NovelToon NovelToon

My Hero

BAB 1

Aku seorang guru taman kanak-kanak, meskipun orang bilang kalau seorang guru TK itu gaji nya kecil emang sih!!, Tapi karena aku sangat menyukai anak-anak jadi dengan profesi aku sebagai guru itu membuat aku sangat enjoy dan menikmati, mendidik seorang anak kecil itu tidaklah mudah. butuh ekstra kesabaran karena setiap karakter anak itu berbeda - beda dan banyak yang unik dari setiap karakter mereka masing - masing ..

" Oops, lupa nama lengkap aku Eliana Febiyani Rachman "..." Aku sering dipanggil El atau anna" . aku menderita penyakit yang bernama Post Trauma Stress Disorder, penyakit itu adalah penyakit gangguan kecemasan atau trauma dimana penyakit itu yang akan tiba-tiba kambuh jika ada pemicu mungkin karena masa lalu yang mengerikan tapi disaat aku terpuruk ada seorang yang selalu menjagaku dan merawat aku meskipun dulu kita bermusuhan tapi itu hanya masa laluku yang tak akan terjadi lagi di masa depan. Sahabat terbaikku Annisa Rahma az Zahra, dia seorang guru SD, kenapa aku bersahabat dengan Nisa karena dia sama-sama menyukai anak kecil seperti ku selain itu tidak hanya sebagai sahabat tapi teman curhat, apapun masalahku selalu aku curhatkan kepada Nisa. Dia adalah wanita cantik yang banyak disukai dikalangan banyak dokter, guru dan para CEO. Entah mengapa jika aku bersama nisa, rasanya kepercayaan diri berkurang Nisa jauh lebih cantik dari aku, kadang kala rasa iri dan cemburu menghantui ku kalau aku tak ingat kebaikannya kepadaku mungkin aku sangat membencinya, ditambah saat aku punya pacar, hu'uh pacarku berpaling menyukai Nisa dan mereka pun berpacaran dan aku sama sekali tak pernah memberi tahu Nisa semuanya biarkan ini jadi rahasia dan rasa sakit yang ku pendam. tidak hanya itu Nisa memberikan aku tempat tidur dan hidupku saja selalu dinafkahi oleh Nisa. Selain aku belum mendapatkan pekerjaan, bagaimana ini ? membuatku merasa tertekan. Sudah melamar pekerjaan kemanapun tidak ada satupun panggilan, " masa sih aku harus jadi pengangguran " kataku sambil teriak di dalam kamar.

Suara pintu terbuka.

" Ada apa sih Anna ?" kata Nisa yang sedikit khawatir dengan tergesa-gesa membuka pintu kamar aku dengan cepat.

" 😁 tak ada apa-apa, cuman aku lama-lama bisa stres gara-gara belum dapat pekerjaan" keluhku sambil berekspresi wajah sedih.

Nisa menghampiriku dan memberikan sedikit pelukan di bahu " tenang saja, aku masih bisa menafkahi kamu meskipun kamu tak kerja Anna" ucapannya Nisa padaku.

"Sudahlah jangan bersedih lagi, ini belum saatnya kamu mendapatkan pekerjaan suatu saat kamu akan mendapatkan pekerjaan" ucapan Nisa yang sedikit memberikan rasa tenang.

" Baiklah, tapi aku sedikit malu juga harus selalu kamu biayain kehidupanku" kataku dengan sedikit senyum.

" Sudahlah yang ada aku telat jika terus begini dan harus mendengarkan drama kamu tentang masalah pekerjaan, aku berangkat ya !" ucapan nisa berlalu pergi.

" Jangan bersedih soal pekerjaan, oke !!" ucapannya lagi sebelum pergi tepat di depan pintu kamarku.

Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda setuju dengan ucapan Nisa tapi entah kenapa tetap merasakan sedih.

"Anna semangat 💪" ucapku menyemangati kepada diri sendiri.

Aku pun terus fokus mencari pekerjaan lewat internet tak henti-henti, mengirim lamaran dan setidaknya harus ada satu pekerjaan yang berhasil.

" Aneh kenapa tak ada sedikitpun pekerjaan yang menerimaku padahal aku lulus seni, atau aku tidak sesuai dengan kriteria mereka " analisisku saat melihat lamaran yang aku lamar.

" Kriteria pekerjaan jaman sekarang lebih tinggi kali ya? agar berkualitas " analisis aku lagi.

"Hu'uh, sekarang hanya takdir dan doa saja yang aku lakukan, jika aku dapat pekerjaan setidaknya aku tak akan merepotkan Nisa lagi dan aku bisa buka galery seni aku lagi" kataku lagi sambil menatap laptop.

Begitu lelah hari ini karena terlalu lama di depan laptop, akhirnya aku sedikit istirahat tidur.

skip

Pukul 19.00 wib.

Aku terbangun gara-gara alarm di handphoneku berbunyi.

" Ya ampun, aku tertidur lama sekali".. Ucapku

Aku pun bangun dari tidur, " Apakah Nissa sudah pulang?" ucapku lagi

Aku berjalan mencari Nissa di seluruh ruangan tak sedikitpun melihatnya, " mungkin harus aku teriakan namanya kali " kataku pada diri sendiri.

" Nisa - Nisa ,, kau sudah pulang belum ?" teriakku di depan kamarnya tapi tak ada jawaban sama sekali

dretttt... dretttt

bunyi handphoneku yang aku silent.

Tertera nama Nisa..

" Nisa ada apa?" kataku saat mengangkat telepon darinya.

" Anna, aku ada di rumah sakit !" ucap Nisa yang suaranya seperti sedikit khawatir.

" Apa yang terjadi dengan Nisa?" ucapku dalam hati.

Spontan aku menjawab " Nisa, kirim alamat rumah sakitnya, aku menyusul ke sana ya? " tanyaku pada Nisa.

" Baiklah, aku tunggu kamu ya !" jawabnya.

Tut .. Tut ... Tut

telepon pun terputus.

Aku buru-buru bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit, selesai bersiap-siap handphoneku berbunyi tanda pesan masuk ternyata dari Nisa yang mengirimkan alamat rumah sakit.

Skip

sampai rumah sakit

Aku menuju UGD untuk menemui Nisa yang tadi mengirimkan pesan, dia ada diruang tunggu UGD, buru-buru aku pergi sambil sedikit berlari tak disangka aku menabrak seorang dokter sampai aku terjatuh.

" Sial sekali, kamu selalu jadi orang yang selalu sial, hu'uh " ucapku pelan sambil menghembuskan nafas.

" Tak apa-apa ?" kata dokter itu.

" Tak apa-apa dok, maafkan aku" kataku.

Dokter itupun pergi, saat aku ingin berdiri sungguh sakit kakiku dan aku berteriak dan terjatuh lagi " auw ". Ucapku

Mendengar suaraku dokter tadi menghampiri aku " Biar aku bantu, sepertinya kakimu terkilir", ucapnya langsung menggendongku.

Aku hanya menunduk karena sedikit malu atas perlakuan dokter itu

" Ya ampun kenapa harus seperti ini ?" tanyaku dalam hati.

Dokter itu mendudukkan aku di atas kasur, dan aku hanya menunduk karena malu sama sekali. Dokter itu memasang penyanggah dan memberi perban di kakiku yang terkilir, setelah selesai tak lupa mengucapkan terimakasih dan berlalu pergi dari ruangan itu. Saat tiba didekat pintu suara dokter itu memanggil dan bertanya dari kejauhan

" Nona, ada urusan apa di rumah sakit?" tanyanya padaku. Lalu aku menoleh ke arah dokter itu tapi dokter itu malah mendekat.

" Hem, aku mau menjenguk temanku " ucapku sedikit tegang.

" Oh, biar aku bantu mencari temanmu diruang mana?" tanyanya

" Tak usah dok, itu sangat merepotkan " ucapku sedangkan aku hanya tertunduk dan tak sedikit pun melihat dokter itu.

Aku pun pergi dengan satu kaki yang sedikit digeser saat berjalan, dan langsung menuju UGD untuk bertemu dengan sahabatku. Sesampainya di sana, Nisa melihatku dengan tatapan khawatir dan dia tergesa-gesa menghampiriku.

" Anna ! " panggilnya sambil memegang pundak aku.

" Apa yang terjadi ?" tanyanya.

" Kenapa kamu bisa terluka ? " tanyanya lagi.

" Nisa, pertanyaan kamu begitu banyak mana yang harus aku jawab dulu " kataku sambil aku duduk di kursi panjang yang cukup untuk 3 orang duduk.

" Oke maafkan aku, sekarang jawablah pertanyaanku satu persatu ! " ucapannya.

Saat aku ingin menjawab seorang dokter keluar dari ruangan dan Nisa yang tadi menunggu jawabanku terbangun dan langsung menghampiri dokter itu .

TBC

BAB 2

Keesokan hari

Kring..kring...kring

bunyi alarm yang membuatku terbangun dengan malasnya. Menunjukkan pukul 5 subuh, awalnya aku hanya ingin tidur lagi tapi niat itu aku urungkan dan bangun dengan tubuh yang sedikit engan pergi, berjalan dengan malas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan bersiap melaksanakan sholat subuh selesai itu seperti biasa aku pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, tak lupa menyiapkan sarapan untuk Nisa yang masih berada di rumah sakit. Saat aku menyiapkan sarapan tiba-tiba handphoneku berbunyi, tergesa-gesa aku untuk mengambil handphone sambil salah satu kaki masih di geser.

kring...kring...kring

bunyi handphone tanda telephone masuk.

Ku angkat dan sedikit terdengar suara seorang wanita yang sudah berumur, " siapakah orang tua ini ?" tanyaku dalam hati. Saatku termenung tiba-tiba suara itu mengagetkan yang memanggilku dengan sebutan ibu.

" ini dengan ibu Eliana ?" tanyanya kepadaku.

" saya sendiri, maaf ini dengan siapa? " tanyaku dengan perasaan tak menentu.

" Saya kepala sekolah dari Kober cahaya bunda, ibu mendaftarkan diri lewat email dan saya sudah membaca surat lamarannya, jika berkenan ibu bisa datang ke sekolah kami untuk interview, saya tunggu jam 09.00 Wib." ucapannya dengan panjang lebar dan jelas.

" Baik Bu, saya bisa datang " kataku.

" Baiklah saya tunggu ke datangan ibu, sebelumnya terimakasih 🙏" ucapannya

" ya sama-sama Bu " jawabku dengan singkat.

telepon pun terputus, Alhamdulillah ya Allah akhirnya aku dapat pekerjaan sungguh bahagia.

Skip

Hari awal pertama aku kerja sungguh sangat menegangkan, saat aku sampai  di tempat kerjaku yang ada sambutan dari kepala sekolah dengan muka yg menakutkan , huh !!! Dalam hati " Bagaimana aku bisa kerja dengan kepala sekolahku seperti ini " ucapanku dalam hati..

Tetapi aku perlahan dengan pasti untuk mendekati kepsek itu dengan langkah pelan dan senyuman yang terpaksa.

" Duh !!! Jantung terasa berhenti saat duduk di depan kepsek itu" kataku dalam hati. Dia hanya mengatakan bahwa menjadi guru tak semudah yang dibayangkan ditambah gajinya kecil, dengan anggukan aku paham dan menerima nya tapi anehnya kepsek itu seperti menunggu sesuatu dariku...

Alhamdulillah dengan tekadku dan jawaban yang kuat dan yakin akhirnya aku di terima di taman kanak-kanak, dan besok awal untuk mengajar, " Wah !!! Menyenangkan sekali bisa mengajar anak-anak" teriakku saat sampai didalam kamar..

" Aku akan telephone Nisa dulu" ucapanku sambil mengambil handphone yang ada didalam tas.

Tut... Tut...Tut...Tut..

Nisa

" hallo, Assalamualaikum" jawabnya.

Eliana

" waalaikumsalam, Nisa bagaimana?" tanyaku padanya.

Nisa

" Ya Ana, muridku ini masih dalam keadaaan kritis dan belum ada tanda apa pun " jawabnya dengan suara sedikit serak..

Eliana

" sabar ya Nisa, sebentar lagi aku akan ke rumah sakit dan kau membutuhkan apa? " tanyaku pada Nisa..

Nisa

" ya, tidak ada Ana " ucapannya.

" makasih Ana dan maaf selalu merepotkan kamu" kataku lagi..

Eliana

" tak apa-apa, tak usah sungkan " kataku

skip

sampai di lokasi rumah sakit.

Aku langsung menuju ketempat Nisa dan membawa beberapa makanan, karena aku takut Nisa melupakan jam makannya.

Saat di koridor rumah sakit yang menuju ruang rawat muridnya Nisa, aku tak sengaja bertabrakan lagi dengan seorang dokter.

ta-pi aku melihat wajahnya dia sangat tampan, tertulis nama dr. Kevin Aprillio Salendra.

Dalam hati " tampan, nama bagus dan seorang dokter". tiba-tiba dia mengulurkan tangannya dan berkata " tak apa-apakan nona?".

aku hanya menggeleng kepala sambil berdiri terus menepuk celana takut kotor saat aku sibuk melakukan itu, sedangkan dokter itu melihat ke arahku betapa berdebar kencang jantungku ini.

" kau akan menjenguk siapa?" katanya dan sedikit membuatku kaget.

" teman dok !!!" menjawabnya dengan cepat.

dia terlihat hanya menganggukkan kepalanya dan sedikit sedang berpikir sesuatu, entahlah dan dengan cepat aku berkata " dok, aku permisi dulu" sambil membungkuk dan berjalan dengan cepat.

Skip

Sampai di ruangan rawat.

Aku Pun masuk dan memberikan makanan yang aku masak tadi pagi kepada Nisa dan membawa beberapa pakaian takut Nisa membutuhkannya.

" ini barang yang kamu butuhkan" ucapku sambil memberikan barangnya kepada Nisa.

" terima kasih temanku sayang" jawabnya sambil tersenyum dan memajukan bibirnya.

" Nisa, aku masih normal tau!!!" protes aku kepada sahabatku itu.

"😂😂😂, oke ... oke, aku tau" jawabnya.

" Aku pulang lagi ya?, persiapan untuk besok aku kerja" ucapku .

" benarkah kamu sudah dapat pekerjaan?" tanyanya.

Aku hanya menganggukkan kepalaku.

" Baiklah, selamat dan semoga besok berhasil" ucapannya dan memberikan semangat kepadaku.

Skip

Sampai di rumah

Esok hari ...

Di pagi ceria ini hari pertama aku kerja dan hari dimana aku sial karena aku harus bangun kesiangan di tambah lagi , aku belum sarapan pagi membuat mood menjadi tidak karuan, dan ditambah lagi mamang angkot tidak jalan-jalan sampai aku dan penumpang lain nya juga yang di sebelahku ikut kesal karena harus menunggu selama 10 menit sedangkan waktu terus berjalan , " wah !!! Seperti nya aku bakalan kesiangan" kataku dalam hati dengan sedikit kesal pada diri sendiri..

" Mang, kapan mau berangkat ?" teriakku kepada supir angkot.

" Sebentar lagi neng !" jawabnya dengan nada enteng.

dalam hatiku " sebentar-sebentar 1 jam kali ya !! " Dengan wajahku yang cemberut.

Kali ini pertanyaan kedua dengan keselnya soalnya mang angkot belum berangkat.

" Mang cepat ini udah telat kalau gak berangkat saya mau pindah angkot ja" kataku dengan nada kesal dan jengkel.

Akhirnya dengan ungkapan seperti itu mang angkot pun melaju..

Syukur Alhamdulillah bisa berangkat cuman aku menyesal karena hari pertama mengajar malah telat.

Jam 08.20

Sampai di depan gerbang sekolah uh , cape dan dag dig dug suara jantung mudah-mudahan hari ini lancar, akhirnya aku berjalan menuju kantor tepat sekali sorot mata kepsek itu bagaikan elang membuat jantung ku tak berhenti berdetak dan aku sesali aku sudah begitu banyak bicara dan kata maaf begitu banyak tapi hanya satu kalimat yang dikatakan kepsek itu.

" Jangan di ulang lagi !!" katanya dan dia setelah itu menyuruh aku untuk pergi ke kelas ibu Eli.

Muka menakutkan tapi baik hati, cuman ibu Eli itu ingin di hormati oleh para juniornya, ibu Eli mengajar di kelompok B1 ..

Sesampai di kelas aku pun bertemu dengan ibu Eli dan menyapa anak didik kelasnya ibu Eli di kelas, wah sungguh senang melihat anak-anak, tapi ada juga anak yg nangis katanya sih takut sama orang baru...

Rasanya pengen nangis tapi gak apa-apa sih namanya juga anak anak..

Jam 10.30 bel berbunyi

Tanda anak istirahat dan aku di ajak ibu Eli untuk berkeliling di sekolahan, Bu Eli mengenalkan beberapa guru ..

Sosok ibu Aminah Yulia, adalah seorang guru penyayang, anak-anak selalu menyukainya Bu Aminah menjadi guru favorit bagi anak-anak, dia mengajar kelompok A1

Sosok ibu Rani Anggraini adalah guru imut dan terkreatif dengan ide-ide nya dan beliau juga selalu mengeluarkan pendapatnya jika tidak ada yang beliau suka terutama dalam hal sekolah, beliau mengajar di kelompok A2

Sosok ibu Ina Kristina, adalah guru terheboh serta menantu dari kepala sekolah kadang ada hal menyangkut keuangan yang Janggal beliau adalah sosok pertama yang akan menyuarakan, beliau mengajar di kelompok play group.

Setelah berkenalan dengan semua guru membuatku merasa lelah sedikit duduk santai sambil menunggu anak-anak pulang.

Bel berbunyi jam menunjukkan pukul 12.00 WIB saatnya anak-anak pulang , " Alhamdulillah ya  hihihi, akhirnya pada pulang sangat membosankan" kataku dalam hati....

Sebelum aku pulang ada pengarahan dari kepala sekolah serta aku mendapat amanah untuk mengajar kelompok B2, tapi ini sebagai bahan pengetesan. Dulu kepala sekolah yang selalu mengajar di kelompok tersebut, tapi sedikitnya aku khawatir karena aku langsung diberikan kepercayaan yang begitu berat..

Jam menunjukkan pukul 13.00 WIB selesai rapat aku pun langsung pulang.

" Hari melelahkan semoga besok tidak melelahkan seperti hari ini " kataku dalam hati saat di angkot untuk pulang. Sesampai di rumah aku langsung membersihkan diri dan tertidur lelap.. agar besok bisa bertemu dengan anak-anak yang lucu dan tidak terlambat lagi, ku atur alarm jam dengan benar dan teliti.

TBC

jangan lupa like comment and vote

terima kasih 🙏

BAB 3

Seorang dokter tampan, profesi sebagai dokter bukanlah impian melainkan keterpaksaan akibat masa laluku, mengapa aku ingin jadi dokter karena masa laluku.. apa ya masa lalu mas dokter???

Simak ceritanya ya !!!!

Wah, gak bagus kalau kalian gak kenal aku mas dokter ganteng...

" Namaku dr. Kevin Aprilio Syailendra, aku dokter ahli bedah di rumah sakit ternama ".. tak hanya itu meskipun menjadi incaran para perawat dan dokter wanita tapi dokter Kevin tidak tertarik malahan bersikap dingin tak ada sedikitpun sikap ramah hanya menampilkan ke sombongan dan angkuh terhadap orang di sekitar.

Sahabat dr Kevin, dr. Daniel Mahendra sama-sama dokter ahli bedah, dr. Daniel tidak kalah gantengnya dengan dr. Kevin tak hanya itu dia membuat sahabatku tergila-gila selain itu bagi Nisa, dr Daniel adalah cinta pertama dan akan jadi cinta terakhir, " hu'uh, Nisa kan cantik mau mengejar juga gak jadi masalah pasti tak akan ada yang menolak" keluhku dalam diri. Tapi anehnya respon dr. Daniel tidak seperti pria yang mengejar Nisa. dr Daniel dokter yang misterius, aneh tapi tampan sih, buatku aneh dia selalu tersenyum kepadaku saat semua tak melihat serta seperti ada amarah jika aku di tindas dr. Kevin. apa yang ada dipikirannya? siapakah dia? kenapa bisa seperti itu terhadapku? aku sama sekali tak ingin dekat dengannya karena sahabatku Nisa jatuh cinta padanya, meskipun aku pernah sakit karena Nisa, aku tak bisa balas dendam sama seperti itu , bukan hal yang baik aku melakukan seperti itu suatu saat akan ada kebahagiaan yang datang padaku meskipun hari - hari ini melewati rasa sakit tapi di kemudian akan ada kebahagiaan yang tak pernah terkira.

Kring...kring...kring

Bunyi alarm handphone aku, karena aku emang orangnya susah bangun jadi alarm handphone aku selalu ada di dekat telinga " aahhh !! Sungguh menyakitkan harus seperti ini", kataku. Aku pun bangun dan langsung masuk ke kamar mandi, oh ya ! Aku tinggal sendiri ya karena orang tuaku itu tidak di Bandung tapi di tempat kelahiran ayahku di Belitung dan aku sekarang ngekos sendiri.

Waktu menunjukkan pukul 06.00 wib.

" Aduh!!!! Waktu begitu cepat aku sama sekali gak boleh terlambat seperti pertama aku mengajar " ucapan ku. Akhirnya aku pun siap-siap dengan memakai baju putih dan rok hitam serta tas hitam dan membawa kantong kain yang didalamnya berupa buku-buku administrasi anak-anak, aku pun melupakan sarapan karena tidak ingin terlambat, " ehm... selalu seperti itu setiap kali rasanya perutku menangis terus" kataku sambil memegang perut, uh .... Aku pun berlari keluar jalan untuk mencari angkutan umum menuju sekolah, uh beruntung sekali masih ada 45 menit lagi untuk menuju sekolah.

Saat aku menunggu angkutan umum samar-samar aku melihat salah satu murid yang menurutku dia spesial, " ah mungkin hanya mirip " ucapku dalam hati..

5 menit...

" Uh ....lama sekali angkutan umum ini gak lewat " ucapku dalam hati, saat aku bercambuk dengan emosi yang tidak karuan dengar-dengar di seberang jalan banyak orang yang berkerumun dalam hati " ada apa ya?" ingin rasanya untuk ke sana tapi jam ditangan ini terus berjalan akhirnya aku putuskan untuk menunggu angkutan umum saja, terdengar bunyi handphone aku tanda telepon masuk ,

" Wah siapa ya yg telepon? " ucapku dengan nada sedikit marah soalnya waktu berjalan dan takut terlambat lagi.

" Ya ampun !!! Kepsek telepon ada apa ya?" ucapku dengan nada kaget saat melihat nama dilayar. Padahal ini tidak telat sama sekali masih ada waktu, aku pun mengangkat teleponnya dari nada nya sih dia sangat khawatir , apa yg terjadi dan mungkin ada berita buruk kataku dalam hati.

Percakapan aku dan kepsek

Aku : " hallo Bu, ada apa yah Bu?" tanyaku. " kebetulan saya masih dijalan menunggu angkutan umum, dan saya kemungkinan tidak terlambat datang!!!" ucapan aku lagi. " kok, gak ada suara tapi waktu berjalan" ucapku dalam hati.

Saat aku terdiam tidak ada suara pun menjawab, aneh apakah di matikan telepon nya aku pun melihat hp tapi di layar tetap berjalan tidak ada yg menutup telepon nya.

Aku : " hallo Bu, maaf ya aku banyak bicara Bu 🙏" ucapku Takut membuat kepsek tersinggung.

Kepsek : " syukurlah Bu El masih di jalan, sekarang saya mau nyuruh Bu El untuk pergi mencari nak Rizal, tenang soal murid disekolah sudah dijaga sama Bu Ina jadi tolong ya untuk mencarinya nanti saya tunggu laporan nya" ucapannya..

Aku : " Ah...ya..ya..Bu, saya bakalan cari Rizal, tapi dimana ya ?" tanyaku. Seketika aku mengingat yang hampir mirip dengan Rizal aku pun pergi menyebrang jalan sambil melihat orang yang berkerumun.

Aku akhiri percakapanku dengan kepsek dan berlari menuju kerumunan itu, entah perasaan aku benar atau hanya rasa takut.

Sungguh sangat susah buat melihat, aku pun bilang " maaf permisi... permisi " ucapku dan syukur aku dapat sedikit ruang untuk bisa sampai di depan , pas di depan sungguh kaget saat melihatnya..

" Rizal...Rizal ....Rizal " teriakku sambil menghampiri nya , saat sudah melihat dan aku pun menggendongnya dan berteriak

" Cepat panggil ambulans atau siapa yang bisa tolong aku untuk bawa ke rumah sakit " ucapku.

Pada semua orang yang ada di lokasi sambil menangis tapi gak ada satupun yang menjawab, binggung sekali yang terlintas hanya Nisa di dalam pikiranku akhirnya aku mengambil ponsel dan menelepon Nisa sambil menangis tanpa sedikit pun cerita..

skip ....

Ambulans datang dan membawa aku dan rizal ke rumah sakit di sana Nisa dan dokter lain pun menunggu dan membawa Rizal kedalam ruangan UGD, aku pun hampir lupa untuk menelepon kepsek ataupun orang tua nya.. saat itu pun aku ditemani sahabatku Nisa yang merangkul pundak aku dan berkata : " sabar ya... Aku yakin murid kamu itu selamat di dalam sana kamu tahu aku meminta dokter yang terbaik dia dr . Kevin dan kamu harus percaya dia dokter yg luas biasa " ucapan Nisa kepadaku agar aku bisa tenang.

Aku hanya mengangukkan kepala saja karena badanku lemas dan di tambah susah bicara karena sedikit panik dan khawatir saat melihat Rizal tertabrak dan penuh darah di bagian kepala membuatku merinding melihat nya.

30 menit berlalu

Rizal belum juga keluar ataupun dokternya aku pun merasa khawatir bila terjadi sesuatu, tiba-tiba aku teringat ibu Eka dan aku harus menelepon nya, aku pun menghubungi nya..

Skip...

Setelah menelepon Bu Eka aku yakin Bu Eka kaget dan khawatir, soalnya Bu Eka menutup telepon tanpa berbicara apapun...ya aku mengerti mungkinkah kaget mendengar soal Rizal..

1 jam kemudian

Ada suara tangisan yang membuat aku menoleh ke sumber suara, aku melihatnya orang tua Rizal yang tergesa-gesa menghampiriku, sedangkan yang menangis itulah ibunya, aku pun memberi pelukan pada ibu Rizal untuk memberikan kekuatan, melihat sosok ayah Rizal yang begitu tenang dan tidak sedikitpun berbicara ataupun menanyakan kejadian yang terjadi. Kami bertiga pun menunggu apa yang terjadi pada Rizal.

Pip...pip bunyi pesan WhatsApp masuk

Aku pun membukanya

From : ibu Ekawati

To : ibu Eliana

Ibu El saya mohon untuk menemani keluarga Rizal, jika ada apa - apa cepat beritahu saya, untuk di sekolah ibu El jangan khawatir tolong urus kan masalah Rizal sampai selesai, saya tidak akan memberi tahu guru lain maupun orang tua murid yang lain, hanya saya, ibu El dan keluarga Rizal,, jika ada yang bertanya saya akan bilang ibu El sedang cuti.. mohon maaf sebelumnya dan terimakasih sebelumnya 🙏.

Saat aku membaca pesan sungguh kaget atas semua kata-kata Bu Eka , dan banyak pertanyaan yang ada di kepalaku akhirnya ku beranikan diri untuk bertanya soal perkataan tadi.

From : Eliana

To : ibu Ekawati

Maaf sebelumnya Bu, bolehkah saya bertanya? Tapi kenapa semua murid atau guru yg lain tidak boleh tau?, bagus kalau pada tau setidaknya Rizal semangat dan merasa senang..

From : ibu Ekawati

To : ibu Eliana

Saya hanya beritahu itu dan itu kemauan dari ayahnya Rizal, dan kamu tau ayah Rizal adalah orang penting dan dia donatur terbesar di taman kanak-kanak ini!!!!!, tolong Bu El memahami ini.

Kaget sih dan aku paham atas semua ini mau gimana lagi ya aku pun harus mengikuti kata-kata dari ibu Ekawati

2 jam kemudian...

Keluarlah dari pintu IGD para dokter dan perawat, melihat dari raut wajah seperti kabar buruk aku hanya mendengarkan saja.

Dokter : " Ehm...anak ibu/bapak untuk kondisi saat ini baik, untuk operasi lancar dan baik akan tetapi ada sesuatu yang gak bisa saya bicarakan disini " ucapan dokter.

Saat dokter berkata baik sungguh senang hatiku tapi saat terakhir kata-katanya itu buat aku menjadi sedih rasanya ingin sekali menampar dokter ini, akhirnya ayah Rizal yg mengikuti dokter sungguh penasaran aku apa yang di bicarakan dokter..

Bersambung

Jangan lupa like, comment and vote.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!