NovelToon NovelToon

CINTA SI PRIA ABSURD

Part 1

Disebuah kamar apartemen mewah seorang pria tengah terlelap dengan hanya mengenakan celana boxernya.

Tidur entah dengan gaya apa kaki sudah berada diatas bantal kepala menggantung ditepi ranjang dengan mulut menganga lebar.

Tring tring tring suara ponsel berbunyi mengusik sipemilik ponsel yang sedang menjelajahi alam mimpi

"engghh" bastian melenguh dan mencari ponselnya dengan meraba raba kasur dengan mata masih terpejam.

"wooy kurap onta " pekik seseorang dari sebrang sana, Tama sahabatnya si casanova cap teri julukan yang bastian berikan.

"kiyaaa" Bruuk tubuhnya ambuk nyungsep kebawah.

"lo kenapa teriak?"

"gue jatuh beg*"

"hahaha rasain lo, jam berapa ini woy? katanya mau bareng ketempat resepsi tata?"

Bastian mendongak dan melihat jam di dinding "masih jam segini elah"

"gue tunggu setengah jam kalau lo nggak nongol gue berangkat duluan"

"iya bawel" tut mematikan panggilan tersebut.

Setelah mandi bastian berganti pakaian, dia menatap wajahnya didepan cermin sambil menyisir rambutnya

Tiba tiba menyeringai "gue emang tampan" memuji tampilannya sendiri dan yang terakhir menyemprotkan parfum kesegala sisi tubuhnya.

"perfect" keluar dari dalam apartemen pergi menggunakan mobil sportnya.

Dijalan bastian melihat toko bunga dan akhirnya dia berinisiatif membelikan bunga untuk tata terlebih dahulu

"tring "pintu toko bunga berbunyi saat bastian masuk

"ada yang bisa saya bantu tuan?" sapa penjual

"berikan saya satu buket bunga lily" penjual dengan cekatan merangkai bunga tersebut dan setelah jadi bastian langsung membayar dan pergi dari sana menuju titik dimana tama menunggunya.

Skip sampai dihotel

"widih bunga buat siapa tuh?" tanya tama

"ya buat pengantin lah ya kali buat elo"

"hahaha ya siapa tau buat gue, ya sudahlah ayo masuk" bastian dan tama berjalan berdampingan, masuk kedalam menyerahkan undangan saat ditanya oleh petugas yang bertugas menanyakan undangan.

Kemudian mereka mengedarkan pandangan mencari orang yang mungkin mereka kenal, dan tatapan mata mereka berhenti dimeja bundar yang memperlihatkan sepasang suami istri yang terlihat tidak asing sedang mengobrol.

"ayo kita duduk disana dulu" ucap tama

"kuy lah"

Tanpa bertanya atau meminta izin mereka langsung duduk didepan pasangan suami isri yang terlihat serasi itu

"hai sweet couple" sapa bastian.

"hai jomblo ngenes" ucap valey sambil menyeringai, ya pasangan yang dia sapa adalah arsen dan valey sahabatnya.

"huwaaa kakak ipar jahat sekali"

"udah sih emang elo jomblo kok" tama ikut ikutan memperolok bastian

"kalian memang menyebalkan" berdiri dan mengambil bunga yang tadi dibawanya

"itu bunga untuk siapa?" tanya valey

"untuk mantan gebetan" jawabnya cuek dan berjalan kearah pelaminan

pfftttt valey menahan tawanya

"gue juga mau kesana" ucap tama dan langsung bejalan mengikuti bastian

"Selamat menempuh hidup yang baru ta" bastian menyerahkan buket bunga lili yang tadi dia beli dijalan

"terimaksih" menerima buket bunga tersebut

"kalau kamu tidak bahagia dengannya gue siap kok nampung elo ta" ucapan bastian sukses membuat bang victor geram , bastian yang sadar sedang ditatap tajam oleh bang victor kemudian nyengir kuda lalu memeluk tubuh bang victor

"selamat ya bang, jangan galak galak dong gue cuma becanda tadi"

Sekarang gantian tama yang menyalami bang victor dan tata" selamat ya bang semoga selalu bahagia dan jangan dengarkan orang gila itu dia" menunjuk bastian yang sedang memberengut kesal

"sialan lo tam"

"terimakasih tam dan silahkan nikmati pestanya" tama mengangguk dan menarik bastian supaya turun dari atas pelaminan

"ternyata menyenangkan menggoda bang victor" batin bastian lalu menoleh dan mengedipkan sebelah matanya kearah tata "kutunggu jandamu ta"

Saat bang victor melototkan matanya dan hendak mengejar bastian langsung melarian diri dan menuju kerumunan tamu, tama sampai geleng kepala melihat tingkah bastian.

"ternyata bang victor mengerikan juga, tapi sungguh ini begitu menyenangkan" berjalan dengan masih tertawa

"hahaha" bastian terus saja tertawa dan saat sudah sampaipun masih saja tertawa

"apa yang lucu?" tanya valey

"apa lagi kalau bukan membuat marah bang victor" ucap tama

"ish ish ish dasar jomblo nggak ada akhlak"

"ih kakak ipar jangan keras keras dong, gue malu tau"

"hahaha malah gue berniat ngumumin dengan microfon supaya semua orang tau kak bas adalah jomblo"

Bastian hanya mengerucutkan bibirnya karena kesal .

part 2

Setelah lelah berdebat dengan istri sahabatnya bastian menghampiri pelayan yang membawa minuman, dia merasa haus setelah meladeni omongan dari valey yang tidak berbeda jauh darinya.

Bastian meminumnya perlahan, sudut matanya menangkap seorang gadis yang duduk di meja pojok sendirian, terlihat tatapan matanya seperti tidak menyukai suasana pesta, meletakkan gelas kosong tersebut dan berjalan mendekat.

"ternyata jauh lebih cantik saat melihatnya dari dekat" batin bastian

Gadis tersebut sadar sedang diperhatikan seseorang langsung menoleh bastian langsung tersenyum tapi bukannya membalas gadis tersebut menatapnya tajam serta terlihat pandangan matanya menilai pemuda dihadapannya lalu tersenyum sinis.

"aish kenapa kamu memandang sinis diriku?" tanya bastian tapi sama sekali tidak dibalas,dia hanya memutar bola matanya mengalihkan pandangannya kearah lain, bastian menghela nafas lalu duduk didepan gadis tersebut.

"kamu datang sendiri?"

"apa salah satu mempelai temanmu?"

"boleh kah kita berkenalan?" tanya bastian beruntun tapi tidak ditanggapi olehnya.

"bisakah anda pergi,! anda sangat mengganggu" ucap ketus gadis cantik tersebut

Bastian memberengut kesal karena baru kali ini dia diusir oleh seorang gadis "ck menyebalkan" gumam kecil bastian

"tapi paling tidak kita berkenalan dulu"

"pergi ! "

"kenapa? bukannya kamu sendirian? aku hanya ingin menemanimu saja"

Memberengut kesal gadis tersebut berdiri hendak pergi dari sana, bastian mencekal tangannya

"lepas. !" mengempaskan tangan bastian yang lancang menyentuh lengannya

"oh come on girl, aku hanya mengajakmu berkenalan kenapa kamu galak sekali?"

Dengan tatapan sebalnya dia pergi begitu saja.

"menarik sekali, gue suka yang galak galak menggemaskan seperti itu" batin bastian lalu kembali kemeja yang diduduki oleh sahabatnya dengan wajah yang ceria.

"kenapa lo senyum senyum sendiri?" tama menegurnya karena sedari tadi bastian diam saja dan selalu senyum senyum sendiri setelah pergi.

"gue--"

Valey dan tama sangat penasaran hingga mereka menatap bastian dan menunggu ucapannya

"nungguin ya? hahaha" mereka memicingkan bibirnya karena kesal.

"aaaa gue jatuh cinta" pekik bastian.

Tama dan valey sampai membuka mulutnya saling tatap lalu tertawa bersama, arsen yang juga berada disana tidak memberi respon apapun.

"kenapa kalian tertawa?"

"lucu saja, lo baru saja pergi tiba tiba berjalan kemari dan mengatakan jatuh cinta lo lagi ngelawak ya?" ucap tama disela sela tawanya.

"gue beneran jatuh cinta tau, dia sangat cantik" ucapnya dengan mata berbinar, hatinya berbunga bunga padahal tadi tidak ada kesan manis sama sekali, yang ada dia hanya dicueki dan ditatap tajam oleh gadis tersebut.

Tama dan valey kembali saling tatap lalu menoleh kearah bastian yang terlihat merona sambil senyum senyum sendiri seperti orang gila.

"apa jatuh cinta menurunkan tingkat kewarasan?" tanya valey

"gue pernah jatuh cinta tapi tidak segitunya" jawab tama

"emang elo pernah jatuh cinta?"

"ya pernah lah, buktinya kalau gue dekat dengan pacarku adik gue selalu merespon"

Valey memutar bola matanya jengah" itu bukan cinta tapi nafsu, ihh nggak banget gue ngobrol denganmu kak" menatap jijik wajah tama saat membahas sesuatu yang intim.

"kenapa kalian malah berdebat, diam kenapa sih gue sedang membayangkan wajah cantiknya"

" siapa namanya?" tanya tama

"gue nggak tau"

"hahaha lo aneh tau kak, bisa bisanya lo nggak tau nama wanita yang elo sukai"

"tadi gue berusaha berkenalan tapi dia melengos masam lalu gue ditinggal pergi"

"pfffttt" valey dan tama menahan tawanya supaya bastian tidak berhenti bercerita.

"tapi jangan bilang bastian tampan kalau dalam dua jam kedepan gue tidak mengetahui tentangnya" ucapnya sambil menyeringai.

"ini awal kebucinan elo bas, lo sering ngatain arsen bucin dan gue pastikan sebentar lagi elo lebih parah darinya" ucap tama sambil mengangkat dagunya kearah arsen, arsenpun menyeringai kearah bastian tapi yang ditatap menatap sebal kedua sahabatnya tersebut.

part 3

Pesta telah usai bastian langsung pulang menuju mansion tiger white mengingat disana semua koleksi komputer canggihnya berada meski diapartemen ada tapi di sana jauh lebih lengkap, dia berniat mencari tahu gadis tadi, gadis cantik yang telah mencuri perhatiannya.

Duduk didepan komputer, jari jarinya dengan lincah menari diatas keyboard, dia adalah seorang hacker profesional untuk mengetahui profil orang yang dia inginkan adalah hal yang sangat mudah.

"dapat"

"Grizelle jovanka seorang mahasiswi jurusan menegement bisnis " tersenyum menyeringai

"kamu milikku sayang" kembali menyeringai lalu tertawa sambil terus menatap foto dari gadis tersebut.

"hahahaha"

Bastian menghentikan tawanya saat merasakan benda jatuh tepat diatas kepalanya , sebuah hodie menutupi hampir semua wajah tampan bastian

"gue buta, lontong. . lontong. . ." gelagapan melambaikan tangannya kearah kedepan dengan gaya alay nya.

"nggak usah becanda deh" ucap tama

Menyingkirkan hodie tersebut dan menyeringai kearah tama "ck nggak usah senyum kaya gitu deh, takut gue" tama bergidik

" lo ngapain sih mengganggu kesenangan orang ?"

Mata Tama menangkap sebuah foto di layar komputer "oh jadi ini gadis yang elo taksir?" Bastian mengangguk

"lumayan"

"dia sangat cantik, gue akan mendapatkannya !" menatap wajah cantik gadis tersebut secara intens.

"dia nolak elu kan tadi?"

"dia milikku ! dan harus menjadi milikku meskipun dia menolak sekalipun! " menatap tajam tama

"dasar psyco ! " memutar bola matanya jengah

"tam bantu gue ya ya ya" tersenyum kearah tama,secepat kilat dia mengubah raut wajahnya.

"usaha sendiri !"

"elaah tam, lo yang paling mengerti wanita, mau ya? mau ya?" mengejar tama yang berjalan kearah luar sembari menggoyangkan lengan tama.

"minggir ih" melepaskan cekalan dan berjalan menuju mini bar di lantai itu mengambil botol wine di atas rak dan duduk diatas sofa, bastian masih mengekorinya.

Menuangkan salah satu koleksi wine mahal tersebut ke dalam gelas "apa?" menyernyit saat melihat bastian masih memperhatikannya.

"ayolah tam, bantu sahabat elo yang tampan ini"

"bantu apa?"

"nggak usah pura pura bodoh,bodoh beneran ma*pus lo !" menatap sinis.

"satu mobil seri terbaru yang baru di louncing kemarin" sigila mobil sedang ngelunjak

Bastian berubah masam "ayolah bas duit segitu kecil lah buat elo"

Bastian adalah salah satu pebisnis yang sukses,seorang CEO dibidang perhotelan dia sudah memiliki beberapa hotel besar diberbagai kota besar dan masih banyak lagi usaha yang dia miliki , meski dia seorang yang sangat sukses tapi masih bisa bersantai karena mempercayakan pekerjaannya kepada orang kepercayaannya, sesekali berangkat bekerja hanya untuk meting atau meninjau hotelnya saja meski jarang berangkat dia selalu mengerjakan pekerjaannya dirumah.

"deal?" tanya tama sambil mengangkat tangannya

Berfikir sejenak " deal" dia menyalami tama sambil tersenyum.

"ceritakan tentang dia"

"namanya Grizelle jovanka" baru menyebut namanya saja bastian sudah membuatnya bahagia lalu tersenyum dengan rona merah dipipi.

"ya Tuhan bas baru menyebut namanya saja elo sudah sesenang itu?" tama menggelengkan kepalanya sambil tertawa

"diam lo ! "

"hahaha lanjutkan" menenggak minuman yang sudah dia tuang kedalam gelas.

"dia salah satu mahasiswi universitas Y"

"berapa usianya?"

"19 tahun"

"waah pedofil. . lo emang demennya daun muda ya hahaha"

"mulutnya minta tabok ya? dari pada elo demennya sama tante tante" ucapnya kesal.

Tama ikut memberengut kesal "mana ada tante tante cantik gitu kok"

"pacar pacar elu itu kayak tante tante, cantik gara gara dempul lima senti cih, gue yakin setelah dihapus tuh make up wajahnya ancur hahaha"

"sialan lo ! nggak gue bantuin nih" beranjak dari sofa berjalan menuju kamarnya

"ehh jangan ngambek dong tam, kayak anak gadis saja" mengejar tama

"lo menyebalkan "

"maaf maaf, pacar pacar elo cantik kok sumpah"

"hoeek" batin bastian muntah setelah mengatakannya.

"besok gue bantuin sekarang gue mau tidur" brak menutup pintu kamar dan hampir saja hidung mancung bastian terbentur

"ah selamat,kalau sampai hidung gue lecet gue pastikan kepala elo botak tam" gerutu bastian lalu menuju kamar nya yang masih satu lantai dengan kamar tama, dia juga merasa lelah ingin beristirahat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!