Dosenku Suamiku
EPS 1
Jam sudah menunjukan delapan pagi namun gadis berparas cantik masih berada di dalam mobil,raut wajahnya tampak gelisah karna sudah terlambat untuk kuliah
Inggit
"Pak cepetan dikit dong,saya sudah terlambat nih," ucapku gusar
sopir taksi
"Ini sudah cepat mbak,sebentar lagi juga sudah sampai ke tujuan," katanya
Inggit
"Kenapa coba tadi ngga pakek ojek,kan cepet nyampe," keluhku
Sesampainya di kampus,ia langsung bergegas menuju kelas secepat kilat
Semua mata mahasiswa di kelas itu tertuju pada pintu yang tiba-tiba terbuka sendiri dan di buka oleh seorang gadis yang tergesa gesa
Inggit
"Selamat pagi pak," ucapku dengan nafas terpotong-potong
Arya
"Kamu tau kan sekarang jam berapa?"
Inggit hanya menunduk tak bisa menjawab karna dia memang salah karna terlambat
Inggit
"Inggit pak," ucapku tetap menunduk
Ya memang ternyata gadis yang tergesa-gesa masuk ke ruang kelas adalah inggit yang berparas imut,cantik,pendek ngga terlalu tinggi dan berumur 18 tahun
Arya
"Inggit,kamu tahu tidak sekarang jam berapa,"
Inggit
"Jam 08.15 pak maaf pak saya terlambat karna macet" ucapku membantah
Arya
"Mana ada sepagi ini macet" ucapku sinis
Arya
"Kamu tinggal di jakarta kan"
Inggit mengerutkan dahinya karena bingung oleh pertanyaan pak arya
Dan hanya di balas anggukan oleh inggit
Inggit
Menggeleng "tidak pak saya di sini hanya merantau,untuk kuliah" ucapku tetap menunduk
EPS 2
Arya
"Seharusnya kan tau kalau jakarta itu selalu macet.jadi jangan jadikan alasan macet jika terlambat di kelas saya," sambungku dengan nada ketus. "keluar kamu dari kelas saya,saya tidak suka dengan mahasiswa yang teledor seperti kamu di kelas saya," ucaku lagi
Inggit
"Tttaaapi Pak," ucapku memelas
Arya
"Tidak ada tapi-tapian cepat keluar,"
Inggit
"Baiklah Pak," ucapku lesuh
Arya
"Baiklah semua kembali buka Bab 125," ucapku tk memperdulikan siswi yang bernama inggit itu
Inggit dengan kesal keluar dari kelasnya,inggit merasa hari ini sepertinya tidak ada keberuntungan yang berpihak kepadanya
Namun dia masih bertanya-tanya siapa dosen itu.biasanya yang mengajar dosenya lemah lembut pengertian dan pemaaf ini malah sebaliknya
Tapi bagi inggit jika ia tidak mengikuti mata kuliahnya terpenting di jurusanya ia pasti akan tertinggal jauh dari yang lainya
Jam kuliah pertama pun sudah selesai,,,,
Tristan
"Yaampun sayang,,kenapa kamu bisa telat sih ngga biasanya kamu telat," ucapku mengelus pucuk kepalanya
Inggit
"Abis gimana lagi byy,aku kemaren ngga bisa tidur sampe jam 2 malem," ucapku lesuh
Tristan
"Emang kenapa sampe ngga bisa tidur," ucapku menyruput es teh di depan inggit
Inggit
"Gara-gara aku nungguin Eps terakhir drakor yang aku tonton," ucapku cengengesan
dan dari ucapan inggit pun hanya mendapatkan respon dari tristan tepukan di jidat dan geleng-geleng kepala
Eps 3
Hari sudah sore,kampus pun sudah mulai sepi.mahasiswi lainya pun sudah kembali kerumah masing-masing.tapi tidak dengab inggit,ia masih di pepustakaan membaca buku-buku di pangkuanya.
Arya
"saya ngga nyangka,ternyata kamu rajin juga orangnya"
katanya seraya duduk di samping inggit
Inggit
"bapak ngapain sih?jangan ganggu saya dong"
Arya
"siapa juga yang mau ganggu kamu,ini tempat umum ya terserah saya dong saya mau ngapain"
inggit hanya memutar bola malas menanggapi pak arya
pak arya mulai membuka buku-bukunya.inggit memperhatikan wajah pak arya mmnenang tampan jika di pandang lebih dekar ya walau sering ngeselin dan jengkelin
Inggit
"bapak ini sebenernya umurnya berapa si,apa udah punya anak?"
ucap pak arya tetap fokus dengan buku-bukunya
Inggit
"tigapuluh tahun ke atas mungkin"
Arya
"apakah menurut kamu,saya setua itu"
Inggit
"yamana saya tau sih pak,makanya itu saya bertanya"
Arya
"duapuluh enam tahun"
jawab pak arya masih tetap fokus dengan buku-bukunya
Inggit
"dua puluh lima tahun?kirain udah beristri"
ucap inggit sambil terkekeh kecil
Arya
"enakk aja kalo bilang,saya ini masih perjaka"
Arya
"tadi kamu berbicara tidak mau di ganggu,tetapi kenapa sekarang malah kamu yang menganggu saya?"
Inggit
"yamaap pak" ucapku sinis
tiba" ponsel inggit bergetar menandakan ada panggilan masuk,,
ternyata adalah ibunya
Inggit
hmm ibuk kenapa ya tiba" nelpon kok perasaan aku ngga enak
Inggit
asalamualaikum buk,,buk ada apa tumben nelpon?
Ibu Inggit
bagaimana kamu ini,ibunya nelvon juga apa kamu ngga kangen sama ibukmu ini
Inggit
ya engga gitu dong buk,inggit mah kangennn banget sama ibuk
Ibu Inggit
ndok,,ada yang ibu mau omongin,,kamu bisa pulang ngga bapak sakit dan bapak mau bicara sesuatu sama kamu ndok
Inggit
apa bapak sakit,sakit apa buk kenapa ibuk baru bilang
seketika tangisan inggit pecah karena kabar dari ibunya kalau bapaknya sakit
Ibu Inggit
sudah ndok cepatlah pulang ibuk tunggu di rumah
Inggit
iyabuk,,pasti inggit segera pulang
Arya
inggit,kamu kenapa menangis?
Inggit
hiks,,,hiksss,, bapak saya pak sedang sakit dan saya harus cepat pulang tapi bagaimana dengan kuliah saya
Arya
udah ngga papa kamu pulang saja,soal kuliah nanti materi bapak kasih
Inggit
beneran pak ya ampun oak trimaksih banyak
ucap inggit dengan mata binar,tanpa di sangka inggit menyentuh tangan pak arya karna tetlalu bersemangat
Arya
iya ngga papa,tpi jangan cari kesempatan dalam kesempitan dong pegang" tangan saya segala
Inggit
duhh maaf pak ngga sengaja refleck
inggit lalu membereskan bukunya bergegas pergi untuk menemui sang bapak
Inggit
yasudah pak saya pamit dulu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!