Sebelum pengenalan tokoh dan karakter ini apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan sebagainya itu adalah unsur ketidaksengajaan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Elsandra Challista Fernandika
Gadis yang sangat cantik memiliki bola mata biru laut, hidung mancung, bibir sexy serta kulit putih mulus yang merupakan anak dari Hendrik Fernandika dan Amanda Elfriska pengusaha terkaya no 4 sedunia. sifatnya periang, baik, sopan dan juga dewasa tapi ketika melihat saudara kembarnya difitnah oleh tantenya bahkan sampai di usir dari rumah membuatnya berubah jadi sangat dingin, kejam, sadis dan tak kenal ampun, dan ia lebih memilih pergi dari rumah bersama sang adik dari pada harus tinggal bersama orang yang membunuh ibunya.
Ia sangat menyayangi adik yang sekaligus juga kembarannya, karna baginya adiknya itu separuh jiwanya, ia juga berjanji pada ibunya bahwa ia akan selalu percaya dan akan terus melindungi adiknya sampai maut menjemputnya.
Untuk membalaskan dendamnya ia mendirikan geng mafia no 1 yaitu LION CLAWS dan perusahaan EL'C COMPANY, walaupun usianya terbilang sangat muda tapi dengan IQ yang tinggi perusahaan itu maju pesat sampai menduduki peringkat 1 di dunia. bukan itu saja dia juga dijuluki Queen racing saat balapan liar.
Alvanda Rosiana Fernandika
Gadis cantik pemilik bola mata mata biru muda, ia kembaran dari Sandra ( kembar tapi tak serupa). sifatnya baik, periang, jail, dan suka manja sama kembarannya. Semenjak ia di fitnah oleh tantenya, jujur saja ia sangat terpuruk dan berubah menjadi pendiam bahkan ia terkadang tidak bisa tidur dengan nyenyak akibat selalu terngiang kata-kata ayahnya yang mengatakan Anak Pembawa Sial dan seorang Pembunuh.
Tapi walaupun jadi agak pendiam ia tetap bertekad untuk membalas dendam pada wanita licik itu dan ia tidak ingin kakaknya sedih melihat perubahannya jadi ia berusaha untuk tersenyum depan kakaknya walaupun itu fake smilenya saja.
Dia juga bergabung dengan mafia kakaknya, awalnya Sandra menolak keras permintaan adiknya itu, tapi karna adiknya selalu memaksa jadi ia mengizinkannya dengan syarat jangan sampai terluka. Dan juga memiliki perusahaan terbesar ke 2 di dunia.
Dave Pratama Fernandika
Anak pertama dari keluarga Fernandika yang berarti kakak laki-laki dari Sandra dan Vanda yang hanya selisih satu tahun dari adiknya. dia baik tapi sayang dia sama seperti ayahnya yang dengan mudah percaya sama omongan wanita licik tak lain adalah tantenya, dia juga sayang sama adiknya tapi ia juga kecewa sama Vanda dan menganggap Vanda sebagai seorang pembunuh yang padahal itu semua tidak benar adanya.
Salah satu Most Wanted sekolah bersama Frans cs.
Risa Elfriska
Ia merupakan adik kandung dari Amanda Elfriska ( Ibu kandung Sandra). Suaminya meninggal karena serangan jantung akibat perusahaannya yang bangkrut. karena semua aset di sita bank jadi sang kakak mengajaknya tinggal bersama keluarganya. Tapi ibarat peribahasa air susu di balas air tuba, kebaikannya justru membawa petaka bagi keluarganya karena sang adik ingin merebut semua yang dimiliki kakaknya.
Laura Berliana Fernandika
Anak dari Risa Elfriska yang berarti sepupu sandra, sifatnya tak jauh berbeda dari ibunya yaitu Licik dan selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan termasuk dengan cara kotor sekaligus. ia juga mencintai eh bukan lebih tepatnya terobsesi sama Frans sang Most Wanted di sekolahnya.
Frans Pradipta Adijaya
Pria tampan bak oppa oppa korea dengan tubuh tinggi, hidung mancung, bola mata hitam pekat dan putih tentunya. anak dari keluarga Adit Adijaya dan Luna Adijaya pengusaha terkaya no 3 di dunia.
Cowok paling tampan dan juga mapan di sekolah yang menjadi incaran para ciwi ciwi disana tapi sangat disayangkan walaupun banyak yang mendekatinya ia sama sekali tidak merespon bahkan dilirik pun tidak karna baginya cewek itu MENYUSAHKAN dan bikin ribet belum lagi kalau lagi PMS ( Perempuan Menjadi Singa ) membayangkannya saja sudah bikin ngeri.
Ryan Vikram Arderson
Sahabat Frans sejak kecil, ia tahu segalanya tentang Frans dan selalu mengerti perasaannya apabila sedang ada masalah. dia anak keluarga terkaya no 8. sifatnya sangat usil sama temannya tapi ia juga tau kapan ia harus bersikap lebih dewasa. Merupakan salah satu Most Wanted di sekolah dan ia ternyata menyukai Vanda saat pandangan pertama.
Sandra yang mengetahui bahwa Ryan menyukai adiknya langsung meminta tolong padanya untuk bisa membuat adiknya bahagia seperti dulu lagi, karna ia sangat terpukul melihat adik satu satunya yang ceria menjadi pendiam.
Maya Lussiana Raymond
Sahabat dari kecil Sandra dan Vanda, anak pengusaha terkaya no 5. sifatnya sangat bawel dan cerewet, dia juga tangan kanan sandra di mafia, alasan bergabung karna ingin membantu sandra balas dendam. Walaupun cerewet tapi dia sangat pengertian bahkan sudah menganggap sandra sebagai saudaranya.
Dan masih banyak lagi tokoh dalam novel ini.
...----------------...
Karna ini adalah novel pertama author yang berjudul THE MAFIA'S TWIN GIRLS maka author minta maaf apabila ada kesalahan penulisan kata dalam novel ini mohon bisa memakluminya.
jangan lupa kasih komentar dan saran yah untuk novel ini...
Di Kota B
Waktu menunjukkan pukul 01.00 di sebuah mansion yang mewah tepatnya dalam kamar terlihat seorang gadis cantik yang sedang tertidur akan tetapi seperti ada yang mengganjal karna apabila diperhatikan dengan seksama maka dapat di lihat bahwa gadis mungil tersebut tertidur dengan badan yang cukup banyak di penuhi keringat bercucuran, rambut yang agak berantakan bahkan dia menggeliat kanan kiri seperti orang ditambah lagi dia berteriak...
"AAGHHH.. TIDAKK... BUKAN GUE YANG BUNUH.... " Teriaknya
"GUE BUKAN ANAK PEMBAWA SIAL.. BUKAAN... " Tambahnya
Di sisi lain tepatnya kamar sebelah..
Seorang gadis yang sedang tertidur pulas terbangun karena mendengar suara teriakan dari kamar sebelah.
"Vanda. .. jangan jangan..." ucapnya. Tanpa pikir panjang lagi, ia langsung berlari menuju asal suara itu.
ceklek
"BUKAN AKU PEMBUNUHNYA... " Teriak Vanda terus menerus
"Vanda.. Vanda.. bangun, lo tenang yaa.. " ucap seseorang yang baru masuk tadi dengan lembut sembari terus menepuk pipi Vanda agar terbangun dari tidurnya
"BUKAN AKU. .. " Vanda pun terbangun dengan keringat yang bercucuran dan mendapati ada seseorang disampingnya
greb
Vanda langsung berhambur memeluk erat orang itu.
"Kak Sandra hiks.. gue takut bukan gue pelakunya hiks... " isak Vanda dalam pelukan kakaknya. Yupz orang yang baru masuk tadi tak lain adalah Sandra kakaknya
"Udah yah, lo tenang sekarang, gue ada disini sama lo" ucapnya mencoba menenangkan sang adik
"Kak jangan tinggalin gue, gue takut" ucap Vanda penuh harap setelah melepaskan pelukannya
"iya gue akan selalu ada buat lo, gue gak akan biarin siapapun menyakiti lo walaupun itu masih ada hubungan keluarga sama kita"
"Gue minta maaf kak, kalo bukan karna gue mungkin... "
"Husstt.. ini semua bukan salah lo, jadi berhenti nyalahin diri sendiri oke. " ucap Sandra memotong ucapan Vanda sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir mungil Vanda
"Sekarang ayo tidur lagi, kakak akan tidur disini sama kamu"tambahnya
Vanda langsung menurut pada kakaknya dan mencoba untuk tertidur dalam pelukan Sandra.
"Keluarga Fernandika aku berjanji demi mendiang mommy aku akan membalaskan dendam atas apa yang kau lakukan padaku dan adikku bahkan berkali kali lipat lebih menyakitkan dari ini, DARAH DI BALAS DENGAN DARAH DAN NYAWA DI BALAS DENGAN NYAWA. tunggu saja waktu bermainnya. " batin Sandra penuh amarah yang menggebu disertai senyuman yang menyeringai siapapun yang melihat senyuman itu pasti akan bergidik ngeri.
flashback on
Satu minggu yang lalu...
Di Kota A
Di sebuah mansion yang megah terlihat sebuah keluarga yang sangat harmonis sedang menikmati sarapannya dengan santai karena itu hari libur
"MORNING ALL.. "teriak dua gadis yang baru menuruni tangga untuk sarapan mereka adalah Sandra dan Vanda
disana sudah ada mommy, daddy serta anaknya yang bernama Dave
"Morning sayang/dek"
Sandra dan Vanda langsung mendaratkan bokongnya untuk duduk di tempat biasa yang mereka duduki saat makan. saat mereka sedang menikmati sarapannya tiba tiba..
"Maaf nyonya ada telpon katanya adik nyonya" ucap pembantu dengan sopan pada majikannya
"Ohh iya bi, makasih yaa"
"Sama sama nyonya, kalau gitu saya ke dapur dulu" ucap bibi langsung pergi menuju dapur
Setelah mereka selesai sarapan, mereka seperti biasa kumpul di ruang keluarga untuk menghabiskan waktu bersama apalagi ini hari libur, daddynya juga tidak ke kantor.
"Yeayy.. gue yang dapet remot tv nya, berarti hari ini filmnya gue yeay." ucap Sandra yang senang mendapatkan remot tv yang ada di ruang keluarga, soalnya menurutnya nonton tv di situ lebih bareng keluarga dari pada di kamar
"Yah kok gitu sih, kan tadi gue juga mau ambil. " kesal Vanda
"Salah sendiri kurang cepet haha.."
"Gak mau sekarang filmnya gue, kan kemarin lo udah kak" kesal Vanda sambil berebut remot sama Sandra
"Ihh kan gue duluan siapa cepat dia dapat" balasnya tidak mau kalah dengan adiknya
"Enggak sekarang gue."
"Pokoknya gue."
"Gue."
"Gue titik."
"uudah udah mending gue ajah oke. " jawab Dave sang kakak yang tersenyum kemenangan setelah berhasil merebut remot dari kedua adiknya
"Ihhh BANG DAVEEE.... " teriak Sandra dan Vanda bersamaan dengan begitu menggelegarnya
"Auu, berisik banget sih. " kesal Dave
"Balikin gak remotnya. " ucap Vanda
"Gak." Dave tetep kekeh
Sandra dan Vanda yang kesal dengan abangnya itu langsung saling tatap dan tersenyum jail. Dave yang melihat senyuman itu mengerutkan keningnya bingung dan perasaannya tidak enak menghampirinya.
dan benar saja tanpa ba bi bu mereka langsung menggelitiki kakaknya.
"HAHAHHAA... Ampun dek.. ampunn" Kapok Dave yang merasa geli
"Makanya jangan main main sama kita haha.." ucap Sandra dan Vanda sambil terus menggelitiki kakaknya itu.
"JHAHAHAH...... "
Hendrik sang ayah dari mereka bertiga hanya bisa terkekeh melihat kelakuan anaknya itu. Meraka terus menggelitiki Dave sampai sebuah suara menghentikannya.
"Udah udah kalian ini, kasian bang Dave kan." ucapnya ternyata itu adalah Manda sang Mommy
"Iya Mom."
"Rasain lo berdua haha." ejek Dave
"Kamu juga Dave." lanjutnya membuat Dave langsung terdiam
"HAHHAHAA... " tawa pecah Sandra dan Vanda
"Kalian ini sama saja, oya tadi siapa yang nelpon?." Tanya Hendrik pada istrinya
"Tadi itu Risa nelpon katanya sekarang dia tidak punya tempat tinggal karna ternyata setelah suaminya meninggal itu perusahaannya bangkrut dan hanya ada hutang yang belum dibayar, alhasil semua asetnya di sita bank."ucap Manda
"O ya mas, kalo Risa sama anaknya tinggal disini gimana, sambil mencari tempat tinggal yang baru." tambahnya
"Itu terserah kamu aja, lagian juga biar kamu ada temennya" Ucap Hendrik menyetujuinya
"Makasih mas udah ngizinin, nanti sore mereka kesini."hanya di jawab anggukan oleh suaminya
"Entah kenapa aku merasa keputusanku kali ini salah, ku harap ini hanya firasatku saja. " Batin Manda yang merasa khawatir
Karna ia tahu adiknya itu dulu pernah menyukai suaminya dan bahkan dulu pernah menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, namun hasilnya nihil dan Hendrik sendiri tidak menyadari kalau Risa dulu mencintainya.
"Sandra.. " panggil Manda pada Sandra yang sedang menonton tv dengan lainnya
"Iya mom."
"Nanti habis ini kamu kekamar mommy ya."
"Ngapain mom, Dave ikut ya." pinta Dave
"Ngga usah, mommy cuma mau ngomong sebentar sama Sandra."
"Iya mom, nanti sandra ke kamar mommy." Sandra menyetujuinya.
Setelah bicara seperti itu Manda langsung menuju kamarnya sambil menunggu Sandra selesai nonton. Hingga saatnya tiba Sandra menuju kamar sang mommy.
tok..tok...tok...
"Mommy, ini Sandra mom." suara di balik pintu kamar Manda
"Masuk aja sayang."
ceklek
Sandra langsung masuk dan tidak lupa menutup pintunya kembali.
"Mommy ada apa manggil Sandra kesini." tanya Sandra heran karna gak biasanya mommy manggilnya sendirian, biasanya kalo gak sama bang Dave pasti sama Vanda.
"Ini kamu simpen baik baik jangan sampai hilang." ucap Manda sambil menyodorkan Gold Card miliknya beserta pinnya.
"Untuk apa mom?" Sandra mengerutkan dahinya heran
"Kamu simpan aja, mungkin suatu saat nanti kamu akan membutuhkannya, jangan sampai hilang ingat."
"Iya mom, tap-.. " belum selesai berbicara, ucapan Sandra dipotong mommynya
"Kamu juga akan ngerti sayang, sekarang kamu harus janji sama mommy kalo kamu akan terus melindungi adik kamu jangan biarkan dia bersedih sendiri dan kamu harus selalu percaya sama adik kamu, oke." ucap Manda sambil memeluk Sandra erat entah kenapa dia merasa tidak akan bisa melindungi anaknya dan juga merasa akan pergi jauh.
Tak terasa bulir bening mengalir keluar tanpa ijin dari empunya membahasahi pipi mulus Manda dan itu membuat Sandra terheran heran dengan sikap mommynya.
"Mommy baik baik saja kan?" tanya Sandra yang melihat sang mommy menangis tanpa sebab
"Mommy gak papa." ucapnya sambil melepas pelukannya dan menghapus air matanya.
"Hem yaudah sekarang kamu main dulu sama saudaramu, dan ingat simpan baik baik." Tambahnya
"oke mom, kalo gitu Sandra keluar dulu. bye.. " ucap Sandra sambil berlalu pergi meninggalkan momminya
"Aku harap yang aku khawatirkan ini tidak beneran terjadi, mommy yakin sama kamu Sandra, kalo kamu akan menjaga adik kamu sebaik mungkin." batin Manda
Bersambung...
Sore harinya...
Saat semuanya sedang berkumpul di ruang keluarga tiba tiba..
ting nong... ting nong...
"Biar bibi yang buka nyonya." ucap bibi lalu berlalu pergi
ceklek
"Kak Manda ada?" tanya tamu itu dengan nada angkuhnya
"Ada nyonya, mari masuk."
Merekapun masuk kedalam mansion megah itu.
"Eh Risa kamu udah dateng, ayo masuk, aku antar kamu ke kamar, kamu pasti lelah kan?" ucap Manda yang tiba tiba datang menghampiri tamu yang tak lain adalah Risa Elfriska adiknya.
"Iya kak, perjalanan tadi cukup melelahkan."
Kemudian mereka berjalan menuju kamar tamu, Risa terus memperhatikan tiap sudut mansion yang megah itu mulai dari desain mansion yang simple tapi terlihat sangat indah, perabotan yang terbilang dengan harga yang fantastis sampai sampai keluarlah rencana liciknya itu.
"Harusnya dulu aku yang menikah dengan mas Hendrik bukan kamu Manda dan mungkin sekarang aku sudah menjadi nyonya besar disini. Oke.. sepertinya cukup untuk kamu menikmati semuanya dan sekarang giliran aku RISA ELFRISKA yang akan menggantikan posisimu sebagai nyonya besar Fernandika haha.." batin Risa diiringi senyum misteriusnya
Saat sampai di kamar tamu.
"Ini kamar kamu, terus untuk nak Laura ada disebelahnya."ucap Manda
"Hem makasih ya kak, kalo tidak ada kakak mungkin aku dan anakku akan jadi gelandangan." ucap Risa pura pura sedih (air mata buaya...)
"Kamu kayak sama siapa aja sih, kita ini saudara jadi sudah seharusnya saling membantu." balasnya tersenyum tulus
"Sekarang kamu istirahat, nanti kita makan malam bersama."Tambahnya lagi
Hanya di balas anggukan dari Risa, kemudian langsung masuk untuk istirahat.
Sudah hampir 3 hari mereka menginap dikediaman Renandika tanpa ada yang mengetahui tentang rencana busuknya.
Dan selama itu pula terkadang Laura mencari gara gara dan bertengkar dengan Sandra ataupun Vanda.
Pernah sekali waktu itu hanya masalah sepele karna saat Vanda sedang bermain dengan Sandra tiba tiba saja Laura datang langsung merebut boneka milik Vanda, Alhasil boneka itu malah robek dan ya Laura malah menyalahkan Vanda yang akhirnya Vanda di marahi sang daddy melihat itu juga Sandra berusaha membela Vanda tapi malah ia yang ikut di marahi bahkan sampai membuat Sandra dan Vanda menangis karena dibentak.
Keesokan harinya...
Risa memulai rencana liciknya itu di pagi buta, biasanya jam segini yang sedang memasak di dapur adalah Manda di temani pembantunya. Akhirnya ia menjauhkan pembantunya terlebih dahulu untuk membeli sesuatu di pasar, dan sekarang di dapur hanyalah Risa dan Manda hal itu membuatnya tersenyum licik.
"Kak.. " panggil Risa tanpa di ketahui Manda, ia sudah memegang pisau dapur
"Iya.. Akkhh.. " begitu Manda menoleh pada Risa, dengan cepat Risa menancapkan pisau itu di leher Manda dan seketika itu langsung ambruk dan meninggal
*B*rugh
"Mommy... apa yang kau lakukan pada mommy ku Hah?! " geram Vanda yang melihat mommynya tergeletak tak berdaya.
Tadinya dia bangun pagi mau ambil minum di dapur, tapi sesampainya di sana ia malah melihat tantenya itu menusukkan pisau di leher mommynya.
Karna sudah tersulut emosi ia langsung mencabut pisau di leher mommynya dan mengarahkannya pada Risa. sedangkan Risa yang melihatnya hanya tersenyum puas karena ini sesuai rencananya.
"MAS HENDRIK... TOLOONGGG... TOLONG AKU... " teriak Risa sekencangnya hingga membuat penghuni mansion bangun dari tidurnya dan langsung menghampirinya.
Betapa terkejutnya mereka melihat Manda sudah tidak bernyawa lagi dan Risa yang berdarah di lengannya karna sedikit tergores pisau dari Vanda.
"Ap-apa ini.. katakan apa yang terjadi?" tanya Hendrik panik
"Mas tadi aku turun niatnya mau minum, terus tiba tiba Vanda datang dan menyerangku karna ia tidak suka padaku, tapi hikss.. saat dia mau menusukku kak Manda datang menolongku dan akhirnya dia yang tertusuk. dan sekarang vanda malah menyalahkan aku atas kejadian ini.. hikss.. lihat aku juga terluka olehnya hiks.." Tutur Risa berbohong dengan air mata buayanya
"Tidak daddy dia berbohong, dia yang membunuh mommy." ucap Vanda yang sudah terisak
"Cukup Vanda.. cukup daddy kecewa sama kamu." bentak Hendrik
"tapi dad-. "
plak
Tamparan mendarat di pipi mulus Vanda yang di lakukan daddynya sendiri
"Daddy lebih percaya sama wanita licik ini?"tanya Vanda sambil menunjuk Risa
"Daddy sudah tau jika kamu memang tidak suka dengan mereka jadi daddy lebih percaya tante Risa." marah Hendrik yang membuat Risa terseyum tipis bahkan tidak terlihat
"hikss.. daddy jahat tidak percaya sama aku,. hiks.. bang Dave percaya sama aku kan? aku tidak mungkin melakukan itu. " tanya Vanda penuh harap menghampiri Dave dan menggoyangkan tangannya
"Tidak.. gue gak percaya sama lo, sudah jelas pisau itu ada di tangan lo, dan lo masih mau mengelak Hah?!!" Hardik Dave
Mendengar jawaban itu membuatnya menghampiri Sandra berharap dia akan percaya.
"kak, kakak percayakan sama aku, aku sayang sama bunda hikss.. bukan aku kak pelakunya hiks.. "Isak Vanda terduduk lemas di hadapan Sandra
Sandra yang sedari tadi menangis tanpa suara pun akhirnya membuka suaranya. Dia membantu adiknya berdiri sambil berkata.
"Dek.. kakak percaya sama lo.." ucapnya lembut langsung memeluk Vanda. Vanda pun merasa senang karna ada yang masih percaya sama dia
Tiba tiba Hendrik menarik kasar Vanda dari pelukan Sandra dan..
plak
"Daddy... " Bentak Sandra yang tidak terima adiknya di tampar oleh daddnya
"Sandra, kenapa kamu belain pembunuh mommy?" Marah Hendrik melihat Sandra membela adiknya
"Tapi aku yakin, Vanda tidak mungkin melakukannya."
"Apa kamu punya bukti? enggak kan? buktinya pisau itu dipegangnya dan hanya dia yang tidak terluka." bentak Hendrik membuat Sandra terdiam
"kak.." ucap Vanda menatap sendu Sandra yang diam mematung
"Kau lihat kakakmu bahkan sudah tidak percaya padamu ANAK PEMBAWA SIAL. mulai sekarang kau bukan lagi keluarga Fernandika, akan ku coret namamu dari ahli warisku karna kau adalah seorang PEMBUNUH. " ucap Hendrik lantang sambil menekankan beberapa kata
"Benar Vanda, kau tidak pantas menjadi keluarga Fernandika" ucap Sandra yang tadi sempat diam kini membuka suaranya sambil menyeringai
Vanda menangis makin menjadi mendengar daddynya menyebut dirinya ANAK PEMBAWA SIAL dan PEMBUNUH sungguh sakit hatinya mendengar itu ditambah saudara kembarnya tidak lagi mempercainya, Tapi...
Sandra mendekat ke arah Vanda dan memegang bahunya sambil berkata
"Dengar kau tidak pantas menjadi bagian keluarga Fernandika, keluarga itu bahkan tidak pantas di sebut sebagai keluarga, yang berada di tempat terkutuk ini hanyalah kumpulan para IBLIS yang menyamar menjadi manusia." ucap Sandra sambil menekankan kata IBLIS dan menatap Risa tajam
Vanda kaget mendengar penuturan Sandra, ia pikir kakaknya tidak mempercayainya tapi nyatanya ia salah.
Sandra dengan tatapan membunuhnya berbalik menghadap semua orang di sana sambil menyunggingkan bibirnya tersenyum menyeringai. lalu mengambil pisau dari tangan Vanda.
"KALIAN SEMUA DENGAR... AKU ELSANDRA CHALLISTA FERNANDIKA DAN KEMBARANKU ALVANDA ROSIANA FERNANDIKA MULAI SAAT INI.. MENIT INI.. DETIK INI JUGA MENGHAPUS MARGA FERNANDIKA DARI NAMA KAMI."ucap Sandra sangat lantang membuat semua yang disana kaget bukan main
"AKU JUGA BERJANJI DEMI MENDIANG MOMMY, AKU AKAN KEMBALI UNTUK MEMBALASKAN DENDAM ATAS APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA MOMMY DAN ADIKKU. DARAH DI BALAS DENGAN DARAH, NYAWA DI BALAS DENGAN NYAWA. INGAT ITU. " Tambahnya lagi kemudian menggoreskan pisau tadi di telapak tangannya sambil tersenyum devil
Setelah berkata seperti ia langsung membawa adiknya untuk mengemas barang di kamar nya. setelah itu saat mereka hendak sampai pintu keluar rumah tiba tiba...
"Sandra.. lo tidak boleh pergi dari sini, dia yang harusnya pergi sini." pinta Dave sang kakak sambil menunjuk vanda
"Why?? dia adik gue dan gue tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya termasuk lo." Tegas Sandra
Bersambung...
...----------------...
Maaf yaa kalo ada yang salah dalam penulisan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!