NovelToon NovelToon

Legenda Pendekar Pedang

Kota kabut

Ini sebenarnya eps tiga, kalian harus baca eps 43 dan 44 karena itu adalah prolog dan eps dua !

Malam berganti pagi,kejadian aneh yang menimpa Fang ling membuatnya bingung namun dapat dia simpulkan jika dewa berbaik hati padanya dan mengijinkannya untuk menjadi seorang pendekar yang hebat.

Selama perjalanan,Fang ling terus menggegam tangan luo tang yang sangat di rindukannya. tangan yang menyelamatkannya dari kematian dan tangan itu pulalah yang sudah menyelamatkan Fang ling dari kegelapan kesedihan yang tidak berujung.

luo tang adalah orang yang satu-satunya menyayangi Fang ling seperti seorang ayah sekaligus lembut. di balik wajah datar luo tang terdapat sifat yang sangat lembut dan menyenangkan, membuat luo tang banyak di gemari perempuan muda yang cantik bahkan dari kalangan bangsawan.

Seingat Fang ling,ada kejadian besar yang akan menimpa luo tang yang membuatnya terluka cukup parah. namun Fang ling tetap tidak dapat mengingat kapan hal itu akan terjadi, dengan kaki pendek nya Fang ling berjalan bersama luo tang menyusuri hutan.

Fang ling yakin Jika mereka sedang menuju ke kota kabut,yang merupakan kota terdekat dan terpencil di benua daun wangi. kota kabut, sesuai dengan namanya,hutan tersebut di tutupi kabut tebal yang membuat orang-orang di kota Tersebut banyak terdapat pembunuh bayaran,yang singgah.

karena tempat yang terpencil dari kawan kerjaan,kota kabut adalah kota yang mempunyai pembunuh bayaran termahal karena kemampuan membunuh dari penduduk tersebut sangatlah hebat.

luo tang mengenali orang yang memimpin kota kabut,jadi pastinya orang-orang di kota kabut sudah mengenal luo tang dan akan bersikap Ramah kepada mereka.karena pembunuh dari kota kabut,hanya mengincar orang dari sekte aliran hitam yang menjadi misi mereka.

Karena sedari kecil besar di kota kabut, membuat orang-orang di sana dapat melihat buruannya hanya dengan mata telanjang sekalipun karena sudah terbiasa hidup di dalam kabut tebal yang membatasi pengelihatan orang-orang.

Fang ling menatap luo tang di sampingnya,jauh di lubuk Fang ling ia ingin mengatakan jika dia sudah pernah menjadi murid dari luo tang. namun Fang ling menahan perasaan itu untuk kelancaran misi nya untuk mengambil kembali tiga pedang legendaris miliknya yang beberapa tahun lagi akan muncul.

Di dalam ingatan Fang ling,kitab pendekar pedang sudah berada di ingatannya. Jika Fang ling ingin berlatih, dia hanya perlu membaca ingatan kitab pedang yang berada di kepalanya.

Kitab pedang adalah salah satu kitab yang memiliki daya tempur yang sangat tinggi,dengan pedang es Fang ling hampir tidak bisa di kalahkan saat di kehidupan pertamanya. ia di kenal dengan kaisar naga es, karena kemampuannya yang begitu mengerikan dalam elemen es.

Sedangkan luo tang,dia di juluki dengan pedang bulan sabit dalam umur yang sangatlah muda luo tang sudah mampu menguasai kemampuan pendekar di tingkat pembentukan inti dengan tulang di tingkat awan muda.

Tingkatan di bagi menjadi - : masing-masing tingkatan terdapat sepuluh level

•.kodensasi Qi alam

•.pembentukan dasar

•.pembentukan inti

•.pengembangan Roh

•.pembentukan Jiwa

•.mencari Dao

•.kenaikan abadi

•.kodensasi abadi

•.pendekar langit

•.kenaikan kaisar

•.kaisar dewa

•.pendekar Saint

Sedangkan Tulang tersusun dari : terdapat dua puluh Level di setiap tingkatan kecuali alami

•.alami

•.awan muda

•.awan langit

•.kaisar alam

•.kaisar muda

•.Siluman angin

•.Siluman buas

•.Siluman langit

•.Puncak awal

•.puncak bumi

•.Krital awan

Tingkatan pedang : tingkatan pedang tidak memiliki level, melainkan bintang. bintang terendah adalah satu sedangkan tertinggi adalah lima.

•.Normal

•.perunggu

•.perak

•.emas

•.Kristal

•.Roh pedang

•.Suci

•.langit

•.Bumi

•.kuno

Perjalan terus mereka lanjutan tanpa berhenti sedikitpun,luo tang memang sengaja untuk tidak beristirahat karena ingin melihat Fang ling merengek. Namun wajah luo tang berubah masam,Saat melihat bocah tersebut nampak tidak kelelahan sedikitpun.

Selama berjalan di dalam hutan,tidak ada satupun hewan buas yang terlihat mendekati ataupun hanya memperhatikan mereka.itu karena luo tang yang terus mengeluarkan hawa membunuh agar semua bintang yang merasakannya tidak berani mendekat.

Setelah pagi tiba,luo tang dan Fang ling di hadapkan oleh jalan setapak yang terlihat sangat sepih karena di kelilingi hutan yang lebat. Hutan itu,adalah jalan satu-satunya untuk menuju ke sekte pedang bambu dan sekaligus jalan yang biasa di gunakan oleh Pendagang.

Benar saja,sebuah kereta kuda yang memiliki rombongan cukup banyak terlihat di ujung jalan. kereta itu nampak sedang membawa sebuah barang yang di tutupi dengan kain berwarna putih.

Luo tang yang mengenal siapa yang memiliki kereta itu langsung berjalan dengan langkah kaki cukup cepat hingga membuat Fang ling hampir tertinggal. Terlihat dengan kaki pendek nya, Fang ling berusaha menyusul luo tang yang sudah memberhentikan kereta barang tersebut.

karena sudah mendapatkan ijin dari pemilik kereta,luo tang menggendong Fang ling dan meletakan nya di kursi yang berada di samping kusir. Setelah selesai, Luo tang ikut naik dengan duduk di samping kusir tua yang dia kenal.

"Pendekar luo,apakah kau dalam perjalan kembali ke sekte bambu ? tanya kusir itu

Luo tang tersenyum cerah hingga membuat Fang ling yang melihatnya merasa silau." Benar,Aku dan murid ku sedang dalam perjalanan pulang. namun kami akan singgah terlebih dahulu di kota kabut."

Kusir tersebut nampak terkejut karena pria muda di sampingnya adalah seseorang yang tidak suka berkeluarga apalagi melatih seseorang untuk menjadi muridnya. kusir itu berbalik menatap Fang ling,dapat di katakan wajah Fang ling memang tampan dengan Rambut hitam nya, namun bocah itu terlihat sangat kurus.

Setelah beberapa Jam bercerita sambil melanjutkan perjalanan,Luo tang dan Fang ling mulai dapat melihat kabut tebal di ujung jalan. Di samping Jalan terdapat batu besar yang di ukir dengan kata kota kabut yang merupakan pengenal kota yang Biasanya di gunakan kota besar dengan sebuah gapura atau gerbang.

"Tuan, Terimakasi sudah berbaik hati mau mengantar kami,"

"Tidak masalah, pendekar luo,"

Luo tang menurunkan Fang ling karena kereta tersebut mempunyai tinggi yang lumayan membuat anak sekecil Fang ling akan kesulitan untuk Turun. Setelah Fang ling turun,mereka berdua melambaikan tangan kepada kusir yang perlahan hilang di dalam kabut.

"Baiklah,fang'er ini adalah kota kabut. kita akan menginap di sini dan akan melanjutkan perjalanan kembali esok hari," Luo tang mengelus kepala Fang ling sambil tersenyum lembut.

Fang ling yang mendengar gurunya memanggilnya dengan sebutan er membuatnya merasa menjadi orang yang paling beruntung. Hal itulah yang dia Rindukan,kelembutan luo tang yang sudah lama hilang kembali dapat dia rasakan,tanpa di sadari Fang ling menangis sambil terus menekan tangan luo tang di kepalanya.

" Fang'er kenapa kau menangis ? apakah kau takut... Jangan takut tempatnya memang sedikit sunyi namun penduduknya sangat Ramah," Luo tang menggendong Fang ling yang masih menangis untuk memasuki hutan kabut.

walaupun mempunyai mental seorang kakek berumur seratus dua puluh tahun,Fang ling merasa dia sangat bahagia dan bertekad untuk menyelamatkan Luo tang dari kematian dengan apapun caranya. karena bagi Fang ling,luo tang adalah orang paling spesial.

Kediaman keluarga Shun

Luo tang menurunkan Fang ling dari gendongannya setelah bocah tersebut berhenti menangis,ia menggandeng Fang ling untuk menginap di rumah kenalan nya yang merupakan murid satu perguruan.

Di dalam sekte bambu,luo tang adalah orang yang sangat meyakini pendiriannya sendiri,misi demi misi sudah di lalui luo tang dengan keberhasilan di semua misinya, membuat orang-orang di dalam sekte begitu menyenangi sosok luo tang.

Ketika luo tang akan pergi untuk melakukan misi,akan banyak gadis muda yang bersedih.walapun mereka tidak yakin bisa mendapatkan hati luo tang,Jika hanya menatap wajah tampan luo tang itu akan membuat mereka lebih tenang.

Sosok luo tang yang dingin di luar dan hangat di dalam, membuat pria berumur dupulu lima tahun itu tidak terlalu banyak menceritakan hal-hal berkaitan dengan Sekte pedang bambu kepada Fang ling karena dia sudah mendapatkan gambaran seperti apa sekte tersebut.

"apakah,sekte guru mempunyai banyak bambu ? tanya Fang ling dengan nada seolah tidak tahu.

"Benar,Sekte guru di kelilingi oleh hutan bambu hijau yang begitu indah. sebab itulah sekte itu di panggil dengan sebutan sekte pedang bambu," Jelas luo tang singkat.

Sambil berjalan pelan,Fang ling terus menoleh ke kanan dan kiri,dia tidak begitu mengingat desa tersebut karena pada kehidupan pertama,ia tidak melewati kota kabut seperti yang mereka lakukan sekarang.

Seingat Fang ling,kota kabut hancur akibat orang-orang aliran hitam yang membalas dengan karena keguguran orang-orang penting di pihaknya di karenakan pembunuh bayaran yang merupakan penduduk kota kabut.

Di kota kabut hanya terdapat ratusan Rumah sederhana dengan orang-orang yang memperhatikan mereka dengan mata tajam, bahkan ada yang terus memperhatikan mereka sejak awal Fang ling dan luo tang memasuki kota kabut.

Kehebatan pembunuh desa kabut memang tidak diragukan lagi, karena Fang ling yang menghabisi Setengah umurnya saja tidak dapat merasakan dimana orang-orang itu sedang bersembunyi.

Setelah berjalan cukup lama,Fang ling merasa semakin tidak nyaman karena dia merasa semakin banyak orang-orang yang menatapnya dari dalam kabut. Tiba-tiba luo tang menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah besar namun terlihat tidak berpenghuni.

"Saudara luo,kenapa kau tidak memberitahuku Jika kau akan berkunjung," seorang pria yang terlihat seumuran dengan luo tang tiba-tiba muncul di samping Fang ling hingga membuat bocah tersebut hampir berteriak.

"Gu-guru siapa dia ? tanya Fang ling dengan nafas memburu karena terkejut akan kehadiran orang itu.

luo tang menepuk pundak temannya sebelum memperkenalkan nya kepada Fang ling." dia adalah teman dekat guru,kami biasa berlatih dan di hukum bersama. namanya adalah Shun Quan di juluki kabut ilusi."

Shun Quan berjongkok dan memperhatikan Fang ling dari atas sampai bawah,dia menyentuh pergelangan tangan Fang ling hingga memeriksa isi dalam mulut bocah tersebut.

"Bocah ini murid mu ? Shun Quan bertanya sambil terus memeriksa bagian tubuh Fang ling dengan wajah pucat seolah tidak memiliki darah.

"Benar,aku akan menceritakannya nanti," Jawab Luo tang.

Shun Quan kembali berdiri dan memperlihatkan Fang ling dan luo tang memasuki rumah besar milik keluarganya, saat kaki luo tang melangkah masuk ayah dan ibu Shun Quan tiba-tiba muncul di belakang mereka hingga membuat Fang ling kembali terkejut.

"luo'luo kenapa kau baru kembali sekarang,kami sangat merindukanmu."

"benar, luo'luo Jika memiliki waktu kau harus kesini karena kami akan menyambut mu."

ayah dan ibu Shun Quan nampak sangat memperdulikan luo tang karena mereka sudah mengenal luo tang ketika masih sangat kecil. Sedangkan Fang ling hanya menahan tawa mendengar ayah Shun Quan memanggil gurunya dengan sebutan luo'luo.

luo tang hanya tersenyum canggung memperhatikan Fang ling yang menahan tawanya,ia juga merasa aneh saat di panggil dengan sebutan luo'luo karena sudah berumur dupulu lima tahun. Setelah berbicara kecil,mereka memasuki kediaman keluarga Shun.

Kabut tebal tidak hanya menutupi depan rumah dan membatasi Jarak pengelihatan,namun juga bagian dalam rumah Shun Quan juga di tutupi dengan kabut tebal hingga Fang ling nampak meraba-raba saat berjalan agar tidak menjatuhkan barang.

"fang'er apakah kau kesulitan untuk melihat ? luo yang menyadari Fang ling yang dalam kesulitan untuk melihat mencoba untuk Bertanya.

"Guru,kau dimana apakah kau menghilang," Fang ling meraba-raba untuk mengetahui letak luo tang namun dia menginjak sesuatu hingga membuatnya hampir terjatuh.

Nyatanya luo tang dan Shun Quan sedang menguji pengelihatan dan pikiran Fang ling dengan bersembunyi di belakang Bocah tersebut. Mereka terus memperhatikan Fang ling yang nampak kebingungan mencari mereka.

fang ling memejamkan matanya,ia mengetuk lantai hingga mengeluarkan suara yang menggema dan memantul kembali ke telinganya. Dia tersenyum tipis sebelum menghilang di dalam kabut, membuat luo tang dan Shun Quan merasa kewalahan saat

mencoba mencari keberadaan Fang ling.

Secara bersamaan tangan kecil menarik pakaian Shun Quan, karena merasa ada yang aneh dengan pakaiannya,Shun Quan berbalik untuk memeriksa siapa yang sedang menarik pakaian nya.

Saat Luo tang dan Shun Quan berbalik,mereka tercengang karena baru menyadari jika Fang ling sedang berada di belakangnya. Shun Quan terlihat sangat terkejut,tidak mungkin bagi anak seusia Fang ling mampu merasakan kehadiran seseorang dan menyembunyikan kehadirannya sendiri.

"Sepertinya kau menemukan bibit unggul," Bisik Shun Quan kepada luo tang, membuat luo tang merasa sangat bangga melihat kemampuan berpikir Fang ling yang begitu ulung saat berada dalam kesulitan.

Sedangkan luo tang hanya tersenyum canggung di tatapi oleh dua orang pria Di hadapannya,tidak lama setelah itu. ibu dan ayah Shun Quan membawakan makanan dalam porsi yang sangat banyak dan beraneka macam lauk.

"luo'luo ajak bocah yang bersama mu untuk makan bersama," kata ibu Shun Quan.

luo tang,Fang ling dan Shun Quan berjalan menghampiri meja makan yang berada di Ruangan inti kediaman keluarga Shun Quan. Dengan kabut tebal,Fang ling merasa jengkel karena dia tidak dapat melihat makanan yang ada di atas meja makan.

fang ling dan luo tang duduk berdampingan sedangkan ayah dan ibu Shun Quan nampak ada di hadapan mereka.namun Fang ling hanya diam karena tidak dapat melihat wajah ayah dan ibu Shun Quan karena kabut yang begitu tebal.

"fang'er silahkan makanan," kata luo tang yang berada di samping Fang ling.

Fang ling tersenyum canggung sambil meraba makanan yang di hadapannya dengan sumpit.

"makanan nya saja tidak terlihat, bagiamana cara mau makan." Batin Fang ling yang terus meraba makanan hingga sumpitnya berhasil menangkap sesuatu.

"Itu tangan ku..." kata ayah Shun Quan

Bersambung

Kediaman keluarga Shun II

Suasana canggung terjadi pada semua orang, saat Fang ling tidak sengaja menyumpit Jari ayah Shun Quan yang terlihat seperti seorang yang pemarah.

"Siapa anak ini luo'luo ? Tanya ayah Shun Quan dengan tangan kanannya yang menepuk pundak Fang ling,hingga membuatnya merasa ketakutan.

"Suamiku,dia hanya anak kecil Jangan terlalu keras kepada-nya," Ibu Shun Quan mencoba menenangkan suaminya,namun ayah Shun Quan mencengkram kuat bahu Fang ling, karena ingin melihat seberapa tangguh anak itu.

Fang ling yang merasa Jika dirinya memang salah hanya menerima perilaku yang di berikan ayah Shun Quan kepadanya,dengan kepala menunduk Fang ling tidak bergeming atau memberontak sedikitpun dari cengkraman tangan ayah Shun Quan.

"Saat Shun Quan masih kecil,dia menjerit setelah beberapa detik aku cengkram dengan batas kekuatan yang sama dengan bocah ini," Ayah Shun Quan Tersenyum tipis,dia begitu sangat terkejut melihat ketahanan tubuh bocah di hadapannya walaupun hanya mempunyai tulang tingkat alam.

Luo tang yang awalnya hanya diam memperhatikan Fang ling di Hukum ayah Shun Quan merasa tidak tega melihat murid nya menahan Sakin dan mencoba membantu nya.

"Paman,dia adalah murid ku... namanya Fang ling," kata luo tang.

ayah Shun Quan langsung melepaskan cengkraman tangannya,begitu tau jika bocah tersebut adalah murid dari anak asuhnya. setelah beberapa saat,ayah Shun Quan langsung tertawa dan kembali mempersilakan semua orang untuk kembali makan.

Untuk kedua kalinya,Fang ling kembali merasa dilema karena dia sudah lapar,namun takut jika salah menyumpit makanan. Seperti mengetahui permasalahan Fang ling,luo tang menyodorkan satu mangkok berisi nasi dan lauk untuk murid nya.

Dengan lahap,Fang ling memakan makanan yang di berikan luo tang hingga habis. Setelah semua orang sudah selesai makan,mereka langsung menghilang di dalam kabut meninggalkan Fang ling,luo tang dan Shun Quan yang masih berada di meja makan.

"Fang ling pergilah bermain,aku akan berbicara dengan guru sebentar,"kata Shun Quan

Fang ling yang tidak tau mereka akan membicarakan apa membuat nya sedikit bingung,namun dia sadar jika itu bukan urusannya. Setelah memberikan hormat kepada luo tang dan Shun Quan,Fang ling langsung berjalan meninggalkan mereka berdua.

Tidak tau mau kemana,Fang ling hanya berjalan mondar mandir di depan teras rumah keluarga Shun.hingga dia memutuskan untuk duduk sambil memperhatikan pohon persik di hadapannya walaupun samar-samar.

Karena merasa bosan,Fang ling mencoba untuk membuat sebilah pedang Jiwa es yang biasanya dia gunakan untuk melawan musuh di tingkat pembentukan inti hingga pengembangan Roh.

Namun setelah beberapa kali Fang ling mencoba hasilnya sangat tidak memuaskan,dia terus gagal bahkan tidak mampu untuk membuat hawa dingin walaupun sangatlah kecil. Tanpa di sadari, seseorang sedang memperhatikan Fang ling dari awal.

Tak

Dengan sigap Fang ling melompat bersamaan dengan suara keras yang berasal dari belakangnya saat dia sedang duduk. Tidak tau siapa yang ada di sekitarnya,Fang ling tidak membiarkan orang itu melemahkan kesigapannya.

Dengan mata yang terus terpejam,Fang ling terus melakukan Sikap waspada seolah sedang menunggu orang itu cukup dekat dengannya. Secara tiba-tiba,angin berhembus tepat di belakang punggung Fang ling.

Bruk

Fang ling berbalik ke arah belakang dan melakukan sebuah gerakan tendangan ke kaki lawan. Secara tidak terduga, gerakan sederhana itu berhasil meluluhkan orang yang mencoba menyerang Fang ling yang masih dalam posisi waspada.

Konsentrasi Fang ling pecah saat mendengar suara tangisan menyerupai suara seorang perempuan,hingga membuatnya mencoba mencari keberadaan gadis yang menangis itu.

"eh,apa ini ? tangan Fang ling tidak sengaja menggegam sebuah benda yang begitu kenyal,secara spontan sebuah tendangan keras mendarat ke wajah nya.

"Dasar tidak tahu malu,kau baru saja menyentuh apa," perempuan Tersebut mempunyai umur lebih tua dari Fang Ling yaitu sepuluh tahun, namun dengan pikiran yang sudah sangat dewasa.

Fang ling yang tidak tau apa yang sedang terjadi,hanya mengelus hidungnya yang mengeluarkan darah di sebabkan tendangan perempuan yang Fang ling tidak tau bagaimana rupanya karena tertutup kabut.

"Nona kau dimana ? tanya Fang ling dengan tangan merambah dan kembali mengenai benda kenyal yang mempunyai ukurar lebih kecil dari genggaman tangannya.

Untuk kedua kalinya,Fang ling kembali terlempar dengan dua gigi yang terlepas akibat tendangan perempuan yang tepat di hadapannya. perempuan itu nampak sangat marah saat Fang ling menyentuh dadanya dua kali.

Perempuan itu nampak Berjalan ke arah Fang ling yang masih terbaring dengan wajah terkena percikan darah dari hidung dan mulutnya. Dengan kaki kecilnya perempuan itu mencoba untuk menendang perut Fang ling.

Luo tang dan Shun Quan yang awalnya berbicara dengan damai,mendadak hening saat mendengar suara tangisan dan suara seseorang yang menghantam lantai. Merasa janggal dengan suara itu,luo tang dan Shun Quan berlari untuk memastikan apa yang sedang terjadi.

Kedua teman dekat itu terkejut saat melihat adik perempuan Shun Quan akan menendang perut Fang ling yang terlihat terbaring lemas. Tidak mau murid nya celaka sebelum berlatih,luo tang melesat ke arah adik Shun Quan dan menghentikan bocah perempuan itu.

"tenanglah,apa yang sedang terjadi ?luo tang mencoba menenangkan adik Shun Quan yang bernama Shun Jing yang terlihat sangatlah marah.

Fang ling yang tersungkur merasa malu karena di kalahkan oleh seorang bocah perempuan. Dengan mental seorang kakek tua,Fang ling merasa kehilangan harga dirinya sebagai seorang pendekar hebat.

"Guru,dia menendang ku," Fang ling menunjuk kepada Shun Jing hingga membuat bocah perempuan itu semakin marah hingga menangis.

"Kau yang mulai duluan...Jika kau tidak menyentuh dada ku,aku tidak akan memukul mu," kata Shun Jing dengan nafas terputus-putus karena menangis.

Fang ling yang baru sadar, Jika yang dia sentuh adalah dada seorang wanita membuatnya tidak enak hati,namun tetap saja Juga bukan salah dirinya.

"Bukankah kau yang datang tiba-tiba ? aku hanya sekedar refleks menendang dan tidak sengaja menyentuh dada mu karena aku tidak bisa melihat dalam kabut," kata Fang ling tidak mau kalah.

Mendengar penjelasan Fang ling,Shun Jing terdiam beberapa saat sebelum kembali menjawab."aku hanya ingin bermain dengan mu,tapi kau langsung menendang ku hingga aku terjatuh"

Luo tang dan Shun Quan hanya diam dan memperhatikan perdebatan kedua bocah tersebut dengan wajah datar, walaupun sedikit. mereka tau apa yang menjadi masalah di antara mereka.

"Baiklah, waktunya tidur hari sudah mulai larut," Luo tang menggendong Fang ling. Sedangkan Shun Quan menggendong Shun Jing untuk beristirahat.

Dengan wajah yang tidak percaya apa yang barusan dia lakukan,Fang ling mencoba mengingat sensasi lembut saat tangannya menyentuh dada adik Shun Quan yang belum dia ketahui nama perempuan itu.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!