Matanya tak henti meneteskan air mata, sangat sakit dan memilukan.
"Papa, Mommy? Kenapa kalian tega meninggalkan ku!" Ditatap nya dua nisan kedua orang tuanya, bukti mereka sudah benar-benar pergi meninggalkan dirinya, dan Airin kini telah sendiri, benar-benar sendiri menjadi seorang yatim piatu di umurnya yang muda yakni 18 tahun.
Di usapnya dengan kasar air mata yang masih menggenang di pelupuk mata Airin, Hah, "Baiklah Papa, aku akan mewujudkan cita-cita mu!" Monolognya.
"Maaf Nona, didalam sudah ada Pak Surya yang telah menunggu anda." Si mbok memberitahu Airin yang baru sampai menapakkan kakinya di lantai rumah itu.
"Maaf Nona, saya harus menyampaikan berita buruk kepada Anda!" Ucap Pak Surya selaku pengacara keluarga Dirgantara.
"Katakan pak!" Ucapnya acuh terduduk lesu.
"Perusahaan Dirgantara Grup tak bisa di selamatkan, setelah berita kematian Tuan Iko dan Nyonya Senja, semua pemegang saham menarik seluruh sahamnya! Dan terpaksa semua aset perusahaan tak tersisa lagi Nona, termasuk rumah yang Anda tempati saat ini!" Beritahu Pak Surya secara gamblang tentang semua yang terjadi.
Lututnya melemas, tubuhnya luruh ke lantai, benar-benar hancur! sangat hancur!
"Apa bapak tak bisa menyelamatkan rumah ini? Saya tak bisa kehilangan rumah ini pak!" Tuturnya dengan mata berkaca, rumah yang menjadi saksi bisu dimana dia tumbuh dengan limpahan kasih sayang dari Papa dan Mommy nya.
"Saya minta maaf Nona, saya tak bisa melakukan apapun untuk membantu nona!"
"Hah.... " Tarikan nafas dalam, tanpa sadar air matanya kembali mengalir di ujung matanya.
"Nona? Apa anda baik-baik saja!"
"Ya pak, terimakasih saya ingin sendiri bisa tinggalkan saya." Ucap Airin sopan berlalu pergi meninggalkan Pak Surya.
🎶
Tangannya bergetar, Meraih figura yang ada di tempat tidur dimana terdapat foto dirinya, Papa, Mommy dan Abang Gara.
Ya! Airin masih ingat tentang sosok abang yang sangat di rindukan, Papa dan Mommy selalu menceritakan tentang bagaimana sosok baik, tegar dan semua tingkat kedewasaan yang dimilikinya.
Papa! Mommy! Abang! kenapa kalian jahat pada ku? kepada kalian meninggalkan Airin disini sendiri, Airin ingin ikut dengan kalian!
Bibirnya tergugu, menangis pilu, hingga tanpa sadar terlelap dengan memeluk rindu foto keluarga nya.
FLASHBACK ON
"Selamat wisuda sayang!" Ucap Papa Iko dan Mommy Senja menyambut kedatangan putri kesayangan mereka.
Airin Rienja Dirgantara, putri tunggal keluarga Dirgantara kebanggan Papa dan Mommy, cerita seperti sang Mama, kuat dan tangguh seperti Papa Iko.
"Pa? Kau tak ingin memberikan sesuatu yang berharga untuk putri cantikmu?" Ucapnya dengan nada manja.
"Putri Papa ingin mobil?"
"No Papa!"
"Emas? Berlian?"
"No Papa!"
"Tanah? Apartemen? Hotel?"
"Papa Stop! Airin tak ingin itu!" Ucapnya dengan nada cemberut dan mengerucutkan bibirnya di hadapan sang Papa!
"Lantas?" Tanya Papa Iko tak faham.
"Sesuatu yang mungkin hanya di miliki Papa dan Mommy?"
"Eh?"
"Mommy berikan ini padamu sayang!" Ucap Mommy Senja tiba-tiba memberikan liontin pada sang putri,
"Apa istimewanya?" Tanya Airin menatap kalung bulan yang berada di tangan nya.
"Kau bisa tanyakan pada Papa mu! Mommy akan menyiapkan cemilan kalian!" Ucap Mommy Senja dengan kedipan mata ke arah sang suaminya.
Hah, honey! Kau tak berubah selalu saja menggoda ku! Dengus Papa Iko dalam hatinya.
"Papa?"
"Baiklah Baby, Papa akan menjelaskan padamu! Kemarilah!" Ucap Papa Iko menepuk kursi sebelah nya agar sang putri duduk lebih mendekat,
Kepala Airin langsung di jatuhkan di atas paha Papa Iko. "Kau masih sangat manja! Jika mama mu tau, dia pasti akan cemburu pada putrinya kesayangan nya!" Goda Papa Iko menoel ujung hidung milik sang putri.
"Hehehe, dan Papa akan dalam masalah bukan?" Godanya kembali tanpa rasa dosa.
"Kau suka jika Papa di marahi oleh Mommy mu sayang?"
"Ya, sangat lucu ah... seperti... Sudah Papa jangan mengalihkan pembicaraan! Cepat jelaskan." Hardik Airin seolah Papa nya ingin menghindar untuk memberinya penjelasan.
"Ini adalah kalung yang Papa berikan pada Mommy mu kala ia melahirkan dirimu, Bukalah!"
"Foto Mommy? dan Papa?" Pekik Airin takjub kala liontin itu sudah terbuka.
"Ya! Papa mendesain khusus liontin ini untuk nya,"
"DG? Apa itu pa?"
"Dirgantara Grup."
"Thanks Papa, aku akan menjaganya untuk mu dan Mommy!" Ucap Airin dengan tersenyum.
"Papa ingin kelak, kau lah yang akan menggantikan Papa untuk memimpin Dirgantara Grup, Papa harap kelak kau akan menjadi pemimpin yang ramah dan selalu menolong orang kecil." Entahlah, pesan itu langsung terucap dari bibir sang Papa.
"Baiklah Papa, aku akan mewujudkan untukmu! Airin janji!" Ucap nya menautkan jari kelingking miliknya dengan milik Papa Iko.
Airin mencintaimu Papa! Mommy!
FLASHBACK OFF
"Papa.... " Teriak Airin langsung terduduk, nafas nya memburu mengenang memori kebersamaan dengan Papa.
"Papa.... Mommy... Hiks... Hiks... Maafkan jika Airin mengecewakan mu Pa, Airin tak bisa memenuhi janji Airin Pa!" Lirih nya tersedu sangat sakit.
Janji, dimana ia akan memimpin perusahaan hanya tinggal angan semata, bagai debu yang diterpa oleh angin menghilang tanpa jejak dan tak berbekas.
"Nona? Apa anda baik-baik saja?" Tanya Si mbok kala Airin turun dari kamar dengan mata hitam bengkak, tampak jelas bahwa ia menangis semalaman.
"Tak apa-apa mbok!" Ucap Airin lesu dengan senyum di paksakan.
Dok
Dok
Dok
"Apa yang kalian lakukan!" Teriak Airin kepada dua orang pria dewasa di depan rumah.
"Maaf Nona, anda harus segera mengosongkan rumah ini! Rumah ini sudah di sita oleh Bank!"
"Tidak... Tidak... Kalian pasti berbohong.... Pergilah..." Teriak Airin dengan histeris.
"Nona, tenanglah Nona." Ucap Si mbok menenangkan Nona mudanya mendekap erat dalam pelukan wanita paruh baya itu.
"Mbok! Mereka jahat kepada Airin mbok, hiks... hiks... hiks... Rumah Papa mbok!" Ucap Airin tersedu, kakinya melemas hingga terduduk di lantai.
"Nona yang sabar ya! Si mbok akan selalu nemenin Nona!" Ucap nya menenangkan dengan haru.
Nona, Si mbok akan menemani Nona Airin kemana pun Nona pergi. menjaga Nona seperti pesan Papa dan Mommy Nona. Jangan sedih Nona! Papa dan Mommy pasti akan sedih jika melihat anda seperti ini. Monolog Si mbok saat menatap pilu keadaan Nona mudanya, bagaimana seorang gadis di umur yang masih belia seperti ini ia harus kehilangan orang tua dan semua harta kekayaan termasuk rumah yang ia tinggali, yang banyak memiliki memori kenangan bahagia.
🎶
Happy Reading guys.
Perkenalan dulu yuk sama tokoh dalam novel Uncle Dokter, JODOHKU!!!
🍒 Airin Rienja Dirgantara, gadis cantik berusia 18 tahun, pewaris kekayaan Dirgantara Grup.
🍒 Angga Yudistira, Dokter tampan berumur 40 tahun, dingin tak tersentuh.
🍒 Uncle Doni, Tangan kanan keluarga Dirgantara.
🍒 Elang Saputra, Pemuda tampan yang mencintai Airin.
🍒 Pak Surya Sanjaya, Pengacara keluarga Dirgantara.
Gimana? Segitu dulu ya perkenalan nya, Biar kalian ga pusing ngafalin tokohnya wkwkwk. Oke, author mohon kemakluman dari kalian jika umur Airin author ganti menjadi 18 Tahun. Hehehe.... 🤗
🍃 AIRIN
UNCLE ANGGA
Koper ditarik dengan lesu, masih ada rasa tak rela meninggalkan rumah milik kedua orang tuanya, semua kenangan tampak terasa menyakitkan sangat sakit.
Hanya beberapa foto yang mampu ia bawa dari rumah itu sebagai kenangan tentang keluarga nya. Untung saja ada rumah sederhana peninggalan kedua orang tua Mommy, lebih dari cukup untuk menjadi tempat tinggal Airin ke depan nya.
"Mbok? Airin dimana?" Tanya Elang.
"Itu den," Tunjuk Si Mbok pada Airin yang terduduk di bangku menghadap jendela luar dengan tatapan kosongnya. "Mbok sedih den, liat non Airin seperti itu!" Ucap si mbok,
"Terimakasih mbok, Elang ke sana dulu ya!"
Elang Saputra, salah satu sahabat dari Airin semenjak kelas 1 SMA, pria tampan ini merupakan ketua basket sekaligus Ketua OSIS, perasaaan yang begitu menyakitkan tertahan akan dinding tebal bernama "Sahabat"
"Airin?" Panggil nya, Airin hanya mampu melirik tanpa mengeluarkan kata.
"Jangan sedih ya! Kan masih ada aku! Ada Shinta juga!" Ucap Elang dengan begitu lirih.
Hap!
"Papa jahat Elang! Mommy jahat! kenapa mereka pergi ninggalin aku sendiri? Kenapa Elang?" Lirihnya tersedu dalam pelukan Elang. baginya Elang adalah sosok sahabat sekaligus kakak pengganti Abang Gara, ah Airin cukup polos! Bahkan sangat tak peka jika Elang mencintainya, menginginkan dirinya lebih dari seorang sahabat.
"Airin, hust... hust... Kamu gak sendiri, masih ada aku, shinta dan si mbok! Kami semua sayang sama kamu Airin, Papa dan Mommy mu adalah orang baik dan Tuhan terlalu sayang dengan mereka! Jangan nangis lagi ya! Airin harus do'ain mereka ya." Ujarnya dengan kalimat menenangkan, tangan nya tak berhenti mengelus punggung Airin yang terus bergetar.
🎶
BRAK!
Meja di gebrak dengan sangat keras, siapa yang berani bermain-main dengan keluarga Dirgantara, Uncle Doni baru saja tiba di Jakarta ia begitu marah kala baru mengetahui setelah seminggu kematian kedua majikan nya akibat kecelakaan, dan semua aset yang di miliki di sita oleh Bank.
Dan sehari setelahnya, Airin pergi meninggalkan rumah, menghilang tanpa ada yang tau keberadaan nya.
Tuan maaf kan saya tuan! Saya akan berusaha mencari putri anda tuan! Lirih nya terduduk lesu, terlalu lama menetap di Kalimantan, membuat Uncle Doni jarang berkunjung ke Jakarta, Ya! Tuan Iko melarang nya untuk berpergian setelah dirinya menikah dengan Rani, kekasihnya. Hanya sesekali ia bertukar kabar itupun harus Tuan Iko yang memulainya. Bagi Doni masih terlalu canggung untuk dirinya memulai menanyakan kabar.
Memorinya berputar, tentang Baby Ay bocah itu dulu masih sangat kecil, terakhir kali bertemu secara langsung kala ia masih berusia 10 tahun. Gadis kecil dengan kulit putih, bersih, ceria seperti ibunya.
"Baby Ay!" Begitu sial kala hanya sebuah nama itu yang uncle Doni ingat, bukan tanpa sebab sadar hanya sebagai bawahan walau Tuan Iko menganggapnya seperti adik! Ah erangannya frustasi kenapa dulu ia tak bertanya lebih mendetail dan jelas tentang putri kesayangan Tuan Iko.
melihat bagaimana sikap Tuan Iko yang begitu posesif menjaga kedua wanita yang di sayangi nya, hanya foto gadis kecil berusia 10 tahun yang menjadi petunjuk Uncle Doni dan kalimat "Baby Ay!"
Kematian Gara membawa pengaruh besar dalam keluarga Tuan Iko! Ya ia menjaga rapat privasi sang putri, tak ingin ada siapapun yang akan mengancam dirinya melalui sang putri. Sadar atau tidak? Saingan dalam hal bisnis kadang terlalu kejam bahkan sangat kejam.
🎶
"Senja! kenapa kau menghukum ku seperti ini!" Pria itu hanya mampu terduduk pilu di makam yang bertuliskan Senja Aulia Husna di atas batu nisan nya.
Pria yang baru saja tiba di tanah air Indonesia beberapa menit yang lalu setelah pergi menghindar dengan dalih menuntut ilmu. Nyatanya perasaan nya masih sama tak berubah, dirinya tak bisa melupakan gadis yang sekarang sudah tenang berada di sisi Tuhan.
Gadis ini lah yang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh, rasanya masih sama seperti dulu ia masih mencintai Senja amat mencintainya, tak peduli jika wanitanya ini sudah memiliki suami dan seorang putri.
Serpihan memori berputar di dalam otaknya.
"Baby Ay! Ucapkan hallo sama Uncle Angga sayang!" Ucap Mommy Senja saat melakukan panggilan video call dengan tiga sahabat baiknya, Nina dan Angga.
"Hallo Uncle Angga!" Ucapnya dengan nada lucu.
"Kasih kiss sayang sama Uncle Angga! Aunty Nina jangan lupa ya!"
"Kiss Uncle much, Kiss Aunty much." Ucapnya lucu dengan gerakan tangan dan pipi gembil yang ditampilkan.
Kala itu baby Ay masih berusia 1 tahun, Nina tak mau kalah ia juga menunjukkan putra tampan nya Baby El.
"Pak dokter gak mau nikah juga nih? biar bisa pamer gini!" Celetuk Nina menggoda.
"Iya nih pak dokter kelamaan di Inggris, udah nemu bule belum buat di jadikan istri!" Kekeh Senja tertawa cekikian.
"Mau nunggu Baby Ay remaja, buat jadikan istri! Gak dapet Mommy nya, anaknya boleh juga!" Ucap Angga mengedipkan sebelah matanya.
"Bhahahhaa..." Tawa Menggleggar di layangkan Nina di ujung telfon sana.
"Enak saja! No! Baby Ay tak suka dengan Uncle Angga ya sayang!" Ucap Mommy Senja melirik putrinya.
"Tuka suka!"
"Tuh kan! Lucunya jodohku! Ah baby Ay! Uncle tunggu dewasa ya!"
"Angga.....!!!!" Ucap Senja mengerucutkan bibirnya.
Setelah nya, Angga susah untuk di hubungi kembali, ya! mungkin karena perbedaan waktu yang begitu mencolok antara Inggris dan Indonesia sedangkan untuk Aunty Nina, Mommy Senja masih sesekali bertukar kabar kala di waktu senggang.
"Senja! Aku janji padamu aku akan menjaga putri mu, aku yang akan menggantikan dirimu untuk menjaga nya menjadi orang tua baginya!" Lirih Angga dengan tangan yang mengusap batu nisan.
Meski ia tak tau, bagaimana sekarang wajah putri kesayangan mantan kekasihnya itu! tapi dirinya akan bertekad untuk menjaganya menggantikan posisi Senja sebagai orang tuanya.
🎶
"Pa? Ma?" Ucap Shinta kaget kala kedua orang tuanya datang secara tiba-tiba di apartemen miliknya.
"Kau tak merindukan Mama mu hem?" Ucap Mama Rani pada sang putri.
"Ah Mama, tentu aku merindukan Mama!" Ucap Shinta memeluk erat ibunya.
Papa Doni masuk begitu saja ke apartemen putrinya, menghempaskan tubuhnya di atas sofa apartemen milik Shinta dengan wajah yang tertunduk lesu.
"Ma? Ada apa dengan papa!" Bisik Shinta pada sang Mama.
"Hanya masalah pekerjaan ayo sayang!" Keduanya pun masuk kedalam apartemen.
Shinta, gadis ini mandiri dan keras kepala tekad nya yang ingin menjadi dokter terkenal seperti sang Mama membuatnya memilih hidup mandiri di Jakarta dan memilih bersekolah di sana semenjak kelas 1 SMA.
"Ayolah! Mama papa harus mengizinkan Shinta untuk menuntut ilmu di ibu kota dan belajar di sana! Jakarta kan ibu kota Indonesia, sudah pasti pendidikan nya jauh lebih baik Pa! Ma!" Kalimat itu yang sering keluar dari putri nakalnya dan keduanya hanya menghela nafas panjang dan berucap "Ya! Papa Mama mengizinkan mu!"
🎶
Happy Reading maaf kalau ada yang typo🤗
"Dasar anak nakal! Kau pulang tanpa memberitahu Mama!" Ucap Mama Siska menjewer putra kesayangan nya.
"Aduh ma! Ampun ma!" Ucap Angga dengan gerakan melindungi kupingnya.
"Jelaskan!"
"Hehehe, Kan Angga mau bikin kejutan."
"Alasan!"
"Ya maaf ma!"
"Angga! Mama sudah tua! Kau itu kenapa masih hidup sendiri!"
"Ma! Kita sudah membicarakan nya kan berulang kali!"
"Ya mama tau. tapi mama tak selamanya bisa menemani mu!"
"Mama kau tak boleh berbicara seperti itu!"
"Kau pulang karena berita kematian Senja bukan?" Tebak Mama Siska pada sangat putra.
Hening, tak ada satupun kata keluar dari bibir Angga putra semata wayangnya, "Hah, Apa begitu susah melupakan nya! Bahkan dia sudah meninggal Angga!"
"Cinta tak bisa di paksa Ma!"
"Mama benci kalimat itu dari mu! Kau selalu menjadi nya alasan untuk tak menikah bahkan memulai hubungan dengan wanita lain."
"Lalu apa yang Mama inginkan!"
"Pulang! Malam ini mama akan tunggu di rumah!"
"Mama tak merencanakan perjodohan lagi bukan!"
"Sayangnya hanya itu yang ada di otak mama, untuk anak mama yang sudah tua!"
"Mama! Ayolah aku belum tua, aku dewasa Ma, aku pria matang!" Protesnya.
"Dan kau harus segera menikah!"
"Mama..... "
"Pulang Angga! Mama tak menerima bantahan mu!" Ucap nya berlalu pergi.
Selain Senja, Mama adalah wanita yang di junjung tinggi kehormatan dan semuanya, bagi Angga Mama adalah segalanya. Meski Angga menjadi sosok pria dingin tapi didepan sang Mama dia masih menjadi putra kesayangan dengan segala tingkah lucunya. Akan selalu ada bulan dan hari dimana Mamanya melakukan beberapa aksi perjodohan mau tak mau ia akan menuruti keinginan sang Mama, meski tak ada satupun wanita yang berhasil membuatnya jatuh hati.
🎶
"Nona Airin makanlah dulu, Si Mbok sudah membuatkan sup ayam kesukaan nona." Ucap Si Mbok memberikan semangkuk sup ayam dan menaruh nya di meja kecil kamar Airin.
"Bawa keluar mbok, Airin tak ingin makan." Jawabnya memandang luas langit malam yang pekat.
"Nona harus makan, nona harus memperhatikan kesehatan nona."
"Airin rindu Papa dan Mommy mbok!"
"Kalau Nona Rindu sama tuan dan Nyonya, Nona doakan mereka, nona harus menjadi wanita yang kuat seperti yang tuan impikan!"
"Hah, " Setelah helaan nafas, keheningan mulai menyapa keduanya.
"Mbok! Airin hanya punya rumah ini, Airin gak bisa memberikan gaji untuk si mbok lagi!" Ucap Airin tertunduk sedih.
"Nona, Si mbok tidak mengharapkan uang atau gaji apapun, Si mbok akan senang hati walau hanya di izinkan menemani nona Airin saja'!" Ucap Si Mbok dengan tersenyum.
"Beneran mbok?"
"Iya Nona, sekarang nona Airin makan ya?"
"Terimakasih mbok!" Ucap Airin memeluk si Mbok, bibi pembantu yang selama ini menjaga dan bekerja di kelurga Dirgantara, orang tua itu sudah di anggap seperti nenek bagi Airin.
🎶
"Turun Angga!"
"Ma..... " Rengek Angga pada sang Mama kala ia harus turun untuk ikut makan malam, ah bukan makan malam saja tapi ada unsur perjodohan yang terkandung di dalam nya.
Laki-laki ini menatap jengah sang Mama, kenapa tak ada bosan-bosan nya ia menjodohkan dirinya dengan anak para pengusaha, kerabat bisnis dan dokter! Dapat darimana wanita itu semua?
"Hah, Mama aku cukup tampan! Kenapa Mama selalu menjodohkan ku!"
"Kau terlalu pede bocah nakal! Lihatlah banyak kerutan di wajahmu! Kau tak lebih dari perjaka tua!"
"Mama, aku ini putra mu loh Ma! kenapa kau tidak mendukungku!"
"Jika kau ingin mama mendukung mu! Maka menikahlah!"
"Astaga Mama, ayolah bagaimana kalau berlian? Tas? kalung? Tapi tidak untuk malam ini!"
"Mama lebih kaya dari mu dokter tua!"
"Mama! Aku tak tua! Aku pria yang matang!"
"Diam atau ku coret dari ahli waris keluarga Yudistira."
"Mama selalu mengancam ku seperti itu!"
"Turutin Mama! Jangan membatah! Ayo turun!"
"Selamat malam semuanya, ini loh jeng kenalin putra kesayangan ku, Angga!" Ucap Mama Siska memperkenalkan putra semata wayang nya kepada Tante Rika.
"Ganteng ya jeng!"
"Tentu!"
"Dan ini putri saya Clara!" Ucap Tante Rika memperkenalkan putrinya, wanita cantik yang umurnya 28 tahun seorang pebisnis wanita yang sukses dan masuk kedalam jajaran pengusaha muda tahun ini. Berparas cantik, putih, tinggi. Sanjaya Grup, perusahaan yang ia pimpin itu bergerak di bidang properti yang ada Ibu Kota Jakarta.
"Angga!" Kode Mama Siska menyikut putra nya.
"Hah, Baiklah ma!"
"Angga!" Ucap nya dengan malas dan mengulurkan tangan.
"Clara!" Ucapnya dengan senyum.
Angga menatap jenggah wanita yang kini di jodohkan oleh Mamanya, pandangan nya sangat menjijikkan yang terus di layangkan pada dirinya.
saat semua nya tengah menikmati makan malam, gadis itu justru menatap Angga seolah ingin memakan nya hidup-hidup.
Mama! Astaga? Kau mendapatkan wanita ini dimana? Kau bilang dia wanita yang baik dan memiliki pendidikan tinggi! Tapi lihatlah matanya saja menatap genit padaku! Monolog Angga bergidik ngeri.
🎶
"Kau mau kemana!" Tanya Mama Siska kala melihat putranya turun dan sudah berpakaian rapi.
"Rumah sakit Ma!".
"Tidak bisa, sebentar lagi Clara kemari, dan kau harus menemani nya jalan-jalan!"
"Ma kau saja ya menemaninya! Aku ingin bekerja!".
"Kau sudah cukup banyak uang Angga! Buat apa lagi kau bekerja! Mau kau apakan uang mu!'
"Menikmati hidup ma, tabungan hari tua!"
"Kau sudah tau kalau kau lupa!"
"Mama, aku belum tua! Aku pria yang matang! Berhentilah berucap begitu!"
"Kau memang tua!"
"Mama!"
"Menikah lah jangan merengek seperti anak kecil! Dan berikan cucu pada Mama."
"Nah itu Clara, Selamat bersenang-senang!" Ucap Mama Siska tersenyum memaksa kepada keduanya.
Tak sampai di situ Mama Siska memaksa Angga untuk segera masuk kedalam mobil dan pergi dengan Clara yang ada di sisinya.
"Turun!"
"Angga tapi ini masih dijalan!" Protes Clara, kala mobil yang di tumpangi keduanya berhenti di pinggir jalan.
"Didepan ada halte! Sudah melihat? Turun!"
"Kau tidak berniat meninggalkan ku!"
"Dan itu niat utama ku!"
"Angga, tapi mama mu.... "
"Apa kuping mu tuli? atau kau tak tau pintu keluar? Ku bilang turun!"
"Angga apa kau tak berniat ingin mengantar ku pulang!" Nego Clara pada Angga.
"Jika kau bisa datang ke rumah ku dengan sendirinya! Berarti kau bisa pulang sendiri bukan?"
"Tapi Angga!"
"Nona Clara! nampaknya kuping mu bermasalah! Kau benar-benar tuli dengan apa yang ku katakan!"
"Baik aku turun!" Ucap Clara turun dan membanting pintu. Mobil yang di kendarai Angga pun perlahan pergi meninggalkan Clara.
🎶
Happy Reading ya guys.
Gimana? Author harap kalian bisa ikhlasin Papa Iko dan Mommy Senja pergi, biarkan mereka bahagia di Novel author yang Uncle Love Me Please!!!
UP 3 bab dulu ya❤ Salam kenal dari Author untuk novel baru ini🤗
Semoga suka ya ke depan nya.
Jangan komen julid! Hehehehe😋
Author nulis ini hanya hobi dan semua alur juga sesuai keinginan Author maaf jika alur yang author ciptakan tidak sesuai dengan keinginan kalian ya😋
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!