" Tok tok tok !!! ."
" Siapa ?." Sahut Ashalina ," Mak ! , udah dulu ya neleponnya , ada yang ngetok pintu kost ku ." ucap Ashalina kepada ibunya disebrang sana . " Assalamu Alaikum mak ! " Ashalina pun menutup sambungan teleponnya .
Ashalina beranjak berdiri dari kasur single tempatnya merebahkan tubuh lelahnya . di kota Batam ia tinggal sendiri di kamar kontrakan kecil yang hanya berukuran 3×4 m , memiliki kamar mandi didalam dan tempat untuk memasak . Sangat kecil , tapi bagaimana lagi tinggal seorang diri diperantauan harus bisa menghemat uang .
Ashalina yang berasal dari keluarga kurang mampu , ia harus mengirim sebagian gajinya untuk membantu kehidupan orang tuanya dikampung . Gaji seorang buruh tidaklah besar , jadi Ashalina harus pintar membagi bagi duit untuk biaya hidupnya dan menyisihkan sebagian gajinya untuk tabungan . Karna Ashalina hanyalah karyawan kontrak , jika saat kontrak kerjanya habis , ia harus mempunyai uang untuk biaya hidup sebelum ia mendapatkan pekerjaan kembali .
Ashalina juga harus mempersiapkan masa tuanya . karna tidak selamanya ia akan bekerja sebagai buruh , ia juga harus berpikir menikah . Dan untuk bekerja sebagai buruh dikota teh obeng ini pun , ada pembatasan usia maksimal diterima bekerja .
Dan karna sebulan yang lalu , penyakin Ayah Ashalina bertambah parah dan harus menjalani operasi . Dengan terpaksa Ashalina meminjam duit kepada rentenir dan menghabiskan seluruh uang tabunagannya , untuk membayar biaya operasi ayahnya .
" Kak Renti ! ."
" Aku kesini mau menagih cicilan dan bunga pinjamanmu , hari ini sudah tanggalnya kamu membayar cicilan pertama ."
" Kak aku hanya bisa bayar bunganya dulu , untuk cicilannya aku belum ada duit . seminggu yang lalu aku habis kontrak dari tempatku bekerja ." jelas Ashalina
" Jadi kapan kau bisa bayar pokoknya ? , tau begini aku tidak akan mau memberimu pinjaman . Duit yang kamu pinjam itu banyak , aku juga butuh modal untuk memutar duit . kalau kamu hanya membayar bunganya saja berapa lah itu ." Omel Renti , si rentenir
" Nanti kalau aku sudah kerja lagi , aku akan menyicilnya kak . Ini aja uangku hanya sisa gaji terakhirku untuk biaya makan sama bayar kontrakan . Semalam aku baru ngirim duit lagi sama keluargaku , untuk bayar uang sekolah adikku yang sudah nunggak 5 Bulan . " jawab Ashalina mengiba .
" Kasihan sekali hidupmu , lihatlah tubuhmu sudah kurus kering gara gara terus terusan memikirkan keluargamu . bertahun tahun kau bekerja tapi untuk nyenangin diri sendiri kau tidak bisa . " ujar si Renti ,
" Gimana lagi kak ! , aku anak paling tua , Ayahku lima tahun terakhir ini sakit sakitan sudah tidak bisa bekerja lagi ,Ibuku juga hanya seorang petani . Dari mana ibuku sanggup mencukupi biaya hidup mereka dikampung . Buat makan , biaya sekolah kedua adikku , belum lagi penyakit Ayah yang sering kambuh . " ucap Ashalina dengan mata yang sudah berkaca kaca .
" Kasihan sekali kau dek..!" Ucap Renti , diusapnya bahu Ashalina .
Akhirnya Ashalina meneteskan air matanya , Selama lima tahu ia bekerja diperantauan , ia belum pernah yang namanya bersenang senang bersama teman temannya . setiap Bulan ia selalu mengirimkan sebagian gajinya untuk membantu perekonomian orang tuanya dikampung . sehingga ia tidak cukup duit untuk sekedar memanjakan dirinya jalan jalan ke mall , nonton bioskop , pergi kekarokean , nyalon , atau sekedar mencicipi makanan di restoran atau nongkrong di cafee seperti kebiasaan teman teman ditempatnya bekerja .
" Kalau kamu mau dek ! agar kamu bisa cepet bisa melunasi utang kamu , aku ada pekerjaan untukmu , gajinya lumayan besar , tapi tidak disini . " usul Renti
" Dimana kak ? "Tanya Ashalina menghapus air matanya .
" Ke Singapur ! ."
" Singapur ! ." ulang Ashalina
" Disana kamu bekerja sebagai art , gajinya lumayan , disana kamu akan dibayar dengan Dollar . 70 sampai 80 Dollar perhari , kalikan saja 12ribu dikali 70 atau 80 Dollar perhari , dikali lagi kamu disana 21Hari atau tiga minggu , itu sudah bisa melunasi pokok pinjamanmu . " Jelas Renti lagi
" jadi disana itu cuma 3minggu kak ? ." Tanya Ashalina
" Iya , setelah tiga minggu kamu balik lagi kesini tidak boleh lebih , nanti bisa paspormu dibeklis dan kamu tidak dapat ijin lagi masuk kesana . Ada juga yang lewat agen resmi tapi gajinya kecil , hanya dibayar 6juta perbulan , dan kamu dikontrak setahun dua tahun dan tidak boleh pulang sebelum kontak habis ." Jelas Renti
" Jadi disana aku cari keja sendiri kak ? , aku kan belum pernah kesingapur , caranya kesana pun aku gak tau , aku juga gak punya paspor ." ucap Ashalina
" Iya memang cari kerja sendiri , tapi kamu tenang aja , aku ada kawan sering bolak balik singapur . katanya teman suami majikannya membutuhkan art untuk bersih bersih aparteman . soal paspor besok aku temanin kamu ngurus paspor , seminggu katanya bisa siap .dan kawanku itu sepuluh hari lagi baru berangkat , jadi masih sempat .
"Tapi Aku takut kak ! , itu kan udah diluar Negri , aku takut bernasib sama dengan yang diberitain di tv , yang dituduh mencuri oleh majikannya terus dipenjara . Dan baru lagi aku dengar ada yang pulang dari Singapur karna mendapatkan majikan yang tempramen , suka main pukul ." Ashalina bergidik ngeri
" kamu mau gak ? , aku hanya kasihan melihatmu , makanya aku bantu kamu memberikan solusi . " Ashalina diam berpikir
" Kalau kamu mau biar aku telepon kawanku itu ! , jangan lama lama berpikir , soalnya banyak orang yang rebutan ingin mendapatkan pekerjaan itu . " ucap Renti lagi
" I..iya kak , aku mau ." jawab Ashalina meski ia masih ragu .
" Gitu dong ! , kurang baik apa lagi aku jadi rentenir , sudah kupinjamkan duitku sama orang , ini kucarikan lagi kau pekerjaan ." puji diri sendiri rentenir yang bernama Rentiana butar butar itu .
" kalau begitu aku pulang dulu , jangan lagi kau melow melow . karna sudah ku anggapnya kau adikku , kasihan aku melihatmu tanpa saudara kau diBatam ini . besok pagi datanglah kau kerumah , biar kita pergi mengurus paspormu , sekalian kita kerumah orang yang akan membawamu " ucap Renti , kemudian pergi dari kontrakan Ashalina
" Iya kak Renti ! , trimakasih ya .. ! ." Balas Ashalina
Ashalina menutup pintu kontrakannya kembali setelah rentenir itu pergi . membaringkan tubuhnya kembali diatas kasur tipis miliknya .
" tok tok tok !!! ."
" Iya kak ! " sahut Ashalina , langsung beranjak membuka pintu .
" Ck ! " Ashalina berdecak melihat siapa yang datang mengetuk pintu . Ia pikir rentenir itu yang datang kembali taunya cowok tengil yang sering mengganggu ketenangannya .
" Minta cabe rawit 5biji kak ! ." ucap cowok tetangga kost nya itu nyengir .
" Setiap kau ingin memasak mie instan selalu kau minta cabe rawitku 5 biji . sebulan kau menghabiskan satu dus mie instan atau 42 bungkus . kau kalikan 5 biji dikali 42 bungkus , sudah berapa biji kau habiskan cabe rawitku sebula , kali lagi dengan setahun , dua Tahun , tiga Tahun . " Omel Ashalina memberikan cabe rawit dengan kasar ketangan sicowok tengil tetangganya itu .
" Trimakasih kaka cantik kalau marah ! , nanti deh kalau aku sudah gajian , aku traktir makan bakso ke warungnya pakde maman ."
" Nanti juga kau gajian yang kau ingat cewekmu yang berambut kuning itu , lupa kau balas budi cabe rawitku . " balas Ashalina kesal .
" kali ini aku tidak akan lupa lagi , janji !." cowok yang tiga tahun dibawah Ashalina itu pun mengakat tangannya membentuk jarinya huruf V .
" Sana kau ...! , gak perlu kau berjanji gara gara semangkok bakso , aku masih punya duit untuk membelinya . " Ashalina langsung menutup pintunya kasar .
Hari ini adalah hari dimana Ashalina akan berangkat ke Singapur bersama orang yang akan membawanya. Ashalina sudah selesai mengemas pakaian dan perlengkapannya kedalam tas yang tidak terlalu besar .
" pakaian sudah , sabun mandi , sampo, odol , sikat gigi , handuk , bedak , paspor , sama uang tunjuk sudah , hmm..! apa lagi yah ? , sepertinya semua udah ." ucapnya mengabsen semua yang dimasukin kedalam tas ." sekarang tinggal mandi , siap siap , lalu berangkat ." ucapnya lagi semangat , meski ada rasa waswas .
Tok tok tok !!!
"Ashalin..!!." panggil dari luar
Ashalin langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya ." Tika ! Rosma ! ."
"Benaran kamu mau ke Singapur ? , " tanya Tika sahabat Ashalina .
" Iya Tik ! , untuk saat ini aku gak punya pilihan lain ." jawab Ashalina
" Maaf ya Sha ! , kami gak bisa bantu kamu ." ucap Rosma memeluk Ashalina .
" Hei ! , kenapa wajah kalian jadi sedih ? aku kan balik lagi kesini , kalau utangku sudah lunas aku gak pergi lagi kok , aku akan cari kerja disini lagi . " ucap Ashalina membalas pelukan sahabatnya itu .
" Kami kawatir sama kamu tau ." ucap Rosma
" Lagi rame nih ! ." tiba tiba tamu tak pernah diundang nongol dipintu .
" Sehari saja kamu , tidak pernah nongol di depan pintu kontrakanku , bisa gak ? . " ucap Ashalina ketus , melihat yudhi lagi ! yudhi lagi .
" Hehehe..! minta cabe rawit kakak cantik ." cengir yudhi
Ashalina melototkan matanya sambil berjalan kearah cowok tengil yang sering menggagu ketenangannya itu . " Nih ! ambil semuanya ." ucap Ashalina memberikan cabe rawit satu plastik ketangan yudhi dengan kasar .
" Kakak cantik mau kemana ? , kok kemas kemas ? ." tanya Yudhi lagi
" Mau ke Singapur jual gorengan . " jawab Ashalina ketus
" Aku serius nanya kakak cantik.. ! , cewek cabe rawitku..! " balas Yudhi
" Mau kesingapur cari om om kaya , biar bisa beli villa . aku sudah bosan melihat wajah tengilmu setiap hari . " jawab Ashalina malas
" Yud ! , antar aku ke pelabuhan ya ! , kira kira satu jam lagi aku berangkat . " pinta Ashalina ,dengan senyum manisnya .
" No ! , sebentar lagi aku mau pergi kencan ." tolak Yudhi .
plakk !!!
tiba tiba sendok nasi melayang ke wajah Yudhi .
" Sana kau pergi , jangan sekali sekali kau menampakkan diri di depanku lagi ." ucap Ashalina kesal, cowok tetangganya itu sungguh menyebalkan . Kalau saja ada maunya manggilnya kakak cantik , tiba giliran Ashalina butuh harus perang dulu baru mau .
" Kalian selalu seperti kucing dan tikus , tidak pernah akur tapi bertahun tahun betah tetanggaan ." komentar tika , yang sering melihat kedua mahluk beda jenis itu sering adu mulut .
" Makanya kalau ditanya orang serius , jawabnya juga serius . lagian mana suka om om sama cewek tulang belulang . dilempar kehutan aja harimau gak mau makan ." ejek Yudhi
" Kalau kau bukan keponakan dari ibu kos , sudah ku tanam kau hidup hidup biar digelitik sama cacing tanah . " ujar Ashalina kesal .
" Emang aku tumbuhan ditanam ." balas Yudhin
" Berantem berantem , entar kalian jodoh ." Ujar Rosma geleng geleng kepala
" Ogah berjodoh sama cowok mie instan ." sanggah Ashalina
" Saya juga ogah punya istri cerewet kaya cabe rawit . " sanggah Yudhi gak mau kalah
" Pergi sanah !! , ngapain lagi kamu disini ." usir Ashalina sinis .
kini Ashalina sudah selesai mandi dan berganti pakaiannya , dan sudah siap merias sedikit wajahnya dengan bedak tipis dan sedikit polesan lipstik berwarna nude di bibirnya . kini ia sudah siap berangkat menuju pelabuha perry internasional .
" Hati hati ya Sha ! ." ucap Tika sahabatnya , sambil memeluk Ashalina .
" Jaga dirimu baik baik disana , dan jangan lupa bawa oleh oleh ." ucap Rosma , juga memeluk Ashalina .
" Sudah mau berangkat kau rupanya ?. " tiba tiba Renti datang ke kosan Ashalin .
" Iya kak ! , kata kak Tiur kami naik kapal jam 12 siang ." jawab Ashalina
" Paspormu sama uang tunjukmu sudah ? , cek lagi jangan sampai ada yang ketinggalan ." ucap Renti lagi memastikan
" Sudah kak , semuanya sudah lengkap di dalam tas . "
Mereka semua pun keluar dari kamar kontrakan Ashalina , karna Ashalina akan segera berangkat . setelah Ashalina mengunci pintu kamarnya , ia pun meletakkan tas bawaannya yang berisi perlekapannya di bangku yang berada di depan kamarnya , kemudian berjalan ke arah kamar Yudhi cowok tengil yang menyebalkan menurut Ashalina .
" Yudhi ..!! , ayok cepat antar aku kepelabuhan !! ." teriak Ashalina sambil menggendor gendor pintu kontrakan Yudhi , seperti memerintah .
" Yudhi !!! ." teriak Ashalina lagi , karna Yudhi tidak menyahut , tangannya tidak henti henti memukul mukul pintu di depannya .
"Ck ! , mau main drama apa lagi orang itu berdua ." komentar Renti , karna sudah terlalu sering menonton pertunjukan kedua mahluk beda jenis kelamin tersebut .
Tiba tiba pintu terbuka dari dalam , Ashalina ditarik masuk kedalam kontrakan Yudhi , dan pintu itu ditutup kembali oleh Yudhi .
" Yudhi !! , nanti aku bisa terlambat , kalo kamu gak mau ngantar bilang aja , biar aku naik taxi atau bus ." ucap Ashalina marah campur kesal .
Cup..!! , satu kecupan mendarat dikening Ashalina , membuat Ashalina kaget dan terdiam mematung .
" Andai aku bisa membantumu ! , aku tidak akan membiarkanmu pergi , cewek cabe rawitku ." ucap Yudhi dengan serius , sambil ditangkupkannya kedua telapak tangannya di kedua sisi wajah Ashalina kemudian dipandanginya wajah cantik itu lekat . Sampai kedua bola mata mereka saling bertubrukan . Yudhi bisa melihat dimata wanita yang selalu ribut dengannya itu terlihat ada kesedihan , ada beban berat menimpanya .
" Bolehkah aku mencintaimu ? ." Tanya Yudhi lagi , entah mengapa berat rasanya Yudhi untuk membiarkan cewek cabe rawitnya itu pergi walau cuma sementara .
" Yu..Yudhi ! " tiba tiba Ashalina gugub
" Gak usah dijawab sekarang ." ucap Yudhi lagi tersenyum manis , kemudian diciumnya kening Ashalina sekali lagi .
" Woi !! , ngapain kalian di dalam ? , Drama apa lagi yang kalian buat di dalam ? , cepat kalian keluar sebelum Bu Rt datang ." sahut Renti dari luar .
" Ayok aku antar ." di acak acaknya ujung kepala Ashalina . kemudian ditariknya tangan Ashalina keluar setelah ia membuka pintunya .
" Ngapain kalian di dalam ? , pacaran ? ." tuduh Tika .
" Siapa juga yang mau pacaran sama cowok tengil kaya dia ." jawab Ashalina salah tingkah . ia masih sedikit shok dengan perlakuan Yudhi yang berbeda dari biasanya .Entah kenapa jantungnya mendadak lari maraton setelah Yudhi tiba tiba mencium keningnya .
" Bisa aja kan.. ! " ucap Tika
" Gak bagus pacaran kakak kakak ! , dosa ! ." ucap Yudhi sok alim
" Cih ! , sok alim aja , bentar lagi kau pergi juga pacaran sama cewek bule kw mu itu ." sindir Renti
" Kami udah putus tiga hari yang lalu ." Jawab Yudhi enteng
" Trus ngapain kalian mojok ? ." tanya Rosma menelisik
" Khilaf ." jawab Yudhi tanpa dosa
" Dasar kau ini ya ! , sungguh menyebalkan !. " ucap Ashalina kesal , sambil menjewer dan mencambak rambut Yudhi . Ashalina geram mendengar pengakuan Yudhi baru tiga hari putus dengan pacarnya, sudah nawarin cinta kepadanya .
" Ampun kakak cantik..! ." ringis Yudha memegangi tangan Ashalina yang menjambak rambutnya .
Renti Tika dan Risma hanya menggeleng gelengkan kepala mereka , Heran dengan tingkah keduanya .
"Ashalin kamu mau jadi berangkat gak ? ." tanya Renti , tanpa ingin melerai keduanya
Ashalina langsung berhenti menjambak rambut Yudhi .Hampir saja ia lupa , kalau ia mau berangkat ke Singapur .
" Ayok cepat antar aku ." perintahnya lagi kepada Yudhi .
" Gak !! ."
Ashalina langsung menyorot Yudhi tajam , setajam pisau dapur . " Baiklah kalo kau tidak mau , tunggu aja pembalasanku ." ancam Ashalina ,membalik badannya mengambil tas hitam tempat pakaiannya .
" Yudhi !! , cepat antar Ashalin , gak usah kalian drama dramaan lagi , nanti Ashalin bisa terlambat kujambak juga rambutmu ." perintah Renti
"Dasar kalian nenek lampir , seenak kalian saja nyuruh nyuruh ." kesal Yudhi
" Ayok cepat jalankan motormu ." perintah Ashalin lagi , ia sudah duduk dibelakang Yudhi
" Baiklah nyonya ratu , ucapan anda adalah perintah , hamba akan laksanakan ." balas Yudhi pasrah , kemudian menjalankan mesin motor bebek kesayangannya .
Asahalina sudah sampai di pelabuhan diantar oleh Yudhi . Ashalina pun turun dari atas motor Yudhi , setelah Yudhi memarkirkan motornya diparkiran khusus motor .
" Trimakasih ya Yud ! , sudah ngantar aku ." ucap Ashalina .
" Sha ! ." panggil Yudhi , kemudian diambilnya sebelah tangan Ashalina ditempelkannya ke pipinya lalu dikecupnya ." Aku mencintaimu ."
" Andai aku membawa cabe rawit , sudah kucabein mulutmu yang berdusta itu ." ucap Ashalina geram
" Sha ! aku serius , lihatlah mataku , pasti ada kamu ." gombal Yudhi
" Ya iya lah , dimataku juga pasti ada kamu , lihat aja kalau gak percaya . " balas Ashalina
" Aku serius Sha..! " ucap Yudhi lagi meyakinkan ." Ijinkan aku mencintaimu ." ucapnya lagi
"Tapi aku suka cowok yang romantis , bukan cowok tengil kaya kamu ."
" Aku memang tidak tau caranya romantis Sha ! , tapi aku tulus mencintai kamu ."
" Sudah ya adek manis , cowok mie instan , kakak yang cantik jelita ini berangkat dulu . jangan ngigau siang siang begini , oke ! bay bay ! ." ucap Ashalina , menepuk nepuk sebelah pipi Yudhi lalu pergi melangkahkan kakinya masuk kedalam pelabuhan .
Didalam pelabuhan Ashalina langsung menemui Tiur Panggabean diruang tunggu , orang yang akan membawanya kesingapur .
" selamat siang kak Tiur ! ! ." Sapa Ashalina , kemudian mendudukkan tubuhnya di bangku kosong disamping Tiur .
"Selamat siang juga..! , ayok ! sebentar lagi kapalnya berangkat . " Ajak Tiur , padahal Ashalina baru duduk . Ashalina mengerutkan keningnya sedikit mengembangkan pipinya . Teman yang akan membawanya itu sedikit agak cuek , entah karna belum begitu kenal , Ashalina juga tidak tau .
setelah menempuh parjalanan jalur laut kurang lebih setengah jam dengan menaiki kapal perry , dan menempuh jalur darat kurang lebih satu jam dengan menaiki bus . Kini Ashalina sudah berada disalah satu unit apartemen tempatnya menjadi ART .
Sebenarnya tadi Ashalina pingin sekali jalan jalan dulu sebelum ke tempat kerjanya . ia ingin sekali ke patung singa yang trus menyemprotkan air liurnya itu , sama Universal yang sering dikunjungi orang jika ke Singapur . Tapi karna melihat kak Tiur yang membawanya tidak banyak bicara , Ashalina tidak berani mengutarakan keinginan .
Orang yang mengantarnya masuk ke apartemen tersebut , sudah pergi setelah menjelaskan apa saja yang harus ia kerjakan , Sunyi tidak ada orang di dalamnya . Ashalina menelusuri seluruh ruangan yang ada di apartemen itu , apartemen yang lumayan luas dan mewah . ada ruang tamu , ruang makan dan dapur , dan terdapat tiga kamar . satu kamar majikannya , satu kamar untuknya istirahat dan satu lagi kamar rahasia siapapun tidak boleh masuk tanpa ijin pemiliknya .
setelah masuk kedalam kamar tempatnya untuk istirahat , Ashalina pun mengganti pakaiannya , dan langsung memulai pekerjaannya .
" Huh ! capeknya..!" Ashalina melap keringatnya yang sudah bercucuran dikeningnya . " Ini rumah orang kaya berantakan banget , seperti apa sih wujud penghuni apartemen ini ? . aku harus cepat membereskan semua ini , aku harus belanja stok makanan lagi ! , jangan sampak penghuni apartemen ini datang pekerjaanku belum beres . bagaimana kalai orangnya galak ? " ucap Ashalina berbicara sendiri , lalu bergidik ngeri .
setelah selesai membersihkan seluruh ruangan apartemen itu , Ashalina pun masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya lagi , karna ia harus pergi belanja stok makanan ke super market yang masih berada dekat dengan lingkungan apartemen .
" Apa semua orang Singapur ngerti bahasa indonesia ya ? ." tanyanya sendiri , " bagaimana nanti kalau orang di supermarket tidak mengerti aku bicara apa ?. " Ashalina jadi sedikit was was.
" Bismillah ." ucap Ashalina lagi , kemudian melangkahkan kakinya keluar apartemen.
sebenarnya Ashalina belanja untuk kebutuhannya sendiri , karna pemilik apartemen selalu makan diluar atau pesan antar . setiap orang yang bekerja di apartemen itu , makan selalu di tanggung pemilik apartemen , tapi disuruh masak sendiri .
waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam waktu singapur , barulah Ashalina pulang berbelanja . ia masuk ke apartemen tapi belum juga menemukan sosok majikannya seperti apa .
karna sudah lapar , ashalina langsung membawa belanjaannya ke dapur , dan langsung memasak mie instan .
" Lihat mie instan begini kenapa jadi ingat yudhi minta cabe rawit ya ?." Ucap Ashalina entah sama siapa . semenjak ia menginjakkan kaki di apartemen itu , ia hanya sendiri tidak punya teman ngobrol .
setelah mienya masak Ashalina langsung memindahkannya ke mangkok dan melahapnya duduk bersila di lantai dapur itu .
" gak ada nasi lagi , mana bisa kenyang makan mie aja . " ucap Ashalina lagi
usai Ashalina menghabiskan makanannya , ashalina pun menyusun belanjaannya ke lemari penyimpanan makanan . kemudian pergi masuk kedalam kamar tempatnya istirahat karna malam sudah mulai larut .
malam semakin larut , Ashalina sudah memasuki alam mimpinya . karna tenaganya sudah terkuras habis dari tadi siang .
Tiba tiba Ashalina terbatuk batuk tenggorokannya terasa kering , membuat Ashalina terbangun dari tidur lelapnya . Ashalina membuka matanya , dilihatnya kesekelilinh ruangan kamarnya , baru ia tersadar kalau ia tidak berada dikontrakannya di Indonesi .
karna haus , Ashalina pun beranjak dari tempat tidurnya berjalan ke arah pintu . saat Ashalina membuka pintu , ia mengurungkan niatnya melangkah keluar kamar dan menutup pintu kamarnya kembali dengan pelan . Ashalina kaget , ia tidak menyangka akan melihat pemandangan yang tidak seharusnya ia lihat . Ashalina pun mendadak ketakutan .
" Apa aku kembali aja besok ke Indonesia ? , Aku takut disini , tapi kalau aku kembali , bagaimana caranya aku bisa melunasi hutangku . aku juga sudah tidak punya uang , bagaimana ini ?. " ucap Ashalina dalam hati , ia merasa bingung .
Ashalina terbangun karna mendengar bunyi alarm dari phonsel miliknya . Ia segera bangun dari tempat tidurnya berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri .
Selesai ia melaksanakan kewajibannya kepada sang pencipta , Ashalina pun keluar kamar untuk memulai aktivitasnya . Ashalina mengundurka langkahnya lagi , karna ia msih melihat dua mahluk yang tidak tau tempat masih berada di sofa ruang tamu , tertidur pulas tanpa sehelai benang pun .
Ashalina semakin bingung , sampai jam berapa ia harus mengurung diri dikamar , bagaimana ia bisa mengerjakan pakerjaannya , jika kedua mahluk tidak punya ahlak itu masih diruang tamu tanpa pakaian melekat di tubuh mereka .
" Bagaimana ini ? ." bingung Ashalina , Ashalina takut dimarahi majikannya karna ia belum mengerjakan apa apa .
Ashalina mencoba membuka pintu kamarnya lagi .ternyata kedua mahluk itu belum juga bangun . Tidak punya pilihan , Ashalina pun memutuskan berjalan ke arah dapur dengan memalingkan wajahnya ke arah lain . Ashalina berpikir , dengan ia memasak dan mengeluarkan aroma masakan yang menyengat , kedua mahluk itu bisa terbangun .
Dan benar saja , kedua mahluk terkutuk itu terbangun karna merasa lobang hidung mereka terasa gatal mencium aroma sambal yang menyengat , yang disengaja oleh Ashalina .
" Kau siapa ? , apa yang kamu lakukan disini ?." tiba tiaba suara berat itu mengagetkan Ashalina .
" Aaaa....!!! ." jerit Ashalina , lebih kaget lagi , melihat seorang pria berdiri di pintu dapur tanpa sehelai benang . Ashalina menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!