NovelToon NovelToon

ELLAINE'S SECRET

Ellaine's Secret Mak Lampir

Happy reading!

...****************...

"Kav, ayo pulang" kata seorang gadis berambut sebahu pada laki-laki yang sedang asik berduaan dengan perempuan disampingnya

"Udah selesai?" Kata Kavin sambil melepaskan rangkulannya pada gadis disampingnya

"Lo gak liat gue udah disini" kata gadis itu kesal

"Yah cuma basa-basi aja El" kata Kavin

"Bacot!! Buruan panas nih" keluh El

"Iya iya ayo princess" kata Kavin bangkit dari duduknya

"Lo siapa? Nyuruh-nyuruh pacar gue pulang!! Ha!!" Kata gadis yang tadi dirangkul Kavin

"Lo yang siapa?" Kata Ella melirik gadis di samping Kavin. Daritadi Ella tidak pernah sedikitpun melirik gadis tersebut karna baginya tidak penting.

"Gue pacarnya Kavin" kata gadis itu bangga

"Cuma pacar kan, kenalin Ellaine Zoya Deolinda tunangannya Kavin" kata Ella sambil mengulurkan tangannya

"Dia tunangan kamu beb? Kok kamu nggak ngomong sama aku? Kita udah deket 5 hari loh beb, katanya kamu mau nembak aku hari ini? Jahat ya kamu sama aku" kata gadis itu dengan nada manja yang disedih-sedihkan pada Kavin

"Karna Lo gak penting" jawab Ella santai

"Diem Lo, B*cth" kata gadis itu mulai kesal

"B*cth? Elo nggak punya kaca dirumah, sebelum ngomong itu ngaca dulu gih sana" kata Ella

"Udah ah, aku males drama-drama gini. Ayok cepet pulang, mana panas banget lagi. Lo nggak tau ya skincare gue ini mahal" keluh Ella

Kavin yang dari tadi cuma melihat drama didepannya kini langsung menggenggam tangan Ella berjalan ke arah parkiran

"Kita nggak pacaran, dan nggak akan pernah pacaran" kata Kavin singkat pada gadis itu sebelum benar-benar pergi meninggalkannya yang masih teriak-teriak nggak jelas.

...----------------...

Ella pov

Didalam mobil suasana canggung banget. Gue males ngomong sama Kavin. Gue ngambek sama dia pokoknya. Gimana nggak ngambek, gue tadi udah nungguin dia dikelas hampir setengah jam, lah taunya dia enak-enakan duduk dipinggir lapangan sama cewek yang udah pasti cewek kesekiannya. Gue samperin, malah gue yang kena semprot sama tuh Mak lampir. Intinya hari ini gue ngambek pakek banget sama Kavin.

"Tumben diem aja, sariawan ya" tanya Kavin

"Lo ngambek" katanya

"Tumben Lo ngambek, biasanya gue deket sama siapa aja. Lo B aja" katanya yang masih gue cuekin

"Yaelah, gitu aja marah. Gue beliin es krim deh"

"Atau gue beliin buku"

"Atau gue beliin baju aja deh" katanya yang tetep gue cuekin, ha!! emang enak dicuekin.

" Gue minta maaf deh udah buat princess nunggu, pasti panas banget ya tadi, udah jangan marah entar cantik Lo luntur lagi" rayunya

"Gak usah gembel Lo. Gue lagi nggak punya uang receh" kataku ketus

"B*ngs*t!! Ganteng-ganteng gini dibilang gembel" katanya

"Lo ngumpatin gue, gue aduin ke bunda nih" ancamku padanya

"Eh-eh nggak siapa sih yang ngumpat. Gak asik Lo bawa-bawa bunda" katanya

"Bodo amat, diem deh pala gue pusing denger ocehan gak bermutu elo itu" kata gue padanya yang langsung membuatnya diam

Sekilas info laki-laki disamping gue ini, pacar sekaligus tunangan gue, Alfarezi Kavinda Bagaskara. Kami bertunangan bukan karna dijodohkan tapi memang karna kami saling mencintai. Kami sudah berpacaran selama hampir 3 tahun sejak masih duduk di kelas 3 SMP dan baru bertunangan 2 bulan yang lalu karna sebentar lagi kita akan lulus SMA. Meskipun sikapnya yang playboy kebangetan. Gue tau dihatinya cuma ada nama gue, Ellaine Zoya Deolinda. Gue udah kelewat terbiasa dengan kelakuannya itu meskipun terkadang kesel juga. Sebenarnya lebih kearah jengkel sama cewek-cewek yang sok cantik semua itu daripada cemburu. Kavin itu selalu memprioritaskan gue diatas semua cewek-cewek itu. Pernah ada temen gue yang gak percaya kalau Kavin itu sebenarnya bucin banget sama gue. Akhirnya gue tes Kavin dengan pura-pura gak bisa pulang kesasar abis pulang beli makanan memang absurt banget alasannya, tapi Kavin beneran dateng saat gue sharelock. Sumpah ini tuh kejadian paling bikin gue malu setengah mati karna dia tadi lagi main bareng salah satu temen ceweknya di rumah tuh cewek dan disana lagi ada ortunya tuh cewek. Kavin langsung pulang aja bilang kalau tunangannya lagi kesasar sama ortu tuh cewek. Padahal tuh mereka udah ke GR an banget anaknya deket sama Kavin. Jangan salah playboy playboy gini dia horang kaya loh. Dan ini juga yang menjadi salah satu alasan gue bertahan sama dia, kan lumayan dapat uang jajan tiap hari. Hahahaha:)

*UPS bercanda sayang

Lanjut

Sampai dicafe yang gue sharelock tadi ternyata cafe itu depan komplek gue. Gue nggak ngeh sekalipun. Meskipun gitu dia nggak marah sama sekali sama gue. Malahan dia ngajakin gue nonton buat menganti waktu dia main tadi. Sejak itu gue B aja sama semua cewek-cewek yang berkeliaran disekitar Kavin. Menurut gue selama nggak keterlaluan yah, nggak papa terserah dia.

"Turun kita udah sampai" katanya yang menyadarkan gue dari lamunan.

"Udah sampai ya" kata gue sambil turun dari mobil. Tapi tunggu bentar deh inikan bukan rumah gue tapi apartemennya

"Ngapain disini, pliss deh aku capek lagi males ribut. Aku mau tidur dirumah" kata gue sambil memohon

"Kan bisa tidur disini, aku kangen banget sama kamu, mau tidur sambil pelukin kamu" katanya dengan wajah memelas. Nah kan dia itu emang bucin banget sama gue.

"Terserah" kata gue langsung masuk ke kamar mandi buat ganti baju. Jangan salah baju gue banyak yang ada disini, bahkan semua make up gue juga ada disini.

Keluar dari kamar mandi gue ngelihat Kavin sedang rebahan di kasurnya sambil mainan hp. Melihat gue keluar dari kamar mandi dia langsung melukin gue.

"Kenapa hmm?" Tanya gue dengan suara lembut

"Kangen" katanya manja

"Kitakan tiap hari ketemu" kata gue sambil mengelus rambutnya

"Tapi kamu sibuk disekolah" keluhnya. Yah, memang seminggu ini gue sibuk dengan kegiatan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah). Maklum, sebagai ketua PMR gue emang harus stay di UKS dan sesekali keliling sekolah siapa tau ada yang sakit.

"Halah, Lo juga sibuk sama Jeje, jangan kira gue gak tau yah kalian seringkan makan dikantin bareng" kata gue sewot.

Mendengar nada bicara gue yang berubah Kavin langsung melepas pelukannya dan menatap gue

"Yah kan kamu sibuk aku cari pelarian deh" belanya

"Cih, pelarian" kata gue masih dengan nada sewot. Sebenarnya gue biasa saja dengan kedekatan mereka. Tapi yang bikin emosi itu saat Jeje and the Genk tiba-tiba ngelabrak gue disaat gue lagi sibuk bantuin adek kelas yang pingsan. Dasar nggak tau timing aja tuh cabe kiloan.

"Iya deh aku minta maaf jangan marah-marah mulu princess, prince mau mandi dulu biar harum trus princess mau deh peluk prince lagi" katanya sambil mengecup kening gue dan berjalan ke kamar mandi. Jika biasanya cewek yang di gombali akan blushing lain halnya dengan gue yang justru aneh ngeliatnya..

Saat Kavin sedang mandi, gue memilih tidur karna emang gue ngantuk banget. Beberapa saat akan terlelap gue ngerasa ada yang peluk gue dan nyium kening gue lalu kegelapan menghampiri gue.

...----------------...

Kavin pov

Hari ini gue happy banget karna tunangan gue bakalan mengakhiri tugasnya sebagai ketua PMR, karna MPLS udah berakhir. Saat mau menjemputnya dikelas, gue lihat lili jalan kearah gue dari arah yang berlawanan dan ngajak gue ngomong sesuatu katanya lalu kami memutuskan duduk di pinggir lapangan karna memang cuaca sedang panas-panasnya. Oh ya, lili ini cewek yang kesekian yang selalu berlarian disekitar gue. Biasakan cowok ganteng gitu loh, Hahaha. Gue punya banyak temen cewek dan El tau itu. Sikapnya B aja sebenernya. Karna dia tau kalau gue teramat sangat mencintainya dan tidak akan berpaling. Cewek-cewek ini cuma buat mainan untuk gue nggak ada yang gue seriusin kecuali El, tunangan gue. Gue juga nggak pernah berkomitmen dengan siapapun, mereka saja yang sok-sok an jadi pacar gue padahal mereka tau gue udah punya tunangan.

Mungkin karna terlalu lama menunggu gue. El datang menghampiri kami dengan wajah yang memerah membuat wajahnya yang imut semakin imut saja. Saat mengajak gue pulang. Lili malah mendebatnya karna mengajak gue pulang. 15 menit melihat perdebatan mereka yang tidak ada tanda-tanda berakhir, ku putuskan memisahkan mereka, mengajak El pulang. Dan gue tekankan pada lili bahwa antara kita tidak pernah ada hubungan apapun. Didalam mobil keadaannya canggung banget, gue ajak dia bicara dia diem aja. Akhirnya gue bawa dia ke apartment karna gue kangen banget sama Ella. Disana dia marah minta dianterin pulang tapi gue berhasil menahannya untuk tetap stay disini. Selesai bersih-bersih gue memutuskan untuk ikut tidur di samping El yang tertidur duluan mungkin dia memang kelelahan.

...----------------...

...Ig: @quella.ved...

Ellaine's Secret Ide Konyol Anya

Ella pov

parkiran sekolah

"Gue masuk dulu soalnya mau ngerjain tugas yang belom selesai" kata gue ke Kavin sambil cengengesan

"Kebiasaan kalau tugas selalu nyontek" kata Kavin menggeleng-gelengkan kepalanya

"Heh sembarang ini tuh bukan nyontek cuma berbagi sedekah aja" kata gue

"Sedekah apaan?" Tanya Kavin

"Sedekah jawaban" jawab gue sambil nyengir

"Lo nggak mau sedekah ke gue juga?" Tanya gue

"Sedekah apalagi? Jawaban soal? Kan kita beda kelas Jumiten" jawabnya

"Sedekahkan nggak harus jawaban soal Jupri" kata gue kesel "bisa gitu mungkin sedekah jajan ke gue atau nggak uang deh 5000 aja" kata gue sambil memasang tampang memelas

"Ngapain gue ngasih uang ke elo?" Tanyanya

"Gue bokek nih, nggak punya uang buat beli pop ice" kata gue melas

"Bokek apaan?! Kemarin Lo baru beli tas channel yang keluaran terbaru" katanya mulai ngegas

"Heh kok elo tai sih" kata gue heran pasalnya nggak ada yang tau gue beli tas baru.

"Tau Juminten, kalau tai bau dong entar" katanya ngegas

"Iya tau maksud gue. Darimana hayo tau?? Lo mata-mata in gue ya. Gila gue tau Lo bucin bingits sama gue tapi nggak gini juga dong caranya" kata gue dengan wajah tak percaya yang dibuat-buat

"Ngapain mata-mata in Lo nggak guna banget mending gue mata-mata in cewek lain yang sexy" katanya

"Maksudnya gue nggak sexy gitu" kata gue ngegas. Gimana nggak ngegas coba, body udah ulala gini dibilang nggak sexy malah dibanding-bandingin lagi sama cewek cabe-cabean nya

"Halah Lo rata gitu" katanya sambil melirik dada gue

"Gue buktiin ya, kalau gue lebih sexy dari pada cabe-cabean Lo itu. Tunggu aja nanti. Jangan nyesel kalau banyak yang lirik-lirik gue" kata gue sebelum keluar dari mobilnya sambil membanting pintu.

"Dia bilang gue nggak sexy

Dia bilang dada gue rata

Dia banding-bandingin gue sama perkumpulan cabe-cabean itu

Liat aja nanti gue buktiin kalau gue itu sexy" gerutu gue sambil jalan ke kelas. Sampai kelas gue langsung duduk di bangku gue yang kebetulan ada sahabat gue Anya yang baru dateng.

"Lo kenapa ngedumel mulu dari tadi?" Tanya Anya heran

"Lo tau Jupri itu Banding-bandingin gue sama perkumpulan cabe-cabean itu" adu gue

"Jupri siapa? Dibandingin apa?" Tanyanya bingung

"Itu loh Kavin. Dia bilang body gue nggak bahenol nggak kayak perkumpulan cabe-cabean itu" kata gue

"Gila dia berani bandingin elo sama cabe kiloan begitu. yah, meskipun gue enggan mengakuinya sih tapi gue akui elo itu salah satu siswi yang paling sexy disini" kata Anya

"Lo tenang aja gue punya rencana" kata Anya lalu membisiki gue dengan rencananya itu

"Lo yakin?? Ntar gue 11 12 lagi sama kayak cabe kiloan itu" kata gue ragu

"Udah elo tenang aja, lagian ini cuma sehari nggak berhari-hari juga. Trus nih ya Lo itu harus nunjukin siapa yang queen disini jangan mau di pinggirin mulu kayak kemangi di nasi lalapan" katanya

"Bener juga Lo" kata gue

Anya ini sahabatku dari TK. Penampilannya sangat jauh berbeda dariku jika aku lebih suka memakai pakaian yang lumayan tertutup, Anya lebih suka memakai pakaian yang kekurangan bahan meskipun sikapnya jauh dari kata cabe-cabean. Jika aku saja sudah dibilang gila belanja, Anya ini ratunya shopping. Wajahnya cantik ala-ala aktris KPop imut dan manis banyak yang ingin merebut perhatiannya dan menjadi pacarnya. Tapi ia tetep setia dengan pacarnya yang baru 1 bulan ini pacaran.

______

Kamar mandi sekolah

Rok 10 cm diatas lutut yang memperlihatkan paha putih dan mulus gue, baju yang pas di badan nggak kekecilan nggak kebesaran intinya pas sesuai lekuk tubuh gue, 2 kancing atas baju gue lepas, make up natural, yang paling penting rambut gue yang biasanya gue gerai sekarang gue ikat acak-acakan memperlihatkan leher jenjang gue yang mulus. Gue pangling liat diri gue sendiri. Udah persis cabe ini mah, hanya saja pakek seragam gitu.

"L-lo" kata Anya terbata-bata "sexy abis" lanjutnya sambil tertawa

"Gue jamin Lo jalan aja udah bikin seluruh siswa sekolah ini tegang" katanya masih sambil tertawa girang

"Diem Lo. Ini semua rencana Lo" kata gue kesal

"Iya ini rencana gue. Tapi gue nggak nyangka bakalan kayak gini endingnya. Tapi bener deh Lo sexy banget. Disekolah ini cuma elo yang paling sexy percaya sama gue" kata Anya menyakinkan gue.

Tadi memang Anya memberikan saran supaya gue dandan kayak dia. Lah dia mah, udah wajar ini gue yang disuruh dandan kayak dia. Nggak jelek sih sebenarnya cuma risih aja. Ini masih di toilet tapi udah risih cobak kalau udah keluar mati gue.

"Udah gapapa ayo keluar keburu habis ntar jam istirahatnya. Kita ke kantin dan buat heboh sekolah ini" kata Anya. Emang sahabat terlucnut, sahabat sendiri risih dandan kayak cabe-cabean dia yang semangat dong.

"Gue nggak yakin. Ntar kalau Kavin liat bisa dibunuh gue" kata gue takut. Kavin itu orang yang paling nggak suka gue pakek baju kayak sekarang, pakek celana pendek aja gue dimarahi apalagi sekarang rok udah mirip rok mini yang mini sekali.

"Udah nggak papa sesekali Kavin harus dikasih pelajaran biar nggak playboy lagi dan nggak hina bodi hot Lo ini" kata Anya

"Okay ini cuma sekali dan buat ngasih Kavin pelajaran. Ntar bubar istirahat ganti baju lagi" kata gue nyemangatin diri sendiri

Setelah menyakinkan diri gue dan Anya pun akhirnya keluar dari kamar mandi dan menuju kantin. Sepanjang jalan gue rasanya mau nyolok mata mereka satu persatu. Gimana nggak mau nyolot, mereka liat gue kayak liat makanan aja, pingin makan gue rasanya.

Tenang tenang, ini buat bukti in kalau Lo nggak kalah sama cabe-cabeannya Kavin setelah ini kita ganti baju jadi tenang aja. Kata gue dalam hati nyemangatin diri sendiri.

Sampai di pintu kantin semua langsung hening liat gue sama Anya yang sexy abis hari ini. Gue jalan sambil ngangkat dagu biar anggun gitoh

hahahah...

Gini-gini waktu kecil gue selalu ikut pelatihan karakter ya di suruh mami. Jadi meskipun pakaian gue hari ini kayak cabe tetep aja kelihatan elegan sama gue, nggak terlihat murahan sama sekali.

Saat sedang melamun, Gue ngerasa ada yang liat gue tajem banget sampai bolong rasanya punggung gue. Saat gue berbalik buat ngelihat siapa pelakunya. Damn!! itu Kavin yang lagi natap gue tajem banget dengan muka terdatar dia. Mampos sudah mampos lah aku..

Kulihat dia keluar mengulurkan tangannya kearah sahabatnya yang lagi duduk disampingnya sambil tetep ngelihatin gue.

Haduh gimana ini Kavin marah kayak orang kesetanan huhuhu... Tangisku dalam hati

Plis siapapun yang punya pintu kemana sajanya Doraemon gue sewa hari ini aja. Sewanya pakek permen yupi deh 2 atau nggak 3 deh yang gambar cicak permennya

Gue lihat dia jalan kearah gue dengan tetap ngelihat mata gue. Sampainya didepan gue, gue langsung tutup mata takut bor. Kalau sampai-sampai dia khilaf mukul gue. Gue udah keringat dingin banget badan udah gemeteran nggak karuan. Pasrah lah udah pasrah aja gue mah.

Kemudian gue ngerasa dia masangin jaket di pinggang gue, benerin kancing baju gue. Yah, meskipun agak mesum adegannya, tapi dia emang cuma niat benerin baju gue, nggak lebih loh ya inget nggak lebih. Lalu dia mendekat dan melepaskan ikat rambut gue sambil membisikkan kata-kata yang bikin gue meleleh

"Kamu selalu cantik di mata aku, jangan berubah menjadi orang lain. Tadi aku cuma bercanda" bisiknya membuatku menghela nafas lega namun

"Jangan lupa hukuman menantimu princess" katanya sambil tersenyum menyeringai lalu pergi meninggalkan kantin yang masih hening

Fixxx.. gue nggak mau lagi cari gara-gara sama Kavin dengan pakek baju kayak gini lagi terlebih penting gue nggak mau dengerin ide Anya lagi. Mati gue udah langsung mati ini mah.

...----------------...

...Ig: @quella.ved...

Ellaine's Secret Hukuman

Kavin pov

Hari ini gue ke sekolah bareng Ella. Seperti biasanya gue jemput dia di rumahnya dan ke sekolah seperti biasa. Namun saat akan keluar dari mobil, aku sedikit menggoda Ella. Mengatakan dia nggak sexy kalah sexy sama cewek lain, badannya rata. Padahal tanpa gue bilang sekalipun semua orang juga tau kalau Ella itu body goals banget. Tampaknya dia marah dengan candaan gue dan langsung meninggalkan gue di mobil.

Istirahat sekolah gue berencana mau minta maaf sama dia sekaligus ngajak jalan. Gue tungguin tuh bocah di kantin tapi tuh bocah nggak dateng-dateng akhirnya setelah menunggu 20 menit, yang gue tunggu akhirnya dateng tapi ada yang berbeda dengan penampilannya, bisa dibilang jauh berbeda banget. Seragam Ella yang biasanya agak longgar kini menjadi pas di badannya, roknya yang 5 cm dibawah lutut kini 10 cm diatas lutut, dan jangan lupa rambutnya yang di kuncir acak-acakan memperlihatkan leher jenjangnya serta kancing bajunya yang terbuka.

"Shit gila pacar Lo, Kav. Bodynya bagus banget" kata Rei salah satu sahabat ku

"Bener bro, seger mata gue siang-siang gini" kata Addi sambil mengangguk-angguk kepalanya dengan tatapan yang tak pernah lepas dari Ella.

"Tutup mata Lo sebelum gue colok tuh mata" kata gue dengan nada dingin.

"Yaelah, Kav. Pelit banget" katanya yang langsung gue pelototin

" iya iya tutup mata" dengus Addi

Gue menatap Ella tajam banget seakan kalau bisa keluar laser pasti udah keluar laser dimata gue. Mungkin karna ngerasa ada yang menatapnya tajam Ella balik badan dan pandangan kita bertemu.

"Mana jaket gue" tanya gue tetep menatap Ella sambil menadahkan tangan gue ke Rei yang kebetulan duduk disamping jaket gue.

"Udah tau risih, masih aja baju kayak gitu. Bocah emang" batin gue. Melihat dia risih dengan pandang dari seluruh siswa di kantin ini.

Gue jalan kearah Ella dengan pandangan yang tak pernah putus. Sampai didepannya gue mengikatkan jaket gue ke pinggangnya, benerin kancing bajunya yang meskipun sedikit tegang juga liat kulit mulusnya. Tak lupa gue lepas kunciran nya sambil berbisik pelan

"Kamu selalu cantik di mata aku, jangan berubah menjadi orang lain. Tadi aku cuma bercanda" kata gue pelan.

"Jangan lupa hukuman menantimu princess" kata gue yang sukses membuat tubuhnya menegang dengan wajah yang pucat pasi. Sebenarnya gue cuma bercanda mengatakan itu tapi melihat reaksinya gue ingin tertawa terbahak-bahak rasanya. Karna tak ingin merusak suasana yang sedang tegang gue memilih keluar kantin sambil menahan tawa.

Bubar sekolah gue nunggu Ella di mobil. Gue emang jarang jemput Ella dikelasnya, bukan karna nggak perhatian lebih tepatnya karna gue males nunggu panas-panasnya.

15 menit menunggu gue lihat Ella jalan menuju mobil dengan wajah yang masih tegang. Ingin tertawa rasanya melihat wajah Ella yang biasanya kayak macan kini lebih mirip kayak tikus kejepit.

Ella masuk mobil dengan was-was, melihatnya sudah duduk dengan aman di samping gue. Gue langsung menghidupkan mobil dan pergi dari sekolah.

...----------------...

Author pov

Suasana dimobil sangat canggung. Tidak ada dari mereka yang mengeluarkan suara. Dasarnya Ella anak yang bawel dia tidak tahan dengan kondisi ini, dan memutuskan memecah keheningan

"Kav aku minta maaf, aku nggak bermaksud buat pakek seragam kayak gitu" kata Ella sambil mengeluarkan jurus puppy eyes nya pada Kavin

"Aku cuma nggak terima kamu banding-bandingin aku sama perkumpulan cabe-cabean itu" kata Ella dengan wajah kesalnya saat mengingat kelakuan Kavin yang membanding-bandingkan nya dengan perkumpulan cabe-cabean.

"Tunggu disini siapa yang harusnya marah? Kenapa jadi dia yang kesel?" Kata Kavin dalam hati

"Kamu juga sih ngapain banding-bandingin aku sama mereka? Kalau kamu nggak banding-bandingin aku tadi aku nggak bakalan kesel!! Aku nggak akan cerita sama Anya!! Anya nggak akan kasih aku ide gila kayak tadi!!! Aku nggak akan dandan kayak cabe!! Aku nggak akan dilihatin cowok-cowok mesum itu!! Dan yang paling penting kamu nggak akan marah sama aku!!" Kata Ella menggebu-gebu

"Loh loh kok kamu malah nyalahin aku sih!! Kan kamu yang pakek baju kenapa nyalahin aku??" Kata Kavin heran

"Iya pokoknya ini semua salah Lo. Disini elo yang salah pokoknya titik" kata Ella tegas

"Terserah Lo lah Juminten, pokoknya hukuman mu tetap menanti" kata Kavin menyerah

"Hukuman apa? Jangan aneh-aneh gue adu in nih ke bunda kalau aneh-aneh" kata Ella

"Enggak udah" kata Kavin

Mobil mereka berhenti di sebuah pusat perbelanjaan. Sebelumnya mereka mampir ke apart dulu buat ganti baju. Nggak mungkin dong jalan-jalan pakek seragam.

"Sekarang hukuman buat Lo yang udah pakek baju bayi, cepet pilih hadiah buat bunda" kata Ed memerintah

"Hadiah apa?" Kata Ella bingung

"Yah terserah mau itu baju, tas, sepatu, atau apapun itu pokoknya terserah Juminten" kata Kavin ketus

"Gue tau Jupri, maksud gue dalam rangka apa hadiahnya?" Kata Ella gemas dengan ketidak peka an Kavin

"Hadiah ultah bunda, Jum" kata Kavin

"Ultah bunda? Ultah bunda itu udah 4 hari yang lalu, Jup" kata Ella bingung

"Gue tau, gue lupa bunda ultah" kata Kavin

"Durhaka Lo jadi anak. Masak ultah bunda lupa sih!! Gue aja inget ultah bunda" kata Ella gregetan

"Iya gue tau. Mangkanya gue minta Lo pilih hadiah buat bunda" kata kavin

"Bayaran gue apa?" Kata Ella polos

"Ini hukuman El buat Lo, kok jadi elo minta hadiah" kata Kavin mengingatkan Ella pada hukumannya

"Ohh tidak bisa begitu dong, semua nggak ada yang gratis" kata Ella kekeh

"Perhitungan banget sih sama tunangan sendiri" kata Kavin kesal

"Ohh ya jelas dong harus selagi ada kesempatan kenapa tidak" kata Ella bangga

"Yaudah terserah Lo, mau beli apa aja" kata Kavin menyerah

"Makasih prince, te amo" kata Ella dengan senyum manisnya

"Halah sok manis Lo Juminten biasanya juga pait kayak kopi. Udah cepetan keburu malam ini" kata Kavin

Setelah 1 jam berkeliling mall akhirnya Ella menjatuhkan pilihannya pada tas yang sangat mewah namun tetap berkelas buat bunda. Ella juga memilih sebuah tas simple yang sudah pasti harganya tidak simple. Setelah mendapatkan pilihannya mereka berjalan ke kasir untuk membayar

"Semuanya jadi xxxxxxx" kata mbak kasir

"Gila mahal bener, padahal cuma 2 biji" kata Ella syok

"Jangan kayak orang udik Lo, sok-sokan kaget padahal biasanya lebih dari ini kalau belanja" kata Kavin ketus sambil mengetok kening Ella dengan dompet yang dibawanya

"Yah biar dramatis gitu loh kav " kata Ella santai

"Sok Lo" kata Kavin

"Tapi beneran dibayarin kan ini Ed" tanya Ella penuh harap

"Halah kapan sih Lo kalau belanja bareng gue ngeluarin uang sendiri Jum" kata Kavin sewot sambil mengeluarkan kartunya dari dompet

"Heh jangan sok lupa, pernah ya gue bayarin Lo jajan" kata Ella tak terima

"Kapan-kapan?" Kata Kavin sewot

"Waktu di taman gue beliin elo cilok 5000 sama air mineral 2500" kata Ella bangga

"Halah nggak Sampek 10000 juga" kata Kavin

"Tapi tetep aja 7500 semuanya. Uang tuh uang bukan daun kelor" kata Ella tak terima

"Iya iya bacot aja ayo pulang" kata Kavin sambil menggeret Ella keluar dari mall

...----------------...

...Ig: @quella.ved...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!