bagaimana jadinya jika gadis berumur 18 tahun dijodohkan ayahnya dikarenakan ayahnya yang sakit. perjodohan antar sahabat orang tuanya yang ingin menjalin sebuah keluarga.
Nara atmadja ialah gadis 18 tahun seorang mahasiswi kampus terkenal dikotanya. orangtua nya bernama Burhan atmadja dan Mariska. Nara atmadja merupakan gadis yang baik, periang dan juga cantik. mempunyai mata lebar, hidung mancung dan bibir tipis. dia juga gadis yang menggemaskan.
Nara merupakan gadis kalangan atas namun dirinya tetap sederhana dan tampil apa adanya.
yang akan dijodohkan dengan pria dingin, angkuh, arogan, tapi sayangnya tampan pake banget bernama Rayhan Wijaya, berumur 29 tahun anak dari Bagas Wijaya dan Clara. Rayhan merupakan dosen dikampus dimana Nara menempuh pendidikannya.
sebenarnya Rayhan adalah anak konglomerat, ayahnya mempunyai perusahaan dan cabangnya ada di mana mana termasuk luar negeri, tapi menjadi dosen adalah cita citanya. menurutnya duduk di kursi bos sangat membosankan dan melelahkan. ayahnya sudah melarang keras untuk menjadi dosen, ia menginginkan Rayhan menggantikannya, tapi apalah daya Rayhan keras kepala.
awalnya semua baik baik saja sebelum rencana perjodohan di lakukan. Nara mempunyai sahabat yang selalu ada untuknya. sahabatnya bernama Dinda.
Dinda merupakan sahabat semenjak sekolah menengah pertama.dan sahabat satu satunya yang setia. tidak seperti teman yang lainnya yang selalu memanfaatkan kebaikannya
Nara juga memiliki kekasih bernama Rico yang satu kampus dengannya. Rico adalah pria tampan terkenal di kampusnya.
begitupun dengan Rayhan. dia sudah memiliki kekasih yang cantik dan sexy tentunya. namanya Anindita.
Anindita adalah cinta pertama Rayhan. Anindita berumur 28 tahun terpaut 1 tahun dengan Rayhan. Rayhan sangat mencintai Anin.
rencana perjodohan sebenarnya bukan dikarenakan Burhan yang sakit tetapi mereka yang telah menyepakati rencana ini sejak lama.
dirumah Rayhan
sebenarnya kedua orang tua Rayhan telah mengetahui putranya sudah memiliki kekasih, tapi entah kenapa mereka tidak menyukai apalagi merestui nya. itu yang membuat sampai saat ini Rayhan belum menikah karena Rayhan hanya ingin Anandita lah yang akan menjadi istrinya.
pagi pagi dimeja makan, mereka berdebat karena Bagas akan menjodohkan putranya dengan putri sahabatnya.
"papa ingin kamu menikah dengan putri sahabat papa, namanya Nara".
" Rayhan tidak mau pah".jawab Rayhan ketus. Bagas menghela napasnya panjang. susah sekali membujuk putranya.
"papa tidak mau ada penolakan, ini keharusan".timpal Bagas
Rayhan meletakan sendok makan yang akan masuk ke mulutnya
" Rayhan sudah bilang ke papa, Rayhan punya pilihan sendiri, Rayhan tidak mau dijodohkan, Ray mencintai Anin".
Clara hanya diam tidak membuka mulutnya karena takut dengan dua pria didepannya yang notabenya sama-sama keras kepala.
Bagas geram dengan jawaban anaknya yang selalu menolak di jodohkan. sebenarnya ini adalah permintaan yang kesekian kalinya tapi selalu ditolak. tapi Bagas kali ini tidak mau ada penolakan. ini adalah keharusan. mengingat Bagas telah berjanji pada Burhan untuk menikahkan putranya dengan Nara.
"papa tidak mau kamu menolaknya, atau papa akan mencoret kamu dari keluarga ini dan warisanmu tidak akan papa berikan".
Rayhan menatap tajam papanya.
" apa papa mengancam Rayhan? ".
Bagas tersenyum sinis.
"ya papa mengancammu, dan jika kamu keras kepala maka kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan apapun dan dimanapun. papa pastikan itu".
Rayhan mengepalkan tangannya di bawah meja makan. tidak tau harus bagaimana.
Nara selalu bangun pagi pagi, tapi tidak kali ini. Nara bangun kesiangan karena semalam ia mengerjakan tugas kuliah hingga larut. semenjak kedatangan dosen baru di kampusnya Nara selalu menjadi siswi yang super sibuk.
dosen baru di kampusnya adalah Rayhan Wijaya.
Nara mematikan alarm yang berbunyi nyaring di nakas samping ranjang empuknya. dengan malasnya ia beranjak ke Bathroom untuk menuntaskan ritualnya. rasanya badannya terasa sangat lelah tidak bersemangat.
setelah rapi,Nara menuruni anak tangga menuju dapur. biasanya setiap pagi Nara selalu membantu ibunya di dapur bersama bik Nani asisten dirumahnya. meskipun terlahir dari kalangan atas Nara selalu diajarkan Mariska untuk slalu membantunya.
di dapur sudah ada Burhan, Mariska dan bik Nani.
bik Nani merupakan asisten rumah tangga keluarganya dari Nara kecil sampai sekarang, jadi Nara sangat menyayangi bik Nani. begitupun bik Nani yang sudah menganggap Nara sebagai putrinya
" pagi bu. pagi ayah. pagi bik Nani" sapa Nara mencium tangan Mariska dan burhan bergantian.
"pagi sayang".sapa Burhan
"pagi non Nara".bik Nani membungkukan badannya.
"tumben jam segini baru turun, apa kamu kesiangan nak?.tanya Mariska
" iya bu, tadi malam Nara ngerjain tugas sampai larut. hhuuuhhh rasanya pengen cepet cepet kelar kuliah deh".keluh Nara mengungkapkan apa yang dirasakannya.
"ya sudah kamu yang rajin kuliahnya yah, yang semangat".kata Mariska tersenyum.
"gitu aja udah ngeluh sih" .sambung Burhan terkekeh.
Nara hanya tersenyum menanggapinya,.
setelah selesai sarapan Nara berangkat ke kampus bareng Dinda naik taksi online.
**dikampus**
di kelas kampus semua siswa tengah duduk di meja masing-masing dengan bercanda gurau dengan teman teman mereka. begitupun juga dengan Nara dan Dinda.
tiba-tiba pintu terbuka lebar menampakkan sosok tampan nan dingin memasuki kelas. itu adalah dosen arogan baru yang dibenci Nara. ya, itu adalah Rayhan Wijaya.
"selamat pagi".sapa Rayhan yang sontak membuat semua murid menghadap ke depan.
"selamat pagi pak".jawab mereka serentak.
Rayhan melirik ke arah Nara yang juga tengah menatapnya.
" kita lanjutkan pelajaran kemarin, yang sudah membaca e-mail saya pasti sudah mempunyai buku ini, kita buka halaman 24" .kata Rayhan menunjukkan buku yang di pegangnya.
semua telah mendapatkan buku yang dimaksud Rayhan kecuali Nara. Nara yang belum mendapatkan bukunya celingukan kebingungan.
"astaga.. kenapa aku belum punya, dan kenapa aku gak tau. apa aku lupa? ".batin Nara.
"pa-pak,saya belum punya" .gagap Nara mengacungkan jarinya.
Rayhan yang tadinya bersiap mengajar menengok belakang dan menatap Nara tajam.
"kenapa belum punya? ".tanya Ray sinis.
"saya lupa".aku Nara menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil nyengir kuda bagai bayi yang tak berdosa.
"keluar !dan jangan kembali sebelum mendapatkan bukunya".tegas Ray
" hah!? tapi pak".protes Nara tercengang dengan jawaban Ray. tapi protes Nara tak di gubris Rayhan yang malah tetap melanjutkan pelajarannya.
"oke yang lain lanjutkan pelajaran ini".
dengan terpaksa Nara keluar dari dalam kelas dengan perasaan kesal, memanyunkan bibirnya yang mungil itu. bahkan sahabatnya si Dinda tidak bisa membantunya.
Dinda yang tidak bisa menolong Nara hanya menatapnya iba sambil mengetupkan tangannya di depan dada, mulutnya mengisaratkan kata " ups sorry ".
nara yang melihatnya hanya membuang napasnya kasar, lalu melenggang pergi dari kelas.
" apa apaan ini, hanya karena buku aku gak boleh masuk mata pelajarannya? hah,, dasar sombong.. tapi kenapa aku tidak membaca emailnya ".grutu Nara.
Rayhan melirik ke arah Nara yang keluar dari kelas sebelum tak terlihat kehalang pintu yang tertutup. Ray menyunggingkan senyumnya puas bisa mengerjai gadis itu.
jarang sekali Rayhan menampakkan senyumnya yang menawan itu. jika ada mahasiswi yang melihatnya pasti akan langsung pingsan ditempat karena terpesona dengan dosen killer namun tampannya luar biasah itu.
sebenarnya Rayhan telah mengetahui gadis yang akan di jodohkan dengannya. Rayhan telah mengetahui gadis yang akan dijodohkan dengannya adalah Nara. yang tak lain adalah muridnya yang paling rewel.
karena waktu itu Clara telah memberikan biodata Nara beserta fotonya pada Rayhan. tapi Ray tidak menggubrisnya dan malah membuangnya.
makannya Ray sangat tidak menyukai Nara, dan selalu mengerjai Nara dimana ada kesempatan.
_hallo gengs. salam 🙏. akuh penulis pendatang, maapin kalo karyaku agak acak acakan. thanks sudah mau membacanya.. jangan lupa like okeh👍😊_
Nara keluar kelas menuju taman di kampusnya. Nara sangat marah kepada Ray yang mengusirnya dari kelas. sebenarnya ini salah nya juga karena telah mengabaikan email dari Ray.
"kenapa aku selalu merasa dikerjain dosen killer itu"
"apa salahku? "
"haish, dasar dosen killer, arogan, dia pikir karena tampan dia bisa seenaknya ngusir aku apah. emm.. dia memang tampan si, uupph... " Nara membekap mulutnya sendiri karena tlah mengatakan Rayhan tampan.
"aduh ngomong apa sih aku ini,dasar mulut gak berguna, gak berakhlak".
plak..plak..plakk...
begitulah racau Nara memukul mulutnya sendiri ,sampai dia merasakan ada yang menepuk bahunya dari belakang. orang itu adalah Richo sang kekasih yang dicintainya.
Richo mendudukkan bokongnya di sebelah Nara dengan menyunggingkan senyum termanis nya.
" kenapa sih yank, marah marah gitu"tanya Richo mengacak rambut Nara.
"ihhh, apaan si rusak nih rambut aku".rajuk Nara mengerucut kan bibirnya.
" bibirnya kok gitu sih, ntar aku cium loh. mau??? ".canda Richo
ingin rasanya Richo mengecup bibir Nara, melu*atnya, mengh*sapnya. mungkin betapa nik*atnya bibir Nara. tapi selama berpacaran dengan Nara ia tidak pernah berciuman sekalipun, Nara selalu menolaknya. entah karena apa Nara selalu menolaknya.
" apa'an sih".rajuk Nara
" lagian kamunya gitu marah marah gak jelas, emangnya kenapa si? "
Nara menghadap Richo yang tengah menatapnya dengan sayang.
"itu aku benci banget sama dosen yang bernama Rayhan Wijaya. dia mengusirku dari kelasnya gegara belum punya buku yang dia minta".
Nara menceritakan kejadiannya dari awal yang memang sebenarnya itu adalah kesalahan nya sendiri.
Richo menggenggam tangan Nara menenangkan nya.
"udahlah yank, lagian itukan salah kamu juga kan. kalo aku dosennya aku pasti akan melakukan hal yang sama,aku malah akan langsung menciummu di depan teman teman kita".sambung Richo tertawa lepas.
Nara meninju lengan Richo dengan gemasnya. bukannya menenangkan, Nara malah tambah kesal dibuatnya. jadilah Nara tambah kesal.
"aww... sakit yank".keluh Richo
"kamu sih bukannya bikin aku happy malah ikut ikutan nyalahin aku,bikin aku tambah jengkel pula. sekarang aku bukan hanya kesel ama pak Ray ama kamu aku juga kesel! ".rajuk Nara
Richo terkekeh mendengarnya, Nara sangat menggemaskan dimatanya. Richo sangat menyayangi Nara, hanya saja Nara sangat tertutup padanya, tidak pernah mau dicium sekalipun. Richo sangat menginginkannya, terkadang membuat Richo merasa hubungan mereka sangatlah hambar. tidak seperti teman temannya yang mungkin sudah lebih dari ciuman.
" haha... ya ya. maafin q deh, marah mulu cantiknya ilang loh".gombal Richo.
"maaf di tolak"
"okeh, bagaimana kalau kita makan dikantin saja, biar kamu gak kesel lagi sama aku".bujuk Richo.
Nara berpikir sejenak.lalu dengan senang hati Nara menganggukan kepalanya tanda setuju.nara pecinta kuliner makannya tidak heran jika ditawari makanan Nara langsung setuju.
merekapun bergandengan tangan menuju kantin. sebenarnya banyak yang iri dengan hubungan mereka. menurut teman temannya di kampus mereka adalah pasangan yang serasi. Nara cantik dan Richo tampan. bak pangeran dan putri.
tapi banyak juga yang membenci Nara karena Richo. banyak mahasiswi yang yang menyukai Richo dan harus patah hati dibuatnya.
banyak teman perempuannya yang merasa iri dengan Nara. mereka merasa tidak seberuntung Nara.
Richo orang yang baik makannya banyak teman wanitanya yang mensalah artikan kebaikannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!