NovelToon NovelToon

Dewi Rembulan Mahadiningrat 3

Dewi..?

"Kiran...!" Pekik Mia panik mencari anaknya.

"Kamu jumpa Sweety...? " tanya Dika dengan nafas terengah-engah

Mia menggeleng kepalanya..

Mia menepis tangan Dika lalu berlari lagi mencari Kiran...

"sweety. ..! Aku cari di sana.. aktifkan Ponselmu ya..! " Teriak Dika

"Iya. jangan pedulikan aku.. kamu sayang, cari Kiran saja..! dan aku juga akan mencarinya.." jawab Mia juga berteriak berbalik melihat Dika dengan posisi mereka berjauhan.

Dika mengangguk mereka berpencar mencari Kiran. Mereka saat ini sedang berada di kebun Binatang. Kiran merengek ingin main ke kebun binatang..

Dika sampai Off dari kerjanya.. karna permintaan Sang Putri kesayangan..

Di tengah kesibukan pengawal mencari Putri Tuan mereka.. dan kesibukan Mia dan Dika mencari nya juga..

kebun binatang ini sangatlah ramai. Dika tadinya ingin menyewa tempat ini supaya sunyi tapi Kiran meminta tidak akan ikut jika kebun binatangnya sepi...

anak yang dicari malah mengusap pelan bahu anak Pria gendut..

"kamu yakin baik-baik saja..? " tanya Kiran penasaran.

"Terimakasih Tuan Putri sudah menolong saya...! " Ucap Bocah Laki-laki itu tulus.

"Hm... lagian ngapain sii kamu meninggalkan keluargamu..? " tanya Kiran lagi penasaran.

"mereka hanya mau aku belajar dengan giat di sekolah tanpa tau aku jadi bahan bulian di sekolah. ..!" Jawab Bocah itu Kembali berkaca-kaca.

"hei... jangan bilang begitu.. orang Tuamu Pasti ingin yang terbaik untuk masa depanmu...! kamu belajar biar pintar... lalu bisa dapat pekerjaan yang sangat bagus.. jadi kamu nggak boleh bilang seperti itu.. kamu mau buat orang tua kamu sedih..? " Tutur Kiran Serius.

"Aku nggak mau buat mereka sedih.. hanya saja aku butuh waktu untuk sendiri..! " sahut bocah itu lagi menyandarkan dagunya di lututnya..

"Memangnya kamu berasal dari keluarga mana..? " Tanya Kiran Serius juga Prihatin.

"Walless...! " jawab Bocah itu lesu.

"wooww.. walaupun aku masih kecil tapi aku tau keluarga itu..! keluarga kamu Orang hebat yang sedang naik daun di indonesia ini.. iya kan..? " Ujar Kiran bertepuk tangan senang bertemu anak keluarga hebat itu yang tidak di ketahui publik.

"Ck... kamu langsung percaya...? " tanya Bocah itu tidak percaya.

Kiran mengernyit bingung.

"hm.. iya aku percaya.. kenapa..? " jawab Kiran setelah terdiam cukup lama.

"huh... Bagaimana bisa..? padahal anak-anak yang buli aku tidak percaya aku anak keluarga walless..! " tanya balik bocah itu heran.

"ya ampun.. kasihan sekali kamu..! " Kiran menutup mulutnya tidak percaya kalau bocah polos ini di katakan pembohong.

"pindah sekolah saja di SD Maharaya.. Aku akan melindungi mu dari bocah nakal tukang ejek..! " Pinta Kiran Serius.

"Tuan Putri tidak malu berteman dengan saya..? " Tanya Bocah itu terlihat begitu polos.

"Hei... kenapa malu.. ? Jelas aku tidak akan malu.. kamu Anak yang sangat jujur dan Polos... aku bisa tau dari tatapanmu.. mereka yang tidak percaya padamu adalah bocah yang bodoh... mereka tidak tau ketulusan seseorang...! " Oceh Kiran malah kesal akan pertanyaan Bocah itu.

"Tuan Putri..? " Bocah itu berkaca-kaca menatap Kiran.

"kenapa kau dari tadi sebut aku tuan putri. ? apa kamu mengenalku..? " tanya Kiran penasaran.

Bocah itu tertawa untuk pertama kalinya. Kiran tidak tau itu malah memberengut kesal.

"kenapa kau tertawa..? " tanya kiran dengan Mata indahnya yang melotot kesal.

Kiran bertanya dengan berkacak pinggang walau posisi mereka duduk nyaman di Pinggir kandang harimau..

tempatnya benar-benar terpencil hingga tidak mungkin keluarga mereka cepat menemukan keberadaan mereka..

"Tuan Putri adalah keturunan Hebat keluarga Mahadiningrat dan Arnaulth yang dipuja anak sekolahanku.. mereka membicarakanmu yang sangat cantik...! tentu saja aku kenal.. jadi aku memanggilmu Tuan Putri..! " jawab Bocah itu dengan normalnya.

baru kali ini Bocah Pria itu tampak normal tidak melihat bentuk tubuhnya yang menjadi bulian Anak sekolahannya..

"Tuan Putri..? kau pikir aku cucu Raja..? " Cibir Kiran kesal juga bertanya dengan kesal.

"lalu aku harus memanggil apa..? mereka semua memanggilmu Tuan Putri.." Tanya Bocah itu malah menggaruk lututnya yang tidak gatal sambil nyengir melihat betapa cantiknya Kiran yang kesal.

"Panggil Aku Kiran..!" Uluran tangan Kiran pada Bocah Gendut itu.

Bocah laki-laki itu melihat uluran tangan Kiran yang tidak pernah dia dapatkan dari kalangan umurnya..

"hm... hayolah.. tanganku sudah mulai pegal..! " Desak Kiran tidak sabar.

"eeh.. iya Ki.. Kiran...! " jawab Bocah Itu gelagapan ingin menyambut tangan Kiran dengan ragu-ragu.

"Siapa namamu..? " tanya Kiran Antusias.

Bocah laki-laki itu menunduk malu...

"Nama aku Virgo.." jawab Virgo memerah malu.

Kiran tersenyum cerah, dia mengayun tangan Virgo dengan semangat..

"Kita berteman... kamu harus pindah ke sekolahku.. Ok... secepatnya...! " Ujar Kiran Semangat dengan senyum cerahnya.

Virgo kembali berkaca-kaca..

"hei.. aku baru ingat Papi dan Mamiku pasti mencari ku.. maaf ya..! aku harus kembali...! kamu kembalilah pada keluargamu.. aku akan tunggu kamu di sekolah ku.. jangan lama-lama...! " Pekik Kiran berdiri seketika dengan ekspresi wajahnya terlihat gelisah.

"Iya.. Terimakasih Kiran.. kau baik sekali padaku yang jelek dan gendut ini...! " Ucap Virgo mencicit pelan.

"kau bilang apa sii..? " tanya Kiran heran.

Kiran mendengar Virgo mencicit tapi tidak tau apa yang dibicarakan Virgo.

"Nona.... Nona...! " Teriak Salah satu pengawal Kiran terdengar sangat jelas.

"Lihat. Aku harus kembali...! bye...! " Tutur Kiran melambai pada Virgo lalu berlari keluar dari tempat persembunyiannya.

"Cantik sekali Tuan Putri Kirana.. lebih cantik di lihat di TV. . Aku harus kembali minta sekretaris Anh untuk mengurus surat pindah sekolahku..! " Puji Virgo Mengusap kasar pipinya seolah masih ada air mata di Pipinya itu..

Virgo berjalan keluar dari Tempat kecil itu dan melihat Kiran di peluk Kedua OrangTuanya..

"Keluarga hebat yang pantas di idolakan... selain baik hati dan suka menolong.. mereka memang sangat menawan apalagi di sebut keluarga Bahagia.. tidak sepertiku...! " Virgo bergumam iri melihat Kiran yang sangat di sayangi keluarganya..

"Sayang... Kamu buat mami kamu nangis dari tadi..! kamu dari mana sii..? " tanya Papi Dika Meradu keningnya dengan kening putri sulungnya yang berada dalam gendongannya..

"Hihi... maafin Kiran ya Mi.. Kiran tadi sama Anak Kecil yang menangis.. Jadi Kiran hanya menghiburnya.. !" Ucap Kiran memegang lembut Pipi Mia yang mana mata Mia memerah karna menangis.

Mami Mia mencium sayang Tangan Putri sulungnya..

"lain kali jangan Lakukan hal yang membuat mami ketakutan kayak tadi ya sayang.. Mami takut sekali tadi..! " pinta Mia menciumi kedua pipi Kiran.

Kiran terkikik Geli...

"Papi ...Kiran kan udah besar.. ngapain di gendong sii.. Nanti Kiran di bilang anak Papi..! " Kesal Kiran mencoba melepaskan diri dari Gendongan Dika.

Papi Dika tergelak. Mami Mia menggeleng kepalanya dengan senyum manisnya mengusap kepala Kiran

"Loh... kamu kan emang anak Papi.. kenapa harus malu di bilang anak Papi..?" Sahut Papi Dika berusaha untuk terlihat tidak tau apa-apa.

"iiih... Papi ini.. dibilang anak Papi itu artinya Anak Manja.. gitu aja nggak tau...! " Kesal Kiran memberengut Manyun.

Papi Dika kembali tertawa terbahak-bahak..

"Mami...! " Adu Kiran Kesal pada Papinya yang menertawainya..

Mami Mia memukul punggung Dika seolah jangan menertawai Anaknya lagi..

Papi Dika terdiam, Mukanya sudah memerah karna Menahan tawanya. betapa menggemaskannya Putri Cantiknya ini..

😊😊

...

Apartemen baru..?

Saat tiba di Apartemen Baru Dika dan Mia.. Kiran berlari mencari adiknya...

"Nanda...! ...'' Kiran memanggil adiknya..

sementara adiknya yang sedang main Robot tadinya mendengar suara kakaknya langsung berlari mencari asal suara.

Mia dan Dika saling pandang lalu tersenyum bangga melihat Kiran yang sangat mengasihi adiknya..

"Tatak....! " sambut Nanda berlari dengan riang mendekati Kiran.

Kiran tertawa. dia juga berlari mendekati Nanda. Lalu mereka berdua berpelukan Senang seolah Sudah 1 tahun tidak bertemu..

"Lihatlah.. mereka seperti sudah terpisah 10 Tahun.. padahal masih 5 jam...! " Tunjuk Mami Mia Dengan ekor matanya tapi bibirnya tak henti-hentinya tersenyum.

Dika mengangguk pelan..

"Padahal Kiran ingin adik perempuan.. siapa sangka Saat adiknya Laki-laki dia malah semangat membeli mainan Robot Mahal untuk adiknya..! dia menerima Apapun jenis kelamin adiknya.!" Sambung Dika menarik pinggang Mia mendekat ke sisinya..

"Iya.. menurutnya dia tidak butuh mainan asalkan adiknya punya mainan...!" Mia membenarkan perkataan Dika..

"Tatak.. tenang..? banyakk.. binatang buasnya..? Nanda tatut...! " Tanya-tanya Nanda dengan suara khas anak kecilnya mengikuti langkah kaki Kemana Kiran membawanya..

"Sayang... Kamu harus cepat tinggi ya...! Biar bisa ikut sama Papi dan Mami serta Kak Kiran ke Kebun binatang..? " Mami Mia berjongkok memegang Pundak Nanda..

Papi Dika mendudukkan Nanda di Pangkuannya.. Kiran tertawa tidak iri sama sekali menurutnya dirinya sudah besar dan tidak pantas baginya untuk di manja..

"Iya.. Nanda akan cepat becal.. Nanda mau lindungi Tatak. .!" Sahut Nanda dengan polosnya.

Dika dan Mia saling pandang bingung tapi Bibir mereka tersenyum mendengar perkataan Anaknya itu..

Kiran Terkikik mendengar penuturan adiknya yang terlihat begitu serius walau terkesan polos.

"kenapa Son..? Memangnya Kakak Mu dalam bahaya..? " tanya Papi Dika mengusap gemas kepala Anaknya..

Mami Mia mengulurkan tangannya pada Kiran. mereka pun berjalan santai mendekati sofa Apartemen barunya..

"coalnya Tatak tellalu tantik.. Nanti banyak yang deketin tatak.. Nanda halus lindungi tatak dali olang jahat..! " Tutur Nanda serius dengan wajah polosnya itu.

Papi Dika tersenyum bangga, Anaknya itu sudah pandai menjaga kakaknya walau masih sangat kecil..

Mia dan Kiran sudah berjalan ke dapur menyiapkan Minuman untuk Dika dan Nanda..

"Son.. Papi Bangga Padamu.. iya benar.. Kakakmu memang sangat cantik.. banyak anak laki-laki yang mendekati nya.. kamu sebagai Pria Sejati harus bisa melindungi Orang-orang yang kamu cintai dan sayangi dengan sepenuh hati.. !" Ujar Papi Dika mengusap gemas kepala Nanda.

Nanda mengangguk mengerti..

"Nanda atan lebih tuat belajal beladili nantinya.. bial hebat cepelti Papi dan Granpa..!" Seru Nanda berkedip dengan polosnya melihat wajah tampan Papinya..

Papi Dika tergelak..

"Kamu harus bisa seperti kami son.. !" Sambung Dika serius mengusap lengan kecil nanda..

Nanda mengangguk antusias. Nanda sangat sayang pada kakaknya, Kiran begitu memanjakannya.. disaat Kiran di beri jatah beli mainan.. Kiran malah membeli mainan Robot Keluaran terbaru untuk adiknya itu..

Tentu saja Nanda sangat menyayangi kakaknya yang selalu menjaga dan memanjakannya.. Nanda berjanji di usia mudanya itu, dia akan menjadi kuat supaya bisa melindungi Kakaknya nanti nya..

"Sudah Siap..! " Pekik Kiran Girang melihat minumannya..

Mami Mia mengusap kepala Kiran.. Kiran memang suka sekali membantu Mia di dapur..

"Ayo Papi sama Adikmu pasti haus..! " Ajak Mia membawa Teko Mewah berwarna perak..

sementara Kiran membawa nampan berisi 4 gelas untuk mereka di meja tamu..

"Mami Granma sama Granfa nggak kesini..? " Tanya Kiran penasaran mendongak sesekali karna dia sedang bawa gelas kaca..

"Hmm.. GranMa sama GranFa lagi Ke Paris mengawasi Aunty Hayla dan Paman Kanza mu yang menghendel Perusahaan Mahadiningrat disana..! jadi palingan minggu depan bakal pulang ke indonesia..! " Jawab Mami Mia menuangkan Teko yang dia bawa di Gelas yang sudah tersedia untuk mereka minum..

"oooh... Iya.. Pasti setelah itu ke Kota Bandung lagi kan.. menengok Aunty Ika dan Paman Anbath mengurus perusahaan cabang yang terbesar di Kota Bandung Iya kan..! " Tebak Kiran semangat.

Nanda Dan Papi Dika mengoceh tadinya.. saat Melihat Mami Mia dan Kiran tiba mereka menjadi pengamat akan pembicaraan Kedua wanita cantik itu..

"Tapi bagaimana kamu menolong anak tadi Sayang..? bukankah kamu bilang menolongnya..? dimana kalian bersembunyi..? " cecar papi Dika Pada Putri nya yang cantik itu.

Nanda menjadi pengamat lagi.. dia memang sangat pintar di usia nya yang masih 5 tahun.. cepat tanggap...

Mia meletakkan Tekonya juga menanti jawaban Kiran.

Kiran melihat semua keluarganya memandangnya dengan tatapan seperti itu.. Kiran tak punya pilihan menceritakannya..

"Kiran melihat nya di Rundung Anak-anak seusia Kami Pi.. Mi... Kiran tidak tega.. seperti ajaran GranMa, Mami dan Papi.. Kiran harus menolong sesama.. Jadi Kiran membentak Anak-anak nakal itu.. Mereka mengenal Kiran.. jadi main kabur aja saat Kiran mengancam akan menjatuhkan Perusahaan Keluarga mereka..! " Curhat Kiran Serius.

Lalu memegang tangan Maminya..

"Maafin Kiran Ya Mi.. Kiran Nggak maksud kok mau jatuhi perusahaan keluarga mereka.. Kiran Cuma ngancam aja..! " Rengek Kiran memelas pada Maminya..

Mia tersenyum lembut melihat tatapan tulus anaknya itu.

Kiran tau Maminya paling tidak suka kalau dirinya menggunakan kekuasaan untuk menggertak lawan.

Papi Dika menarik tangan Kecil Kiran dan memangku Kiran di paha Kanannya sedang Nanda di Paha Kirinya..

"Mana mungkin Mami kamu marah sayang.. ! kami sangat bangga padamu.. jadi apa yang kamu katakan pada anak yang kamu tolong itu..? " Sanggah Papi Dika Tidak terima juga penasaran.

"Tatak.. baik tekali... nanti banyak yang ngejal tatak.. !" Omel Nanda kesal.

Papi Dika dan Mami Mia tergelak. Mami Mia mengusap kepala Nanda dan mengambil anaknya itu dari pangkuan Papanya..

"bagaimana kamu bisa tau sayang..? kalau Kakakmu di kejar anak seusianya.. !" Tanya Mami Mia lembut.

"Tentu taja Nanda tau.. kan anak lain mengejal tatak campai depan lumah apaltemen.. untung taja tatpam tak bolehin anak yang ngejal tatak macuk Apaltemen...! " Kesal Bocah Imut ini dengan khas anak-anaknya..

Semua orang tertawa mendengar Perkataan Bocah Imut nan Pintar itu..

Papi Dika sempat menganga lebar tidak percaya anaknya tau Kondisi Kakaknya padahal anaknya tidak keluar apartemen tapi lama kelamaan dia malah tertawa..

"Huh.. Nanda Celius...! " Ngambek Bocah Tampan itu dengan memalingkan Wajahnya pada sisi lain dari keluarga nya yang menertawainya..

"iya.. iya.. Maaf Son...! "

"Maafkan Mami ya...! "

"Maafin Kakak ya..! "

Bujuk Mereka memelas meminta pengampunan Bocah yang sedang ngambek itu.

Nanda menghela nafas Khas anak-anaknya bila keluarganya sudah meminta maaf, Nanda akan berbesar hati memaafkannya..

"baiklah.. Nanda Maapin..! lanjutkan telita tatak...! " balas Nanda juga memberi perintah pada kakaknya..

Mia dan Dika tidak tau lagi bagaimana gemasnya mereka pada Anaknya itu tapi takut anaknya marah lagi. Mia dan Dika kompak menahan nya saja..

"iya.. Kakak lanjutin.. apa lagi.. kakak Membawanya lari dari tempat itu.. dia malah membawa Kakak masuk ke Tempat terpencil.. jadi Kakak cuma menyemangatinya disitu.. Kasihan Dia nya Mi.. Pi... Kiran menyuruhnya pindah sekolah.. biar Kiran bisa menjaganya..! " balas Kiran serius pada Adiknya lalu pada kedua orang tuanya..

Kiran menunduk lesu takut kena marah orang tuanya. diluar ekspetasinya. Mia dan Dika malah memuji habis-habisan Putri sulungnya dan menciuminya pipi Kiran dengan semangat..

Nanda sampai tertawa Lucu melihat Kedua orang tuanya dengan sang Kakak..

😊😊

...

Anak Baru

"Papi hati-hati ya. ..! Kiran Turun ni... !" Kiran membuka Pintu Mobilnya hendak masuk ke sekolahnya.

"Tunggu Sayang... Cium Papi Dulu dong...! " Cegah Papi Dika memelas.

"Iiih.. Papi ini.. Kok Yang Manja malah Papi sama Kiran sii.. Papi manja nya sama Mami aja...! " Kesal Kiran mendekat pada Papinya dan mencium Pipi Papi Dika walau Kesal.

Dika Tergelak.. kiran emang Manja kalau di Rumah tapi kalau di tempat yang ramai dia akan berubah jadi gadis yang mandiri..

"Uuh.. Sayang Papi... Muachh...! " Ledek Dika menarik kepala belakang Kiran dan mencium puncak kepala Kiran.

"Ya Udah.. Kiran Turun ni... Bye...! " lerai Kiran Keluar dari Mobil Papinya dan melambai pada Dika dan berjalan santai masuk ke Area sekolahnya.

Dika tersenyum melihat Punggung Putri sulungnya itu..

"Bahaya Cantiknya Anakku yang satu itu..! " Gumam Papi Dika menggeleng kepalanya melihat sekitar Kiran yang tak berkedip memandang anaknya itu.

Dika menjalankan mobilnya dan meninggalkan Tempat itu setelah memastikan anaknya sudah masuk ke Sekolah, Dika tidak lagi Takut dengan orang sekitar Kiran.. Kiran sangat Pintar dengan menggunakan kekuasaan Papinya, maka Tidak akan ada yang berani mendekati Kiran...

"Hei... Lihat Kita ada anak Baru... Lihatlah betapa gendutnya dia... !" Ejek salah satu murid seusia Kiran..

"Bagaimana bisa anak Itik Buruk Rupa bisa masuk ke sekolah Elit kita..?"

"sepertinya dia juga anak orang kaya..! "

"Jadi kau percaya dia anak Orang Kaya..? "

"Ya iyalah.. menurutmu bagaimana lagi..? Dia bisa masuk sini artinya dia anak orang kaya...! "

Kiran melihat gerumunan di depannya Tanpa Pikir Panjang Kiran mendekati Kerumunan itu..

"Apa yang kalian lakukan..? " Tanya Kiran dengan tajam.

Anak-anak yang merundung anak baru itu langsung tersentak kaget, Mereka memberi jalan Pada Gadis Cantik bak dewi itu..

"Ini Tuan Putri.. Ada Anak Baru..!" Jawab salah satu dari mereka menunjuk Anak baru itu..

Kiran melihat arah tunjuk Murid seusianya..

"Virgo...? " Pekik Kiran Girang melihat Anak itu.

Virgo mendongak walau wajahnya pucat pasi di depan Kiran mencoba dia untuk tersenyum.

"Virgo..? " ulang mereka saling pandang bingung.

Bagaimana bisa Seorang Dewi secantik Kiran mengenal Anak Gendut yang tak Tampan itu..

Kiran Tidak peduli situasi, Dia mendekat pada Virgo dan Membantunya berdiri..

"Kau menepati janjimu Virgo...! " Ucap Kiran Bangga.

Virgo tersenyum malu. wajahnya yang pucat sudah kembali normal Tidak takut lagi saat sudah ada Kiran di depannya..

"Ya ampun.. Kamu gemesin banget sii...! " Puji Kiran Dengan tawanya yang Berhasil membuat Virgo berdegup kencang..

Kiran Mencubit Gemas Pipi Gembul Virgo menurut Kiran Virgo tidak lah jelek Kalau di lihat baik-baik Virgo tidak jelek Hanya Berat badannya saja yang tidak bagus Tapi Kiran tidak melihat itu...

Anak-anak yang melihat ke akrapan Kiran dengan Virgo membuat mereka gelagapan. Ada yang membubarkan diri takut di adukan oleh virgo pada Kiran atas kelakuan mereka tadi..

Ada juga yang tetap diam disitu melihat senyum cantik dewi SD Maharaya itu..

"Ki.. Kiran.. Kamu jangan buat aku malu.. Kamu sangat cantik... saat kamu bilang kayak tadi aku merasa rendah...! " Cicit Virgo menatap tak berkedip wajah cantik Kiran..

Kiran adalah gadis tercantik yang pernah Virgo temui Bukan hanya cantik sekali. Kiran juga punya hati Yang sangat cantik, Virgo begitu memuja Gadis cantik itu. padahal usia mereka masih kecil..

"rendah..? Hahah... Kamu ini ngomong apa si Virgo.. Kita seumuran.. Lagian kamu emang gemesin kok.. kamu nggak pernah berkaca ya.. ? Imut tau...! " Sahut Kiran tidak percaya menekan kedua pipi gembul Virgo.

Virgo tak tau lagi semalu apa dianya. dia hanya menunduk saat orang-orang melihatnya dimana sisi imutnya..

Kiran berbalik melirik tajam Anak-anak seusianya..

"Dia sahabat baikku... Dia Anak Keluarga Walless.. Orang Tuanya Teman baik Orang Tuaku.. Jika kalian berani merundungnya.. Kalian pasti tau apa yang akan terjadi..! " Kiran menekan setiap perkataannya membuat mereka yang mendengarnya merasa terintimidasi..

Mereka menunduk takut lalu hati mereka merutuk kesal saat tau Bocah yang mereka ejek adalah anak keluarga walless...

"Kalian dengar tidak..? " Bentak Kiran.

"Dengar Tuan Putri...! " Jawab mereka semua patah-patah..

"Bubar...! " Perintah Kiran pada semuanya..

Semua Murid membubarkan diri. Kiran berbalik lagi pada Virgo.

"Virgo.. semua sudah aman... Ayo Masuk ke kelas ku..! Eh. tunggu, Apa kamu udah melapor pada Kepsek..? " Ajak Kiran memegang lengan Virgo juga bertanya serius.

"belum.. Kiran.. Aku tadi mau tanya sama anak lain tapi mereka malah mengejek ku.. aku tidak tau dimana ruang Kepsek..! " Jawab Virgo Lemas.

"Uh.. Kamu anak yang kuat kok.. Buktinya kamu bisa melewati semua masa sulitmu.. maafin aku ya Terlambat datang membantumu tadi.. !" Ucap Kiran merasa bersalah pada Virgo.

Virgo menatap Mata indah nan berkilau Kiran..

Dia minta maaf..? Padahal dia tidak salah..! Gumam Virgo dalam hati melihat mata cantik Kiran..

"Kamu nggak mau maafin aku ya..? " Tanya Kiran lesu.

"Ti.. Tidak bukan begitu.. anu.. maksudku.. ini.. Aku.. maafin kamu.. ehh.. Tidak... Kamu kan nggak salah..! " Gagap Virgo dengan bola matanya lari sana lari sini..

hal itu membuat Kiran tertawa lepas. Virgo sangat lucu dimatanya..

"Kamu Ini.. kok bisa lucu banget sii..! " Kiran berkata disela Tawa lepasnya.

Virgo malah tak berkedip melihat pemandangan itu..

Ya ampun... Dia memang pantas mendapat julukan Dewi Mungil Maharaya.. masih kecil saja di sebut Dewi.. bagaimana besarnya nanti..! Bathin Virgo tak percaya melihat betapa indahnya tawa lepas Kiran.

Kiran menutup mulutnya..

"Maaf.. Kelepasan.. Ayo...! " Ajak Kiran menarik lengan Virgo berjalan menuju Ruangan Kepsek..

Pak Kepsek menyambut Bangga pada Kiran anak pemilik SD, SMP, SMA dan Kampus Maharaya itu..

"Hai.. Dewi mungil... Selamat pagi...! " Sambut Pak Kepsek menunduk sopan pada Kiran.

Kiran mendengus..

"Jangan ulangin Pak.. Bapak kan orang Tua.. Nggak pantas menunduk pada anak kecil seperti saya..! " Ceramah Kiran kesal pada Pak Kepsek itu.

"eh.. Maaf Kiran.. Bapak hanya menggoda tadi..! " Elak Kepsek Itu nyengir menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Sudah hal biasa baginya mendapat ceramah dari dewi mungil itu hanya saja Pak Kepsek tetap saja melakukannya..

"Pak.. Ini Virgo Anak Baru SD kita.. Teman dekat Saya.. Anak Keluarga Walless..! " Alih Kiran memperkenalkan Virgo pada Kepseknya.

"ah.. Tuan... selamat datang..! " Tunduk hormat Pak Kepsek itu pada Virgo.

awalnya sempat terkejut anak baru yang mendaftar di sekolahnya adalah Virgo dilihat dari bentuk tubuhnya tapi karna Kiran yang mengatakannya Buru-buru pak Kepsek menunduk pada Virgo menghilangkan kegugupannya.

"Iya Pak Kepsek terimakasih..! " Jawab Virgo menunduk sopan pada Orang Tua itu.

"sudah kan Pak.. Kami masuk kelas.. bentar lagi masuk..! " Lerai Kiran lagi menyalami Pak kepsek itu.

Virgo juga mengikuti apa yang dilakukan Kiran. mereka keluar dari Ruang kepsek itu.

Pak Kepsek terduduk lemas di kursinya..

"padahal mereka anak baik-baik.. kenapa aku yang ketakutan pada kedua anak itu...? keluarga mereka membuat aku sesak nafas.. Salah langkah saja.. Karier ku disini bisa hancur...! " Gumam Pak Kepsek mengatur pernafasannya yang tak beraturan.

Kiran berceloteh akrab pada Virgo, Virgo menjadi pendengar yang baik kesempatan bagus baginya bisa memandang Wajah Ayu bak Dewi itu di depan matanya..

😊😊

...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!