NovelToon NovelToon

Berbagi Cinta Pada Mantan Ketua Gangster

#01 Asal Muasal

Di suatu hari, terlahir seorang anak yang bernama Alex Zenifer dari keluarga sederhana yang barada di negara indonesia, lebih tepatnya di ibukota jakarta.

Setiap hari orang tua Alex selalu bekerja banting tulang untuk memenuhi kehidupan mereka dari pagi hingga malam.

Pada malam hari...

Kejadian yang tidak terduga dialami oleh ayahnya sehabis pulang dari kerja. Ketika berjalan melewati gang kecil, ayahnya di hadang oleh para pemuda yang berjumlah 5 orang.

Mereka meminta semua uang yang ada didalam sakunya diserahkan. Namun ayahnya menolak dan tidak ingin menyerahkannya begitu saja, karena uang yang dimilikinya itu untuk membeli sebuah hadiah di ulang tahun Alex pada esok hari.

Kelima pemuda sudah naik pitam, lalu mereka menghajarnya hingga babak belur. Ayah Alex berteriak meminta pertolongan dengan suara yang sangat nyaring.

"Tolong! Tolong!"

Mendengar teriakan tersebut, semua warga sekitar berlari ke asal suara tersebut. Namun ketika mereka sudah sampai, seorang yang berteriak tersebut sudah menghembuskan nafas terakhirnya.

Alex dan ibunya tidak kuasa menahan tangisannya setelah mendengar kabar bahwa ayahnya telah meninggal.

Setelah ayahnya meninggal pada saat usianya 5 tahun. Alex mendedikasikan hidupnya untuk melindungi semua orang yang ada di sekitarnya dari para gengster yang meresahkan negara.

Setiap hari Alex mulai melakukan olahraga ringan, seperti lari pagi, push up, dan juga yang lainnya. Tubuh Alex memang tidak besar, namun pengalamannya sangat luas.

Dia mempelajari banyak keahlian tentang bertarung sejak usia 7 tahun. Banyak buku yang dibaca oleh Alex dari buku tentang pencak silat, karate, dan juga buku lainnya.

Hampir setiap hari Alex selalu bertarung dengan orang yang lebih besar darinya, karena selalu menindas teman-temannya di sekolahnya. Pertarungan demi pertarungan terus dilakukan olehnya, sampai orang yang kalah darinya meminta untuk mengikutinya.

Dalam usia 10 tahun dia juga mempelajari semua letak kelemahan yang ada di tubuh manusia. Alex juga mempraktekan semua yang diketahuinya pada saat bertarung dengan orang yang lebih besar darinya.

Pada saat Alex berjalan untuk pulang ke rumahnya menuju bawah kolong jembatan. Dia dicegat oleh orang yang bertubuh besar beserta dengan 1 orang lainnya.

"Hei, Genan! Apakah dia yang telah memukulmu pada saat kamu pertama kali memasuki sekolah?" ucap Trian sambil menunjuk ke arah Alex dengan niat untuk membalaskam dendam adiknya.

Tiga tahun sebelumnya, Genan memukul salah satu temannya karena tidak mau menyerahkan semua uang yang berada di dalam sakunya. Karena Alex tidak tahan melihatnya, kemudia dia memukul Genan sampai berlutut dan meminta maaf kepadanya.

"Oh ya, aku mengingatnya! Apakah kau kemari untuk membahas kejadian sebelumnya?" tanya Alex dengan tersenyum ke arah Genan.

Mendengar perkataan Alex seperti itu, seluruh tubuh genan bergetar karena pada saat itu, dia melihat wajah Alex sangat mengerikan dengan pandangan tajam yang menusuk sampai ke tulang-tulangnya.

"Dasar bocah sialan, apakah kau tidak takut denganku? Lihat tubuhmu itu, kau tidak terlihat menakutkan seperti yang dibicarakan oleh adikku." ucap Trian sambil menghampiri Alex dengan niat untuk memukulnya.

Trian sudah berada di hadapan Alex. Namun dia berpikir bahwa Alex sangat ketakutan karena tidak mengatakan sepatah kata pun dan hanya berdiam diri ditempatnya.

Akan tetapi setelah Trian berdiri dihadapannya, Alex langsung menatap matanya dengan sangat tajam dan mulai berbicara padanya.

"Apakah dengan tubuh besar bisa menentukan kemenangan pada saat sedang bertarung? Walaupun aku bertubuh kecil, tapi nyaliku lebih besar dibandingkan denganmu!" teriak Alex sambil menendang kaki Trian tepat pada bagian lututnya.

"Buuukkkk"

Keseimbangan badan Trian terganggu, sehingga dia berlutut dan merintih kesakitan akibat tendangan yang sangat keras yang dilakukan oleh Alex.

Setelah Trian berlutut di depannya, Alex langsung menendang dagu Trian dengan lututnya sampai pingsan dan tergeletak di lantai beton.

"Buuukkkk"

"Brukkk"

Kemudian Alex melangkahkan kakinya menuju Genan yang sedang berdiri tidak jauh dari hadapannya. Melihat Alex yang menuju ke arahnya, genan langsung bersujud dan meminta maaf kepadanya karena telah melakukan satu kesalahan lagi.

"Ma-maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi, aku mohon jangan pukul aku." ucap Genan sambil bersujud di hadapan Alex.

"Jika kamu ingin balas dendam, datanglah padaku sendirian. Sebenarnya dia tidak ada kaitannya dengan masalah antara aku dan dirimu. Akan tetapi karena dia telah mengejek dirku, maka hal ini pantas dia dapatkan." ucap Alex sambil melanjutkan kembali langkah kakinya untuk pulang ke rumah.

Kejadian yang menimpa Genan dan Trian, menjadi kenangan yang terburuk bagi hidupnya. Mereka berdua tidak berani lagi untul mengganggu Alex beserta dengan semua teman di sekolahnya.

Lima tahun kemudian...

Pada saat Alex keluar dari sekolah menengah pertama, dia berpikir untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena situasi yang ada dilingkungannya sangat kacau, dengan maraknya anggota gengster yang meresahkan semua masyarakat.

Alex berpikir bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat sebuah kelompok yang bertujuan untuk melindungi semua orang yang ada di sekitarnya. Semua orang yang telah dikalahkan oleh Alex diajak untuk bergabung dengannya termasuk dengan Genan dan juga kakaknya Trian.

Dalam satu minggu Alex berhasil mengumpulkan lebih dari 50 orang yang ingin menjadi pengikutnya. Setiap hari Alex melatih semua anggotanya dengan bakat dan juga pengetahuannya tentang kelemahan yang terletak pada setiap bagian tubuh manusia.

Alex menjalani kesehariannya dengan terus bertarung dengan gengster lainnya dengan alasan untuk menghentikan keributan yang dilakukan oleh gengster lainnya.

Alex memberikan nama pada kelompoknya dengan sebutan White Tiger. Alex sama sekali tidak menyukai hal-hal yang berbau kejahatan, obat-obatan terlarang, minuman keras apalagi dengan uang haram.

Alex berpesan kepada seluruh anggotanya, jika ada seseorang yang melanggar aturannya, maka dia tidak akan segan-segan untuk memberinya pelajaran dengan tangannya sendiri untuk membuatnya jera.

Pada tahun 2021, Gengster White Tiger telah mencapai puncak kejayaannya di negara indonesia yang dipimpin oleh Alex Zenifer. Hanya dalam waktu 2 tahun nama geng White Tiger menyebar ke seluruh daerah di indonesia.

Dalam kurun waktu tersebut jumlah aggota Alex bertambah menjadi 30 juta orang, yang tersebar di berbagai daerah.

Dimanapun Alex berada, semua orang sangat menghormatinya karena mereka semua takut jika berurusan dengannya. Semua luka-luka yang di terimanya saat bertarung untuk menaklukan gengster lainnya membekas di tubuhnya.

Selain bertarung Alex juga sangat suka bekerja keras untuk membantu kehidupannya bersama dengan ibunya. Berbagai bisnis dia lakukan, semata-mata untuk menyenangkan ibunya dan membuatnya tetap tersenyum bahagia.

Ibunya mengetahui bahwa Alex menjadi pemimpin White Tiger yang ditakuti oleh semua orang di setiap daerah di indonesia. Namun ibunya tidak mempermasalahkan hal ini jika dia berada di jalan yang benar dan mematuhi peraturan negara.

Sampai akhirnya Alex menjadi sukses dan memiliki harta kekayaan yang sangat melimpah dalam usia muda yakni 18 tahun. Tapi dia tidak suka memamerkan kekayaannya pada semua orang.

Semua gadis sangat menyukai Alex dimanapun dia berada. Akan tetapi sampai saat ini Alex tidak pernah merasakan cinta, karena dia pikir jika mencintai seseorang akan memperlihatkan kelemahannnya dan menurunkan kewaspadaanya.

Hari demi hari kondisi ibu Alex semakin memburuk karena penyakit yang di derita olehnya dan juga usianya yang sudah tua.

"Ibu bertahanlah, kita sekarang sedang menuju rumah sakit. Aku mohon ibu jangan tinggalkan Alex sendirian, setelah ayah meninggalkan kita berdua." ucap Alex sambil menangis dengan memegang tangan ibunya dan berharap bisa diselamatkan.

Tanpa disedari ajal telah memanggil ibunya pada perjalanan menuju rumah sakit terdekat. Sebelum meninggal ibunya ingin Alex untuk berjanji kepadanya untuk kembali bersekolah dan merubah semua pola pokirnya menjadi lebih baik lagi dari saat ini. Perjanjian antara Alex dan ibunya sudah terucap dengan mencantelkan jari kelingking pada ibunya sebelum meninggal.

"Terimakasih, Anakku sa-yang..." ucap ibunya sambil mencantelkan tangannya dengan perkataan terakhirnya.

Setelah ibunya mencantelkan jari kelingkingnya, tiba-tiba tangannya terjatuh karena itu adalah permintahan terakhir dari ibunya sambil menghembuskan nafas terakhirnya.

Tak kuasa melihat ibunya telah meninggal, tangisan Alex terus bercucuran karena keluarga satu-satunya yang tersisa telah meninggalkannya untuk selama-lamanya. Hanya tinggal kenangan saja yang bisa membuat Alex untuk mengingat kedua orang tuanya.

Pemakaman ibunya dihadiri oleh semua anggota White Tiger dari berbagai daerah dan berduka cita atas meninggalnya ibu dari pemimpin mereka semua. ibunya dimakamkan tepat disebelah ayahnya yang sudah lama meninggal.

Satu persatu perwakilan dari setiap daerah yang dipercaya oleh Alex, berpamitan untuk segera pulang. sampai akhirnya hanya tinggal Alex bersama Genan dan juga Trian yang masih setia untuk menemaninya.

"Boss..." panggil Genan sambil menghampiri Alex yang sedang bersedih sambil memegang batu nisan ibunya.

Kemudian Alex berdiri dan mengajak mereka berdua untuk keluar dari tempat pemakaman. Setelah keluar dari tempat pemakaman tersebut, Alex mengucapkan kata-kata yang sulit dimengerti oleh mereka berdua.

"Mulai sekarang jangan panggil aku seperti itu lagi. Aku akan berhenti menjadi ketua dari White Tiger dan mewujudkan janji yang telah aku ucapkan dengan ibuku." ucap Alex sambil berhenti melangkahkan kakinya.

Genan dan Trian terkejut setelah mendengar perkataan Alex yang tiba-tiba ingin berhenti menjadi ketua, pada saat nama gengster White Tiger mencapai puncak kejayaanya.

"Tapi Boss..." ucap Trian namun perkataanya disela oleh Alex.

"Sudah aku bilang jangan memanggilku seperti itu. Aku harap kalian mengerti dengan kondisiku saat ini. Aku akan mempercayakan semuanya pada kalian, dan ini kemungkinan adalah permintaan terakhirku pada kalian berdua sebagai ketua dari White Tiger." ucap Alex sambil membalikkan badannya dan menatap wajah mereka berdua.

"Tapi Boss... Tidak ada orang yang lebih layak daripada anda. Kami..." ucap Trian namun perkataannya dicela kembali oleh Alex.

"Kelayakan seseorang tidak hanya di ukur oleh kekuatan, keahlian atau bakat apapun. Namun selama hati mereka masih bersih dengan niat untuk melindungi semua orang seperti yang telah kita lakukan secara bersama-sama, maka siapapun orangnya tentu dia sangat layak untuk menjadi seorang pemimpin." ucap Alex sambil memegang pundak mereka berdua.

Perkataan Alex terus dicerna oleh pemikiran Genan dan juga Trian. Sampai akhirnya mereka mengerti kenapa Alex menunjuk mereka berdua untuk mengurus semua anggota White Tiger.

"Kami berua akan menerima tawaran anda untuk menjadi pengurus sementara dari White Tiger." ucap Trian dengan wajah yang serius.

"Sampai kapanpun kami akan tetap setia pada anda. Kami harap disuatu saat nanti, anda bisa kembali untuk menjadi pemimpin geng White Tiger." lanjut Genan.

"Jangan terlalu berharap untuk hal ini. Aku akan kembali untuk bersekolah sesuai janji yang telah aku buat dengan ibuku sebelum meninggal. Terimakasih atas semua bantuan dari kalian berdua dari dulu sampai sekarang. Sampai bertemu kembali di lain waktu." ucap Alex sambil melambaikan tangannya dan memasuki mobilnya yang telah menunggunya.

Genan dan Trian memberikan penghormatan terakhirmya dengan membungkukan badannya pada Alex yang tengah memasuki mobil pribadi miliknya.

Pada akhirnya Alex telah memutuskan untuk berhenti menjadi ketua dari gengster White Tiger dan kembali untuk bersekolah di akademi elit yang terletak di ibukota.

"Aku harap bisa mewujudkan keinginan terakhir ibuku. Aku akan berusaha sangat keras dengan hal ini mulai dari sekarang." ucap Alex dalam hatinya dan berharap bahwa di kehidupan sekolahnya bisa merubah semua pola pikirnya.

...Bersambung......

...{Pemberitahuan Update}...

...(Setiap Hari up eps terbaru pada pukul 21.00 bila keadaan author sedang normal)...

...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....

...Terimakasih 🙏...

#02 Keributan Pada Pagi Hari

Satu bulan kemudian...

Tibalah saatnya bagi Alex untuk kembali mendaftar di sekolah Akademi Elit pada usia 18 tahun.

Setiap hari Alex selalu bangun siang, karena kesehariannya dia selalu begadang dan berkeliaran di malam hari untuk melihat situasi yang berada dilingkungannya.

Tiba-tiba, Suara Alarm dari jam yang berada di atas meja bersuara dengan sangat nyaring, sehingga membangunkan Alex secara paksa dari tidurnya yang begitu nyenyak.

"Triiiinnnnngggggg"

"Akkkhhhh... Siapa yang memasang alarm yang sangat berisik ini!" teriak Alex sambil melempar alarmnya ke tempat yang jauh.

"Whoooossshhhh"

Alex melemparkan jam tersebut mengarah pada pintu kamarnya. Akan tetapi disaat bersamaan pelayan setia yang bernama Salim membukakan pintunya.

"Ceklek"

"Tuan muda, saatnya anda Ba..." ucap Salim namun perkataannya tidak dilanjutkan, karena dihadapannya ada sebuah jam yang mengarah padanya.

"Ctakk"

Seketika Salim terjatuh akibat bari sebuah jam yang mengarah pada wajahnya.

"Bruukkk"

"Akhh, kenapa banyak sekali jam yang melayang?" tanya Salim sambil tergelak di pintu kamar Alex.

Salim Gaeruman adalah orang yang sudah diselamatkan oleh Alex, pada saat dia dikejar-kejar oleh beberapa dari anggota gengster, karena dia mencoba untuk melaporkan aksi pemalakan mereka pada pihak kepolisian.

Sampai akhirnya Salim tersandung dan terjatuh pada saat berjalan melewati sebuah gang. Terjatuhnya salim membuat dirinya terkejar oleh beberapa anggota gengster yang mencoba untuk balas dendam kepadanya.

Pukulan demi pukulan terus dilesatkan pada bagian tubuh Salim sampai tubuhnya dilumuri banyak darah. Tanpa disengaja Alex melihat kejadian tersebut, dan secara spontan dia langsung menolongnya dan menyelamatkan hidupnya. Jadi sampai saat ini dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Alex sampai tutup usia.

•••

Mendengar ada sesuatu yang terjatuh di dekat pintu kamarnya, Alex langsung terbangun dan melihat apa yang telah terjadi. Dalam keadaan masih tidak karuan, karena baru bangun dari tidurnya.

"Hei, paman Salim. Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Alex sambil menatap Salim yang sedang tergeletak di depannya.

Namun Alex sangat terkejut dengan jam alarm yang berada di tangan paman Salim. Dia menyangka bahwa paman Salim yang sengaja membuat alarm pada jam tersebut dan menaruhnya di atas meja dekat tempat tidurnya.

Seketika amarah Alex meledak seperti balon yang di tusuk oleh jarum.

"Buummm"

Dahi Alex langsung mengerut, dan menatap Salim dengan pandangan sangat kesal dengan niat untuk membuatnya kembali merasakan kejadian seperti dulu.

"Ohhhh.... Jadi paman Salim, memasang alarm ini di kamarku hah? Hmmm sepertinya aku harus mengambil hewan kesukaan paman Salim." ucap Alex sambil tersenyum lebar dengan menunjukan giginya.

"Ti-tidak tuan muda, tu-tunggu biar saya jelaskan semuanya." ucap Salim sambil memohon pada Alex untuk tidak melakukan lagi hal yang membuatnya menjadi gila.

Kemudian Salim berusaha untuk keluar dari kamar Alex dengan merangkak. Namun Alex tidak akan membiarkan Hal ini terjadi sampai paman Salim mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Kreepppp"

Tangan Alex memegang pergelangan kaki Salim yang hendak keluar dengan merangkak.

"Paman Salim, jangan sungkan untuk bermain dengan Moci. Ayo sini kita bermain bersama!" ajak Alex sambil tersenyum lebar dan menunjukkan Hamster kesayangannya.

Mendengar dengan perkataan Alex yang menyebutkan nama Moci, seketika bulu kuduk Salim berdiri.

"Mo-moci?" ucap Salim sambil menengok ke arahnya.

Setelah menengok ke arah tersebut, Salim langsung berteriak dan memohon ampunan pada Alex untuk tidak melakukan lagi hal yang membuatnya trauma.

"Tidaaaaakkkkkk! Ti-ti-tikuusssss!" teriak Salim sambil berusaha untuk segera keluar dari kamar Alex.

Di pagi hari kegaduhan dalam kamar Alex membuat beberapa pelayan yang menghuni rumah tersebut berlarian menuju kamar Alex yang berada di lantai atas.

"Tap... Tap... Tap..."

"Tuan Muda? Apa yang sedang terjadi? Apakah anda baik-baik saja?" tanya seorang pelayan wanita yang selalu setia kepadanya.

Aqila Priceila adalah orang yang suka membuat keributan di lingkungan miliknya, yang tidak jauh dari kediaman Alex. Dia juga membentuk sebuah gengster dengan nama Blood Flowers dengan anggota lebih dari 100 orang, untuk merebut kekuasaan dari wilayah lainnya.

Namun setelah bertemu dengan Alex, kehidupan yang dijalaninya berubah secara drastis. Hal ini dikarenakan bahwa dirinya telah dikalahkan oleh Alex, dan telah disadarkan dari semua perbuatan yang merugikan orang lain.

•••

"Ahhh... Tuan Muda, apakah anda lupa bahwa hari ini adalah pendaftaran untuk memasuki akademi?" tanya Aqila sambil mengerutkan dahinya.

Seketika Alex berpikir dan mulai mengingatnya bahwa yang dikatakan oleh Aqila benar.

"Eh??? Kenapa kalian tidak membangunkan dari tadi?" teriak Alex sambil melesat menuju kamar mandinya dengan kecepatan berlarinya seperti peluru.

"Swooossshhhhh"

"Hah? Padahal dari tadi aku bangunkan, tapi tuan muda tertidur seperti bangkai ikan." ucap Aqila sambil memegang dahinya oleh tangan kanannya.

Tanpa disengaja dia melihat, Salim yang sedang tergelak karena sudah dijahili oleh Alex dengan seekor hamster.

"Hey. Cepat bangun! Cepat antar tuan muda menuju akademi." ucap Aqila sambil menarik-narik baju salim.

"Ah... haa... Tikusss... Tikusss..." ucap salim sambil mengigau karena keadaanya yang tidak sadarkan diri seperti orang yang akan mati.

Aqila masih terus berusaha untuk menyadarkan salim dari keadaan yang membuatnya tidak sadarkan diri.

Sementara itu, setelah Alex selesai mandi. Dia langsung mengganti bajunya, lalu segera pergi menuju tempat akademi tersebut, dengan berlari.

"Baiklah, semuanya aku berangkat!" ucap Alex sambil berpamitan pada semua orang yang menghuni rumah besarnya.

"Tu-tunggu tuan muda! Bagaimana dengan sarapanmu?" tanya Aqila yang bersusah payah sudah membuatkan sarapan untuknya.

"Kali ini aku sangat terlambat, mungkin aku akan jajan makanan yang dipinggir jalan di arah yang sama menuju akadmei." ucap Alex sambil melambaikan tangan dan membuka pintu depan rumahnya.

Mendengar perkataan Alex seperti itu, Aqila membiarkannya untuk tidak sarapan karena dia hampir terlambat untuk mendaftar di akademi. Tanpa di duga Salim keluar dari pintu kamarnya yang tidak jauh dari ruang tamu.

"Cklek"

"Baiklah tuan muda ayo kita... Loh kok dimana tuan muda? Tadi aku kira dia menunggu di ruang tamu." tanya Salim dengan sangat terkejut bahwa Alex sudah tidak ada di ruang tamu tersebut.

"Tuan muda baru saja pergi beberapa detik yang lalu. Aku kira kamu sudah berada di dalam mobil dan bersiap untuk mengantarkannya." jawab Aqila sambil menunjuk ke arah pintu depan.

Dalam sekejap mereka berdua berpikir, bahwa Alex pergi dengan berjalan kaki tanpa ada yang mengantarnya menaiki mobil. Salim dan Aqila langsung berlari munuju pintu depan rumah dan berharap bahwa Alex masih berada di halaman rumahnya.

"Tap... Tap... Tap..."

"Cklek"

"Tuan muda!" ucap mereka berdua secara bersamaan.

Namun setelah Salim dan Aqila membukakan pintu, di depan rumah sudah tidak ada siapapun. Mereka berdua sangat panik, karena mereka pikir telah menjadi pelayan yang sangat buruk.

Alex sengaja melakukan hal ini karena dia tidak suka memamerkan kekayaannya di depan semua orang. Apalagi jika dia diantar sekolah dengan mobil ferarri yang hanya ada 60 unit di dunia, dia merasa sangat bodoh jika terus ditatap oleh semua orang.

Alex terus berlari dengan sekuat tenaganya sambil melihat-lihat makanan untuk dijadikannya sebagai pengisi tenaga.

"Tap... Tap... Tap..."

"Tidak ada jajanan yang bisa dicerna dengan mudah, semua sama saja apalagi hanya ada gorengan dan makanan yang penuh dengan lemak. Haahhh..." ucap Alex sambil terus berlari dan menghel

Ketika Alex hendak berlari melawati sebuah toko roti, ada seorang nenek berdiri di depan pintu toko dan memanggil namanya.

"Alex tunggu sebentar!" teriak nenek may sambil meminta Alex untuk menghampirinya.

Alex kemudian menoleh kebelakang, dan berjalan mundur setelah nenek may pemilik toko roti tersebut memanggilnya.

"Ahh... Ada apa nenek may?" tanya Alex sambil jalan di tempat.

"Sudah lama aku tidak melihatmu berlari di pagi hari, tapi kenapa kamu berpakaian rapi seperti itu?" tanya nenek may sambil tersenyum melihat pakaian Alex yang sangat rapi.

"Aku akan kembali belajar di akademi nenek may, aku..." ucap Alex namun perkataannya tidak dilanjutkan akibat perutnya sudah lapar melampaui batasannya.

"Kruuuukkkkk"

Wajah Alex langsung memerah karena suara cacing di dalam perutnya terlalu nyaring.

"Ahh... Kebetulan nenek punya sesuatu untukmu. Tunggulah sebentar ya!" ucap nenek May sambil masuk ke dalam tokonya untuk mengambil sesuatu yang di berikan pada Alex.

"Tu-tunggu nenek May, A-ku sedang terburu-buru..." ucap Alex namun perkataannya tidak di dengarkan oleh nenek May.

Alex terpaksa harus menunggu sebentar, walaupun hal ini akan menyita waktunya untuk segera pergi mendaftar di akademi elit sebelum pendaftarannya ditutup.

Hanya menunggu 10 menit, nenek May kembali keluar dari tokonya sambil membawa beberapa roti untuk diberikan pada Alex.

"Tadinya nenek ingin kamu untuk singgah sebentar, Akan tetapi nenek melihat kalau kamu sedang terburu-buru, jadi ambilah ini untuk bekalmu nanti." ucap nenek May sambil memberikan beberapa roti dalam kotak plastik pada Alex.

Alex sangat senang atas pemberian yang diberikan oleh nenek May, namun dalam pikirannya dia tidak ingin menerima pemberian dari siapapun tanpa membayarnya.

"Nenek May, berapa harga dari semua ini?" tanya Alex dengan nada rendah sambil memegang kotak plastik yang berisi beberapa roti isi, dan mengambil beberapa lembar uang dari sakunya.

"Alex tidak usah bayar. Ini adalah tanda terimakasih dari nenek, karena kamu selalu membantu nenek sejak dulu. Jadi nenek mohon terimalah walaupun roti ini tidak sebanding dengan hasil kerja kerasmu yang selalu membantu nenek disaat sedang kesusahan." jawab nenek sambil menolak pemberian uang dari Alex.

"Jangan berbicara seperti itu nenek May, pemberian dari nenek membuat diriku sangat bahagia. Dan juga tolong nek, jangan membandingkan roti ini dengan hasil kerja kerasku dari dulu. Sekecil apapun itu, bila seseorang dengan tulus memberikannya pasti akan membuat hati mereka sangat senang, termasuk juga diriku." ucap Alex sambil tersenyum dan menerima pemberian dari nenek May dengan sangat senang.

Kemudian Alex langsung pamitan pada nenek May, karena dia harus segera pergi untuk mendaftar di akademi. Namun ketika Alex melanjutkan perjalannya menuju akademi tersebut, setiap pemilik toko menghentikannya untuk memberikan sesuatu padanya.

"Alex tunggu sebentar!" ucap pemilik toko minuman, kemudian memberikan beberapa minuman penambah stamina pada Alex.

Di toko selanjutnya...

"Alex tunggu sebentar!" ucap pemilik toko kue, kemudian memberikan beberapa potongan kue untuk dibawa oleh Alex.

Di toko selanjutnya...

"Alex tunggu sebentar!" ucap pemilik toko donat, kemudian memberikan beberapa donat untuk dibawa oleh Alex.

Sampai pada akhirnya, Alex menerima pemberian dari setiap toko yang dilewatinya sampai tasnya penuh dengan makanan dan minuman, ditambah lagi dua kresek besar yang ada dalam genggaman tangannya.

"Uuuuhhhhh... Kenapa aku harus membawa ini semua?" teriak Alex dengan sedikit kesal karena terlihat seperti orang yang ingin berjualan makanan dan minuman.

...Bersambung......

...{Pemberitahuan Update}...

...(Setiap Hari up eps terbaru pada pukul 21.00 bila keadaan author sedang normal)...

...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....

...Terimakasih 🙏...

#03 Pertemuan Dipinggir Jalan

Dalam perjalanannya menuju tempat pendaftaran di akafdemi elit yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Alex menerima semua pemberian dari setiap pemilik toko yang dia lewati.

"Haaahhh... Kalau begini terus, aku bisa dianggap sebagai pedagang asongan ketika sampai di depan gerbang akademi." ucap Alex dalam hatinya sambil mengeluh dengan semua barang bawaannya.

Tanpan di duga, Genan dan Trian melihat Alex dari kejauhan.

"Kakak, lihat! Itu sepertinya Boss kita." ucap Genan sambil menunjuk ke arah Alex.

"Iya benar, tapi kenapa dia membawa begitu banyak makanan dan minuman? Apa mungkin..." tanya Trian sambil menatap wajah adiknya dengan berpikiran yang sama bahwa Alex terlihat seperti orang pedagang asongan.

Genan dan Trian langsung menghampiri Alex yang hendak menyebrangi lampu merah. Mereka berdua berteriak sambil melambaikan tangannya pada Alex dan merentangkan kedua tangan mereka dengan niat untuk memeluknya.

"Booossss!" teriak mereka berdua sambil merentangkan ke dua tangannya.

Alex kemudian menoleh kebelakang, lalu melihat bahwa orang yang memanggilnya adalah Genan dan Trian.

"Ohh... Kebetulan sekali mereka." ucap Alex dalam hatinya dengan senang atas kedatangan mereka berdua pada waktu yang tepat.

Namun setelah dipikir-pikir langkah kaki mereka berdua semakin lama semakin cepat, seperti sedang berlomba-lomba. Seketika Alex mulai merinding setelah berpikir bahwa mereka saling mendahului dengan niat memeluknya.

Secara bersamaan mereka berdua menghampiri Alex dengan sangat cepat. Dengan spontan dia menghindari mereka berdua yang berniat untuk memeluknya.

"Sreettt... Sreettt..."

"Oi... Oi... Oi... Apa yang ingin kalian lakukan padaku hah? Tiba-tiba berlari dan merentangkan tangan kalian, seolah olah aku ini binatang yang terlepas dari kandangnya." tanya Alex dengan beraut wajah suram dan sedikit merinding ketika mengetahui niat mereka berdua.

"Ahh... Tentu saja kami akan memelukmu Boss. Sudah lama aku tidak melihatmu!" jawab Genan sambil mencoba memeluk Alex kembali.

Namun ketika Genan mencoba untuk memeluk Alex, dengan sengaja Alex menempelkan sepatunya pada wajahnya.

"Plookkk"

"Mana mungkin aku bersrdia dipeluk olehmu! Dengan mendengarnya saja membuat seluruh bulu kudukku berdiri!" ucap Alex dengan nada tinggi sambil menempelkan sepatunya pada wajah Genan.

"Berarti, aku boleh memelukmu Boss." ucap Trian sambil menghampiri Alex dengan niat untuk memeluknya.

Hanya dalam waktu beberapa detik, kekesalan Alex mulai memuncak akibat perlakuan mereka berdua yang menghambat tujuannya.

"Kalian ini, sudah menghambatku untuk pergi secepatnya ke akademi." ucap Alex dengan nada tinggi sambil memukul mereka berdua dengan kantong kresek yang berisi makanan dan minuman.

"Taakkk... Taakkk..."

"Aduhhh" teriak Genan dan Trian secara bersamaan.

•••

Genan dan Trian langsung duduk dan menundukan kepalanya seperti seekor anjing yang sudah terlatih.

"Ma-mafkan kami Boss, kami tidak tahu kalau anda sedang terburu-buru!" ucap Genan sambil menyesali semua perbuatannya dan memegang pipinya yang sedang berdenyut.

"Oh ya Boss, memangnya anda mau kemana? Jika anda ingin berjualan, aku punya tempat yang bagus Boss." tanya Trian sambil menyarankan tempat terindah dan banyak dikunjungi oleh orang.

Seketika kaki Alex langsung menginjak tubuh Trian sambil berulang-ulang.

"Takkk... Takkk... Takkk..."

"Uhuukk"

"Diam! Diam! Diam! Apakah kau ingin mati hah? Ini hasil pemberian dari semua orang yang aku lewati tadi. Karena kalian berdua, aku jadi terlambat untuk pergi mendaftar di akademi." ucap Alex sambil terus menginjakan kakinya pada badan Trian sampai berbaring di atas permukaan beton di pinggir jalan.

Setelah melihat Trian hampir tidak sadarkan diri, Alex menghentikan injakan kakinya.

"A.... a.... A...." ucap Trian sambil memunculkan sebuah roh yang keluar dari mulutnya.

"Hah... Sudahlah! Saat ini aku sedang terburu-buru. Kalian berdua berdirilah." pinta Alex sambil menghela nafasnya.

Mereka berdua langsung kembali berdiri dengan wajah seriusnya yang selalu ditunjukan ketika diperintah oleh Alex. Kemudian Alex memberikan semua pemberian dari setiap pemilik toko pada mereka berdua, kecuali roti dari nenek May dan minuman yang dikemas.

"Bawalah ini! Aku ingin kalian membagikannya pada anak-anak dipanti asuhan Bunga Mawar yang sering kita kunjungi dari dulu. Bilang kepada pemilik panti asuhan, ini adalah pemberian dari semua pemilik toko yang ada di daerah ini." ucap Alex sambil menyodorkan kedua keresek besar tersebut begitu pula dengan yang ada di dalam ranselnya.

Panti asuhan Bunga Mawar adalah tempat yang sering dikunjungi oleh Alex sekeluarga dan juga semua anggota dari White Tiger termasuk Genan dan Trian.

Sebelumnya tempat tersebut akan digusur karena berada di tanah milik pemerintah yang akan dijadikan sebuah taman. Namun karena Alex sudah mempunyai bisnis dan menjadi orang sukses dalam usia muda, dia langsung membeli tanah tersebut menjadi miliknya.

Akan tetapi, kepemilkan tanah tersebut diserahkan kepada pengurus panti asuhan Bunga Mawar, karena Alex tidak ingin semua anak-anak terlantar dijalanan.

Setiap Alex datang mengunjungi panti asuhan tersebut bersama keluarga dan beberapa anggotanya, mereka selalu disambut oleh anak-anak dengan raut wajah ceria. Bahkan sebelum mereka pulang, semua anak-anak memberikan sebuah kerajinan yang terbuat dari kertas yang berbentuk bunga mawar.

Hati Alex sangat bahagia setelah melihat kesenangan dan kecerian dari semua anak-anak dipanti asuhan. Sampai saat ini, Alex selalu memperhatikan dan menjaga tempat tersebut agar tidak ada seorangpun yang menyentuh panti asuhan tersebut dengan niat buruk.

•••

"Boss... Kenapa pemberian ini tidak dari atas nama anda? Bukankah ini sudah menjadi milik anda?" tanya Genan sambil mengambil kresek tersebut.

"Walaupun ini sudah menjadi milikku, namun ini adalah hasil kerja keras semua pemilik toko yang telah membuatnya dengan segenap hati mereka. Jadi aku tidak ingin menyangkal hasil usaha mereka semua." ucap Alex sambil memandang ke atas langit.

Namun sesaat kekesalannya timbul kembali, karena mengingat bahwa dia harus segera pergi ke akademi elit untuk mendaftar.

"Kalian berdua sengaja untuk menahanku disini agar aku tidak mendaftar ke akademi. Akan kuberikan kalian pelajaran yang lebih berat dibandingkan sebelumnya." ucap Alex dengan sangat kesal seperti seekor harimau yang baru keluar dari tempat persembunyiannya untuk memangsa.

"Hiiiiiiii..." bulu kuduk Genan dan Trian langsung berdiri, setelah Alex berkata akan memberinya pelajaran.

Namun pandangan Alex teralihkan pada seorang anak kecil yang ingin menyebrang jalan pada saat lampu untuk pejalan kaki berwarna merah.

"Hei berhenti!" teriak Alex yang tidak jauh berada di dekatnya.

Baru saja anak kecil tersebut melangkahkan kakinya hanya beberapa langkah, tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang yang sedang terburu-buru.

Dengan spontan Alex langsung berlari dan menarik baju anak tersebut agar tidak tertabrak oleh mobil.

"Kreeppp"

Mobil yang melaju sangat kencang, tiba-tiba mengerem mendadak setelah hampir menabrak seseorang.

"Ckiiitttt..."

Kemudian pengemudi mobil tersebut keluar dan menghampiri anak yang hampir tertabrak olehnya.

"Tap... Tap... Tap..."

Tanpa diduga, pengemudi tersebut adalah seorang gadis berambut berwarna putih dan juga sangat cantik. Semua orang yang melihatnya terpana oleh kecantikannya kecuali Alex.

Flora Anggela adalah seoarang gadis kaya yang mempunyai 4 saudara kembar dari kedua orang tua yang sangat populer di kalangan masyarakat menengah ke atas. Dia terlahir sebagai anak ke 3 dari 5 saudara kembar lainnya.

Flora berkarakter sangat keras terhadap semua orang tidak dikenal, apalagi seseorang tersebut adalah laki-laki. Dia juga mengikuti seni beladiri agar bisa menjadi orang yang ditakuti oleh semua laki-laki yang bermacam-macam dengan saudara lainnya.

Walaupun dia seorang wanita, akan tetapi secara diam-diam dia menjadi seorang ketua gengster tanpa diketahui oleh saudara lainnya. Hal ini dia lakukan untuk menjaga semua saudaranya dari ancaman semua laki-laki yang bermata keranjang.

...Bersambung......

...{Pemberitahuan Update}...

...(Setiap Hari up eps terbaru pada pukul 21.00 bila keadaan author sedang normal)...

...(Maaf telat untuk up karena banyak urusan di dunia nyata🙏)...

...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....

...Terimakasih 🙏...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!