NovelToon NovelToon

HOT MOTHER & MR.BILLIONAIRE

Prolog

Alka Monarch

Pekerja keras dan mandiri, lahir dengan wajah pas-pasan yang membuatnya selalu dikucilkan. Meskipun begitu Alka tetap berbesar hati menerima semua hinaan itu.

Baginya, cantik bukan hanya soal fisik melainkan hati yang baik adalah cerminan dari kecantikan yang luar biasa.

☘️☘️☘️

Dante Barrack

Siapa yang tak mengenal pria bertubuh tegap kekar ini, dia lelaki tampan yang membuat semua kaum hawa menggilainya.

Mereka berbondong-bondong rela antre untuk menjadi penghangat ranjang nya saja.

Dante, memiliki harta dan kekayaan apapun bisa ia dapatkan dalam waktu singkat, entah itu harta, tahta, kekuasaan, maupun wanita, karena dia adalah seorang Mr.Billionaire.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

California

Suatu hari akibat terjadinya inflasi membuat harga saham anjlok begitu saja, kurs $ yang biasanya normal pun kini menjulang tinggi.

Daniel Monarch yang tak lain adalah Papa Alka, tak ada habisnya dia mencebik kesal sembari meremas laporan keuangan perusahaan' Monarch King.

Demi mempertahankan keuangan perusahaan dan kehidupan layaknya seorang sultan, Daniel memaksa Alka untuk menikahi Kakek Danton.

Danton, pria tua yang memiliki gairah muda, entah sudah berapa banyak wanita yang ia jadikan sebagai penghangat ranjang, namun kali ini berbeda dengan Alka.

Danton sedikit tertarik untuk meminangnya, wajahnya yang pas-pasan itu pasti akan membuat dirinya tidak bosan untuk menyiksanya.

Hari ini, Alka dan Papa terlihat sedang duduk di ruang keluarga, suasananya terasa tidak nyaman, sangat.

"Pernikahan mu dengan tuan Danton sudah di tetapkan, Papa tidak ingin perusahaan Monarch hancur gulung tikar dan membuat kita jatuh miskin!"

"Memangnya kau mau semua keluarga besar Monarch menjauhi kita hanya gara-gara jatuh miskin?" lanjut Papa dengan nada yang menekan.

"Ta- tapi Pa, Alka tidak mau menikah dengan tuan Danton. Usia kami begitu jauh berbeda, lagi pula tuan Danton -"

Papa melotot tajam padanya membuat Alka menunduk seraya berusaha menelan dengan kuat, Papa tak mau mendengarkan alasan Alka.

Jadi, menolak pun akan percuma. Karena sebagai anak itu adalah kewajibannya untuk berbakti kepada orang tua.

"Jangan jadi anak pembawa sial kau, Alka!" tandas Papa dengan nada suara yang tinggi dan penuh penekanan pada kalimat anak pembawa sial.

Hati Alka bergetar saat mendengarnya, di mana ada orang tuan yang tega mengecap anak kandungnya sendiri sebagai anak pembawa sial?

Hatinya begitu perih, sakit, bak teriris namun apa daya? Pernikahan telah di tetapkan H-2 sejak hari ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sore menjelang Alka saat ini sedang duduk di balkon kamar, menatap senja yang sedikit tertutupi awan mendung.

Cocok sekali pemandangan langit sore ini, menggambarkan tepat seperti apa suasana hatinya sekarang.

Alka mengusap air matanya, "Mama di mana? Andai saja Alka saat ini hidup bersama Mama, pastinya semua ini tidak akan terjadi, kan, Ma?"

Kedua orang tua Alka berpisah saat dirinya masih kecil, dari pernikahan mereka di karuniai dua orang putri, Alka Monarch dan Angela Monarch.

Angela adalah anak kedua dari dua bersaudara, saat ini dia sedang menempuh pendidikan di Paris, berbeda dengan Alka yang hanya lulusan Universitas lokal, namun dirinya pun tak kalah cerdas dari yang lainnya.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan, jika dia tak menerima pernikahan ini maka perusahaan Monarch King akan hancur dan gulung tikar, imbasnya tentu saja sang adik tidak akan bisa menyelesaikan pendidikannya.

Awal Mula

Hari yang di tetapkan pun tiba, namun Alka masih mengurung diri di dalam kamarnya. Beberapa penjaga keamanan di tugaskan untuk berjaga di depan pintu kamar.

"Mama, Alka tidak mau menikah dengan tuan Danton... tolong Alka, Ma," keluh Alka dengan lirih, lalu dia melihat ke jam dinding yang sudah menunjukan pukul 08.15 waktu California.

Alka tidak mau berakhir dengan menjadi istri seorang kakek tua, yang mana dirinya itu lebih cocok untuk menjadi cucu dari Danton.

Sekuat-kuatnya Alka menghela napas, dia menatap cermin yang memantulkan dirinya dalam balutan gaun A-line dress berwarna putih, tatanan rambutnya yang indah, semua itu tak membuatnya senang.

Hanya ada air mata yang menemaninya, "Maafkan Alka, Pa, tetapi Alka tidak bisa menjalani pernikahan ini," segera Alka berganti pakaian lalu menghapus balutan make-upnya.

Setelahnya Alka menarik seprai dan selimut putih yang ia ikat memanjang, Alka menjulurkan nya hingga ke pelataran rumah.

Dengan hati-hati dia mulai menuruninya dengan cara memerosotkan diri pada kain tersebut.

Bibi Anna yang segera masuk ke dalam kamar Alka dan mendapati uluran kain panjang dari pagar balkon, membuatnya teriak histeris.

"Nona!" teriakannya membuat penjaga pintu itu pun terkejut.

Mereka masuk ke dalam kamar Alka, "Bibi Anna kenapa kau berteriak? Ada apa?"

"Apa yang kalian lakukan, cepat cari Nona Alka... sebentar lagi Nona akan menikah, tetapi Nona malah kabur."

"Apa?" salah satu dari penjaga pintu tadi pun beranjak ke balkon, "Hei!" dia mendapati Alka yang baru saja menginjakan kakinya di pelataran rumah.

Alka sontak saja tersentak kaget, dia takut tertangkap, suasana rumah yang tidak ramai dan nampak lengang itu pun membuatnya bisa leluasa untuk kabur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Entah sudah sejauh apa ia berlari menghindari para penjaga yang di kirimkan oleh Danton, dia juga sudah tidak peduli lagi dengan hubungannya dan keluarganya.

Biarkan saja dia mendapatkan kebencian sang Papa, ataupun jika ia tidak lagi di anggap sebagai anak. Persetan dengan semua itu.

Alka cukup lelah, dia bahkan lupa membawa hp, hanya sempat membawa tas pajang berbentuk dompet itu.

Matahari sudah berada di puncak, serasa panas membakar jiwa manusia. Alka tengah mencari bus, tidak peduli kemanapun tujuannya yang penting dirinya bisa pergi dari kota ini.

Cukup lama dia menunggu bus datang, tak terasa waktu pun begitu cepat berlalu, senja menyapa dan rintik hujan mulai turun.

"Tuhan, mengapa hari ini tidak ada bus? Biasanya juga ada banyak bus yang berlalu lalang... bagaimana ini?" Alka terlihat frustasi, dia menghela napasnya dengan sedikit kasar lalu mengusap wajahnya dengan gusar.

Tak jauh dari tempat Alka berdiri ada sosok pria yang mengenakan hoodie hitam, masker hitam, juga topi hitam yang hampir menutupi setengah wajahnya.

Perlahan dia mendekat dan tanpa memberikan rasa curiga berhasil berdiri tepat di samping Alka.

Dia memasang earphone berpura-pura mendengarkan musik, Alka juga tak bisa mencurigai seseorang tanpa sebab.

Mereka bersihadap melakukan kontak mata, lalu memancarkan senyum dari manik hitam pria itu.

Senyum Alka memang manis, setiap kali tersenyum selalu memperlihatkan dua dimple di pipi kanan dan juga pipi kirinya.

Lalu keduanya sibuk dengan pandangan masing-masing, pria itu mundur selangkah, Alka yang merasa dingin pun langsung bersedekap memeluk kedua bahunya sendiri, Alka menoleh ke sana kemari hingga kedua matanya melotot takut saat ia di bekap seseorang hingga akhirnya pingsan.

Malam Yang Ternoda

Ruangan yang cukup gelap membuat jarak pandang Alka terbatas, dia baru saja tersadar dari pingsannya.

Tapi ia bisa merasakan jika dirinya saat ini sedang berada di atas ranjang, cahaya lampu yang redup membuatnya kesulitan untuk menjangkau apa yang ingin di lihatnya.

Klek!

Alka tersentak kaget saat mendengar suara pintu terbuka, "Si- siapa?" tanya Alka terbata-bata, seorang pria bertubuh kekar dan tegap dengan memakai setelan tuxedo tengah berdiri di ambang pintu.

Di belakangnya ada seorang pria yang tak kalah kekarnya, namun Alka tak bisa melihat wajah keduanya.

"Kau yakin dia wanita yang dikirimkan untukku?"

"Itu benar Tuan muda, tidak salah lagi."

Tangan tuan muda itu bergerak di udara meminta sang asisten pribadinya untuk pergi, sisanya akan menjadi urusannya.

Wanita adalah hal yang paling ia sukai, "Malam ini aku akan membuatmu puas, kucing liar!" tegas si Tuan muda itu.

Pintu tertutup rapat membuat Alka berdebar takut, dia pun beranjak turun dari ranjang, "Ja- jangan sakiti saya Tuan... saya bukan gadis yang seperti itu."

"Hm, benarkah? Lalu kenapa kau bisa bersama pria itu dan sekarang ada di atas ranjang ku jika bukan untuk melayaniku?"

Alka bingung dengan apa yang di katakan oleh pria itu, "Pria yang mana? Saya tidak mengenalinya..."

Keadaan semakin membuatnya ketakutan terlebih lagi saat pria itu menarik Alka dan menghempaskan nya ke atas ranjang, "Tuan jangan, saya mohon!" air matanya mulai menetes, napasnya pun terdengar tak beraturan.

"Tidak perlu takut malam ini aku akan bermain dengan sangat lembut, aku yakin ini pun bukan malam pertama untukmu, kau hanya terlalu malu saja, benarkan?" dia menjilat leher Alka yang malah membuat gadis itu merinding ketakutan.

"Tolong hentikan ini, saya tidak pernah melakukannya dengan pria manapun -"

Remasan tangan itu membuat Alka bergetar, spontan Alka memberontak namun dia kalah tenaga, tubuh mungilnya tak sanggup melawan tubuh kekar yang sedang menindihnya.

Kedua tangan Alka di tekuk di atas kepalanya, dan terikat dasi dengan kuat lalu dengan cepat pria itu melucuti pakaiannya.

Napasnya membentur panas di kulit Alka yang terasa meremang, pengaruh obat perangsang terlalu kuat membuatnya tak bisa mengendalikan diri.

Sesuatu yang menggebu di dalam tubuhnya meronta ingin segera di salurkan, setiap sentuhannya membuat Alka merintih dan memohon untuk segera di lepaskan.

Namun apa daya, sergahan kuat pria itu membentur berkali-kali hingga membuat dinding kelembutan Alka luka dan berdarah.

Sulit untuk memasukkannya membuat tuan muda tak peduli akan tangisan dan kesakitan Alka.

Sekali lagi Alka memekik kesakitan, urat-urat di wajahnya pun sampai menonjol keluar, mulutnya terbuka lebar di iringi air mata yang tak mau berhenti mengalir.

Tuan muda tak menyangka jika malam ini ia mendapatkan seseorang yang masih suci, jika biasanya dia mendapatkan wanita bekas namun tidak dengan Alka.

Setelah berhasil merenggut kelembutan Alka, tuan muda menyergahnya dengan perlahan di selingi dengan kecupan di bibir Alka agar dapat mengurangi rasa sakitnya.

Tangannya meremas apapun yang ada pada tubuh Alka.

Satu persatu tubuh Alka di penuhi jejak kepemilikannya, bekas merah ada di mana-mana, dan yang paling membekas adalah terenggut nya harga diri Alka, direnggut oleh pria yang tak ia kenal, jangankan mengenalinya, melihat wajahnya saja ia tak bisa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Entah sudah berapa lama waktu berlalu hingga akhirnya Tuan muda mengeluarkan cairan bening kedalam rahim Alka, jika biasanya dia akan membuangnya keluar, tetapi tidak dengannya.

"Suatu kebanggaan untuk mu, sebagai ucapan terima kasihku atas pelayanan mu yang memuaskan," segera Tuan muda menarik diri dari kepemilikan Alka dengan pelan, dia bisa mendengar hembusan napas Alka yang terdengar cepat.

Dia menyeringai dan segera memakai kembali setelan tuxedo nya, melepaskan ikatan tangan Alka, dan tak lupa juga dia memberikan selembar cek dalam jumlah yang besar, $25000.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!