Wanita yang sedang kini berdiri di pelaminan itu tersenyum bahagia menyambut para tamu yang datang memberikan ucapan selamat padanya. Seharian senyuman kebahagiannya tak pernah hilang sedikitpun. Panggil saja namanya Sanita atau tang akrab dipanggil Sasa, akhirnya dia menikah di usianya yang tepat hari ini berulang tahun ke 28 tahun dengan seorang lelaki yang baru saja di temuinya. Suaminya bernama Ahmad Fajar, seorang juragan sayur dan seorang Duda beranak satu. Usia Fajar genap 32 tahun, anak perempuannya berusia 9 tahun, kini tinggal bersama mantan isteri fajar dan menetap di Australia.
Acara pernikahan berjalan dengan megah dan mewah karena suami Sasa cukup beruang. Semua tamu mendaptkan jamuan yang cukup memuaskan hingga rasanya lega sekali sasa bisa menymbut para tamu undangannya dengan bahagia.
Semuanya berjalan dengan lancar dan nampak normal seharian itu. Selesai acara mereka pergi ke hotel untuk malam pertamanya, sebenarnya mereka tidak ingin pergi tapi sepupu fajar memberikan service gratis dari hotel tempat sepupunya bekerja.
Selama perjalanan ke hotel mereka berdua saling terdiam dan tak berbicara sama sekali. Fajar fokus menyetir sementara sasa hanya bersandar menatap keluar jendela mobil. Senyuman yang tadi begitu indah sekali hilang saat mereka meninggalkan gedung pernikahan.
" apa kamu membawa baju ganti ? " tanya fajar cuek pada isterinya
" iya.. saya bawa kok mas.. " sahut sasa dan masih melihat keluar jendela mobil
" saya akan memesan kamar lagi disana.. kamu ga perlu khawatir "
" baik mas.. "
Mereka menikah kontrak. Mereka berdua sama-sama mempunyai tujuan masing-masing dan sepakat untuk menjalin kawin kontrak. Pertemuan mereka sekitar satu bulan yang lalu, saat itu sasa sedang menjadi kuli panggul di pasar dan tak sengaja berseteru dengan Fajar.
1 BULAN YANG LALU ...
Suasana kondisi hati Sasa sedang pasang surutnya. Semua teman-temannya sudah menikah namun hanya dia seorang diri yang masih terus melajang. Bahkan dengan pekerjaan serabutan dan menjadi kuli panggul di pasar.
" hei..heiii !! Kemari !! " seseorang memanggil sasa dengan kesal karena diamenjatuhkan banyak sayuran yang dibawanya
" ada apa bang ? " sasa kembali menghampiri lelaki itu yang sebenarnya fajar
" kamu itu ga bisa kerja ya ? Lihat !! Kamu banyak menjatuhkan sayuran-sayuran itu.. apa kamu bisa serius ?! " marahnya dan mengomeli sasa di depan umum
" ohh itu paling yang busuk bang.. lagian emang kenapa si bang.. bagi-bagi rejeki buat yang nyari sayuran jatuh " gubris sasa tanpa menyadari sebenarnya saat ini dia sedang bicara dengan boss nya
" apah ?!! " fajar begitu kesal karena sasa mengabaikannya " ujang!! Ujang!! Sini !! " panggil fajar geram
" iya gan.. ada apa gan.. ? " ujqng datang mandornya para kuli pangguk di pasar
" ini dia anak baru ? "
" iya gan.. baru sebulan ini gan.. "
" haduhh bisa rugi saya.. pecat sekarang juga !!" Katanya kesal dan malas menatap sasa
" hah ? Pecat.. ? " sasa begitu terkejut karena dia di pecat begitu saja
" sa.. ini juragan.. seharusnya kamu lebih sopan padanya.. " bisik bang ujang pasa sasa yang masih terkejut
" ahhh sial... " benaknya lemas karena kini dia di pecat
" kamu urus upah dia hari ini.. saya harus cek tempat yang lain lagi " fajar pergi meninggalkan sasa dan yang lainnya menuju toko-toko miliknya di pasar
" bos.. bos.. jangan pecat saya bos.. " panggilan dan teriakan sasa diabaikan begitu saja dan ujang langsung memberikan upah setengah hari kerjanya sebagai kuli
" besok.. ga usah datang lagi.. juragan kalo sudah pecat orang.. yasudah ga ada kesempatan kedua" katanya menasehati sasa lalu pergi menyusul fajar
" haduhh memalukan sekali.. gimana besok ? Harus cari kerja dimana lagi ? " benak sasa merasa frustasi karena harinya sangat berantakan sekali sejak pagi.
Setelah hari-hari berganti, sasa hanya luntang-lantung di pasar menjadi kuli cuci piring warteg atau warung semacamnya. Tapi sasa belum juga menemukan pekerjaan yang lebih baik lagi dengan upah yang lumayan.
Rumah sasa sangat jauh dari pasar, inilah alasan mengapa dia tetap memilih pasar agar orang-orang atau teman dekatnya tak ada yang tahu kalau sasa menganggur dan tak punya kerjaan lagi. Kemarin memang ada yang menjumpainya di pasar tapi sasa mencoba bersikap biasa agar dirinya tidak begitu merasa minder, dia pikir berita tak akan menyebar soal keberadaannya dipasar tapi media sosial temannya cukup handal untuk memberikan info tentang sasa yang bekerja di pasar dan hanya luntang-lantung seperti pengangguran.
#ting!! Ting!! Ting!! ( banyak pesan masuk dari teman-teman sasa )
" sa.. lo kerja di pasar ? Yang bener ? "
" sa.. kamu jadi tukang panggul ? "
" sa.. lu kerja di pasar ? Kenapa ga nikah ajah sih ? Jadi ga usah kerja ? "
" sa.. emang lu ga kuliah ? Gua kira selama ini lu ngilang kuliah kali.. taunya kerja di pasar ?"
" lu jadi tukang parkir ? Beneran ? Sumpah ? "
" sa.. yang sabar ya.. "
" sa.. lu butuh kerjaan ? Kenapa ga bilang ?
" sa.. kamu yang sabar ya.. nanti kalo perusahaan suami aku ada loker aku pasti rekrut kamu ".
Miris rasanya bagi hidup sasa, hampir seluruh temannya menanyakan kabar tentang dirinya tapi tak ada satupun yang mengenakan hatinya. Setelah membaca pesan-pesan itu sasa pergi kembali mencuci piring dan mendengar perbincangan pemilik rumah makan itu dengan Fajar
" Bu Sania beneran bisa cariin aku orang yang mau nikah kontrak dengan saya ? Saya hanya butuh 3 bulan saja.. agar saya bisa kembali mendapat hak asuh putri saya yang sekarang tinggal di australia"
" iya.. saya akan carikan orang yang bisa bekerja sama.. "
" tapi.. jangan sampai ada yang tahu ya bu.. saya akan menjamin biaya pernikahan dan konpensasi untuk yang bersedia "
" iya mas fajar.. seharusnya kamu cari pengganti yang sungguhan.. kenapa harus nikah kontrak "
" ahh saya sekarang tidak memikirkan soal begituan bu sania.. saya hanya fokus pada usaha ini sekarang " ujarnya jujur apa adanya pada pemilik rumah makan. Sasa yang mendengar perbincangan mereka. Sasa langsung muncul menghampiri mereka dengan langkah yang berani
" sasa ? " bu sania nampak terkejut karena sasa tiba-tiba datang
" kamu ?!! " fajar juga nampak terkejut dan matanya melebar melihat kehadiran sasa yang tiba-tiba muncul
" kalo boleh usul.. bagaimana.. kalau... "
" ngaco kamu sa.. udah sana balik lagi kerja.. juragan mana mau sama kamu.. " bu sania memotong pembicaraan sasa seolah tahu betul apa yang akan sasa katakan padanya
" hisshhh.. baiklah.. " sasa kembali mencuci piring dengan suasana hatinya yang begitu kesal lalu tak lama ia berkaca melihat penampilanny yang memang kurang menarik di pandang mata.
" ... " fajar terdiam menatap kepergian sasa yang sedikit putus asa
Malam sekitar pukul jam 11 malam, sasa tak berani pulang kerumah karena seluruh keluarganya tahu ia bekerja sebagai kuli panggul di pasar. Sejak tadi hp nya berbunyi dan banyak pesan masuk untuk menanyakan kebenarannya. Yang membuatnya sedih ayahnya terus memohon agar pulang dan memohon untuk berhenti bekerja di pasar.
" apa yang salah sih sebenarnya ? Memangnya aku salah kalau kerja jadi kuli panggul ?! Dirumah saja aku terus di cemioh orang dan keluarga !! Sekarang bekerja juga sama ? Memangnya apa yang salah dengan pekerjaan ini ?!! " sasa menatap kesal kearah sungai besar dan airnya juga cukup deras. Gelap sekali di jembatan tempat sasa berdiri, hanya lampu oren yang menerangi jembatan.
" .... " sejenak sasa menatap hp kesanyangannya dan meneteskan air matanya. Ia menyesal telah hidup tak berguna dan begitu memalukan dirinya beserta keluarganya. Selama ini sasa merasa tak pernah membahagiakan keluarganya padahal usianya kini sudah cukup matang sebagai seorang wanita.
" selamat tinggalll !!!! " teriak sasa lalu meleparkan hpnya ke sungai dan sendal jepitnya yang ia pakai saat ini. Puas rasanya sasa bisa membuang barang-barang keaayangannya yang selalu ia bawa kemana-mana sejak lama.
" apa kamu yakin mau melakukan itu bersamaku ? " tiba-tiba fajar datang dan menatap sasa dengan serius
" ohh bos juragan... " sasa begitu terekjut, segera ia mengahpus air matanya dan bersikap tenang di depan fajar
" jika kamu memang bersedia.. kita bisa menandatangi kontrak segera. Kamu bisa cari ujang.. dia akan membantuku mengurus segalanya dan menjadi saksi untuk kontrak pernikahan. Kalau kamu memang setuju kau bisa mendatangi ujang. " jelas fajar membuat sasa tak bisa berkata apa-apa
" ... " sasa masih terdiam
" saya sibuk.. sebaiknya kamu pulang ini sudah malam " fajar melepaskan sepatu yang ia kenakan dan menyimpannya tepat di depan kaki sasa berdiri " pakailah.. " katanya lalu pergi meninggalkan sasa seorang diri di tengah jembatan
" .... " sasa masih terdiam mematung tak percaya fajar mau memberikan sepatu yang dia kenakan pada perempuan sepertinya
Bersambung......
Malam itu.. sasa pulang penuh dengan semangat baru, motivasi baru dan kesempatan baru baginya. Meskipuns sasa harus membohongi banyak orang tapi.. baginya ini sebuah kesempatan langka. Sasa bisa menikah dan mendapatkan uang sebagai imbalannya menikah kontrak dengan fajar.
Setelah menemui bang Ujang, sasa diberikan tanggal untuk beretemu fajar setelah dia pulang dari luar kota. Sasa memang begitu gugup harus menunggunya selama beberapa hari.. tapi dia harus bisa melaksanakannya karena sasa memang benar-benar butuh uang konpensasi yang akan diberikan fajar. Uang itu akan sasa gunakan sebagai modal usahanya.
*****
Hari itu datang. Setelah pulang mereka bertemu di sebuah cafe yang sudah ujang atur. Karena tak ingin memalukan fajar, sasa sedikit berdandan. Sasa fatang bersama Ujang menemui fajar yang sudah menunggu.
Semua syarat dan ketentuan sudah Fajar sebutkan dan mereka berdua sama-sama sepakat. Baru saja sasa akan tanda tangan fajar menahannya dan memohon agar sasa bisa berpikir dengan jernih lagi
" apa kamu yakin ? Saya harap nanti saat pesta tidak ada masalah " kata fajar mulai resah
" tidak bos juragan.. " sasa dengan percaya dirinya tak merasa gugup sama sekali
" tapi.. coba kamu pikirkan.. setelah nanti kita bercerai.. bagaimana dengan status kamu ? Apa tidak masalah ? "
" tenang bos juragan.. saya juga sudah memikirkannya matang-matang sejak kemarin " sasa menarik nafasnya dan segera menandatangani kontrak nikahnya di atas materai 6000
Setelah penandatanganan beres, mereka menikmati makan malam bersama berdua saja. Ujang pergi karena banyak barang turun di pasar.
"Besok.. kamu harus ikut saya.. saya akan mengenalkan kamu dengan keluarga saya "
" ok bos juragan.. " sasa begitu santai di depan fajar, bahkan dia menikmati makanannya dengan lahap.
" sebaiknya panggil saya mas saja.. saya tidak ingin orang-orang curiga nantinya.. "
" iya bos.. ehh mas fajar.. " sasa begitu santai dan tenang tapi fajar justru bertingkah sebaliknya, ia begitu gugup dan resah soal pernikahan kontraknya sendiri
******
Fajar mengantar sasa pulang kerumah dengan Mobil yang dibawanya. Mereka berdua masih begitu canggung untuk saling berbincang jadinya mereka berdua hanya diam-diaman saja selama perjallanan. Sesampai di depan gang rumah sasa, ada beberaoa anak muda yang menongkrong di depan gang. Termasuk lelaki mantan pacar sasa yang kini sudah menikahh dengan sahabat sasa sendiri. Sebelum turun sasa menoleh pada fajar dan matanya menatap seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu darinya
" ada apa ? " tanya fajar penasaran
" bukankan besok kita akan menemu orang tua mas fajar ? Bagaimana kalau sekarang mas fajar mennemui ayah saya ? Agar nantinya tidak terlalu kaget "
" harus hari ini ? Apa kamu yakin tidak mengganggu ? " fajar terus memastikan karena ia tak ingin ada kesalahan sedikitpun
" iya.. kebetulan.. ayah lagi ada di rumah "
" baiklah ayo.. "
Mereka berdua turun dan beberaoa anak muda menyapa sasa dan menanyakan siapa orang yang dagang bersama sasa.
" sa.. siapa tuh ? Bos lu bukan ? Lu maish jadi kuli panggul di pasar ? " tanya ucuy meledek sasa hingga beberaoa temannya tertawa termasuk Dani mantan sasa
" halo.. saya Fajar calon suami sasa.. sebenarnya ada kesalahpahaman.. sasa memang biasa membantu saya di pasar untuk menagtur toko-toko milik saya " kata fajar membuat semua orang terbelalak kaget
" ohh calon suami lu sa.. " celetuk lagi ucuy lalu berjabat tangan dengan fajar dan terus manatapnya lekat tak percaya.
" hehehe iya... ayo mas.. " sasa menarik mas fajar pergi menuju kerumahnya dan menggandengnya mesra bersandiwara di depan orang-orang yang terus meledeknya sejak lama
" huft.. jadi ini alasannya.. " gumam fajar bergerutu kecil
" kenapa mas ? " tanya sasa tak fokus mendengar kata-kata fajar
" engga.. " sahutnya lalu berjalan sambil merangkul sasa untuk sedikit bersandiwara. Mendapati perlakuan yang begitu hangat dari fajar membuat sasa yang malah kebingungan padahal dia tahu betuk yang dilakukan fajar hanyalah sebuah sandiwara saja
********
Dari pihak keluarga sasa tak ada masalah sedikitpun. Dan setelah hari berganti sasa harus bersiap menemui keluarga fajar. Sekitar jam 10 pagi fajar menjemputnya dan membawa sasa pergi untuk berbelanja pakaian yang rapih.
" apa.. saya terlihat sangat berantakan mas fajar ? " tanya sasa sedikit malu setiba di toko pakaian
" tidak.. maaf karena memperlakukan kamu seperti ini sa.. sebenarnya aku cukup sederhana tak ingin berlebihan seperti ini. Tapi ibuku sangat berbeda.. dia tak ingin aku gagal untuk kedua kalinya, dan ibuku juga sempat terluka karena hatinya pernah disakiti oelh mantan istriku. "
" ... " sasa masih terdiam dan mengikuti fajar masuk ke toko baju dan memilijkan beberapa pakaian yang cocok untuk sasa
" dulu.. aku tidak sekaya ini.. 7 tahun yang lalu aku dan keluargaku masih seorang oedang sayur biasa. Mantan istriku awalnya menikahiku karena alasan sebuah cinta, tapi.. kehidupan susah membuatnya muak dan memilih pergi meninggalkan aku bersama lelaki lain. Dia juga membawa putriku dan tak pernah mengizinkan aku bertemu denganyya "
"Aku turut sedih mas.. " kata sasa merasakan apa yang fajar rasakan selama ini
" itulah alasan kenapa ibuku hidup mewah saat ini.. seperti rasa dendamnya karena selama ini hidupnya selalu di cemooh orang. Seorang janda yang membesarkan anak-anaknya sendirian. "
"..." bukannya memilih pakaian sasa malah terhanyut dengan cerita fajar
" ayo cepat pilih.. kamu juga boleh pilih sepatu atau sendal yang kamu inginkan " perintah fajar lalu duduk di sofa menunggu sasa mendaptkan pakaiannya
" ... " sasa mulau kebingungan
" Huft.. kamu ga perlu mikirin bayarnya.. ayo cepat.. " suruhnya lagi pada sasa
" tapi.. baju saja mas.. sepertinya ini terlalu berlebihan mas.. "
" tidak.. anggap saja sepatu atau sandal yang aku berikan sebagai traktiran karena hari ini aku ulang tahun. Bukankah saat itu kamu membuang sandal jepitmu ? Aku rasa sandal itu sandal yanb paling nyaman kan ? "
" ohh bagaimana mas fajar tau ? "
" aku juga pernah di posisi kamu sa.. sekarang cari sepatu atau sandal yang paling nyaman dan yang paling baggus "
" makasih ya mas.. " dengan rasa tak enak hati tak mungkin sasa menolak pemberian mas fajar
Akhirnya setelah aa menunggu sasa mendaoatkan apa yang dia cari dan fajar memoles dandanannya di salon agar ibunya bisa menerima sasa dengan baik dan merestui sasa sebagai menantunya.
" mas.. apa sekarang kita berankatnya ? " sasa keluar dari salon dan menemui fajar yang menunggunya si parkiran
"..." fajar terdiam dan melihat penampilan sasa yang sungguh nampak berbeda dari biasanya
" apa kita telat ? " tanya sasa penasarang dan merasa gugup menemui ibunya fajar
" ohh tidak.. ayo.. " ajaknya dan masuk ke mobil duluan
" huft... " sasa terlihat sangat gugup kali ini dan duduk bersandar di mobil
" gugup ? Santai saja.. "
" baik mas.. " sasa mulai mengontrol dirinya agar tetap tenang
" gimana sepatunya ? Apa nyaman ? "
" iya mas.. sebenarnya aku ga enak karena harganya sangat mahal.. tapi jujur saja.. sepatu ini sangat nyaman. Sama nyamannya sepeerti sandal yang aku buanng dulu "
" kenapa kamu membuang sandal itu ? "
" hanya saja.. aku berharap bisa menggantinya dengan sandal yang lebih bagus lagi. Kata orang.. sepatu atau sandal bagus bisa membawa kita ke tempat yang bagus juga "
" hahhaha kau benar terkadang.. " untuk pertama kalinya fajar bisa bersikap santai di depan sasa, bahkann ke akraban mereka mulai terjalin dengan baik.
Meminta izin pada ibu fajar memang sedikit lebih sulit dari ayah sasa. Tapi meski masih dengan kecurigaan besar pada sasa. Ibunya akhirnya merestui hubungan mereka. Kedua adik fajar juga masih belum begitu merestui hubungan kakaknya dengan sasa.
-Flashback end-
" apah ? Ga ada kamar kosong lagi ?! " Fajar begitu kecewa mendapaati kabar kalau sudah tidak ada kamar lagi yang tersedia di hotel tempat mereka melewati malam pertamanya.
Bersambung......
Kamar hotel yang mereka tempati begitu luas dan begitu mewah sekali. Sasa begitu takjub dengan suasana hotel yang mempesona hatinya. Dari jendela kamar hotel sasa bisa melihat meandangan malam hari dan ramainya jalan raya. Mobil-mobil yang berlalu lalang seperti semut yang bersinar terang layaknya kunang-kunang
" kamu bisa tidur di atas.. saya akan di sofa.. " katanya mulai merasa risih harus satu ruangan bersama dengan sasa
" ohh.. mas saja yang di kasur.. aku akan di sofa.. lagi pula kamu pasti lelah seharian menyambut tamu mas.. ini juga kan hadiah dari sepupu mas fajar "
" ...ohh.. apa tidak apa-apa ? " tanyanya lagi merasa mulai canggung karena status mereka berdua sekarang adalah suami isteri
" hmm.. kamu tenang saja mas.. " sasa begitu nampak santai dan pergi ke kamar mandi membawa baju gantinya. Kelihatannya sasa begitu santai mennghadapi situasi sepeerti ini.. tapi nyatanya sasa begitu gugup dan bingung harus bagaimana 3 bulan kedepan berstatus sebagai isteri fajar.
*******
Malam terasa sangat panjang, mereka berdua sama-sama sulit tidur tapi menyibukkan diri masing-masing. Fajar sibuk dengan hpnya sementara sasa membaca buku yang dia bawa sambil bersandar pada sofa tempatnya tidur.
Sekitar jam 1 malam fahar bangkit dari kasurnya dan memergoki sasa yang belum juga tidur. Mata mereka bertemu namun mereka berdua benar-benar kaku sekali. Kecanggungan mengganggu pengantin baru ini, bagaimana tidak canggung.. mereka berdua adalah orang asing yang bersatu dan segera akan mengakhirinya.
" kamu belum tidur ? "
" ohh iya.. ga bisa tidur.. mas fajar mau kemana ? " tanya sasa canggung
" saya mau cari makanan di luar.. kamu mau ikut ? "
" ohh.. " sasa bingung harus menjawab apa karena dia begitu malu saat ini
" kalau kamu ga ngantuk ikut saja.. " ajaknya santai
" ahh gausah mas.. aku disini saja " sasa menolaknya padahal dia begitu ingin ikut. Tapi dia merasa sasa akan mengganggu malam fajar
#Kriukkkkkkkk ( suara perut sasa terdengar nyaring hingga fajar mendengarnya dengan jelas )
" ...." sasa langsung terdiam bisu menahan rasa malunya pada fajar
" ayo.. " fajar menahan tawanya dan memaksa sasa untuk ikut dengan menariknya bangkit dari sofanya
*******
Suasana di dekat hotel masih begitu ramai meskipun ini sudah jam 1 pagi. Semua orang dan turis-turus berlalu lalang menikmati kondisi malam hari dan kuliner di sekitar hotel. Fajar membaaa sasa ke tukang nasi goreng yang tidak begitu ramai.
Saat makanan datang sasa langsung menyantap makanannya dengan lahap, tak perduli dengan fajar.. sasa hanya ingin menghilangkan rasa laparnya yang mengganggunya hingga tak bisa tidur
" ... " sesekali fajar memperhatikan sasa yang makan dengan lahap dan menahan tawanya karena sasa begitu serius jika berada di depan makanannya
" mas fajar.. " panggil sasa memecah keheningan diantara mereka
" ada apa ? "
" soal.. uang konpensasi itu.. sebaiknya.. " sasa mulai terbata-bata tak enak membahas ini dengan fajar
" kenapa ? Apa 50 juta kurang ? " tanya fajar penasaran
" bukan... tapi.. sepertinya setengah saja dari itu. Itu terlalu besar mas.. semua acara pernikahan kamu tanggung semua termasuk biaya hidup aku selama 3 bulan. Aku merasa aku hanya mengambil keuntungan saja dari mas fajar. Padahal kita berdua memang sama-sama membutuhkan satu sama lain "
" .... " fajar sejenak terdiam dan tersenyum menatap sasa " tidak.. itu ga seberapa.. kau santai saja "
" tetap saja.. aku merasa ini tidak adil.. aku akan mengambil setengah saja.. " sasa masih keras kepala tak ingin banyak mengambil keuntungan dari fajar
" baiklah.. cepat makan lagi "
" hmm.. aku harap selama 3 bulan terakhir ini kita bisa bekerja sama dengan baik mas "
" hmm.. aku harap juga begitu "
Setelah membahas masalah kontrak mereka kembali melanjutkan makanannya dan setelah itu kembali ke hotel untuk istirahat.
*******
Sepulang dari hotel, fajar membawa sasa ke bandara untuk menjemput putrinya yang kini bisa kembali pada fajar. Butuh waktu selama 2 jam melakukan proses pengambilan hak asuh putrinya, meskipun mantan isteri fahar begitu berat memberikan putrinya tapi fajar akhirnya bisa mengurus putrinya yang sudah lama sekali tak bertemu dengannya.
Sasa menunggu di dekat mobil dan melihat fajar kembali membawa putrinya yang hanya terdiam tak bicara sama sekali. Sambutan hangat sasa juga di tepis habis oleh putrinya fajar
" Fani.. ini isteri ayah.. mulai sekarang kamu panggil mamah sasa ya.. " fajar mencoba memberi tahu putrinya tapi ekspresi wajah fani begitu angkuh padanya maupun sasa
" i dont care " fani masuk ke mobil dengan tas bawaannya dan ponsel yang sedang ia pakai untuk mendengarkan musik.
" sayang.. " fajar mencoba menasehatinya tapi sasa menahannya agar fajar lebih sabar
" gpp.. kamu santai saja mas.. aku ngerti kok.. " sasa mencoba menenangkan pikiran fajar dan menyuruh fajar masuk ke mobil.
Sebelum pulang kerumah pribadi fajar, mereka mampir untuk menyapa ibunya dan mempertemukan fani dengan neneknya. Setelah selesai melepaskan rindu neneknya fani akhirnya mereka pilang ke rumah pribadi fajar yang begitu luas dan mewah sekali.
" wahhh... " Fani begitu terpukau melihat rumah yang kini dia tempati sangat cantik dan luas " ayah.. ini rumah ayah ? Mamah bilang.. rumah ayah sangat kecil ? Baguslah.. aku bisa tidur nyenyak disini " fani begitu bahagia tapi tata bahasa bicara fani sedikit tidak sopan pada ayahnya. Fajar hanya menahannya karena mungkin mereka perlu pencocokan diri.
" .... " fajar terdiam melihat putrinya berjalan mencari kamar miliknya
" wahhh pengantin baru selamat datang.. juragan selamat ya untuk kembalinya anak juragan.. maaf bi sri ga bisa dateng ke nikahannya juragan.. "
" iya bi.. ga apa apa.. " fajar tersenyum senang akhirnya dja bisa kembali kerumah pribadinya selama beberapa bulan tak pernah ia tinggali
" ayo nyonya.. saya bantu ke kamar.. " bi sri membantu sasa membawa barang-barangnya dan menunjukan kamar utamanya.
" ... " sasa terkejut karena kamar yang dia tempati juga kamar fajar. Dia pikir mereka tidak akan satu kamar tapi setelah dipikir-pikir olehnya, tidak mungkin putrinya dan pembantunya tahu kalau pernikahan mereka hanya sandiwara saja.
" bi sri balik ke dapur ya gan.. nyonya.. " bi sri pamit dan menutup pintu kamarnya
" .... " fajar terdiam bingung harus bicara apa pada sasa
" aku akan.. tidur dibawah mas.. tapi dimana aku menyimpan baju-baju milikku mas ? " sasa menckba bersikap normal dan menahan semua rasa gugupnya. Selama 3 bulan ini dia akan satu kamar dengan suami palsunya
" disini.. " fajar menunjukan lemari kosong untuk sasa " kamu tidak perlu tidur di bawah.. lagi pula aku jarang tidur di rumah. Biasanya kalau malam aku akan ada di pasar dan kembali ke rumah di pagi harinya. Jadi kau tidak usah khawatir " lagi-lagi fajar begitu memperlakukan sasa dengan baik. Ia juga tak berani salah berkata di depannya. Fajar hanya tidak ingin merendahkan seorang wanita
" oh iya sa.. ini.. " tiba-tiba saja fajar memberikan sebuah hp baru pada sasa
" ... " sasa bingung kenapa fajar memberikannya hp
" selamat ulang tahun... maaf mungkin aku terlambat karena kemarin kita sangat sibuk " fajar memberikannya pada sasa
" ohh.. " sasa menerima hp itu dan menatapnya tidak percaya fajar tahu hari ulang tahunnya " tapi bagaimana.. "
" waktu itu ga sengaja aku lihat ktp kamu.. kebetrlan hari yang sama dengan tanggal kemarin. Kalau gitu aku pergi menemui fani dulu ya.. kamu beresin barang-barang kamu ajah " fajar pergi meninggalkan sasa sendirian di kamarnya
" ..... " membisu dan sangat tidak mempercayai hal ini akan terjadi dalam hiduo sasa. Tiba-tiba ketakutan itu datang melanda hatinya, sasa begitu gugup dan takut sewaktu-waktu dirinya mungkin akan jatuh hati pada fajar
" keluargaku saja hampir semuanya lupa dengan hari ulang tahunku.. tapi bagaimana dia bisa memberikan hadiah ulang tahun padaku ? Padahal.. kita hanya rekan partner saja " benak sasa merasa terguncang hatinya bisa menerima hadiah ulang tahunnya yang ke 28 tahun.
Bersambung.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!