ada seorang gadis yang berumur 20 THN,ya itu dia Gryselda Keyla yang sedang memakai sepatu untuk pergi ke pekerjaannya,ya Gryselda bekerja di salah satu toko kue milik sahabatnya yang bernama Icha.

"Bu aku berangkat dulu ya,assalamualaikum"kata Gryselda yang sedang meraih tangan ibunya dan mencium punggung tangan ibunya.

"ya nak,hati hati"kata ibu Gryselda yang bernama Devie

diperjalanan Gryselda melihat ada seorang ibu ibu yang sedang pingsan dipinggir jalan lalu ia turun dari motor merahnya itu lalu mendekati ibu ibu itu

"Bu..,Bu.."Gryselda yang sambil menepuk-nepuk pipi ibu ibu itu.

karna ibu itu sudah tidak sadarkan diri lalu Gryselda mencari pertolongan dan membawa ibu ibu itu ke rumah sakit.

sesudah itu sampailah ke rumah sakit lalu dokter meriksa ibu itu.sedangkan Gryselda mondar mandir seperti orang kebingungan.

"aduh gimana ya keadaan ibu itu"kata Gryselda yang bermonolog dengan dirinya.

sesudah 20 dokter dan suster keluar,Gryselda langsung menghampiri dokter dan suster.

"bagaimana dok,keadaannya?"kata Gryselda

"Anda siapa ibu itu?"kata dokter bertanya kepada gryselda.

"emm..saya bukan siapa siapanya dok,saya tidak sengaja melihat ibu itu pingsan"kata Gryselda yang agak bingung dan sedikit takut.

"oh,baiklah,begini ibu tadi tidak apa apa sepertinya ia hanya kelelahan saja dan sekarang keadaan beliau sudah setabil dan sudah siuman"kata dokter.

"oh begitu,apa boleh saya mau menemui beliau dok?"tanya Gryselda kepada dokter.

"tentu,kalau begitu saya permisi"kata dokter

"baik dok"kata Gryselda

setelah obrolan dokter dengan gryselda,akhirnya Gryselda langsung menemui ibu tersebut.

"assalamualaikum Bu.."kata gryselda sambil menampilkan senyuman manisnya

"walaikumsallam,cari siapa nak?"kata ibu itu.

"saya Gryselda Bu,tadi saya yang menolong anda pingsan dipinggir jalan"

"oh kamu..,terimakasih nak"kata ibu itu

"oh ya nama kamu siapa nak?"

"nama saya Gryselda Kayla dipanggil Gryselda"kata Gryselda.

"oh,kenalkan nama ibu,ibu Vina"kata Bu Vina yang mengulurkan tangannya ke Gryselda,dan Gryselda membalas jabat tangan itu dengan senyuman manisnya.

Sudah dua Minggu Gryselda yang selama ini menemani Bu Vina,dan merawatnya dengan baik,dan Bu Vina pun sudah menganggap Gryselda adalah putri kandungnya sendiri.

Dan Bu Vina mempunyai niat jika ia sudah meninggal nanti Gryselda lah yang akan menjadi menantunya kelak dan bersanding dengan putra semata wayangnya.

beberapa jam tiba tiba ada yang membuka pintu agak keras,itu adalah Robby resa putra semata wayang Bu Vina.

"mami...,mami kenapa kok bisa seperti ini sih mi?kan aku dah bilang mami dirumah aja,jangan kemana mana!mami sih ngeyel dibilangin!"kata Robby yang khawatir dan agak sebal kepada maminya takut terjadi apa apa karna ia sudah kehilangan papinya,dan ia tidak mau kehilangan maminya juga.

"Robby mami gak papa ko nak,kamu jangan cemas gitu ya"kata Bu Vina yang sambil mengelus-elus pipi anak semata wayangnya.

"tapi mami gak papa kan,Robby khawatir banget mi.."sambil memeluk maminya dan menangis.

"iyh nak,mami gk papa"kata Bu Vina

"nak kenalkan dia gryselda,dia yang selalu merawat mami disini"kata Bu Vina yang tersenyum manis dan menatap Gryselda.

"Robby perkenalkan namamu nak"sambil menatap Robby,dan Robby hanya tersenyum dan mengangguk menuruti apa kata maminya.

"Hai,aku Robby resa kamu bisa panggil saya Robby saja"kata Robby yang mengulurkan tangannya,dan dibalas oleh senyuman Gryselda.

"iyha,kenalkan namaku Gryselda Keyla panggil saja gryselda"sambil menjabat tangan Robby,dan tersenyum manis,dan melepaskan tangannya dari Robby.

entah kenapa perasaan Gryselda berdebar- debar setelah menjabat tangan Robby dan ia tidak tau bahwa dia sekarang lagi jatuh hati kepada Robby.

tiba tiba ada seorang wanita yang langsung masuk begitu aja,ya dia adalah Karin Veronika dia adalah pacar dari Robby. Tetapi mami Robby tidak menyukainya karna dengan sifatnya yang suka boros,dan wanita itu sering tidur dengan laki laki lain,entah berapa laki laki yang pernah menidurinya karna sangat banyak sekali.

"Hai Tante..gimana keadaanya?baik baik ajakan?"kata Karin yang berpura pura sedih.tapi didalam hatinya Karin dia sangat senang jika mami Robby cepat mati soalnya tidak ada lagi yang menghalanginya untuk menikah dengan robby.tetapi mami Robby sudah tau itu hanyalah air mata buaya saja.

"tidak perlu berpura pura menangis,saya sudah tau kalau kamu senang kan liat saya kaya gini biar kamu gk ada yang menghalangimu mendapatkan putra saya dan menguras hartanya,dasar wanita j*Lang!"kata Bu Vina yang menatap sinis dan sangat sebal.

"mami ko bilang gitu sih,Karin tu beneran khawatir sama mami dan sangat sayang sama mami"kata Robby yang tidak terima wanita yang ia cintai dihina maminya.

"memang gitu by kamu jangan mudah terhasut sama wanita j*Lang ini!"

"mami cukup mii..ak"kata kata Robby langsung dipotong oleh Karin.

"sudah by mungkin mami masih belum bisa terima aku,gpp ko,kamu jangan marah sama mami kamu dia sedang sakit by..."kata Karin yang mengelus-elus lengan tangan Robby.

"Huh dasar wanita tua kenapa dia tidak MATI SAJA,jika dia mati kan aku bisa menguasai Robby dan dia sudah tau tujuanku jika dia tetap hidup bisa bisa Robby akan di cuci otaknya,aku harus segera menghabisinya"kata Karin yang bicara didalam hatinya sendiri dengan senyuman sinis menatap mami Robby.

"jangan pura pura kamu wanita j*Lang!"kata Bu Vina yang menatap Karin dengan tatapan tajam.

Disisi lain Gryselda tidak mengeluarkan kata-kata apapun karna ia takut salah bicara dan memperhatikan kejadian didepannya.

"sudahlah pergi sana kamu j*Alang,saya gk suka kamu disini!"kata Bu Vina yang ketus.

"MAMi....!!"kata Robby yang berteriak kepada maminya.

lagi lagi Karin berpura pura menangis tersedu-sedu.

"mami hiks...Karin tau ko hiks... kalau mami itu hiks... gk suka sama hiks... Karin hiks... tapi hiks...mami jangan bilang seperti itu mi hiks..itu sakit mi,Karin bukanlah wanita j*Alang hiks.."kata Karin yang berpura pura menangis tersedu-sedu dan dia pergi dari ruangan itu dengan berlari sambil menangis.

"Karin..."kata Robby yang beranjak ingin mengejar Karin.

Robby terus mengejar Karin dan memanggil nama Karin,dan tidak lama Robby bisa memegang pergelangan Karin dan menghentikan langkah Karin.

"Karin maafin mami ya,pliss aku mohon sama kamu"kata Robby yang sedang memegangi pipi dan karin dan mata Robby yang mulai berkaca kaca karna tak tega sang pujaan hatinya menangis.

"iyh By aku ngerti,tapi perkataan mami mu begitu menyayat hatiku by hiks... hiks... hiks.."kata Karin yang berpura pura menangis dan memeluk tubuh Robby dan menenggelamkan mukanya di dada bidang Robby.

"iyh Rin aku tau ko tapi kamu harus bisa ambil hati mami ya,karna aku tau persis mamiku itu orang baik ko,jadi kamu jangan menyerah ya sayang"kata Robby yang sedang memeluk tubuh Karin dan mengelus-elus anak rambut Karin.

"iyh sayang"kata Karin yang sedang memeluk Robby dan tersenyum kemenangan.

Disisi lain Gryselda yang sedang dikamar rawat Bu Vina dan menenangkan Bu Vina.

"tenang ya Bu"kata Gryselda yang sedang memegang tangan Bu Vina dan sambil tersenyum.

"iyh nak,makasi ya"sambil mengelus rambut Gryselda,dan tersenyum manis padanya.

Beberapa hari Bu Vina sudah boleh pulang dari rumah sakit,dan Bu Vina pun Masi siap siap untuk rawat jalan.

Dan diruang rawat Bu Vina hanya ada Bu Vina dan Robby anak semata wayangnya.

"By mami mau bicara sama kamu"kata Bu Vina yang masih duduk di branka rumah sakit.

"Bilang apa mi?"sambil memasukan baju baju maminya kedalam koper.

"mami mau menjodohkanmu dengan gryselda"

"apa mii..!"kata Robby yang terkejut dan memberhentikan aktivitasnya yang memasukan baju didalam koper.

"mii..aku kan udh punya calon istri mi,dia adalah Karin mi dan mami kan juga sudah tau dan mami tau sekali Robby sangat-sangat mencintai Karin mi.."kata Robby

"mami gk setuju kamu menikahi wanita j*Alang itu!"kata Bu Vina yang ketus dan mengalihkan pandangannya dari Robby.

"tapi mi.."kata Robby tiba-tiba di potong oleh hu Vina.

"by mami hanya ingin kamu menikah sama Gryselda pilihan mami pokoknya TITIK!"kata maminya dan menekan kata kata TITIK dan melipat tangannya di dadanya dan tidak melihat wajah Robby sama sekali.

Dan Bu Vina pun beranjak untuk pergi dari ruangan rawatnya dan meninggalkan Robby yang sedang terpaku oleh kata kata maminya.

Didalam mobil Robby dan maminya tidak saling bicara,dan akhirnya maminya lah yang memecahkan keheningan.

"by kamu pokoknya harus mau TITIK!kalau kamu menolak kamu berarti bukan anak mami lagi!"kata Bu Vina yang sedang mengalihkan pandanganya dari Robby.

"terserah mami,pokoknya aku tetep GAK MAU!"kata Robby yang menekan kata gk mau.

"yasudah berarti kamu akan liat mamimu ini meninggal by,mami akan loncat dari mobil!"kata Bu Vina sambil membuka pintu mobil.

"mi,mami apa apaan si!"kata Robby yang sedang menghalangi maminya untuk membuka pintu mobil.

"biarin mami mati by,kamu sudah tidak sayang mami lagi!"

tiba tiba Robby menghentikan mobilnya dipinggir jalan.

"oky mi! Robby menyetujui perjodohan ini!"kata Robby yang bernada kesal.

setelah perdebatan antara anak dan ibunya akhirnya robby dan maminya sampai dirumah mewah dan megah,setelah maminya turun Robby langsung meninggalkan maminya tanpa meminta izin.

"Robby kamu mau kemana!"teriakan Bu Vina dan Robby pun tetap menjalankan mobilnya dengan cepat.

"hahhh,anak itu sudah dicuci otaknya sama perempuan j*Lang itu!"Bu Vina yang menghela nafas dengan kasar dan berdialog dengan dirinya yang berbicara kesal,karena mengingat Karin dan pastinya anaknya itu sekarang menemui karin.

disisi lain Robby yang sedang memarkirkan mobilnya ke apartemen miliknya yang sedang ditempati oleh kekasihnya,Robby menggunakan lift "Ting"Roby sudah sampai di lantai 4 dan berjalan dengan agak cepat dan akhirnya sampai ditempat pintu apartemen Karin.

sebelum Robby membuka ternyata Karin sudah membuka pintu itu,karna Karin sebenarnya ingin menemui kekasihnya begitu terkejutnya Karin melihat Robby yang sedang didepan pintu apartemennya.

"Rob..by,ka..kamu ngapain kesini?"kata Karin yang berbicara terbata bata.

"boleh aku masuk?"

"emmm boleh donk ini kan apartemen mu sayang"kata Karin sedang memeluk Robby dengan mesra dan tidak dibalas robby,Robby langsung melepaskan pelukan dari Karin dengan halus dan berjalan memasuki apartemen.

...dan Robby langsung mendudukkan dirinya di...

kasur empuknya

"sayang kamu kenapa si?"kata Karin yang sedang duduk di atas paha Robby dan tangannya yang sedang merangkul leher Robby dengan manja dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Robby.

"kamu marah ya sama aku hiks..hiks...hiks.."kata karin yang berpura pura menangis.

"tidak sayang,aku tidak marah kepadamu"kata Robby yang sedang memeluk erat tubuh karin

"lalu kenapa kamu tidak berbicara padaku dan mengacuhkan ku" kata Karin yang sedang melepaskan pelukannya dengan Robby.

"ini tentang mami lagi"kata Robby yang menundukkan kepalanya ke bawah lantai tak sanggup dirinya melihat sang pujaan hati betapa sakitnya dirinya setelah mendengar bahwa dirinya akan dijodohkan oleh maminya

"by lihat aku sayang,kamu kenapa hmmm?"kata Karin yang sedang memegang pipi mulus Robby dengan halus dan mengangkatnya dihadapannya.

"kalau ada masalah cerita sayang,jangan dipendam sendiri oky!"timpal Karin lagi

"sayang aku akan dijodohkan oleh mami hiks...hiks...hiks..."kata Robby yang langsung memeluk erat tubuh Karin.

disisi lain Karin begitu terkejut dan Karin sedang mengepalkan tangannya rasanya dia ingin sekali membunuh maminya Robby yang sudah menghancurkan rencananya mentah mentah.

"kurang ajar ternyata wanita tua itu sudah mulai berani ingin menghancurkan rencana yang sudah ku buat bertahun tahun sialan kau Vina"kata Karin yang sedang berbicara didalam hatinya dan mengepalkan tangannya dengan sangat marah,tetapi dia akan melakukan dramanya lagi didepan Robby.

"by udah jangan nangis nanti gantengnya ilang loh" kata Karin yang sedang melepaskan pelukannya dan mulai menghapus air mata Robby dan bercanda supaya Robby tersenyum.