengan wanita lain"
betapa kagetnya Ryan mendengar ucapan istrinya, yang ryan kira biana akan memelas kasihan terhadapnya untuk tidak di ceraikan namun semua tidak seperti yang dia kira,
biana pergi melakukan motornya, dengan tangisan yang tidak bisa di tahan,
sakit yah itu yang biana rasa,
betapa hancurnya kehidupan biana yg dia alami, masa depan yang harus dia korbankan demi keinginan orang tuanya yg menginginkan dia menikah dengan ryan,
yang orang tuanya kira ryan adalah laki laki yang baik dan juga bertanggung jwb, hingga mempercayai ryan menjadi menantunya,
...hai guys sorry kalau masih ada kata2 yang typo dan juga penempatan kata yang tidak pas**...
ini novel karya pertamaku, semoga ceritanya nanti tidak membosankan yah😁😁
Hi guys ada beberapa part yg mau aku revisi, supaya tidak banyak typo dan kesalahan, dan setelah aku pertimbangkan juga ada sebagain cerita mau aku ubah sedikit, sorry yes yg udah laamaaaa banget nungguin kelanjutannya.
3 tahun berlalu, tidak terasa bagi biana bahwa dirinya sudah selama itu menjadi single parent dan wanita yang harus menafkahi keluarga dan juga anak laki lakinya,
Setelah bercerai dengan mantan suaminya, Biana dan keluarganya memutuskan untuk pindah kota, membesarkan dan menafkahi anaknya seorang diri, dengan di bantu kedua orangtuanya.
selama 3 tahun Biana bekerja di restoran milik sahabatnya Anaya dia adalah atasan sekaligus temanya dulu saat dia masih bekerja di pabrik, sebelum akhirnya dia keluar untuk menikah,
seperti orang lain pada umumnya menjalankan aktivitasnya di pagi hari begitupun biana,
pagi subuh dia sudah bangun dari tidurnya untuk menunaikan kewajibannya seorang muslim. Membersihkan kontrakan kecilnya sebelum berangkat kerja, walaupun kontrakan nya hanya tempat tidur dan kamar mandi, namun kebersihan lingkungan haruslah tetap di jaga.
jam sudah menunjukan 7 pagi, namun gerimis masih turun sejak malam hari, biana bergegas menuju ke tempat kerjanya,
sebenernya biana bisa datang jam 8 seperti karyawan lainya namun karna dia di beri kepercayaan untuk memegang restoran itu,
biana merasa punya tanggung jawab besar, karna itu berarti sahabatnya begitu percaya dengan dirinya.
namun sepertinya hari ini dia datang sedikit terlambat karna gerimis yang tidak berhenti dan harus menunggu bus yang dia naiki terlambat, hingga kesialan pun datang saat dirinya sedang berjalan menuju halte bus,,
sebuah mobil sport merah pun lewat tidak jauh dari dia berdiri, melaju kencang seperti sedang di kejar polisi.
Byurrrrrr "Yakk sial bajuku basah semua, bagaimana ini masa harus balik ke kontrakan lagi" Ucap Biana dengan emosi
"Mana ini sudah siang dan akan di pastikan terlambat sampai ke restoran kalau aku balik untuk ganti pakaian" gerutu biana,
sambil membersihkan pakaiannya yang sudah terlanjur basah dan kotor karna cipratan air genangan, untung saja dia memakai payung, coba kalau tidak mungkin sekujur tubuhnya akan terkena cipratan
" Dassar orang gila, apa mereka tidak bisa mengendarai mobilnya dengan pelan, dia fikir ini jalan tempat balap mobil apah, dia fikir yang sedang terburu buru cuma dia apah Aaarrrrggg" desahnya biana, hingga ada suara laki laki yang membuat dia berhenti merutuki kesialan nya.
"ekheemmm, sepertinya nona Biana Ameca Pradipta sedang ada sedikit masalah" ucap laki laki itu,
yang mana membuat biana langsung berbalik menghadap laki laki itu,
"Mas Riko" Ucap Biana,
laki laki itupun tersenyum mendengar namanya di sebut oleh wanita yang ada di depannya, sembari memperhatikan penampilan biana yang sudah tidak bisa di katakan,
" Yes I'am Riko, bagaimana kabarmu Bia, dan ada apa dengan penampilanmu ini, apa karna cuaca di ibukota yang sedang memasuki musim hujan hingga baju basah pun kau pakai" celetuk riko dengan menahan tawanya,
" Iss, Aku ga segila itu, harus pakai baju basah, Kya aga ada pakaian lain saja" ucap biana dengan cemberut,
"ayolah dinda aku hanya bercanda, usahlah kau merajuk dengan perkataan kanda tadi, kandamu ini tidak kuat melihat wajah manismu saat cemberut seperti anak berumur 5 tahun yang akan menangis" ucap riko sambil membenarkan rambut biana yang berantakan,
" isss basi tau tidak, dan stop kanda usahlah kau memanggilku dengan sebutan dinda, itu membuatku merinding" ucap dinda sambil mengusap kedua tangannya, seakan-akan dia merinding jika riko memanggilnya dinda,
" hahaha baiklah baiklah baby, kemana tujuanmu sekarang, biar kang mas mu ini yang mengantarkan sampai tujuan" ucap riko
" Antarkan aku ke restoran, ini sudah sangat terlambat, ucap biana
riko tersenyum lebar, dan langsung mengajaknya masuk ke mobil miliknya
" baiklah baby mari silahkan masuk biar aku antarkan, dan stop merutuki dirimu sendiri ok" ucap riko,
biana mengangguk dan langsung masuk duduk di kursi sebelah pengemudi.
selama mobil melaju hanya keheningan, tidak ada suara dari dua anak manusia ini, seakan-akan tadi tidak ada keributan konyol yang menjadi tontonan gratis oleh pengguna jalan,
dan tidak lamapun mereka mulai membuka pembicaraan,
"Mas Riko"
"Bia.. "
ucapnya bersamaan
" Hah Kamu dulu mas"
" kamu ajah dulu Bi, karna sepertinya aku akan mendapatkan begitu banyak pertanyaan" ucap riko
"Cih ge-er sekali, aku hanya bertanya kapan kau sampai ke sini, aku dengar dari mba ayana kau masih lama di kuliah di luar" ucap biana, dan langsung menghadap laki laki yang sedang fokus mengemudi
" Iyah sebenarnya aku masih lama di sana mungkin 1 sampai 2 tahun lagi untuk mengembangkan bisnis ku di sana, tapi kluargaku mendesak agar aku cepat kembali, untuk membantu mengurus perusahaan kluargaku" ucap riko
"Owhh aku kira kau kembali ke sini karna akan menikah dengan gadis pujaanmu" ucap biana, dia tersenyum mengingat bagaimana Riko dulu selalu bercerita tentang kekasih pujaannya semasa menjadi atasnya di pabrik
saat Riko menjabat sebagai manajernya di pabrik tempat kerjanya dulu, dan ayana yang menjadi asisten direktur.
yang selalu datang mengganggu jam makan siangnya, bersama Ayana di kantin dan, dengan tidak ada bosannya menceritakan gadis pujaannya yang dia kagumi namun tidak pernah dia katakan siapa namanya,
hingga membuat dirinya dan juga Ayana merasakan bosan dengan omong kosongnya.
"Hahaha, aku sampai sekarang belum menyampaikan perasaanku Bia" ucap riko sambil melirik Biana
"Wahh serius, Aku bakalan seneng kalau mas Riko suatu saat bakalan mengungkapkan perasaannya, semoga saja dia belum menikah "
Riko hanya tersenyum mendengar perkataan biana,
"Seandainya kamu tau, bahwa wanita itu adalah dirimu, apa mungkin kau akan menerimaku menjadi kekasihmu" ucap riko dlm hati,
" Bia kenapa bajumu bisa seperti itu, kau tidak habis menyapu air hujan di jalan raya bukan" ucapnya riko dengan meledek,
"What, memangnya tidak ada pekerjaan lain apa selain menyapu air hujan, ini semua gara gara orang gila mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga melewati genangan air, lihatlah bajuku yang menjadi korbannya huhhh, awas saja kalau aku melihat mobil sport merah itu lagi, akan aku kasih perhitungan biar kapok tidak lagi lagi mengendarai kendaraanya seperti tadi" ucap ayana dengan marah,
namun masih terlihat lucu di mata Riko jika Biana sedang mengomel tidak karuan,
walaupun Biana hanya gadis biasa dari desa, namun dalam perawakan tubuhnya yang di bilang cukup tinggi 170, dengan mata yang agak sipit, pipi yang sedikit cabi,
bibir yang kecil dan tipis dengan warna merah muda, dan rambut yang pajang sepunggung tidak terlihat buruk jika di katakan wanita yang cantik,
Mobil riko pun sampai di depan Restoran sahabat mereka Ayana,
"Oke sudah sampai, sorry tidak bisa mampir dulu karna aku harus segera ke kantor" ucap riko
"apa kamu tidak ingin menyapa mba Anaya sebentar" balas biana,
dan riko pun melihat jam tangannya
"Sepertinya untuk sekarang tidak dulu, sampaikan salamku saja" balas riko sambil mengusap rambut biana
"Oke baiklah terima kasih tumpangan nya, see you" ucap biana lalu keluar dari mobil, di ikuti riko turun untuk mengantar sampai parkiran restoran
"Bia jangan lupa ganti bajumu agar tidak masuk angin" ucap riko
"Siaapp, sudah sana nanti kau telat bisa bisa belum masuk kantor sudah di pecat lebih dulu" balasnya biana dengan senyum manisnya,
"ok sampai jumpa" ucap riko lalu pergi ke mobilnya dan melambaikan tangan,
,
,
,
,
Hai guys maaf kalau ceritanya terlalu panjang, maklum ini novel pertamaku, dan selamat membaca semoga tidak bosan... ☺☺
Nik' S GROUP'S
"Hans, masuklah ke runganku sekarang juga" ucap laki laki yang sedang duduk di meja kerjanya dan sibuk memeriksa berkas berkas perusahaan ayahnya,
toktok "Masuk" jawabnya tampa mengalihkan pandanganya dari berkas yang serang dia periksa
"Hans, apa bocah itu belum sampai ke kantornya"
" Belum tuan, sekretaris yang anda tugaskan untuk berkerja dengan tuan riko tadi menelfon.
kalau tuan riko belum juga sampai ke kantor" jawab Hans dengan tegas, membuat niko menghentikan kegiatannya dan menatap Hans penuh amarah
"Bukankah dia berangkat lebih dulu dariku, kenapa belum juga sampai" seru niko dengan nada tinggi, yang membuat sekretarisnya itu langsung menundukkan wajahnya
" Maaf tuan, namun tadi saya mendapatkan laporan dari orang yang mengawasi tuan riko, kalau tuan riko sempat mengantarkan seorang perempuan ke sebuah restoran, dan terlihat mereka sangat dekat" timpalnya lagi hans.
dan memperlihatkan foto Rikko dengan perempuan yang di mana itu biana saat mereka di halte bus, dan juga di saat mereka turu dari mobil,
Niko pun langsung mengerutkan kedua alisnya saat melihat foto yang sekretaris nya perlihatkan,
"Sepertinya aku pernah melihat perempuan ini sebelumnya, tapi di mana yah" ucap niko dalam hati,
" Hans kau cari tahu siapa perempuan ini, dan laporkan ke saya secara detail" ucap riko.
Hans pun yang mendengar merasa aneh dengan gelagat bosnya setelah dia memperlihatkan foto itu
karna tak ada jawaban dari asistennya itu, riko pun langsung memukul meja kerjanya, karna di lihat Hans sedang memikirkan sesuatu,
"HAAANS.. " bentak niko, yang mana membuat hans langsung tersadar dari lamunannya,
"Oh Ya Tuan" Jawab hans
"Apa perlu saya ulangi lagi perkataan tadi" ucapnya riko lagi
" Tidak Tuan saya mendengarnya" timpal hans
" Kalau begitu kau ku beri 1 jam untuk mencari tahu siapa wanita di dlm foto itu, dalam 1 jam belum juga kau dapatkan infonya akan aku pastikan kau keluar dari perusahaan ini" ucap niko dengan nada mengancam,
" jangan tuan, saya masih ingin bekerja dengan tuan, kalau begitu saya permisi" jawab Hans dengan khawatir, dan langsung keluar dengan tergesa gesa hingga menabrak badan seseorang yang baru akan masuk ke ruangan niko.
BRUUGGG..
"Santai asisten Hans, jangan tergesa gesa, apa laki laki itu akan memakan mu sebagai sarapan paginya, " seru laki laki itu dengan nada meledek.
yang mana membuat dia mendapatkan tatapan dingin dari laki laki yang sedang dia bicarakan,
" Tuan Riko maaf saya tidak sengaja, saya sedang terburu buru, permisi" jawab hans dan langsung pergi meninggalkan ruangan bosnya,
"santai Hans" timpal riko lagi, dan langsung duduk di depan kursi, berhadapan dengan laki laki yang sedang menatapnya dengan dingin dan penuh amarah
" selamat pagi, tuan Niko Alexander Jaya, sorry sedikit terlambat, karna tadi ada sedikit masalah di jalan" ucap riko dengan santai
" Cihhh, kenapa kau malah datang kesini, bukan ke kantor mu sendiri" tanya riko dengan nada tingginya
"Sampai kapan kau akan seperti ini, tidak bisa disiplin dalam bekerja" cibir Niko dengan kedua tangan yang di dada
"Kenapa orang seperti dirimu yang tidak bisa bekerja dengan disiplin, malah membuat para direksi perusaan papah, menjadikan kau sebagai GM, apa jadinya perusahaan itu jika pemimpinya saja seperti ini, masih suka bermain main" cibirnya
dan hanya di tanggapi senyum kecut riko
"Kak, siapa juga yang menginginkan ini, bukan kah sudah sering aku katakan, kalau aku tidak ingin menjadi penerus dari perusahaan jaya group, kalau kau tertarik kenapa tidak kau saja" balas riko dengan emosi yang tertahan
"dengan ada dan tampa nya perusahaan jaya aku masih bisa berdiri sendiri, mengembangkan bisnisku di luar negeri" tambahnya dengan santai namun penuh tekanan,
dan berlalu pergi meninggalkan rungan kerja kakanya dengan penuh emosi,
Niko sebenarnya tahu apa perasaan adiknya saat ini, di paksa pulang ke tanah air dan tampa adanya persetujuan dari riko, para direksi perusahaan jaya group memilih riko untuk meneruskan kinerja ayahnya di perusaan itu, sebenarnya para direksi perusahaan bisa saja langsung menunjuk Niko sebagai GM perusahaan jaya, namun karna dirinya sudah mempunyai perusahaan besar yang dia bangun dari nol,
mereka pun terpaksa menunjuk Riko Sebastian jaya, laki laki yang terkenal dengan playboy dan juga jiwa malasnya dalam bekerja, itupun harus ada bantuan dari Niko untuk bisa mengubah sifat Riko, agar bisa serius dalam bekerja. karna Riko akan mendengarkan perkataan kakanya dari pada siapapun termasuk papahnya,
Itu semua pun tidak luput dari ayahnya, yang memilihi pensiun dini untuk melakukan pengobatan di luar negeri karna sakit yang di derita.
Niko dan Riko saudara kandung, yang bagaikan langit dan bumi.
Umur meraka pun hanya terpaut 4 tahun,
namun karna sifatnya membuat mereka selalu di banding bandingkan, dari semua kalangan, termasuk kalangan wanita dan kalangan para mantan mereka.
Di tinggalkan pergi ibu kandungnya dari kecil membuat Niko menjadi laki laki yang dingin, angkuh, membuat siapa saja yang dekat dengannya selalu merasakan hawa dinginnya laki laki itu.
begitupun dengan para wanita yang selalu di jodoh jodohkan oleh papanya, mereka selalu pergi dengan sendirinya, dan selalu dengan alasan yang sama, bahwa Niko tidak bisa romantis seperti laki laki lain, dan pastinya selalu di banding bandingkan dengan Riko adiknya,
Riko adalah sosok laki laki yang ceria, romantis, dan juga gampang bergaul, yang pasti banyak di sukai para wanita, namun di balik semua itupun ada sisi yang orang lain tidak tahu termasuk Niko.
,
,
,
,
Hai guys sorry kalau ceritanya masih kurang jelas yah, karna ini masih panjang untuk di usut tuntas sampai akhir😅😅😅 , semoga tidak bosan membaca novel ini, karna ini karya pertama akuuuuu
Terima kasihhh
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!