NovelToon NovelToon

CEO TAMPAN DAN SEKRETARISNYA

Pertemuan

Suatu pagi yang cerah Devan sedang bersiap - siap untuk pergi bekerja. Setelah dia bersiap - siap ia pun turun untuk sarapan, sesampainya di ruang makan sang ayah bertanya kepadanya "Van, apa kau tidak ada inisiatif untuk mempekerjakan sekretaris untuk meringankan pekerjaanmu? "

"aku tidak tau ayah, rasanya sangat susah untuk mempekerjakan seseorang dalam bidang itu. " jawab Devan kepada ayahnya. Namun, sang ayah merasa kesal karena Devan masih tidak bisa untuk percaya kepada orang lain untuk membantunya meringankan pekerjaannya "memang kenapa Devan? sangat penting untuk seorang CEO memiliki seorang sekretaris dengan begitu kau kan lebih mudah melakukan pekerjaanmu" jelas sang ayah. "kita akan bahas ini lain kali ayah, sekarang aku akan pergi bekerja dan mungkin aku akan pulang agak larut." Dan Devan pun pergi bekerja.

Sesampainya dikantor Devan disambut oleh beberapa pegawai yang datang lebih awal, banyak wanita disana yang terpesona oleh sosok Devan yang sangat berkharisma dan mereka menilai Devan lebih cocok menjadi seorang model daripada CEO.

" Wah lihat, kita sangat beruntung bisa melihat tuan Devan CEO perusahaan kita " ucap salah seorang pegawai wanita

" yayaya kau benar, dia sangat tampan " imbuh yang lain saat mereka melihat Devan lewat didepan mereka untuk menuju lift dan pergi keruangannya.

Sesampainya diruang CEO Devan pun mulai menghidupkan laptopnya dan bekerja. Disaat dia sedang sibuk bekerja tiba - tiba ada yang mengetuk pintu.

tok... tok.... tok

"masuklah" ucap Devan mempersilahkan orang tersebut masuk. Setelah itu masuklah sang ayah dengan seorang wanita yang cantik. " Devan apa kau sedang sibuk? " tanya ayahnya " ayah bisa lihat sendiri " jawab Devan tanpa menoleh ke sang ayah " tujuan ayah kesini untuk memperkenalkan kau dengan seseorang "

" tapi Devan sangat sibuk ayah dan sebentar lagi Devan akan melakukan meeting dengan client penting "

Devan merasa kesal dengan sikap ayahnya yang selalu memaksanya, namun ayahnya tidak berhenti disitu dan terus memaksa anaknya. Akhirnya Devan pun mengalah dan mematikan laptopnya, saat Devan ingin beranjak dari tempat duduknya ia bertatapan dengan seorang gadis yang cantik yang juga melihat kearahnya, karena hal tersebut Devan dengan cepat membuang muka dan menatap ke arah lain.

Devan mengajak ayahnya dan gadis tersebut untuk duduk disofa ruangannya

"jadi, apa tujuan ayah datang kesini ?" tanya Devan kepada ayahnya

"Ayah kemari karna ayah ingin memperkenalkan anak teman ayah denganmu" jawab sang ayah

"siapa dia? " tanya Devan

"nah, nak sekarang ayo perkenalkan dirimu " ucap ayah Devan kepada gadis tersebut "perkenalkan nama saya Irene Stefanie" jawab gadis tersebut sambil tersenyum manis

"Devan dia adalah orang yang ayah percayai untuk menjadi sekretaris mu, apa kau setuju? " tanya sang ayah kepada Devan, mendengar hal itu Devan merasa kesal kepada ayahnya "ayah! kan Devan sudah bilang bahwa Devan tidak memerlukan sekretaris, Devan tidak merasa terbebani dengan pekerjaan Devan sekarang" ucap Devan kepada ayahnya, Irene hanya diam dengan apa yang dikatakan Devan kepada ayahnya.

*Flashback on*

Pagi itu setelah Devan pergi ke kantor Rio (ayah Devan) beserta Rina istrinya pergi ke rumah sahabat lamanya Rio, sesampainya dirumah sahabatnya itu mereka pun mengetuk pintu dan mereka disambut oleh Kavindra sahabatnya Rio, mereka pun masuk dan berbincang-bincang.

Saat mereka sedang berbincang Kavindra menyuruh istrinya Clara untuk memanggil putrinya untuk turun ke bawah, sekitar 15 menit kemudian turunlah seorang gadis cantik dengan ditemani sang ibu.

"Nah, Rio perkenalkan ini adalah putriku satu-satunya, perkenalkan dirimu sayang" ucap Kavindra kepada putrinya

"Perkenalkan saya Irene Stefanie panggil aja Irene " ucapnya dengan senyum manis,

"wah ternyata kau punya seorang putri yang sangat cantik, bagaimana jika kita jodohkan mereka berdua saja? " ucap Rio

"aku tidak tau soal itu bagaimana kalau kita langsung tanya saja kepada mereka berdua secara langsung " usul ayahnya Irene, "bagaimana menurutmu sayang? " tanya ibunya Irene "Irene ngikut aja ma " jawab Irene kepada ibunya

" ya sudah kalau begitu untuk mendekatkan mereka bagaimana kalau Irene bekerja sebagai sekretarisnya putraku? " usul Rio kepada Kavindra

"Aku akan mengikuti pendapatnya putriku saja jika dia bilang iya, ya sudah tidak masalah" ucap Kavindra

"Gapapa kok om, Irene mau kok" jawabnya

"nah, kalau begitu hari ini kita akan datang langsung ke perusahaan dan mengejutkan Devan" ucap Rio "ya sudah sekarang kita berangkat yuk " ucap Rina mengajak Irene untuk ikut "ya sudah hati-hati ya sayang " ucap Clara ibunya Irene

"iya ma, kami berangkat dulu ya " ucap Irene kepada orang tuanya dan mereka pun pergi ke perusahaan, saat di perjalanan Rina meminta untuk memberhentikannya di mall, akhirnya mereka pun berhenti dan mereka pun berpamitan kemudian melanjutkan perjalanan.

Di perjalanan Rio bercerita dengan Irene tentang Devan "jadi Irene, anak om itu namanya Elvano Devan dia itu orangnya agak sedikit cuek mungkin karena dia kurang bergaul dengan teman sebayanya" ucap Rio, kemudian Irene bertanya "Memangnya Devan jarang pergi keluar om? "tanya gadis itu dengan tatapan bertanya-tanya, "om juga gak tau kenapa dia kurang bergaul dengan teman sebayanya, mungkin karena dia sibuk dengan pekerjaannya" ucap Rio panjang lebar, dan akhirnya mereka pun sampai ditempat tujuan, setelah itu mereka berdua pun pergi menuju ruangannya Devan.

*flashback off*

"Bukan begitu Devan, lagi pula karna kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu mungkin ayahmu khawatir karna kamu kurang pergaulan dengan teman- temanmu " ucap Irene menimpali

"Irene benar Devan lagipula dengan Irene bekerja disini kalian berdua bisa lebih dekat dan akrab, iya kan? " ucap Rio, akhirnya Devan pun mengalah dan menjadikan Irene sebagai sekretarisnya.

Hari - hari berlalu Irene dan Devan bekerja bersama - sama dan berangkat pun bersama - sama. (knp berangkatnya barengan karna Irene tinggal 1 rumah sama Devan) awalnya semua staff dikantor bingung kenapa CEOnya berangkat dengan seorang wanita tapi lama kelamaan mereka pun tau bahwa wanita tersebut adalah sekretarisnya.

Sesampainya mereka diruang CEO

"hari ini ada rencana apa aja? " tanya Devan tanpa menoleh kearah Irene

"hari ini ada meeting dengan client dari Prancis pukul 09.00" ucap Irene menjelaskan "baiklah" ucap Devan singkat. Irene pun keluar menuju meja kerjanya didepan ruang CEO

"kenapa sih itu orang kaku banget?!" ucap Irene "bisa - bisanya ada orang tampan tapi cuek, huh benar-benar merugikan wajah tampannya" ucap Irene kesal karena sikapnya Devan, tak lama setelah itu Devan pun keluar dari ruangannya dan Irene pun berdiri dengan tergesa-gesa

"kamu ikut saya meeting dengan client hari ini , meetingnya jam 9 kan? " tanya Devan

"I-iya pak " ucap Irene gugup takut omelannya didengar oleh Devan

"Ya sudah, sekalian kita makan siang" ucap Devan dan hanya dibalas anggukan oleh Irene dan mereka pun pergi. setelah meetingnya selesai Devan mengajak Irene untuk makan siang di restoran bintang 5 Bonjour Resto & Cafe, sesampainya di restoran itu mereka pun duduk dan memesan makanan, sambil menunggu pesanan datang mereka berbincang sedikit

"jadi kamu lulusan universitas mana?" tanya Devan kepada Irene

"aku lulusan universitas Harvard di Inggris " jawab Irene

"boleh juga" balas Devan

"kalau kamu? " tanya Irene, tapi ketika Devan ingin menjawab makanan yang mereka pesan akhirnya datang

"kita bahas lagi nanti" ucap Devan dan mereka pun makan siang bersama.

Kejadian memalukan

Setelah selesai makan siang mereka berdua pun kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

Setelah pekerjaan mereka berdua selesai Devan pun berinisiatif untuk mengajak Irene pulang lebih awal karena sebenarnya tinggal 30 menit lagi waktu untuk pegawai kantor pulang

"Irene bagaimana kalau hari ini kita pulang lebih awal? lagipula tinggal 30 menit juga" usul Devan

"baiklah, aku kemas barang - barangku terlebih dulu" ucap Irene, dan selesai Irene berkemas mereka berdua pun pulang.

Sesampainya dirumah mereka berdua disambut oleh ibunya Devan

"kalian sudah pulang?kalau begitu kalian kekamar dan mandi terlebih dulu kemudian turun untuk makan malam ya " ucap Rina

"iya tante" jawab Irene, dan mereka berdua pun pergi kekamar masing - masing.

Sekitar 30 menit Devan turun dan pergi ke ruang makan

"loh Devan, Irene mana kok gak turun barengan? " tanya Rio

"ya mana Devan tau mungkin lagi mandi " ucap Devan

"kalau gitu kamu datangin Irene kekamar nya suruh dia cepat turun makan" perintah Rina kepada putranya

"iya iya Devan panggilin" ucap Devan malas.

Irene baru selesai mandi membersihkan diri karena telah bekerja seharian, saat Irene ingin memakai pakaiannya, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan menampakan Devan yang sedang melihat kearahnya mereka berdua bertatapan cukup lama sampai akhirnya Irene berteriak karena Devan melihat dia sedang memakai pakaiannya "aaaakkkkhhhh! , apa yang kau lakukan?!" bentak Irene sambil menutup tubuhnya menggunakan handuk

"ma-maafkan aku" ucap Devan segera menutup pintu

"jika kau sudah selesai turunlah makan malam" ucap Devan dan ia pun segera turun, karna saking malunya Irene mengurungkan niatnya untuk turun makan malam dan memilih untuk tetap dikamarnya.

Saat Devan sudah diruang makan

"loh Van, Irene mana? " ucap ibunya, tapi Devan tidak menjawab dan hanya melanjutkan makannya saja setelah itu dia pun pergi kekamarnya.

Saat Devan ingin pergi kekamarnya dia bertemu dengan Irene di dekat tangga karena hal tersebut Irene cepat - cepat pergi dan Devan pun menunduk dan mempercepat langkahnya, "astaga malunya" ucap Irene dalam hati.

Keesokan harinya Devan dan Irene pun tengah bersiap - siap untuk pergi kekantor, selesai bersiap mereka berdua turun untuk sarapan dan saat sarapan Devan sesekali melirik kearah Irene dan Irene hanya diam sambil melanjutkan makannya, selesai sarapan mereka berdua pun pergi ke mobil.

saat diperjalanan Devan pun mencoba untuk membuka pembicaraan

"tentang kejadian semalam aku benar - benar tidak sengaja itu karna ibuku menyuruhku untuk memanggilmu makan malam " jelas Devan

"tidak masalah" ucap Irene

"kau tidak marahkan? " tanya Devan

"tidak, tapi biasakan dirimu untuk mengetuk pintu terlebih dulu " ucap Irene cuek

"baiklah maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi" sesal Devan, dan Irene hanya diam mendengar ucapannya.

Sesampainya di kantor, mereka berdua pun pergi ke ruang CEO dan melakukan pekerjaan seperti biasanya. Ketika jam makan siang tiba Devan berinisiatif untuk mengajak Irene makan siang, tapi ketika ia hendak mengajak Irene, ia melihat seseorang mengajak Irene juga untuk makan siang bersama dan orang itu adalah Indra manager di bidang humas di perusahaannya Devan,

"apa kau mau makan siang bersamaku? " ajak Indra kepada Irene

"baiklah, lagipula aku juga belum makan siang" ucap Irene dan mereka berdua pun pergi, melihat hal tersebut Devan pun mengurungkan niatnya untuk makan siang dan lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaannya.

Selesai makan siang Irene pun kembali untuk melanjutkan pekerjaannya, dan saat ia duduk dimeja kerjanya ia ingat bahwa Devan belum keluar untuk makan siang, akhirnya dia pun berinisiatif untuk mengingatkan Devan agar makan siang sebentar.

Saat Irene mengetuk pintu terdengar dari dalam suara seseorang menyuruhnya masuk "apa kau tidak akan keluar untuk makan siang? " tanya Irene, Devan sempat melihat kearah Irene dan melanjutkan pekerjaannya lagi "tidak" jawab Devan cuek

"kau ingin makan apa aku akan siapkan untukmu " tawar Irene, mendengar hal itu Devan pun menghentikan kegiatannya sebentar

"baiklah, aku ingin kau pulang dan masakan untukku makan siang dan bawa kemari" titah Devan

"apa? maksudku aku akan memesan makan siang untukmu bukannya memasakan makan siang untukmu" ucap Irene

"baiklah, kalau begitu tidak usah saja " ucap Devan kesal, karena hal tersebut Irene pun mengalah dan memilih untuk pulang dan memasak untuk makan siang Devan, melihat hal itu pun Devan tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Skip

Selesai Irene memasak makan siang untuk Devan (btw disini Irene masak sendiri ya makanannya 😊☺) Irene pun bergegas untuk mengantar makanan tersebut.

sesampainya dikantor Irene dengan cepat menuju ke ruang kerjanya Devan, dan ketika dia sampai Irene pun mengetuk pintu dan segera masuk untuk memberikan makanan tersebut.

"ini, makan siang untukmu" ucap Irene memberikan kotak bekal tersebut kepada Devan dan setelah itu ketika Irene beranjak pergi Devan menahan tangannya dan Irene sontak terkejut

"mau kemana? temani aku makan siang " ucap Devan

"apa? kau itu sudah dewasa untuk apa di temani " jawab Irene ketus

"kau berani melanggar perintah boss mu ya? " ucap Devan

"okok kau menang" ucap Irene pasrah dan mereka berdua duduk di sofa di sudut ruangan tersebut.

Saat sedang asik makan, dasi yang Devan kenakan hampir terkena makanan melihat hal tersebut Irene dengan sigap memegang dasi itu agar tidak kotor dan karena hal itu wajah mereka berdua berjarak sangat dekat dan Irene dengan cepat membuang muka dan melihat kearah lain sedangkan Devan tersenyum melihat sikap malunya Irene.

Romantis 1

Sabtu pagi adalah hari dimana semua pegawai kantor menikmati hari liburnya termasuk Devan dan Irene, hari ini Devan berencana untuk mengajak Irene jalan - jalan ke pantai karena cuacanya sedang cerah.

Ketika Devan mengetuk pintu kamar Irene tidak ada balasan apapun, akhirnya Devan memutuskan untuk masuk ke kamarnya Irene. Disana terlihat Irene yang sedang tertidur lelap seolah pagi hari bukanlah halangan untuk tidur, diam - diam Devan mendekati gadis tersebut dan tersenyum melihatnya tertidur pulas seolah - olah wajah itu bagai menghipnotisnya untuk terus memandang wajah tersebut.

Saat sedang tertidur pulas Irene merasa ada seseorang yang memperhatikannya dan ketika dia membuka mata terdapat sosok Devan yang tersenyum menatap dirinya karna hal tersebut Irene segera bangkit dari tempat tidurnya dan suasana pun berubah canggung.

"a-aku berniat untuk membangunkan mu tapi sepertinya kau sedang tertidur pulas, apa aku mengganggumu? " tanya Devan canggung

"ah tidak, tidak masalah" ucap Irene membenarkan pakaian dan rambutnya.

"Baiklah, hari ini aku berniat mengajakmu jalan - jalan di pantai, apa kau mau ikut? " ajak Devan

"Ah baiklah aku akan bersiap - siap dulu " ucap Irene "cepatlah" jawab Devan dan ia pun berlalu pergi. Di dalam kamarnya Irene tampak sangat malu karena Devan melihat penampilannya yang begitu berantakan dan ia pun memutuskan untuk segera mandi dan bersiap.

Selesainya bersiap Irene pun turun kebawah untuk sarapan "Kamu sudah bangun? "

tanya ibunya Devan

"Iyaa tante maaf ya kalau Irene kesiangan" ucap Irene merasa bersalah

"iya gak apa apa wajar kalau anak perempuan kesiangankan " ucap ibunya Devan dan hanya dibalas senyuman oleh Irene.

Selesai sarapan Irene pun mendatangi Devan yang sedang mempersiapkan barang - barang yang akan mereka bawa

"apa hanya kita berdua yang pergi? "

tanya Irene melihat Devan yang hanya mempacking 2 koper

"Memangnya kau ingin mengajak siapa? " jawab Devan

"ah tidak aku hanya bertanya " ucap Irene

"ya sudah kalau begitu bantu aku bersiap dan kita segera berangkat" ucap Devan dan dibalas anggukan oleh Irene, selesai bersiap mereka berdua pun berangkat menuju pantai yang ingin dituju untuk berlibur menghabiskan akhir pekan.

Saat di perjalanan Irene sangat senang karna dapat melihat pemandangan yang sangat indah dan itu membuatnya merasa sangat tenang

"apa kau suka perjalanan seperti ini? "

tanya Devan

"ya dari kecil aku sangat suka jalan -jalan menghabiskan waktu akhir pekan " jawab Irene dengan antusias dan Irene pun bercerita tentang masa kecilnya yang menyenangkan dan Devan tersenyum mendengar cerita dari Irene dan sekarang dia tau bahwa Irene adalah wanita yang enak untuk diajak bicara dan Devan mulai merasa Irene tidaklah sama dengan wanita diluar sana yang mendekati dirinya hanya karena uang dan status keluarganya.

Akhirnya setelah menempuh 3 jam perjalanan mereka berdua pun sampai di sebuah hotel dimana belakang hotel tersebut ada sebuah pantai yang sangat indah dan air yang jernih.

Irene mulai berkeliling setiap seluk beluk hotel tersebut dan ia sangat takjub melihat keindahan hotel tersebut sampai akhirnya ia sampai pada pintu yang langsung mengarah ke pantai Irene pun semakin dibuat takjub dengan pemandangan di depannya itu

"apa kau suka?" tanya Devan

"yayaya aku sangat suka disini " ucap Irene dengan semangat

"baiklah bermainlah sepuasnya, aku akan membereskan barang - barang kita " ucap Devan sambil berlalu pergi

" tidak butuh bantuan ku? " tanya Irene

"tidak masalah bersenang-senang saja di pantai " ucap Devan berlalu pergi dan Irene pun segera pergi ke pantai untuk bermain dan bersenang-senang disana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!