NovelToon NovelToon

IMAM KU

BAB satu Prolog....

Kisah ini akan bercerita tentang seorang gadis yang telah lama menjalin sebuah hubungan dengan sang kekasih, tapi menikah dengan kakak sang kekasih tanpa mengetahui bahwa pria yang dia nikahi ternyata kakak dari kekasihnya yang menghilang tanpa kabar.

Akankah dia memilih suaminya sebagai imam nya dunia akhirat atau kah akan kembali pada kekasih pujaan nya yang sangat ia cintai selama empat tahun lama nya..

yang akan bercerita di sini adalah dia.... (pov nya dia..).

 

Namaku adalah Azzahra Humaira.. umurku baru saja menginjak 18 tahun, aku bersekolah di salah satu SMK swasta di kota B. Aku duduk di kelas dua belas.

Aku terlahir dari keluarga yang sederhana, Ayah ibu ku mempunyai usaha membuka toko kue. Aku anak tunggal mereka karena menurut cerita ibu ku, beliau mengalami keguguran beberapa kali.

Ketika hamil diri ku pun beliau harus sangat berhati hati dalam melakukan aktivitas, tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat dan harus banyak beristirahat. Alhamdulillah aku lahir kedunia ini dengan selamat tanpa kurang suatu apa pun. Tapi setelah melahirkan aku beliau tidak bisa hamil lagi, karena akan sangat rawan dengan kondisinya jika sampai hamil lagi, entah apa alasan pastinya aku tidak tau.

Alhasil aku aku menjadi anak tunggal mereka, dan aku ingin menjadi kebanggan mereka. Aku tidak pernah mau mengecewakan mereka, makanya selama ini hanya belajar dan belajar yang kulakukan karena hanya itu yang bisa aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua ku.

Jika hari libur sesekali aku akan datang ke toko kue untuk membantu mereka di sana.

Hanya itu kegiatan yang ku lakukan. Aku tak pernah berfikir untuk berpacaran seperti teman teman ku yang lain.

Tak jarang mereka curhat tentang pasangan mereka, tentang hubungan putus nyambungnya mereka, haha.. aku hanya mendengarkan saja keluh kesah mereka karena aku sendiri tidak mempunyai pengalaman tentang itu.

Aku cukup menjadi pendengar yang baik bagi mereka. ko

Aku hanya bisa menghibur mereka, dengan caraku, tanpa bisa memberikan pendapat.

Kalau soal pelajaran aku selalu bisa memberi jawaban tapi kalau soal percintaan...

Walaupun aku terlahir di keluarga yang sederhana tapi kedua orang tua ku sangat memperhatikan asupan gizi yang aku makan, makanya aku mempunyai otak yang cerdas, mereka juga selalu memprioritaskan kebutuhan ku apalagi untuk keperluan sekolah, maka aku tidak mau mengecewakan mereka.

Tapi tidak sia sia usaha ku selama ini aku selalu berada di posisi tiga besar di sekolah maka dari itu aku selalu mendapatkan beasiswa sehingga kedua orang tuaku tidak perlu memikirkan biaya pendidikan ku.

Namun.....

Baru baru ini aku tengah menjalin kasih dengan seorang pria bernama Alvian bagaskara. Umurnya lebih tua dariku memang hanya berbeda beberapa bulan dengan ku, kami lahir di tahun yang sama.

Dia juga teman satu SMK hanya saja berbeda jurusan dengan ku.

Aku mengambil jurusan tata boga, karena hobi ku memasak dan membuat kue yang membuat ku memilih jurusan ini, dan lebih tepatnya sih aku ingin mengembangkan usaha kedua orang tua ku. Sedangkan Vian mengambil jurusan yang tentunya berbeda dengannya ku yaitu Akuntansi.

Baru dua bulan ini aku menjalin hubungan dengan nya.

Awalnya aku tidak merespon segala usahanya untuk mendekati ku, malah aku sedikit risih dengan apa yang dia lakukan, tapi karena kegigihan nya hati ini pun luluh, dan aku menerima cintanya tepat dua bulan yang lalu, dia menyiapkan serangkaian acara di sebuah cafe, dan menyanyikan sebuah lagu untuk menyatakan cintanya pada ku.

Saat itu aku begitu terharu dengan segala yang telah di lakukan, akhirnya aku menerima cintanya. tepukan riuh terjadi di cafe tersebut.

Pada waktu itu aku menjadi wanita yang paling bahagia, jantung ku berdetak dua kali lipat dari biasanya, hatiku berbunga bunga.. tak bisa ku ungkapkan lagi perasaan ku saat itu yang begitu bahagia.

Kedua sahabatku Rania dan Zahwa menjadi saksi awal mula cerita cinta kami.

Sudah dua bulan berlalu aku melalui hubungan ini dengan nya, hanya ada kebahagiaan yang ada di dalam hari hari yang kami lalui dan aku berharap kedepannya pun hanya akan ada kebahagiaan yang menghampiri kami.

Seperti hari ini kami akan melakukan kencan spesial untuk merayakan tepat dua bulan hari jadi kami..

Happy reading....

Mohon dukungan nya untuk karya kedua ku 🙏🙏🙏

Bab. dua

Di sinilah aku sore ini, di sebuah kafe, yang menjadi saksi cinta kami berdua dimulai.

Aku duduk bersebrangan dengannya, karena ketika dia akan duduk di sebelah ku dengan cepat aku menolaknya dan menyuruhnya duduk di sebrang sana.

Bukan tanpa alasan, namun aku takut ketika dua insan di hadapkan pada posisi berdekatan dan tersisa celah sedikit saja aku takut setan akan berada diantara kami.

Aku tau batasan dalam hal berpacaran, pegangan tangan pun hampir tak pernah kami lakukan dan Alvian pun sangat menghormati keputusan ku.

itu adalah salah satu kekaguman ku padanya yang menghormati batasan batasan antara laki-laki dan perempuan, dan alasan kedua walaupun dia dari keluarga kaya dan cukup tampan tapi dia tidak pernah tebar pesona dan baik hati pada semua orang tidak membeda bedakan status sosial.

Di kafe ini tepat dua bulan lalu dia menjadikan aku kekasihnya.

Seorang pelayan datang membawa pesanan kami berdua.

Kami pun menyantap makanan dengan keheningan.

" Rencana sesudah lulus kamu akan melanjutkan kuliah di mana? " tiba tiba saja pertanyaan Vian memecah keheningan diantara kami.

Dan obrolan obrolan lain nya akhirnya terjadi diantara kami sampai tak terasa makanan dan minuman di meja kami telah habis dan kami pun memutuskan untuk pulang.

Dijalan kami mampir di sebuah masjid karena adzan magrib telah berkumandang, kami pun memutuskan untuk sholat dulu karena takut tidak keburu jika di lakukan nanti di rumah.

Dan setelah dia berinisiatif mampir di masjid tanpa aku meminta menjadikan nya satu nilai plus lagi untuk dia di mataku.

Setelah selesai aku keluar lebih dulu dari pada Vian, aku menunggunya di teras masjid sambil memperhatikan kendaraan di depan yang sedang lalu lalang.

Ketika aku melihatnya keluar dari masjid aku begitu terpesona seakan wajahnya menjadi lebih tampan karena sudah tersiram air wudhu.

"Ada apa?," tanyanya tanpa suara menatapku heran sambil berjalan mendekati ku. Aku gelagapan seperti seorang yang telah ketahuan mencuri sesuatu.

"Tidak aku hanya sedang menunggu mu" berusaha menutupi kegugupan aku.

"Ayo,".... Ajaknya berjalan Mendahuluiku menuju parkiran.

Sesampainya di depan rumahku , terlihat keadaan rumah yang masih sepi dan gelap, karena jam segini kedua orang tuaku pasti masih berada di toko, karena toko akan tutup di jam sembilan malam.

Aku pun pamit masuk tanpa menawarkan padanya untuk mampir dahulu, tapi dia pun mengerti dan langsung saja dia pamit dan perlahan motornya menjauh dan tak terlihat lagi.

Aku pun segera masuk ke dalam rumah karena walaupun rumah dalam keadaan terkunci, tapi aku selalu membawa kunci cadangan, karena jika pulang sekolah pun terkadang aku langsung pulang ke rumah tanpa harus mampir dulu ke toko.

Langsung saja aku menyalakan lampu lampu di setiap ruangan dan bergegas masuk kedalam kamar.

Ya di sinilah aku tinggal, di rumah dua lantai yang tidak begitu luas namun asri, kamarku berada di lantai dua.

Di kamar ku hanya ada sebuah tempat tidur kecil, sebuah lemari dan juga meja belajar. tidak ada kamar mandi di dalam nya, tapi untuk ke kamar mandi aku tidak perlu ke lantai bawah karena tepat di sebelah kamarku terdapat kamar mandi.

Setelah membersihkan diri dan mengganti baju ku dengan baju tidur, aku sholat isya terlebih dahulu sebelum beranjak naik ke tempat tidur.

Di atas tempat tidur aku berbaring memiringkan tubuhku dan memeluk guling kesayangan ku.

Menerawang jauh mengingat kembali percakapan antara aku dan Vian di kafe tadi, setelah membahas ke sana kemari tentang tempat kuliah akhirnya kami memutuskan untuk kuliah di tempat yang sama, walaupun nanti akan mengambil jurusan yang berbeda tapi setidaknya masih bisa sering bertemu di sana. ya memang tinggal beberapa bulan lagi kami akan lulus SMK..

Happy reading... semoga syukaaa

;

bab tiga

Hari ini aku seperti biasa ke sekolah dengan menaiki motor kesayangan ku, yang beberapa bulan lalu baru di belikan ayah ku.

Ayah selalu berpesan setiap aku hendak pergi agar selalu berhati hati jangan pernah mengebut ketika sedang menjalankan motor, dan selalu mematuhi rambu rambu lalu lintas.

Sebenarnya ayah sedikit khawatir... tapi apa boleh buat karena beliau tidak selalu bisa mengantar jemput ku ke sekolah, jadilah aku di belikan motor ini lagi pula usia ku kan sudah boleh memiliki SIM.

Aku sendiri tidak pernah melanggar aturan yang telah orang tuaku buat, aku tidak mau sampai melanggar kepercayaan yang mereka berikan padaku.

Pulang sekolah selalu tepat waktu dan bila akan pergi kemana pun aku selalu meminta ijin kepada mereka.

Seperti hari ini aku meminta ijin untuk pulang terlambat, karena sepulang sekolah nanti akan ada tugas kelompok yang akan di kerjakan di rumah salah satu teman sekelas ku.

Akhir akhir ini memang sering ada tugas kelompok karena sebentar lagi kami akan menghadapi ujian kelulusan sekolah maka dari itu sekarang sekarang ini lagi banyak tugas dan ulangan-ulangan harian dan tugas-tugas kelompok.

Tapi aku menikmati ini semua, menjalani hari hari sebagai pelajar,yang

sebentar lagi status pelajar akan terganti dengan mahasiswi hihi... pikiran ku telah jauh ke sana.

Suara klakson kendaraan di belakang ku membuyarkan lamunan tentang mahasiswi he..

Karena lampu merah aku jadi melamun ke arah sana.

Tiba di sekolah, aku langsung memarkirkan motorku dan bergegas menuju kelas, di sana aku sudah di sambut dengan kericuhan dua sahabat ku yang menyambut kedatangan ku.

Ya siapa lagi kalau bukan Raina dan Zahwa mereka adalah sahabat ku sejak kami SMP.

kami bertiga tak terpisahkan sehingga memilih satu sekolah yang sama, walaupun dengan jurusan yang berbeda.

Sahabatku Raina memilih jurusan sekretaris, karena bercita cita ingin bekerja di gedung perkantoran yang tinggi. Katanya dengan dia bekerja di kantor berharap nanti akan ada seorang CEO yang jatuh cinta padanya seperti di sebuah novel yang suka dia baca. hihi..hihi..aku hanya tertawa geli mendengar penuturan nya, karena menurut ku kehidupan yang ada di novel tidak akan sama dengan kehidupan nyata. Sedangkan Zahwa satu jurusan dengan ku tata boga karena kedua orang tuanya memiliki usaha di bidang kuliner, kalau kedua orang tuaku mempunyai toko kue, sedangkan orang tua Zahwa memiliki Restoran dan beberapa kafe. Zahwa sendiri ingin belajar untuk mengelola kafe dan sekaligus menjadi seorang chef handal supaya bisa selalu membuat menu yang baru sehingga membuat pengunjung di sana tidak pernah bosan.

Aku berharap semoga kami bertiga, mendapatkan kebahagiaan yang kami impikan dan berharap kami akan bersahabat sampai kapan pun.

Mereka berdua menghampiriku dengan seberondong pertanyaan ke kepoan mereka tentang kencan ku kemarin.

Aku hanya hanya mengerlingkan kedua bola mata ku, dan menjawab acuh pada setiap pertanyaan yang mereka lontarkan." Maaf ya sahabat sahabatku yang cantik dan baik hati aku tidak bisa menceritakan kencan ku kemaren,

intinya aku bahagia dengan hari kemarin karena aku bertambah kagum pada sosok Alvian kekasihku."

Mereka berdua pun merangkul ku, memberikan dukungan, dan mengatakan dengan bahasa tubuhnya kalau mereka juga ikut bahagia dengan apa yang menjadi kebahagiaan ku...

Kami pun melangkah menuju kelas masing masing , Raina ke arah kiri menuju kelasnya, aku dan juga Zahwa menuju lantai dua kelas kami.

Ketika aku sedang berjalan menuju tangga seseorang di kejauhan tersenyum sambil melambaikan tangan nya ke arahku.

Siapa lagi kalau bukan Alvian, aku pun membalas dengan anggukan kepala dengan senyuman seulas dari bibirku.

Bertemu dengan nya di pagi ini, menjadi penambah penyemangat ku untuk melakukan aktivitas.

Alvian, aku mencintaimu ❤❤

Ungkapan ini hanya ku lafazkan dalam hatiku 🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!