"Aku Safira Andriani, hari ini resmi menjadi seorang istri dari seorang pria yang bernama Arjuna Saputra..." Aku hanya seorang yatim piatu, yang sekarang tinggal di sebuah panti asuhan... Ibu Arjuna adalah salah satu pendonasi tetap di panti asuhan tempat ku tinggal.. Dari situ aku mengenal ibu Juna, yang bernama Ibu Lisa anggraini...
"Entah kenapa ibu Lisa sangat menyukaiku.. Dan berniat menjodohkan ku dengan putra nya yang berstatus duda dengan satu putri yang bernama Alira.. Berapa kali pun ku coba untuk menolak permintaan ibu Lisa,.. Tapi tetap saja, ibu Lisa bersikeras ingin menjadikan ku sebagai menantu nya, menjadi istri dari anak nya.." Entah apa yang ibu Lisa lihat dari diriku...
..
..
..
..
"Tiada angin, tiada hujan... Hari ini saya telah resmi menjadi istri dari Arjuna, ketika semua saksi berucap "SAH".."
"Menjadi istri dari seorang pria yang bernama Arjuna, seseorang yang tidak ku kenal sama sekali.. Seseorang yang tidak ku tau bagaimana sifat nya.. Seseroang yang bahkan baru pertama kali ku lihat wajahnya saat acara ijab kabul ini'
"Saat Juna, menyematkan cincin kawin di jari manisku,.. Seketika aku memberanikan diri, menatap wajahnya.. "Tampan" batinku.. Tapi saat kucoba melihat lebih dalam ke arah pandangan matanya,.. Yang kulihat hanyalah pandangan kebencian saat menatap ku juga"..
"Aku memutuskan pandangan ku, dan menoleh ke arah lain... Seketika senyum terukir di wajahku, kala melihat anak Juna, yang bernama Alira sedang tersenyum manis di hadapanku" ...
"Cantik, manis,".. Semoga dia bisa membawa kebahagiaan untuk keluargaku kelak.."Batinku"
..
..
..
Malam harinya,.. Saat semua acara telah selesai, dan keadaa rumah sudah sepi,.. Kini tinggal, aku, Juna, Alira, dan beberapa pelayan..
"Sangat lelah, itulah yang kurasakan saat ini... "Kasur".. Itulah yang juga ku butuhkan saat ini untuk menghilangkan rasa lelah.. Dan pada saat ku lihat mas Juna, berjalan menaiki anak tangga, aku pun memutuskan untuk mengekor di belakangnya"..
"Kenapa kau mengikutiku sampai di depan pintu kamarku...????" Ucap Juna yang menatap dingin kepadaku..
"Maaf mas"... Saya hanya ingin beristirahat.. Ucap ku tanpa malu...
"Lalu kau ingin istirahat di kamar ini...??? Dikamar utama ini...??? Di kamarku tempat melepas lelah... Jangan harap, kau bisa tidur di sini.. Tempat mu bukan di sini, tapi di belakang, dikamar pembantu" ... Bentak Juna
"Seketika hatiku merasa sakit mendengar ucapanya.., Tapi kembali ku berfikir untuk apa aku merasa sakit, toh mungkin aku memang hanya seorang pembantu dan tidak akan pernah lebih dari itu... Dan aku pun juga sadar jika aku menerima imbalan dari ibu Lisa untuk panti jika aku menjadi istri Juna".
"Untuk apa lagi kau berdiri mematung di situ...??? Sana cepat pergi ke belakang,.. Aku muak melihat wajahmu.."Bentak Juna"
"Baik mas," ... Lalu dengan segerah ku langkah kan kaki ku menuju kamar belakang tempat para pembantu..
"Bi... Apakah di sini masih ada kamar yang kosong ..???? "Tanya Safira"
"Untuk apa non...??" Tanya bibi kembali.
"Saya ingin istirahat bi.. Ingin segerah tidur untuk melepas kan lelah ini..."
"Tapi non, di sini kamar untuk para pembantu tuan.. Non Safira tidak boleh tidur di sini, nanti tuan Juna marah.." Ucap bibi Asi.
Ngak akan marah kok bi.. "Ucap Safira, sambil tersenyum"... Ayo bi, kamarnya di sebelah mana... Aku sangat lelah bi...
"Sini non,.. Bibi antar..
"Hari ini, aku menjalan kan tugasku sebagai istri sekaligus sebagai pembantu untuk suamiku.. Dan pagi ini, aku sibuk membantu bibi memasak di dapur, membuat sarapan untuk mas Juna dan Alira,.. Dan ini adalah kesempatan bagiku, untuk bertanya kepada bibi, tentang apa yang mas Juna suka dan tidak sukai..."
"Setelah semuanya beres,... Kucoba melangkah kan kakiku menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar mas Juna.. Beberapa kali pintu kamar tapi tidak ada sahutab sama sekali... aku beranikan diri memutar knop pintu, dan benar sajaa sesui dugaanku, ternyata pintu kamar mas Juna tidak terkunci..."
"Aku pun melagkah lebih jauh ke dalam kamar... Ku geser gorden yang berwarna navi itu dan sinar matahari, menyinari kamar.. Dan tiba tiba saja suara bariton terdengar oleh telingaku.."
"Apa yang sedang kau lakukan di kamarku sepagi ini, haaaa.....?????? "Ucap Juna"
"Maa-af mas,.. Saya hanya ingin membangunkan maa saja..."Ucao Safira berbata"
"Siapa yang memberi mu izin memasuki kamar ku...????"
"Maa-aaf mas... Saya sendiri yang berinisiatif untuk membangunkan mas, dan masuk ke dalam kamar ini sendiri"
"Kau... Kuperingat kan jangan sekali kali kau beranikan diri menginjakkan kaki mu di kamar ini..., Kau mengerti....?????" Bentak Juna..
"Ii-ya tuan".. Ucapku, lalu dengan segerah kulangkah kan kai ku, keluar dari kamar mas Juna" .... "Sabar Safira", Ucap ku sambil mengelus dada..
"Tante... "Panggil Alira".. Tante, boleh bantu Alira mengepang rambut...???"
"Baik, sayang... Sini tante bantu,.. Kuraih tubuh Alira agar duduk di hadapan ku, dan dengat telaten kurapihkan rambut Alira dengan mengepangnya"... Sudah selesai sayang...
"Makasih tante, sudah membantu Alira... "Ucap Alira, lalu mencium pipiku"
."Sama sama sayang..."Ucap Safira lalu mencium kening Alira"
"Alira, jangan berlebihan terhadap seorang pembantu... Ayo, sekarang temani ayah Sarapan..."Tegas Juna lalu berjalan ke arah meja makan"..
"Bibi, ingat jempur Alira nanti tepat waktu jangan sampai terlambat..." Titah Juna sambil menikmati makanannya..
"Ia tuan".
..
..
..
Bi...Bibi mau kemana...???? "Ucap Safira"
"Itu non, bibi mau jemput non Alira di sekolahnya.."
"Bi, biar saya saja yang menjemput Alira, .. Sekalian bi, saya ingin mengenal Alira lebih dekat lagi.. Ouh ya bi alamat sekolah Alira di mana...???" Ucap Safira sambil tersenyum..
"Ouh itu non,.. Alamat sekolah non Alira di jalan xxx non.."
#Disekolah#
Tante...Tente..."Teriak Alira sambil berlarih ke arahku, dan lalu memelukku setelah sampai di depanku"
"Ia sayang, ada apa...??? Kok teriak teriak..??
"Tante, tante yang jemput Alira yah...????
"Ia sayang, .. Dan mulai hari ini, tante lah yang akan menjemput Alira seterusnya.."
"Yeeeeeee..... "Sorak Alira sambil berlompat".. Makasih tante, Alira senang karna tante udah mau menjemput Alira..."
"Tante juga sengang, karna Alira bahagia tante jemput,.. Ayo sayang, sekarang kita pulang... "Ucap Safira lalu menggandeng tangan Alira menuju motor matic yang safira kendarai tadi".
"Di rumah sakit, lebih tepat nya di sebuah ruangan yang tertulis direktur utama... Juna dengan santai nya meminum secangkir kopi hangat.." Kau pasti hanya ingin merebut hartaku,. Menjadi seorang istri hanya agar ibuku memberimu donasi.., Dan jangan kau harap kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan dengan muda.. Karna aku akan membuat mu menderita... "Ucap Juna lalu menaikkan sudut bibir atasnya, tersenyum.. Tapi terlihar seperti senyuman jahat..
"Hari berganti minggu, dan minggu berganti dengan bulan... Dan hari ini tepat sebulan, aku telah menjadi istri... Istri yang tak pernah di anggap keberadaan nya... Istri yang hanya di anggap sebagai pembantu dan tidak lebih.."
"Selama sebulan pun, tak pernah ada satu kata yang terucap dari bibi Juna, untuk ku.. Walaupun aku menyapanya tiap hari, tetapi sepertinya mas Juna tidak mempunyai telinga... Dia hanya melewatiku saja, saat aku menyapa tanpa menjawab sapaan ku..."
"Tapi meskipun begitu, ada hal yang membuat ku bertahan, yaitu Alira anak sambungku.. Sepertinya Alira sangat menyukai keberadaan ku di sini"
Tante... Tante... "Panggil Alira saat aku menjemputnya"..
"Iya ada apa sayang...???
"Tante, bolehkan kita mampir sejenak di taman bermain...??? Alira ingin sekali bermain ayunan, tante...!!!"
"Iya sayang,... Tapi hanya sebentar saja,.. Janji "Ucap Safira lalu menaikkan jari kelingkingnya"
"Janji,. Balas Alira lalu menyamatkan jari nya ke jari Alira"
"Satu jam telah berlalu... Sayang, ayo sekarang kita pulang..." Ucap Safira"
"Tapi tante nagnggung"... "Ucap Alira"
"Tadi kan Alira sudah berjanji,.. Bahwa hanya sebentar saja,.. Ayo sayang yah kita pulang, nanti ayah marah kalau Alira telat.." Ucap Safira"
"Baiklah tante"
#Di rumah#
" Dari mana saja kau membawa putri ku,.. Haaaa...?????? "Bentak Juna".. Alira sekarang masuk ke kamar mu...
"Saya habis menemani Alira bermain ditaman".. Ucap Safira
"Kau pikir kau siapa...??? Jangan mencoba membuat simpati dan mengambik perhatian anak ku....Kau pikir aku akan menerima mu...!?? Yang benar saja, kau di sini hanya sekedae pembantu.. "Kata pembantu ditekankan oleh Juna".. Dan tak akan pernah berubah.. Kau mengerti.....????
"Saya mengerti mas".. Ucap Safida dengan mata yang mulai mendung"
..
..
..
..
#Malam Hari#
Assalamualaiku..." Ucap ibu Lisa, "
"Waalaikum salam... Ibu... Ucap Safira"
"Iya sayang,.. Kau kenapa...??? Seperti melihat hantu saja..."Ucap ibu Lisa"..."
"Maa-af bu... Safira hanya kaget saja, melihaf ibu malam malam bertamu.." Ucap Safira lalu menyalim tangan mertuanya.
"Dimana suami mu...????"
"Ada di kamar bu, sedang beristirahat..."
"Hubungan kalian baik baik saja kan...???"
"Alhamdulillah, baik bu.."
"Syukurlah, kalau begitu panggil suami mu ke sini, ada yang ingin ibu sampaikan..."
"Tok..tok..tok... Permisi mas "Ucap Safira sambil mengetok pintu kamar Juna".. Tapi tak ada jawaban sama sekali, akhirnya Safira memberanikan diri mumbuka pintu kamar Juna.. Dan satu yang kembali Safira tahu, ternyata Juna tidak pernah mengunci pintu kamarnya"
Mas..... "Ucap Safira saat berada di dalam kamar Juna"
"Juna yang sedang duduk di sofa sambil memangku laptop, dengan refleks berdiri dan meletakkan laptopnga di sofa."
"Kau..... Beraninya kau masuk ke dalam kamar ku lagi..."Ucap Juna yang mencengkram leher baju Safira"..
"Maaf mas, tadi saya sudah mengetuk pintu, talu tidak ada jawaban.."
"Terus kenapa kau masuk ke kamar ini jika tidak ada jawaban... Atau kau ingin mecoba merayuku..Ucap Juna"
"Tidak mas,.. Tidak.. Saya hanya ingi bilang, kalau ibu mas ada di bawa dan lagi menunggu mas,.. Katanya ada yang ingin ibu sampaikan.."
Jangan berbicara yang tidak tidak pada ibuku.. Karna jika sampai itu terjadi,. Maka donasi ke panti asuhan akan ku hentikan..."Ucap Juna lalu berjala meninggalkan Safira"..
"Uhhukkkk..Uhhhukkk" .. Batuk Safira keluar saat Juna melepas cengkramannya".. Kau jahat mas,.. kau sangat jahat..
..
..
..
..
Ibu, tumben ibu datang kesini...??? Ucap Juna lalu mencium punggung tangan ibunya..
"Ada yang salah jika ibu berkunjung...???"
Ouh, tidak ada kok bu..."Ucap Juna"
"Ibu hanya mau bilang,.. Mulai sekarang kamu harus tidur bersama Safira.. Jangan membuat istrimu tidur di kamar pembantu.. Ingat dia istrimu bukan pembantu.." Ucap Ibu Lisa"
Dari mana Ibu tau jika Safira tidur di kamar pembantu...?? "Batin Juna"
Kau dengar Juna apa yang ibu katakan...??? Ucap Ibu Lisa..
"Iya bu.. Juna dengar.."
"Oke.. Mulai malam ini.. Dan ingat jika ibu tau Safira tidur kembali di kamar pembantu.. Maka rumah sakit tidak akan menjadi milikmu lagi.." Ucap Ibu Lisa
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!