NovelToon NovelToon

Feng May Series: Fu TianYu Story

Visual character

Fu TianYu

Fu TianYu gadis cantik yang memiliki senyum manis dan aura yang mendominasi membuatnya memiliki banyak penggemar dan pengagum rahasia.

Namun tidak ada yang mengetahu sisi lain dari wajah bak dewi Yunani dengan lesung pipi tersebut, gadis itu adalah seorang ketua gangster yang di takuti di dunia. Dia memegang kendali 'Dead Angel' kelompok gangster yang menguasai pasar gelap.

Kemampuan bela diri dan membunuh gadis itupun tidak dapat di ragukan, ditambah lagi kemampuan merentasnya sehingga dengan mudahnya dirinya menghapus jejak digital akan aksi kejahatannya. Semua orang tidak akan pernah curiga pada gadis itu karena sifat dan sikapnya yang ramah dan tidak gengsian di tambah dengan ke loyalan yang di tunjukkan gadis itu di kalangan masyarakat bawah.

Feng May atau Fu TianYu

Seorang putri bangsawan Feng yang dikucilkan karena dirinya sama sekali tidak memiliki kemampuan apapun, bukan hanya keluarga bahkan pelayan dan budak di dalam keluarga Feng pun berani membullynya secara terang-terangan.

Karena tubuh fisiknya yang sangat lemah membuatnya gampang sakit di tambah lagi dengan lagi dengan racun yang di berikan oleh selir ke-3 dan putrinya. Keadaannya yang sangat lemah membuatnya tidak bisa berbuat apapun bahkan untuk melindungi dirinya sendiri.

Dirinya selalu berharap akan ada seseorang yang mau menggantikan dirinya dan membalaskan dendamnya, sejak kematian ibunya dirinya tidak memiliki siapapun kecuali paman dan bibi Zou dan kedua kakaknya yaitu Feng Gu dan Zou Jing.

Feng Gu

Feng Gu merupakan pangeran kerajaan Phoenix yang ada di dunia atas, namun karena suatu alasan dia harus turun ke dunia bawah tepatnya di dataran dewa. Karena saat itu kemampuannya masih lemah dirinya terluka dan hampir 80 persen kekuatannya hilang, dan saat itu ia ditemukan oleh ibu Feng May atau Fu TianYu tepatnya adalah ibu angkat Feng May.

Dan saat kematian ibu gadis itu, Feng Gu lah yang menjaga Feng May dan menyayanginya seperti adiknya sendiri. Dan saat usianya menjadi 15 tahun dirinya di terima di akademi Langit, sehingga membuatnya meninggalkan Feng May untuk menempuh pendidikan. Dirinya hanya kembali setiap 3 bulan itupun karena dirinya adalah murid inti sehingga memiliki hak khusus.

Zou Jing

Zou Jing adalah bayi laki-laki yang ditemukan oleh bibi dan paman Zou, mereka memutuskan merawat bayi kecil itu karena tidak memiliki anak. Selain itu Zou Jing merupakan anak jenius yang langka saat usianya 7 tahun dia dapat menggunakan aura kultivasinya meskipun belum sempurna, dan saat usia 15 tahun dia masuk ke akademi Langit bersama Feng Gu.

Feng Gu, Zou Jing dan Feng May adalah teman dari kecil namun mereka tidak selalu ada untuk melindungi Feng May sebab mereka merupakan murid kediaman Feng meskipun dengan paksaan sang kepala keluarga.

Paman dan bibi Zou

Mereka adalah pasangan paruh baya yang merawat Feng Gu, Zou Jing dan Feng May sedari kecil. Mereka adalah pelayan setia ibu angkat Feng May dan berjanji akan melayani Feng May setelah kematian junjungan mereka.

Paman dan bibi Zou sudah sering memberitahu kepada kepala keluarga Feng atau setidaknya orang kepercayaan kepala keluarga Feng untuk memperhatikan Feng May namun selalu di acuhkan. Bahkan pangkat mereka diturunkan menjadi pelayan rendahan karena membela Feng May yang di billy oleh nona ke-2 Feng.

Kembali ke zaman kuno

Fu TianYu adalah seorang CEO di TianY Corp. Ia juga menjadi seorang pengacara dan mendirikan Kantor advokat, dan setiap kasus yang ditangani olehnya tidak pernah kalah.

Dikala siang hari ia akan menjadi seorang wanita anggun dan selalu menebarkan senyum ramah dengan wajah cantik jelita yang banyak diminati oleh kaum adam dan dibenci oleh kaum hawa yang iri akan kesuksesan dan kecantikannya.

Tanpa banyak orang ketahui, bahwa gadis berwajah malaikat yang selalu tersenyum ramah tersebut akan menjelma sebagai iblis kala malam hari. Ia adalah ketua dari geng mafia 'dead angel' dan juga memiliki sebuah organisasi pembunuh bayaran 'Danger angel'.

Didalam mansion pribadi Feng May....

Ruang kerja Feng May....

"An bagaimana? Apa orang-orang tidak berguna itu telah disingkirkan?," tanyanya pada sang asisten.

"Sudah nona. Namun mereka tetap tutup mulut tentang seseorang yang berada dibelakang mereka," katanya dengan hati-hati.

"Kalau begitu kerahkan seluruh orang-orang mu untuk menyelidik masalah ini! Dan lakukan apapun sampai orang-orang itu membuka mulut tentang orang dibelakang mereka!," perintahnya.

Asisten An memberi bow kemudian melangkah keluar dari ruang kerja TianYu. Setelah kepergian An, TianYu termenung ditempatnya duduk. Kemudian ia bangkit dan meraih sebotol anggur dan menuangkannya didalam gelas setelahnya ia menegak minuman anggur itu dengan sekali.

TianYu menghela nafas panjang berkali-kali. Kemudian ia akan mendongakkan kepalanya sambil memejamkan matanya dan menaruh satu tangannya didahinya dan satunya lagi ia letakkan dipahanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Aku merasa beberapa hari ini menjadi sangat aneh," batinnya bertanya-tanya.

" Apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang-orang bodoh itu?," batinnya.

TianYu menghela nafas panjang, kemudian ia berdiri mengambil jaket dan kunci mobil. Gadis itu juga mengambil kacamata dan memasangnya.

Ia berjalan menuju garasi dan mengendarai mobil sport miliknya. Jam sudah menunjukkan pukul 23:45, jalanan sudah sepi dan gadis itu mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Angin malam menerpa wajah gadis itu.

Ia mengambil ponselnya dan menghubungi teman-temannya. Ia memasang earphone bluetooth ketelinganya.

"Dimana kalian?," tanyanya.

"Kami diclub xxx biasanya diruangan VIP no.65," jawab dari seberang telpon.

Setelah mengetahui keberadaan teman-temannya ia langsung mematikan sambungan telpon dan melemparkan earphone bluetooth kekursi sebelahnya. Sedangkan orang yang di telfon marah-marah karena teleponnya dimatikan secara sepihak oleh TianYu bahkan sebelum dia bertanya posisi gadis itu.

Gadis itu menambah kecepatan laju mobilnya, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara tembakan beruntun. Untungnya mobilnya dilapisi dengan besi anti peluru, jadi peluru tersebut tidak mengenai anggota tubuhnya sama sekali.

"Damn it. Orang bodoh mana lagi yang akan membunuhku?," umpatnya sambil melihat kearah spion.

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara beberapa orang dengan senjata lengkap dengan TianYu yang sesekali menembak kearah ban mobil dibelakangnya.

"**** jika tahu seperti ini aku akan membawa orang-orang ku," umpatnya dengan kesal.

Ia memasang earphone bluetooth miliknya dan juga handphone miliknya dan menghubungi asistennya. Terdengar suara terhubung dari seberang telpon.

"Ada apa nona?," tanya asisten An.

"An hubungi semua orang kita untuk membantuku," perintahnya.

"Nona anda tidak apa-apa?," tanya asisten An panik karena mendengar suara tembakan yang bersahut-sahutan.

"Tidak apa-apa! Cepatlah!," perintahnya kembali sambil melemparkan earphone bluetooth miliknya dan menembak ban mobil dibelakangnya.

Ada sekitar 10 mobil yang mengejarnya, setengah dari mereka telah berhenti karena tembakan gadis tepat mengenai ban mobil mereka. Sedangkan TianYu ia masih dengan gesit menghindari tembakan dari beberapa orang dari arah belakangnya.

Tanpa disadarinya, ada sekitar 5 mobil dari arah depannya dan tabrakan pun tak terelakkan lagi. Mobil yang ditumpangi oleh Feng May menabrak salah satu mobil dihadapannya, dan gadis itu membanting setir kearah kiri.

Mobilnya jatuh kejurang dan meledak saat ditengah-tengah jatuhnya. Setelah beberapa menit terdengar ledakan besar, orang-orang dari Dead Angel dan juga orang-orang dari Danger Angel datang kelokasi kejadian.

Mereka menghabisi orang-orang yang sebelumnya menembaki nona muda mereka hingga tidak tersisa satupun. Asisten An melihat kearah jurang, ia antara percaya dan tidak bahwa mobil yang jatuh tersebut adalah milik nonanya.

"Tuan sekarang kita harus apa?," tanya salah satu ketua mafia Dead Angel.

Asisten An memandang kearahnya dan kemudian memberikan perintah "Cari tubuh nona dan kita akan memberikan pemakaman yang layak untuknya," katanya.

Orang tersebut memberikan bow kemudian memerintahkan kepada anak buahnya untuk mengikutinya mencari tubuh sang nona.

"Tuan sebaiknya anda kembali kemansion milik nona, besok anda bisa kemari lagi," kata salah seorang ketua dari pembunuh bayaran danger angel.

Ditempat lain....

Seorang gadis yang tengah dihukum untuk berdiri didepan jurang kematian. Jurang kematian berada dibelakang gunung yang tempatnya berada diperbatasan Kerajaan Langit dan Kerajaan Sura.

Tempat itu biasanya digunakan untuk berlatih, karena didalam hutan yang ada disana memiliki banyak sekali hewan beast, hewan sihir, tumbuhan beracun, tanaman herbal dan juga kolam yang dapat meningkatkan kekuatan jiwa seseorang.

Gadis itu mendapatkan hukuman agar mengumpulkan tanaman herbal, jika tidak segera mengumpulkan tanaman herbal maka ia akan dihukum untuk menangkap seekor hewan beast.

Namun gadis itu memiliki tubuh yang lemah setelah 2 jam, ia jatuh tertidur dan tidak lagi terbangun.

Sebuah jiwa tengah berkelana mengikuti alur dimensi ruang dan waktu yang membawanya, sampai pada akhirnya jiwa tersebut menempati tubuh yang tergeletak tak bernyawa lagi.

"Ukh..Dimana ini?," katanya sambil memegangi kepalanya dan juga mengerjapkan-ngerjapkan matanya berulang kali.

"Akh...," teriaknya saat merasakan kepala sangat sakit dan kemudian muncullah sebersit ingatan sang pemilik tubuh tersebut. Ia kemudian membuka matanya perlahan dan pelan bangkit dari duduknya.

"Baiklah ternyata aku adalah nona muda keluarga Feng, Feng May. Dan gadis ini dikenal sebagai sampah dan juga aib keluarga Feng," gumamnya sambil manggut-manggut.

"Baiklah kalau begitu aku akan membuat sejarah baru. Tenang saja aku membalas semua perbuatan mereka jutaan kali lipat. Karena sekarang kau adalah aku dan aku adalah kau," katanya dengan semangat membara untuk membalas dendam.

Ia berjalan kembali kekediaman keluarga Feng dan langsung menuju kekediamannya. Saat perjalanan menuju kekediaman, ia melihat seorang pemuda yang tengah dikeroyok oleh beberapa orang.

"Sepertinya pemuda itu tengah diincar pembunuh. Ah kebetulan sekali aku sangat kesal karena aku seorang direktur yang hebat ini justru masuk kedalam tubuh seorang sampah bahkan dianggap aib," gumam Feng May.

Ia berjalan mendekat kearah kerumunan orang-orang itu. Ia duduk disebuah batu besar dan menonton pertempuran yang sangat adil karena jumlah yang sangat berbeda secara live.

Setelah ia merasa bosan, gadis itu berteriak kearah orang-orang yang masih bertarung sampai mereka semua berhenti dan menoleh kearahnya.

"Hey..Apa kalian sangat lemah sampai menghadapi seorang pria saja harus keroyokan," teriaknya dengan lantang.

Memanfaatkan

"Hey..Apa kalian sangat lemah sampai menghadapi seorang pria saja harus keroyokan," teriaknya dengan lantang.

Mereka semua memandang ke arah Feng May. Mereka cukup terkejut karena sama sekali tidak menyadari kehadirannya.

"Hay bocah kecil ini bukan taman bermain," ucap pembunuh A.

"Benar dan lagi kau sama sekali tidak memiliki kekuatan spiritual. Jadi bagaimana kau bisa mengalahkan kami?," kata pembunuh B.

"Hahahaha gadis lemah seperti mu ingin mengalahkan kami kah? Kau hanya akan mengantarkan nyawamu," ucap pembunuh C.

Feng May tersenyum sambil memiringkan kepalanya. Dengan gerakan cepat dan tanpa menimbulkan suara, ia berhasil menggulingkan semua pembunuh dan hanya menyisakan 3 pembunuh yang sebelumnya menghinanya.

Slash…… Slash…… Slash……

"Bagaimana aku yang lemah ini dapat membunuh semua rekanmu? Kalau aku lemah lalu kalian apa hah? Sampah??," ucapnya dengan senyum kearah mereka ber-3.

Slash…

Tanpa memberikan kesempatan kepada ke-3 pembunuh tersebut Feng May langsung bergerak kearah pembunuh C. Ia menusukan pisaunya kearah ulu hati orang tersebut.

Slash…… Slash……

Kemudian ia bergerak kearah pembunuh B dan memotong pergelangan tangan kanannya. Setelahnya ia bergerak kearah pembunuh A dan melukai kakinya tepat pada titik vitalnya.

"Kalian yang seperti ini masih berani jadi pembunuh? Sungguh memalukan," ucapnya.

Feng May mengambil pedang yang letaknya tidak jauh darinya. Ia mengambilnya dan langsung mengarahkan pedang itu untuk memotong kepala ke-3 pembunuh tersebut.

Srek…… Srek… Srek…

Baju yang dipakai oleh Feng May terkena cipratan darah dari ke-3 pembunuh tersebut. Kemudian ia berbalik dan memandang ke arah pemuda yang sedang terluka tersebut.

"Terima kasih sudah menolongku," katanya.

"Tapi kau melihatku membunuh mereka semua, jadi aku harus membunuhmu," ucapnya.

"Tidak-tidak nona kau bisa memegang janjiku. Aku tidak akan membocorkan kejadian hari ini," ucapnya meyakinkan gadis itu.

"Sayang sekali aku hanya percaya pada orang mati untuk menjaga rahasia," ucapnya.

"Kau bisa percaya padaku nona. Ambillah ini," ucapnya sambil menyodorkan sebuah lencana kearah Feng May.

"Apa ini? Apa kegunaannya?," tanyanya.

"Kau bisa menggunakan lencana ini untuk menemui ku. Aku tinggal di istana, jika kau memerlukan bantuan ku kau bisa datang kesana dan tinggal menunjukkan lencana ini," ucapnya menjelaskan.

"Oke..Tapi aku masih perlu jaminan bahwa kau tidak akan menipuku," katanya.

"Apa yang kau inginkan nona?," tanyanya.

Feng May memandang keseluruh tubuh pemuda itu. Kemudian pandangan matanya berhenti pada sebuah kartu yang digunakan untuk menyimpan uang.

"Aku ingin kartu ini sebagai jaminan," katanya sambil menunjuk kartu dipinggang pemuda itu.

"Nona kau jangan bercanda," ucapnya.

"Aku ingin kartu penyimpanan uang mu berserta isinya," ucapnya.

Laki-laki itu memandang tidak percaya kearah Feng May.

"Tapi...,” belum selesai pemuda itu berucap,pedang yang ada ditangan Feng May langsung diarahkan ke leher pemuda itu,

"Ooo baiklah ambillah ini," ucapnya sambil menyodorkan kartu penyimpanan uang miliknya.

Feng May mengambil kartu itu dengan cepat. Kemudian ia berbalik dan melangkah menjauh dari tempat itu.

"Tunggu…," teriak pemuda itu.

Feng May berbalik dan menaikkan salah satu alisnya.

"Aku sudah memberikan kartuku lalu bagaimana dengan lencana ku?," tanyanya.

"Lencana ini ( Sambil mengangkat lencana keatas) kau berikan agar aku percaya bahwa kau akan menjaga rahasiaku yang akan merahasiakan kejadian ini," ucapnya.

"Dan ini ( sambil mengangkat kartu penyimpanan uang) untuk jaminan bahwa kau tidak akan menipuku dengan lencana yang belum bisa dibuktikan kebenarannya ini," katanya sambil menyimpan lencana dan kartu itu dipinggangnya.

Setelah selesai mengatakan hal tersebut, ia segera berbalik dan pergi meninggalkan pemuda tersebut yang masih terbengong-bengong.

"Akh... Sial. Aku kehilangan semua uang ku dan sekarang lencana ku juga dibawa oleh gadis itu," teriaknya frustasi.

"Tapi bagaimana bisa ia memiliki kepandaian dan kelicikan diusianya yang masih sangat muda itu," katanya sambil mengingat-ingat wajah Feng May.

"Sebaiknya aku kembali keistana sekarang," ucapnya sambil berlalu pergi.

Disisi lain……

Feng May telah sampai dikediaman miliknya. Ia tinggal dikediaman belakang keluarga Feng. Karena dianggap sebagai aib karena tidak dapat membangkitkan kekuatan jiwa dan berlatih kekuatan spiritual, jadi ia tidak termasuk kedalam anggota keluarga Feng.

"Hah apa ni apa ni?," ucapnya dengan syok melihat kediaman yang akan ia tempati.

"Ini disebut kediaman. Lalu yang seperti apa yang dikatakan gubuk. Dasar orang-orang sialan," katanya dengan kesal.

"Huhuhu aku sudah hidup mewah saat dikehidupan sebelumnya, dan sekarang aku jadi orang fakir. Sungguh malang nasib ku," katanya.

"Untung saja tadi aku merampok uang orang tadi," katanya dengan gembira saat ingat dengan kartu penyimpanan uang yang disimpannya.

Ia masuk kedalam halaman rumahnya.

"Sepertinya ada yang selalu membersihkannya," katanya sambil masuk kedalam rumah.

"Nona...," teriak seseorang dari arah belakang.

Feng May menoleh dan mendapati seorang wanita yang sudah tua dan juga bapak tua sedang menghampirinya.

Wanita tua itu memeluk tubuh kecil Feng May. Feng May diam saja, ia mencoba mengingat-ingat siapa mereka berdua.

"Ah iya aku ingat mereka adalah paman dan bibi Zou," gumamnya dalam hati.

Setelah ingat ia pun membalas pelukan dari bibi Zou.

"Nona bagaimana keadaan anda?. Apa anda terluka? coba bibi lihat," tanya bibi Zou sambil memutari tubuh kecil tersebut.

Feng May hanya diam saja, kemudian ia tersenyum kearah kedua orang tua itu.

"Paman dan bibi tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja," katanya sambil tersenyum.

"Nona sungguh anda baik-baik saja?. Jika ada yang terluka saya akan meminta obat untuk anda," kata paman Zou.

"Setiap pemilik asli tubuh ini terluka, paman Zou pasti akan meminta obat kepada tetua pertama keluarga Feng atau kepada kepala keluarga keluarga Feng. Dan ia akan terus berlutut sampai mereka memberikan obat untukku," gumam Feng May dalam hati.

"Paman dan bibi tenang saja. Aku baik-baik saja," ucapnya lagi sambil tersenyum manis kearah kedua orang tua tersebut.

"Omong-omong paman bibi kapan kak Jing akan kembali kekediaman Feng bersama dengan kakak Feng Gu?," tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Lusa mereka akan kembali kekediaman keluarga Feng bersama dengan tuan muda pertama, ke-2 dan nona ke-2," jawab paman Zou.

Feng May hanya mengangguk-anggukkan kepalanya kepalanya.

"Paman dan bibi istirahatlah aku juga akan langsung istirahat," katanya.

"Iya baiklah. Jika ada apa-apa kau bisa memanggil paman dan bibi," kata paman Zou sambil menggandeng tangan bibi Zou untuk pergi dan membiarkan Feng May istirahat.

"Aku harus langsung berlatih dan segera meningkatkan kekuatanku," gumam Feng May sambil masuk kedalam kamarnya.

Feng May memusatkan konsentrasinya dan mencoba menerobos untuk segera masuk ke tingkat pertama level pendekar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!