HELENA POV
Helena Rosalie Putri Damara atau biasa dipanggil Helen. Aku bocah yang baru berusia 10 tahun, harus kehilangan kedua orang tuaku mamah Nadin Martines dan papah Daniel Damara seminggu yang lalu karena kecelakan mobil.
Kenapa aku baru mengetahuinya? Karena aku baru saja bangun dari tidur panjangku di rumah sakit. Ya, aku juga ada di dalam mobil itu bersama mereka berdua, Tapi hanya aku yang selamat. Kedua orang tuaku di akhir hidupnya memelukku dengan erat untuk menyelamatkanku.
Itu adalah pelukan terakhir yang aku rasakan. Pelukan yang begitu hangat, penuh kasih sayang dan juga sangat menyakitkan.
“Kenapa? Kenapa mamah, papah pergi?
Kenapa mamah dan papah enggak ngajak Helen?
Apa Helen ada salah? Helen nakal? Helen minta maaf.
Helen kangen kalian.
Aku menyayangimu mamah, papah.
Helen akan terus ada disini supaya mamah sama papah bisa lihat Helen baik-baik saja.
Helen gak akan lupain kalian… I LOVE U.”
Hatiku sungguh sakit, air mataku tidak berhenti mengalir melihat abu kedua orang tuaku terbang dan pergi dari genggaman tanganku. Tapi aku harus menerima ini, aku harus kuat demi mereka.
“ Helen… “ panggil Johan.
Seketika aku tersadar dari lamunannya. Aku menoleh kebelakang melihat orang yang memanggilnya tadi. Ya, hanya mereka yang aku punya sekarang Johan Damara ( adik Daniel ), Merry Paloma ( istri Johan ) dan Luciana Putri Damara ( anak mereka satu-satunya ).
“ mulai sekarang Helen tinggal di rumah daddy ya? Biar Helen gak sendirian. “ ajak Johan.
“ iya dad. Helen ikut kalian “ ucapku dengan tersenyum.
Dari dulu aku tidak pernah memanggil mereka om dan tante karena merekalah yang memintaku memanggil mereka mommy dan daddy. Mereka menyayangiku seperti anak mereka sendiri.
Disaat mereka mengetahui aku dan orang tuaku kecelakaan. Mereka lebih dulu mencemaskan keadaanku, menemaniku setiap saat. Kak Luci juga tidak segan-segan mengajakku bermain agar aku tidak sedih.
Ya ini lah hidupku sekarang. Bukan berarti masalah yang aku hadapi akan berakhir. Apapun masalahnya, apapun rintanggannya, aku harus berani dan kuat karena aku bukan lagi Helena yang cengeng dan manja. Tapi aku akan menjadi Helena yang tidak akan pernah goyah ataupun mengeluarkan air mataku.
Aku Helena Rosalie Putri Damara yang terlahir kembali dari pengorbanan kedua orangtuaku.
.
.
.
Sudah sebulan aku tinggal dengan daddy Johan dan Mommy Merry. Sekarang aku sudah bisa menerima kedua orang tuaku pergi untuk selamanya. Berkat mereka bertiga, aku bisa bangkit dari keterpurukanku itu.
Tengah malam
Aku terbangun dari tidurku. Aku haus, aku ingin minum tapi aku tidak melihat ada air di nakas. Aku ingin beranjak dari kasur tapi ada tangan yang memeluk pinggangku dan aku tau itu tangan siapa. Itu tangan kak Luci. Ya, aku tidur dengan kak Luci. Alasannya agar aku tidak merasa kesepian katanya. Tapi sebenarnya kak Luci tidak ingin jauh dariku. Walaupun dia 1 tahun lebih tua dariku, tapi dia sangat manja padaku dan inilah sekarang. Aku yang lebih muda tapi aku yang menjaganya.
>> back to topic
Aku lepas perlahan-lahan tangannya dari pinggangku dan aku segera beranjak dari kasur menuju dapur.
Saat aku menuruni anak tangga, samar-samar aku mendengar suara daddy dan mommy berbicara karena pintu kamar mereka tidak ditutup rapat.
Sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang serius. Perlahan-lahan tanpa menimbukan suara aku mendekati kamar mereka.
“jadi kita harus gimana dad. Apa perusahaan itu kita tutup?“ Tanya Mommy Merry
-BERSAMBUNG-
“ daddy juga gak tau harus gimana. Perusahaan kakak sedang maju-majunya, kalo ditutup kasian para karyawan harus mengganggur tapi kalo aku yang ambil alih perusahaan itu aku tidak bisa menjamin perusahaan itu akan bertahan. Daddy kan pengacara, gak ngerti soal bisnis. “ daddy johan sungguh frustasi memikirkannya
“ kalo mommy ngerti bisnis, pasti mommy tolongin daddy. Tapi mommy cuma ibu rumah tangga. Gimana mommy bisa bantu. Mommy merasa jadi istri yang gak berguna. “ ucap mommy Merry lirih.
“ mommy jangan ngomong gitu. Daddy jadi sedih liat mommy sedih kayak gini. “ Daddy Johan menarik mommy Merry kedalam pelukannya.
Ternyata perginya papih juga membuat kesedihan di hati daddy dan mommy.
Aku gak bisa liat mereka harus sedih. Sudah waktunya aku bertindak sendiri.
Tanpa pikir panjang, aku menerobos masuk kedalam kamar mereka. Tentu saja mereka terkejut dengan kedatanganku.
“ Sayang! Kamu ngagetin mommy aja. Kenapa sayang? Kamu gak bisa tidur? Mau mommy temani? “ Tanya mommy Merry beruntun
“ enggak mom. Helen mau ngomong sama kalian berdua. “ ucapku
“ kenapa sayang? “ kali ini daddy Johan angkat suara.
“Kenapa nak? Katanya mau bicara, kenapa sekarang diam?” daddy johan mendekatiku lalu mengelus rambutku.
Aku sedikit ragu untuk mengatakannya tapi lama aku memandang daddy dan mommy bergantian, membuatku yakin kalo keputusan yang aku ambil ini adalah benar.
“ aku akan mengambil alih perusahaan papah! “ ucapku tegas dengan penuh keyakinan.
AUTHOR POV
Sontak saja pernyataan Helena membuat kedua orang tua itu terkejut, pasalnya seorang bocah berumur 10 tahun mengurus sebuah perusahaan. Yah walaupun perusahaan itu bukan perusahaan besar dan hanya memiliki 2 cabang tapi tentu saja rasanya mustahil untuk menyerahkan tanggu jawab kepadanya.
“Helena sayang. Kamu gak bercanda kan sayang? Kamu jangan aneh-aneh deh.” Mommy Merry langsung bangkit dari duduknya di tepi ranjang
“tidak mom. Aku serius! Walaupun aku masih anak-anak tapi aku sudah mengerti cara mengurus perusahaan itu. papah sudah mengajariku dan kadang aku juga membantu papah kalo sedang sibuk-sibuknya.”
“dad. Daddy percayakan kalo aku bisa? Aku harus mengurus perusahaan itu. itu adalah peninggalan satu-satunya dari papah, papah yang sudah membuatnya dari nol. Aku gak mungkin biarin perusahaan itu hancur apalagi karyawan lainnya harus kehilangan pekerjaannya” ucap Helena panjang lebar
“tapi sayang, kamu ini masih kecil. Gak bagus buat kamu mengurus perusahaan” kata mommy penuh iba
“iya sayang. Kamu masih kecil. Seharusnya kamu belajar dan bermain bukan bekerja dan mencari uang” daddy menyetujui apa yang dikatakan mommy
Mereka berdua memang tau bahwa keponakan satu-satunya ini mampu mengurus perusahaan itu. pasalnya Helena terlahir dengan otak yang jenius dan bahkan mendiang kakak memilih untuk melakukan homeschooling untuk anaknya karena guru-guru yang mengajar anaknya. Katanya semua guru-gurunya dibuat mati
kutu setiap Helena menanyakan sesuatu dan mereka tidak mampu menjawabnya, bahkan tak jarang ada yang datang kepada Daniel sambil menangis karena merasa gagal menjadi guru.
Tapi mereka tidak ingin keponakannya yang cantik itu harus merasakan kekejaman dunia pada usia dini, itu sangat disayangkan. Dia seharus menghabiskan waktunya seperti anak-anak lain, main, belajar, merengek membeli mainan, bermanja-manja dan sebagainya.
“keputusan Helen sudah bulat mom, dad. Helen akan memimpin perusahaan itu.” Helen sekali lagi menegaskan keinginannya itu tanpa ada keraguan sedikitpun.
Baru saja daddy Johan mau menentang keputusan Helena tapi anak itu sudah melangkah keluar kembali kekamarnya. Batallah niat Helen untuk kedapur menghilangkan hausnya.
-BERSAMBUNG-
Sudah seminggu sejak kejadian malam itu, daddy dan mommy berusaha terus membujuk Helena untung mengurung niatnya tapi inilah Helena iya tetaplah iya, tidak tetaplah tidak. Setiap apa yang diucapkannya itu sudah pasti dan orang-orang tidak bisa membantahnya.
Saat ini mereka sedang makan malam. Malam ini mereka makan dengan penuh kesunyian dan kecanggungan. Semua sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Mommy dan daddy tak jarang mereka saling melirik sampai acara makan malam mereka selesai.
“Helen, daddy mau bicara” ucap daddy yang mampu mengurung niat Helena untuk bangkit berdiri.
“kenapa dad?” Tanya Helena.
“kamu serius mau mengambil alih perusahaan?” Tanya daddy to the point.
“tentu saja dad. Aku siap kapan saja” jawab Helena dengan tenang.
“Haaah… baiklah besok kita pergi keperusahaan” berkali-kali daddy menghembuskan nafas kasar sebelum menerima keputusan keponakannya.
“tapi dad Helen kan ma_” belum selesai mommy bicara, di potong terlebih dahulu oleh suaminya.
“biarkan saja dia. Dia tidak akan mengubah keputusannya itu. kita hanya bisa memberikan kepercayaan dan dukungan untuk dia. Toh hanya dia yang tau gimana keadaan perusahaan itu, apalagi sekarang perusahaan kita sedang terancam bangkrut dan beberapa klien sudah memutuskan kontrak secara sepihak karena tidak ada yang bertanggung jawab. Dan juga mom, aku juga lelah diam-diaman seperti ini.” Katanya panjang lebar
“kalo itu keputusan daddy dan Helen, mom bisa apa. Tapi inget ya Helen, kamu jagang sampai terlalu memaksakan dirimu. Kalo capek istirahat, jangan sampai lupa makan, jaga kesehatan dan jaga diri ya sayang?” mommy menasehatinya.
“iya mom, aku akan ngelakuin semua perintah mom.” Terukir senyum manis diwajah Helena yang selalu mereka rindukan dari seminggu yang lalu.
“tapi kalo Helen kerja, aku main sama siapa dong. Luci jadi gak ada temen lagi deh.” Dari tadi Luciana hanya mendengarkan saja, akhirnya angkat bicara.
“kan kak Luci bisa dateng ke kantor kalo pulang sekolah. Jadi kak Luci bisa nemenin Helen kerja.” Jawab Helena
“iya, kita setiap hari kekantor Helen ya sayang. Biar mommy bisa liat keadaan adik kamu ini, takutnya kenapa-napa.” Mommy juga menyetujui ide Helena
“bener boleh main? Yeeee… asik…” Luciana gembira sekali akan tetap menghabiskan waktu dengan Helena.
Memang ini lah Luciana, tidak mau berpisah dengan Helena. Karena baginya, Helena adalah orang yang selalu ada untuk dia dan tempat dia untuk bermanja-manja.
.
.
.
9 tahun kemudian
Di Universitas Kayleigh
Banyak mahasiswa dan mahasiswi berlalu-lalang. Mereka terlihat sangat modis, dari ujung rambut sampai ujung kaki menggunakan barang branded. Tentu saja, karena kampus ini adalah kampus untuk anak-anak orang kaya dan juga kampus terfavorit di seluruh Indonesia.
>> back to topic
Sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna hitam memasuki halaman kampus. Semua mata tertuju pada mobil itu sampai mobil itu berhenti di tempat parkir, apalagi para wanita dan gadis.
Saat pemilik mobil itu keluar, semua wanita tiba-tiba teriak histeris. Ya, dia adalah Jackson Alexander Bernadette atau bisa dipanggil Jackson berusia 20 tahun. Putra Logan Alexander Bernadette pengusaha terbesar di Negara ini. Bukan Cuma kaya, tapi juga memiliki wajah sangat tampan, tubuh atletis, dingin, tidak suka diatur, badboy dan juga playboy.
Memiliki predikat raja playboy membuat para wanita terus mengantri giliran untuk dijadikan pacarnya. Ya walaupun hanya bisa bertahan 3 bulan bahkan kurang karena Jackson sudah bosan dengan mantan pacar-pacarnya itu.
“Jackson makin ganteng aja”
“Jackson aku mau dong jadi pacarmu”
“aku mau dong jadi penghangat ranjanngnya Jackson walaupun Cuma sekali”
Dan masih banyak lagi yang mereka teriakkan.
-BERSAMBUNG-
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!