"aku cinta kamu Alan" ucap seorang perempuan berkucir 2 bermata biru sambil memberikan sepucuk surat

"Alexa, maaf.. kamu hanya saya anggap sebagai adik saya" ucapku yang menolak gadis tersebut

"Tapi aku benar benar suka sama kamu Alan" ucap Alexa

"Alexa, kamu tidak harus menyukai saya karena saya akan tetap menganggap kamu sebagai adik saya" ucapku dengan tegas dan berjalan meninggalkan Alexa yang tanpa sadar meneteskan air matanya

"Terserah kamu mau bilang apa, aku akan ngejar kamu  Alan dan aku janji akan buat kamu jatuh cinta sama aku" teriak Alexa yang membuatku berhenti seketika

Sampai kapan kamu mau mengejar aku Alexa?

******

Haiiii komen sama vote ya gaess

Alan menatap london dan menghela nafas kecil, baru saja dirinya berpisah sudah rasanya dirinya merindukan Alandra dan mamanya.

Alan berjalan dengan pelan sampai akhirnya  melihat sebuah nama yang tertera yang dipegang oleh seorang pria yang umurnya sudah hampir tua

"Maaf pak apakah ini jemputan dari kantor?" Tanya Alan dengan bahasa inggris yang sopan

"Tuan Alan mahendra angkasa bukan?"

"Iya pak saya itu"

"Biar saya bantu tuan" ucap bapak bapak tersebut sambil menarik kopernya

******

"Kamu sudah sampai nak?"

"Alhamdulillah sudah ma, ini Alan lagi bereskan apartemen nya" ucapnya sambil meletakkan baju ke dalam lemari

"Fyuhh, mama rindu Lan" ucap Alita dari seberang telfon yang suara berubah rasanya seperti ingin menangis.

"Ma, Alan cuman kuliah ma. Tidak lama lagi Alan bakalan tamat. Jadi mama tenang saja lagian kita bisa video call an"

"Ckxkx kamu ini, Alan kalau kamu butuh apa apa jangan lupa hubungi oma Arin"

"Iya ma, ma sudah dulu yah Alan mau mandi trus istirahat"

"Iya sayang, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" ucapku dan mematikan sambungan dengan sepihak.

Tok...

Tok...

"Siapa yang bertamu? Bukankah ini sudah malam?" Gumamnya dengan nada kesal

Dengan terpaksa Alan berjalan ke arah pintu dan mengintip dari lubang pintu

Cklek

"Hai" ucap seorang gadis sambil membawakan kue ditangannya

"Ada apa?" Ucap Alan dengan nada datar dan wajah datar tentunya

"Heum aku cuman mau ngasih sebagai salam perkanalan bahwa aku tetangga kamu yang di depan" ucap gadis itu dengan wajah menunduk

"Terimakasih" ucap Alan yang hendak menutup pintu

"Eh tunggu" ucap perempuan itu yang membuat Alan menatap perempuan itu dengan pandangan bertanya

"Aku Alexa stefani, kamu?"

"Alan" ucap Alan dengan singkat dan langsung menutup pintunya

*******

Alexa Stefani

Gadis cantik yang memiliki mata sebiru samudra dan dirinya hanya berusia 16 tahun yang hanya tinggal bersama ibunya. Ayahnya? Ayahnya sudah meninggal sejak dirinya masih kecil.

"Alexa" teriak ibunya yang membuat dirinya menghentikan kegiatan belajarnya

"Iya ma?" Ucap Alexa yang keluar dari kamar

"Kamu berikan kue ini sama tetangga kita yang di depan" ucap mama nya sambil meletakkan kue yang baru saja dibuat

"Bukannya di depan kosong?" Tanya Alexa dengan heran

"Iya tadi memang kosong tapi pas mama pulang dari belanja mama melihat seorang pemuda tinggal disitu jadi kamu berikan kue ini sama pria itu ya"

"Iya iya" ucap Alexa dengan bermalas malasan

Tok...

Tok...

"Kenapa tidak dibuka? Apa orangnya tidur ya?" Gumamnya sambil menunggu di depan pintu tersebut

Cklek

Alexa menatap sosok pria dihadapannya, tinggi, memiliki bola mata berwarna hitam pekat dan rambut yang hitam pekat juga

"Astaga tampannya" batinnya

"Hai" sapa Alexa dengan wajah yang biasa saja padahal dirinya sangat terpesona dengan ketampanan pria ini

"Ada apa?" Tanya pria itu dengan tatapan datar

"Sayang tampan tapi datar ckxkxk" batinnya

"Heum aku cuman mau ngasih ini sebagai salam perkanalan bahwa aku tetangga kamu yang di depan" ucap Alexa sambil memberikan sepiring kue buatan ibunya

"Terimakasih" ucap pria itu dan hendak menutup pintu apartemen nya

"Eh tunggu" ucap Alexa yang membuat pria itu menatapnya dengan heran

"Aku Alexa stefani, kamu?"

"Alan" ucap pria itu dan langsung menutup pintu apartemen nya

"Dasar kulkas dingin" ucapnya dengan kesal dan memilih kembali ke apartemen nya

"Kamu sudah memberikan kue itu?" Tanya ibu Alexa yang melihat putrinya datang

"Sudah, tapi ma dia itu jelmaan kulkas dingin" gerutu Alexa dengan kesal

"Maksud kamu?"

"Ckxkxk masak wajah nya datar eh pas kenalin nama singkat nya minta ampun" ucap Alexa dengan kesal yang membayangkan kejadian tadi

"Hahaha mungkin tetangga kita itu lelah Alexa.. ya sudah kamu lanjut belajar lagi" ucap mama nya yang dibalas anggukan dirinya

Alan keluar dari apartemen nya dengan santai, hari ini adalah hari dimana dirinya akan pergi ke kampus.

Dan yang dia lakukan saat ini adalah melihat berita di ponselnya dan menunggu lift terbuka

Ting

Alan berjalan masuk ke dalam lift dan saat hendak ia ingin menutup lift tiba tiba

"Tunggu" teriak seseorang yang berlari lari sambil menuju ke arah lift

Alan menatap seseorang itu, Alexa. Gadis itu saat ini sedang berlari lari sambil membawa sepatu ditangannya dan kuciran rambut yang acak acakan

"Apakah dia wanita? Kenapa dirinya lebih mengerikan dari Alandra?" Batinnya saat melihat Alexa yang saat ini tepat di depan pintu lift

"Terima kasih" ucap Alexa namun Dirinya tidak menggubris perkataan Alexa

"Dasar kulkas" gumam Alexa dengan pelan namun dapat di dengarnya

*******

Satu hari tersial dalam hidup Alexa adalah dirinya yang bangun terlambat dan saat ini dirinya yang bertemu  dengan si kulkas dingin siapa lagi kalai bukan Alan

"Aghh..*******" ucap Alexa dengan kesal

"Alexa? Kau kenapa?" Tanya caroline yang merupakan sahabat baiknya

"Ha? Aku kenapa?" Tanya Alexa dengan heran

"Astaga kau ini, kau itu seperti orang gila sambil mengucapkan kata makian" ucap caroline

Flasback on

"Ya ampun, aku terlambat" batin Alexa sambil melihat ke arah arloji nya

Ting

"Minggir, aku duluan" ucap Alexa yang berlari meninggalkan Alan duluan

Alan hanya melihat Alexa dengan tatapan bingung dan ia melihat sesuatu yang jatuh dari tas Alexa

"Alexa tunggu" ucap Alan namun Alexa tetap berlari

"Alexa tunggu" ucap Alan sekali lagi.

Sejujurnya dirinya tidak ingin memanggil gadis itu namun ia takut barang yang terjatuh ini sangat penting bagi gadis itu

"Ada apa?" Ucap Alexa yang kesal sambil menatap Alan dengan mata tajamnya

"Barangmu terjatuh" ucap Alan sambil memberikan plastik yang membuat Alexa menatap bingung.

Alexa membuka plastik tersebut dan tiba tiba wajahnya berubah menjadi merah padam membuat Alan menatap heran gadis itu

"Apa kau melihatnya?" Tanya Alexa dengan pelan

"Tidak, untuk apa aku melihat barang seseorang" ucap Alan yang membuat Alexa menghela nafas lega

"Oh iya Alexa, tas mu tersangkut" ucap Alan yang membuat Alexa meletakkan plastik tersebut ke lantai dan memperbaiki tas nya yang tersangkut

Krekk

"Oh my god dimana plastik itu?" Tanya Alexa yang tidak melihat plastik tersebut setelah dirinya memperbaiki tasnya

"Itu disana" ucap Alan dengan santai sambil menunjuk ke arah kaki seorang perempuan

"What the- astaga.. kenapa bisa sampai disana?" Tanya Alexa dengan geram

"Ntah" ucap Alan yang hendak pergi

"Astaga ini punya siapa sih ckckc?" Teriak seseorang yang membuat Alan berhenti dan menoleh ke arah sumber suara

"Maaf itu punyaku" ucap Alexa dengan wajah memerah menahan malu

"Ya ampun, makanya pembalut itu disimpan bukan ditenteng plastik" ucap seorang perempuan dengan suara lantang yang membuat semua menoleh ke arah Alexa

"Boleh aku meminta barangku?" Tanya Alexa dengan pelan

"Apa?" Tanya perempuan itu dengan angkuhnya

"Berikan benda itu pada gadis ini" ucap Alan yang tiba tiba memegang lengan perempuan itu

"Astaga tampan kamu-"

"Berikan" ucap Alan dengan tegas dan membuat perempuan itu langsung memberikan plastik nya kepada Alexa

"Aku benci kamu Alan" ucap Alexa yang langsung pergi sambil menahan malu

"Dasar aneh" batin Alan dan pergi meninggalkan perempuan itu tanpa menoleh ke belakang.

Flashback off

"Alexa?"

"Hah? Apa?"

"Sudahlah percuma berbicara padamu, pak robert sebentar lagi masuk dan kau jangan terus memaki seperti itu"

"Iya iya" ucap Alexa dan melanjutkan membaca buku yang ia pegang.