Di sebuah rumah mewah yang cukup besar karena rumah tersebut adalah rumah dari seorang pengusaha besar dan terkenal
Kehidupan mewah dinikmati oleh Ara sebagai seorang istri dari pengusaha yang bernama Ray
Pernikahan mereka baru berumur satu tahun dan saat ini Ara sedang mengandung anak kembar yang sudah delapan bulan
"Sayang" panggil Ara dengan manja
"Iya ada apa" tanya Ray lembut
"Aku mau makan masakan china" ucap Ara
"Yaudah nanti aku belikan" ucap Ray
Senyum mengembang di bibir Ara merasa bahagia karena dia merupakan prioritas Ray
"Aku berangkat dulu" ucap Ray setelah minum kopi nya
"Bye sayang hati hati dijalan" pesan Ara
"Iya" ucap Ray sambil mencium pucuk kepala istrinya
"Love you" ucap Ray
"Love you too" balas Ara
Ray pergi keluar rumah dan disana sudah ada supir pribadi nya Pak Budi
"Pagi tuan" sapa Pak Budi
"Pagi juga" ucap Ray
Pak Budi membukakan pintu mobil untuk Ray dan Ray masuk ke dalamnya
Dengan kecepatan rata rata mobil meninggalkan rumah mewah itu dan memecah jalanan kota menuju perusahaan Aidyan Group
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di kantor Ray mendapat sapaan dari karyawannya sepanjang perjalanan menuju ruangannya
"Pagi tuan" sapa Arsya sang sekretaris
"Pagi juga" balas Ray dan masuk ke dalam ruangannya diikuti oleh Arsya
Arsya masuk ke dalam ruangan Ray untuk membacakan jadwal Ray hari ini
"Ok terima kasih" ucap Ray setelah Arsya membacakan jadwalnya
Setelah itu Arsya pergi keluar dan melakukan pekerjaannya seperti biasanya
......................
Waktu berjalan dengan cepat kini sudah jam lima dan waktunya Ray untuk pulang
"Pak Budi nanti mampir ke restoran china dulu ya" ucap Ray
"Baik tuan" ucap Pak Budi patuh
Mobil kini berjalan menuju ke arah restaurant terlebih dahulu
Ray sendiri yang turun dan membeli makanan yang diinginkan sang istri
Selang 10 menit Ray kembali dan langsung masuk ke dalam mobil
"Tuan... " panggil Pak Budi
"Ada apa kenapa gk jalan?" tanya Ray
"Mmm istri saya masuk rumah sakit saya harus kesana sekarang tuan" ucap Pak Budi takut takut
"Ya sudah kita kesana sekarang" ucap Ray
"Jangan tuan biar saya naik taksi sendiri" tolak Pak Budi
"Gak kenapa napa kita kesana sekarang" ucap Ray
"Jangan tuan kasihan nyonya nanti nunggunya lama" ucap Pak Budi
"Ya sudah saya ijinkan Pak Budi pergi biar saya nyetir sendiri" ucap Ray
"Makasih tuan" ucap Pak Budi dan keluar dari mobil lalu pergi menuju ke rumah sakit
Ray menyetir mobilnya sendiri menuju perjalanan pulang ke rumahnya
Di tengah perjalanan Ara menelepon Ray
Handphone Ray berada di jok belakang dan ia kesulitan mengambilnya
Tangan Ray sibuk meraih Handphone miliknya sambil menyetir
Dan seorang anak kecil lari mengambil bola milinya ke tengah jalan yang terjatuh
Ray berhasil mengambil Handphone nya dan melihat ke arah depan ada seorang anak kecil
Brakkkk.....
Kejadian naas tersebut tidak bisa dihindari anak kecil tersebut terjatuh dan terbentur sebuah trotoar
"Aldiiiiii..... " teriak seorang wanita yang merupakan ibu dari anak tersebut
Ray yang melihat hal itu menjadi takut namun ia tetap turun dari mobil sebagai bentuk pertanggungjawaban nya
"Maafkan saya bu" ucap Ray
"Aldi,,, bangun nak" ucap ibu tersebut tanpa memperhatikan Ray
"Aldi.. " panggil ibunya berulang kali
Sang ibu berteriak histeris karena kehilangan putra semata wayangnya
Ara yang tadinya ingin keluar untuk membeli masakan china sendiri
Melihat sang suami sepertinya sedang mengalami masalah akhirnya ia meminta supir untuk menepikan mobil
"Sayang ada apa ini" tanya Ara
"Aku gk sengaja menabrak anak kecil ini,,, lalu bagaimana bisa kau ada disini" tanya Ray
"Aku tadi ingin membeli makanan itu sendiri" ucap Ara
"Bu,, " panggil Ara
Hiks.. hiks... tangisan itu begitu memilukan
"Bu maafkan saya,, saya tidak sengaja menabraknya" ucap Ray
"Maaf katamu kau pikir dengan kata maaf kau bisa mengembalikan anakku hah" ucap sang ibu
"Bu sabar ini semua sudah takdir" ucap Ara mencoba membantu Ray
"Anda juga akan menjadi seorang ibu pastinya anda tau bagaimana perasaan saya" ucap sang ibu
"Saya tau bu kami minta maaf" ucap Ara lagi
"Anda akan mengetahui perasaan saya saat ini suatu saat nanti nyonya" ucap Sang ibu
"Nyonya akan kehilangan salah satu anak nyonya dan anak itu akan membawa kesialan bagi kalian" ucap sang ibu lagi
Daaarrrrrr.....
Petir menyambar dengan sangat keras padahal tidak ada angin ataupun hujan
Kata kata itu bagaikan sebuah kutukan bagi keluarga Ara
Di hari berikutnya pemakaman Aldi sang bocah yang ditabrak oleh Ray saat ini dilakukan
Ray dan Ara turut serta sebagai bentuk perminta maafan Ray
"Bu saya sekali lagi minta maaf saya gk bermaksud untuk membunuh anak ibu" ucap Ray
"Ini ada sedikit uang buat ibu semoga membantu ya bu" ucap Ray lagi sambil menyodorkan sebuah amplop pada sang ibu
Ray dan Ara berpamitan pulang ke kediamannya
Saat ini kutukan itulah yang menjadi beban pikiran mereka
Mereka takut jika hal itu sampai terjadi di keluarga mereka
Ara takut jika keluarga baru yang ia bangun baru satu tahun ini harus hancur
"Sayang" panggil Ara
"Tenang saja aku yakin itu semua tidak akan terjadi" ucap Ray yang mengerti pikiran istrinya
"Tapi aku takut" ucap Ara
"Gk usah takut aku yakin semuanya akan baik baik saja" ucap Ray
Dua puluh lima menit perjalanan akhirnya kini mereka sudah sampai di kediaman mereka
Saat masuk ke dalam rumah keduanya di kejutkan oleh kehadiran sesorang
"Mama" ucap Ray
"Kalian sudah sampai" ucap seorang wanita yang sedang duduk di ruang tamu dengan tersenyum
"Bagaimana kabar menantu mama ini sama calon cucu mama" tanya wanita itu yang bernama Maura sambil memeluk sang menantu Ara
"Baik ma,, mama kesini kok gk bilang bilang" tanya Ara
"Sengaja buat ngasih kejutan buat kalian" ucap Maura
"Eh? kenapa kalian berdua menggunakan pakaian hitam hitam memangnya habis dari mana kalian" tanya Maura
"Mmm... tadi aku pengen keluar pakai baju hitam ma terus couplean gitu sama mas Ray" ucap Ara menemukan alasan
"Oh calon cucu mama ngidamnya aneh aneh ya" ucap Maura sambil tersenyum
"Bagaimana kalau kita makan siang dulu kamu pasti laper" ajak Maura
Ara melihat ke arah Ray dan Ray mengangguk tanda setuju
"Iya ma" ucap Ara
Mereka bertiga makan siang bersama di ruang makan
"Ma,,, papa gk ikut kesini" tanya Ara di sela sela makannya
"Ikut tapi sekarang papa lagi keluar katanya mau ketemu seseorang " ucap Maura
"Oh"
"Aku mau ke dapur dulu mau ambil jus jeruk" ucap Ara
"Jangan biar pelayan aja yang ambil" ucap Maura
"Gak apa apa ma aku bisa sendiri kok" ucap Ara
"Yaudah hati hati ya" ucap Maura
"Perlu aku bantu" tanya Ray
"Gk usah aku bisa sendiri" ucap Ara
Ara berdiri dari kursinya dan tiba tiba ia terpeleset karena ada air yang tumpah namun belum di bersihkan
"Aowww.... " jerit Ara kesakitan
Perutnya tiba tiba sakit
Ray dan Maura yang mendengar teriakan itu segera menyusul Ara
"Astaga Ara" ucap Maura panik
"Bagaimana kau bisa bisa jatuh" ucap Maura
"Kita ke rumah sakit sekarang" ucap Ray
Ray menggendong tubuh istrinya dan keluar dari rumah
Di depan untungnya sudah ada supir dan mobilnya yang berjaga
Dengan kecepatan di atas rata rata mobil mewah itu keluar dari halaman rumah dan menuju rumah sakit
Wajah Ray dan Maura terlihat Sd sangat panik sedangkan Ara sudah pingsan dalam pelukan Ray
Sepuluh menit perjalanan yang seharusnya dua puluh menit jika di tempuh dengan kecepatan rata rata
Mereka sudah berada di rumah sakit,,,, Ray yang merupakan pengusaha terkenal akhirnya dengan mudah Ara mendapatkan penanganan dengan cepat
Di rumah sakit tepatnya di dalam ruang ICU Ara sedang di tangani
Dan di depan pintu ICU ada Ray dan Maura yang cemas menanti
Ray berjalan bolak balik dengan harap harap cemas
Ia takut akan keselamatan istri dan juga kedua anaknya
"Ray, ma apa yang terjadi" tanya Mario
Saat di rumah sakit Maura segera menelpon suaminya dan menjelaskan keadaan menantu mereka
Maura menjelaskan semua kejadian yang dialami oleh Ara tadi hingga ia sampai dengan kondisi seperti ini
"Astaga bagaimana bisa Ara sampai terpeleset bagaimana pelayan pelayan itu sampai ceroboh" ucap Mario
"Tenang pa kalau papa seperti ini akan membuat Ray semakin bingung" ucap Maura
"Maura Mario apa yang terjadi" tanya Anna yang merupakan mama dari Ara
Dan disampingnya ada Adnian yang merupakan papa Ara
Maura kembali menjelaskan kejadian tadi pada kedua orang tua Ara
"Bagaimana itu bisa terjadi" ucap Anna dengan lemas
Tidak lama seorang dokter muda keluar yang merupakan dokter pribadi keluarga Aidyan
"Daniel bagaimana kondisi Ara" tanya Ray
"Itu akan dijelaskan oleh dokter Nadiya" ucap dokter Daniel
Dokter Nadiya keluar dari balik punggung Daniel
"Kita harus melakukan operasi untuk mengeluarkan bayi yang ada di kandungan" ucap dokter Nadiya
"Lakukan saja yang terbaik dok" ucap Anna
"Baiklah" ucap Nadiya kemudian dokter Nadiya dan Daniel kembali masuk ke dalam
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dua jam telah berlalu namun operasi Ara masih belum selesai juga
Semua yang berada di luar berdoa dan berharap atas keselamatan Ara
Lampu yang berada di atas pintu operasi telah mati dan tidak lama kemudian dokter Nadiya keluar
Semua yang berada di luar segera berdiri dan mendekat ke arah Nadiya
"Nadiya gimana kondisi Ara" tanya Daniel
Nadiya memasang wajah lesu dan tampak sedih
"Apa yang terjadi" tanya Ray
"Nadiya katakan sesuatu" ucap Anna
Nadiya merupakan dokter pribadi dari keluarga Wijaya
"Selamat untuk semuanya bayi kembar yang dikandung oleh Ara selamat" ucap Nadiya yang seketika bahagia
Nadiya adalah sahabat Ara sejak SMA
Wajah semua orang yang tadinya cemas seketika bahagia
Wajah haru tampak jelas di wajah Ray menyambut kedatangan kedua anaknya
"Lalu bagaimana keadaan Ara" tanya Adnian
"Dia dalam kondisi baik baik saja tapi sekarang dia belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius nanti kami akan memindahkannya ke ruang rawat" ucap Nadiya
Dalam waktu tiga puluh menit Ara sudah berada di ruang rawat VVIP
Sedangkan kedua anak Ara berada di ruang indkubator
...****************...
Satu jam kemudian Ara mulai tersadar dari pingsannya
"Sayang kau sudah siuman" ucap Ray bahagia
"Sayang kau sudah sadar" ucap Maura dan Anna bersamaan
Maura Anna Mario dan juga Adnian mendekati Ara
"Apa yang terjadi" tanya Ara
"Dimana ini" tanya Ara lagi
"Ini di rumah sakit sayang" ucap Ray
"Apa yang kau butuhkan biar kami siapkan" ucap Anna
"Gak ada ma" ucap Ara sambil tersenyum
Ara menyentuh perutnya dan ia merasakan perutnya sudah rata
"Dimana anakku" tanya Ara
"Tenanglah kedua anakmu selamat dan sekarang masih di inkubator" ucap Maura
"Kau memberikan dua cucu sekaligus pada kami makasih ya sayang" ucap Maura
Kebahagiaan sedang menyelimuti mereka semua saat ini
Kehadiran kedua anak di tengah tengah keluarga Ara menjadi pelengkap bagi keluarganya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!