Sinta seorang gadis yang sangat manis ia berusia 18 tahun dan masih duduk dibangku sekolah dikota P, Sinta gadis yang baik, ceria, cantik, juga mudah bergaul ia juga orang yang sangat penyayang, Sinta berasal dari keluarga yang kaya serba berkecukupan apapun yang diinginkan Sinta pasti dituruti dan dikabulkan oleh orang tuanya.
sinta
Buyung pemuda yang tidak begitu tampan, berkulit hitam, rambut keriting ia berusia 20 tahun dan juga seorang mahasiswa dikota P, Buyung berasal dari keluarga miskin yang tidak memiliki apapun, biaya kulia pun ia dapatkan dari beasiswa.
Buyung
Mama Buyung adalah orang tua Buyung yang sangat baik, pengertian, penyayang dan selalu lemah lembut.
Mama Buyung
Papa Buyung orang yang hebat, penyayang pengertian bekerja dikampus ternama kota p sebagai staf.
papa buyung
Papa Sinta orang yang pendiam, dan tidak mau ambil pusing dengan semua yang terjadi karena dia orang yang paling percaya dengan Sinta
papa Sinta
Mama Sinta orang yang cerewet, bawel, tegas, tapi pengertian. dia percaya dengan ke 3 anaknya dan penyayang.
mama sinta
Kak Diah adalah kakak Buyung yang sangat baik hati dan ramah kepada semua orang
Kak Diah
Yuli adalah adek dari Buyung yang satu sekolah dengan Sinta, orangnya sedikit tomboi tapi penyayang.
Yuli
Bima adalah adik dari Sinta yang nomor dua dari tiga bersaudara, bima orang yang sangat pemberani juga tegas tetapi sangat penyayang, bima selalu melindungi sinta dan adiknya dia orang yang akan maju paling depan apabila ada orang yang berani mengganggu kedamaian keluarganya
bima
Kak Widya adalah sepupu jauh Sinta, nenek dari kak Widya dan Nenek Sinta dua saudara kandung, tapi kak Widya lah yang selalu menjaga Sinta selama sinta sekolah di kota P
Nenek adalah orang yang baik, tegas, orang yang suka kesempuranaan, tapi juga suka ikut campur urusan orang lain
**novel ini diterbitkan atas persetujuan noveltoon**
Selamat membaca dan semoga kalian suka.
jangan lupa komen dan like nya y teman teman.
Sinta mendapatkan masalah dikampungnya dengan mantan suaminya dia baru saja bercerai dengan mantan suaminya yang sangat keras kepala juga sangat tempramental. Sehingga hari-hari Sinta dalam menjalankan rumah tangganya dihabiskan dengan siksaan fisik dan batin pada akhirnya Sinta melarikan diri pulang kerumah orang tuanya kemudian memutuskan untuk bercerai lalu melanjutkan sekolahnya yang sempat terputus.
selama meneruskan sekolah Sinta dilarang membicarakan tentang masalalu nya kepada siapapun, yang tau status juga masalalu sintta hanya keluarga Sinta, ini semua demi kelancaran sekolah Sinta yang hanya memakan waktu satu tahun lagi.
hari ini Sinta dan Papanya berangkat dari kota B menuju kota P untuk mengantarkan Sinta melanjutkan sekolah dikota P. Dengan menempuh perjalanan selama 16 jam akhirnya Sinta sampai dikota P, ketika Sinta sampai didepan rumah tante dikota P, Sinta segera turun dan bersalaman dengan tante, nenek, kakek, om dan anak anak tantenya didepan rumah bersama papa nya.
tanpa Sinta sadari ada sepasang mata yang memperhatikannya dari mulai dia turun dari mobil tadi.
"Sempurna" gumam Buyung sambil menatap Sinta.
Buyung yang tetap duduk didepan rumahnya terus berkhayal sambil menatap Sinta dari kejauhan sampai sampai mamanya memanggil untuk disuruh kewarung saja dia tidak mendengar.
"Buyung... Buyung... tolong Mama beliin kopi dan gula" panggil Mama dari dalam rumah
Melihat tidak ada sahutan Mama memutuskan menyusul Buyung kedepan dan mendapati Buyung sedang termenung sambil senyum senyum sendiri.
"Buyung masih pagi sudah melamun kesambet setan baru tau rasa" kata Mama sambil berkacak pinggang
"Mama Buyung lagi berkhayal indah, Mama ngagetin aja" jawab Buyung sambil mengelus dadanya karena terkejut
"Cepat beliin mama kopi dan gula diwarung, papa udah nungguin tu, dari tadi dipanggil gak dengar" jawab mama kesal
"Iya ma" jawab Buyung sambil berlari
Ketika Buyung kembali dari warung ditengah jalan dia bertemu dengan Sinta
"Permisi bang" sapa Sinta sambil menundukkan kepala.
Deg…
Buyung terpanah melihat pujaan hatinya menyapa dengan lembut dan jantungnya berdetak kencang serasa mau copot keluar dari dadanya
"Oya si..silahkan dek" jawab Buyung sambil terpanah.
"Terima kasih" jawab Sinta sambil tersenyum
Lalu Buyung pergi pulang tanpa terjadi apa-apa lagi
Buyung mengalami sindrom jatuh cinta pada pandangan pertama.
……**………
Keesokan harinya Sinta menuju sekolah barunya dikota P bersama kakak sepupunya.
Kak Widya merupakan kakak sepupu Sinta yang berada dikota P, ia anak dari kakak sepupu Papa Sinta. Kak Widya yang menjaga dan mengawasi Sinta selama di kota P dan memenuhi kebutuhan Sinta karena disuruh sama nenek. dan kebetulan Sinta tidak tau dan baru pertama kali berada dikota P.
Setibanya disekolah Sinta dan Kak Widya langsung menuju ruangan kepala sekolah untuk menyerahkan berkas Sinta yang masih kurang sebagai murid baru disekolah itu.
Sinta hanya menunggu didepan pintu ruangan guru karena diminta Kak Widya.
Ada beberapa murid yang menatap Sinta karena merasa heran dengan penampilan Sinta yang datang kesekolah memakai celana jeans, baju kaos agak transparan, rambut berwarna kuning (asli), dan memakai sandal tinggi
ada juga gunjingan beberapa murid disana yang sempat terdengar oleh sinta
"Ini murid baru apa tante-tante" murid a
"Kesekolah kok pakaiannya kayak gitu" murid b
"Anak orang kaya mah bebas" murid c
"Mau ke mall kali dia nya" murid d
Tapi ada juga yang memuji penampilan Sinta
"Cantik ya kayak orang barat" murid e
"Mirip Kimberly Raiders ya" murid f
"mirip Donita artis itu loh" murid g
"mungkin dia artis kali ya, penampilannya keren banget" murid h
Dan banyak lagi yang dikatakan oleh siswa disekolah itu.
Beberapa jam Sinta menunggu akhirnya Kak Widya selesai dengan urusan ini dan itu untuk keperluan data sekolah Sinta. Dan mereka memutuskan untuk langsung pergi kepusat perbelanjaan dikota P untuk membeli baju sekolah dan peralatan sekolah yang sinta butuhkan.
Di pusat perbelanjaan tanpa Sinta tau tiba-tiba Buyung datang menghampiri mereka dan tanpa berkenalan. Sinta fikir Buyung pacarnya Kak Widya, tapi Sinta hanya diam yang tadi ia sangat ceria karena berbelanja banyak barang berdua Kak Widya sekarang ada sosok laki-laki yang ikut merek belanja jadi Sinta agak risih karena belum terlalu kenal
Lain halnya dengan Buyung dan Kak Widya, karena mereka sudah akrab jadi mereka sangat cocok mereka menemani Sinta berbelanja yang Sinta ingin beli. Mereka sesekali bercanda tapi Sinta tidak mengerti yang dibicarakan mereka, karena Sinta memang belum mengerti bahasa dari kota P yang menurut dia sangat berbeda jauh dari bahasa indonesia. jadi ia hanya terdiam.
"*Mereka ngomongin apa sih, seru banget, aahhh biarkan saja aku cepat-cepat saja belanja biar cepat pulang*" gumam Sinta dalam hati
Setelah selesai belanja mereka memutuskan untuk pulang kerumah dan beristirahat
Setelah sampai dirumah Sinta memutuskan untuk langsung mandi dan beristirahat, sebelum beristirahat sinta memastikan papa Sinta masih ada dikamar tamu, sinta masih takut ditinggal papa nya pulang ke kota B. Karena perjanjian Sinta dan Papanya sebelum berangkat ke kota P Papa akan menunggui Sinta selama satu minggu dikota P.
Mama Sinta gak bisa ikut karena adik-adik Sinta masih sekolah dan tidak ada yang mengurus usaha papa dan mama dikota B.
Setelah dari kamar Papa, Sinta langsung masuk kamar dan langsung tidur
tanpa iya sadari Sinta tidur sampai melewatkan maghrib karena kelelahan.
Sinta mendengar suara ketukan pintu.
tok...
tok…
tok…
"Sinta makan dulu, sudah ditungguin sama papa dan nenek diruang makan" kata Kak Widya yang memanggil sinta dibalik pintu
"Iya kak, tunggu sebentar Kak, Sinta cuci muka dulu" jawab Sinta cepat
Sinta cepat-cepat masuk kamar mandi untuk cuci muka, langsung menuju meja makan tanpa peduli mukanya yang masih basah sehingga Papa dan Nenek tertawa dan geleng-geleng ngeliat kelakuan Sinta.
Setelah makan Papa dan Nenek ngajak Sinta duduk diteras rumah untuk membicarakan kepulangan papa kekota B.
"Sin, ini udah 3 hari Papa disini, keperluan Sinta sekolah juga surat-surat pindah sudah Papa urus semua. besok Papa pulang dulu karena Mama tidak ada yang bantu dirumah ngurus dagangan diwarung dan dipasar" kata papa memberikan pengertian sama Sinta
Usaha yang Papa dan Mama sinta lakukan yaitu membuka minimarket. Usaha Papa dan Mama nya berkembang dengan pesat juga sudah ada beberapa cabang dikota B.
"Kok cepat pa, Papa janji seminggu disini, Sinta belum berani ditinggal sendiri disini pa, besok Sinta baru mulai sekolah" ucap Sinta sambil terisak nangis
"Sinta, Sinta kan ada Nenek, ada Kak Widya, ada Tante, Om n adik-adik disini, Sinta tidak sendiri disini kan" kata Nenek membujuk Sinta
"Bulan depan Papa, Mama dan adik-adik bakalan kesini lagi Sinta, tadi Mama bilang juga adik-adik sudah pada rindu sama Sinta" bujuk papa karena melihat sinta menangis
"Baiklah pa, tapi Papa janji bulan depan kesini lagi dan yang lama disini ya pa" jawab Sinta sambil mengacungkan jari kelingking tanda perjanjian pada papanya
"Insyaallah" kata Papa sambil mengaitkan jari kelingking ke Sinta sambil tersenyum
……**……
Di depan sana ada satu keluarga yang memperhatikan obrolan Sinta, Papa Sinta dan Nenek, tidak lain lagi yaitu keluarga Buyung.
Buyung yang iba melihat Sinta menangis tanpa disadari dia juga menitikkan air mata dan itu tidak lepas dari perhatian mama dan papa Buyung.
"Kasihan Sinta ya, pasti Sinta sedih ditinggal sama Papanya pulang ke kota B" kata Mama memulai percakapan
"Iya ya ma, kelihatan sekali Sinta sedih sampai nangisnya sesegukan seperti itu" jawab Papa sambil tersenyum ke arah Buyung
"*Yang sabar ya Sin, disini kamu tidak sendiri*" gumam Buyung percaya diri
"Mungkin dia belum terbiasa saja disini pa, ma, nanti juga terbiasa sendiri" ucap Buyung pura-pura tidak tau
"Kenapa matanya kemasukan debu Buyung" kata Mama mengejek
"Aaahh ini ma mata Buyung kemasukan debu" kilah Buyung sambil berjalan masuk kedalam kamarnya
Mama dan Papa Buyung tertawa terbahak bahak ngeliat kelakuan anaknya sendiri.
...……**……...
Keesokan harinya Sinta bangun lebih awal jam 4 subuh dia sudah mandi dan menjalankan shalat subuh terus setelah selesai dia sarapan dimeja lalu siap siap berangkat kesekolah. Di hari pertama Sinta bersekolah dia diantar papa dan kak Widya sekalian papa pamit untuk pulng kekota B. Dan kak widya kebetulan ada kuliah pagi.
Setelah sampai di depan sekolah, Sinta pun turun dan berpamitan dengan Papa dan Kak Widya.
"Pa, hati-hati dijalan ya, salam sama Mama dan adik-adik ya. Kak Widya, Sinta sekolah dulu ya kak" pamit Sinta kepada kedua orang yang ada dimobil itu sambil bersalaman
"Iya, kamu juga hati-hati dan sekolah yang baik" jawab Papa
Sinta pun keluar dari mobil dan berlari masuk pagar sekolah. Lalu Sinta masuk keruangan guru lalu menghadap kesalah satu guru untuk melaporkan bahwa dia murid baru pindahan dari kota B yang akan mulai sekolah hari ini.
"Permisi bu, saya Sinta, saya murid baru yang mulai sekolah hari ini disekolah ini" ucap Sinta sopan sambil menundukkan sedikit kepalanya.
"Oya Sinta ya, ok mari Ibu antar ke kelas, untuk perkenalan terlebih dahulu sama teman-teman" kata ibu guru sambil berdiri dan berjalan mendahului Sinta
Sinta langsung mengikuti guru tersebut untuk masuk kedalam kelas nampak disana ada guru bahasa indonesia yang baru akan memulai mata pelajarannya.
"assalamualaikum bu, boleh kami masuk dan maaf sudah mengganggu jam pelajarannya" kata ibu guru yang mengantar sinta
"Waalaikumsalam, silahkan masuk bu," jawab guru bahasa indonesia.
Setelah menunggu beberapa nenit mereka berbinjang akhirnya guru yang mengantar sinta tadi keluar meninggalkan kelas.
"Nah Sinta sekarang kamu boleh berkanalan terlebih dahulu sebelum kita melanjutkan pelajaran" kata guru bahasa indonesia
"terima kasih bu, hai teman teman semua" ucap Sinta memulai perkenalan
"Haiii" jawab murid murid serentak
"Perkenalkan nama saya Sinta, saya berasal dari kota B, disini saya tinggal di alamat xxx, dan saya merupakan murid baru disekolah ini, mohon bimbingannya ya teman teman, inilah perkenalan singkat saya terima kasih atas peerhatian dan waktunya untuk Ibu Guru dan teman-teman sekalian" ucap sinta sambil tersenyum
"Sama-sama Sinta" jawab murid-murid serempak
"Sinta kamu boleh duduk dibangku yang sebelahan dengan vita ya" ucup Guru tersebut
"Terima kasih buk" jawab Sinta menundukkan kepala sambil berjalan kebangku.
Selama sekolah berlangsung tidak ada terjadi apa apa, dan sekarang tibalah waktunya sinta pulng sekolah.
Di tengah jalan Sinta pulang sekolah ia berpapasan dengan seseorang laki-laki yaitu Buyung yang baru pulang juga dari kampusnya. dengan memberanikan diri sinta menyapa Buyung.
"Bang, abang tunggu" panggil Sinta sambil sedikit berlari mengejar Buyung yang berjalan didepannya berjarak 3 meter.
"Ooo kamu, ada apa" jawab Buyung sekenahnya
"Perkenalkan nama saya Sinta, saya tinggal dirumah Nenek sulis" Sinta memperkenalkan diri.
"Saya Buyung, saya tinggal didepan rumah Nenek kamu, kapan-kapan mainlah kerumah, kalo ada apa apa bilang ke abang ya" jawab buyung sok jadi pahlawan
"Terima kasih bang, ternyata kita tetanggaan ya, waahhh senangnya punya tetangga baik ganteng lagi" ucap Sinta sambil tersenyum dan mulai bercanda.
"Ahhh kamu bisa aja Sinta, orang jelek gini" jawab Buyung yang sudah merona karena dibilang ganteng sama pujaan hatinya
"Heheee bercanda bang, abang serius banget sih" kata Sinta sambil berjalan
Sesampainya dirumah Sinta langsung masuk kamar dan mandi, tidak lupa dia mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru disekolah tadi. Dan tanpa sadar dia ketiduran diatas tumpukan buku tulisnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!