Rasanya seperti mimpi saja,bertemu dengan seseorng yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.Antara bahagia dan tidak percaya.
Ya Allah jadi inilah rasanya? kenapa baru sekarang aku di pertemukan dengan ayahku?
puluhan tahun tidak pernah ada kabar,dan sekarang beliau ada di hadapanku. (ucapku dalam hati).
"Minar" ya itulah namaku.
"Apakah kamu mau ikut bersama ayah?"kata ayah.
"Kemana yah? karena saat ini aku sudah bekerja"jawabku.
"Ikutlah pulang sama ayah,di sana nanti kamu akan ayah sekolahkan".
"Maafkan Minar yah,tapi Minar tidak bisa,di sini nenek pasti akan sedih jika Minar pergi."
Sejak umur 3 tahun Minar memang tinggal bersama neneknya.Ibunya sudah meninggal ketika melahirkan adik laki-lakinya.Hingga sang ayah membawa Minar ke tanah Jawa ke rumah orangtuanya.
Tanah Jawa dimana dia di besarkan,tanpa kasih sayang dari orangtuanya.
Meski demikian tidak membuatnya berkecil hati ataupun sedih berkelanjutan.
Hidup akan terus berjalan,dan masa depan yang akan menjadi tujuannya.
"Tapi ayah ingin bersamamu nak,sekian lama berpisah saat bertemu kamu tidak ingin ikut bersama ayah."
Rasanya bagai di remas-remas Minar mendengar penuturan ayahnya,kemana saja sang ayah hingga puluhan tahun semenjak mengantar kan ku kesini tidak ada kabar berita,meski hanya sekedar menanyakan keadaanku.Dan sekarang,tiba-tiba hadir kembali,dengan mudahnya ayah mengatakan itu,ucap Minar dalam hati
"Maaf yah,kalau aku ikut ayah bagaimana dengan nenek? tidakkah nenek akan sendirian?
lagi pula aku sudah bekerja yah,aku sudah nyaman tinggal di sini maafkan Minar yah".
"Baiklah kalau itu keinginanmu,tapi ayah benar-benar kecewa padamu Minar",kata ayahnya dengan lesu.
Setelah mendengar penuturan sang ayah,Minar berlalu begitu saja,rasa sesak di dadanya begitu sangat menyiksa.
Dia yang merindukan sosok orangtuanya dan ketika rindu itu terobati,seakan obat rindu itu kian menyanyat hatinya.
Keesokan harinya.
"Yah,Minar pamit mau berangkat kerja dulu,"kata Minar.
"Jadi benar kamu tidak ingin ikut ayah nak?"tanya sang ayah.
"Sekali lagi Minar minta maaf yah."
"Baiklah,berhati-hatilah nak"pesan ayahnya.
"Ayah hari ini juga akan kembali ke pulau S,maaf kan kesalahan ayah nak,maafkan juga kesalahan ibu tirimu,karena baru sekarang ayah datang menemuimu,"tutur sang ayah dengan nada penyesalan.
"Sudahlah yah,ayah hati-hatilah di jalan.Kabari Minar jika ayah sudah sampai d sana nanti."
Mereka pun akhirnya berpisah kembali,Minar melanjutkan kembali hidupnya dengan sang nenek dan bekerja seperti biasanya.
3 hari kemudian Minar mendapatkan kabar bahwa sang ayah sudah sampai di tempat tujuan.Hari demi hari pun berlalu,sang ayah kembali tidak ada kabarnya.
2 tahun kemudian.
Ponsel Minar berdering,"kring..kring..kring."
"Hallo Minar, ini ayah bagaimana kabar kamu nak?"tanya sang ayah dalam telfon.
"Ayah?"tanya Minar balik".
"Iy nak,ini ayah.Ada hal penting yang ingin ayah bicarakan saat ini juga,"kata ayahnya.
"Deg."
...,..........................................................................
BERSAMBUNG.
.........
Kira-kira,ada apa ya?
Apakah ayah akan membawanya?
Atau akan ada perjodohan?
atau
atau
atau...
............................................................................................................
.
.
Suara autor.
Assalamualaikum....hello yaayaaanggg....salam kenal yaacchhhh...di novel perdana akuuuhhh jngan lupa tinggalkan jejak kalian dngan...
LIKE and coment....kritikan kalian akan mmbangun novel saya lbih baik lg...maklum masih dalam tahap belajar...tp saya akan usahakan yg terbaik agar novel ini lbih baik lg....jangan lupa jadikan favorit yacchhhh...wasalamualaikum...😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉
maaf tulisannya amburaduulll....😚😚😚😚😚*
😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚
"Deg."
"A ada apa yah?" Minar menjawab dengan tergagap.
"Maafkan ayah nak,ayah sedang sakit selama 2 tahun ini.Dan anehnya,dokter mengatakan tidak ada penyakit apa-apa,"kata sang ayah.
"Jadi selama ini ayah sakit? kenapa ayah tidak bilang sama Minar? terus sekarang ayah gimana,ada di rumah sakit atau di rumah? terus sudah makan apa belum?"rentetan pertanyaan yang ingin ia ketahui.
"Kenapa ya Allah,ada apa ini? kenapa di saat hamba bisa komunikasi kembali dengan ayah,malah mendapat kejutan seperti ini?"ucap Minar dalam hati.
"Ayah di rumah nak,tadi ayahmu minta paksa pulang,katanya tidak mau ngrepotin ibu,"ibu tiri Minar memberi penjelasan.
"Terus ayah bagaimana bu? mau makan apa tidak?terus kalau terjadi apa-apa bagaimana?"tanya Minar lagi.
Minar pun bingung,baru saja dia bekerja belum ada 1 bulan.Mana mungkin bisa membantu biaya rumah sakit sang ayah.Gajinya saja hanya 300rbu perbulan.
"Tenanglah nak,ayah baik-baik saja.Doakan saja ayah cepat sembuh" ucap sang ayah berusaha menenangkan anaknya.
"Tapi yah".
"Sudahlah nak,ayah baik-baik saja".
"Baiklah yah,semoga ayah cepat sembuh.Makan yang banyak ya yah,biar sehat kembali".Minar berkata sambil menahan isak tangisnya.
Sedangkan kondisi ayah Minar sendiri saat ini sangatlah serius,setiap kali makan,beliau selalu memuntahkannya.semua isi perut keluar bercampur dengan darah kehitaman.
Hanya saja sang ayah tidak menceritakan pada anak gadisnya,karena beliau tidak ingin membuat kesedihan yang mendalam untk anaknya itu.
Di sebuah kamar,terlihat Minar sedang menjalankan sholat maghrib.Seusai menjalankan sholatnya,dia memanjatkan doa untuk sang ayah.
"Ya Allah,berikan yang terbaik untuk ayahku.meski hamba jauh,hamba tahu jika ayah sedang kesakitan,berikan lah mukzijat mu ya Robb".
Keesokan harinya.
Saat ini Minar sedang kesal,perasaannya mulai tidak tenang.Sudah dari tadi pagi ia menelfon ayahnya,tapi tidak di angkat-angkat.Hingga pada saat ia akan makan,terdengar dering telpon dari ponselnya.
"Assalamualaikum,ayah kenapa dari tadi pagi tidak di angkat waktu Minar telfon? bagaimana dengan keadaan ayah? sudah sehat kan? sudah makan belom yah? dan obatnya jangan lupa di minum rutin ya yah!" terus......
"Sayang,rentetan pertanyaan Minar di sela oleh ibunya .Waalaikumsalam,sambil menahan isak tangis".
"Buuuu,kenapa ibu menangis? mana ayah? apakah sudah makan? ayah baik-baik saja kan bu.pertanyaan sama yang Minar berikan kepada ibu sambungnya.
"Maafkan ibu sayang,Maafkan ayahmu".Kata ibunya dengan suara parau.
"Maksud ibu apa? kenapa pertanyaanku tidak di jawab? ada apa bu?"tanya Minar kembali.
"Yang sabar ya nak,ikhlaskan. Allah sudah mengambil ayah nak,ayah sudah di panggil oleh sang maha kuasa.Ayah sudah tenang di sana.Ibunya mengatakan dengan air mata yang mengalir.
"Pyar",seketika hp nya terlepas dari genggamannya.
Apakah ini mimpi ya Allah? kenapa dalam sekejap semua jadi seperti ini? pertemuannya dengan sang ayah 2 tahun yang lalu, benarkah itu yang pertama dan terakhir kalinya?
Kebahagiaan sesaat saat bertemu dan kehancuran dalam sekejap mendengar kepergian sang ayah.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa",Minar berteriak sekeras kerasnya.
Teman kerja Minar semuanya tentu sangat terkejut mendengarnya.
"Ra,tolong izikan saya pada pak bos ,aku izin untuk beberapa hari",ucap Minar pada Rara temannya.
"Ada apa nar? kenapa mendadak sekali"tanya Rara.
"Ayahku meninggal ra,aku pergi dulu yaaa"ucap Minar.
"Nar"teriak Rara.
Belum sempat Rara berkata Minar sudah menghilang dari hadapannya.
"Semoga kamu di beri ketabahan nar,Allah sangat menyayangimu,ucap Rara dalam hati".
Sesampai nya dirumah,ternyata sudah ramai dengan banyak tetangga yang berdatangan.
"Nenek,panggil Minar perlahan".
"Sayaang,ayo masuklah.Yang ikhlas ya nak.Ucap nenek,bibi,beserta bude bersamaan".
"Kenapa,kenapa takdirku begini nek,bi,budhe?apakah Allah membenciku? sakit,sakit sekali rasanya dadaku ini bi".
Semua keluarga hanya bisa menangis,tidak mampu berkata apapun.terutama bibinya yang sangat dekat dengan Minar.
"Bi,aku ingin melihat ayahku untuk terakhir kalinya.Ayo bi kita kesana, hiks..hiks..hiks.
Aku ingin memandikan ayahku,ingin melihatnya d tempat istirahat terakhirnya."Bi,Minar mohon antar Minar ya bi.
Hanya terdengar tangisan dari semua orang yang hadir di situ.
...........................................
bersambung....
.
.
.
.
.
.
autor
Assalamualaikum
mohon dukungannya teman-teman
dengan cara
LIKE
COMENT
kasih 🌟5 yaaa😉😉😉
jangan lupa vote nya....
wasalamualaikum.
Hanya terdengar tangisan dari semua orang yang hadir di situ.
Sang bibi pun tidak kuasa mendengar tangisan keponakannya.
"Nak,perjalanan kita hingga tempat tujuan itu tidak dekat,butuh waktu 3 hari sayang.Dan selama itu apakah kamu tidak kasihan, jika ayahmu tidak segera di kebumikan? keluarga kita yang di sana pun tidak setuju, jika harus menunggu selama itu,doakan saja sayang".Bibi nya berusaha memberi nasihat.
"Tapi bi,aku belum sempat melihat ayahku untuk terakhir kalinya bi.Hiks...hiks...hiks.
"Sayang,tidak baik menunda pemakaman.Lebih cepat lebih baik.apakah kamu tidak kasihan pada ayahmu".Bibi berusaha memberi nasihat kembali untuk keponakannya itu.
"Baiklah bi,aku akan berusaha mengikhlaskan ayah.Hiks..hiks..hiks".
Minar mencoba untuk mengerti.
"Anak pintar,sekarang mandi dan beristirahatlah,setelah maghrib nanti akan ada acara yasin tahlil.Kamu harus persiapkan dirimu".Titah bibi Minar".
"Baik bi".Jawab Minar.
Minar pun menurututi perkataan bibinya.Setelah mandi,dia merebahkan diri di sebuah tikar di dalam kamarnya.Tak terasa air matanya mengalir lagi mengingat pertemuan singkatnya dengan sang ayah.
"Maafkan kesalahan Minar yah semoga ayah tenang di alam sana"ucap Minar lirih.
"Terima kasih ya Allah,setidaknya aku pernah bertemu dangan beliau.Bisa tahu bagaimana wajahnya,senyumnya,alhamdulilah.
Ampuni dosa-dosanya ya Robb.Terimalah amal ibadahnya,tempatkan beliau di antara orang-orang yang shaleh,aamiin".Doa Minar dalam hati.
Lama kelamaan Minar pun ketiduran,dan di dalam mimpi ia pun seperti memandikan jenazah sang ayah.Dan anehnya,ia seperti mendengar suara ayahnya.Padahal mulut dalam keadaan tertutup."Sudah ya nak,janganlah menangis lagi!ayah pamit".Itu adalah pesan ayahnya saat ia memandikan beliau.
Seketika ia pun terbangun dari mimpinya dengan aliran air mata.
"Yah",ucap Minar lirih.
"Minar,ayoooo keluarlah,sebentar lagi maghib,,suara nenek memanggilnya.
Saat ia keluar di lihatnya masih begitu banyak orang yang bertakjiah,Minar pun ikut membantu menyiapkan segala sesuatunya.
Beberapa saat kemudian.
Tamu-tamu berdatangan,mereka semua bersiap membuka acara yasin tahlil yang di pimpin oleh pak ustadz.
Ketika pembacaan pertama d ucapkan oleh pak ustadz.
"Yaasiin..wal qur-aanil hakiim".
Begitu terasa di hati Minar,rasanya sesak.hingga lolos begitu saja air matanya.
Sungguh Minar tak kuat mendengarknnya,terasa begitu pilu.
Ia pun pergi masuk ke dalam kamarnya,tangis nya pun pecah.
Tak menyangka sosok orang yang ia rindukan kini telah dikirimi doa lewat surat Yasin.
Minar pergi mengambil wudhu untuk menenangkan dirinya,kemudian sholat."Alhamdulilah,hanya dengan bersujud dan mengadu padaMU yaa Robb,hatiku jadi lebih tenang".Doa Minar pada yang maha kuasa.
Selesai sholat Minar keluar lagi di tempat duduk nya tadi.Bibi yang melihat kedatangan Minar segera menyambutnya.
"Sayang,duduklah".Titah bibi.
Minar pun mengangguk.
"Nak kuatkan hatimu,doakan ayahmu lewat doa-doamu,bukan tangismu.
Ayahmu akan sedih jika melihatmu seperti ini,nasihat bibi".
"Iy bi,Minar akan berusaha kuat"ucap Minar.
Dan ketika Minar mendengar kembali bacaan Yasin,air matanya lolos kembali.
"Ya Allah,kuatkanlah hambaMU ini"doa Minar dalam hati.
Dengan sekuat tenanga Minar berusaha menahan air matanya agar tidak lolos kembali.
Acara Yasin tahlil selesai,ada yang sebagian pulang,ada juga yang masih tinggal.Mereka yang masih tinggal, berbincang-bincang dengan keluarga besar.
"Bi,Minar masuk kamar dulu ya"pamit Minar.
"Baiklah,istirahatlah nak"titah bibi nya.
Saat Minar mau merebahkan tubuhnya di tikarnya yang setia,tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Di lihatnya,tidak ada nama pemanggil,hanya nomor yang tidak dia kenal.
Hingga 2 kali panggilan,barulah ia mengangkatnya.
"Assalamualaikum,siapa ya?" tanya Minar.
"Waalaikumsalam,mbak Minar."suara seseorang dari dalam telefon.
....................................................................................
.
.
.
.
Bersambung.....
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!