Namaku Puput Pramesti
Usiaku 23 tahun
Bekerja di perusahaan yang bernama Pramana Grup.
Aku mempunyai keluarga besar di kampung yang terdiri dari ibu,ayah dan tiga adik.
Mereka adalah:
Fajar berusia 22 tahun.
Tirta berusia 18 tahun.
Bunga berusia 13 tahun.
Kami memang keluarga yang cukup terpandang,tapi hidup kami sederhana,memang inilah didikan ayah, Beliau tidak mau kami menjadi anak manja yang bisanya mengandalkan orang tua.
Jabatanku di perusahaan adalah bagian pemasaran,oleh sebab itu aku banyak memiliki media sosial untuk tujuan promosiku.
Bosku/CEO di kantor bernama David Reno Pratama.
Usia 27 tahun.
David memiliki asisten bernama:
Raka berusia 27 tahun.
***
"Put",panggil seseorang dari belakang.
"Eh,Ira",jawabku sambil menoleh ke belakang.
"Nanti makan siang di cafe Cinta yuk put",ajaknya kepadaku.
"Ok",jawabku lalu tersenyum.
Kami pun berpisah karena memang kami tidak satu ruangan,Ira di bagian keuangan sedangkan aku di bagian pemasaran.
Jam istirahat pun tiba,aku yang membereskan mejaku tiba tiba di panggil oleh asisten bos.
"Selamat siang Puput,maaf kamu dipanggil pak David"ucapnya sopan dengan sedikit cool.
"Selamat siang pak Raka,ada urusan apa ya pak,kenapa saya di panggil"?tanyaku pada pak Raka.
Aku yang heran pun sedikit takut,
jangan jangan aku melakukan kesalahan??atau lainnya??
Aku pun bermonolog dengan diriku sendiri.
"Mohon maaf saya tidak tau,"jawab pak Raka.
Kami pun melangkahkan kaki menuju ruangan pak David tapi sebelumnya aku mengirim pesan untuk Ira dulu memberi tau kalau tidak jadi makan siang bersama.
Setibanya di depan ruangan pak David,pak Raka mengetuk pintu dan masuk setelah itu baru keluar dan menyuruh saya masuk.
"Silahkan put",ucapnya mempersilahkan masuk
Aku yang hanya mengangguk dan tersenyum pun mulai masuk ruangan pak David.
Selama bekerja diperusahaan ini,ini ketiga kalinya aku masuk ruangan presdir,ruangannya sungguh besar dan nyaman,apalagi aroma ruangan yang menurutku seger banger ntah pengharum ruangan merk apa yang digunakan.
"Selamat siang pak",ucap ku dengan sopan
"Siang put",jawabnya.
"Silahkan duduk",katanya sambil mempersilahkan aku duduk.
Aku pun duduk di sofa,dan langsung di susul pak David.
Rasanya agak gugup duduk bersebelahan dengan pak David,rasanya jantungku mau copot.
"Begini karena kerja mu sangat bagus,aku mempromosikan dirimu menjadi manager pemasaran,semoga dengan jabatan barumu kamu lebih giat bekerja dan loyalitas terhadap perusahaaan",ucapnya dengan tersenyum,
"Bapak mengangkat saya menjadi manager pak,saya tidak salah dengar kan!",ucapku tak percaya dengan sambil menatap pak David
"Iya put,kamu pantas mendapatkannya",,katanya dengan gaya coolnya.
Aku yang sangat senang langsung memeluk pak David,Pak David hanya terdiam saat aku memeluknya.
"Maaf pak maaf,saya sangat senang sehingga tidak bisa mengontrol diri"
Ucapku malu sambil menundukan kepala.
"Tidak apa apa Put",jawabnya santai sambil tersenyum.
"Rasanya aku ingin menghilang dari ruangan pak David,andai saja aku punya ilmu menghilang, sekarang juga aku pun ingin menggunakannya",batinku dengan nyengir.
"Apa ada lagi yang dibicarakan pak,kalau tidak ada saya ijin kembali ke ruangan saya",kataku menahan malu
"Mulai besok kamu pindah ke ruangan baru mu,biar Raka yang menunjukan ruangan barumu",ucap pak David dengan cool
"Iya pak terima kasih,
kalau begitu saya pamit pak",ucapku sambil beranjak dari sofa dan menuju pintu
Aku pun sangat senang sehingga berjalan sambil senyum senyum sendiri.
setelah tiba di ruanganku,ada roti di meja dan tea kemasan botol ntah siapa yang memberikannya.
"Dari siapa ya"?gumamku
"Ah,bodoh amat aku makan saja lagian udah di taruh di meja ku",batinku dengan tersenyum
Setelah selesai makan siang,aku pun kembali bekerja,waktu pun berlalu tak terasa sudah pukul lima,tapi pekerjaaan ku belum selesai,akirnya aku pun lembur.
"Akirnya selesai juga",kataku sambil membereskan ruangan ku.
Prok prok prok bunyi sepatu,aku pun takut karena memang suasana kantor sudah sepi.
"Put",panggil seseorang.
"Eh!bapak ada apa pak",tanyaku.
"Pulang bareng yuk,biar saya antar!ini sudah larut banget,jawabnya sambil melihat jam tangannya.
"Saya bawa motor sendiri pa",kataku menolak
"Lebih baik motornya di taruh dikantor,mari saya antar",pintanya.
"Nanti saya malah merepotkan pak",tolakku.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau",ucap pak David kecewa lalu pergi meninggalkanku
Aku pun menuju parkiran untuk mengambil motorku,setelah itu langsung cap cus pulang ke kontrakanku,jaraknya lumayan jauh butuh 25 menit perjalanan dengan kecepatan rata rata 60km/jam.
Tiba tiba ada yang menghentikan aku,
sungguh aku sangat takut apalagi jalanan sudah sepi.
"Bagaimana ini,ya allah tolonglah hambamu ini," batinku.
Para preman itu menodongkan pisau kepadaku,"tinggalin motor dan dompet kamu,"ucapnya dengan berteriak.
Karena aku takut mereka menyakitiku akhirnya aku menyerahkan kunci motor.
"Mana dompetnya,"ucapnya kasar dan langsung merampas dompetku.
Mereka membuka dompetku dan langsung mengambil uangnya setelah itu membuang dompetku.
Beberapa saat kemudian mereka pun pergi membawa motorku.
Aku pun mengambil dompet yang di buangnya.
"Untung mereka hanya mengambil uangnya saja sehingga kartu identitas dan kartu lainnya aman,,"gumamku.
Aku pun berlari karena takut ada preman lagi,jarak kontrakan sudah hampir dekat.
Setelah sampai aku langsung mandi dan berbaring di tempat tidur.
"Nyesel aku,kenapa tadi menolak ajakan pak David,andai menurut kata katanya motor dan uangku tak diambil orang,,"gumamku sambil menangis.
Karena lelah menangis aku pun tertidur,tak terasa hari sudah pagi.
Aku pun bersiap kekantor,setelah sarapan aku memesan taxi online.
Setelah di kantor aku pun langsung keruanganku,disana sudah ada pak Raka.
"Mari put,saya tunjukan ruangan kerja kamu yang baru,"ucapnya kepadaku.
"mari pak,"timpalku.
Kami pun menuju ruang kerjaku yang baru,Pak Raka membuka pintu dan mempersilakan aku masuk.
"Semoga betah dengan ruanga barunya Put" katanya.
"Terima kasih pak,"kataku.
"Saya tinggal dulu ya Put,,"katanya berjalan keluar ruangan.
Aku pun kembali ke ruangan lamaku dan mengambil semua berkas berkasku.
Waktu asik beres beres Ira menghampiriku.
"Put,selamat ya?kamu diangakat jadi manager" ucapan selamat dari Ira.
"Terima kasih ya Ir?"kataku sambil memeluk Ira.
"Traktir dong Put,"rengeknya.
"Maaf Ir,gimana kalau traktirnya pas gajian,aku habis terkena musibah,"kataku sambil menundukan kepala dengan mata berkaca kaca.
"Lo!memangnya kenapa Put?apa yang terjadi?"tanyanya dengan agak keras.
"Semalam aku dihadang preman,motor dan semua uangku di ambil mereka,"jawabku sedih.
"Tapi kamu gak apa apa kan?udah lapor polisi apa belum??kok bisa kamu dihadang???"celotehnya dengan wajah khawatir.
"Semalam aku pulang larut,saat melewati jalanan sepi mereka menghadangku,
nanti sepulang dari kantor aku akan buat laporan kehilangan,,"ucapku dengan air mata meleleh.
"Sabar ya Put,kalau butuh uang jangan sungkan ya?"hibur Ira.
Ira pun kembali keruangannya,tak jauh dari sana ada pak David yang tidak sengaja mendengar obrolan ku dan Ira.
"Put,keruangan saya,"suruhnya kepadaku.
Aku pun mengikuti pak David dari belakang,semua mata karyawan tertuju kepadaku,ntah apa yang mereka pikirkan karena pak David adalah tipe Bos yang dingin seperti es di kutub selatan,tidak mungkin memanggil staff sepertiku secara langsung,biasanya akan menyuruh asistennya,selain itu dia juga tempramen membuat kesalatan sedikit tiada ampun namun itulah yang membuat para karyawannya disiplin.
Setelah diruangannya dia mempersilahkan aku duduk di sofa.
Dia pun mengambil sesuatu di laci mejanya,selain itu dia juga mengambil sebuah amplop coklat.
"Ini buat kamu",ucapnya sambil memyodorkan kedua benda kecil tersebut.
"Apa ini pak",tanyaku bingung.
"Ini kunci mobil dan tips buat kamu,"jawabnya.
"Tapi kenapa saya di beri mobil dan tips pak??"tanyaku lagi.
"Itu inventaris buat kamu Put,"jawabnya.
"Terima kasih pak,"ucapku dan lagi lagi aku pun memeluk pak David.
Sungguh aku tidak sengaja melakukannya,mungkin karena senang yang luar biasa,kemarin aku kehilangan motor dan sekarang Tuhan mengganti dengan yang lebih baik.
"Maaf pak,maaf.."ucapku malu.
"Dua kali put,seharuse aku lebih sering sering mengasih surprise supaya kamu sering memelukku,"ucapnya sambil tertawa.
Aku yang sudah seperti kepiting rebus pun pamit mengundurkan diri.
"Bodoh..bodoh,kok bisa gak kontrol sich,,"gumamku sambil menuju ruangan untuk mengambil berkas berkas dan langsung menuju ruangan baru.
Jam makan siang pun tiba,aku keluar dari ruanganku untuk makan siang,
tiba tiba dari arah belakang ada yang memanggilku.
"Put..."panggilnya.
"Iya,"jawabku sambil menoleh.
Aku pun kaget ternyata pak David yang memanggilku.
Dengan gaya cool nya dia mendekat ke arahku
"Makan siang bareng yuk"ajaknya,yang kini posisinya berada tepat di depanku
"Iya pak," aku pun menerima ajakannya karena tidak berani menolak,lebih tepatnya tak bisa menolak ajakan bos super cool.
"Biasanya kamu makan siang dimana?"tanya pak David
"Saya biasanya makan siang di cafe Cinta pak, kalau gak gitu di resto pojokan sana,"jawabku
"Ya sudah kalau gitu kita pergi makan ke resto pojokan sana,"ajak pak David lalu melangkahkan kakinya sedangkan aku mengekor di belakangnya.
Kita berjalan menuju parkiran mobil,
"Bagaimana kalau makannya agak jauhan dikit,"pak David memberikan penawaran dengan senyum liciknya.
"Di pojokan sana saja pak,masakannya cocok di lidah saya,"aku mencoba menolak secara halus,
"Ya sudah kalau begitu,kita makan di situ saja"dengan raut wajah agak kecewa namun tanpa mengurangi coolnya sedikit pun.
Kita pun menuju resto pojokan tersebut,
Setelah sampai kita langsung masuk dan mencari tempat kosong.
"Saya mau pesan Soto pak,
bapak pesan apa?"tanyaku sambil menarik bangku yang akan aku duduki
"Samaan sama Put,"jawabnya dengan tangan menarik bangku,
Sungguh gaya coolnya,senyum manisnya,wajah tampannya sungguh dapat menghipnotis setiap orang yang melihatnya,dan saat ini akulah orang yang beruntung,karena dekat dengannya.
"Kali ini saya yang traktir ya pak,karena tadi dapat bonus,"kata ku yang langsung mendapat tatapan elang dari pak David
"Kok gitu,aku kan bos gak etis di traktir bawahan" ucapnya sombong.
"Pokoknya saya gak mau tau dan gak peduli pak David bos apa tidak,lagipula kita berada di luar kantor,jadi tidak ada bawahan dan atasan,"akupun tidak mau di bantah
"Terserah kamu saja,"katanya pasrah dengan raut wajah sedikit kesal.
Setelah makanan datang,kami pun langsung menyantap makanan kami,tak perlu waktu lama untuk menghabiskan semuanya
"Bagaimana pak rasanya??"tanyaku dengan menatap muka pak David berharap jawabannya dapat menyenangkanhatiku.
"Biasa saja,"jawaban pak David sungguh membuat aku kesal.
"Biasa saja namun makannya sangat lahap,gak singkron,antara perbuatan dan ucapan"batinku dengan tatapan sinis padanya.
"Ada apa,tatapanmu seperti mengejekku"David pun memergoki aku menatapnya sinis.
"Mati aku"batinku.
Aku yang tidak enak hanya tersenyum semanis mungkin,mencoba mengecohnya dengan senyumanku.
"Sudahlah jangan di buat buat semyumnya,natural saja,,
Cantikan kalau natural"ucapnya sambil berdiri dan berlalu
"eh pak,tunggu dong..kok di tinggal sih"teriakku dan berlari ke arah kasir dan membayar makanan kami.
Pak David menunggu di mobil,saat aku masuk aku pun mengoceh
"Aku kok di tinggal sih pak,teganya dikau padaku"aku memasang wajah melas,
Pak David hanya tersenyum,dan senyumnya sungguh sangat manis.
"Kalau tiap hari lihat senyumnya gini,asli aku bisa kena diabet"batinku dan tidak sadar aku sudah cekikian sendiri.
"Kamu kesambet ya,kok tertawa sendiri"katanya mengagetkanku,seketika aku terdiam.
"Mungkin"jawabku singkat dan membuang muka ke arah jendela.
Tak lama mobil sudah sampai di parkiran,
Aku yang melamun tak sadar kalau mobil sudah sampai di parkiran
"Sudah sampai",katanya membuyarkan lamunanku,,
"Iya pak"sautku
Pak David pun mendekatkan wajahnya ke wajahku,aku pun sudah dag dig dug,jarak wajahnya dan wajahku mungkin hanya secenti,seketika aku pun memejamkan mataku dan
CEKLEK,suara savebelt terbuka
Aku pun membuka mataku,sungguh rasanya aku ingin menghilang karena malu
"Sepertinya kamu sedikit kecewa"kekehnya
"haduh malunya"batinku.
Aku pun hendak keluar namun pak David memegang tanganku,
"Put itu mobil iventaris kamu"sambil menunjuk mobil HRV warna putih.
"Terima kasih pak,mobilnya bagus baget saya sangat suka tapi....."aku tidak melanjutkan ucapanku.
"Tapi apa??"tanyanya penasaran.
"Saya tidak bisa menyetir pak,"jawabku sambil menunduk malu
Pak David tertawa terbahak bahak,
"Lucu ya pak?"tanyaku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Ya lucu lah,kenapa tadi gak bilang.."jawabnya masih dengan mode tertawanya
"Apa tidak ada inventaris sepeda motor pak?"tanya ku masih dengan kepala tertunduk.
"Perusahaanku adalah perusahaan besar Put,mana ada inventaris sepeda motor aneh aneh saja kamu,,"jawab heran dengan kata kata ku
"Haduh,malu lagi deh aku,kenapa dia selalu membuat aku malu"batinku
"Nanti saya akan ngasih kamu les privat mengemudi,"pak David memberi penawaran
Aku yang kaget langsung melotot,,"apa pak??"
tanyaku seolah tidak percaya.
"Mulai malam nanti,kita mulai les privatnya,tapi semua gak gratis kamu harus membayarku,"terlihat senyum liciknya terukir di bibirnya
"Memangnya berapa biaya nya pak?"aku pun bertanya
"Aku gak butuh uang kamu,uangku sudah banyak,,"jawabnya sombong dengan wajah menerawang ke depan
"Iiiihhhh sombong banget", batinku
"Terus saya harus bayar apa???"aku pun penasaran,
"Jadilah pacarku,"jawabnya singkat dengan sedikit tersenyum
"Apa????????"teriaku kaget dan langsung mendapat tatapan dari pak David karena dia pun kaget dengan teriakanku.
Pak David kini menatapku,membuatku salah tingkah.
"Bagaimana???"tanyanya sambil tersenyum licik.
"Bos macam apa ini,bisa bisanya dia berbuat licik kepadaku,ternyata ini di balik seorang yang sedingin kutub antartika",batinku merutuki pak David,
"Bagaimana Put?"tanya nya lagi penasaran dengan jawabanku
"Ya sudah pak,"jawabku pasrah toh aku juga senang bisa jadi pacarnya.
Akhirnya kita masuk kedalam kantor,banyak mata yang melihat kami,sungguh aku sangat tidak nyaman mungkin mereka berfikiran yang macam macam kepadaku.
Setibanya di ruanganku aku mulai dengan pekerjaan baru ku sebagai manager,asik dengan komputerku sehingga tak terasa sudah pukul empat sore.
"Waktunya pulang" gumamku dengan melirik jam tangan yang aku kenakan.
Akupun merapikan mejaku dan segera pulang,,
tapi saat aku keluar dari ruanganku ada pak David yang menunggu sambil bersandar di dinding dengan style coolnya
"Cool banget"gumamku sambil trus memandanginya.
"He,,"teriaknya sambil menepuk bahuku.
"Sudah puas memandangingi si bos sekaligus pacarmu yang tampan ini??"
katanya dengan sangat PD.
"Ih..siapa juga yang liatin,""sanggahku karena malu ketahuan memandanginya.
"La tadi sampe melongo,tu air liur netes netes,"katanya sambil tertawa genit.
"Ih... pak David nyebelin deh,"kataku sambil memukul dadanya.
Memang tak bisa di pungkiri pak David memang sangat tampan,apalagi lesung pipinya,ihhh..perfect banget,mungkin para karyawan sangat iri kepadaku kalau tahu CEO mereka jadi kekasihku,gumamku sambil senyam senyum sendiri.
"Kesambet ya?"godanya kepadaku dengan meletakkan telapak tangannya di dahiku
"Iya kesambet kamu,"jawabbku keceplosan,dan aku pun langsung menutup mulutku
"Duh...bodohnya kok bisa keceplosan sih"batinku dengan meringis malu,
Pak David hanya tersenyum sedangkan aku hanya menundukan kepala dengan meringis malu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!