NovelToon NovelToon

Suamiku Berubah Karena Mantan

Prolog

Alya Nafisa Sentosa

Putri tunggal keluarga Sentosa, gadis berumur 24 tahun yang kini berkarier di perusahan Sanjaya Group meneruskan bisnis keluarganya.

Alya seorang gadis yang pintar, supel, ramah dan berwibawa di tambah dengan paras yang cantik rupawan sehingga banyak lelaki yang menginginkannya menjadi istri mereka. Namun Alya bukanlah wanita yang mudah di taklukkan. Sekian banyak lelaki yang mencoba mendekatinya tak satu pun bisa meraih hatinya hingga suatu hari Arya hadir sebagai calon suami yang di kenalkan oleh keluarganya. Sosok Arya yang belum pernah dikenalnya dengan tatapan pertama mampu meluluhkan hatinya yang terkenal keras seperti batu.

Arya Pramuja...

Arya pria tampan berumur 30 tahun seorang yang penyayang dan menghormati wanita, namun semenjak kejadian yang melukai hatinya Arya berubah menjadi pria yang dingin. Senyum yang selalu di tebarkannya untuk orang orang di sekitarnya lenyap begitu saja.

Arya juga penerus satu- satunya di keluarga Pramuja. Perusahaan yang sangat terkenal di kotanya setelah perusahaan Sentosa. Arya berhasil menjadi pebisnis yang handal walau hatinya masih menyimpan luka.

Alya menghabiskan hari harinya dengan bekerja, bekerja dan bekerja. Dia tidak memiliki waktu untuk bersenang senang walau sekedar santai berkumpul dengan teman temannya.

Hal ini membuatnya lupa dengan masalah cinta, walaupun banyak pria yang datang menghampirinya dan mendekatinya. Sehingga akhirnya kedua orang tua Alya berusaha mencarikan jodoh untuk Alya.

Saat makan malam di rumah keluarga **S**entosa...

Semua yang ada di meja makan fokus dengan makanan yang ada di hadapan mereka. Haris Sentosa sebagai kepala keluarga selalu menerapkan saat makan tak ada seorang pun yang berbicara kecuali sebelum atau sesudah makan.

Setelah mereka menghabiskan hidangan mereka, Nyonya Sinta istri Haris Sentosa memulai membuka pembicaraan.

"Al..." ucapnya pelan membuat Alya menoleh pada ibunya.

"Ya..." Jawabnya bingung lalu menatap sang Ayah, Haris hanya mengangkat bahunya karena dia belum tahu apa yang akan di bicarakan istrinya.

"Mhm...teman mama punya anak cowok...kamu mau gak kenalan sama dia..." tanya Nyonya Sinta hati- hati agar putrinya tidak tersinggung.

"Maksud mama Apa??" Tanya Alya menyelidik, Alya sangat tahu saat ini mamanya ingin menjodohkannya dengan seseorang.

"Mhm...mama cuma mau kenalin kamu...kalau kamu merasa cocok, kamu boleh lanjutkan ke pelaminan..." Jelas nyonya Sinta berharap Sinta tidak menolak tawarannya.

Akhir-akhir ini nyonya Sinta memang mulai sering bertanya pada Alya tentang seorang pendamping hidup. Namun Alya tak menanggapi pertanyaan ibunya dengan serius.

"What???mama mau jodoh-jodohin Alya?" Tanya Alya masih kaget dengan penjelasan ibunya.

"Bu...bukan gitu Al...mama hanya ingin melihat kamu menikah...Sedangkan sampai saat ini kamu belum memiliki teman dekat laki-laki...makanya mama mau mengenalkan anak teman mama sama kamu..." Jelas nyonya penuh harap yang di sambut senyuman oleh pak Haris yang menyetujui keinginan istrinya.

"Mama kamu benar Al...dari segi umur...kamu sudah pantas untuk menikah..."Tambah pak Haris mendukung istrinya.

"Lho....papa kok jadi ikut-ikutan sech?" gerutu Alya karena kini kedua orang tuanya tampak memohon. "tapi ma...pa...Alya belum kepikiran buat menikah..." ucap Alya memberi alasan agar kedua orang tuanya tidak memaksanya untuk menikah.

Kedua orang tuanya saling bertatapan. Nyonya Sinta memasang wajah yang sendu dan memohon.

"Mama kan hanya mau memperkenalkanmu dengannya...jika kamu merasa cocok baru kita lanjut ke tahap berikutnya...jika kamu gak cocok ya gak apa-apa..." ucap Nyonya Sinta.

*bersambung.....

.

.

.

.

.

Hai readers yang baik hati...💓💓💓

Terima kasih udah mampir di karyaku...

Aku harap kalian suka dengan ceritaku, walaupun masih banyak kesalahan dalam penulisannya...

jangan lupa ya...

like 👍👍👍

koment ....

dan masukannya....

biar semakin semangat nukis ceritanya*....

Part 1

Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>

"Mama kan hanya mau memperkenalkanmu dengannya...jika kamu merasa cocok baru kita lanjut ke tahap berikutnya...jika kamu gak cocok ya gak apa-apa..." ucap Nyonya Sinta.

"Terserah mama aja..." ucap Alya singkat tak ingin berdebat dengan kedua orang tuanya. Apalagi tema yang di bahas masalah pernikahan.

Bukan karena Alya tak ingin menikah hanya saja Alya belum menemukan pria yang cocok di hatinya. Alya menginginkan seorang pria yang rendah hati dan mencintainya tulus bukan karena harta atau kariernya.

"Ma...pa...Alya masuk kamar dulu ya...Alya capek...pengen istirahat..." Alya beranjak dari kursinya dan melangkah mencium pipi mama dan papanya kemudian dia pun berlalu meninggalkan kedua orang tuanya di ruang makan.

Nyonya Sinta dan Pak Haris pun beranjak dari ruang makan dan memilih bersantai di gazebo taman belakang.

Weekend...

Mentari pagi di hari ini terlihat sangat cerah menyinari bumi. Sinarnya menghangatkan jiwa-jiwa yang masih tertidur pulas di balik selimut. Sabtu ini Alya dengan kostum olah raga yang kini di kenakannya hendak berjalan kaki menuju taman kota. Kegiatan yang selalu di lakukannya setiap weekend.

Cerahnya mentari membuat Alya sangat bersemangat dalam berjalan kaki sesekali dia berlari-lari kecil sehingga keringatnya bercucuran di wajahnya. Setelah sampai di taman Alya beristirahat di sebuah bangku yang berada di taman sambil menenggak air minum yang baru saja di belinya sebelum masuk ke taman.

Saat Alya berdiam di bangku taman, tiba-tiba seorang pria duduk tepat di samping Alya, Pria itu terlihat kusut, dan tatapannya dingin menatap ke depan. Alya menoleh pada pria itu.

"Aaaarrrgggghhh...." teriak pria itu kesal. membuat Alya terlonjak kaget.

"Astaghfirullah..." ucapnya pelan sambil menatap intens pada pria yang kini juga menoleh padanya saat menyadari ada orang di sampingnya.

"Aku membuatmu terkejut...?" tanya pria itu merasa bersalah.

Alya menangkap ada luka di raut wajah pria ini. Paras tampannya tenggelam dalam kesedihan yang melanda dirinya.

"Sedikit..." Jawab Alya dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Membuat aura cantik gadis ini semakin terpancar.

"Maaf..." lirihnya pelan lalu mengusap wajahnya kasar.

"Tidak apa-apa...gak masalah..." ucap Alya lagi-lagi dengan senyuman indahnya membuat hati pria yang di rundung luka ini merasakan suatu kehangatan menyibak di hatinya.

"Mhm...habis joging ya...?" tanya Pria itu memulai pembicaraan dengan gadis yang kini berada di hadapannya.

"Eh...iya...ini istirahat sebentar..." jawab Alya. "Kamu...?" tanya Alya hati-hati agar pria itu tidak tersinggung dengan perkataannya.

"Aku...entahlah..." jawabnya kembali menatap kosong ke depan memikirkan masalah yang di hadapinya.

"Maaf jika pertanyaanku membuatmu tersinggung..." Ucap Alya.

"Tidak...aku...aku hanya teringat masa laluku..." Ucap nya.

"Owh...oiya...kenalkan..aku Alya..." Alya mengulurkan tangannya mengalihkan topik pembahasan agar pria tampan ini tidak bersedih lagi.

Pria itu tersenyum menyambut uluran tangan Alya "Arya..."

Seketika luka yang tadi terpancar di wajahnya mulai memudar. Setelah perkenalan itu mereka mulai mengobrol ringan hingga mereka saling bertukar fikiran. Alya gadis periang itu mampu membuat Arya melupakan sedikit luka yang di rasakannya. Sehingga Arya dapat tertawa saat mereka bercerita.

**bersambung.....

.

.

.

.

.

Hai readers yang baik hati...💓💓💓

Terima kasih udah mampir di karyaku...

Aku harap kalian suka dengan ceritaku, walaupun masih banyak kesalahan dalam penulisannya...

jangan lupa ya...

like 👍👍👍

koment ....

dan masukannya....

biar semakin semangat nulis ceritanya*....

Part 2

Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>

Seketika luka yang tadi terpancar di wajahnya mulai memudar. Setelah perkenalan itu mereka mulai mengobrol ringan hingga mereka saling bertukar fikiran. Alya gadis periang itu mampu membuat Arya melupakan sedikit luka yang di rasakannya. Sehingga Arya dapat tertawa saat mereka bercerita.

Setelah lama mereka bercerita dan bercanda Alisya melirik jam di tangannya.

"Arya...kayaknya aku harus pulang...hari ini aku ada kegiatan lain..." Ucap Alya karna saatnya dia mengunjungi panti. Rutinitas yang selalu dilakukannya setiap bulan.

"Oh...ya...ok...!" Arya mengacungkan jempolnya.

"Kapan-kapan kita sambung lagi..." Alya berdiri dari duduk dan hendak melangkah meninggalkan Arya.

"Al...boleh aku minta no. hpmu?" Arya menghentikan langkah Alya dan membalikkan tubuhnya sambil mengernyitkan dahinya.

"Maaf...aku akan memberikan no. ponselku jika kita bertemu lagi...semoga saja ada pertemuan lagi setelah ini..." Senyum Alya jahil, membuat Arya menghela nafas membiarkan Alya menjauh hingga menghilang di kerumunan orang-orang di taman.

"Jika ada pertemuan kedua setelah ini...berarti kamu adalah jodohku" Gumam Arya tersenyum mulai sedikit melupakan masa lalunya.

Pertemuannya dengan Alya menghadirkan semangat baru. Ada sesuatu di dalam diri Alya membuat Arya bisa tersenyum kembali.

Wanita itu, mengingatkanku padamu... Keceriaannya mampu membuat orang di sekelilingnya ikut bahagia. Senyumannya begitu tulus.

Arya berdiri dari duduknya lalu dia pun pulang dengan hati yang mulai tenang. Dia masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di sepanjang jalan Arya masih tersenyum membayangkan wajah Alya yang tertawa lepas tanpa beban.

*****

Sesampai di rumah Alya langsung mandi dan bersiap-siap hendak ke panti. Rutinitas Alya pergi ke panti ini telah dilakukannya sejak dia SMA. Karena pada masa itu Alya memiliki seorang sahabat yang berasal dari panti Asuhan Harapan Bunda yang bernama Sherin. Sherin seorang gadis yang ceria, ramah dan pintar. Mereka memulai persahabatan sejak awal masuk sekolah.

Sherin anak yatim piatu yang di tinggal orang tuanya saat masih berumur 4 tahun. Sejak kepergian kedua orang tuanya , dia di asuh oleh neneknya, namun takdir tak berpihak padanya 1 tahun bersama nenek. Akhirnya neneknya pun meninggal dunia.

Pada saat itu ibu Rita pengasuh panti asuhan Harapan Bunda mengajak Sherin tinggal di panti. Walaupun Sherin di rundung kemalangan dalam hidupnya dia tumbuh jadi wanita yang kuat dan tangguh. Karena sifat Sherin membuat Alya betah bersahabat dengannya. Namun setelah tamat SMA mereka berpisah dan tak pernah berjumpa lagi. Makanya Alya selalu mengunjungi panti selain dia ingin mendapatkan berita tentang Sherin dia merupakan donatur tetap di panti asuhan Harapan Bunda.

Alya berangkat ke panti menggunakan mobil pribadinya tanpa sopir. Kebiasaan Alya setiap weekend dia tak ingin di kelilingi bodyguard atau sopir. Dia ingin menjadi jiwa yang bebas di hari weekendnya.

Sesampai di panti Alya bercerita dengan ibu pengasuh panti. Mulai membahas tentang Sherin dan berbagai masalah dan kendala yang dialami oleh panti. Bertahun-tahun Alya mencari tahu keberadaan Sherin, namun semuanya masih menjadi misteri bagi Alya.

"Kak....ikut kami yuk..." seorang anak panti menarik tangan Alya ke sebuah taman tempat mereka bermain. Mereka mengajak Alya bermain bersama.

Alya menikmati keceriaan anak-anak sambil bermain mereka tertawa lepas bahagia.

**bersambung.....

.

.

.

.

.

Hai readers yang baik hati...💓💓💓

Terima kasih udah mampir di karyaku...

Aku harap kalian suka dengan ceritaku, walaupun masih banyak kesalahan dalam penulisannya...

jangan lupa ya...

like 👍👍👍

koment ....

dan masukannya....

biar semakin semangat nulis ceritanya*....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!