NovelToon NovelToon

Cinta Senior Galak

Eps -1 Jamkos #

Dela, Aldo, dan Reynal sahabatan, walau diantara mereka bertiga yang paling tua adalah Reynal, tapi itu tidak membuat persahabatan mereka renggang.

Dan mereka selalu bersama, ketiga orang tua mereka juga bersahabat, Orang tua Aldo juga sudah jodohkan Aldo, dengan sahabat Papa Aldo.

Sementara orang tua Reynal sepakat bahwa Reynal akan dijodohkan oleh Dela, gadis semata wayang bagi mereka, walau dikeluarga Reynal, ada anak perempuan tapi bagi mereka, Dela anak perempuan pilihan untuk Reynal.

Entah ada rahasia apa yang sedang Dela sembunyikan sampai sekarang, Dela menghidari Reynal bahkan, Dela tidak ingin bertemu dengannya, terlebih setelah mengetahui, Reynal akan dijodohkan dengannya.

Yah Reynal telah memiliki kekasih walau ia tau dia sudah dijodohkan.Dela mundur secara teratur, bahkan Dela akan berbuat apapun, untuk Reynal dapat batalkan pertunangan konyol ini.

Reynal memang tidak menolaknya, terserah, itu yang ada difikirannya, masih lama untuk memikir pernikahan, yang sedikit sensitif bagi usia mereka, lagi pula Reynal juga memiliki kekasih yang ia cintai.

Tapi orang tua mereka mengira, karena mereka memberi tahu mereka terlalu cepat, karena akan dijodohkan dalam usia dini, yaitu masih dibangku SMP.

Dimana setiap anak, akan mengexplor diri mereka, berbagai macam kegiatan dan ide,mereka takut kalau tidak secepatnya memberitahu, mereka mencintai orang lain.

Dela yang saat itu, memilih Sekolah yang beda, dengan Reynal disaat SMP, kali ini Dela satu Sekolah di SMA tempat Reynal bersekolah.

Mama dan Bundanya meminta, agar Dela satu Sekolah dengan Reynal, agar mereka lebih mudah memantaunya, lagipula Sekolah mereka tempati adalah Sekolah keluarga Abdi, yang tak lain orang tua dari Aldo.

Dela, yang malas-malasan bersekolah, karena adanya Reynal, membuat Dela berubah dengan sikapnya, selalu buat rusuh selalu buat kekacauan, serta sering dapat hukuman, ia tak peduli akan itu, yang penting ia melakukan sesukanya, yang parahnya lagi semua sahabatnya mendukungnya, kecuali Aldo, yang tak berharap Dela bersikap dulu bukan bar-bar.

Aldo juga lah yang selalu ingatkan Reynal, agar sabar menghadapi Dela, karena Dela berubah setelah perjodohan, dan Aldo selalu berada ditengah saat keluarga mereka kumpul.

☘☘☘☘☘

Triiinng..!!

Bel istirahat berbunyi, tanda seluruh siswa dapat bernafas lega, karena akan istirahatkan urat-urat yang menegang akibat serius dengan pelajaran.

Termasuk dengan Dela Cs yang menyambutnya dengan gembira, keluar dan berjalan sambil bercanda, dengan berjalan mundur tak disadari Dela nabrak seseorang.

Bruuk..!!!

Aduh !!

Dela terjatuh dan ketika menoleh arah kebelakang, Seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan kulit sedikit gelap dengan mata sayunya, dialah Reynal Fito yang ia tabrak, ketos galak sekaligus seniornya.

" Maaf kak-, " Kata Dela sambil liat lukanya.

Orang Dela tabrak hanya diam, tapi tatapan mata sayunya melotot ke arah Dela dengan tajam, mengisyaratkan bahwa urusannya belum selesai dengannya.

" Kenapa lagi dia? "

Kata Felia salah satu teman dari Reynal dan salah satu anggota osis.

" Nggak apa, ayo sudah ditunggu "

Kata Reynal mengajak Felia pergi.

Dela dan ke empat temannya, menerusi kekantin, sesampainya dikantin, mereka mencari kursi kosong.

Sementara Samir dan Mira, pergi memesan makanannya, sedikit lama tapi untungnya masih kebagian, mereka membawa bakso dan mie ayam, kemeja mereka serta membawa Air minumnya.

Rani ambil P3k di kantin, dan di obati oleh Aldo, karena tangan dan kaki Dela terluka.

Aldo yang kebetulan adalah salah satu anggota PMR, Aldo segera mengobati luka Dela, yang menganga terkena bebatuan .

// Kenapa harus dia sih yang gue tabrak , kenapa tidak yang lain gitu// ucapnya dalam hati sambil meringis kesakitan.

" Sudah jangan ngedumel dengan yang tidak kasat mata, obati luka lo dulu, baru makan " ucap Aldo.

Dimeja lain, Felia melihat Dela dari kejauhan, dengan rasa kesal, ia memanas-manasi Reynal, agar dapat menghukum Dela.

Felia bercerita kepada teman lainnya kenapa dia dan Reynal bisa terlambat, itu karena ada cewek bar-bar, buat masalah dengan sengaja menabrak Reynal.

Namun sayang omongan Felia diacuhin oleh mereka, yang lagi fokus mengerjakan hasil proposal beberapa bulan yang lalu untuk kegiatan Bazar di Sekolahnya.

Dengan sedikit gubrak meja karena omongannya tidak digubris dengan Reynal apalagi dengan teman lainnya.

"Apaan si Fel.., lagi fokus nih" kata David.

" Tumben nggak lo hukum tu anak "

Kata Kevin yang baru datang dengan sepiring siomaynya.

" Nggak perlu, Dia sudah minta maaf " kata Reynal dengan santai.

Felia masih sibuk membahas Dela yang menurutnya sudah kelewatan dan merasa tidak ada hormatnya atau segan-segannya dengan yang lebih tua, Felia tidak terima dengan tindakan Reynal yang biarkan Dela bebas dari hukuman.

" Gak bisa gitu dong, lama-lama kurang ajar dong dianya " kata Felia dengan nada kesalnya.

" Bisa diam nggak, jangan banguni harimau, yang lagi tidur dong" kata Reno.yang merasa tidak nyamannya.

BRUUAAAKKK ....!!

" Diam kalian !"

Kata Reynal dan pergi dengan menatap tajam ke mereka, dengan sengaja Reynal melewati meja Dela, kemudian menatap Dela, tapi yang ditatap masa bodo masih asik nikmati makan baksonya.

Teman-teman Dela merasa aneh, dengan sikap Reynal yang lewat meja dengan tatapan penuh arti.

" Kenapa dia, kesambet? " tanya Samir.

Dela mengangkatkan bahunya, kemudian Mereka semua tertawa setelah Reynal pergi sedikit menjauh.

Hari ini ada jamkos setelah bel masuk, hingga jam pulang, itu kabar yang Rani dapat yang lagi mainkan ponselnya, Rani Ratu bussy di sekolahnya, tapi hanya untuk mereka tidak untuk yang lain, info lebih cepat sampai olehnya.

Dan disambut oleh Dela dengan suka cita karena ia berniat untuk tidur selama jamkos.

" Bagus, gue akan tidur selama jamkos" kata Dela

" Ye maunya lo" kata Samir, menonyorkan kepala Dela.

Rani masih memainkan ponselnya, menscroll di medsosnya, lalu memberi komentar jika memang perlu dibalas.

" Ada kabar baik untuk lo Del " kata Rani, yang masih saja fokus dengan ponselnya, lalu menyuapkan sesendok bakso kemulutnya.

" Kabar baik apa, Bisa bolos? " ucap Mira.

" Hem maunya" kata Samir.

Mereka mengarahkan pandangannya ke Rani, dan mendengarkan kelanjutannya dari Rani, Tapi Dela sudah nyela lebih dulu.

" Wah gue ada apa, apa gue menangin kontes kecantikan gitu atau-" kata Dela

Dengan semangatnya namun kalimatnya terputus.

Rani menjelaskan, kalau ada anak sekolah sebelah, yang tiba-tiba DM dan menanyakan Dela.

" Daren, Anak sekolah sebelah No cari lo " Kata Rani dengan mengunyah makannya.

Dela masih masa bodo, tapi Aldo yang Kepo.

" Serius? "

Kata Aldo maklumlah, Aldo nggak mau Dela sakit hati, hanya gara-gara cowok yang baru Dela kenal, cukup Reynal yang nyakiti hatinya.

" Hem.."

Ucap Rani yang masih fokus makan, tapi mereka masih melongo mendengarkan jawaban Rani.

" Serius gue, nih kalo lo gak percaya, dia suka sama Dela, dia langsung DM gue "

Kata Rani.

Rani Perlihatkan berita ter updatenya di salah satus sosmednya.

"What !! Mereka Barengan

" Dia kabari gue, bakal kesini nemui lo saat bazar nanti " kata Rani menjelaskan.

" Cowok terkeren mencari seorang Dela " kata Mira polos.

Siapa yang tak kenal Daren, Daren cowok tampan berlesun pipi dengan kecerdasannya, bahkan banyak wanita menginginkannya , ia salah satu anggota Futsal terbaik di Sekolahnya.

" Sudah mau bell, masuk yuk"

Kata Dela, memotong pembicaraan mereka.

Semua siswa balik ke kelas, dan meninggalkan kantin, Menuju kelas mereka masing-masing.

🌿🌿🌿🌿

Jamkos yang ditunggu sedari tadi disambut suka ria oleh siswa/i, mereka merasa dapat kesempatan, untuk mengeksperesikan diri.

Begitu juga Aldo, memetik gitar dan mereka bernyanyi bersama, ada pula di pojokan untuk pacaran, atau hanya sekedar ngobrol, dengan mabernya.

Lain halnya Dela, Ia memilih lipat tangannya dimeja dan menundukan kepalanya, memejamkan matanya, suara berisik mereka tak menghalanginya, untuk tidur sejenak, hingga bel pulang berbunyi.

Dela masih dengan posisinya, memejamkan matanya.

" Del, sudah Bel pulang tu, ayo pulang " ajak Mira.

" Duluan aja, Gue masih ngantuk" Ucap Dela. masih dengan mata terpejamnya.

" Bener, gak apa kita tinggal-? " tanya Mira ragu.

" Hem.." kata Dela.

Mereka, meninggalkan Dela sendiri dikelas, dan meminta security, untuk tidak menutup gerbangnya karena, masih ada Dela didalam.

Reynal tidak sengaja lewati koridor kelas Dela, dan melihat kelas Dela, ternyata Dela masih dalam kelas, dengan masih melipat tangan di atas meja, sebagai penompang kepalanya.

" La, lo pulang bareng gue aja, ayo naik punggung gue, gue gendong lo" kata Reynal yang melihat Dela tidur.

" Aldo" panggil Dela.

Dela yang masih mejamkan matanya, dan tak sadar langsung naik punggung Reynal, yang dikira Aldo.

Reynal menggendong Dela ke mobilnya, dan meminta sopir rumahnya, untuk menjemput mobil Dela, Reynal melajukan mobilnya, setelah memasang seatbeltnya.

Diperjalanan Dela masih dengan tidurnya, ntah la nenurut Dela, matanya sulit untuk ia buka, sehingga ia putuskan untuk tidur lagi, merasa setengah sadar Dela bertanya.

" Do, kita dimana?" tanya Dela setengah sadar.

" Dijalan" jawab Reynal singkat.

" Oh ya sudah, gue terusi tidur ya, mata ku susah dibuka " ucapnya

Reynal diam saja, ia hanya fokus mengemudi mobilnya, tidak perdulikan Dela yang sedang tidur.

// Mana mungkin, gue bawa dia pulang dalam keadaan tidur gini , Lala lo ada-ada aja tidur dikelas//

Reynal tau, Dela akan dibawa kemana olehnya, dan Reynal tersenyum miring , karena akan membawa Dela.

🍁🍁🍁🍁🍁

.

.

.

Kemana Reynal akan bawa Dela?

kita nantikan ceritanya di bab berikutnya.

🍃🍃🍃🍃

.

.

.

Bersambung

.

.

.

.

Jangan lupa, like koment juga ya..

makasih.🙇‍♀️

Eps - 2 Dela Sakit#

Reynal berlari keatas dan menelpon Dokter Sekolah, ternyata Dokter sudah tau karena Aldo lebih dulu menelponnya, takut akan terjadi hal yang tidak ia inginkan. Di UKS Reynal melihat Dela dari jauh, yang ditemani sahabat-sahabatnya.

Dokter tak lama datang dan segera memeriksa, dan memberikan suntikan kepada Dela. Huntunglah Dokter segera datang, kalau tidak Dela akan dirawat dan itu yang ditakuti oleh Dela.

Felia tersenyum lebar, atas kejadian yang menimpa Dela, karena gadis itu tengah sakit, hingga Dokter yang turun tangan.

Selesai dokter memeriksa, dan memberikan obat ke Dela, Dokter menyarankan agar Dela untuk beristirahat, dulu hingga waktu belajar berakhir.

Dokter pamit pulang, dan ke empat temannya kembali ke kelas untuk, mengikuti pelajaran selanjutnya, karena Bel masuk sudah berbunyi, tanda istirahat telah berakhir.

Dela meringkuk di brankar, masih merasakan bersin, dan sedikit gatal pada mata serta tangan dan kakinya.

Krreek,

Terdengar pintu Uks terbuka, seorang melangkah menuju brankar tempat Dela tiduran, dan ambil kursi dekat rak obat, menarik kursi kesebelah Dela, memandangi Dela yang kesakitan.

// Maafin gue, karena ceroboh La_Reynal//

Reynal mengusap kepala Dela lalu berlalu pergi, Dela hanya diam saja atas perlakuan lembut Reynal, ia coba pejamkan mata dengan menyumpal tisu, yang sudah ia berikan freshcare, agar enakan dan ternyata benar Dela tertidur lelap.

Pukul sudah menunjukan pulang sekolah tinggal tunggu bel berbunyi, ke empat sahabat Dela tidak sabar untuk melihat Dela di ruang Uks, usai bel berbunyi mereka bereskan bukunya dan bersiap pergi liat Dela.

Di Uks, Terlihat Dela sudah bangun, mereka lalu memeluk Dela. kevuali Aldo dan samir yang hanya melihat adegan drama ketiganya.

" Del- lo sudah baikan? " tanya Mira.

" Sudah kok " kata Dela dengan sematkan senyumnya.

" Oh iya, mobil lo kok gak ada diparkiran " tanya Rani.

" Ban mobil gue bocor, nah itu yang buat gue telat tiga menit " ucapnya lirih dengan mengkerucutkan bibirnya.

" Lo pulang bareng gue aja Del " Kata Aldo, Dela mengangguk setuju.

" Lo kuat jalan? " tanya Rani.

" Tenang , Kuat kok ayo pulang " Ajak Dela.

Mereka pulang fengan kendaraan masing-masing, sementara Dela dan Aldo pulang bareng , Dela masuk kemobil Aldo, yang kebetulan membawa mobilnya, Dela tersenyum cutenya yang buat Aldo gemes.

Aldo kemudian melajukan mobilnya, meninggalkan parkiran sekolah, diperjalanan Dela coba bertanya, soal pulang sekolah kemarin.

" Do-, gue kira lo yang kemarin gendong gue, ternyata gue salah " kata Dela sambil majukan bibirnya.

" Iya-, kemarin memang gue balik lagi berniat gendong lo, tapi junjungan lo udah disana dan gendong lo " jelas Aldo

" Terus, lo biarin gue gitu bareng dia " ucap Dela protes. " Ya terus-, gue harus duel dulu ogah, yang penting kan lo gak apa-apa" kata Aldo.

Tidak terasa, mobil mereka sampai di depan rumah Dela, Dela turun dari mobil Aldo.

" Gue masuk dulu " kata Dela berpamitan ke Aldo. " Iya, istirahat lo " kata Aldo dan dianggukin oleh Dela.

Dela langsung turun dari mobil Aldo, dan Aldo langsung pulang setelah membunyikan klaksonnya.

Assalamualakum

Waalaikumsalam Non, jawab Bi Marni

" Siang Bi? " sapa Dela.

" Siang, sudah pulang Non " kata Bibi Marni.

" Iya bi, Mama mana Bi ?" tanya Dela yang tak melihat Mamanya.

" Ibu tadi keluar, katanya mau arisan Non " kata Bibi Marni. " Ohya udah kalo gitu, Dela masuk kamar dulu ya Bi " kata Dela sopan.

" Iya Non " ucap Bibi.

Dela pergi meninggalkan Bibi Marni, dan menuju kamarnya, sampai dikamar Dela tiduran, karena masih pusing sedari tadi bersin-bersin aja.

" Kenapa sih harus satu sekolah dengannya, dan kenapa harus dia ketua osis, kiler, galak, posesif, nyebelin, tidak ada apa ketua osisnya diganti aja gitu, Contohnya David atau Reno, mukin yang tidak segalak dia, yang bisanya hanya marah-marah aja, ngegas aja bawaanya, jarang senyum, dingin " kata Dela dengan ngedumelannya.

Memaki ketua osis sekaligus seniornya, siapa lagi kalau bukan Reynal Fito Darma, yang selalu mengajaknya berantem.

🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇

Sementara, Reynal lagi rapat osis, untuk membahas bazar, yang telah disetujui oleh Sekolah.

Walaupun tadi sempat tidak fokus karena Dela, tapi Reynal berusaha untuk tidak mencampurkan, urusan pribadi dan kerjaannya, sebagai ketua osis.

Baginya kalau sudah masuk gerbang Sekolah, semua urusan dirumah ia tinggalkan, mau teman, sahabat atau pun Dela sendiri.

Dua jam cukup untuknya, membahas bazar yang telah disetujui oleh Sekolah, beberapa anggota osis berpamit untuk undur diri, karena rapat telah selesai.

" Gue dengar, cewek yang suka bermasalah dengan lo sakit Rey ? " tanya Kevin dan Reynal hanya mendehem.

" Gimana keadaannya ya- ?" tanya David.

" Yang gue dengar sih, tadi ada Dokter datang periksa dia, gitu yang gue dengar " ucap Reynal yang menyembunyikan persoalan yang sebenarnya.

" Lo sih Rey keterlaluan" kata David.

" Gue gak sengaja" ucapnya.

" Iya bawa Dokter segala, caper amat si tu anak " kata Felia dengan nada kesalnya.

" Sudah ceritanya, gue mau pulang kalian masih mau tetap disini? " kata Reynal dengan nada datarnya. " Pulang " ucap mereka bareng.

Mereka mengikuti Reynal yang sudah bejalan, terlebih dahulu meninggalkan ruangan osisnya.

Reynal sudah berada diparkiran dan bersiap untuk pulang, dengan menggunakan motor sportnya.

" Gue langsung pulang, ingat besok pagi jangan telat, jangan malu-maluin osis " ucap Reynal, dengan tatapan tajam pada ke empat temannya, termasuk Felia.

" Siap bos " kata mereka yang melajukan kendaraan masing-masing, meninggalkan sekolah satu persatu.

Reynal langsung pulang kerumahnya, dirumah sepi hanya ada Bibi dan Bundanya, karena Ayahnya sedang diluar kota untuk kepentingan pekerjaannya.

" Assalamualsikum Bun ?" kata Reynal, mengucapkan salam dan menghampiri Bundanya. " Waalaikumsalam Rey , Sore bener pulangnya?" tanya Bunda. " Biasa, Rey ada rapat osis Bun " kata Reynal.

" Yah sudah, kamu masuk kamar dan bersih-bersih, jangan lupa sholat ya sayang, masih terkejar kok " kata Bunda.

" Iya Bun, Rey kekamar dulu" pamit Reynal kepada Bundanya.

Reynal masuk kamarnya, dan segera mengambil air wudhu lalu sholat , dan setelah menyelesaikan interaksi kepada sang pencipta, Reynal melipat sajadahnya, Reynal kepikiran dengan Dela.

// Dia sudah membaik apa belum, kalau belum betapa bodohnya gue, sampai melupakan hal itu, bahkan cerobohnya menghukum Dela, sampai seperti saat ini_Reynal //

^ Sial-, kenapa aku bisa seceroboh ini sih, bodoh...bodoh ^ memukul-mukul kepalanya sendiri.

^ Sudah jelas-jelas Lala alergi debu akunt, masih juga gue menghukumnya, dengan membersihkan gudang, Lihat sekarang atas perbuatan lo Rey, Lala sakit itu gara-gara lo, Lo laki-laki berengsek, lo laki-laki pengecut Rey, maafin Tata...maafin Tata La ^ ucapnya yang masih menyesali dirinya sendiri.

" Sudah ngomel-ngomelnya, makanya kalau sayang, kalau cinta jangan gengsi donk " kata seseorang mengejutkan Reynal.

" Siapa lo kok ada dikamar gue" masih terkejut dengan adanya suara dibalik selimut.

" He..lo berisik, gue lagi tidur lo ganggu gue tau tidak " kata laki- laki itu yang membuka selimutnya .

" Kak Rayhan-" ucapnya lalu menoleh ke sumber suaranya. " Iye ne gue " kata Rayhan

" Ngapain kakak dikamar gue, terus kapan kakak sampai sini ?" kata Rey kaku, yang kangen tapi masih gengsi untuk ungkapinnya.

" Dari tadi, nungguin lo gak pulang-pulang, lo gak kangen sama Kakak?" tanya Rayhan siap untuk memeluk.

" Malas gue " ucap Reynal.

" Yakin..? " kata Ray meyakinkan.

" Yakin banget, gue kangen lo kak " ucapnya memeluk Sang kakak.

" Hahaha...., adik gue emang besar gengsi tapi rindu " kata Rayhan masih dengan tawanya.

Mereka berpelukan sedikit lama untuk melepas kangennya.

" Kak lu pulang untuk gue atau- ?" kata Reynal menghenyikan kalimatnya. " Untuk lo, tapi yang utama untuk gadis kecil gue" ucap Rayhan terkikik.

" Dia punya gue kak" kata Rayhan.

" Gengsi tapi rindu lo, Mungkin bisa jadi cerita itu pas buat lo " kata Rayhan terkikik. yang mengerti keadaannya. " Resek lo " dengan nada kesalnya.

Sudah satu semester tidak bertemu, lalu mereka bercengkerama, di bawah ruang santai dimana terdapat TV, layar datar di ruangan itu.

" Coba, kak Rien pulang seru nih " ucap Reynal.

" Tenang, kak Rien akan pulang secepatnya " kata Rayhan.

" Yang bener lo kak ?" tanya Reynal

" Iya " kata Rayhan

Mereka ngobrol berdua tak terasa sudah waktu magrib, dan mereka mematikan TV lalu sholat bersama dengan kusuk.

Sebenarnya Reynal mempunyai dua kakak satu cowok dan cewek, tapi keduanya tidak tinggal bersamanya.

Kalau Rayhan dia masih kuliyah di luar kota karena mendapatkan beasiswa dan termasuk siswa berprestasi, sementara Rien kakak perempuannya sudah bekerja sebagai Dokter, disebuah rumah sakit tempat tinggal Eyang dari Mama Tari, itu maunya untuk ada dikota itu bersama Eyang.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

.

.

.

Bersambung

.

.

Jangan lupa like, komentar ya, tinggalkan jejak kalian salam hangat dari Lala dan Tata.

Eps - 3 Mis Ulet#

Pagiku cerahku matahari bersinar,

Ku gendong tas merahku di pundak,

Selamat pagi semua kunantikan dirimu,

Didepan kelasmu menantikan kami..

Dela menyanyikan sepenggal lagu, itu untuk menyambut pagi dengan gembiranya, Dela menyapa setiap yang ia lewati termasuk tukang kebun, sambil berlompat kecil memutar lalu melompat lagi, setiap melewati koridor sekolah.

Aldo mengikuti Dela dibelakang, hanya geleng-geleng kepala dibuatnya, melihat tingkah Dela dan tersenyum melihat Dela sebahagia itu.

" Hai girl, pagi semua?" sapa Dela.

" Pagi..." kata mereka siswa yang lagi duduk depan kelas.

" Pagi cantik " kata segerombolan kaum adam, yang sedang ngumpul nongkrong dikelas.

" Ceria amat kelihatannya?"

" Iya dong seceria pagi ini" kata Dela melemparkan senyum manis dan duduk di kursinya.

" Lo sudah gak apa Del ? " tanya Samir.

" Iya harusnya lo istirahat dulu dirumah " kata Rani.

" Gue sudah baikan, bosen kalo dirumah, mending disini bareng lo pada " kata Dela.

" Iya nih anak tadi nelpon gue minta di jemput " kata Aldo yang langsung duduk dikursinya.

Tring...!!

Bel masuk, seluruh siswa masuk kelas, dan mengikuti pelajaran, seperti biasanya hingga jam kedua, selanjutnya Jamkos karena akan persiapkan Bazar besok. kelas Dela hari ini olahraga, dan mereka bersiap siap mengganti bajunya.

" Dedel lo kali ini gak usah ikut olahraga ya, nanti gue bilang ke guru olahraganya" kata Aldo.

" Tapi bosan " mengerucutkan bibirnya.

" Sudah nurut aja bisakan kali ini " kata Rani.

" Iya Del, kita gak mau lo kenapa-kenapa " tambah Mira.

" Iye..gue nurut" mengkerucutkan bibirnya.

Usai mengganti pakaiannya mereka pergi kelapangan dan meninggalkan Dela dipinggir lapangan, mereka mengikuti mapel Olahraga kali ini, Dela duduk perhatikan mereka yang sedang olahraga.

Sesekali tersenyum melihat tingkah ke empat temannya, yang bertingkah konyol, memeragakan seperti Topeng Moyet yang membuat tertawa geli.

Entah datang dari mana, Felia sudah berada disampingnya , berdiri dengan tangan dilipat didada.

" Heh cewek bar-bar, sudah sehat lo? " tanya Felia dengan sinis, namun tak dihiraukan oleh Dela, bahkan Dela memainkan ponselnya dengan nonton katun lewat di ponselnya.

" Lo budeg..?" kata Felia yang sedikit meninggi, karena tak dihiraukan oleh Dela dan segera pergi menemui ke empat sahabatnya.

" Sial..., berani sekali dia " kata Felia berlalu pergi dan menghentakan kakinya.

" Wkwkwk" Ditertawakan oleh Dela Cs.

" Malu kuy kalau gue"

" Whahaha " suara Aldo dan Samir pecah

" Kasihan banget Mis Ulat dikacangin " kata Mira yang masih dengan tawanya, dan itu masih terdengar oleh Felia.

" Kantin yuk, lapar gue bentar lagi juga bel istirahat" kata Samir.

" Oke beb, sudah dari tadi nih tenggorokan gue kering, ditambah kedatangan ulat Nangka, rasanya kering tenggorokan gue " kata Dela.

" Siap tuan putri" kata mereka.

Mereka merencanakan keluar saat malam minggu besok, Dela berencana nongkrong bareng teman-teman di club mobilnya.

entah kalau yang lainnya.

Dan disetujuioleh Rani, karena bisa bertemu kekasihnya disana lebih tepat pacarnya, Tapi Aldo yang mendengarkan Dela, Aldo melarangnya.

" Apa balap, No Dedel " kata Aldo tegas.

" Ado sayang, Dedel suntuk fikirannya, butuh Refesing nih " kata Dela lembut.

" Ran pesan makan Ge katanya lapar " titah Dela.

" Oke ayo Do" kata Rani.

" Kali ini lo teh hangat oke beb " kata Aldo

" Iye, sama nasi goreng gue " kata Dela.

Aldo dan Rani pergi pesan makan dan minum untuk mereka, Sementara mereka bertiga cerita bercanda, tak terasa Rani dan Aldo datang dengan pesanan mereka.

" Ehem.. yang besok ditemui dengan seorang Daren dari SMA Pembaruan" Kata Mira yang teringat besok ada banyak cogan.

" Biasa aja Ran, gue gak begitu peduli " kaya Dela.

" Tampan, cerdas, pemenang LCC setiap tahunnya lagi " kata Rani lagi.

" Ehem...Asik nih " kata Samir.

Mereka lagi Asik bercanda datanglah seorang Felia dan Reno yang bertugs keliling

" Mis Ulet lagi" Liirik Rani dengan malas

" Kalian enak bener, belum waktunya jam istirahat sudah disini " kata Felia

" Hadeh...gak bisa apa lo jauh dari kita-kita ulat nangka " kata Samir.

" Geli gue " kata Mira.

" Udah beb , kasihan ntar nangis lagi ngadu bokap" kali ini Rani yang angkat bicara.

" Bukan tapi Ketos amat teramat galak " kata Mira.

Ternyata bener Reynal datang nemui mereka, dengan tampang dingin dan datarnya, bahkan dia dengar apa yang mereka bicarakan.

" Ren catat mereka, dan proses mereka " kata Reynal dengan mata tajamnya.

Dela tidak peduli ia ambil air minum, niatnya akan minum obat yang diberikan oleh dokter kemarin, karena betol-bentolnya belum begitu hilang, tapi sayang Felia sudah menyenggolnya hingga air meneral yang akan ia teguk tumpah mengenai wajah dan baju seragam olahraganya.

" Oops sorry, Ada cewek lemah yang sok kuat, baru terkena debu sedikit buat semua orang heboh, gak guna sekali lo " kata Felia dengan nada mengejek.

" Mau lo apasih?" kata Dela

" Lo matuhi peraturan sekolah, ngerti cewek bar-bar "kata Felia.

" Patuhi peraturan, mukin lebih tepatnya patuhi jauhi Reynal karena Dela selalu dapat peratiannya" kata samir polos.

" Lo semua, teruskan makannya, nggak apa satu menit lagi kita jam istirahat, kalo mereka hukum kalian sudah ada bekal untuk kalian " jelas Dela.

Empat sahabatnya mengerti apa yang dimaksud oleh Dela mereka menurutinya, sementara Reynal perhatikan Dela.

//Obat, dia belum sembuh_ ucap Reynal dalam hati //

Tring..!!!

Bel istirahat berbunyi Siswa/i pada nyerbu kantin, apalagi habis ini jamkos.

" Untung lah sudah bel istirahat," kata Samir yang menerusi makannya.

" Ingat jangan bodoh karena mereka, kita lapar ya makan, kita haus ya minum " Kata Dela yang pandangannya lebih tajam ke arah Reynal.

" Memang mereka yang mau obati sampai sembuh kalau penyakit datang?" kata Dela sedikit meninggi.

" Dedel.. tenang ya, sini duduk dulu " Kata Aldo yang nggak mau kedua sahabatnya ribut, walau dia tau sebenarnya mereka perang dingin.

"Heh cewek bar-bar, lo nyita waktu gue tau tidak, hanya gara-gara lo dan teman-teman lo makan diwaktu belum jam istirahat " kata Felia

" Lo siapa ngatur-ngatur gue, lo bukan siapa-siapa ngerti lo " kata Dela.

" Beb habis ini ambil tas lo pada cabut kita "

kata Dela.

" Gak Ada yang boleh cabut, termasuk lo Dela" kata Reynal tersenyum sinis.

" Emang lo siapa, hanya ketua osis yang hanya mentingin diri lo " kata Dela menatap tajam Reynal dengan banyak Arti, Reynal terdiam dengan perkataan Dela.

" Mir teh gue bawa sini " kata Dela dan dituruti oleh Dela, ia minum Tehnya sedikit, lalu sengaja siramkan kebaju Felia.

" Nah ini cocok, untung tadi gue pesannya Teh hangat bukan teh panas " ucap Dela pergi.

" Maaf basah ya, aku sengaja balas karena sudah berani-beraninya basahi seragam gue" kata Dela, yang merasa puas dan pergi meninggalkannya.

" Aww... , lo... berani lo dengan gue"

Kenapa gue ngak berani, lo makan nasikan bukan makan ulet.

Yang berada disana ada yang tertawa mendengar ucapan Dela.dan Felia pergi seyelah hentakan kakinya.

" Cabut beb" kata Dela.

" Dela Riani tunggu" kata Reynal dan Dela tidak pedulikan panggilan dari Reynal sang ketua osis itu.

" Sial .." kata itu la yang saat ini terucap.

Dela berada di toilet sedang berganti baju, ternyata Felia juga berada disana, saat mereka keluar perang ke tiga dimulai, ini yang ketiga kalinya bertemu dia sehari ini.

Felia langsung menjambak Rambut, yang sudah dikucir olehnya.

" Aww " terkejut dan menahan sakit.

" Sialan Lo, mau lo sebenarnya apasih" kata Dela.

" Jangan cari musuh deh sama gue " kata Felia

" Tidak kebalik, lo tu yang cari mati sama gue" kata Dela

" Lo kalah saing sama gue, secara gue cantik populer,cerdas,tanpa harus masuk kegiatan ekstra pun, gue tetap populer, apalagi hanya osis" kata Dela dan memukul perutnya dengan sikunya.Tanpa terasa tarikan tangannya yang menjambak rambut Dela terlepas.

" Aww.. gila lo ya " kata Felia yang menggerang sakit.

" Untung nggak gue bunuh lo.." kata Dela.

Ternyata, depan pintu sudah terlihat seorang ketua osis, yang menunggu mereka, Dela mengibaskan rambutnya dan pergi, tapi langkahnya terhenti sesaat Reynal menggendongnya, layaknya menggendong beras dalam karung atau halnya penculik, tak peduli dengan pukulan yang diberikan, oleh Dela yang meminta turun, Reynal Memasuki ruang osis dan dudukinya dimeja.

" Tunggu disini jangan bergerak "ucapnya.

Reynal mengambil obat dari sakunya dan mengambilkan air minum untuknya

.

" Mau apa lo, mau bunuh gue pake Racun" kata Dela memalingkan wajahnya.

" Diam, Buka mulut lo " kata Reynal yang membuat nyali Dela menciut.

" Gue nggak mau" sambil menutup mulutnya.

" Gue bilang buka Lala " kata Reynal namun enggan Dela membuka mulutnya.

" Oke gue paksa, buka gak " kata Reynal sedikit lembut tapi penuh penekanan setiap katanya.

Dela membuka mulutnya dan Reynal menyuapkan butiran obat untuknya, dan memberikan air putih hangat untuknya.

" Racunnya sudah selesai diminum" ucap Reynal dengan tatapannya.

" Lo kasih obat apa ke gue? tanya Dela lirih.

" Racun" lalu beralih duduk. dan membuat Dela terdiam, karena Dela tau Reynal berikan obat Alerginya ke dirinya.

Felia masuk ke ruang osis, setelah David mencarinya, mereka berdua duduk namun di pisah sedikit jauh agar tidak terjadi keributan dan sampingnya ada Reno juga David menjaga mereka.

" Jelaskan masalahnya Fel " tanya Reynal

Karena nggak ada jawaban.

" Dela jelaskan ke gue" kata Reynal dengan memijat-mijatkan keningnya.

" Apa yang perlu gue jelasin " kata Dela. dengan nada malas dan membuang muka

" Lo berdua kenapa ribut di toilet tadi " tanya Reynal.

" Nah kalau pertanyaannya itu, pas banget tanya ke dia " kata Dela menunjuk Felia dengan tenang.

" Fel..tolong jelaskan " kata David yang kali ini bertanya.

" Gue nggak suka aja , ada yang sok cantik dan sok pintar, sok kuasa puas lo" kata Felia.

" Maaf masih lama, gue sudah kelamaan disini" kata Dela sambil memainkan rambut-rambutnya.

" Masih" ucap Reynal dingin tajam

" Lo juga butuh penjelasan dari gue " kata Dela dan di anggukin oleh Reynal yang sudah pijit kening.

" Oke.. Tata gue gak suka dia, jangan ganggu gue, jangan ganggu harimau yang lagi tidur, karena ia bisa nerkam mangsanya "

" Masih belum paham lo semua, lo jangan ganggu gue kalau lo gak mau diganggu, jangan cari-cari kesalahan gue, kalau gak mau disalahkan, apalagi lagi bukan perbuatan gue paham tuan Muda De... em Reynal Fito " Dela pergi begitu aja, setelah mengatakan itu semua dan membanting pintu.

" Dela lo tetap gue hukum !! " kata Reynal yang ikut menyusul Dela, dengan meninggikan suaranya.

" Terserah !! "

" Dela !! " meninggikan suara, Dela menoleh dan tersenyum sinis.

" Terserah lo aja, mau gantung leher gue juga terserah, karena dimata lo apapun itu tidak guna bukan?" kata Dela dan pergi meninggalkan Reynal yang mengejarnya sampai depan ruangan itu.

" Shiit.." kata Reynal yang masuk keruang osisnya kembali.

.

.

.

.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bersambung

hay jangan lupa tinggalkan jejaknya like dankomennya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!