Hari ini begitu melelahkan dengan terik matahari yang cukup panas.Terlihat seorang gadis berjilbab memakai rok dan baju panjang selutut terlihat anggun dan sangat cantik,dia adalah adinda lestari berusia 22 tahun seorang guru IPA yg mengajar di salah satu SMP SWASTA.Dinda demikian nama panggilannya seorang gadis yang diangkat oleh sebuah keluarga yang tidak memiliki anak berharap dengan mengangkat anak di panti asuhan sebagai pancingan.Dinda diadopsi di sebuah panti asuhan pada usia 2 tahun,kurang dari setahun di kelurga baru yang mengadopsi nya ternyata istri nya hamil nama pasangan yang mengangkatnya adalah pak Anton dan ibu lisa.
kehamilan istrinya membuat pak anton bukan main bahagia dan disinilah musibah di dapat Dinda kedua orang tua nya mulai mengabaikan.pada usia 6 tahun Dinda menempuh sekolah dasar .Dinnda kecil merasakan betapa keluarga angkat mengabaikan nya apalagi dengan kelahiran adik angkat yang pertama seorang perempuan bernama Elsi dan dua tahun kemudian kelahiran anak kedua laki-laki bernama Rudi.Dinda kecil di paksa untuk membantu orang tua angkat dengan pekerjaan rumah yang bejibun tapi semua di kerjakan dengan ikhlas karena itulah salah satu bentuk balas Budi kepada orang tua angkatnya.
"Akhirnya sampai juga kerumah " gumam Dinda.Dinda baru pulang mengajar jam sudah menunjukkan pukul 14:00 WIB.
Dinda kemudian menuju arah dapur setelah mengganti baju kerjanya.Dinda menyewa rumah dengan ukuran 4 kali 6 bentuk nya seperti kamar ada kamar mandi didalam nya dan sedikit ruang di jadikan dapur dengan harga sewa 500 ribu diluar lampu.
dibukanya rice cooker untuk mengambil nasi dan lauk kebetulan Dinda pagi-pagi sudah masak disaat semua orang masih terbuai dari mimpinya Dinda sudah berkutat dikamar merangkap dapur untuk membuat berbagai macam jajanan kue untuk dititipkan di warung tempat pemukiman Dinda tinggal.Dinda sangat pandai memasak apalagi membuat kue karena sedari kecil pada saat tinggal di rumah orang tua angkat nya semua pekerjaan rumah Dinda yang mengerjakan tidak ada waktu untuk bermain karena kalau sampai ketahuan Dinda akan dipukul oleh ibu angkatnya.
"Alhamdulillah"ujar Dinda setelah selesai makan.dinda membereskan semua peralatan makan dan tempat kue yang belum sempat dibersihkan.Selanjutnya Dinda siap-siap untuk ke warung membeli bahan untuk membuat kue yang akan dijualnya sekalian mengambil tempat kue yang diletakkan di dua warung.
Sepanjang perjalanan padat pemukiman Dinda bertegur sapa dengan tetangga yang dijumpainya.Dinda terkenal anaknya ramah dan tetangga pun tahu Dinda anak yatim piatu.dinda baru 6 bulan tinggal disana karena berdekatan dengan sekolah tempat mengajarnya jaraknya cuma 10 menit dari rumah kosnya sebenarnya Dinda sangat berat pindah dari rumah kos lamanya karena sudah betah dengan suasana dan antar tetangga sudah seperti keluarga tapi karena jarak yang jauh dengan tempat kos nya terpaksa Dinda pindah mencari tempat yang dekat dengan sekolah yang sekarang tempat Dinda mengajar.
"Assalamualaikum buk haji"sapa Dinda kepada salah satu tetangga. "Waalaikumsalam mau kemana buk Dinda"kata buk haji. "mau kewarung buk ngambil tempat kue sekalian beli bahan buat kue besok pagi".
"buk Dinda,ibuk ada rencana mau pesan kue untuk arisan Jumat besok nnt ibuk ketempat buk Dinda sekalian bayar uang panjar nya" kata buk haji.
"iya buk nanti Dinda tunggu di kos". Alhamdulillah gumam Dinda karena mendapatkan rezeki.
Dinda bergegas ke warung yang ditujunya.karena hari sudah semakin sore. "Assalamualaikum buk Neti" sapa Dinda dengan ramah.
"Waalaikumsalam" ujar buk neti.dinda memang di panggil ibuk oleh warga sekitar karena profesinya seorang guru walaupun usianya masih muda.
"mau belanja apa buk Dinda" ujar buk Neti.
"Seperti biasa buk wortel kentang bla...bla... (banyak banget mau disebut jadi cukup disingkat saja he....he...)kata Dinda.
Setelah mendapat bahan yang diperlukan Dinda membayarnya.
"Buk Dinda itu tempat kuenya sekalian diambil tadi kuenya banyak diborong ada acara dikelurahan kata mereka kue buk Dinda enak" kata buk Neti.
"Alhamdulillah buk Neti ternyata kue Dinda habis banyak yang suka"kata Dinda, ada pancaran kebahagian di wajah Dinda itulah lelah yang didapat Dinda setiap pagi.
"Ini buk Dinda uang nya" kata buk Neti.
"Terimakasih buk" senyum Dinda.
"Saya permisi dulu buk mau pulang" kata Dinda .
"Iya hati-hati dijalan" seraya tersenyum kepada Dinda.
Dinda bergegas ketempat kosnya karena nanti habis magrib ada beberapa anak yang akan les dengan Dinda.Sebetulnya Dinda tidak bisa ngajar les karena tidak ada waktu apalagi pagi-pagi sudah buat kue tapi karena didesak ibu-ibu di dekat kos Dinda mau tak mau menerima ngajar les tapi dibatasi 5 orang siswa dengan bayaran seiklasnya.
Bagi Dinda yang penting dia tidak pernah buat masalah dengan orang dia hanya ingin hidup tenang sudah cukup banyak penderitaan yang mesti ditanggungnya.
Sesampainya di tempat kos Dinda langsung meracik bahan untuk membuat risoles,pastel,dan beberapa kue yg lain jadi pagi-pagi Dinda bisa langsung mengolah nya.Memang pekerjaan yang melelahkan tapi mesti dilakukannya dan sudah menjadi kebiasaan dulu sewaktu kuliah dia juga melakukannya untuk biaya hidup karena orang tua angkat sudah tak peduli lagi beruntungnya Dinda diberi kecerdasan sehingga dari SMP sampai kuliah mendapat beasiswa.Sekarang pada saat udah bekerja menjadi seorang tenaga pendidik Dinda masih membuat kue karena gaji nya sebagai pendidik untuk awal-awal masih rendah jadi mesti mencari tambahan lain.Dinda baru menamatkan kuliah 6 bln yang lalu dan kebetulan ada lowongan untuk guru disalah satu sekolah favorit di kota B dan kebetulan Dinda lulus tes penerimaan untuk guru di sekolah favorit tersebut.Ini sudah enam bulan mengajar ditempat tersebut Dinda sangat betah apalagi sebagai guru pemula banyak di bantu guru-guru senior.Dinda masih awal jadi guru jadi masih rendah gaji yang diterima nanti setelah 2 tahun baru dapat gaji bersih.
akhirnya pekerjaan Dinda selesai juga memotong bahan dan meracik bumbu untuk membuat kue besok subuh.
"Capeknya" gumam Dinda sambil mengangkat tangan.Dinda bergegas untuk mandi karena sebentar lagi akan masuk waktu magrib.Terdengar azan magrib berkumandang Dinda segera mengambil wudhu untuk menunaikan sholat magrib setelah selesai Dinda melanjutkan mengaji.Setelah selesai Dinda Merapi kan sajadah dan mukena serta meletakkan Alquran.Dinda merebahkan badannya di kasur kecilnya yang mungkin busanya sudah makin menipis tapi Dinda tidak mempermasalahkan nya yang penting bisa tidur dengan nyenyak.
"Assalamualaikum buk Dinda "kata anak-anak sekitar 5 orang seusia SD mereka anak-anak yang akan les dengan Dinda.
"Waalaikumsalam mari masuk"kata Dinda.Selanjutnya terdengar suara Dinda menerangkan pelajaran diruang yang merangkap kamar tidur Dinda.
Disebuah rumah sedang terjadi sebuah percekcokan antara ayah dan anak gadisnya.Dialah seorang duda yang bernama Aldian Syahputra dan sang anak bernama Luna Anastasia yang berusia 11 tahun sudah duduk di bangku SMP kelas 7.
"Ayah besok aku maunya diantar langsung kekelas gak mau sendiri aku kan udah telat 2 Minggu sekolah" gerutu Luna dengan muka cemberut.Memang Luna agak telat masuk sekolah ini udah berjalan dua Minggu diawal semester sebagai siswa baru bukan karena malas tapi memang keadaan yang memaksa Luna untuk tidak bisa masuk diawal tahun ajaran baru dikarenakan menemani neneknya yang sedang berobat keluar negeri.Karena mempunyai koneksi yang luas dan sang kakek berteman baik dengan pemilik sekolah SMP XX(maaf ya gak nyebutkan sekolah nya🙂) jadi bisa dikasi dispensasi.
"lho...kenapa gitu biasanya Luna kan berani masak anak ayah penakut,ayah gak bisa lun banyak kerjaan di kantor" kata ayah sambil mengernyitkan kening penuh keheranan.
"Luna kan malu yah karena kan udah 2 Minggu sekolah luna malas menperkenalkan diri dan Luna juga belum ada teman"gerutu Luna.
" Bukannya temen Luna banyak yang sekolah disana" kata ayah keheranan mendengar alasan anaknya.
"Iya yah tapi kan tidak satu kelas klo Luna 7 a kemaren Maya ngasi tau klo gak sekelas".Maya adalah teman SD Luna dulu.
"Jangan banyak alasan pokoknya ayah gak bisa lun besok ada meeting dengan klien gak mungkin ayah tinggalkan"kata ayah sambil duduk di kursi kerjanya.
Akhirnya dengan perdebatan sengit antara ayah dan anak gadisnya Luna menyerah kalau besok hanya diantar pak burhan supir keluarga itu pun diantar cuma sampai menemui kepsek dan tidak bisa lama-lama karena pak Burhan ada urusan yang sangat penting.
"Ayah yakin Luna bisa bergaul dengan teman-teman barunya anak ayah kan pintar"sambil memeluk dan mencium kening Luna dengan kasih sayang.
"Iya yah Luna bisa sendiri"sambil berkata lirih dan pelan.
"Sekarang masukkan buku pelajaran untuk besok kan Luna belum ada jadwal pelajaran jadi bawa aja buku kosong"kata ayah sambil mengusap kepala anaknya.
Luna pun berlalu dari ruang kerja ayahnya untuk mempersiapkan peralatan sekolahnya.
Sementara ayah Luna keluar dari kamar menuju ruang keluarga sambil minum kopi yang dibuat bik Inah pembantu yang setia yang sudah ada semenjak menikah menyeruput kopinya sambil menerawang jauh seandainya istri nya masih ada mungkin dia bisa menemani luna.Ibu Luna meninggal sekitar 5 tahun yang karena kecelakaan mobil pada saat hamil 7 bulan adik Luna,sayang nyawa ibu Luna yang bernama Lina beserta bayi nya tidak bisa selamat.Itu adalah masa terpuruknya ayah Luna sampai saat ini beliau masih belum bisa melupakan peristiwa itu.Sudah beberapa kali beliau mau dijodohkan tapi belum ada niatnya untuk menikah lagi karena dia mempunyai seorang anak yang berusia 6 tahun saat itu dan kebanyakan mereka hanya mengincar hartanya saja dan belum tentu bisa menerima anaknya karena kalau menikah kelak ayah Luna menginginkan calon istrinya bisa menerima Luna.
Memang saat ini ia sedang dekat dengan seorang wanita bernama Talia anak dari salah satu pemegang saham perusahaan nya namun Luna tidak menyukai nya karena Luna menginginkan seorang bunda yang lemah lembut tidak genit seperti Talia yang suka pakai baju seksi dan genit.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!