Kami masuk di sebuah rumah yang sangat besar Dua Lantai,dengan kamar banyak ,ada mbok Ijah dan pak Arya adalah satpamnya Rumah ini.
Kami pengantin baru ,di pindah Tugaskan di kota Seleman, rumah yang kami tempat ini adalah fasilitas dari perusahaan,karena dekat dengan pabrik dan kantor kami dan rumah ini di berikan sebagai akomodasi dari perusahan.
Rumah yang begitu besar dan emgah ini,bergaya klasik layaknya sebuah kastil kuno seperti istana pribadi
memiliki taman yang cukup luas,ada juga taman bermain di tempat ini ada ayunan nya pemilik rumah ini sangat mencintai alam dan suasana tenang sehingga membangun rumah yang dekat perkebunan.
Dan rumah ini di kelilingi tanaman pepohonan yang rindang juga bunga sungguh asri sekali.
siapapun pasti betah tinggal di tempat yang asri dan terkesan sejuk begini.
Mbok ijah adalah seorang asistent Rumah Tangga yang di tugaskan membersihkan rumah sekaligus tinggal disitu,sebagai perawat rumah ini.
Kami membereskan barang-barang ke lemari pakaian .Nadia istri ku segera mandi setelah memasukan semua bajunya di dalam almari pakaian.
Rumah dua tingkat ini mempunyai banyak kamar di lantai atas saja ada lima kamar dengan ada toiletnya setiap kamar, sunguh sanggat mewah menurut ukuran kami.
Dan terlalu besar untuk di tempati dua orang saja bertigalag dengan asitent rumah tangganya.
Hari sudah sangat gelap, saat kami selesai membereskan,semua barang dan baju kami,aku berdiri di jendela menatap kebawah, ku lihat seorang Gadis Cantik yang duduk di taman memandangi kamar ku,tersenyum.
Benarkah dia terseyum pada ku, apakah dia mengenalku atau hanya pikiranku saja.
Sepertinya dia mengetahui kalau,aku memperhatiakannya ,gadis itu melambaikan tanggannya ke arah ku. sedikit heran. aku di buatnya.
aku baru pertama di kota ini, dan aku sama sekali tidak punya kenalan atau mantan dari kota ini apakah dia teman sekolah atau teman kuliah ku, aku bahkan tak bisa mengigat weajah yang cantik dan manis itu.
"Kenapa sudah gelap masih di taman "apakah ,tidak banyak nyamuk di sana ? gumamku.
Rasa penasaran membawa ku turun ke taman, tempat di mana perempuan itu duduk.
Aku berdiri tepat di depannya dan sekali lagi dia tersenyum manis pada ku . lalu, menjulurkan tanggannya terasa dinggin menyentuh tanggan ku.
tanpa berkata apa-apa dia berdiri menarikku ke area belakang menuju ke sebuah gudang aku rasa gudang dan entah mengapa aku tak bisa menolaknya gadis ini dan menurut saja mengikutinya.
Perempuan ini,seperti seorang yang haus kasih sayang atau belaian .
Bayangakan saja dia baru bertemu dengan ku, sudah mulai mengajak ku melakukan hal-hal yang tak senonoh"
Sesampai di situ, langsung memeluk mencium ku,itu tidak lasimnya sebuah perkenalan pertama bagi gadis Asia yang menjujung tinggi adat ketimuran.
Tidak pantas bukan melakukan sebuah adegan hot, dengan pria asing saat pertama kali bertemu"?
"apakah dia orang luar negri yang datang di negri ini, namun kalau saya perhatikan dia, wanita Asia juga.
Dia bahkan melepaskan satu persatu kancing bajuku dan meciumi dada ku
pusfff... jiwa casanova ku kembali bangkit.
Kucing mana yang tak menerkam ikan yang berlikuk-liuk di depan nya.
dia begitu mepesona,body nya cukup aduhai dengan dua benjolan kembar yang menonjol dengan jelas di saja.
melepaskan celanaku,tanpa rasa malu-malu,gadis dan anak siapa ini yang tak mengerti adat dan sopan santun ini, namun aku jujur suka dan menikmati juga.
Sayang membiarkan keindahan ini berlalu begitu saja, toh bukan aku yang memaksa, bukan aku yang memulai dan mengiginkan nya, bukan aku yang berniat tak senonoh dengan gadis yang baru aku temui.
permaian gadis ini begitu panas dan sangat pandai dan lihai dalam urusan ranjang mungkin benar dugaan ku dia memang gadis yangvhaus akan kasih sayang dan belaian dan dia meliuk-liuk di atas tubuh ku, aku hanya mengerang menikmatinya,
Terasa capek sekali walau aku ada di bawah dan wanita itunyang lebih aktif setelah permainan itu, aku terasa sangat lelah dan mengantuk lalu akupun tertidur di sana dan aku terbangun karena suara seseorang memanggilku.
Suara Nadia istri ku,dia membawa senter dengan Pak Arya,
" Hai,kenapa kamu tidur di sini" tanya Nadia heran, setelah dekat pada ku.
"Sudah jam 11 malam aku fikir kamu tadi keluar cari angin,selepas magrib tapi saya tunggu tidak pulang,"!!
"Kamu ngapain disini"Tmtanya Nadia, masih dengan wajah keheraan,karena aku tidur di atas tumpukan kardus dan hanya memakai celana pendek baju,dan celana jenas bereserakan di lantai.
Tidak mungkin aku bercerita tentang kejadian tadi pada Nadia ," bisa perang Dunia ke tiga nanti,"otakku lalu berfikir mencari alasan yang tepeat"
"Hai...malam bengong,"Nadia menepuk pundakku.
"O..iya ini Nad"tadi aku,lihat -lihat sekitar rumah dan melihat gudang ini sangat besar." sayang banget ya"gak ke pakai
tadi aku berbaring memikirkan ,Andai ini rumah ku ,aku akan buka konfeksi disini,jadi enak kerjanya gak jauh bisa dekat istri,kata ku memberi alasan sekenanya.
Nadia hanya tersenyum mendegarnya "entah dia bahagia dengan gombalan ku atau dia tau aku sedang berusaha mengarang cerita,
Ach sudahlah...yang peting dia tidak marah.
Perempuan tadi.... kemana perginya," aku berjalan sambil sesekali melihat sekeliling ku.
sampai dalam rumah,"aku berbisik pada Nadia,"
"Aku lapar cayang"!
"Terus...kenapa magrib-magrib keluar dak pulang"? mukanya cemberut"
"Kamu sudah makan belum ."? tanya ku, pada Nadia mencoba membujuknya dengan perhatian.
"Mau aku masakin mie instant "??tanya Nadia pada ku.
Aku hanya mengangguk,saja,Nadia tidak ingin merepotkan mbok ijah karena sudah malam"Lagian dia bukan asistent Rumah tangga kami.
Meski dia baik dan dia menawarkan diri memasak buat kami,tapi kami gak enak .
Baru datang numpang ngrepotin orang,kan gak etis banget"begitulah adat ketimuran yang harus di pegang,tata krama dan sopan-santun.
Selesai makan, kami naik keatas,dan Tertidur lelap,entah kira -kira jam 1.30,aku terbangun mendegar jeritan Nadia,segera aku turun dari ranjang ku, berlari memeluk Nadia yang duduk di dekat pintu kamar kami.
"Ada apa Nad. " tanya ku masih posisi memeluk dia yang bersimpuh di balik pintu.
"Tadi.... tadi... ada orang mengetuk pintu dengan menangis... saat aku buka aku melihat wanita dengan muka hancur"! "saat aku mejerit dia hilang...Nadia masih terisak memeluk ku Erat"
"aku takut sekali...."!! kata Kakadia terbata-bata di antara tangisannya.
'aku harus percaya atau tidak "?sedang aku seorang yang tidak perrcaya adanya hantu..?
-------------Bersambung-------
💘💘💘jangan lupa buat💘💘💘
Like 👍👍👍👍👍👍👍👍
comment. ✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️
Vote ✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌anda bisa mendukung karya ini dengan menekan bunga.🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ku lalu membopong Nadia keranjang
masih dengan isak tangis dan rasa ketakutan di wajah dan tanggannya
mencekram Leherku.
Sehinga waktu aku menurunkan tubuh isttri ku itu, aku pun ikut terjatuh menindihnya perlahan karwna aku mengunakan tanggan untuk menopang.
Dan entah megapa ,aku pun tiba-tiba ingin menikmati tubuh Nadia, aku Elus rambutnya perlahan , mengecup keningnya pipinya.fgjjjhhhjj#K
"Tidak apa-apa sayang ,bmungkin hanya mimpi atau hanya sekedar bayangan saja.
Lalu ku kecup bibirnya, memyusuri dadanya, perbukitan kembar yang menelusirinya pucuknya yang masih ranum dan kenyal.
*******"nya membakitkan gelora ku, senjata ku mulai bersiaga tegak bak tongakat dan dia mulai lupa apa yang tadi dilihatnya mulau mengimbangi permaianan dan membalas kecupan.
Suasana mulai memanas karena kami mulai saling mengiginkan belaian dan kecupan ,mengarungi samudra cinta yang sedang mengelora.
Saat kamu mulai melepaskan satu baju satu persatu sehingga kami mejadi polos layaknya Adam dan Hawa tanpa sehelau benang pun yang menempel.
Penyatuan kami makim panas dan mengelora, apalagi hawa malam ini begitu dingin.
Nadia megeluarkan *******-******* lirih di bawah kungkungan ku mata dia terpejam pasarah.
Namun tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di kamar kami, aku mencoba tak perduli dan menggubris kepala tanggung.
Tapi ketukan itu makin keras,dan terasa mendesak ingin di buka seolah ada hal petinga yang harus segera di sampingkan.
Meski dengan kesal,aku akhirnya mencabut senjataku yang tertancap di tempat Nadia,pelepasan yang belum usai sedikit membuat ku dongkol
Lalu buru -buru mengunakan piyama namun saat ku buka pintu kamar, tak ada orang didepan pintu.
Aku clingak-clinguk mencari siapa yang mengetuk pintu.
"Siapa ,"?
Hai... mbok apa itu kam, mbok Ijah
tak ada sautan sepi hening kembali, lalu aku tutup pintu kamar lagi, baru lima langkah dari pintu terdengar ketukan lagi.
"Siapa malam-malam begini iseng banget ketuk pintu,bikin emosi "Grutuku, lalu aku berbalik dan membuka pintu dan sekali lagi tidak ada orang disana kesel di buatnya.
Aku,kembali melangkah ke Ranjang, Nadia sudah terlelap nampak letih Hasrat ku mengantung begitu saja tak terlampiaskan dengan semestinya swparuh jalan menujuk puncaknya.
aku lalu memilih berbaring di dekat nadia memeluk Nadia dengan arat
Baru,sebentar aku terlelap aku merasakan selimut yang kami pakai seperti ada yang menarik.
aku terbangun dan aku kembali menariknya ke atas meyelimuti Nadia
yang terlihat begitu nyeyak tidur
Aku pandangi wajah imutnya dia wanita yang akhirnya meluluhkan hati ku dari sekian banyak wanita yang pernah aku temui dan aku gauli.
pacarku yang ku nikahi beberapa bulan lalu namin sebagai pengantin baru kami belum bisa pergi berlibur dan bulan madu,dia ingin ke Bali
Wajahnya yang baby face begitu mengemaskan,selalu saja membuat aku tak bisa menahan diri mengusap pipi lembutnya ,
kadang mencepit hidungnya dengan kedua jariku,dia pasti berteriak,bila aku perlakukan demikian,dan memukul dadaku lembut atau gantian mencubit pingnggangku.
"Brangkkk" Glumprang"!!!
Suara benda jatuh keras sekali,aku menoleh .
Gelas yang ada di pojok ruangan terjatuh membuatku terpaksa bangun, mengentikan aktifitas memandangi wajah manis istri ku.
aku segera mendekatinya benda di mana jatuh tadi , menyalakan lampu kecil di meja itu, aku ambil pecahan gelasnya yang berserakan di sana.
"Bagaimana benda ini bisa jatuh, benda ini terlalu berat bila jatuh di goyang atau di terpa angin.
Setidaknya harus ada sesuatu yang menyengolnya supaya bisa jatuh, disini tidak ada kucing atau tikus, aku sedang berfikir mengapa gelas ini bisa jatuhm
"Au...bedebah,"tanggan ku kena gelas itu darah menetes dari ujung jari ku
Aku lalu berdiri mengambil tisu lalu mencari kotak P3K mungkin di laci ada,tapi kosong kenapa sial banget hri ini umoatku dalam hati.
Hasrat tak terlampiaskan, tanggan berdarah terkena, pecahan kaca.
Aku lalu bangkit untuk membuka pintu perlahan dan turun ke lantai bawah.
Biasanya ada di ruang keluarga atau di laci dapur tempat itu, biasanya ada persedian kalau ada yang kena pisau.
Otak ku,ini selalu cepat beranialisa dalam keadaan mendesak dan bahkam sepontanitas saya begitu.
Aku segera mencarinya-cari do laci dapur.
"yes ,ketemu tepat seperti dugaanku setelah selesai menangani luka lalu aku sambar sapu dan pangkinya naik ke atas.
untuk membersihkan pecahan gelas, takut kalau Istri ku Nadia bangun dan menginjaknya aku tak ingin dia juga terluka.
Baru aku melangkah menaiki anak tangga terdengar suara isak tangis di luar.
Tapi... aku mengacuhkannya perduli amat dengan rasa belas kasihan di malam begini, aku tak mau ambil resiko berdua dengan wanita yang si luar sana, kenapa pula menagis dibluar san kenapa pula dia, duduk di luar sana.
Hawa begitu dinggin masih amin di luar entah itu siapa aku memilih,naik ke atas,"siapa juga malam-malam nangis.
"aku membantin, mungkin mbok ijah yang meridukan keluarga yang ada di kampung atau mungkin memang lagi ada masalah keluarga yang tak mampu di tanggungnya.
wanita kadang menaggis hanya untuk melegakan masalahnya bukan menyelesaikan masalahnya.
Terlalu care,perhatian sama orang atau bertanya masalah orang lain, nanti di bilang kepo pula.
kunaiki anak tangga menuju lantai atas, suara tangisan itu terasa dekat dan pilu.
Dan masih dengan gaya ke-cuwekan ku,memilih tetap naik tangga dan mengurusi pecahan gelas yang tadi jatuh berserakan,
aku mengunakan handuk kecil yang aku basahi sedikit untuk mengelap serpihannya, aku raba pelan dengan tanggan meastikan tak ada serpihan yang akan menyakiti kaki istri ku.
Selesai aku ,kembali turun ke bawah membawa pangki dan sapu itu dan meletakannya pada tempat semula.
aku pun naik lagi ke lantai atas sekelebat bayangan wanita, di luar sana, namun aku tak hiraukannya, aku pun sudah lelah dan mengantuk
sampai di kamar aku naik lagi ke ranjangku, memeluk Nadia kembali.
Memberi kehangatan pada istriku yang tidur meringku seperti baby,
suara tangisan itu masih terdengar di telinga seolah segaja menarik perhatian ku, mungkin ya mungkin saja atau mungkin itu sura gadis yang pertama kali mengoda ku.
Apakah yang dia lakukan atau doa inginkan dari ku ,mengapa pula dia begitu, gadis dari manakah dia itu,
kenapa emakmya membiarkan dia bermain di tengah malam begini, apakah dia anak yatim piatu tak ada yang mengurusnya
kalau dia masuk ke halaman rumah ini tentu , pak Arya seharusnya tau dan menolong gadis itu, atau gadis itu anak nya pak Arya, entahlah saya tak ingin terlalu pusing memikirkan yang tak peting
am"Achhh...sudahlah perduli amat "! dengusku mulai kesal
jengkel karena suara tangisan itu tak berhenti aku sumpal kuping dengan tisu dan terlelap juga, hingga pagi dan sinar mentari menyinari bumi..
-------------Bersambung--------------
jangan lupa like👍👍👍👍👍👍
comment✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️
and vote✌✌✌✌✌✌✌✌✌
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
--------------------------------
Pagi... hari,ritual biasa layaknya orang lain setiap harinya yang harus bekerja mandi sarapan berangkat ke kantor serasa monoton kan hidup ini ? tapi kalau bersyukur tentu akan menjadi kenikmatan, bila kita menggap semua itu anugrah dan ibadah.
"Ya jujur saja, terkadang begitu yang kami rasakan pengantin baruyang belum dapat cuti berbulan madu" gumam Praditia .
sebelum berangkat ke kantor dan saya bertemu dengan mbok ijah,yang sedang mengurusi taman mencabuti rumput liar di sana, dia sangat rajin dan terlihat gembira melakukaan pekerjaannya sambil menyanyi gending jawa.
"Selamat pagi mbok ijah,sapa ku, ramah namun malah mrgaketkannya karena dia asik beryanyi.
Selamat pagi Tuan,dia pun menjawab ramah meski agak gugup.
aku mendekat lalu bertanya,dengan sedikit ragu
"mbok ,semalam apa mbok naik ke atas ketuk pintu kamar kami"?
dia mengeleng( aku heran)
"maaf, mbok apa semalam menagis"?? dia mengeleng.
"Lalu.... apakah ...."??
"Mas Pradita.,,ayo telat nanti". teriak Nadia dari dalam mobil, membuat aku tak jadi mengajukan pertanyan lainya untuk memuaskan rasa penasaraan ku, kalau bukan mbok ijah berarti gadis yang pernah aku temui waktu itu," achhh sudahlah kenapa jadi.kepo
Aku segera saja pamit,ke mbok ijah lalu pergi.
Aku penasaran,tapi..ya kapan-kapan lah,suatu hari pasti juga akan terkuak aku fokus menyetir mobil ke pabrik.
Rumah yang kami tempati termasuk kawasan agak terpencil tapi mewah karena di bangun disebidang tanah yang cukup luas di kelilingi kebun buah -buahan dan agak jauh dari situ sudah banyak perumahan kawasan elit, juga memang tempat kami yang agak jauh sedikit dari perumahan elit lainya itu.
Bos saya itu mendirikan perumahan disitu di kawasan Elit itu sebenarnya tidak jauh dari rumah lama yang kami tempati mungkin tidak begitu suka gaya nya yang sudah terlihat kuno bagi anak muda dan bos ku memilih pindah ke rumah baru.
Bos perusahaan kami meski bisnis propertinya dan perhotelsnnya" lebih menjajikan dan mengutungkan tapi beliau ,masih mau memegang dan mengoprasikan konveksinya, karena itu warisan dari ibunya.
Dan rumah yang kami tempati itu , dulu milik ibunya makanya beliau tidak mau menjualanya, tapi dia terpaksa meninggalkan rumah itu karena istri dan anaknya ingin tinggal di rumah yang baru dan sesuai dengan selera istrinya.
Kantor masih agak sepi karena kami datang cukup awal,sebagai orang baru kami tidak ingin telat dan membuat kinerja kami di nilai jelek.
Tuan Hadi teryata udah datang lebih awal,oh wau aku berdecak kagum "!, salut Director kami ini memang teladan, dan perusahaan maju pesat juga mendapat berbagi penghargaan.
Bos kami itu selain, pintar beliau juga sangat tampan meski umurnya sudab tak muda lagi.
Mari kita tinggalkan sejenak suasana kantor kita menilik kembali ke rumah dua tingkat itu"
Nampak mbok ijah sedang ada di dekat satpam dan sedang mengobrol menayakan"tentang kejadian malam pertama tamu, yang datang.
Suaminya yang di temukan tidur di gudang tanpa pakaian,dan jalan sambil mencari sesuatu ketika masuk rumah"
"Aku rasa pria itu,bertemu dengan hantu wanita yang suka duduk di taman itu pak"kata mbok ijah kepada satpam memgawali rumpiannya.
Satpam itu hanya "tersenyum datar"
disitu ada dua satpam satu lagi masih muda namanya Felix"satpam baru.. karena gak ada yang betah tinggal jadi satpam di situ.
Hanya pak Arya yang sudah kerja bertahun-tahun dan yang masih bisa bertahan disitu.
Meski kerjanya disitu cukup ringgan dengan gaji di atas rata-rata "mereka banyak yang mengundurkan diri, takut hantu atau kadang jadi gak waras , konon kalau ketemy hantu itu dan main dengan nya kalau gak waras ya, mati bunuh diri.
itu yang membuat aneh bahwa di luar sana ada desas-desus kalau, pemilik Rumah punya pesugihan dan yang di tumbalkan orang yang tinggal di situ atau satpam nya padahal itu semua tidak pernah ada dan itu hanya gosib semata.
Padahal belum ada korban jiwanya kalau ada satpam yang jadi stress memang ada ,dan bunuh diri di dekat sumur tua yang tidak jauh dari rumah itu.
sekedar informasi rumah itu di kelilingi kebun buah dulu nya.
Sememangnya sebuah kebun yang cukup luas dan lalu di bangun rumah itu,karena pemilik rumah itu suka tempatnya dekat dengan pabrik konveksi yang di rintisnya.
Mbok ijah sendiri baru beberapa bulan di situ dia pertama juga agak takut pada hari dan minggu-minggu pertamanya.
karena di ganggu sama hantu itu, waktu itu sabtu malam minggu dia sedang menutup pintu ruang utama.
Dia mendegar suara tangisan sedih perempuan yang tersedu-sedu, mencari sumber suara tangisan teryata ada di taman samping rumah dia duduk di bangku panjang.
Mbok ijah, berjalan memandangi dari belakang kulitnya putih memakai gaun merah terang seperiti gaun pesta.
"Apa mungkin dia di tinggal pacarnya ke pesta atau gimana, atau mereka ada berantem setelah menghadirri pesta,"mbok ijah mulai menerka-nerkannya .
"Nona" malam -malam begini kenapa nangis disini."? tanya mbok ijah
tapi perempuan itu terus menagis "
"Nona ada yang bisa saya bantu "?? tanya mbok ijah lagi makin berusaha mendekati wanita itu.
Saat... sudah dekat dan mengulurkan tanggan hendak memegang bahu wanita itu.
"tiba -tiba sana wanita itu menoleh memperlihatkan mukanya yang hancur dan tertawa
" Xi...xi...xi..xi...
Mbok Ijah menjerit dengan sangat keras "kukukuukutilanakkkkkkkkk"!! dan berlari sekencang-kencangnya menuju pos satpam di depan dengan ngos-ngosan .
Wajahnya mengerikan,sebalah cantik dan sebelahnya rusak dan remuk berlumur darah, membayangkan saja membuat bulu kudunya merinding.
Saat mengajukan mengudurkan diri , Pemilik rumah meminta dia untuk tinggal disitu dan menaikan gaji dua kali lipat.
Tentu saja ,dengan sedikit takut dan biimbang "ia mengiyakan karena tergiur tawaran itu,kerja cuma bersih -bersih saja dan mendapat gaji dua kali lipat,bisa makan tidut senaknya Uang belanja di kasih boleh ijin pulang kampung sebulan sekali.
Dengan pertimbangan ,dia akhirnya bertahan disitu,dia agak senang ketika pemilik rumah memberitau akan ada orang datang di situ yang akan ,tinggal jadi ada teman dia tak perlu takut lagian ada satpam di situ.
Pemiliknya akan datang sebulan sekali memberikan gaji dan juga uang belanja.
Dan .. tentu dia tak akan begitu takut lagi tinggal disitu
"Apakah Kunti takut banyak orang datang ?
Atau makin senang akan banyak manusia yang dia goda dan Ganggu ?
--------------Bersambung-------------
💘💘💘jangan lupa buat💘💘💘
Like 👍👍👍👍👍👍👍👍
commmnet ✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!