NovelToon NovelToon

Menanti Sang Restu

Episode 1

Meliana sering di panggil Liana seorang gadis yang mandiri dan pekerja keras.

Mungkin karena tuntutan hidup yang membuat nya harus seperti itu. Ia tinggal bersama Bapak, Kakak dan Adik nya sang Mama tercinta telah meninggal 4thn yg lalu, saat usia Liana 16th dan Septiani adik nya masih berusia 9th. Sebelum meninggal sang Mama menitipkan Liana dan Septian kepada Tante Amih(Kakak dari Mama) berhubung beliau tidak memiliki momongan.

Septiani ikut dan tinggal bersama Tante Amih, sedangkan Liana memilih tetap tinggal di rumah orang tua nya. Liana merasa kasihan kalau sampai tinggal bersama Tante nya, Bapak dan Kakak nya tidak ada yang mengurus nya. Bapak dan Kakak nya(Gilang) hanya pengusaha kecil-kecilan mereka membuka jasa Pariwisata.

Tidak tega rasa nya harus melihat mereka melakukan pekerjaan rumah,seperti memasak mencuci dan merapihkan rumah. Meski pun rumah orang tua dan Tante nya sangat dekat, Liana tetap memilih tinggal bersama Bapak dan Kakak nya .

"Cukup Septi saja yang tinggal bersama Tante, Aku ga mau sampai merepotkan Tante" itu lah yang ada dalam pikiran Liana.

Liana bekerja di sebuah Butik yang terkenal di Kota nya, karena Liana masih karyawan baru jadi belum mendapatkan jadwal ship dia bekerja dari pagi sampai malam. Setiap pulang Liana selalu di jemput sama Kakak nya Gilang merasa khawatir, kalau Liana harus pulang sendiri meskipun jarak dari Butik ke rumah mereka dekat. Dan seperti biasa malam ini pun Gilang menjemput selama menunggu Liana keluar, Gilang selalu nongkrong di kedai kopi di dekat situ.

Di situ selalu ramai anak muda termasuk Alex Prayoga Sunandar seorang tuan muda yang tampan dan sukses, perusahaan nya berdiri di seberang Butik tempat Liana bekerja. Alex bukan orang yang pemilih ia selalu berbaur dan nongkrong bersama teman teman nya, asal kan tempat nya nyaman. Kebetulan Alex mengenal Gilang Kakak nya Liana ia Kakak kelas Alex waktu sekolah dulu.

Tak berapa lama Liana pun keluar dari Butik ia melihat motor Kakak nya di depan kedai Liana pun datang ke tempat parkir, melihat Kakak nya sedang ngobrol Liana pun hanya memanggil nya.

"Kak sini" ucap Liana sambil melambaikan tangan.

Gilang pun yang menoleh saat di panggil Liana, lalu Gilang pun berpamitan pada teman teman nya untuk pulang duluan. Alex pun yang melihat Liana sangat tertarik dengan nya,Alex pun langsung menghampiri Gilang.

"Cie jemput pacar mu ya Lang" tanya Alex sambil penasaran.

"Bukan Lex, ini ade kandung aku" jawab Gilang sambil menyalakan motor nya.

Ada rasa senang saat mendengar penjelasan Gilang, Alex pun langsung menyuruh Agus asisten nya untuk menyelidiki nya.

"Gus coba kamu selidiki hubungan Gilang sama perempuan tadi!!!" titah Alex pada Agus

"Tidak usah di cari tau tuan mereka memang saudara kandung, Nona Liana nama nya" jawab Agus sambil menjelaskan.

"Oh apa dia punya pacar"? tanya Alex sambil menatap Agus.

"Setau saya tidak punya tuan, karena kalo ke mana-mana Nona Liana hanya di antar oleh Mas Gilang" ucap Agus

"Bagus lah kalau begitu" ucap Alex sambil tersenyum.

"Apa tuan muda menyukainya"? Tanya Agus

"Ya rasa nya ada sesuatu yang berbeda

aja, dia tak terlihat seperti yang lain" ucap Alex tersenyum senang.

"Bagaimana dengan nona Novi tuan"? ucap Agus mengingatkan tuan nya.

"Biarkan saja" ucap Alex

Lalu ia pun masuk mobil dan menyuruh Agus mengantarnya ke rumah.

Pagi hari telah tiba seperti biasa sebelum berangkat kerja, Liana membereskan rumah dan memasak dulu. Liana selalu membawa bekal agar hemat setelah selesai semua Liana pun berangkat kerja.

Di tempat kerja saat Liana sedang mengganti baju-baju yang di pajang, dengan model-model baju yang baru datang Alek yang ingin bertemu Liana dengan alasan akan berbelanja.

"Mbak baju-baju cowok-cowok sebelah mana ya"? Ucap Alex

"Di atas mas" ucap Liana

"Di lantai ini ga ada"? Ucap Alex

"Di lantai ini baju anak semua mas" ucap Liana sambil tersenyum

"Ya udah saya cari baju anak aja mbak,tolong pilih kan ya mbak" ucap Alex

"Boleh untuk berapa tahun anak nya mas"? Ucap Liana

"3 tahun mbak, untuk ponakan saya" ucap Alex

"Baik mas tunggu sebentar, saya pilih kan" ucap Liana

Setelah lama mencari dan memilih baju tak ada 1 pun yang terpilih, sampai waktu pulang pun tiba.

"Maaf mas lebih baik besok ponakan nya di bawa ke sini aja bagaimana biar tau yang cocok ukuran nya"? Ucap Liana

"Ga usah mbak soal nya ponakan saya di luar kota, yang tadi di pilih saya beli semuanya" ucap Alex

"Beneran mas" ucap Liana

"Iya mbak, o iya boleh saya tau nama mbak"? Ucap Alex

"Boleh nama saya Meliana panggil saja Liana, heemm apa ada masalah mas"? ucap Liana

"Tidak ada, kenalkan saya Alex" ucap Alex sambil menggenggam tangan Liana agak lama

"Maaf mas, kenalan nya bisa udahan? Tangan saya sakit" ucap Liana

"Maaf" ucap Alex

"Dasar aneh, tapi ganteng si" gumam Liana sambil membungkus pakaian yang di beli Alex tadi.

"Pulang sama siapa kamu"? Tanya Alex

"Saya pulang sama Kakak saya mas, terimakasih sudah berkunjung dan berbelanja di sini semoga ponakan nya suka" ucap Liana sambil menyerahkan paper bag pada Alex.

"Ya sama-sama" jawab Alex

Setelah beres dan menyetor laporan pada Boss nya, Liana dan karyawan yang lain nua pun pulang. Seperti biasa Kakak nya sudah ada di tempat parkir, di sebelah Gilang juga ada Alex melihat Liana Alex pun melambaikan tangan namun hanya di jawab senyuman oleh Liana.

Selama di perjalanan Liana tersenyum, akhirnya Liana memberanikan diri bertanya pa da kakak nya.

"Kakak kenal Alex"? Ucap Liana

Kenal tapi sebaiknya kamu jangan kenal sama dia, keluarga kita berbeda belum lagi orang tuanya yang terkenal sombong itu" ucap Gilang

"Iya kak" ucap Liana

Sesampainya di rumah Liana pun langsung masuk kamar melupakan kejadian di tempat kerja nya tadi, karena badan nya terasa lelah dan ingin segera istirahat agar besok tidak kesiangan.

Berbeda dengan Alex ia terus tersenyum mengingat kejadian itu sambil melihat paper bag.

"Andai kita bisa ketemu tiap hari" gumam Alex sambil memejamkan mata

Baru berapa menit Alex tertidur, ia terbangun mendengar suara pintu kamar nya terbuka

"Ibu kirain siapa, ngagetin aja!!" ucap Alex

"Kamu udah tidur nak??" ucap Ibu Alex

"Belum Bu tadi si udah tertidur bentar eh ada suara pintu kebuka kirain siapa" ucap Alex tertawa

"Kamu ini bisa aja, o iya itu apa"? Tanya sang Ibu sambil menunjuk ke arah paper bag

"Oh itu tadi Alex beli Bu, buat ponakan-ponakan nanti kalo pada ke sini" ucap Alex

"Buat Ibu di beliin ga"? Ucap sang Ibu tersenyum

"Buat Ibu nanti kita beli bareng-bareng'biar Ibu milih sepuas nya,Ibu sendiri tumben belum tidur" ucap Alex

"Ibu belum ngantuk maka nya ke sini, nengok anak Ibu yang manja dulu" ucap Ibu sambil mengusap kepala Alex

"Ayah udah tidur Bu"? Ucap Alex

"Belum Ayah sedang ada tamu, mereka ada di taman belakang"ucap Ibu

"Ooo gitu" ucap Alex sambil menganggukan kepala

"Ya udah kamu terusin tidur nya udah malam, Ibu juga sekarang mau tidur" ucap Ibu

"Iya Bu, met malem semoga Ibu mimpi indah" ucap Alex

"Kamu juga jangan lupa berdoa dulu" ucap Ibu sambil menutup pintu kamar Alex

Alex pun memejamkan mata nya sosok Liana datang dalam pikiran nya, ia tak sabar menunggu hari esok untuk bertemu lagi Liana.

Ya..

Alex jatuh cinta pada pandangan pertama pada Liana, di tambah lagi Liana gadis yang baik. Malam pun semakin larut Alex pun tertidur.

Waktu menunjukan pukul 04.00 Wib seperti biasa Liana bangun lalu minum segelas air putih, dan langsung merapihkan tempat tidur nya setelah selesai Liana pun keluar dari kamar untuk merapihkan ruangan lain nya.

Saat sedang merapihkan meja di ruang tamu ia melihat surat pengumuman dari Bank, karena amplop nya sudah terbuka Liana pun membuka dan membaca nya. Liana kaget saat tau isi suratnya, surat pemberitahuan tentang tunggakan cicilan yang belum di bayar oleh Bapak dan Kakak nya. Setelah membacanya Liana menyimpan kembali surat itu pada tempat semula.

"Pinjaman nya besar sekali, uang dari mana untuk membayar cicilan nya itu" Gumam Liana

Setelah selesai semua Liana pergi ke rumah Tante Amih, Liana ingin mengajak Adiknya main kebetulan hari ini jatah libur kerja nya sama dengan libur sekolah Septian.

Episode 2

"Tante sedang apa"? Tanya Liana saat melihat Tante nya.

"Ini lagi misahin sayuran, banyak ulet nya" jawab Tante Amih

"Si Dede ke mana Tante"? Ucap Liana sambil membantu Tante nya membersihkan sayuran.

"Lagi Tante suruh ke pasar, kamu gak kerja"? Ucap Tante Amih

"Aku kebagian libur Tante" ucap Liana

"Liana Tante mau tanya ama kamu ya, Bapak sama Kakak kamu pinjem Uang dari Bank? Soal nya kemaren ada 3 orang petugas Bank yang datang" ucap Tante Amih

"Aku juga ga tau Tante, tadi juga aku dah baca surat pemberitahuan nya" ucap Liana

"Pinjam Uang bekas apa si Bapak kamu itu, terus buat maka sehari-hari suka ngasih ga ke kamu"? Tanya Tante Amih

"Kadang-kadang Tante"ucap Liana

"Terus kalo ga di kasih, buat makan sehari-hari dari mana"? Tanya Tante Amih

"Pake uang aku tante" jawab Liana sambil menundukkan kepalanya.

"Tante bingung mau ngomongin Bapak kamu itu, kalo di nasehatin malah ga terima yang ada malah marah-marah" ucap Tante Amih sambil pergi meninggalkan Liana.

Liana pun hanya terdiam lalu masuk ke kamar sang adik sambil menunggu nya pulang, tak berapa lama Septi pun datang.

"Kakak dah lama ya nungguin, aku abis dari pasar dulu" ucap septi

"Gak lama ko de, lumayan lah kakak bisa tidur bentar" ucap Liana

"Kakak kenapa, lagi sakit"? Tanya Septi khawatir karena melihat wajah Liana agak pucat.

"Kakak gak papa de, kayak nya kecapean sama masuk angin aja nanti tolong kerokin bentar ya" ucap Liana

"Beneran gak papa kak? Ya udah di kerok sekarang aja ya" ucap Septi

Liana hanya menganggukan kepalanya sambil membuka pakaiannya, agar Septi lebih mudah mengerok punggung nya.

Pikiran Liana sangat kacau sekali, Liana kaget melihat surat teguran dari Bank lebih kaget lagi dengan nominal pinjaman sebesar 250jt belum termasuk denda(bunga).

Karena pijatan dan kerokan sang adik berasa enak membuat Liana tertidur, melihat Liana tidur Septi pun membangun kan nya.

"Kak Liana bangun udah selesai, baju nya di pakai lagi biar ga tambah masuk angin" ucap Septi

Mendengar suara Septi, Liana pun bangun.

"Udah selesai ya de, makasih ya" ucap Liana

"Sama-sama kak, emang kakak mau ajak aku ke mana"? Tanya Septi

"Jalan-jalan yuk, tar beli mie ayam di tempat biasa" ucap Liana

"Kakak kan lagi sakit, makan di rumah aja nanti aku yang beli" ucap Septi

"Gak mau dah ga papa tau sendiri kan kalo makan di rumah, yang ada nanti malah di marahin"ucap Liana

"Iya sih" jawab Septi sambil garuk-garuk kepala

Mereka berdua pun berpamitan pada tante nya.

"Kalian mau ke mana"? Tanya Tante Amih

"Keluar sebentar Tante" jawab Liana sambil memarkir motor nya.

"Jangan lama-lama" ucap Tante Amih

"Iya tante kita ga akan lama ko" jawab Septi

Mereka pun berangkat ke tempat yang di tuju ke kedai Mie ayam langganan Liana, setelah sampai mereka pun memesan makanan kesukaan nya itu. Sambil menunggu makanan datang, Septi menceritakan kejadian kemarin saat ada petugas Bank yang datang menagih hutang Bapak nya lah yang lebih galak dari mereka.

"Kak sebenernya Bapak sama Kak Gilang pinjam uang ke Bank bekas apa"? Tanya Septi

"Kakak juga ga tau pinjam uang nya kapan, terus bekas apa Kakak gak tau de" ucap Liana

"Kirain Kakak tau" ucap Septi

"Kamu tau sendiri kan kalo Kakak sehari-hari nya kerja pulang malam terus, Kakak juga ga tau de harus bagaimana" ucap Liana

"Ya udah Kak, kita makan aja dulu jangan mikirin yang lain-lain dulu tar mie nya malah jadi ga enak" ucap Septi

"Iya de" ucap Liana

"Kak abis ini mau ke mana"? Tanya Septi

"Ke mall Y yu, ada yang mau Kakak beli" ucap Liana

"Asyik Kakak tau aja kalo aku pengen ke sana" ucap Septi

Setelah makan habis mereka berdua langsung naik motor, sekarang yang bawa motor nya Septi gantian langsung menju mall Y. Sesampainya di sana mereka pun pergi melihat-lihat dulu.

"De cobain ini yu,kayak nya bagus" ucap Liana sambil memegang 2 buah pakaian couple.

Setelah di coba Liana pun langsung ke kasir membayar nya.

"Kamu mau beli apa de, beli aja nanti kakak yang bayarin" ucap Liana

"Aku ingin itu Kak boleh"? Ucap Septi sambil menunjuk sepasang sepatu.

"Boleh coba aja dulu, atau langsung minta no nya nanti Kakak tunggu di sini ya" ucap Liana

"Iya Kak" jawab Septi sambil berjalan ke arah tempat sepatu.

Saat Liana sedang menunggu adik nya,dari kejauhan ada Alex yang memperhatikan garak gerik Liana. Untuk memastikan nya Alex pun bertanya pada asisten nya.

"Gus bukan nya itu Liana" ucap Alex sambil menunjukan tangan nya ke arah Liana

"Benar tuan" jawab Agus

Alex pun langsung menghampiri Liana.

"Liana" ucap Alex

Liana yang sedang duduk pun langsung melihat ke arah yang memanggil nya.

"Eh mas Alex, ngagetin aja" ucap Liana

"Kamu gak kerja, sama siapa ke sini" tanya Alex

"Aku lagi libur mas ke sini sama adik" jawab Liana

Tak berapa lama Septi pun datang.

"Kak ini udah dapet, hemmm ini siapa kak" ucap Septi

"O iya kenalin de ini mas Alex temen nya kak Gilang juga, dan mas Alex kenalin ini adik aku Septi" ucap Liana

"Pacar kak Liana ganteng ya, terus yang ini siapa ko diem aja" ucap Septi

"Saya Agus Nona" ucap Agus

"Jangan panggil aku nona,panggil Septi kayak orang kaya aja" ucap Septi

Liana Alex dan Agus pun tertawa mendengar nya.

"Habis ini kalian mau ke mana? Kita makan dulu yu" ucap Alex

"Enggak usah mas, kita mau langsung pulang aja" jawab Liana

"Kak makan dulu yu, aku masih laper" rengek Septi

"Tapi kan de" ucap Liana

"Udah yu kita makan dulu" ucap Alex

Mereka pun menuju restoran yang tak berada jauh dari mereka.

"Kalian mau pesan apa"? Tanya Alex pada Liana dan Septi belum sempat Liana menjawab sudah di jawab duluan sama Septi.

"Apa aja di samain aja yang bisa di makan" jawab Septi

"Kak Liana aku ke toilet dulu sebentar ya" ucap Septi

"Mau Kakak anter ga"? Ucap Liana

"Enggak usah, kakak di sini aja" ucap Septi

Melihat Septi pergi Alex pun mengedip kan mata nya pada Agus, agar mengikuti nya dari belakang Agus pun mengerti dan menganggukan kepalanya.

Sekarang tinggal Liana dan Alex berdua, Alex melihat Liana sedikit pucat tidak seperti biasa nya.

"Kamu kenapa lagi sakit? Kok keliatan pucat" ucap Alex

"Enggak ada apa-apa mas, mungkin cape dan masuk angin aja" ucap Liana

"Habis makan kita ke Dokter dulu saja ya" ucap Alex

"Enggak usah mas, beneran aku gak papa tadi udah minum obat sama di kerokin" ucap Liana

"Baiklah sebenarnya ada yang ingin aku ucapkan" ucap Alex

"Apa mas"? Tanya Liana

"Mau kah kamu jadi istri ku" tanya Alex

"Mas gak lucu, jangan bercanda" ucap Liana

"Aku serius Liana" ucap Alex meyakinkan Liana

"Maaf mas kita baru kenal, trus dunia kita juga berbeda" ucap Liana

"Apakah artinya ini aku di tolak" tanya Alex

Belum sempat Liana menjawab,Septi pun datang dengan heboh.

"Maaf ya kak lama, busyet tadi antri banget untung ga kebelet" ucap Septi

"Ya udah cepet makan keburu dingin, Kakak kamu nanti pingsan gara-gara telat makan nungguin kamu" ucap Alex

"Maaf ya kak" ucap Septi pada Liana

"Enggak papa ko de" ucap Liana

"Untung kamu datang de,jasi kakak ga menjawab pertanyaan mas Alex"gumam Liana dalam hati

Mereka pun akhirnya makan, apalagi Septi ia makan dengan lahap walaupun tadi sudah makan mie ayam.

Setelah selesai makan Liana dan Septi pulang di antar oleh Alex, sedangkan motor nya di bawa oleh Agus. Alex takut ada apa apa melihat wajah Liana yang pucat, apa lagi tadi makan hanya sedikit.

Episode 3

Setelah sampai Liana dan Septi meminta Alex menurun kan mereka agak jauh dari pemukiman warga, Liana tidak mau jadi bahan gosip tetangganya setelah itu mereka pun berpamitan. Sesampainya di rumah Tante Amih, Liana meminta air hangat pada Septi.

"De tolong ambilkan air minum hangat sama obat pusing ya" ucap Liana

Tak berapa lama Septi pun datang sambil membawa air minum dan obat nya.

"Ini kak, Kakak beneran enggak papa"? Tanya Septi khawatir.

"Makasih de, ga papa ko udah sembuh cuma biar tambah afdol aja jadi minum obat lagi" jawab Liana

"Ya udah cepet sembuh ya kak" ucap Septi

"Iya de" ucap Liana

Kepala Liana sebenarnya tambah pusing dia pergi jalan-jalan sama adik nya, untuk menghilang pikiran nya yang agak kacau memikirkan hutang Bapak nya.

Ketemu Alex dan meminta Liana menjadi istri nya, pikiran nya malah tambah kacau karena efek obat yang di minum Liana pun akhirnya tertidur.

Sedangkan Alex sedang merenung memikirkan apa yang di ucapkan Liana tadi, ada rasa sakit di hati Alex atas penolakan itu. Alex pun menyibukan diri dengan pekerjaannya dulu sampai pikiran nya tenang.

###

Alex Prayoga Sunandar adalah putra bungsua dari Yoga Sunandar dan Kiki Aulia. Keluarga nya terkenal sangat kaya raya,bahkan anak-anaknya pun memiliki perusahaan-perusahaan yang sukses semua.

Alex sendiri tidak terlalu dekat dengan Ayah nya karena menurut Alex, Ayah terlalu banyak tuntutan tidak seperti Ibu nya yang baik dan ramah.

Bukan hanya terkenal dengan kekayaan nya saja, tuan Yoga Sunandar pun tekenal dengan kesombongan dan keangkuhan nya. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa bertemu dengan beliau.

Putra pertama nya bernama Candra Prayoga Sunandar, dan putra kedua nya bernama Sigit Prayoga Sunandar . Mereka berdua sudah menikah dan memiliki rumah masing-masing di luar kota, sebulan 2 kali mereka akan menginap di rumah orang tuanya.

Mulai dari putra pertama dan putra keduanya pun menikah atas perjodohan sang Ayah, karena tuntutan sang Ayah menantu nya harus dari keluarga yang bibit bobot nya harus jelas dari keluarga terpandang.

Dan untuk Alex sendiri sudah ada calon tunangannya bernama Novi, akan tetapi Alex sendiri menentang perjodohan nya itu. Meski pun Alex dan Novi jarang bertemu, tapi Alex tidak pernah merasakan sayang atau rindu kepada nya.

Berbeda sekali dengan perasaan nya saat bertemu dengan Liana, jantung nya selalu berdetak dengan kencang. Apabila tidak bertemu ada rasa rindu yang mendalaminya, itulah perasaan Alex yang sebenarnya pada Liana.

Sementara itu di kantor Alex, Agus masuk ke ruangan Alex.

"Tuan ini ada dokumen yang harus di tanda tangani" ucap Agus

"Hemmm" jawab Alex singkat

"Apa pekerjaan sudah beres semua Gus" lanjut nya

"Sudah tuan ini yang terakhir, habis ini mau langsung pulang atau ke mana dulu tuan" tanya Agus

"Langsung pulang aja Gus, aku ingin istirahat lebih awal" ucap Alex

Setelah selesai semua Alex pun pulang ke rumah dan istirahat karena di rumah nya sepi, hanya ada asisten rumah tangga nya saja Alex pun langsung masuk ke kamar. Di pikiran nya ada Liana seorang, ia pun memikirkan ide selanjutnya.

""Besok harus ku pastikan lagi, gagal harus coba lagi tidak ada dalam kamus ku tentang penolakan" gumam Alex sambil tersenyum.

Pagi telah tiba seperti biasa Alex tidak pernah ikut sarapan bersama keluarga nya, berkumpul sarapan bersama pasti akan membahas perjodohan nya. Alex tidak suka kalo pagi-pagi sudah debat dengan Ayah nya, ia lebih memilih menghindar dari pada harus mendengar omelan Ayah nya.

Seperti biasa Agus sudah datang menjemput nya.

"Pagi tuan langsung ke kantor atau ke mana dulu tuan" ucap Agus

"Beli sarapan dulu Gus di tempat biasa,beli 2 porsi" ucap Alex

"Baik tuan, tapi ga usah repot-repot saya sudah sarapan tuan" ucap Agus

"Siapa yang mau ngasih buat kamu,dah cepetan beli sana" ucap Alex

"Baik tuan" jawab Agus tersenyum

Setelah sampai Alex tidak langsung masuk ke kantor, ia malah pergi ke butik yang ada di seberang kantor nya itu.

"Tuan mau ke mana? Ini sarapan nya bagaimana tuan"? Ucap Agus

"Sarapan nya kamu siapin aja dulu, aku ada urusan sebentar" ucap Alex

"Baik tuan" jawab Agus

Setiba di butik Alex langsung naik ke lantai 2 dan menghampiri Liana yang sedang sibuk beres-beres.

"Pagi Liana" ucap Alex

"Pagi mas, ada yang bisa aku bantu" jawab Liana

"Kamu bisa ikut ke kantor sebentar" ucap Alex

"Ada apa ya mas? Tapi aku udah masuk jam kerja" ucap Liana

"Enggak papa nanti aku hubungi bos kamu" ucap Alex

Alex pun menuntun tangan Liana agar mengikuti nya, setiba di kantor banyak karyawan Alex yang melihat apa lagi karyawati mereka melihat Liana dengan tatapan tajam. Liana yang merasa tidak nyaman di tatap seperti itu memilih menundukkan kepalanya, dan akhirnya sampai di ruangan Alex.

"Duduk lah kebetulan aku belum sarapan,jadi kamu harus nemenin aku sarapan" ucap Alex

"Maaf mas tapi aku udah sarapan tadi di rumah" ucap Liana

"Kalo begitu kamu temani aku sarapan saja ngerti" ucap Alex

"Tapi mas aku lagi kerja, lagi pula mas bukan anak kecil yang harus ditemani saat sarapan kan"? Ucap Liana

"kenapa dia seperti itu enggak kayak kemarin baik dan ramah" gumam Liana.dalam hati

Mendengar jawaban itu Alex sengaja memakan sarapan nya di lama-lama kan, membuat Liana yang melihat nya geram menurut nya Alex hanya membuang-buang waktu kerja nya.

"Maaf mas aku tinggal aja ya, lebih baik aku kerja dari pada ngeliatin orang makan" ucap Liana

"Bentar aku mau ngomong sesuatu, soal kerjaan tenang saja kamu dah dapet izin dari bos mu" ucap Alex

"Ngomong apa mas"ucap Liana

"Kenapa kamu kemarin nolak aku" ucap Alex

"Mas kita dari keluarga yang berbeda, apa lagi aku hanya seorang pelayan toko bukan pengusaha" ucap Liana

"Kamu jangan memperdulikan itu,aku hanya ingin menikah dengan mu" ucap Alex

"Tapi aku ga bisa" ucap Liana

"Aku ingin nya kamu yang jadi istri ku" ucap Alex

Alex melihat Liana yang sedang menundukkan kepalanya Alex pun menghampiri nya dan mengangkat dagu nya, tak tahan melihat bibir Liana yang merekah Alex pun langsung mencium nya. Liana yang kaget dan merasa sesak langsung menampar pipi Alex.

"Jahat kamu mas, kau tau itu adalah ciuman pertama ku" ucap Liana

Sambil membuka pintu dan keluar dari ruangan, Alex pun langsung menyusul nya.

"Mau ku antar" ucap Alex

"Enggak perlu, aku bisa sendiri" ucap Liana

Lebih baik keluar sendiri dari pada harus di antar Alex, Liana merasa tak nyaman di perhatikan oleh karyawan dan karyawati nya itu. Liana berjalan dengan cepat menuju tempat kerja nya.

"Dari mana aja sih? Maen ilang-ilang aja kerjaan lagi banyak juga" ucap Rani

"Maaf Ran, aku abis dari kantor sebelah sebentar" jawab Liana

"Ngapain kamu ke sana" tanya Rani penasaran

Tapi hanya di jawab senyuman oleh Liana,ia tidak mau bercerita apa-apa karena menurut Liana, semenjak ia kerja di situ Rani seperti yang tidak suka pada nya. Liana langsung meninggalkan Rani dan membereskan barang-barang yang menurut nya belum rapi.

Seorang wanita muda pun datang melihat lihat baju, Rani pun langsung menyambut nya.

"Selamat datang mbak,ada yang bisa saya bantu? Mau cari baju model apa ya mba? Tanya Rani

Tapi wanita muda itu tidak menjawab hanya melihat-lihat saja, ia pun melihat Liana yang sedang sibuk beres-beres.

"Liana, kamu Liana kan" ucap nya tersenyum

"Lilis iya ini aku Liana" jawab Liana

"Ihhhkk kangen tau pangling ya sekarang kamu cantik feminim, enggak kayak waktu sekolah tomboi" ucap Lilis

Liana pun tersenyum mendengar nya.

"Ini tempat umum ya, bukan tempat reuni" ucap Rani marah

"Songong banget si jadi orang" jawab Lilis

Melihat sikap Rani seperti itu Liana jadi tidak enak kepada Iis, dan langsung mengajak Lilis ngobrol agar tidak ribut. Liana ingat betul sifat Lilis yang selalu melawan jika ada yang menggertak nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!