Disebuah kota ada seorang gadis yang bernama "Tiwi delia shan" keluarga dari bapak shan dan ibu diana ,dia bersifat seseorang yang tangguh akan kehidupan sejak dia dari kecil dia selalu diajarkan selalu untuk bersabar atas semua cobaan yang menimpanya walaupun dia dari keluarga mapan dia selalu sabar dan tidak terlalu manja kecuali terhadap keluarganya sendiri dia salah satu perempuan yang sangat ceria dan humoris.
kini dia sekolah siswa menengah atas (SMA) dia disana ada 2 seorang sahabat disekoah
mereka sangat dekat seperti keluarga sendiri.
disaat tiwi sampai kesekolahannya dia melihat kedua sahabatnya dan segera menghampiri mereka.
"hai gais!" ucap tiwi kepada 2 sahabatnya sambil menghampiri mereka.
"hai," ucap sahabatnya secara bersamaan.
"kalian apa kabar?," ucap tiwi kepada mereka dan meletakan kedua tangannya kebahu sahabatnya dan dia berada ditengah kedua sahabatnya.
"aku baik-baik aja," ucap sella setelah mendengar pertanyaan dari tiwi
"kalau kamu?" ucap tiwi kesatu sahabatnya lagi sambil memonyongkan kedua bibirnya ibarat menunjukan kesahabatnya.
"aku sih baik-baik aja ya!" ucap sarti ,"kamu sendiri apa kabarmu sepertinya kamu sangat senang sekali!" sambung sarti ucapannya.
"iya benar kata sarti kamu kenapa?" tanya sella kembali kepada tiwi.
"kalian kepo banget dah" ucap tiwi yang melihat kedua sahabatnya bertanya.
"iih iya tau kami itu kemal , ayolah massa sama sahabat sendiri nggak dibagi kebahagiaannya," ucap sarti kepada tiwi yang tidak mau mengatakan apa yang terjadi.
"nanti aja ya pas dikelas aja kita masuk dulu" ucap tiwi kepada kedua sahabatnya sambil menuju kekelas mereka.
itulah sahabatnya tiwi yang selalu bersama saat keadaan apapun "sella dan sarti" sudah lama kenal satu sama lain.
saat menunggu jam istirahat mereka belajar seperti siswa lainnya dan sampai istirahat tiba mereka bertiga langsung pergi kekantin.
"eh tiw yang tadi apaan," tanya sarti sambil menaikkan kedua alisnya seperti menggoda tiwi agar mengatakan yang sedang dibahas sebelum masuk kekelas.
"apanya yang apaan" ucap tiwi kepada sarti karna dia tidak ingat.
"iih pikunnya kumat dah" ucap sella kepada sahabatnya dan melihat tiwi sedang mengingat kejadian tadi.
"ooohhh yang ituu!" ucap tiwi setelah mengingat ingat
"apa jadi?" ucap sahabatnya
"jadi gini nih kemarin aku bertemu cogan dan ternyata dia satu sekolah sama kita!" ucap tiwi serius kepada sahabatnya.
"serius?!! siapa? kelas berapa?" tanya sella kepada tiwi
"banyak tanya deh" ucap tiwi sambil mengeluarkan lidahnya meledek sahabatnya dan berlari meninggalkan sahabatnya.
saat tiwi sedang berlari dia tidak sengaja menabrak seseorang yang ada didepannya sehingga mereka terjatuh saat sadar mereka terjatuh dan segera berdiri dibantu oleh kedua sahabatnya.
"eh lu hati-hati dong nggak punya mata apa hah??" ucap laki laki dihadapan mereka dengan nada yang tinggi.
"maaf" ucap tiwi sambil menolong laki-laki di hadapannya dan saat melihat laki laki di hadapannya tiwi terkejut
eh bukannya dia yang kulihat kemarin ya, batin tiwi
"hati-hati dong liat bajuku kotor gara-gara ulah mu" ucap laki laki itu lagi sambil menunjuk kearah tiwi.
"santai dong jangan nyolot udah jelas-jelas dia udah minta maaf" ucap sarti kepada laki-laki dihadapannya ketika melihat sahabatnya si bentak olehnya .
"udah-udah kita pergi aja"ucap tiwi kepada kedua sahabatnya dan menarik mereka.
"kenapa kita pergi dari cowok yang tadi" ucap sarti dengan kesal
"udahlah jangan emosi kenapa ntar cepat tua loh" ucap tiwi kepada sarti yang masih emosi seperti menggodanya
"iya jangan emosi dong" ucap sella membenarkan ucapannya tiwi
"eh kalian tau nggak sih cowok yang tadi itu adalah cowok yang kutemui kemarin yang ku ceritakan sama kalian," ucap tiwi kepada kedua sahabatnya
"APA!!!!!" ucap sella dan sarti secara bersamaan terkejut apa yang diucapkan sahabatnya yang satu itu
saat sedang membahas masalah yang tadi tiba bel berbunyi menandakan istirahat sudah selesai.
"nanti saja kita bahas pas pulang sekolah kita masuk kelas dulu aja" ucap tiwi kepada kedua sahabatnya dan mereka masuk kekelas..
"akhirnya kita bertemu kembali"gumam tiwi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
lanjut part berikutnya..
saat mendengar bunyi bel berdering kedua sahabatnya tiwi merasa kesal karna pertanyaan mereka belum sempat dijelaskan kepada mereka dengan sangat terpaksa mereka harus menunggu saat pulang
setelah mendengarkan bunyi bel terdengar dari kantor guru mereka langsung masuk kedalam kelas mengikuti pelajaran disekolah mereka.
setelah lama menunggu akhirnya mereka pulang dengan menenteng tas milik masing-masing mereka keluar dari kelas mereka untuk pulang di perjalanan..
"eh kalian kerumah aku dulu aja mau gak?? ucap tiwi "dirumahku banyak makanan lohh" tawarkan tiwi kepada kedua sahabatnya agar mereka ikut kerumahnya tiwi.
"iya mauu" ucap sella dan sarti secara bersamaan.
"ntar ceritain ya tentang yang tadi" ucap sarti kepada tiwi sambil mengedipkan matanya.
"iya iya deh" ucap tiwi
"okee" timbal sarti mendengar tiwi mengatakan iya
setelah beberapa waktu mereka melihat supir milik tiwi yang siap mengantar mereka pulang kerumahnya.
saat mereka sudah memasuki mobil mereka melanjutkan perjalanan mereka, dengan perasaan senang tergambar di wajah mereka bertiga
sesampainya mereka kerumahnya tiwi mereka yang melihat supir menghentikan mobil di dalam gerbang rumah tiwi mereka segera turun dan masuk kerumahnya tiwi menaiki tangga tiwi, sarti dan sella segera masuk kekamar tiwi setelah disuruh oleh tiwi sendiri
merebahkan tubuh mereka tiwi yang berdiri untuk mengganti pakaiannya ke pakaian seperti biasanya
"eh tiw kemana mama papa mu?, gue nggak liat mereka dari tadi" ucap sella langsung duduk dikasur milik tiwi yang sebelumnya dia tiduri merebahkan badannya, dia merasa tidak melihat kedua orang tua sahabatnya yang satu itu.
"papa sama mama aku ke luar kota untuk beberapa minggu ini untuk mengurusi pekerjaan mereka" jelaskan tiwi kepada sahabatnya.
"kamu kenapa gak ikut mama sama papamu tiw?" tanya sarti merasa kepo kepada tiwi
"kamu gimana sih kan kita sekolah gimana bisa ikut, apa lagi kita udah mau ujian akhir, kayaknya lo ketularan pikun gue deh wkwk" ucap tiwi kepada sarti sambil tertawa dan sella pun ikut menertawakan sarti.
"iya yah" ucap sarti sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"oh iya tiwi gimana cowok yang tadi" tanya kan sella kepada tiwi
"ooh yang tadi, aku ketemu dia kemarin dia sih gak lihat aku, aku aja yang liat dia setelah aku ketemu dia kemarin aku mencari informasi lewat social media, terus aku lihat dia juga sekolah tempat kita juga" jelaskan tiwi panjang kali lebar kepada sahabatny.
"terus nama dia siapa?" tanya sarti
"kalau gak salah sih namanya, dion!" ucap kan tiwi kepada mereka
dion adalah seseorang laki-laki pemarah, tapi didalam sosok pemarahnya dia memiliki sifat yang perhatian yang tidak ingin orang lain tahu.
"hmm.. kayaknya aku jatuh cinta deh sama dion.. pangeran dion ku" ucap tiwi sambil seperti orang yang lagi menghayal dan meletakan kedua tangannya dibawah dagunya.
"lu gila ya tiw, bagaimana lu bisa jatuh cinta sama orang yang kayak gitu, pemarah banget gue aja gak pengen tuh kenal sama dia" ucap sarti dia heran kepada sahabatnya tiwi dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat tahu tiwi sahabatnya jatuh cinta kepada orang yang seperti doin.
"bener-bener ya lu tiw, semalam lu mimpi apaan dah sampai-sampai jatuh cinta sama seorang dion," ucap sella yang membenarkan ucapan sarti
"tapi dion itu ganteng juga sih" ucap sella kembali
"iya bener" ucap sarti
tiwi yang melihat sahabatnya yang hanya bertengkar dipikiran masing-masing hanya bisa tertawa.
"tuh kan apa gue bilang kalian aja sampai-sampai bilang dion itu ganteng loh wkwk" ucap tiwi sambil mengeluarkan lidahnya mengejek sahabatnya.
sella dan sarti hanya bisa menggaruk kepala mereka yang tidak gatal.
"kita makan dulu yuk, pasti sudah ada makanan di dapur" ucap tiwi
"ayok, gue udah kangen masakan bibi tiw, ayo!!" ucap sarti dengan penuh semangat.
menuruni tangga, dan benarnya asisten rumah tiwi sudah menyiapkan untuk makan mereka, pergi kemeja makan yang sudah dipenuhi makanan, membuat mereka nambah semakin lapar.
"ayo non makan dulu" ujar asistennya
"iya bi, ayo kita makan!" ucap tiwi diangguki oleh sahabatnya.
"bibi makan sama kita aja" ujar tiwi pada bibi
"nggak non kalian makan saja, nanti bibi makan" ujar bibi
"makasih ya bi udah masakin makanan lezat kayak gini!" ucap sarti sambil mengunyah
"iya sama-sama, kalau begitu bibi kembali kebelakang ya" ujarnya hanya dibalas dengan anggukan.
setelah banyak yang mereka lakukan bercanda bersama sehingga matahari sudah hampir tidak terlihat dan menandakan bahwa hari sudah sore
setelah beberapa lama mereka bercanda sella dan sarti memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing karna orang tua mereka sudah mencari kedua sahabatnya
"eh gue pulang dulu ya" ucap sella bepamitan
"gue juga mau pulang nih tiw tadi mami aku udah nyariin aku soalnya dia gak mau anak kesayangannya ini kenapa-kenapa" ucap sarti sambil mengedipkan matanya
"yaelah lu sar, yaudah hati-hati ya kalian" ucap tiwi kepada sahabatnya "oh iya tunggu dulu.. satu lagi, ntar kalo kalian jatuh bangun sendiri ya wkwk" ucap tiwi sambil tertawa terbahak bahak
setelah sahabatnya pulang tiwi masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya kekamar mandi. selesai membersihkan badannya iya segera memakai pakaian tidurnya dan segera turun untuk kedapur hendak malam malam
"eh non udah turun," ucap bibi "mari non makan dulu bibi udah siapkan makan malam untuk non" ucap bibi mempersilahkan anak majikan nya untuk makan.
"iya bi," ucap tiwi kepada asisten dirumahnya
"eh bi temanin makan dong sini sini" ucap tiwi sambil menawarkan tempat duduk didepannya.
"gak usah non bibi makan dibelakang aja" ucap bibi menolak
"sini aja bi kan makan sendiri gak enak bii , mama papa kan lagi gak ada dirumah" ucap tiwi memohon kepada bibi
"iya non terimakasih" ucap bibi sambil duduk
setelah membujuk asisten rumahnya untuk makan bersama mereka memulai untuk makan setiba tiwi membukakan mulutnya untuk memasukkan makannan.
"kenapa non?" ucap bibi melihat tiwi seperti sedang menutup mata nya menikmati makanannya
"masakan bibi the best deh, bibi mendapatkan julukan chaf dirumah keluarga shan,"ucap tiwi "ini hadiah buat bibi dari princess deh" ucap tiwi sambil memberikan ayam di piring asisten rumahnya
bibi asisten rumah tangganya tiwi merasa senang melihat seluruh majikannya tampak baik dan selalu ceria apalagi kepada anak yang ada didepanya sebagai anak dari majikannya
dia berharap semua keluarga shan selalu bahagia dia sudah mengganggap keluarga itu seperti keluarganya sendiri terutama kepada tiwi dia sudah mengganggapnya seperti anaknya sendiri.
setelah mereka menyelesaikan makannya tiwi pergi kekamarnya untuk beristirahat sehingga dirinya tertidur dikamarnya....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
lanjut kepart selanjutnya..
setelah tidur nyenyak tampaklah matahari yang sudah terlihat dan cahaya yang masuk dari jendela kamarnya tiwi dia langsung pergi kekamar mandi untuk mengawali harinya karna dia akan ke sekolah.
saat sesudah mandi dia langsung memakai seragam sekolah karna dia hari ini masih sekolah, sudah memakai pakaiannya dia kedepan meja rias untuk mengoleskan sedikit bedak dan lipt.
setelah urusannya selesai dia langsung mengambil tas dan handphone nya dan segera turun kelantai bawah dirumahnya.
asisten rumahnya tiwi sudah mempersiapkan sarapan untuk majikan nya, dan dia melihat anak majikan nya itu turun dari kamarnya segera dia memanggil anak yang barusan turun dari tangga
"non sarapan dulu, sudah bibi siapkan" ucap bibi kepada tiwi
"iya bi" timbal tiwi
setelah sarapan tiwi langsung masuk kedalam mobilnya yang sudah ditunggu oleh supirnya dan langsung berjalan menuju ke sekolahnya.
setelah sampai disekolah tiwi turun dari mobilnya, saat dijalan tiwi memeriksa tasnya untuk melihat apakah ada yang kurang dan tiba-tiba dia menabrak seorang laki-laki yang tidak lain adalah dion.
"eh maaf maaf" ucap tiwi sambil mengambil barangnya terjatuh. dan tidak ada respon terhadap dion.
"hai aku tiwi" ucap tiwi kepada dion mengulurkan tangannya kepada laki-laki dihapannya itu
dan tidak ada respon dari dion dia segera pergi dari hadapan gadis itu, melihat dion yang berlalu dari hadapan tiwi dia mengkrutkan alisnya sambil tersenyum.
tiwi yang masuk kekelasnya mendapati ada sahabatnya, setelah mengikuti pelajaran dikelas mereka telah tiba waktu istirahat.
melihat dion yang berlalu kearah kantin dan akhirnya dia berdiri hendak mengejarnya kekantin, tapi sahabatnya memanggil tiwi yang merasa heran tidak mengajak mereka ke kantin.
"eh tiw mau kemana??" ucap kedua sahabatnya.
"mau menyusul pangeranku kekantin , daaa" ucap tiwi sambil melambaikan tangan nya kepada sahabatnya
sarti & sella melihat tiwi seperti itu merasa heran
"kenapa dia" ucap sarti kepada sella yang melihat tiwi berlari menuju kantin.
sella hanya mengangkat bahu nya tertanda dia tidak tau apa yang dilakukan oleh sahabatnya.
dikantin.
"dion" panggil tiwi terhadap laki-laki tampan didepannya
"mau apa" tanya dion dingin kepada tiwi yang tadi memanggilnya dan mengerutkan dahinya
"eh jangan mengerutkan dahimu nanti cepat tuir lu, hidup ini harus bahagia walaupun ada banyak masalah" ucap tiwi menasehati
"sok tau lu" balas dion
"yaelah bener dah percaya sama gue"
"oh iya ini nomor telpon gua itu plus nomor wa ya ntar chat gue ya" ucap tiwi memberikan kartu nomor telponnya kepada dion dan segera pergi.
melihat kelakuan wanita yang barusan dihadapannya dion hanya heran kepada wanita itu, dion melihat kartu namanya hanya mengerutkan dahinya dan memasukkan nomor telpon yang diberi wanita didalam sakunya.
setelah pulang sekolah tiwi mengganti pakaian dan segera melihat handphone berharap dion yang menelpon atau ada notif wa nya.
dan tidak ada harapannya terkabulkan dengan perasaan sedihnya sehingga dia tertidur pulas.
....
setelah beberapa hari tiwi melakukan aktivitasnya sebagai pelajar dan tidak ada perubahan terhadap sikap dion dia masih bersikap dingin dan pemarah.
setelah seminggu dia melakukan aktivitas nya dan hari ini adalah hari minggu, tiwi sedang menunggu mama sama papa nya pulang dari luar kota, dia menunggu didepan televisi.
saat beberapa waktu hingga akhirnya mama sama papanya pulang kerumah mereka, melihat kedua orang tuanya pulang dari kota tiwi tampak senang dan berlari ke arah mama sama papanya.
"mamaa... papaaa" teriak tiwi sambil berlari melihat orang tua nya pulang dan memeluk kedua orang tuanya.
"hallo sayang." ucap mama diana & papa shan bersamaan yang artinya dia kedua orang tua dari tiwi. dan mencium anaknya karna sudah merindukan anak tercinta nya.
"papa sama mama apa kabar??" tanya tiwi dan berjalan menuju ruang keluarga sambil memeluk kedua orang tuanya.
"baik dong sayang" ucap kedua orang tuanya bersamaan
"mana oleh-oleh buat aku ma, pa" tanya tiwi dan mengulurkan tangan nya ke mama sama papanya.
"iya ada sayang nanti ya, mama bersihkan badan dulu kan bau hehe" ucap mama diana dan tiwi hanya menggangguk kan kepalanya.
setelah mama dan papanya membereskan barang-barang mereka dan kini mereka berkumpul di depan telepisi duduk di sofa mereka .
tiwi yang turun hendak makan malam, melihat kedua orang tuanya bersamaan tiwi langsung berlari ke kedua orang tuanya.
"eh jangan berduaan aja dong disini kan ada princess" ucap tiwi kepada orang tuanya dan duduk di tengah kedua orang tuanya "kita makan yuk" ajak tiwi ke mama sama papanya dan mereka pun makan malam bersama
tiwi sangat senang ketika mereka berkumpul lagi makan bertiga lagi dan sebelumnya dia hanya makan bersama asisten rumah mereka.
setelah makan tiwi melihat mamanya duduk di ruang televisi sendirian dan segera menghampiri mamanya didepan televisi dan duduk disamping mamanya.
"mama kenapa sendiri? papa kemana?" tanya tiwi ke mama nya
"sekarang kan gak sendiri ada anak mama, papa kamu diruang kerjanya sibuk kayaknya" jelas mama diana
"ooh... ma aku mau cerita nih" ucap tiwi kepada mamanya.
"sini kalau mau cerita sayang" ucap mama diana dan menyuruh anaknya duduk disampingnya, seketika tangan mamanya kewajahnya tiwi dan bersenderan ke bahu mamanya.
"ma.. sekarang aku itu cinta sama seorang laki-laki di sekolah tapi dia kayak gak suka sama aku maa.. dia bersikap dingin dan pemarah sama aku gimana ni ma??" ucap tiwi sambil bertanya.
"ya jalanin aja dulu sayang, seberapa kamu kuat menjalani kisah mu itu kalau kamu tidak tahan dan udah nyerah, yaudah kamu pergi aja dari kehidupan laki-laki itu , apapun keputusan kamu mama hanya bisa mendukung kamu sayang" jelaskan mama diana kepada anaknya yang tampak melow.
"makasih ma udah dukung tiwi sejauh ini" ucap tiwi berterima kasih kepada mamanya
"ingat ya sayang, kamu turutin aja apa kata hati mu mama selalu mendukung kok semisal kamu disakiti oleh siapa pun itu mama orang pertama yang akan memeluk kamu dan menyemangati kamu kembali sayang, kejarlah cita-cita mu , kejarlah keinginanmu, terbang lah setinggi mungkin dan apa bila kamu terjatuh mama sama papa akan menangkapmu dari bawah sayang" ucap mama diana kepada tiwi dan memeluk anaknya.
"mama sama papa emang yang terbaik" ucap tiwi dalam pelukan mamanya dan menangis karna terharu kepada orang tuanya.
melihat kedua anak dan mamanya sedang berpelukan dan bersedih sedihan papanya berdehem memecahkan keheningan kepada istri dan anaknya.
"ada apa nih kok pada melow sih" ucap papa shan dan mendekat ke istri dan anaknya
"gak ada apa-apa kok pa, papa sama mama kan mau berduaan, tiwi naik dulu ya mau bobo cantik besok kan mau sekolah" ucap tiwi kepada kedua orang tuanya dan berlari ke atas masuk kedalam kamarnya.
melihat anak mereka yang tampak berlalu kekamarnya, mereka memutuskan untuk tidur karna mereka harus bekerja esoknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
lanjut part berikutnya....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!