NovelToon NovelToon

My Arogant Big Bos

Prolog

Anatasya Clara

Dia adalah sosok gadis yang sangat pendiam, baik, dan manja kepada orang-orang yang sangat dekat dengannya. Hidupnya sangat berkecukupan bahkan bisa dikatakan bahwa Clara berasal dari keluarga berada.

Clara adalah putri tunggal dari pasangan Bram Wijaya dan Mella Juwita. Bram dan Mella begitu sangat menyayangi anak semata wayangnya ini. Tapi naas karena suatu insiden kecelakaan, kedua orang tua Clara harus tiada dan meninggalkan Clara seorang diri.

Kecelakaan orang tua Clara diduga ada penyabotasean mesin mobil yang direncanakan, dan hal ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Clara bertekad untuk mencari siapa dalang dibalik kecelakaan yang menimpa orang tuanya. Teganya mereka melakukan hal keji sepeeti ini. Setau Clara orang tuanya dikenal sebagai orang yang baik dan tidak memiliki musuh.

Setelah kepergian kedua orang tuanya, Clara hidup seorang diri, perusahaan yang dikelola ayahnya mengalami kebangkrutan, rumah tempat semua kenangan Clara bersama orang tuanya disita, bahkan sanak familynya tidak ada yang peduli.

Semenjak kepergian orang tuanya, Clara melanjutkan sekolahnya disalah satu Universitas terkemuka diJakarta dengan biaya yang ia dapatkan dari tabungan yang ia kumpulkan selama ini.

Clara berusaha keras menjadi wanita yang sukses agar tidak bergantung pada orang lain. Mengingat kehidupannya saat ini bergantung pada dirinya sendiri. Jika dia tidak berusaha maka kehidupannya akan memburuk. Karena itu Clara bertekad untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mengingat karena Clara hidup seorang diri, Clara memilih jalan untuk mendapatkan penghasilan sendiri dengan bekerja apapun asalkan halal dan baik. Agar bisa bertahan hidup selama berada disana.

Clara harus bisa mengatur semua pemasukannya dan pengeluarannya secara bijak. Sampai akhirnya suatu hari dia mendapatkan tawaran menjadi pengajar disuatu panti asuhan yang cukup terkemuka.

Clara sangat menyukai anak kecil, dulu dia pernah meminta ayah dan ibunya untuk memberinya adik kecil. Mengingat kenangan itu membuat Clara bersedih. Kerinduan akan kehadiran dan kasih sayang orang tuanya memenuhi hatinya. Andai saja jika ayah dan ibunya masih ada disini, kehidupan Clara tidak mungkin jadi seperti ini.

Suatu malam, Clara tidak sengaja melihat sesuatu yang tak seharusnya ia lihat. Seorang pria tengah memukuli pria lain yang tengah tersungkur dihadapannya. Pria itu terus memukulinya hingga pria yang tersungkur itu tidak mampu bergerak lagi.

Clara langsung panik, apakah ini kekerasan ? pembunuhan? sepertinya aku sudah melakukan kesalahan melihat hal ini. semua pertanyaan tiba-tiba muncul dikepala Clara. Clara benar-benar ketakutan saat ini. Apa yang harus dia lakukan. Kakinya bahkan tak kuasa untuk menopang tubuhnya.

Nathan Sebastian

Pria kaya termuda yang hidup penuh dengan kerahasiaan dan kemisteriusan. Dia tidak tertarik dengan wanita manapun, dan tidak membiarkan siapapun mendekatinya. Dia sangat arogant tetapi begitu sangat cerdas. Kecerdasannya membuat kesuksesan dalam hidupnya.

Berkat kesuksesannya dalam dunia bisnis. Tidak ada satu orangpun yang tidak mengenal dirinya. Semua orang begitu sangat menghormatinya. Walaupun tindakan san sikapnya penuh dengan kekerasan. Tapi Nathan dikenal sebagai pria yang baik. Karena setiap bulannya Nathan akan menyumbangkan berbagai hal kepada orang yang membutuhkan bahkan ia juga kerap kali ikut dalam kegiatan dana amal.

Suatu malam, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis kecil. Gadis itu tidak sengaja melihat hal buruk yang dilakukan oleh Nathan. Ketika Nathan hendak mendekatinya, gadis itu langsung melarikan diri dan hal itu sukses membuat sang empu Nathan Sebastian murka.

"Pengawal !!!! Cari gadis itu dan bawa dia kehadapanku !!!!

Nathan benar-benar kesal saat ini. Apa yang dilakukannya hari ini tidak ada yang sesuai keinginannya.

"Aku pasti akan menemukanmu. tak ada yang tak dapat aku temukan".

Sampai sini dulu cerita kita. Jangan lupa tandai dan tetap pantauin terus ya :)

#1

Hari sudah menunjukkan pukul enam pagi. Seorang gadis masih tampak asik dalam dunia mimpinya, enggan untuk membuka matanya. Padahal langit akan memperlihatkan keindahannya.

"Clara, Ayo bangun sayang ! Hari ini kau ada kuliah pagi kan" Teriak Mella ibu Clara yang tengah mempersiapkan sarapan dimeja makan.

Anak semata wayangnya ini sangat sulit untuk dibangunkan. Jika tidak dibangunkan, alih-alih bangun dia malah akan melanjutkan tidurnya sampai lupa waktu.

"Sayang, dimana Clara ? Apakah dia masih belum bangun juga ?" Tanya ayah Clara, Bram kepada istrinya yang masih asik menyiapkan sarapan.

"Lihat anak kesayanganmu itu, sudah besar masih saja sulit untuk dibangunkan" omel ibu Clara kepada suaminya.

"hahahahaha sayang jangan marah-marah seperti itu, putri kita masih kecil sudah sewajarnya dia seperti itu" Ucap Bram kepada istrinya

"Kau selalu saja membela putri mu itu" Omel ibu Clara lagi

"Biar aku yang bangunkan" Ucap ayah Clara bangkit dari kursinya tempat biasa ia duduk.

"Clara sayang, apakah kau sudah bangun sayang?" Tanya ayah Clara sembari mengetuk pintu kamar Clara. Namun naas tidak ada sahutan dari dalam kamar Clara.

Akhirnya ayah Clara masuk kekamar Clara dan melihat bahwa putri kesayangannya masih asik tertidur sambil memeluk boneka kesayangannya.

Bram Wijaya, ayah Clara duduk ditepi ranjang tempat tidur Clara. Bram menatap lekat wajah putrinya itu dan mengusap puncak kepala Clara dengan lembut.

"Sayang. Ayo bangun! Bukankah kemarin malam kau bilang ada kelas pagi hari ini" Ucap Bram sambil mengusap puncak kepala Clara.

"hmmmmm ayah sebentar lagi. Clara masih mengantuk" Ucap clara yang masih enggan membuka matanya.

"Sayang. Ayo bangun ! Nanti ibumu mengomel lagi loh" Ucap Bram sambil membangun paksakan putrinya itu. Alhasil Clara akhirnya bangun.

"Ayo mandi sana, siap-siap habis itu turun dan sarapan pagi, oke sayang" Ucap Bram sambil mencium pipi putri kesayangannya itu.

"Oke ayah, Clara mandi dulu" Ucap Clara turun dari tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi.

Mendengar hal itu, Bram langsung bangkit dari tempat duduknya tadi dan kembali kemeja makan. Tak berselang lama, Clara pun menyusul Bram dan Mella kemeja makan.

"Met pagi Ayah, Met pagi Bunda" Ucap Clara sambil mencium pipi ayah ibunya secara bergantian.

"Selamat pagi juga sayang" Ucap ayah dan ibu Clara

Suasana pagi itu tampak hening. Hingga Bram memecahkan suasana hening itu dengan berbicara

"Sayang, nanti siang ayah dan juga bunda akan pergi keluar kota untuk menyelesaikan proyek pekerjaan ayah, tidak apa-apa kan jika ayah dan bunda meninggalkan kau sendiri disini kan sayang ?" ucap ayah Clara bertanya kepada putrinya itu

"Berapa lama ayah dan bunda disana? tidak lama kan ?" Tanya Clara sambil menyantap sarapannya.

"Tidak lama kok sayang, paling lama cuman 3 hari" jawab Mella ibu Clara

"Oke ayah bunda. gk apa kok. ayah sama bunda pegi aja. disinikan Clara kan gk sendiri, ada bi Ijah juga sama yang lainnya. Tapi ayah bunda jangan lama-lama disana" Jawab Clara sambil melihat kearah ayah dan ibunya

"Iya sayang, gak lama-lama kok" Ucap Bram sambil mengusap lembut puncak kepala Clara.

Sehabis sarapan Clara bersiap-siap untuk pergi kekampusnya. Saat ini Clara tengah menempuh pendidikannya disalah satu kampus ternama diJakarta. Clara mengambil jurusan Manajemen dan Bisnis tahun ke 3. Karena suatu hari nanti Clara akan meneruskan perusahaan ayahnya.

"Ayah, Bunda. Clara berangkat dulu. Ayah, Bunda hati-hati nanti pegi keluar kotanya. Bawa mobilnya lambat-lambat aja, jangan kencang-kencang" Ucap Clara berpamitan kepada ayah dan ibunya. Tak lupa juga ia memeluk dan mencium pipi kedua orang tuanya.

Sampai sini dulu ceritanya. Maaf kalau masih kurang bagus. Karna saya juga masih pemula wkwkwkwk

Pantauin terus ya .....

Sampai jumpa .....

#2

"Ayah, Bunda. Clara berangkat dulu. Ayah Bunda hati-hati bawa mobilnya. Jangan kencang-kencang. kalau udh nyampe jangan lupa kabarin Clara" Ucap Clara sambil berpamitan pada ayah ibunya. Tak lupa juga ia memeluk dan mencium pipi kedua orang tuannya.

Clara adalah sosok gadis yang mandiri. Selama ini ayah dan ibunya mengajarkan padanya bahwa walaupun dia berasal dari keluarga yang berada, dia diajarkan untuk tidak sombong dan pamer kepada orang lain atas apa yang ia miliki. Clara diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang ia dapatkan selama ini dari orang tuanya. Karena gak semua orang bisa hidup berkecukupan seperti dirinya. Karena itu Clara tumbuh menjadi gadis yang mandiri, baik, ceria dan juga sangat pintar.

Clara juga sangat disukai oleh teman-temannya. Dengan kepribadiannya yang ceria, ia gampang disenangi oleh orang-orang disekitarnya. Dia juga memiliki sahabat-sahabat yang sangat peduli dan menyayanginya. Sahabat-sahabatnya telah ia anggap seperti keuarganya sendiri.

Tak perlu waktu lama, Clara sampai dikampusnya.

"Selamat pagi Clara" sapa Morgan salah satu sahabat Clara

"Met pagi juga Morgan" ucap Clara pada sahabatnya itu.

Morgan adalah sahabat Clara sejak kecil. Tidak hanya Morgan, tapi dua sahabatnya yang lain Luna dan Sherly juga merupakan sahabat Clara sejak kecil. Mereka berempat sudah bersama sejak kecil. Karena orang tua mereka saling mengenal dan berteman baik. Karena itu mereka juga sangat dekat seperti anggota keluarga sendiri.

Ketika Clara SMP dulu, dia tidak satu sekolah dengan Morgan dan Luna. Clara satu sekolah dari TK sampai kuliah sama dengan sherly. Tetapi ketika SMA mereka berkumpul lagi berempat disekolah yang sama bahkan sampai masuk Universitas yang sama pula.

"Luna sama Sherly mana nih ? tumben gak bareng sama lu Morgan" tanya Clara pada sahabatnya itu. Karena biasanya mereka bertiga selalu pergi bareng atau ketemuan digerbang kampus.

"Mana gue tau, mungkin udah dikelas masing-masing" jawab Morgan males.

Clara, Sherly dan Morgan mengambil kejuruan yang sama. Sedangkan Luna mengambil kejuruan kedokteran, karena Luna berasal dari keluarga yang pada umumnya anggota keluarganya berprofesi sebagai dokter. Bahkan keluarga mereka memiliki rumah sakit sendiri. Lain dengan Clara, Sherly dan Morgan. Mereka berasal dari keluarga yang notabenenya kelurga pebisnis. Karena itu mereka bertiga mengambil kejuruan Manajemen dan bisnis.

Setelah menghabiskan seharian waktunya dikampus berkutik dengan buku-buku dan tugas-tugas. Clara memutuskan untuk pulang kerumahnya karena ia merasa lelah dan capek. Ia ingin cepat-cepat sampai dirumah biar bisa tidur melepas penatnya.

Sesampainya dirumah, Clara langsung menuju kamarnya. Dia benar-benar capek dan lelah karena aktifitas yang menguras tenaga dan pikirannya ketika dikampus. Clara merasa ngantuk sekali. matanya terasa sangat berat. Tapi sebelum itu ia mandi terlebih dahulu, baru tidur.

Tak berselang waktu lama, Clara telah selesai mandi dan siap dengan piyamanya. Sebelum tidur ia mencoba menghubungi ayah dan ibunya dulu. Karena sedari tadi ia menunggu telfon dari ayah dan ibunya. Tapi tak kunjung juga ada yang menghubungi.

"Ayah sama Bunda udah nyampe atau belum ya. Kenapa mereka belum menghubungi juga. Clara kan jadi khawatir" ucap Clara sambil mendengus kesal

Baru ditinggal beberapa jam, ia sudah sangat rindu sekali dengan ayah dan ibunya. Namanya juga anak semata wayang yang selalu dipenuhi kasih sayang orang tuanya. tentu kalau ditinggal sendiri aja rasanya jadi sedih. Itu yang dirasakan Clara saat ini.

Sebenarnya Clara mau ikut dengan orang tuanya. Cuman karena Clara harus kuliah jadinya Clara mengurungkan niatnya untuk ikut dengan orang tuangnya. Karena Clara gak bisa pisah walau sebentar dari ayah dan ibunya.

Lanjut di chapter selanjutnya ya. Jangan lupa pantauin terus :)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!