Seorang pria dengan pakaian penuh tepung berlari dibawah hujan mengangkat karung2 sagu yang baru sampai di toko.
Pria itu tanpa lelah memikul karung2 besar itu agar isi didalam nya tak terkena air.
" Aduh aduhhh basah ngak isi nya ?? tanya sang pemilik toko khawatir.
" Kayak nya ngak Bu " Kata pria itu sudah kebasahan wajah nya sudah penuh dengan tepung.
" Itu cepetan ambil bantu temen kamu " Suruh wanita itu lagi,menunjuk teman nya yang juga ikut basah memikul karung2 besar itu.
Meski punggung nya sudah sangat sakit ditambah perut nya yang lapar,pria itu mengangguk dan kembali berlari menghampiri sang teman.
" Gue aja Vid,lo masih sakit " Kata Rehan tak tega.
David hanya tersenyum dan kembali memikul beban berat di punggung nya meski,badan nya sudah sangat lemah.
Pria itu sudah 3 hari ini tak enak badan karna terus kehujanan,di pagi dan sore hari dikarenakan cuaca yang kurang mendukung.
Setelah selesai,mereka berjalan kebelakang untuk istirahat.
David mulai kedinginan,wajah nya sudah pucat.
Sang sahabat tak tega melihat pria itu.
" Ini pake minyak angin dulu " Kata Rehan memberi minyak angin itu kepada David.
" Te te terima kasih " Kata David menggigil dan membuka baju nya.
Bahkan punggung putih itu kini berubah menjadi merah karna memikul beban berat.
Pria tinggi 175 cm itu menutup tubuh nya dengan kain peninggalan ibu nya yang dia bawa pagi tadi.
" Ini minum dulu " Kata Rehan memberi air kepada David.
Pria itu menerima nya dengan tangan bergetar,Rehan memeriksa kening David,dan alangkah terkejut nya pria itu saat suhu David lebih tinggi dari yang dia rasakan kemarin.
" Astaga,ayo kita kedokter " Kata Rehan bangkit dari duduk nya,bahkan pria itu juga kebasahan.
David menggeleng sambil merapatkan kain itu ke tubuh nya.
" Ngak usah Han,gue ngak papa kok bentar lagi juga sembuh " Kata David menolak.
" Bahaya Vid,ntar lo kejang " Kata Rehan takut.
David tersenyum dan menggeleng pelan.
" Gue ngak papa,tolong beliin gue makanan ya " Kata David mengambil uang disaku celana nya.
" Sama obat masuk angin " Kata David menyerahkan uang 20 ribu.
" Ngak usah beli obat yang mahal2 ya " Pinta David tak enak.
Rehan menghela nafas,merasa kasihan dengan pria itu.
" Ya udah,gue brangkat dulu lo tenang2 disini " Kata Rehan memasukkan uang 20 ribu itu ke kantong celana nya.
David mengangguk kecil dan berbaring beralaskan kardus bekas.
Rehan yang sudah tau sifat David yang sangat hemat untuk cepat melunasi hutang2 orang tua nya pun,tak bisa memaksa karna dia sangat mengerti kondisi pria itu sekarang..
David yang hanya seorang diri dengan hutang milyaran membuat lelaki itu harus bisa menahan semua keinginan nya,David hanya membeli kebutuhan yang menurut nya penting.
Meski lelaki berumur hampir 24 tahun itu terkadang iri dengan teman2 nya yang mempunyai orang tua lengkap,dengan keinginan semua diturut oleh orang tua nya.
Tapi David tak berkecil hati,pria itu sangat bersyukur dia masih diberi tubuh yang kuat untuk bekerja,meski harus merangkak sekali pun.
David tak pernah meminta minta belas kasih orang yang mengganggap nya kurang beruntung.
David masih dengan pendirian nya tak akan menyusahkan orang lain,saat kaki nya masih kuat untuk berpijak.
Pria itu sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Rehan yang mau menerima apa ada nya,beda hal dengan teman2 nya semasa sekolah yang notabene anak orang kaya,yang akan mendekati nya hanya saat perlu di lapangan basket saja.
" Ibu " Gumam David lirih saat rasa dingin terus menusuk ke setiap inci kulit nya..
**
Ditempat lain,seorang perempuan sedang menunggu dihalte bis karna hujan turun deras dan jemputan nya belum datang.
" Ayo masuk " Kata seorang pria membuka kaca mobil mewah nya..
Gadis itu tersenyum dan masuk kedalam mobil sang pacar.
Arsila Amanda seorang gadis berusia memasuki 22 tahun,masih berstatus mahasiswi di perguruan tinggi kota M.
Kuliah dikalangan orang elit membuat gadis itu juga sedikit banyak terpengaruh meski masih bisa membatasi diri.
Kini Cila sudah kuliah semester 5 mengambil jurusan manajemen bisnis..
Semua berkat Reno dan Nisa yang suka rela membantu nya untuk menggapai cita2,Beni dan Sintia sangat bersyukur Cila dijaga oleh keluarga Reno yang baik hati itu.
Tapi Beni tak bisa berleha2 saja membiarkan putri tiri nya bebas semau dia.
Beni selalu menanamkan budi pekerti kepada anak gadis nya itu agar Cila tak melenceng dan menjelekkan nama keluarga,apalagi nama besar Reno dan Nisa.
" Kamu udah makan ?? Tanya Bryan sang pacar.
" Belum Bang " Kata Cila malu.
Bryan tersenyum dan menggenggam tangan perempuan itu.
Pria itu pun melaju di jalanan ramai mencari tempat makan..
Cila sudah hampir 1 tahun ini berpacaran dengan kakak tingkat nya itu,Cila sangat mempercayai Bryan karna pria itu sangat lembut kepada nya.
Kini mereka sudah berada di sebuah restoran mahal.
Bryan yang terkenal anak orang kaya itu tak mau menganjak pacar nya ke tempat2 kumuh,pria itu sangat memperhatikan penampilan karna Bryan salah satu penerus perusahaan tambang batu bara.
" Ayo dimakan " Kata Bryan melihat Cila diam saja.
Perempuan itu tersenyum dan mulai acara makan nya.
Mereka mengobrol hangat,Cila kenal dengan Bryan saat diri nya ospek dan lelaki itu yang membantu nya saat Cila dimarah marahi kakak tingkat yang lain.
Meski banyak yang bilang Bryan playboy tapi Cila percaya bahwa Bryan hanya mencintai nya,apalagi Bryan selalu menampilkan sisi manis nya kepada gadis lugu itu..
❤❤❤
Hay guyss jangan lupa dukung author ya dengan cara VOTE LIKE COMENT 😘
Siang ini Cila sudah dibuat sakit kepala dengan tingkah anak Nisa yang tak kenal waktu.
" Ana berisikkkkk " Pekik Cila kesal karna anak itu asik berjoget dan bernyanyi di kamar nya.
Gadis itu tak perduli dan semakin membesar volume suara tv itu yang menyambung ke internet.
" La la la la aku lah lah pemuja mu la la la aku lah belahan hati mu " Kata Ana bernyanyi ria mengggoda Cila yang setres dengan kertas2 ujian nya.
Cila menutup kuping mendengar suara fals bocah itu.
" Dengarlah kasih kejarla impian mu,meski aku sudah merindu u u uuu uhuk uhuk " Kata Ana terbatuk2 karna nafas nya tak sampai.
" Ganti2,lagu nya ngak enak di denger bikin empedu aku lemes " Kata Aktam mengambil hp Ana dan mencari lagu disana..
Cila sudah guling2 karna sangat kesal kamar nya diacak2 ketiga bocah yang sedang libur itu..
Reno dan Nisa sedang keluar kota,mengantar sang ibu Reno yang kembali sakit..
" Waaaaaaaw i feel good teneneneg teneng,im sooo good " Teriak Aktam bernyanyi rock..
Andrew tertawa melihat adik nya bernyanyi semau nya saja dengan lirik terpisah dari musik..
" Aaaaaaaaaaa " Teriak Cila prustasi dan membanting kertas2 nya diatas tempat tidur..
Ke3 bocah itu tertawa terpingkal pingkal berhasil mengerjai Cila yang selalu belajar dan belajar..
Sampai Ana sering protes, wanita itu hanya fokus kepada laptop dan kertas2 yang isi nya membuat mata bocah itu sakit dan perut nya mual hanya melihat angka dan huruf itu berbaris rapi..
" Emang2 ya tuh anak,makin ditinggal emak nya makin menjadi " Gerutu Cila duduk disofa mengurut kepala nya pusing.
" Sabar Non " Kata Art Nisa yang tak tega melihat gadis itu selalu di kerjai keponakan nya.
" Aku ngak bisa belajar Bi,gara2 mereka " Kata Cila kesal..
" Lihat tuh si Ana,aku sampe sakit kepala liat nya " Kata Cila menunjuk Ana yang goyang gebor bersama Aktam yang memakai buku Cila sebagai gitar.
Art itu bukan nya iba malah tertawa geli melihat anak tuan rumah itu.
Tanpa mereka ber3 rumah besar itu sangat lah sepi,hanya mereka ber3 penghibur lara saat para pembantu rumah tangga itu lelah bekerja..
Kini Barra jarang ada dirumah karna bocah remaja itu sudah mulai besar dan main bersama teman2 nya.
Reno memberi kebebasan untuk Barra bergaul tapi masih dalam pantauan mereka..
Apalagi kini Barra sering kerumah Kakek nya karna Ayah dari Siska itu sering sakit sakitan dan tak ada yang menemani.
" Bi,masih ada lauk ngak ? Cila laper " Rengek Cila bergelayutan manja kepada wanita parubaya itu.
" Ada,ayo ikut bibi kedapur " Ajak Art itu merangkul Cila.
Gadis itu tersenyum dan mengikuti bibi itu kedapur untuk makan.
" Bang ganti lagu nya " Kata Ana meminta hp nya lagi.
Aktam memberikan nya dan mengambil minum karna suara nya sudah sangat serak.
Andrew diam saja sambil memainkan game ditangan hp nya.
Ketiga bocah itu seperti sedang menikmati surga dunia,karna tak ada yang melarang mereka melakukan apapun,Nisa dan Reno sangat tegas melarang mereka berpergian meski di jaga bodyguard dan sebagai ganti nya karna mereka sedang libur sekolah,Reno membebaskan mereka dirumah melakukan apa saja asal nanti mereka pulang tak membuat masalah.
" Aku dan segala kenangan,menyatu dalam waktu yang ter...ter endam " Kata Ana menghayati musik sampai lupa lirik.
" Dan aku kini sendirian,menatap dirimu hanya bayangan ho hooo ho tak ada yang lebih periii ih hiks hiks dalam kehidupan hiks cinta ku " Kata Ana tiba2 menangis karna terlalu mendalami,bahkan gadis itu asal menyebut lirik lagu.
" Lah kok nangis ?? Tanya Andrew heran.
" Huhu kangen Bunda " Kata Ana tersedu sedu.
" Ya elah Dek,baru pagi tadi di tinggal Bunda sama Papa kamu udah mewek aja " Kata Andrew menggeleng tak percaya.
Padahal tadi pagi Ana sangat ceria saat Reno dan Nisa pergi untuk mengantar nenek nya berobat.
Cila balik lagi setelah makan dan terkejut melihat Ana membasahi sarung bantal nya dengan air mata.
" Adik kamu kenapa ?? Tanya Cila bingung kepada Andrew.
" Kangen Bunda wah dor dor dor ahk kalah ! Ck Kakak sih jadi kalah kan aku ! " Kesal Andrew bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar.
Cila menggaruk kepala nya gatal melihat bocah itu marah2.
" Salah aku apa ? Gumam Cila kembali setres.
" Ini lagi,kamu kenapa sih ? Tanya Cila heran kepada Ana yang tengkurap di kasur nya.
" Hiks hiks Bundaaaaa huaaaaaaaa " Kata Ana berbalik badan dengan air mata dan ingus belepotan.
Cila langsung mundur karna terkejut melihat penampakan bocah itu.
" Aduuuhhhhh baru tadi pagi Kakak ganti sperei nya " Pekik Cila mengacak acak rambut nya kesal.
" shuuuttt " Bunyi Cila mengelap ingus nya ke baju Cila.
" Aaaaaaa tidaaaakkkk " Teriak Cila merasa jijik dengan bocah itu.
Cila berlari ke toilet dan mengumpat kesal disana.
Ana terdiam dan cengengesan kepada pintu yang di banting Cila dari dalam.
" Hiks hiks gara2 lagu itu sih,aku jadi kangen Bunda " Gerutu Ana menyebu ingus nya ke tisu Cila di nakas.
" Anaaaaaaaaaaaa " Pekik Cila dari dalam kamar mandi.
Bocah itu langsung lari terbirit birit karna tau Cila akan mengamuk kepada nya.
Kamar itu sudah sangat berantakan dengan sprei copot dari tempat nya,kabel mix dan bungkus snack memenuhi Kamar.
Cila membanting pintu kamar saat selesai mengganti baju nya dan menghela nafas melihat kamar yang tadi nya rapi kini sudah berantakan.
Dengan hati yang dongkol gadis itu mulai merapikan lagi kamar nya bersama Clara dulu,takut nanti dilihat Nisa dan Reno.
***
Dirumah Ben,seorang gadis sudah cantik dengan gaun pink nya,siang ini Hanin akan berjalan2 dengan sahabat2 nya di sekolah,dengan susah payah bocah itu meminta izin kepada Sang Daddy yang sedang berada di rumah Clara karna Ben sudah berjanji kepada bocah berhijab itu untuk datang berkunjung kerumah sederhana mereka.
" Dek mau kemana ?? Tanya Adelard yang juga sudah tampan dengan stelan keren nya.
" Mau jalan2 lah Bang,abang mau kemana ? Tanya Hanin menyisir rambut panjang nya.
" Mau ngdate " Kata Adelard kecoplosan.
" Ups "
" Hah hah hah Aku bilangin Daddy " Kata Hanin bersenandung ria.
" Jangan dong,ntar aku dimarahi Daddy " Kata Adelard kelabakan.
" Tak bisa,hahaha bahagia nya hati ku " Kata Hanin berlari menjauh.
" Jangan dong Dek,kamu mau apa Abang turutin " Kata Adelard pasrah.
Hanin semakin kegirangan dan berfikir keras meminta apa kepada Abang nya itu.
" Cepetan,cewek abang udah nunggu di cafe " Kata Adelard kesal.
" Aku mau Abang dekatin aku sama temen Abang yang ganteng itu " Kata Hanin girang.
" Hah ! " Pekik Adelard terkejut.
" Yang mana ? Jangan ngaco kamu,nanti ketahuan Daddy sama Mommy "
" Yang ganteng itu loh Bang,yang ada kumis tipis nya"
Kata Hanin menutup wajah nya malu.
" Rafael ?
" Nah itu nama nya " Kata Hanin semangat.
" Ck dia udah punya pacar,udah lah ngàk usah pacar pacaran kamu masih kecil " Kata Adelard berlalu.
" Yah,kok gitu sih,aku bilangin Daddy beneran nih " Ancam Hanin mengeluarkan Hp nya.
Adelard langsung berhenti dan berbalik mengusap rambut adik nya yang lembut.
" Iya adik ku sayang,nanti Abang usahain ya,tapi kamu ngak boleh kasih tau orang tua kita kalo Abang punya pacar,ngerti " Rayu Adelard lembut.
" Nah gitu dong,Adik Kakak itu harus kompak " Kata Hanin menepuk pipi Abang nya dan berlalu dengan wajah berseri seri.
Adelard menghela nafas.
" Apes dah kalo sampe ketahuan Daddy bisa2,ngak dapet duit jajan " Kata Adelard menepuk jidat nya.
" Hahahah " Kata Hanin tertawa kegirangan karna berhasil memegang kartu As sang abang yang sangat takut kepada Ben dan Prily.
" Abang Rafaeeellll,Tunggu adek Bang " Kata Hanin manja...
Gadis itu berjalan dengan sangat riang menuju mobil yang akan mengantar nya jalan2 hari ini bersama teman2 nya.
❤❤❤
Halo guysss terus dukung author dengan VOTE,LIKE,COMENT KALIAN YA.
Jangan lupa tinggalin jejak dan masukin cerita ini ke FAVORIT kalian okayyyy...
Semangat semua
David mengendarai motor butut hasil jerih payah nya selama ini ke gedung sebuah kampus elit,karna hari ini mereka akan mengadakan pertandingan basket disana.
Pria itu masih aktif berolah raga di tim nya dulu,David selalu meluangkan waktu malam hari nya untuk terus bermain basket sesuai keinginan adik kecil nya dulu yang sangat antusias,melihat sang kakak bermain basket di belakang rumah bersama sang Ayah.
Meski selalu merasa sedih saat mengingat moment bersama keluarga nya,tapi pria itu terus menepis rasa sedih nya dan terus berusaha sehingga David kini berhasil menjadi kapten basket yang di segani lawan main nya.
Jika dilihat dari luar,tak ada yang menduga bahwa pria itu hidup nya sangat lah sulit.
David selalu memakai pakaian yang rapi dan sangat menawan meski hanya kaos oblong harga 35 ribuan.
Sepatu yang ia pakai hari ini merupakan hadiah dari kepala sekolah nya dulu saat mereka menjuari basket tingkat nasional.
David cukup terkenal di dunia olahrga,tapi tak siapa pun yang tau bahwa pria itu sangat lah sendirian dan kesepian.
Pria berparas tampan dengan kulit putih tubuh tinggi dan mata sipit itu seperti artis2 korea yang ngehits,beda nya hanya status sosial.
Maka nya David sangat tertutup dengan masalah pribadi dan semua yang menyangkut tentang nya.
Bahkan dulu David sempat mengancam salah satu stasiun Tv yang ingin menggali kehidupan pribadi nya,dan hal hasil pria yang bekerja itu di depak dari pekerjaan nya karna pelanggaran Ham.
David sangat marah dan mengancam akan keluar dari tim jika ada yang berani mencari informasi tentang nya.
David melakukan semua itu karna tak ingin di kasihani,apalagi jika mereka sampai mencari informasi keluarga nya,huh tak akan David biarkan.
Suara tepuk tangan mulai bergemuruh semua orang sudah bersiap,begitu pun pria yang sedang mengganti baju nya di ruang ganti.
" Punggung lo kenapa ?? Tanya Teman se tim nya.
" Ngak papa cuma cedera ringan " Kata David dingin.
" Perlu gue ambil obat dulu ??
" Ngak usah,udah gue obatin dirumah tadi " Jawab David mempercepat ganti baju nya.
Pria itu hanya tersenyum miring melihat punggung David yang semakin menjauh.
" Kalo bukan dia berpengaruh di Tim,udah gue sikat tu anak " Kata pria itu kesal.
" Gue heran sama dia,kenapa sifat nya dingin terus " Kata teman pria itu menimpali.
" Udah2,yang penting dia ngak mengacaukan tim " Kata pria lain nya membubarkan..
Mereka pun mengikuti David melakukan pemanasan di samping lapangan.
David bukan tidak mau meladeni mereka,tapi pria itu muak dengan teman2 nya yang hanya menyapa saat ada perlu saja.
Jika sudah selesai bertanding mereka tak akan menghiraukan David meski pria itu mengalami cedera..
Itu lah yang David benci dari sifat anak orang2 kaya itu.
Mereka tak bisa menerima David apa ada nya,mereka hanya bergaul dengan sesama anak orang kaya saja..
Pertandingan pun dimulai,karna David menjadi capten nya pria itu memberi arahan kepada teman2 nya untuk memenangkan pertandingan..
" Ayo berdoa dulu " Titah David menundukkan kepala nya.
Mereka semua menurut dan berdoa dalam hati.
" Ayo kalian pasti bisa menangkan pertandingan ini " Kata leader mereka memberi semangat.
" Siap Pak " Kata mereka serempak..
Mereka pun bersiap.
David maju kedepan bersalaman dengan tim lawan.
Priiiiiiiittttt.....
Bunyi peluit di mainkan,David langsung merebut bola dan memainkan nya dengan lihai.
Sorak ramai lapangan itu langsung heboh mendukung jagoan2 mereka..
David mengoper bola kepada teman2 nya dan langsung dimainkan dengan lihai oleh mereka.
Di atas tempat duduk penonton seorang perempuan menganga lebar melihat pria yang sedang bermain dengan tim kampus nya itu.
" Loh bukan nya David ?? Gumam Cila menajamkan lagi mata nya.
2 Gadis disebelah sangat heboh sampai meloncat2 kegirangan apalagi Ana yang manik nya sangat tajam melihat kearah David.
" Abaaaaaang Abaaaaang Ana disini Bang,semangat Abang tampan ciccciuuuutttt..." Teriak Ana heboh.
Hanin tak kalah semangat nya saat melihat sang pujaan hati ada disana.
" Abaaaaaangg ini Haninnn Abang masa depan Abaaanggg,semangattt Abaaaang satu titik dua koma,adek cantik Abang yang punyaaa yuhuuuu Abangggg go go go..." Teriak Hanin tak kalah heboh.
Cila menganga tak percaya melihat 2 bocah itu sangat lah aktif..
Cila menutup wajah nya malu dan ingin tenggelam dilautan saja melihat tatapan teman2 kampus nya yang melihat aneh mereka.
Sedangkan pria disamping nya tertawa terbahak bahak melihat keponakan Cila itu.
" Ihh jangan ketawa " Kata Cila kesal kepada Bryan yang sudah terpingkal pingkal melihat 2 gadis itu.
" Aaaaaabaaaaanggg yeeeeesss goooolllllll " Teriak Ana kegirangan saat David berhasil menembak bola dari kejauhan masuk ke ring..
Hanin mendesah lesu karna Rafael gagal
mengalahkan David.
" Oh Tuhan " Pinta Cila menutup wajah nya malu.
Cila terpaksa membawa mereka berdua ikut karna diri nya kepergok ingin jalan berdua dengan Bryan.
Padalah Cila sudah menyuruh Bryan menjemputnya jauh dari rumah,tapi akal bulus 2 bocah itu tak tinggal diam saat tau ada pertandingan basket di kampus Cila,dan itu terbuka untuk umum,jadi mereka bisa masuk.
Mereka diam2 mengikuti Cila dan berakting di depan Bryan sehingga pria itu iba melihat mereka berdua,dan menganjak mereka juga ikut bersama..
Hanin meracuni Ana untuk membujuk Cila agar mereka bisa ikut dengan Kakak nya itu,Hanin pun menyebut bahwa disana banyak pria tampan,sehingga Jiwa centil Ana meronta ronta jika tak pergi melihat pangeran2 itu.
Sebelum nya Hanin sudah mendapat info dari Adelard,bahwa Rafael bertanding basket hari ini,karna tak diizinkan keluar bersama teman2 nya oleh sang Daddy.
Akal licik bocah itu beralih kepada Ana yang sama kepada nya,pecinta pria tampan meski umur mereka masih labil,tapi itu hanya sebatas kesenangan saja,karna kata Ana dia sudah malas melihat wajah abang2 nya yang bulukan,meski kenyataan nya Anak2 Reno sangat tampan dan banyak di kagumi gadis cantik disekolah nya.
Perjuangan mereka pun tak berakhir sampai disitu, karna Ana harus bekerja exstra membujuk Nisa yang sangat tegas menjaga anak nya itu.
Mereka kembali menjual nama Cila dan Bryan sehingga Nisa mengizinkan mereka berdua ikut,tapi dalam pengawasan ketat Cila dan Bodyguard Ana.
Bagi Ana masalah Bodyguard Reno itu hal yang gampang,karna pria berbadan kekar itu mudah termakan rayuan maut Ana yang jika sudah berakting,jangankan nonton basket,bahkan nonton pertandingan tinju pun pasti di bebaskan asal pria itu ikut terus dengan nya.
" Abaaaang liat adek Bang,adek disini Bang menunggu Abangggg tunggu adek gede kayak Kak Cila Bang,adek mau jadi istri Abang " Teriak Hanin sangat heboh.
Penonton pun dibuat terbahak dengan celetukan 2 gadis itu.
" Abaaang aduh ngak tau nama nya siapaa,,,Kak nama Abang itu siapa sih " Kata Ana menujuk David dengan kesal karna tak tau nama David.
" Cowok kamu yang mana sih ?? Tanya Hanin bingung.
" Itu yang tinggi,putih,kayak la min ho " Kata Ana asal.
" Lee Min Ho,bukan La Min Ho " Protes Cila kesal nama aktor nya di sebut asal.
" Ya pokok nya itu lah yang tampan " Kata Ana tak perduli.
Bryan sampai memegang perut nya saking puas tertawa oleh kedua bocah itu.
Dibawah sana David tersenyum kecil mengusap keringat diwajah nya saat melihat Ana dan Hanin menunjuk2 diri nya yang sedang istirahat seorang diri.
" Baaaaaangggggggg ini jodoh mu Baaaaaaangggg "
Teriak Ana histeris melihat David membuka setengah baju nya, sehingga perut putih dan berotot pria itu terpampang jelas.
" Ayaaaah tolong Cilaaa " Gumam Cila pasrah.
❤❤❤
Guys jangan lupa Vote,Like,Coment kalian ya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!