Persembahan terbaru untuk kalian para readers setia uniramadhani yang selalu menemani setiap rangkaian cerita yang uni buat. Ini untuk kalian semua yang mudah-mudah suka dan terhibur. Boleh komen di setiap bab, yang rame asal tetep sopan yahh, cerita ini hanya imajinasi saja tanpa ada unsur kesengajaan ataupun meniru karya orang lain, sekali lagi setiap karya uni hanya untuk 18+ keatas aja, dibawah itu pleaseee gak usah baca dulu yah, ditakutkan kebaperan menyerang heheh. Kalian bisa follow akun IG nya uni di @UNIRAMADHANI.id
Happy Reading❤
*****************************************
Prolog___
Galang Dirgantara,,,,
Putra bungsu dari keluarga Dirgantara, buah cinta dari pasangan Ny. Victoria Monica dengan Tn. Dirgantara Putra dan memiliki seorang kakak bernama Gilang Dirgantara dan istrinya bernama Masayu Nugraha dan sudah dikaruniai seorang putra bernama Geo Dirgantara berusia 4 tahun. Keluarga Dirgantara merupakan sebuah keluarga elite yang memiliki usaha dibidang resort dan juga perhotelan di beberapa kota diIndonesia.
Galang merupakan mahasiswa tingkat akhir yang saat ini tengah kritis dan terancam D.O karena kesibukan Galang yang sebenarnya lebih memilih mengurus bisnis ketimbang kuliah. Galang menempuh pendidikan kuliah pun karena dipaksa oleh kedua orang tuanya yang menginginkan dirinya untuk bertitle sarjana seperti kakaknya Gilang. Bukan karena Galang tidak cerdas, tapi memang dirinya saja yang malas untuk berkuliah. Hingga akhirnya ia memutuskan kuliah diusianya yang saat itu sudah menginjak 21tahun dan mengambil kelas Bisnis yang hanya ada kuliah di hari weekend. Itupun Galang sangat sering absen di makul tertentu karena kesibukan Galang mengurus perusahaannya. Meskipun sering absen, disetiap ujian Galang tidak pernah mengalami kesulitan dalam menjawab semua soal-soal setiap makul.
Saat ini Galang genap 6 tahun mengenyang pendidikan di salah satu kampus Swasta elite di kotanya dan ia seharusnya sudah bisa wisuda 2 tahun lalu jika Galang serius menggarap skripsinya, tapi ternyata Galang seolah tidak memperdulikan Skripsinya itu, Ia malah Asyik kesana kemari mengurus bisnis keluarga mereka, sehingga membuat papa dan mamanya meradang karena Galang tidak kunjung wisuda malah bersantai ria.
Galang memiliki tunangan bernama Thania Wijaya, putri dari salah satu rekan bisnis papa Galang di bidang Resort, yang berharap setelah menikah Nanti Perusahaan mereka bisa bersatu dan semakin membesar namanya. Namun sepertinya Galang terlihat sangat cuek terhadap Thania yang terlihat sangat manja dan juga kekanakan. Kini Galang tengah di sidang oleh Papa dan mamanya diruang keluarga.
*********
Gadis Gayatri,,,,
Putri pertama dari pasangan bapak Agus Prasetyo dan juga Ibu Rahayu dan memiliki Adik perempuan bernama Adinda Gayatri yang sudah memiliki suami bernama Denny Kusuma dan 2 orang anak, Misha Kusuma dan juga Daniel Kusuma. Mereka adalah keluarga sederhana yang ayah gadis hanya seorang pekerja kantoran yang sebentar lagi akan pensiun, sementara ibunya hanya seorang penjual sarapan pagi didepan rumahnya. Karena Jarak Misha dan juga Daniel terlalu dekat, keluarga kasihan melihat Adinda yang begitu kerepotan mengurus dua balita sekaligus, maka dari itu Gadis memutuskan untuk merawat Misha dan mengajaknya tinggal dirumah Gadis , Adinda pun tidak keberatan atas permintaan kakak kesayangannya Itu dia merasa terbantu untuk mengurusi anak-anaknya.
Gadis merupakan dosen disalah satu kampus Elite dikotanya. Ia masih begitu sangat muda untuk menjadi seorang dosen, usianya baru menginjak 24 tahun dan sudah menjadi dosen selama 1 tahun di kampus itu. Gadis mampu menyelesaikan kuliahnya dengan cepat hingga S2 nya di luar Negeri dan mendapat Beasiswa sepenuhnya. Kemudian ia kembali ke Negerinya untuk mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar.
Siapa yang tidak kenal dengan Ibu dosen Gadis di kampus itu khususnya kelas regular, sosok wanita tegas, Jutek, tidak pernah senyum dan biasa dibilang killer oleh para mahasiswanya. Meskipun seperti itu, Gadis tetap sportif dalam memberikan nilai sesuai dengan kemampuan dan kerja keras para mahasiswanya.
Bukan tanpa alasan Gadis seperti itu, dirinya hanya ingin menghindari para mahasiswanya yang kebanyakan modus kepadanya, belum lagi para dosen pria yang begitu genit dan jelalatan matanya saat melihat dirinya. Seolah Gadis memiliki 2 kepribadian yang berbeda, saat dirumah Gadis terlihat menjadi pribadi yang hangat dan juga sangat penyayang, apalagi terhadap Misha. Ia merawat seperti putrinya sendiri.
Gadis selalu membawa Misha ke kampus dan membuat semua orang beranggapan jika Gadis sudah menikah dan memiliki seorang anak, namun berita yang tersebar adalah status gadis seorang janda yang ditinggal oleh suaminya karena mereka tidak pernah melihat sosok pria bersama gadis selama 1 tahun ini, dan Gadis enggan berkomentar apa-apa soal berita itu.
.
.
Lengkap sudah penyamaran identitas gadis sebenarnyaaa....
"Galang!! apa-apan ini, hah?! kamu mau bikin papa dan mama malu kalau kamu sampai di D.O!? Apa susahnya sih tinggal selesaiin skripsi kamu dan kamu sudah terbebas dari kuliah kamu!!" sarkas papa Galang saat membanting surat peringatan D.O yang di temukannya di kamar Galang
"Kamu bener-bener keterlaluan Lang!" sahut mama
Galang tak menjawab, ia pun beranjak dan meninggalkan sarapannya pagi itu.
"GALANG!! PAPA BELUM SELESAI BICARA!! BERHENTI KAMU!!" Hardik papa
Galang berhenti dan berbalik badan melihat kedua orang tuanya
"Galang muak dengan semua ini pa!" ucap Galang
"Terserah kamu mau muak atau apa!! Ingat ucapan papa, KALAU KAMU TIDAK LULUS KULIAH, PAPA AKAN CORET KAMU DARI DAFTAR WARIS PAPA! DAN SEMUA RESORT DAN HOTEL YANG KAMU KELOLA AKAN PAPA TARIK!!!" Ancam papa Galang
"Pa! jangan gitu dong pa! Galang sudah bertahun-tahun mengelola perusahaan itu dengan sepenuh hati, bagaimana bisa papa melakukan itu kepada Galang?" ucap Galang
"Papa gak peduli!! Yang papa inginkan kamu segera urus skripsimu dan kamu segera lulus, titik!!!" sarkas papa
Galang tidak berkutik, ia pun pergi meninggalkan papa dan mamanya menuju kampusnya. Sepanjang perjalanan ke kampus, Galang terus kepikiran dengan ucapan ancaman papanya.
***
Begitu sampai di kampus Galang memarkirkan mobilnya kemudian ia mengambil tas ransel dan turun dari mobilnya. Kemudian ia berjalan menuju ruangan dosen. Seperti biasa, Galang mendapat sapaan dari gadis gadis kampus yang begitu mengidolakan Galang karena tampangnya yang tampan dan juga kebule-bulean belum lagi kendaraan yang di bawa Galang cukup menarik perhatian para kaum hawa. Bisa mendapatkan galang sama artinya memperbaiki kehidupan dan juga keturunan. Galang masuk kedalam ruang dosen dan menemui ketua Prodi.
"Assalamualaikum" ucap Galang
"Wa'alaikumsalam,, masuk lang" ucap pak Dodi
"Terima kasih pak,," Ucap Galang yang kemudian ia duduk di depan pak Dodi
"Ada perlu apa lagi?" tanya pak Dodi
"Pak,, saya minta tolong untuk mencarikan saya dosen pembimbing lagi pak, saya mau menyelesaikan skripsi saya pak" Ucap Galang
"Saya sudah capek mengoper oper kamu gonta ganti pembimbing lang! sudah 4 kali kamu gonta ganti dan kamu bilang mau menyelesaikan skripsi kamu, mana buktinya?? sampai saya keluarkan surat peringatan D.O ke kamu karena kamu sudah sangat lama gak selesai-selesai kuliahnya! kamu tau, batas kuliah maks itu 6 tahun disini!" ucap pak Dodi
"Iya pak, saya tau,,, tapi beri saya 1x lagi kesempatan pak, saya mau menyelesaikan skripsi saya. Beneran pak" Ucap Galang
Pak Dodi diam sejenak, ia melihat Galang dengan tatapan serius. Lalu ia berfikir dosen mana yang bisa membantu Galang menyelesaikan skripsinya. Kemudian pak Dodi teringat kepada Gadis.
"Baiklah! saya beri kamu 1 kesempatan terakhir! Saya akan pilihkan dosen pembimbing yang akan membimbing kamu menyelesaikan skripsi kamu! Namanya ibu Gadis Gayatri, dia dosen di kelas Regular dan kamu bisa menemuinya nanti siang saat setelah jadwal dia mengajar!" ucap pak Dodi
"Baik pak,, terima kasih atas kesempatanya, Tapi ibu gadis itu yang mana ya pak?? kok saya tidak tau?" Ucap Galang
"Kamu kan kelas Bisnis, jarang kekampus lagi! Ibu Gadis itu mengajar kelas Regular makul Management Bussnies. Sudah 1 tahun ini dia mengajar disini, dan dia juga lulusan Luar Negeri. Saya Rasa dia mampu membimbing kamu hingga skripsi kamu selesai" ucap pak Dodi. Galang hanya mengangguk-angguk setuju, meski dirinya tidak tau siapa ibu Gadis, tapi dirinya akan cari tau nanti. Mudah saja bagi Galang untuk mengetahui siapa Ibu gadis itu, cukup ia bertanya kepada adik-adik tingkatnya yang pasti mereka tau orangnya.
Kemudian pak Dodi membuatkan surat penugasan resmi untuk ibu Gadis menjadi dosen pembimbing untuk Galang. Setelah mendapatkan surat itu, galang pun keluar dari ruangan ketua prodi, lalu ia menemui salah satu mahasiswi yang tengah duduk di bangku depan kelas
"Hey" ucap Galang
"Iya kak ada apa??"
"Kamu tau ibu Gadis gak?" Tanya Galang
"Ohh ibu Gadis yang Killer itu yah?? taulah kak,,, Tadi saya lihat sekilas naik kelantai atas, tadi kalau gak salah ibu Gadis pake gamis maron jilbabnya hitam, terus bawa anaknya Misha"
"Okey, makasih infonya" Lalu Galang pergi menuju parkiran. Galang masuk kedalam mobil dan menunggu Ibu Gadis dari dalam mobilnya sembari mengecek email yang masuk di Ipad nya. Hari ini Galang hanya akan berada di kampus karena tidak ada pertemuan dengan klien atau pun pekerjaan di kantornya yang Urgent.
2 Jam berlalu.......
Ibu Gadis berjalan santai bersama dengan putrinya Misha menuju ruangan dosen setelah selesai mengajar. Tampak para mahasiswa dan mahasiswi yang tengah duduk di bangku pun menyapa ramah dirinya. Namun hanya Misha saja yang tersenyum ketika kakak kakak menyapa, sementara Gadis masih terlihat dengan wajah dinginnya tanpa expressi dan hanya menjawab singkat sapaan dari mahasiswanya.
"Siang bu" ucap salah satu mahasiswa
"Siang" jawab ibu Gadis datar.
Kemudian Gadis dan Misha masuk kedalam ruangan dosen.
"Nah kayaknya itu deh ibunya!" ucap Galang saat melihat seorang wanita memakai gamis berwarna maroon dengan jilbab hitam dan bersama seorang anak kecil. Galang pun segera turun dari mobilnya dan berjalan menuju ruang dosen untuk menemui ibu gadis.
Galang masuk kedalam ruangan dosen lalu mencari keberadaan ibu Gadis. Dilihatnya seorang wanita yang tengah memeriksa lembaran kertas didepannya dan disebelahnya seorang anak kecil yang tengah menikmati rotinya. Galang berjalan mendekati ibu dosen itu.
"Selamat siang bu Gadis" ucap Galang sopan
Gadis menghentikan kegiatannya dan melihat kedepan. Dilihatnya seorang pria dewasa yang menghadapnya, gadis mengira jika pria itu mungkin wali dari salah satu mahasiswanya.
"Iyah pak, ada apa? silahkan duduk" ucap Gadis datar, kemudian Galang duduk didepan meja Gadis.
Galang terdiam sesaat saat menatap ibu Gadis, jantungnya tiba-tiba bergemuruh saat melihat wajah ayu namun dingin dari wanita di hadapannya. Galang masih terpaku dengan cantiknya ibu Gadis saat itu, hingga beberapa kali Gadis memanggilnya, Galang tidak menjawab malah diam saja.
"JIKA ANDA HANYA DIAM, LEBIH BAIK SILAHKAN KELUAR DARI SINI!!" Suara Gadis sedikit meninggi saat ia merasa kesal kepada pria yang terus menatapnya tanpa henti.
"Eh,, maaf bu,, saya begitu terpana melihat kecantikan ibu Gadis" ucap Galang sedikit menggombali Ibu Gadis. Dikira Gadis akan tersenyum tapi Galang salah, Malahan Gadis mengusirnya
"Silahkan anda keluar!!" sarkas Gadis
Deg!
"Bu,, jangan usir saya bu, saya ada perlu sama ibu" ucap Galang
"APA!" Ucap Gadis dengan cepat
Galang hampir jantungan saat berbicara dengan ibu gadis yang sepertinya terlihat begitu ramah namun ternyata sangat dingin dan jutek. Benar kata mahasiswa lainnya ibu Gadis memang terlihat killer namun membuat Galang semakin penasaran.
"Emm ini ada surat dari ketua prodi bu,, " Ucap Galang yang kemudian memberikan amplop kepada ibu Gadis.
Gadis pun menatap Galang sekilas dengan penuh selidik, lalu ia membuka amplop itu dan membacanya dengan seksama. Sementara Galang masih terus mengamati wajah cantik dari dosen killer dihadapannya.
"Saya tidak bisa! lebih baik anda mencari dosen yang lain!" Sarkas Gadis
Gadis sangat muak melihat tingkah Galang yang terlihat seperti pria hidung belang. Matanya jelalatan, dan berani-benarinya menatapnya terus-terusan.
"Buu,, saya mohon bu,, saya sudah berganti dosen pembimbing 4x bu, Saya harus wisuda tahun ini bu. Reputasi saya sebagai anak dipertaruhkan setelah ini bu, bisa-bisa saya di usir dari keluarga saya kalau saya tidak wisuda tahun ini. Pleaseeee bu Gadis cantik,, tolong bantu saya" ucap Galang memohon dengan mata berkaca-kaca
"Itu bukan urusan saya! kalau saya bilang tidak mau ya tidak mau! jangan paksa saya! Biar nanti saya bicara dengan kepala Prodi, kalau saya menolak!" ucap Gadis
"Bu,,,, pleaseee bu,, hanya ibu yang bisa bantuin saya" ucap Galang yang dengan tidak sopan memegang tangan Gadis
Gadis kaget bukan main, lalu ia menarik tangannya dengan cepat.
"Saya tidak mau!!" sarkas Gadis
Kemudian Gadis membereskan kertas didepannya lalu mengambil tas dan mengajak Misha yang tengah asyik memakan rotinya.
"Ayo nak kita pulang!" ucap Gadis setengah terburu-buru karena merasa gemetaran saat Galang memegang tangannya tadi, rasanya seperti terkena sengatan listrik.
Galang pun membuntuti Gadis dan Misha keluar dari ruangan dosen. Gadis dengan cepat menyuruh Misha untuk masuk kedalam mobilnya. Lalu Gadis segera masuk kedalam mobil kecilnya dan meninggalkan kampus. Galang tidak berhenti disitu, ia pun segera masuk kedalam mobilnya dan mengikuti jalannnya mobil ibu Gadis.
"Aku gak boleh nyerah!" ucap Galang dengan penuh semangat.
.
.
.
Kejar terus Galang!!!🤣
Mobil Gadis sudah sampai didepan rumah nya. Lalu ia segera turun dari mobilnya dan meembuka pintu rumahnya, begitu juga dengan Galang yang langaung turun dari mobilnya dan berlari mengejar ibu Gadis.
"Bu,, tunggu bu gadis" ucap Galang
"Misha, masuk kedalam duluan ya nak" ucap Gadis kepada Misha
"Iya ma" jawab Misha yang langsung masuk kedalam rumah minimalis itu.
"Ada apa lagi sih!! apa kurang jelas ucapan saya tadi!!" ucap Gadis dengan galak
"Bu,, please bu,, bantuin saya,,, ini kesempatan terkahir saya di kampus ini bu. Apa ibu gak kasihan lihat saya di D.O bu?" ucap galang memelas
"Anda bisa cari dosen yang lain! lagian jadwal saya padat! saya gak bisa membimbing anda!" ucap Gadis yang semakin jengah dengan Galang
"Bu,, saya mohon sangatt bu,,, dosen-dosen lain tidak mau menjadi pembimbing saya. Masak ibu cantik gak kasihan sama saya bu?? dimana hati nurani ibu sebagai dosen??" ucap Galang semakin menjadi
"Lebih baik anda pulang! besok saya akan bicara dengan kepala prodi untuk mencaikan dosen pengganti untuk anda. PERMISI!!" ucap Gadis
Kemudian Gadis masuk kedalam rumahnya dan menutup pintunya. Gadis begitu kesal kepada galang yang terus memaksanya, mana tatapannya begitu nakal hingga membuat jantung Gadis bergemuruh hebat, Namun disatu sisi Gadis pun kasihan melihat galang yang hampir di D.O. Perang batin pun terjadi dihati Gadis saat itu.
Galang tak lantas pergi, ia pun duduk didepan teras rumah Gadis. Ntah kenapa dirinya merasa nyaman berada dirumah minimalis yang hanya type 45 itu. Halamannya begitu bersih, dan juga banyak tanaman bunga dihalaman kecilnya juga bergantungan di pinggiran rumah. Galang mengamati setiap sudut tempat itu, ia tidak ingin menyerah begitu saja.
***
Waktu menjelang sore, Galang baru saja pulang dari musholah yang tak jauh dari rumah Gadis, kemudian ia duduk kembali diteras rumah itu menunggu Gadis keluar dari rumahnya. Tak lama seorang tukang Es krim lewat di depan komplek rumah itu, pintu terbuka lalu keluarlah Misha dengan membawa selembar uang 5ribu rupiah. Akal cerdik Galang pun langsung bekerja dengan cepat.
Galang bangkit dan menghampiri Misha dan mamang eskrim yang berada didepan rumah
"Misha mau beli es krim yah??" tanya Galang kepada Misha
Misha pun melihat Galang dengan senyum manisnya
"Om yang tadi kan?? kenapa om belum pulang?" tanya Misha
"Emm,, om mau berteman dengan Misha boleh?? om bukan orang jahat sayang,,, jadi Misha jangan takut sama om yah" ucap Galang dengan ramah
Misha mengangguk, kemudian ia tersenyum membalas galang. Lalu Galang menyuruh Misha untuk memilih es krim apapun yang dia sukai. Misha pun begitu girang saat mendapat tawaran dari om-om ganteng itu. Setelah itu Galang dan Misha membawa sekantong eskrim dan duduk didepan teras.
"Om mau??" ucap Misha
"Untuk Misha aja" ucap Galang
"Ini buat Om,, ini buat Misha" ucap Misha memberikan eskrim cornetto kepada Galang, Galang pun menerimanya sebagai tanda pertemanan mereka sore ini. Lalu Misha dan galang pun menikmati eskrimnya sore itu.
"Papa Misha belum pulang kerja??" tanya Galang
"Papa micha gak ada dicini om" jawab Misha
"Kemana?? tanya Galang
"Dilumah cama mama dinda dan Danil" jawab Misha
"Jadi papa gak tinggal disini??" tanya Galang
Misha menggeleng sambil terus menikmati eskrimnya
"Berarti benar, jika ibu gadis itu janda?" batin Galang yang kemudian terukir senyum sabit di bibirnya
"Om kenapa teltawa??" tanya Misha
"Gak papa Misha, cepat habiskan eskrimmu" ucap Galang.
Sementara itu,, Gadis merasa gelisah karena Misha tak kunjung kembali ke dalam rumah. Tidak seperti biasa Misha begitu lama, lalu ia pun keluar dari rumah dan begitu kagetnya Gadis saat melihat Misha tengah duduk di depan teras bersama Galang dan tengah menikmati eskrim bersama.
"Misha, cepat masuk kedalam!" ucap Gadis
Misha beranjak kemudian ia akan masuk kedalam rumah,
"Maaf ma" ucap Misha dengan polos
Gadis mengangguk lalu mengusap kepala Misha
"Jangan begitu percaya dengan orang yang baru kita kenal. Sekarang Misha masuk dan cuci tangan" ucap Gadis dengan lembut.
Misha pun menurut lalu ia masuk kedalam rumah, Galang berdiri menatap Gadis sedikit kaget saat mendengar ucapan Gadis kepada Misha yang begitu lembut. Lalu Gadis pun akan masuk kedalam namun Galang menahan lengannya
"Bu Gadis,,, tunggu bu" ucap Galang
Gadis terhenti langkahnya dan menatap Galang
"LEPASKAN TANGAN ANDA!!" Ucap Gadis yang kemudian mengibaskan tangannya untuk melepaskan dari cengkraman Galang, namun percuma karena Galang mencengkramnya begitu kuat
"Saya gak akan melepaskan tangan Ibu kalau Ibu gak mau bicara dengan saya" ucap Galang
"Saya rasa sudah cukup jelas tuan Galang! saya tidak mau menjadi dosen pembimbing anda! Lebih baik jangan buang waktu anda untuk membujuk saya!" ucap Gadis
"Bu gadis,,, tolong bu,,, saya mohonnn sekali,, ibu bersedia menjadi pembimbing saya. Saya akan melakukan apapun yang ibu minta, asalkan ibu mau menjadi pembimbing saya" ucap Galang
"Lepaskan lengan saya! anda sangat tidak sopan!!" ucap Gadis dengan kesal
Lalu Galang melepaskan tangannya sekejam mata
"Maaf bu" ucap Galang
"Lebih baik anda pulang sekarang!" ucap Gadis yang kemudian masuk kedalam rumah dan menutup pintunya.
Jantung Gadis bergemuruh begitu cepat, baru kali ini ia merasakan hal aneh didalam dirinya selama 24 tahun ini. Gadis menarik nafas lalu menghembuskan nya kasar, diulanginya beberpaa kali guna menenangkan jantungnya. Sementara itu galang memutuskan untuk pulang kerumah. Namun didalam hati galang, ia tidak akan pernah menyerah untuk menjadikan Gadis sebagai dosen pembimbingnya.
"Besok, aku akan menemui ibu Gadis lagi" ucap Galang yang kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Gadis.
.
.
.
.
Semangatt galang!!!!!☺👍
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!