Di sebuah pelabuhan sedang terjadi pengejaran komplotan perampok jaringan Internasional yang sudah beraksi selama puluhan tahun yang kini menjadi buronan polisi, kini polisi sudah melacak keberadaan mereka di pelabuhan yang terletak di timur kotaxx, menurut informasi yang mereka terima komplotan itu akan melarikan diri dengan sebuah kapal pesiar yang sudah disediakan disana
"Bos, semua sudah siap, barang museum dan uang hasil curian kita sudah diangkut kedalam kapal" ucap seorang wanita memegang telpon genggam berpakaian serba hitam dengan menggunakan masker wajah berwarna hitam.
"Baik" ucapnya kembali, wanita itu segera menaiki kapal dan semua awak kapal mengikutinya, mereka mulai melajukan kapalnya pada malam itu.
angin laut berhembus kencang menerbangkan helaian rambut wanita yang kini berdiri di bagian depan kapal "semua sudah aman nona" ucap salah satu awak kapal padanya, wanita itu menarik salah satu sudut bibirnya
"pastikan tidak ada yang bisa melacak keberadaan kita" ucapnya kembali
"baik" para awak kapal itupun bergegas pergi meninggalkan wanita itu.
Mereka sudah berlayar selama 30 menit setelah dirasa cukup aman akhirnya wanita bermasker hitam itu masuk ke dalam kapal dan memeriksa semua barang curian berharga mereka, dibukanya peti-peti berisi uang ratusan juta hasil membobol bank dan barang-barang milik museum negara.
"Barang-barang ini berasal dari dinasti Shāng bukan?" ucap wanita itu mengelus beberapa giok kuno milik dinasti Shāng, kemudian ia beralih pada sebuah jepit rambut kuno milik seorang permaisuri dinasti Shāng berwarna emas dengan batu permata merah delima
"benar nona" jawab para bawahannya, wanita itu tersenyum jahat "bagus, ini akan menjadi penghasilan terbesar kita di bulan ini, bos pasti bangga padaku"
Namun tak lama terdengar suara riuh helikopter dan sorotan lampu dari beberapa kapal patroli di belakang kapal mereka, semua awak kapal tampak panik, nahkoda berusaha melajukan kapalnya dengan kecepatan penuh
"Sial!" wanita itu menekan ponselnya menghubungi bosnya "gawat bos kali ini kita terkepung" ucap wanita itu dengan menggigit bibir bawahnya merasa sedikit takut karna selama ini aksi mereka tidak pernah terlacak polisi, namun entah kenapa malam ini mereka sedang sial
"bodoh! tidak berguna!!" terdengar suara di dalam ponsel sana
"lanjutkan rencana B" ucap lelaki di sebrang telpon sana, wanita itu mengangguk "baik" ia segera memasukan ponselnya dan berlari pada semua awak kapal
"Siapkan motor air dan pastikan aku bisa lari tanpa diketahui petugas" para awak kapal berlarian menyiapkan segala sesuatunya dan wanita itu sudah siap melompat ke motor air yang sudah disiapkan, sementara barang curian berharga pun sudah berada disana, wanita itu mulai melajukan motor air tersebut, awalnya tak ada yang melihatnya namun kemudian sebuah helikopter mendekat dan menyorotkan lampu ke arahnya
"Berhenti, kamu sudah terkepung, menyerahlah dan jangan mencoba melarikan diri" suara sirine terdengar lebih bising, para petugas memberikan ancaman pada wanita pengendara motor air itu, sementara wanita itu tidak menghiraukannya dan terus melaju
Duaaarrr!!!!
Sebuah ledakan besar terdengar membuat wanita itu menoleh ke belakang, ternyata kapal pesiar mereka telah diledakkan "Ah shit!! Br*ngsek!!" wanita itu terus melaju melarikan diri namun helikopter yang memantaunya melesatkan beberapa tembakan peringatan padanya
Dor dor
"Berhenti atau kami akan bertindak tegas!" ancamnya kembali menggunakan pengeras suara
Dor dor dor
Lesatan peluru tersebut hampir mengenainya namun wanita itu berhasil mengelak, ditengah perjalanannya tiba-tiba sebuah gelombang besar muncul dan menghantam motor air miliknya.
"Aaaaaa tidak!!!!"
Dor dor
Suara riuh tembakan beserta gelombang besar berhasil menumbangkannya, kini wanita itu tenggelam, Ia berusaha berenang namun sebuah gerhana bulan tiba-tiba muncul, digenggamnya jepit rambut kuno itu di tangannya, wanita itu terus mencoba berenang ke atas hingga Ia kehabisan tenaga dan mulai menyerah,..
Inilah akhir hidupku,...
Seorang perampok internasional mati karna tenggelam... haha sungguh ironi yang menyebalkan
Aku sudah selesai disini,...
.
.
.
.
Bismillah Ini karya Time travel ke-2 semoga kalian suka hehe 😁 minta dukungannya ya 🙏😊
Cahaya temaram mengisi seluruh penglihatannya, dikedipkannya kedua mata miliknya, lambat laun pemandangan itu nampak begitu jelas dan jelas, wanita yang terbaring itu membuka lebar matanya namun masih menerawang dimana Ia berada saat ini
Ini… apakah ini surga? atau neraka? atau dunia setelah kematian? bukankah aku sudah mati?
Ia bangun terduduk masih mengamati sekitarnya, banyak barang yang nampak kuno dan desain kamar yang juga sama kunonya
Barang-barang disini sangat kuno dan, ranjang inipun juga…..bajuku!
Ia melihat baju yang Ia kenakan kemudian berlari ke arah cermin
"bajuku kenapa seperti ini!!?" wanita itu terkejut dengan baju dan penampilan yang Ia kenakan setelah menatap pantulan dirinya di sebuah cermin "Kenapa Aku seperti ini!!" wanita itu menepuk-nepuk pipinya
Brak!
"Aaaaa tuan putri Xiu Tan'er sudah sadar!!" teriak seorang pelayan yang menjatuhkan mangkuknya terkejut, tak berselang lama datanglah para pelayan yang lain entah berapa jumlahnya mereka langsung menyerbu wanita yang baru saja terbangun itu untuk berbaring kembali.
"tuan putri berbaringlah dulu, tabib akan memeriksa anda" ucap salah satu pelayan itu yang matanya nampak berkaca-kaca
Tuan putri?
Tabib?
Dia bilang namaku Xiu Tan'er?? namaku kan Xiao Tan...
Xiao Tan tampak bingung dan menggaruk-garuk kepalanya, Ia kembali duduk dengan posisi kaki terbuka membuat pelayannya terkejut
"tuan putri jangan seperti ini, kembalilah berbaring" pelayan itu berusaha membuatnya berbaring lagi namun Xiao Tan menepis tangannya
"hei tunggu dulu…"
"Katakan kau siapa dan aku siapa??" tanya Xiao Tan dengan bingung sementara pelayan itu membelalakan matanya
"Aaa tuan putri sepertinya hilang ingatan!!!" teriaknya, seketika Xiao tan membekap mulutnya
"Sttt! kenapa kau harus berteriak sih! jangan berteriak, oke," pelayan itu mengangguk cepat dan Xiao Tan pun melepaskan bekapan tangannya
"Tuan putri, apa tuan putri tidak mengingat saya?" tanyanya khawatir, Xiao Tan menggeleng
"Tuan putri saya Na, pelayan setia tuan putri dan tuan putri adalah tuan putri Xiu Tan'er, putri dari gubernur provinsi Luxei"
Apa!
"Ta-tahun berapa ini?"
"1600 dinasti Shāng" seketika matanya terbelalak mulutnya menganga tak percaya, Xiao Tan menepuk keningnya sendiri dan menjatuhkan tubuhnya terlentang di ranjangnya
"matilah Aku…"
Jadi aku menempati tubuh seseorang?
tidak bisa dipercaya aku berada di dinasti Shāng
"Huaaaaa…." Xiao Tan menangis keras membuat Na terkejut, para pelayan yang menunggu di luar kamar pun berhamburan masuk ke dalam
"Ada apa tuan putri?"
"Tuan putri ada apa?"
"Apa yang terjadi?"
mereka semua terlihat panik melihat tuan putri menangis sementara Xiao Tan hanya memukul-mukul keningnya meratapi nasibnya, suara para pelayan begitu mengganggunya membuat Xiao Tan berteriak
"Diaaaaammmm!!"
"Apa kalian bisa diam!! aku sedang berfikir!! " seketika mereka terdiam membisu, Xiao Tan menatap tajam ke arah mereka
"kalian semua keluar! kecuali kau" perintahnya dengan menunjuk pelayan Na, seketika para pelayan itu keluar dengan teratur
"Huft yaampun,.....hei kau!" panggilnya, pelayan Na tersentak dan secepat mungkin mendekat
"ceritakan apa yang terjadi padaku sebelumnya, sepertinya aku kehilangan ingatanku" ucap Xiao Tan dengan memegang dagunya, cara duduknya kembali terbuka membuat Na memperhatikannya dengan bingung
Sepertinya tuan putri memang kehilangan ingatannya, bahkan Ia melupakan sopan santunnya sekarang
"Hei kau melihat apa!" bentak Xiao Tan
"Ti-dak Tuan putri"
"Tunggu apa lagi, ayo ceritakan"
Flashback
Xiu Tan'er adalah seorang putri dari gubernur provinsi Luxei, ia merupakan putri kedua dari gubernur Xiu, karna untuk kepentingan politik dan keselamatan Xiu Tan'er gubernur Xiu menerima perjodohan Tan'er dengan pangeran ke-8
Namun karna Tan'er sudah lebih dulu menjalin asmara dengan pangeran ke-2 membuatnya menolak untuk dijodohkan, kisah percintaan antara pangeran ke-2 dengan Xiu Tan'er pun menyebar ke seluruh kota membuat Kaisar Yongle marah karna pasalnya pernikahan pangeran ke-2 sudah ditetapkan dengan putri kerajaan sekutu.
"Percayalah padaku Tan'er, pernikahan ini tak berarti apapun bagiku, tunggulah aku, aku akan segera mempersunting dirimu" ucap Pangeran Zhu Qui mengusap air mata di pipi Xiu Tan'er
"Aku takut kaisar akan menghukumku Yang mulia, karna sudah lancang diam-diam menjalin hubungan denganmu" ucapnya terisak
"Aku berjanji akan melindungimu, percayalah kau tidak akan di hukum" mereka berdua saling berpelukan mengikat janji satu sama lain di danau itu,..
.
.
Di hari pernikahan pangeran ke-2, Xiu Tan'er pergi dari rumah selama berhari-hari, ia terus menangis di sisi danau karna tak kuasa menerima kenyataan bahwa ia harus menikah dengan pangeran ke-8 jika ingin terbebas dari hukuman kaisar, hingga suatu ketika para pengawal dan pelayan kediaman Xiu mendapatinya mengambang di danau, merekapun langsung membawanya
Namun ketika sadar Xiu Tan'er menjadi berubah dan kehilangan ingatannya, mereka tidak mengatahui bahwa ada jiwa lain di dalam tubuhnya.
"Oh begitu rupanya… " ucap Xiao Tan mengangguk paham, kini Ia menatap pantulan dirinya di cermin
"Putri apakah anda sudah siap untuk hari pernikahan anda lusa?" tanya Na dengan merapikan rambut Xiao Tan.
"Iya..., hah apa?!!! jadi pernikahanku tidak dibatalkan!!!" ucapnya terkejut
"tidak putri, anda harus menikah dengan pangeran Zian Wei yang merupakan pangeran ke-8 kerajaan Shāng,.. tolonglah Tuan Putri setidaknya kasihanilah saya, saya tidak ingin kehilangan tuan putri lagi" ucap Na dengan sedih
Sial sungguh sial! apa ini karmaku selama di dunia modern, aku hanya merampok dan merampok tanpa memperhatikan kehidupan pribadiku, apa kau tidak ingin aku terus melajang!! aarrgghhh...
Seketika Ia terduduk lemas "tuan putri!!" Na berusaha membangunkan Xiao Tan namun Ia menepisnya "tinggalkan aku"
"Ta-tapi…. ."
"Kubilang tinggalkan akuuu!… ." Na berlari terbirit-birit meninggalkan kamar Xiao Tan, wajahnya begitu sedih dan bingung
"kenapa putri jadi sekasar ini?"
Bagaimana ini, aku harus mencari cara untuk kabur dari rumah ini batin Xiao Tan
Ia berjalan kesana kemari untuk mencari cara agar ia bisa keluar dari rumahnya, "aha!! aku tau" ucapnya mengangkat jari telunjuknya seakan mendapat ide cemerlang.
.
.
.
.
Pagi-pagi buta Xiao Tan sudah bersiap untuk rencana melarikan dirinya dari rumahnya, ia mengambil beberapa baju milik gubernur Xiu untuk ia kenakan agar tidak ada yang mengenalinya nanti walaupun baju itu terlihat kebesaran di badannya.
"Maafkan aku ya ayah, bajunya ku pakai hehe" dengan mengendap-endap Ia berjalan keluar rumah melalui pintu belakang, ia senang ketika sudah melihat sebuah tembok untuknya keluar namun sepertinya tembok itu terlalu tinggi baginya
Bagaimana caraku agar bisa menaiki tembok setinggi ini ya
Xiao Tan mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang akan memudahkannya menaiki tembok itu, Ia menemukan sebuah tangga kayu yang tergeletak di belakang kediamannya
Sepertinya kali ini takdir memihaku, mudah sekali,...
Setelah berhasil keluar dari kediamannya dengan cepat ia berlari dan bersembunyi ketika beberapa orang melintas, entah kemana tujuannya pergi yang pasti Xiao Tan harus pergi sejauh mungkin dari kediamannya. Ia memasuki sebuah hutan yang masih gelap gulita
Ah hanya hutan, sudah biasa bagiku..
Tapi disini tidak ada binatang buas kan?
dengan sedikit meringis membayangkan beberapa binatang buas yang bisa saja menerkamnya, ia mau tidak mau harus melewati hutan itu untuk menghindari orang-orang karna mungkin malam akan mulai berganti pagi
"Sepertinya mati diterkam serigala lebih baik daripada mati di hukum kaisar Yongle yang menurut sejarah adalah kaisar yang sangat kejam hihhh" ia bergidik ngeri membayangkan kekejaman kaisar Yongle yang pernah ia dengar dari pelajaran sejarah
matahari sudah mulai terbit namun Xiao Tan masih berada di dalam hutan
"Aku tidak pernah berjalan sejauh ini" diusapnya dahinya yang berkeringat dengan lengan bajunya, Ia terus berjalan dengan langkah gontai
"hei kapan habisnya hutan ini!!" teriaknya dengan menunjuk ke atas dan ia kembali lagi berjalan masih dengan mulut yang menggerutu.
Setelah beberapa jam akhirnya ia bisa keluar dari area hutan dan memasuki sebuah pasar, terlihat sudah banyak orang-orang yang ada di sana, Xiao Tan berjalan melihat-lihat makanan yang ada disana, tercium bau bau makanan yang masuk ke lubang hidungnya, bunyi perutnya pun mulai terdengar meronta.
lapar sekali...
"Wah! makanan disini enak-enak sepertinya" dengan percaya dirinya Ia mengambil beberapa sate daging dan bakpao, Ia melahapnya dengan cepat entah sudah habis berapa tusuk dan berapa buah bakpao ukuran besar yang sudah Ia masukan ke dalam mulutnya
Sang pedagang hanya tersenyum melihatnya karna mereka menyangka Xiao Tan adalah orang dari kalangan atas dengan baju bangsawan yang ia kenakan, maka mereka tidak harus takut ia tidak membayar.
Setelah merasa kenyang Xiao Tan pun duduk di kursi yang sudah disediakan "Eeuuuu" suara sendawanya membuat para pedagang terkejut, tapi mereka tidak merasa aneh jika kalangan bangsawan berlaku tidak sopan, mereka bebas melakukan apapun bukan?
"Tuan bagaimana dengan sate daging buatanku?" tanya pedagang itu antusias, Xiao Tan berlagak berfikir
"Emmm enak, sangat enak!!" ucapnya dengan mengangkat kedua jempolnya membuat pedagang itu kebingungan melihat jempolnya
"Begitukah? ahh terimakasih tuan! harganya hanya 20 keping koin saja" ucap lelaki itu, dengan percaya diri Xiao Tan merogoh kantung baju dan tas yang Ia bawa namun tak mendapatkan 1 keping koin pun, wajahnya mulai berubah sambil terus mencari keping koin yang Ia milik
Sial! aku lupa mencuri uang lelaki tua itu
Xiao Tan masih berlagak dengan wajah sombongnya, sementara pedagang itu mulai menatapnya penuh curiga
"kenapa kau menatapku seperti itu? hah!" ucap Xiao Tan dengan wajah kesal
"Tuan anda tidak berniat menipuku kan?" tanya pedagang itu semakin menatap Xiao Tan dengan curiga
"Cepat bayar daganganku tuan!" lelaki itu mulai memegang belati di pinggangnya, Xiao Tan terkejut melihatnya
"Wohoo tenang tenang,..." Xiao Tan memegang tangan lelaki itu dan merangkulnya dengan tak tau malunya
"begini begini, aku akan menawarkanmu perjanjian yang akan menguntungkanmu" tawarnya
"Apa!! sebaiknya kau jangan mencari alasan atau aku akan… " lelaki itu kembali memegang belatinya namun Xiao Tan menghentikannya lagi
"E-ehhh… kenapa kau emosi sekali, aku bilang aku akan memberimu penawaran yang menguntungkan bukan mencari alasan"
"Begini, saat ini aku memang tidak membawa uang, tapi kau tau aku adalah orang kaya jadi jangan takut, aku akan pulang dulu lalu membawa 50 koin untukmu bagaimana?"
pedagang itu mulai berubah mimik wajahnya dan tangannya mulai terkepal, Xiao Tan sudah mencium bau tidak enak dari ekspresi pedagang itu
Matilah aku, disini aku tidak membawa senjata apapun!
"Berani-beraninya kau menipuku! hiyaaaaa" lelaki itu melayangkan tinjunya namun Xiao Tan sudah lebih dulu mengambil jurus seribu langkah membuat lelaki itu kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh
"Wleee hahaa" Xiao Tan mejulurkan lidahnya dan kembali berlari sementara pedagang itu mengejarnya
"dasar pencuri!! kemari kau!!" teriaknya di belakang
"Haha aku memang pencuri! tapi aku tidak mencuri makanan murahan seperti itu, hanya karna terpaksa saja aku memakannya karna panggilan alam" ucapnya masih dengan jurus seribu langkahnya
"Huft huft… kemana aku harus bersembunyi lelaki itu masih saja mengejarku, energinya begitu kuat" lalu Xiao Tan melihat sebuah kereta kuda yang diparkirkan didepan sebuah kedai makanan, tanpa berfikir panjang ia langsung memasukinya dan bersembunyi di bawah dudukannya
disisi lain pedagang itu kelimpungan mencari Xiao Tan hingga akhirnya ia memutuskan kembali
"Sial sekali hari ini aku sudah ditipu, kau jahat sekali Dewa!" gerutu pedagang itu mengusap wajahnya dengan kasar dan berlalu pergi
"Huft… akhirnya dia pergi juga"
.
.
.
.
Terimakasih untuk yang sudah membaca 🙏😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!