NovelToon NovelToon

Mantan Terindahku Suamiku

Hanan

"Aduh aku kesiangan, sudah pukul 7"ucap wanita yang baru saja bangun dari tidurnya sambil berlari ke kamar mandi rumahnya.

Setelah sekian lama menyiapkan pakaian, dia keluar dari kamarnya. Namun dirumahnya sama sekali tidak ada orang, mungkin ibu sedang pergi ke pasarnya, pikirnya. Langsung saja wanita cantik itu keluar dari rumahnya, mengunci pintunya rapat-rapat karena dia memiliki kunci cadangan rumahnya.

Dengan kecepatan standar wanita itu melajukan motor matic untuk menuju ke perusahaan yang ditujunya untuk interview, tidak lupa juga dengan berdoa disepanjang jalan agar diterima.

"Awaaasss!"teriaknya yang langsung mengerem mendadak motornya itu, dan langsung menstadarkan kendaraannya untuk melihat keadaan anak kecil yang sangat tampan terjatuh dihadapannya saat ini.

Dan membersihkan tangan yang kotor anak kecil dengan pelan dan hati-hati "Maafin kakak yaa adik kecil, siapa namamu?"

"Hanan, nama kakak siapa?"tanya anak kecil itu dengan wajah senyumnya.

"Nama kakak, Arumi. Maaf yaa kakak tidak sengaja. Bagaimana kamu ikut kakak dulu, mau? kakak ada perlu sebentar"ucap Arumi yang tidak tega melihat anak kecil yang kesrempet dirinya untuk ditinggalkan.

Namun anak kecil itu langsung mengangguk dengan sangat cepat dan wajah yang sangat sumringah segera berdiri. Saat ini Arumi benar-benar harus bisa mendapatkan pekerjaan yang sangat diinginkannya.

...✴️...

Arumi menggandeng tangan Hanan yang sangat kecil dan halus mengantarkan kekuatan dan semangat untuk dirinya, akhirnya ada yang menemaninya untuk pertama kali pergi keluar rumah imterview dari sekian banyak perusahaan yang sudah dilamarnya.

"Arumi Eliana, silahkan masuk"ucap seorang laki-laki yang berdiri didekat pintu besar ruang Interview memanggil namanya.

"Kakak ga akan lama, tunggu ya!"ucap Arumi dengan senyum diwajahnya menampilkan deretan giginya yang cantik dan rapih, yang dibalas anggukan kecil oleh Hanan.

Setelah hampir 15 menit di dalam ruang interview, Hanan segera berlari kearah Arumi dengan senyum diwajahnya dan dengan sigap Arumi memeluknya.

"Kamu ikut kakak pulang yuk, akan kakak buatkan kue coklat tapi abis itu akan kakak antar Hanan kerumah orangtua kamu ya" ucap Arumi yang dibalas anggukan kecil oleh Hanan, hingga akhirnya Arumi menggandeng tangan kecil milik Hanan keluar dari perusahaan itu.

Meskipun tadi awalnya Arumi sangat gugup dan takut, namun entah kenapa saat melihat wajah Hanan hilang semua rasa gugup dan takut yang berlebihan didalam dirinya saat ini.

...✴️...

Saat ini Arumi menuntun tangan Hanan yang sama sekali tidak menggerutu karena melihat dari depan rumahnya yang terbilang kecil, karena sudah Arumi pastikan bahwa Hanan ada putra yang terlahir dari keluarga kaya raya karena pakaiannya yang sangat bermerk.

"Hanan tunggu sini ya kakak akan buat kue untuk kamu"ucap Arumi dengan senyum diwajahnya.

"Apa Hanan boleh bantu?"tanya Hanan yang duduk dimeja makan dengan sangat sopan.

"Jangan, Hanankan capek tadi udah menemani kakak ke Perusahaan itu"ucap Arumi dengan senyum diwajah yang langsung berjalan ke dapur membuat cake lucu-lucu untuk anak laki-laki yang ditemuinya hari ini.

Hanan menunggu sangat bosan, hingga akhirnya ada seorang laki-laki datang dari dalam kamar, kaget melihat kedatangan anak kecil laki-laki dirumahnya.

"Hy adik, namamu siapa?"tanya laki-laki itu yang berjongkok dihadapan Hanan dengan wajah yang baru saja bangun dari tidurnya. "Namaku Angga"

"Hanan"ucap Hanan singkat.

"Bagaimana kalo kita beradu bermain game dikamar kakak, tapi aku cuci muka dulu ya" tanya Angga yang membuat wajah Hanan bahagia dan bersemangat.

"Ayo kak! Aku mau!"ucap Hanan dengan senyum merekah diwajahnya.

Di dalam dapur Arumi mendengar suara teriakan demi teriakan dari suara adiknya, Angga dan Hanan yang sedang asik bermain game, karena Arumi tadi diam-diam mengintip jika Angga mengajak komunikasi pada Hanan saat bangun tidur.

Tidak disangka, bahwa Hanan akan langsung akrab dengan adiknya. Apakah semua anak laki-laki itu tergila-gila akan game yang dimainkannya sehingga akan lupa hal lain? entahlah.

Saat kue selesai, Arumi melihat adiknya sedang sibuk dengan stik game yang berada ditangannya, sedangkan Hanan tertidur lelap dikasur milik Angga.

Arumi segera menggendong Hanan dan membenarkan posisi tidur anak kecil yang sangat tampan dan menggemaskan itu dengan sangat hati-hati, tidak lupa Arumi mencium pipi anak kecil yang sedang terlelap itu sesekali.

"Matikan game itu! Hanan sedang tertidur!"omel Arumi yang membuat Angga mematikan gamenya dengan raut kesal.

"Kakak itu selalu mengganggu, seperti maminya dia saja!"ucap Angga yang segera berlari ke meja makan karena melihat kue yang mengunggah perutnya yang kosong.

"Stop! Jangan sentuh kue itu! Itu untuk Hanan!"ucap Arumi dengan penuh penegasan yang membuat Angga kesal dengan kakak perempuan yang satu ini.

"Dasar menyebalkan! Adiknya itu aku atau Hanan sih?! Mungkin ketika dia sudah menikah aku akan dibuang dengannya"gerutu Angga yang dapat didengar oleh Arumi, karena rumah mereka yang sangat kecil.

"Aku mendengarnya!"ucap Arumi yang membuat Angga akhirnya mengatupkan mulutnya dibanding beradu omongan dengan kakaknya yang tidak ada ujungnya.

...✴️...

"Assalamualaikum"ucap Ibu dari Angga dan Arumi itu saat memasuki rumah mereka.

"Wa'alaikumsalam"ucap Angga yang langsung mencium tangan kanan ibunya dengan wajah yang ditekuk karena kesal dengan Arumi.

"Kamu kenapa? Itu muka apa jemuran? ditekuk aja"ucap Nita, ibu dari kedua anak yaitu Arumi dan Angga.

Angga yang mendengar ucapan ibunya yang justru mengejek wajahnyapun sebal, berjalan masuk ke kamar kakaknya untuk merebahkan tubuhnya kembali. Sedangkan ibunya tertawa melihat putra satu-satunya itu kesal mendengar ejekannya, dan sudah dipastikan bahwa Arumi dan Angga habis ribut kembali.

...✴️...

"Loh Arumi itu anak siapa?"ucap Nita kaget dengan putrinya yang membawa bocah laki-laki kerumahnya, dan anak itu sedang tertidur dalam dekapan putrinya.

"Ini Hanan, bu. Nanti akan aku beritahu, ibu jangan berisik nanti membangunkannya"ucap Arumi yang membuat ibunya menutup kembali pintu kamar milik putranya.

Dan Nitapun berjalan memasuki kamar anak perempuannya, yang sudah dipastikan sudah ada anak laki-lakinya yang sedang baringan dikasur kakaknya dengan santai.

"Anak ini!"ucap Nita yang kesal dengan putranya yang sibuk main game diponselnya, akhirnya melemparkan guling yang membuat Angga terbangun dari tidurmya.

"Ibu? Kenapa ibu melemparkan guling ke badan aku?"tanya Angga yang bingung dengan raut wajah ibunya.

"Kamu nih ya bukannya jagain kakak kamu! ini malah game terus!"omel ibunya yang menjewer telinga Angga, "Liat kakakmu membawa anak kecil, apa dia anak kakakmu? Kenapa kamu tidak menjaga kakakmu?!"omelnya yang terpotong.

"Bukan bu, Hanan itu ditemuin sama kakak saat mau interview ke kantor!"

"Serius kamu? Jangan bercanda?!"tanya Nita memastikan pada putranya.

"Serius bu! Ga percaya amat sih sama anaknya sendiri, kalo ga percaya tanya kakak aja deh"gerutu Angga yang akhirnya dilepaskan jeweran dari tangan ibunya.

*****

JANGAN LUPA KLIK LIKE YA! 🙏

JANGAN LUPA KLIK FAVOURITE! ❤

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YA!

TERIMA KASIH! 🤗

Aku harus mencarinya

Malampun tiba, dan Hanan menggeliatkan tubuhnya membuat Arumi yang tadinya tertidur lelap kini terbangun dengan sigap menatap wajah anak kecil laki-laki yang meneduhkan hatinya.

"Malam Hanan, kakak udah buatkan kue. Hanan mau?"tanya Arumi dengan senyum manis diwajahnya.

"Mau kak!"ucap Hanan yang langsung turun dari tempat tidur berukuran kecil itu dibantu Arumi dengan sangat hati-hati.

Hananpun segera ke meja makan melihat kue-kue lucu sudah siap untuk dilahapnya dengan wajah yang berbinar dan sangat bahagia, segera mengambil kue itu dan memasukkannya ke mulutnya.

"Wah! Enak kak! Hanan suka!"ucap Hanan disela-sela makan kuenya.

"Yaudah dibawa semua aja, sekarang kakak antar kamu dulu ke rumah kamu"ucap Arumi dengan wajah yang tersenyum tulus, sambil sesekali mengusap lembut kepala anak kecil yang tampan itu.

Sedangkan Hanan yang mendengar bahwa dirinya akan dipulangkanpun sedih, karena dia sangat ingin berlama-lama dengan Arumi serta bermain game dengan Angga sepuasnya, sedangkan dirumah dia merasa seperti seorang diri, walaupun mamanya sangat menyayanginya.

"Tapi Hanan tidak ingin berpisah dengan kakak cantik"ucap Hanan sendu.

"Iyaa kak, biarkanlah Hanan menginap semalam bersamaku"ucap Angga yang sangat senang dengan keberadaan Hanan yang ada dirumahnya.

"Tidak! Hanan punya keluarga"ucap Arumi dengan tegas, lalu Arumi pergi ke kamarnya mengambil secarik kertas dan menulis nomer telefonnya disitu.

"Ini nomer kakak, Hanan bisa menelfon kakak jika ingin bermain bersama kakak atau kak Angga"ucap Arumi yang membuat Hanan kembali tersenyum dan memeluk Arumi dengan sangat erat.

...✴️...

Sedangkan disebuah rumah yang sangat besar dan mewah bak istana terjadi keributan dan kepanikan karena hilangnya anak kecil laki-laki tersayang mereka, dan mereka justru menyalahkan seorang laki-laki tampan yang terkenal akan kesuksesannya dalam hal bisnis.

"Kenan! Mama kecewa sama kamu! Gara-gara kamu, cucu kesayangan mama hilang! Kamu segera cari kemanapun berada dan harus menemukan Hanan!"omel perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik dan elegan yang sedang duduk diruang tamu menunggu kabar kepulangan cucu tersayangnya yang hilang.

"Sudah ma, jangan marah terus kepada Kenan. Mama harus jaga kesehatan mama"ucap Bima menenangkan istrinya yang sedang marah terhadap putra kesayangannya.

"Lalu mama harus bicara apa pa sama Kiara? kalau putranya hilang"ucap Tiara dengan air mata yang terus membasahi pipinya karena sedih atas hilangnya cucu kesayangannya, Hanan. "Dasar anak tidak becus! Mama akan atur perjodohan tentang kamu! Jika kamu belum mendapatkan jodoh dalam sebulan ini! Biar kamu bisa becus mengurus anak sendiri!"omelnya lagi.

Brak!

Pintu rumah keluarga Abraham terbuka lebar menampilkan sosok laki-laki tampan berlari dengan senyum yang sangat lebar sambil membawa sekantong kue ditangannya.

"Oma! Hanan pulang!"teriak Hanan saat memasuki rumah besar itu, Tiara yang sedang sedihpun akhirnya menghapus airmatanya dab memeluk cucu kesayangannya dengan sangat erat.

"Cucu kesayangan oma darimana?"tanya Tiara dengan senyum diwajahnya.

"Tadi Hanan mau diculik oma, tapi Hanan berhasil kabur dan ditolong sama kakak cantik"ucap Hanan dengan senyum diwajahnya yang sangat menggemaskan.

"Terus Hanan pulang sama siapa?"tanya Tiara dengan lembut.

"Dengan kakak cantik, dan kakak cantik juga buatkan kue yang enak loh buat Hanan!"

"Lalu kakak cantiknya kemana?"tanya Tiara yang penasaran dengan siapa wanita cantik yang baik hati dengan sukarela menjaga cucunya.

"Kakak cantik pulang, karena besok dia harus bekerja. Tapi Hanan mau main sama kakak cantik lagi ya oma, Hanan ga mau main sama Om Kenan!"ucap Hanan sambil melirik sekilas ke arah Kenan yang sedang berdiri sambil menyilangkan tangannya didada.

"Boleh dong! Tapi..."ucap Tiara terpotong.

"Udahlah oma, Hanan ngantuk mau tidur. Oma temanin Hanan yuk"ucap Hanan yang menarik tangan Tiara menuju kamar tidurnya, tempat biasa dirinya menginap.

Sedangkan Kenan merasa lega karena keponakannya bisa pulang dengan sehat dan bahkan sangat ceria dari biasanya. Tidak biasanya Hanan cepat bergaul dengan orang sekelilingnya, karena menurut Kenan, Hanan itu seperti pantulan cermin dirinya yang sangat dingin dengan siapapun.

"Kenan, pikirkanlah ucapan mamamu. Lebih baik kamu yang mencari dibanding kamu dicarikan"ucap Bima pada putra satu-satunya yang sama sekali menutup hatinya pada perempuan manapun. "Sudah waktunya kamu menemukan pendamping hidupmu"

Kenan yang dinasehati papanya hanya diam membisu tak bisa berkata apapun, pikirannya berkata dia ingin menuruti kemauan orangtuanya untuk meminang perempuan, tapi hatinya menolak karena masih tersimpan nama dan wajah perempuan yang sangat dicintainya itu.

"Udahlah pa, Kenan ganti pakaian dulu"ucap Kenan yang langsung berjalan kearah kamarnya dengan pikiran yang bercabang-cabang.

...✴️...

Dan didalam kamar Kenan yang sudah mengganti pakaiannya langsung berbaring tidur menatap langit-langit dinding sambil memikirkan kata-kata kedua orangtuanya. Hingga akhirnya Kenan mengambil ponselnya dimeja kecil sebelah kasurnya, membuka gallery yang masih tersimpan wajah wanita yang sangat dicintainya dulu, bahkan mungkin hingga sekarang.

Entahlah, Kenan bingung harus memilih bersama siapa, hatinya sangat yakin bahwa perempuan itu akan menjadi miliknya, tapi di satu sisi dia juga bingung harus darimana dulu mencari wanita yang sangat dicintainya itu, dia sangat sulit untuk ditemukan bahkan mungkin digapai oleh Kenan.

"Aku harus mencarinya hingga ketemu"ucap Kenan dengan penuh keyakinan dalam dirinya, meskipun dia selalu gagal menemukan wanita itu tapi kali ini hatinya sangat yakin bahwa dia bisa menemukan perempuan itu yabg entah dimana keberadaannya sekarang.

Kenanpun segera menelfon assisten pribadinya untuk meminta bantuan mencari perempuan itu yang entah kemana keberadaannya saat ini, yang dipikirannya hanya perempuan itu harus ditemukan dan menyelesaikan masalah diantara mereka berdua yang belum terselesaikan.

...✴️...

Seluruh karyawan berdiri di pintu mauk perusahaan menunggu kedatangan pemimpin Perusahaan Abraham yang membuat para karyawan perempuan menahan untuk berteriak karena ketampanannya yang sangat luar biasa diluar dari kecerdasan dalam memimpin perusahaan dia adalah idaman wanita dari kalangan manapun.

"Ada apa sih?"tanya Arumi pada Sila, salah satu teman kerjanya yang sudah lumayan lama bekerja di perusahaan terkemuka ini.

"Direktur kita dateng hari ini, untuk mengecek setiap karyawan. Ayooo kita segera berkumpul"ucap Sila dengan senyum yang sangat cantik menarik pergelangan tangan Arumi untuk melihat kedatang direktur tampan dan muda. "Direktur kita itu tampan loh Arumi"bisiknya.

Arumipun ditarik dengan Sila hingga bagian depan untuk menyambut kedatangan direktur mereka yang sangat tampan, muda, cerdas dan sexy.

Saat Arumi melihat kedatangan laki-laki yang baru saja menginjakkan kakinya diperusahaan matanyapun membulat, kaget dan tidak menyangka bahwa perusahaan dirinya bekerja itu dipimpin laki-laki itu.

"Astaghfirullah"ucap Arumi yang kaget melihat sosok laki-laki yang melihat kearahnya juga, namun yang dilakukan Arumi hanyalah tersenyum kearah Sila yang terus memegang pergelangan tangannya, sambil sesekali menundukkan kepalanya, agar laki-laki itu tidak mengenalinya.

*****

JANGAN LUPA KLIK LIKE YA! 🙏

JANGAN LUPA KLIK FAVOURITE! ❤

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YA!

TERIMA KASIH! 🤗

Makan siang

"Kakak cantik!"teriak seorang anak kecil yang berlari dari belakang Kenan, yang ternyata adalah Hanan yang langsung memeluk Arumi, Arumipun akhirnya menjongkokkan tubuhnya untuk membalas pelukan anak kecil yang tampan itu.

Dan semua mata tertuju kepada Arumi yang sangat dekat bahkan akrab dengan anak kecil dari keluarga Abraham yang terkenal sangat dingin juga, dan bisa dibilang sebelas dua belas dengan sikap Kenan.

Arumi yang sadar menjadi pusat perhatianpun menggendong Hanan pergi ke taman belakang perusahaan, menghindari sorotan mata laki-laki yang sedang menatapnya begitu intens.

"Hanan kok kemari? ga sekolah?"tanya Arumi sambil mensejajarkan tubuhnya dengan Hanan yang berdiri.

"Saat ini Hanan libur sekolah kak"ucap Hanan dengan senyum yang sangat menggemaskan menurut Arumi. "Hanan, disini menemani om untuk bekerja, padahal Hanan ingin sekali bermain dengan om"ucapnya sendu namun segera ditutupi dengan senyumnya.

"Bagaimana nanti kakak pulang kerja, kita bermain. Mau?"tanya Arumi mencoba menghibur anak kecil yang sangat imut dihadapannya.

"Mau!"ucap Hanan dengan mata berbinar.

Sedangkan ada sosok laki-laki bertubuh tegap dan tinggi yang sejak tadi mendengarkan percakapan antara keponakannya dengan wanita yang saat ini sedang dicarinya dimanapun, namun wanita ini berdiri tidak jauh darinya sekarang.

"Hanan"panggil Kenan sambil berjalan menghampiri keponakannya yang sangat akrab dengan wanita itu.

"Iyaa om"sahut Hanan yang berjalan menghampiri omnya.

Mata Arumi kaget, ternyata Hanan adalah keponakan dari laki-laki yang sangat tidak ingin diingatnya lagi, bahkan laki-laki itu menatap kearahnya membuatnya menundukkan kepalanya.

"Kamu pergilah keruangan om dulu bersama om Fero ya"ucap Kenan dan hanya dibalas anggukan kecil oleh Hanan.

Hanan berlari kearah pintu masuk belakang perusahaan bersama Fero, asisten pribadi Kenan sekaligus sahabatnya sejak masih SMA dulu dan Arumi tau akan hal itu semua.

Arumi dan Kenan saling diam, masing-masing mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, masih bingung harus memulai percakapan dari mana, semuanya terlalu tiba-tiba untuk mereka.

"Kalo bapak tidak ada urusan lagi, saya kembali bekerja dulu ya"pamit Arumi yang langsung ditarik pergelangan tangannya oleh Kenan secara spontan.

"Aku belum menyuruhmu kembali"ucap Kenan yang menatap wajah Arumi lekat-lekat, sedangkan wanita itu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman seorang Kenan.

"Maaf, tapi aku ada pekerjaan"

"Akulah bosnya disini"ucap Kenan yang membuat Arumi terdiam seketika.

Mereka terdiam hingga beberapa saat, dan Arumipun duduk dibangku taman yang dekat dengannya, yang diikuti Kenan duduk disampingnya.

"Apa yang anda ingin bicarakan dengan saya, Pak Kenan?"ucap Arumi menekan nama Kenan dan berbicara lurus dengan tatapan kosong.

"Apa kamu yang menolong Hanan?"tanya Kenan yang bodoh dalam mencari pembahasan untuk mereka yang sudah lama sekali tidak bertemu.

"Iya, kalo cuma itu saya permisi dulu"ucap Arumi bangkit dari bangku yang didudukinya.

"Terima kasih"ucap Kenan, namun Arumi sama sekali tidak membalas ucapannya dan malah berjalan memasuki gedung perusahaannya.

...✴️...

Sepanjang rapat dimulai, pikiran Kenan sudah tidak berada di dalam ruangan yang memikirkan tentang desain pakaian terbaru yang akan dikeluarkan perusahaannya untuk dipasarkan disetiap Mall untuk edisi terbatas.

Kenan sesekali memijit pelipisnya agar dia bisa kembali ke dalam pembahasan rapat, tapi didalam pikirannya hanya ada wajah Arumi yang tersenyum kepada keponakannya dengan begitu lembut dan hangat, ditambah Arumi yang sudah berhijab sangatlah cantik dan menyejukkan hatinya.

"Kenan!"bisik Fero yang duduk didekat Kenan, menyadarkan laki-laki itu dari lamunannya yang sejak tadi senyum-senyum tidak jelas sepanjang rapat.

"Baiklah, rapat hari ini saya tutup. Saya tunggu kelanjutannya"ucap Kenan yang langsung berjalan ke luar ruangan rapat setelah membubarkan rapat yang membosankan menurutnya hari ini.

Saat Kenan memasuki ruangan kantornya, matanya membulat karena Hanan tidak ada didalam ruangannya, dan sepertinya Kenan tau dimana dia harus mencari keponakannya yang sangat menyebalkan sekaligus penolongnya.

"Mau kemana lo Ken?"tanya Fero yang melihat Kenan tidak jadi memasuki ruangannya, dan berjalan ke arah lift.

"Cari Hanan"ucap Kenan dengan santai, melanjutkan memasuki lift yang langsung diikuti Fero.

"Oh iya Ken, nyokap lo telfon gue tadi, bahwa besok siang lo harus makan malam sama anak temennya nyokap lo. Asik seorang Kenan akhirnya akan menikah!"ledek Fero yang mendapatkan tatapan tajam dari Kejam, yang membuatnya menutup mulutnya rapat-rapat.

Bagaiman mungkin seorang Kenan, laki-laki yang terkenal akan ketampanan, kesuksesan, dan kecerdasannya bahkan idaman semua perempuan, mengikuti perjodohan dan sudah keberapa kalinya Kenan selalu menolak bahkan bersikap dingin kepada wanita yang mendekatinya atau wanita pilihan mamanya.

Mata Kenan menangkap pemandangan yang sangat indah menurutnya, yaitu seorang wanita dengan balutan hijab sedang memangku keponakannya yang tertidur lelap dalam dekapan wanita yang sudah lama tidak dilihatnya itu.

"Kenan lu ga mungkin mau mengejar Arumi kembalikan?"ucap Fero yang melihat pemandangan Arumi memangku Hanan yang sedang tertidur dengan pulas dalam dekapannya. Bahkan Feropun menjadi saksi kisah cinta mereka saat masih SMA dulu.

Kenan tidak sama sekali menjawab, justru dia melangkahkan kaki hingga berdiri tepat disamping meja kerja Arumi berada, sedangkan Arumi yang mengetahui kedatangan Kenanpun menetralkan degup jantungnya yang sangat kencang.

"Kamu mencari Kenan ya?"tanya Arumi yang sama sekali tidak dijawab oleh Kenan, "Nih Hanan sedang tertidur, bawa dia agar bisa tertidur lebih nyaman"ucapnya.

"Fero bawa Hanan tidurin diruangan gue"ucap Kenan, Feropun dengan sigap mengambil Hanan dari pelukan Arumi untuk digendongnya.

"Gue duluan ya"ucap Fero yang langsung pergi membawa Hanan dalam gendongannya dari departemen Keuangan, tempat Arumi bekerja.

"Kamu ikut saya"ucap Kenan dengan nada perintah pada Arumi.

"Tapi.."ucap Arumi ragu yang melihat kearah Sila seperti meminta pertolongan.

"Aku duluan ke kantin ya Arumi"ucap Sila yang pergi keluar dari ruangannya dengan rekan-rekan kantor lainnya.

"Arumi"panggil Kenan yang akhirnya mau tak mau Arumi mengikuti jejak laki-laki tukang perintah yang menyebalkan itu.

Saat tiba diruangan khusus yang dekat taman perusahaanpun, mata Arumi terbelalak kaget dengan apa yang dilihatnya saat ini, yaitu makan siang dengan pemandangan taman belakang perusahaan yang cukup indah.

'Tidak mungkin dia akan mengajakku makan siang bersamakan?'batin Arumi yang terpaku dengan Kenan yang dengan santainya duduk dimeja makan itu.

"Jangan ge'er, aku hanya ingin kamu menemaniku makan siang. karena makan sendirian sangatlah membosankan"ucap Kenan yang masih mempertahankan gengsinya.

"Dengan senang hati jika tuan muda Kenan yang meminta"ucap Arumi yang langsung duduk dihadapan Kenan, karena itung-itung Arumi irit dalam pengeluaran makan untuk membiayai adiknya yang masih duduk dibangku sekolah.

*****

JANGAN LUPA KLIK LIKE YA! 🙏

JANGAN LUPA KLIK FAVOURITE! ❤

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YA!

TERIMA KASIH! 🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!