NovelToon NovelToon

Anyelir Istri Bayaran II (Zio Aleksander)

La Rose College

Zio mengedarkan pandangannya ke sekeliling sekolah, gedung yang menjulang tinggi yang memberikan kesan kemewahan nya, serta bagian samping kiri tertulis asrama pria dan kanannya asrama Putri, dan ditengah-tengah terdapat lapangan luas. serta Taman yang sangat indah menyejukkan mata serta memberikan kenyamanan bagi para siswa - siswi serta pengunjung sekolah ini.

Zio tersenyum sambil mengayunkan langkah, memasuki area gedung sambil menunggu kedatangan sahabat kecil Daniel, anak dari Om Rangga dan Aunty Sinta. meskipun umur Zio lebih tua sedikit, namun dengan kuasanya Rangga bisa memasukkan Daniel, dan satu kelas dengan Zio, karena saking dekatnya Zio dan Daniel tidak mau dipisahkan.

"Zio ini No kamar kita" Daniel berlari kecil ke arah Zio

"Okey, sekarang kita langsung menuju kamar saja" sambil berjalan menarik koper masing-masing

Rama dan istri nya Anyelir sengaja dan sangat mendukung keinginan Zio untuk tinggal di asrama, selain melatih untuk mandiri juga membentuk pribadinya agar lebih dewasa dan tanggung jawab. begitupun Sinta dan Rangga yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan Keluarga Rama.

"Cekklek.... Daniel membuka pintu kamar, khusus untuk siswa baru, yang terdapat tiga tempat tidur, satu kamar mandi

"Sekolah semewah ini, masa kita ditempat kan bertiga dalam satu kamar" Celetuk Zio mulai membuka koper dan menyusun pakaian nya, karena besok merupakan hari pertama dia mulai mengikuti pendidikan di sekolah ini.

Azka yang baru pertama menginjakkan kakinya di kota ini, celingak-celinguk meneteng kopernya, meskipun dia anak juragan terkaya dikampung nya, namun tingkah dan gayanya kehidupan Azka terbilang agak kampungan

"Assalamualaikum, boleh saya bergabung di kamar ini" ucap Azka yang mengagetkan Zio dan Daniel

"Mmmhhh... silahkan" ucap mereka acuh

Azka tidak punya pilihan lain, tempat tidur nya dibagian atas Daniel, semetara bagian bawah telah ditempati Daniel dan satu lagi bagian Zio.

"Perkenalkan namaku Azka" menjulurkan tangannya ke arah Zio dan Daniel

Namum kedua orang terlihat acuh, sehingga Azka menarik tangan kembali dan ikut menyusun pakaian nya dilemari. Azka merasa tubuhnya begitu lelah, karena baru pertama kali menempuh perjalanan jauh. untunglah lah dia tidak mengalami mabuk perjalanan

Azka mengambil handuk kecil dan membersihkan tubuhnya, dengan hanya mengunakan celana pendek yang hampir menyerupai boxer, Azka langsung naik keatas tempat tidur. tidak begitu lama dia langsung tertidur pulas.

Sementara Daniel dan Zio langsung pergi ke lapangan begitu mendengar informasi bakal ada fogging nyamuk, tanpa membangun kan Azka, mereka memang sengaja untuk mengerjai Azka yang berpenampilan lucu dan terlihat kampungan, padahal dia memiliki wajah yang cukup tampan.

Azka mencium aroma asap yang menyengat sambil terbatuk-batuk, mengedarkan pandangannya namun yang terlihat asap semua.,diluar kamar asrama pun kosong tidak terlihat seorang pun

"Kebakaran..... Tolong... kebakaran,, Azka lari sekencang-kencangnya, sambil kebingungan melirik kiri dan kanan nya, saat melihat di bawah ada kolam besar, tanpa pikir panjang Azka melompati jendela itu

"Byyuuur.... buuummm "

Azka Berhasil melompati kolam ikan tersebut, yang sengaja diperuntukkan untuk mempercantik taman belakang sekolah.

semua orang berkumpul menatap wajah Azka yang begitu menyedihkan, serta mentertawakan nya. termasuk zio dan Daniel yang juga ikut-ikutan mengerumuninya

Namun tidak dengan siswi cewek, mereka semua seakan terhipnotis dengan ketampanan Azka serta bentuk tubuh nya yang sispeck.

"Wau...tampannya..." semua terpekik histeris

Azka berusaha naik keatas, terlebih dahulu mengeluarkan anak katak yang ikut masuk dalam celana pendeknya. langsung menuju toilet yang terdapat tidak jauh dari posisi nya sekarang, tanpa memperhatikan tulisan yang terpampang di sana "Toilet wanita" alhasil semua berteriak melihat kedatangan Azka yang hanya mengunakan boxer dan basah kuyup.

"Ma....maaf saya salah masuk" Azka balik Arah hendak keluar, namun salah seorang ketua geng siswi sekolah itu berhasil menarik tangan nya

"Enak saja main kabur-kabur" Mereka mengepung Azka yang mulai ketakutan

"Wah ternyata kamu tampan sekali" ucap Agnes mendekati Azka

"Untuk bebas dari sini tidak semudah yang kamu pikirkan" ucap Agnes tertawa sinis yang diikuti teman-teman yang lain, mereka mengeluarkan lipstik dari tas masing-masing dan mengunakan wajah Azka sebagai Kanvas nya.

Bahkan ada diantara mereka yang lebih jahil lagi, dengan meraba benda pusaka azka yang ketakutan.

"Mati aku, Tuhan bantu aku untuk kabur dari sini" bathin Azka

" Daniel Kasian teman baru kita itu, pasti Udah dikeroyok cewek-cewek centil itu" ucap Zio mulai merasa gusar

"Okey kita bantuin dia" menarik tangan Zio, dengan keberanian penuh mereka membuka pintu toilet wanita, membuat mereka menghentikan aksinya mengerjai Azka.

"Lepaskan teman kami" bentak Zio

Agnes maju....

"Wah...wah ternyata teman-teman mu tidak kalah ganteng ya " tersenyum ke arah Zio

"Dasar cewek centil" bentak Zio dan langsung menarik tangan Azka untuk meninggalkan tempat itu.

Dikamar Azka sudah membersihkan tubuhnya dan berpakaian kembali , Azka mendekati Daniel dan Zio yang lagi asyik menonton bokep.

"Kalian tega ya tidak membangun kan Ku" ucap Azka

"Namun kedua teman barunya itu acuh dan mengabaikan nya, malah lebih mengeraskan volume desahan nikmat wanita yang sedang mereka tonton.

Merasa jengkel Azka tersenyum jahil, mengeluarkan permen jeli yang menyerupai cicak hidup, dan memasukkan ke dalam baju Daniel dan Zio, yang membuat keduanya kaget kelimpungan karena merasa dingin dan kenyal.

"Hey berani kamu mengerjai kami berdua" bentak Daniel

"Cicak doang kalian ketakutan, ni lihat kumakan tu cicak" Azka memasukkan ke mulutnya dan mengunyah nya

"Ih Jorok" Daniel dan Zio bergidik ngeri dan jijik"

Mereka berdua langsung mematikan televisi dan langsung tidur ditempat tidur masing-masing, meninggalkan Azka yang mengulum senyum kemenangan

Cewek Mesum

"Agnez sumpah...gue merasa gemas banget sama tuch Cowok, mana gue sempat-sempatnya meraba benda keramatnya" ucap Caca salah satu teman Agnez yang paling genit di antara mereka

"Hu...hu..ha...ha...ha...." suara tawa Agnes dan teman-temannya pecah, mengisi keheningan kantin tempat para penghuni asrama untuk sarapan pagi sebelum proses belajar dimulai.

"Gila lu Ca...otakmu benar-benar mesum" Celetuk Agnes

"Habis dia tuch yang mulai, main masuk-masuk saja ke toilet wanita. rasain dikeroyok cewek-cewek cantik kayak kita" Caca memainkan anak rambut nya

"Tapi kasian banget dech, liat wajah tuch Cowok habis kita lukis, seperti badut Pancoran saja" mereka kembali tertawa

Agnes dan teman-temannya tidak menyadari, dimeja yang berlawan arah dengan mereka. Azka telah menunduk malu menyembunyikan wajahnya mengunakan buku besar dan tebal. Azka kembali teringat insiden memalukan kemaren sore saat hari pertama nya menginjakkan kaki disekolah ini

"Brengxxxx mereka meledek dan menertawakan aku" gumam Azka pelan

Zio dan Daniel celingak-celinguk begitu sampai di kantin, mereka mencari-cari sosok Azka yang lebih dahulu datang.

"Mana tuch anak" ucap Daniel mengedarkan pandangannya kesekeliling kantin yang sudah mulai ramai

"Eh...lihat tuch dia, nampak nya lagi bersembunyi di balik buku itu. tapi kelihatannya dia menghindari wajahnya dari cewek-cewek yang duduk didepan" ucap Zio

"Ya Benar, dan para cewek itu seperti orang yang telah mengerjai nya kemaren" ucap Daniel

"Yui...kita Samperin" mereka meneteng makanan dan minuman nya ke arah tempat duduk Azka

Azka mengangkat wajahnya, melihat kedatangan dua sahabat barunya itu.

"Kenapa loe nunduk, kayak perawan bertemu pejaka saja" ledek Daniel

Melihat kedua temannya telah duduk dan memulai makannya, Azka mulai bersuara.

"Kalian berdua tau nggak, tuch geng cewek yang duduk di depan itu, mereka yang mengerjai ku kemaren" Azka memasang tampang kesal nya

"Ya aku ingat" ucap Zio

"Okey kami akan membantu mu, kita harus membalas mereka" bisik Daniel

Ketiga cowok tampan itu melanjutkan makan, Azka sudah mulai berani mengangkat wajah keatas karena kedatangan kedua sahabatnya itu.

"Hus...liat tuch" Agnes menyenggol kaki teman-teman nya

"Apa sich" Jeni menatap Agnes penasaran

"Tuch lihat, dimeja sebelah dua meja dari sini. para cowok tampan kemaren" ucap Agnes kembali

"Oooo iya, kelihatan nya mereka lagi merencanakan sesuatu dech, soalnya mereka ngomong sambil berbisik dan sesekali menghadap ke arah kita" ujar Jeni mulai khawatir

"Ngapain takut, aku malah senang dan merasa tertantang untuk menghadapi mereka" Caca mengulum senyum

"Aku punya Ide" Caca menggeser posisi duduknya hampir menghadap ke arah Azka

Sementara Agnes dan Jeni menatap Caca bingung, memikirkan apa yang direncanakan temannya itu. yang selalu berfikiran mesum itu

Sementara Azka kembali menatap ke arah cewek-cewek itu, namun dia gagal fokus saat melihat gaya duduk Caca yang aneh, seperti cacing kepanasan yang kadang Caca mengelus betisnya dan mengedipkan sebelah matanya ke arah Azka, sambil menggigit jemari nya.

"Tahan Azka... kendalikan dirimu" Azka menguatkan pegangan tangannya pada sendok karena gemetaran. seumur hidup belum pernah dia bertemu dengan wanita seperti ini. karena gadis di kampungnya lebih sopan, lemah lembut dan pemalu.

"Hey...Kamu kenapa" Zio dan Daniel menatap heran Azka

Kemudian Zio dan Daniel mengikuti arah pandangan Azka. mata mereka bertiga dibuat melotot sempurna. saat tiba-tiba dibawah meja terpampang dengan jelas, Caca membuka pahanya lebar-lebar, Caca yang hanya memakai rok pendek dengan dalaman berwarna putih....,, dan kembali mengatupkannya rapat saat menyadari bukan Azka seorang yang melihat, tetapi kedua sahabatnya.

Ketiga cowok tampan itu membulat kan Mata, lalu melonggos dengan nafas yang memburu, bagaimana pun mereka bertiga lelaki normal. menyaksikan penampakan yang begitu menggoda iman, hampir Saliva mereka menetes, jika tidak segera mereka mengendalikan diri dan keadaan sekitar.

"Yuk kita pergi dari sini saja" ajak Zio kesal

Agnes dan Jeni tidak bisa menahan tawanya lagi, melihat aksi nekat dan gila sahabat nya itu. ditambah melihat wajah ketiga cowok itu.

Zio dan kedua sahabatnya langsung meninggalkan kantin, mereka memutuskan untuk menuju kelas, dari pada menghadapi cewek-cewek mesum itu.

"Gila....gila...Kamu Ca, ha...ha....ha..." Celetuk Agnes memegang perutnya

Ca Akirnya tersenyum kikuk, menyadari kebodohannya.dia semula berharap cuma Azka seorang yang akan melihat aksinya tersebut, tapi diluar dugaan nya Zio dan Daniel ikutan melihat barang berharga nya.

"Loe kenapa sich nekad gitu" ucap Jeni

"Entah lah... seperti nya pesona Cowok pengecut dan lucu itu, telah menyita perhatian mesumku" Caca meremas rambutnya sambil memanyunkan bibir imut nya

Memperkenalkan diri masing-masing

"Ini sudah keterlaluan sekali, kita harus membalas para cewek-cewek centil itu" ucap Daniel mondar-mandir di kelas yang masih terlihat sepi

"Bagaimana cara nya, mereka selalu berani main keroyokan" ucap Azka sambil bergidik mengingat kejadian kemarin lagi.

"Kita harus menemukan ide yang jitu, agar mereka kapok untuk berhadapan dengan kita lagi" Zio memainkan pulpen seakan sibuk berfikir.

"Ahaaaa...aku punya ide" tiba-tiba Azka berteriak, membuat kedua sahabatnya menatap serius ke arah nya.

"Ap ide mu ? tanya mereka serempak

"Kita tanya aja baik- baik, apa tujuan dan maksud mereka menganggu kita terutama aku. lalu kita ajak mereka damai dan berteman" ucap Azka sok imut sambil tersenyum polos merasa Ide nya sangat brilian

"Bo**** kamu Azka, keenakan benget mereka, sama saja kita merendahkan diri. dengan mengajak mereka untuk berdamai" ucap Daniel menghadap kesal ke arah Azka

"Bagaimana kalau kita menyusup masuk kedalam asrama cewek ? ucap Daniel menatap Zio, seakan minta persetujuan dari kedua teman nya itu.

"Ide mu menarik juga, tapi bagaimana caranya ? ucap Zio bingung

Daniel mendekati Zio seakan berbisik, membuat Azka ikutan mendekati mereka dan ikut memajukan wajahnya ke arah Zio juga.

"Aaaaaa......tiga cowok h****" terdengar teriakan para cewek-cewek yang memasuki kelas. diikuti murid yang lainnya, karena proses belajar baru akan segera dimulai.

Zio refleks mendorong tubuh kedua sahabatnya itu, yang membuat orang yang melihat mereka salah paham, seperti mereka ingin berciuman saja.

Zio dan kedua sahabatnya melotot kearah tiga orang cewek yang paling keras meneriaki nya.

"Kalian"

Zio seakan tidak percaya jika mereka bertiga ternyata satu kelas dengan Caca, Agnes dan Jeni. cewek cantil yang akan mereka beri pelajaran atas perbuatan cabulnya terutama terhadap Azka yang polos.

"Hay.... nggak nyangka ya.... wajah Tampan dan Okey, tetapi pecinta sesama jen***" ledek Agnes yang memilih duduk dua kursi di depan Zio, yang menatap tajam kearahnya.

"Cinta segitiga lagi" ucap Caca dan Jeni serempak, ha....ha......ha..... yang diikuti tawa murid lainnya.

Zio mengepalkan tangannya emosi, dia berdiri hendak mengebrak meja. namun suara lantang seseorang yang baru datang mengagetkan nya.

"Diam semua, duduk di kursi kalian masing-masing" seorang wanita berpenampilan pengajar masuk.

Semua murid mencari kursi dan meja masing-masing dan duduk dengan manis, terkecuali Azka yang tiba-tiba berkeringat melihat Caca yang genit tiba-tiba Memilih duduk di sebelah nya.

Azka melirik ke arah Daniel dan Zio yang memilih duduk bersama, dia ingin pindah dan melirik sekeliling kelas, namun setiap kursi dan meja sudah terisi penuh, dan sudah ada pemiliknya masing-masing.

"Hay tampan" bisik Caca

Azka pura-pura fokus menghadap guru yang menerangkan pelajaran, meski kedua lutut nya gemetaran melihat tingkah centil Caca, yang seolah-olah sengaja menyenggol lutut nya.

"Selamat datang di sekolah terbaik ini, ibu minta kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing, tapi sebelumnya saya yang akan memperkenalkan diri dulu" ucap buguru yang mengatakan dia bernama Rani, wanita yang berumur empat puluh tahun, namun masih gadis dan belum menikah.

"Nama ibu cantik sekali. persis orangnya" ujar Danil spontan tanpa menyadari Bu Rani terbang melayang karena pujian spontan nya itu. dan langsung mendapat teriakan

"Hu..hu...hu...." dari penghuni kelas

"Sudah...Sudah... sekarang giliran kalian memperkenalkan diri masing-masing, serta hoby yang kalian miliki. dimulai dari kamu Tampan" ucap Bu Rani menunjuk Zio yang langsung terkaget.

"Okey baiklah semuanya, perkenalkan nama saya Zio Aleksander, anak pertama dari tiga bersaudara. hoby saya traveling. Okey itu saja cukup untuk perkenalan pertama ini" ucap Zio tersenyum dan kembali duduk di kursi nya.

"Selanjutnya......Kamu" Bu Rani menunjuk Azka

Azka berdiri dengan ragu,

"Hallo teman-teman semua, perkenalkan aku Azka, dari desa Pucuk sari, kelurahanxxxxxx, RT xxxxx. pekerjaan ayah saya sebagai juragan dan pemasok jengkol

Oya.... teman-teman tau jengkol nggak....itu loh yang rasanya enak dan bikin nagih. yang merupakan hobby dan kesukaan ku. memasak dan mengolahnya menjadi beraneka bentuk makanan"

Azka tampil penuh percaya diri, saat melihat seisi kelas memandangnya risih dan tiba-tiba menutup mulut

Jeni melemparkan gumpalan kertas ke arah Caca, seakan memberi kode untuk pindah duduk dekat mereka, gantian dengan Yudi. namun yang di diberi kode santai saja. seolah-olah tidak terganggu dengan penuturan Azka yang menurut nya sungguh tampan

"Cukup Azka, selanjutnya ucap Bu Rani"

Setiap murid mendapatkan giliran untuk memperkenalkan diri mereka. sebelum proses belajar mengajar pertama itu dimulai.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!