NovelToon NovelToon

Terpaut Usia 15 Tahun (The Secret)

Episode 1

Namaku Abella Putri, seorang

gadis SMA yang baru berusia 18 tahun namun aku sudah berstatus seorang istri. Kakekku

menikahkanku dengan seorang lelaki yang tidak pernah aku cintai dan belum

pernah aku temui selama ini. Namun kakekku berteman baik dengan ayah lelaki

itu, akhirnya menikahkanku dengannya. Aku tinggal bersama kakek dan nenekku

karena kedua orang tuaku bercerai lalu mereka memutuskan untuk menitipkanku

kepada kakek dan nenekku. Lelaki itu adalah seorang pilot dan berusia 15 tahun

lebih tua dariku, oleh karena itu aku tidak menyukainya namun karena kakek dan

nenekku memaksaku akhirnya aku menerimanya. Setelah aku menikah dengannya aku

tinggal bersamanya namun kami membuat perjanjian bahwa kita akan menjalani

hidup masing-masing, dia memang menyukaiku namun aku tidak menyukainya,

akhirnya dia berjanji pada dirinya tidak akan menyentuhku apalagi tidur

bersamaku. Kakekku membelikan rumah untuk kita berdua jadi aku yang akan

menguasai rumah itu. Aku akan menjalani hidupku sebagai seorang siswi SMA

begitu juga dengannya yang akan menjalani hidupnya seperti sebelumnya. Kami juga

telah berjanji bahwa pernikahan ini bersifat rahasia, bahkan teman-temanku

tidak ada yang mengetahuinya begitu juga dengan pacarku. Aku sangat mencintai pacarku,

dan aku telah mengatakan kepada suamiku bahwa dia tidak boleh melarangku untuk

bertemu dengannya. Bahkan suamiku juga berjanji kepadaku bahwa kita akan

berpisah setelah aku lulus kuliah, jadi pernikahan ini aku lakukan demi kakek

dan nenekku. Suamiku bernama Adriano Putra, namanya memang keren tapi

tetap saja tidak menarik bagiku.

“Aku akan tidur dikamar utama,

sedangkan kamu tidur dikamar sebelahku.” Kata Adriano.

“Baiklah, ingat kita akan

menjalani hidup kita masing-masing. Oh ya untuk masalah kamar aku akan mengalah

tapi ingat ya ini rumah pemberian kakekku jadi aku yang akan menguasai rumah

ini dan aku yang berhak mengatur semua keperluan dirumah ini.” Kata Abella.

“Baiklah, tapi aku tidak mau

rumah ini berantakan jadi kamu yang harus membersihkan rumah ini setiap hari,

oh ya satu hal lagi kamu harus memasak untukku karena bagaimanapun juga kamu

adalah istriku.” Kata Adriano.

“Apa? Memasak untukmu? Aku tidak

mau, kita masak dan makan masing-masing. Kalau begitu carikan pembantu saja.” Kata

Abella lalu masuk kedalam kamar namun Adriano menarik baju Abella.

“Au apa yang kamu lakukan padaku?”

Gerutu Abella.

“Memangnya kamu mau pernikahan

kita tersebar, jika kita menggunakan jasa ART bisa-bisa dia akan cerita ke banyak

orang bahwa kita pasangan yang sangat tidak harmonis. Satu hal lagi meskipun

kita akan menjalani hidup masing-masing tetap saja kamu harus memasak setiap

hari untukku.” Kata Adriano.

“Apa? Kamu bercanda ya? Bilang

saja pada ART kalau kita ini memang pasangan yang dijodohkan dan kita tidak

saling mencintai, beres kan.” Tanya Abella.

“Pokoknya aku tidak setuju jika

kita menyewa pembantu.” Kata Adriano.

“Huh dasar menyebalkan, kalau

begitu kita akan membagi jadwal untuk membersihkan rumah, aku setiap tanggal

genap sedangkan kamu setiap tanggal ganjil.” Kata Abella.

“Baiklah setuju, sekarang tanggal

genap berarti hari ini kamu yang akan membersihkan rumah ini.” Kata Adriano.

Lalu Adriano masuk kedalam

kamarnya.

“Dasar suami menyebalkan, awas

saja kalau berani macam-macam padaku.” Kata Abella.

“Aku bisa mendengarmu.” Kata Adriano.

“Bagus deh kalau kamu

mendengarku.” Kata Abella.

Lalu Abella segera masuk kedalam

kamarnya.

 

 

Episode 2

Keesokan paginya, Abella bangun

pukul 6 pagi, dia terburu-buru karena takut terlambat pergi ke sekolah. Saat dia

keluar kamar, dia sangat kaget karena suaminya sedang memasak.

“Aduh kenapa dia sudah bangun,

pasti dia marah padaku. Aku tidak peduli lagipula kita berjanji akan menjalani

hidup kita masing-masing.” Kata Bella. Lalu Bella menuju dapur dan akan memasak

untuk sarapannya.

“Jam berapa ini? Wanita macam apa

yang jam segini baru bangun.” Kata Adriano.

“Berisik banget, lebih baik fokus

memasak daripada gosong makananmu.” Kata Abella.

“Dasar pemalas, padahal kakek dan

nenekmu sangat rajin kenapa bisa memiliki cucu sepertimu.” Kata Adriano.

“Apa kamu bilang aku pemalas? Aku

bangun kesiangan tau bukannya pemalas.” Kata Abella.

Tiba-tiba ada panggilan masuk di

ponsel Abella.

“Wah pacarku menelfonku.” Kata Bella,

lalu dia menerima panggilan tersebut.

“Hallo sayang.” Kata Abella.

“Maaf hari ini aku tidak masuk

sekolah karena aku sedang sakit.” Kata Dava, pacar Abella.

“Aku akan ke rumahmu sepulang

sekolah nanti, aku akan membawakanmu makanan dan akan menjagamu, kamu harus

cepat sembuh ya sayang.” Kata Abella.

“Terima kasih banyak, aku

istirahat dulu ya kalau begitu.” Kata Dava lalu menutup telfonnya.

“Jadi pacarmu masih sekolah juga?

Duit masih minta orang tua tapi sudah pacaran.” Kata Adriano.

“Bukan urusan om.” Kata Abella.

“Hei panggil aku mas karena aku

suamimu.” Kata Adriano.

“Ya ya ya terserah aku dong.”

Kata Abella. Karena kesal, Adriano menarik rambut Abella.

“Panggil aku mas.” Kata Adriano.

“Auuuu sakit ok ok lepaskan

rambutku mas.” Kata Abella. Lalu Adriano melepaskannya.

“Dasar om om.” Kata Abella sambil

berlari ke arah kamar mandi.

**

Abella bersiap-siap pergi ke

sekolah, namun dia bingung ke sekolah naik apa karena saat tinggal bersama

kakeknya dia pergi ke sekolah naik mobil namun setelah dia menikah kakeknya

menjual mobil milik Abella karena kakeknya menginginkan cucunya pergi sekolah

di antar oleh suaminya.

“Aduh aku ke sekolah naik apa,

mobilku dijual sama kakek lagi. Aku tidak ada uang tapi aku malu jika harus

minta tolong padanya.” Kata Abella dalam hati.

“Kenapa tidak berangkat? Bingung ya

mau naik apa dan kamu tidak ada uang.” Kata Adriano.

“Aku ke sekolah naik kereta kok

dan aku tidak butuh uang darimu, aku pergi dulu.” Kata Abella.

“Hei tunggu sebentar.” Kata Adriano.

“Ada apa lagi sih? Aku sudah

hampir terlambat.” Kata Abella.

“Aku akan mengantarmu.” Kata Adriano.

“Tidak perlu, aku bisa pergi ke

sekolah sendiri kok.” Kata Abella sambil menjulurkan lidah ke suaminya.

Lalu Adriano segera menyalakan

mobilnya.

“Masuklah aku akan mengantarmu

pergi ke sekolah, aku ingin tau dimana sekolahmu.” Kata Adriano.

“Terima kasih, lebih baik aku

naik kereta saja.” Kata Abella.

“Katanya hampir terlambat, cepat

masuklah.” Kata Adriano. Lalu Abella pun masuk kedalam mobil Adriano.

Saat diperjalanan mereka berdua

sangat canggung.

“Nanti turunkan didepan

supermarket samping sekolahku saja, aku tidak mau teman-temanku tau kalau aku

diantar oleh kamu mas, teman-temanku tidak tau jika aku sudah menikah.” Kata Abella.

“Lagipula aku juga tidak mau

menurunkanmu di depan sekolah kok.” Kata Adriano, Abella pun kesal dengan

suaminya.

Tiba-tiba kakek Abella menelfon

Abella.

“Aduh kakek menelfonku.” Kata Abella.

“Angkat saja dan kita akan

berakting layaknya pasangan suami istri.” Kata Adriano.

“Awas kalau macam-macam padaku.” Kata

Abella.

“Cepat angkat telfonnya.” Kata Adriano.

“Hallo kek.” Kata Abella.

“Kamu pergi kemana itu? Ke sekolah

ya? Kenapa tidak ijin saja kalian kan pasangan pengantin baru.” Kata kakek.

“Aku sedang pergi ke sekolah kek.”

Kata Abella.

“Saya mengantar Abella ke sekolah

kek.” Kata Adriano.

“Wah kakek sangat senang

mendengarnya, memangnya kamu sedang libur ya nak?” Tanya kakek.

“Iya kek, saya ada jadwal terbang

nanti malam.” Kata Adriano.

“Oh begitu ya, suruh istrimu

untuk menyiapkan makanan dan kebutuhanmu, baik kebutuhan lahir maupun batin

haha.” Kata kakek.

“Kakek bicara apa sih?” Kata

Abella.

“Tentu saja istriku akan

menyiapkannya, iya kan sayang?” Kata Adriano sambil memeluk istri mungilnya

itu.

“Hahaha tentu saja suamiku.” Kata

Abella dengan senyuman palsunya.

“Baiklah kalau begitu, kakek

tutup dulu telfonnya, setelah kamu lulus segeralah memiliki seorang anak ya.”

Kata Kakek lalu menutup telfonnya.

“Lepaskan tanganmu dari pundakku,

dasar mencari kesempatan.” Kata Abella.

“Enak saja, pasti kamu yang

senang karena aku memelukmu.” Kata Adriano.

“Apa? Dasar menyebalkan. Cepat turunkan

aku didepan supermarket itu.” Kata Abella.

“Jangan pulang terlalu malam,

kamu harus menyiapkan makanan untukku sebelum aku berangkat kerja nanti malam.”

Kata Adriano.

“Ingat kita menjalani hidup

masing-masing tentu saja kamu tidak berhak untuk mengaturku.” Kata Abella, lalu

dia segera turun dari mobil dan segera berlari menuju gerbang sekolah.

“Dasar kekanak-kanakan, dia sangat

lucu tapi juga sangat menyebalkan.” Kata Adriano dalam hati.

Episode 3

Abella kembali ke rumah. Dia tiba dirumah jam 7 malam.

“Jam berapa ini? Kenapa jam

segini baru pulang sekolah? Naik apa kamu tadi?” Tanya Adriano.

“Bukan urusanmu mas aku mau

pulang jam berapa naik apa dan dengan siapa.” Kata Abella.

“Cepat buatkan aku makanan.” Kata

Adriano.

“Aku sibuk, setelah ini aku mau

keluar untuk bermain bersama teman-temanku. Oh ya kita belum membuat

kesepakatan tentang masalah financial di antara kita berdua.” Kata Abella.

“Bukankah kamu bilang bahwa kita

akan menjalani hidup masing-masing. Uangku ya tentu saja uangku, uangmu ya

tentu saja uangmu.” Kata Adriano.

“Tidak bisa begitu dong, aku kan

masih sekolah dan mas sudah bekerja. Bagaimana caraku mendapatkan uang,

dimana-dimana itu suami yang membiayai istrinya.” Kata Abella.

“Memangnya kamu sudah menjalankan

tugas istri dengan baik? Sudah melayani suamimu dengan baik? Belum kan jadi

untuk apa aku membiayaimu.” Kata Adriano.

“Lalu bagaimana dengan sekolahku?

Dasar suami pelit, aku kesal denganmu mas.” Gerutu Abella sambil merengek.

“Dasar kekanak-kanakan. Gitu saja

sudah menangis.” Kata Adriano.

“Aku tidak menangis aku hanya

kesal denganmu.” Kata Abella.

“Kasihan juga kalau aku

membiarkannya, lagipula kakek dan neneknya sudah menyerahkannya kepadaku. Kalau

aku membiarkannya sama saja dengan menelantarkannya.” Kata Adriano dalam hati.

“Jadi kamu ingin aku membiayai

sekolah dan hidupmu?” Tanya Adriano.

“Tentu saja, kan kamu suamiku,

lagipula kakek dan nenek sudah menyerahkanku kepadamu mas.” Kata Abella dengan

memasang ekspresi sedih.

“Baiklah aku akan membiayaimu

tapi kamu juga harus melayaniku baik lahir maupun batin.” Kata Adriano.

“Apa? Bukankah kamu sudah

berjanji tidak akan menyentuhku bahkan tidur bersamaku. Aku takut dan aku tidak

mau lagipula aku masih sekolah, aku takut.” Kata Abella sambil merengek.

“Iya iya aku tidak akan

memaksamu. Aku akan membiayai sekolahmu tapi kamu harus memasak untukku, kamu

juga harus mengantarku ke tempat kerjaku dengan begitu aku akan memberimu

uang.” Kata Adriano.

“Apa? Haruskah aku mengantarmu

juga? Kamu bisa pergi sendiri kan.” Kata Abella.

“Kamu kan bisa pergi ke sekolah

dengan naik mobil milikku.” Kata Adriano.

“Tapi tempat kerjamu jauh, aku

pasti terlambat ke sekolah.” Kata Abella.

“Banyak alasan, kamu kan bisa

siap-siap beberapa jam sebelumnya. Kalau tidak mau aku juga tidak akan

memberimu uang saku.” Kata Adriano.

“Dasar pelit, aku tau sebenarnya

gajimu banyak. Dasar menyebalkan, pantas saja baru nikah usia 30an.” Gerutu

Abella.

“Aku bisa mendengarmu dengan

jelas.” Kata Adriano.

“Hehehehe maaf mas.” Kata Abella.

“Hari ini kamu tidak boleh pergi

kemana-mana.” Kata Adriano.

“Tidak apa-apa lagipula aku sudah

bertemu dengan pacarku, aku bisa saja membatalkan janji bertemu dengan

teman-temanku. Kapan kamu akan memberiku uang?” Tanya Abella.

“Setelah kamu mengerjakan tugasmu

dengan benar.” Kata Adriano.

“Dasar pelit, menyebalkan, tua

lagi.” Kata Abella sambil menjulurkan lidahnya.

**

Pukul 02.00 dini hari. Adriano

membangunkan Abella. Abella pun kaget dan berteriak.

“Aaaaaaaaa apa yang kamu lakukan,

cepat keluar dari kamarku.” Kata Abella sambil menendang Adriano.

“Hei hei ini aku suamimu. Cepat

bangun dan buatkan aku makan lalu antarkan aku kerja.” Kata Adriano.

“Tapi aku masih mengantuk, nanti

saja deh.” Kata Abella.

“Tidak bisa, aku ada flight jam

05.00 pagi jadi aku harus berangkat sekarang.” Kata Adriano.

“Memangnya sekarang jam berapa

sih? Aku masih mengantuk.” Kata Abella.

“Ayo cepat bangun dan segera

bersiap-siaplah, nanti aku terlambat.” Kata Adriano sambil menarik selimut

Abella.

Lalu Abella bangun dan membuatkan

makanan untuk suaminya.

“Tuh makanannya, aku mau tidur

sebentar.” Kata Abella.

“Tunggu sampai aku menghabiskan

makanan ini, kamu buat apa sih ini?” Tanya Adriano.

“Aku membuat sandwich, salah

sendiri jam segini berangkat kerja jadi aku tidak ada persiapan untuk memasak.”

Kata Abella.

“Awas saja kalau tidak enak rasanya.”

Kata Adriano.

“Kalau tidak enak tidak usah

dimakan, buang saja di tempat sampah, beres kan.” Kata Abella sambil melotot ke

arah suaminya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!