Kepindahan ku ke kota A bukan tanpa sebab. Selepas kelulusan ku di SMA aku mendapat kan beasiswa di salah satu universitas ternama. Ya lagi-lagi karena kemampuan otak dan kerja keras ku selama ini aku bisa melanjutkan kuliah di tempat ternama ini. Dengan berat hati aku meninggalkan kota berjuta kenangan itu.Bermodalkan uang tabungan hasil kerja kerasku selama ini,ku putuskan pergi ke kota A untuk melanjutkan pendidikan ku yang bisa merubah segala kehidupan ku selama ini.
F y i guys, rumah kenangan peninggalan orangtua ku sebisa mungkin tidak aku jual karena itu adalah saksi bisu betapa bahagia nya menjadi anak dari orang tua hebat sepeti mereka.
Aku pun masih bekerja sama seperti di kota ku. Tapi kali ini aku bukan sebagai penjaga distro lagi. Aku sekarang menjadi Desainer barang-barang distro itu sendiri. Kebetulan sekali di kota A ini baru saja membuka cabang baru dan aku menjadi orang kepercayaan owner nya disini.
Malam semakin larut ku putuskan untuk tidur di atas ranjang yang nyaman ini. Aku tertidur dengan pulas nya sampai keesokan hari nya
Nada dering di ponsel ku berbunyi,
seketika aku terbangun karena ponsel ku berdering, ku lihat jam masih menunjukan pukul 6 pagi.
"Ya Halo...,"jawab ku..
"Nat jangan lupa hari ini opening distro,semua nya udah di handle oleh Jimmy,"jawab Bang Rico.
Rico adalah pemilik distro sekaligus sahabat ku di kota ku.
"iya bang siap...tar paling agak siang gua kesana. Masih capek soalnya bang,"jawab ku dengan suara agak serak khas bangun tidur.
"okey, gua percayakan semua nya yaa. Kalo perlu apa-apa bicara ya Ama gua Nat."
"okey..."...sambungan pun terputus.
Aku bangun dan menuju dapur.
Aku membuat secangkir kopi. Ya minum kopi salah satu ritual ku di pagi hari.
Beberapa saat kemudian aku pun pergi mandi agar badan ku kembali segar dan bugar.
Outfit ku hari ini memakai hotspan dan kaos polos hitam ketat. Tak lupa ku pakai sneaker kesukaan ku. Rambut panjang ku ku biarkan tergerai indah tak lupa ku kenakan topi untuk menambah penampilan ku makin sempurna.
Ya penampilan ku agak sedikit tomboi tapi tak pernah mengurangi kesan seksi dan cantik.
Dengan menggunakan taksi online kurang lebih 30 menit kemudian sampailah aku di distro.
Seorang laki-laki tampan dengan pakaian kasual khas anak muda datang menghampiri ku di depan pintu masuk.
"Halo dengan Natasha,"tanya laki-laki itu sambil mengulurkan tangan nya.
"gua Jimmy...,"dengan tangan masih menempel di tanganku.
aku mengangguk dan tersenyum kepada nya.
"Kata Bang Rico semuanya udah Lo handle ya..,"tanya ku sambil masuk ke ruangan.
"Iya hari ini opening jadi ada beberapa tamu undangan yang bakal Dateng."
"Oh okey...
Beberapa saat kemudian acara Opening distro pun di mulai. Kali ini acara nya di buat meriah karena katanya beberapa tamu undangan pun dari kalangan artis muda.
Ya Distro tempat ku bekerja mulai terkenal. Sebelum memutuskan membuka cabang di kota A sudah menjadi sponsor olahraga skateboard. Tapi demi mempertahankan kualitas sengaja tidak membuka banyak cabang.
Aku pun berjalan keluar ruangan. ku lihat banyak sekali anak muda yang datang ke acara ini.Sekali kali aku pun melayani pembeli karena sengaja kami memberi diskon yang lumayan banyak sekaligus promosi.
Hingga tiba-tiba saja ada yang mendatangiku sambil marah-marah.
"Hei bilang Ama bos Lo gua masih banyak kerjaan.suruh siapin kontrak kerja nya."
Aku kaget sebenarnya tapi sengaja aku tak meresponnya dan masih tetap memunggunginya.
Lalu tiba-tiba ada yang mendorong ku dari depan karena keadaan di dalam distro benar-benar penuh orang yang akan berbelanja.
Seketika tubuh ku terjatuh tapi aku merasakan ada tangan yang memeluk perut ku.
"Aaahh...."jeritku.
Lalu mata kami saling pandang untuk beberapa saat. Tapi tiba-tiba saja tubuhku ambruk ke lantai.
"Cari kesempatan Lo ya.."sambung nya lagi.
aku buru-buru bangun dari lantai, sambil menepuk-nepuk celana ku.
"Nyari kesempatan apaan Lo," jawabku tak kalah ketus nya.
"kesempatan deketin gua lah apalagi," balas cowok itu.
"ih najis..." jawab ku dengan ketus sambil pergi meninggalkan lalaki yang menjengkelkan itu.
Di dalam ruang kerja ku aku duduk sambil terus menggerutu dalam hati.
kesal tentu saja kesal hari pertama nya di buat menjengkelkan. Belum lagi kelakuan nya yang bikin repot dan sedikit sombong.
Dan yang membuat ku semakin jengkel tentu saja saat tubuh ku dia jatuhkan begitu saja ke lantai.
Tapi kalau boleh jujur, lalaki tadi sangat tampan. Badan nya tinggi dan atletis. Dengan kulit putih bersih tapi wajah nya terlihat baby face. Tapi wajah nya yang sedikit imut itu terkalahkan oleh suara bariton nya yang membuat sosok nya terlihat gagah.
Aaarghhh....tetap saja aku tidak suka dengan kelakuan nya saat itu.
Pertama dia marah-marah tak jelas kepadaku. Sambil menanyakan kontrak kerja segala.
eits...tunggu. Tadi dia bilang ga bisa lama-lama di sini karena masih banyak pekerjaan lalu menanyakan kontrak kerja pada ku?
Lalu siapa dia?
kalau di lihat-lihat wajah nya cukup familiar.
Aku yang tak tau atau aku memang tak pernah terlalu mengingat orang-orang ya???
Dan akhirnya aku di kejutkan oleh suara ketukan pintu. Ku lihat Jimmy datang menghampiri ku. Tapi betapa kaget nya aku karena di belakang Jimmy si lalaki yang menjengkelkan itu mengikuti nya.
"Sorry Nat' kalau ganggu..." kata nya.
"Nat kenalin ini Ziyo salah satu yang bakal jadi model nya distro kita dan lagi selain artis dia juga hobi sama olahraga ini Nat' makanya kita rekomendasi kan buat jadi model nya produk-produk kita," sambung nya lagi.
Dan kami masih saling tatap tanpa ada suara. Kalau bukan karena Jimmy memberi ku kode untuk berjabat tangan aku seperti nya akan terus memandangi Ziyo dari atas kepala hingga ke kaki.
mungkin saja kesan kedua bertemu dengan cowok ini sedikit berbeda karena tidak seperti pertemuan pertama tadi.
"Gua Natasha," ucap ku singkat sambil mengulurkan tangan padanya.
"Ziyo," jawabnya tak kalah singkat.
Oh, jadi dia artis juga ternyata pantesan katak pernah liat," batin ku.
Tak lama kemudian kontrak kerja itu sudah kami sepakati. Jimmy pamit untuk kembali memantau acara Opening yang memang menjadi tanggung jawab nya acara ini bisa sukses.
Berbeda dengan Ziyo, dia masih duduk di kursi sambil memainkan ponsel nya.
Aku sedikit mengernyitkan dahi ku, sambil keheranan melihat orang aneh di depan ku.
Aku terus memperhatikan nya sampai aku di buat salah tingkah oleh ucapan nya.
"Udah puas lihat gua, kenapa engga sekalian aja minta foto bareng," ucap nya santai.
"Apaan sih, siapa juga yang liatin," jawab ku sedikit gugup.
"Ya kali minta foto, emang Lo siapa?" tambah ku.
Dia pun memposisikan tubuh nya dengan tegak lalu menyimpan ponsel nya ke dalam saku celana nya. Kemudian wajah nya dia dekat kan ke arah ku.
"Asli lo ga tau siapa gua?" tanya nya heran.
" Ga pernah gitu nonton film-film gua?" katanya lagi.
" Atau kayaknya Lo emang ga punya tivi," sambung nya lagi.
Tapi kali ini dengan sedikit senyuman di bibir nya yang sungguh terlihat sangat seksi.
Bibir nya yang merah dan terlukis sempurna.
"Ngaku aja Lo kalau diam-diam lo itu terpesona lihat gua," ucap nya lagi.
Lagi-lagi kalimat nya membuat ku salah tingkah. Laki-laki itu sukses membuat ku tak bisa menjawab.
"Gua lempar juga ya itu kepala," balas ku sambil tangan ku mengayun-ayunkan
botol minuman kemasan yang tinggal setengah nya itu.
Sambil tersenyum dia mengulurkan tangan nya kepadaku.
" Okey, makasih buat kerjasama nya hari ini. Dan maaf kalo tadi gua sedikit ngeselin sampai-sampai Lo gua jatuhin ke lantai." jawab Ziyo.
"it's okay..." kata ku sambil menjabat tangan nya.
Lalu Ziyo pamit dan beranjak pergi dari ruangan ku.
Awal nya memang menjengkelkan sikap nya. Tapi setelah melihat nya tersenyum meninggalkan kesan yang sangat berbeda.
Ziyo, sangat menarik perhatian ku...
tapi memang benarkah kali dia itu artis.🤔
Acara Opening hari ini betul-betul sukses. Anak muda di sini begitu antusias datang ke acara yang kami selenggarakan. bahkan omzet pendapatan kami pun melebihi target yang kami pasang.
Aku pun sangat salut pada Jimmy yang bisa meng handle semua persiapan sampai acara selesai dan sukses.
Aku pastikan hari ini semua tim akan mendapatkan bonus dari kesuksesan acara ini.
Malam hari nya, aku pun baru sampai di apartemen ku. Dengan sedikit malas aku berjalan ke toilet untuk sekedar bersih-bersih.
Tak cukup lama untuk ku berada di toilet.
Aku kemudian mengganti pakaian ku dengan baju piyama ku.
Ku rebah kan tubuh ku di ranjang yang nyaman ini lalu tak lupa aku memutar lagu dari playlist di ponsel ku.
Mata ku menatap serius ke depan laptop ku, kemudian otak ku seperti mendapatkan perintah. Ya, aku penasaran dengan Ziyo. Aku mulai menekan pencarian dengan nama "Artis **Ziyo". aku klik'
Aku serius mengikuti semua info yang aku dapati. sambil mengangguk-angguk aku tersenyum sendiri mengingat ketidak Tahuan ku tadi.
Ya, jujur saja aku kurang suka menonton apalagi untuk mengetahui gosip -gosip artis di negara ini.
Aku kurang tertarik.
bukan karena aku tidak suka tapi kalian tahu sendiri kan bagi ku waktu adalah uang.
Dari dulu aku lebih memikir kan bagaimana menghasilkan uang daripada berleha- lega di depan televisi.
**"Film nya lumayan banyak juga ya tuh cowok," gumam ku.
"Mana keren lagi akting nya," sambung ku lagi.
"Bodo amat lah mana gua tau kalo dia beneran artis jadi ga ada salah nya toh emang gua asli nya ga tau," kata ku sambil menutup laptop ku.
Akhirnya aku berusaha memejamkan mata ku. Menghilangkan lelah seharian bekerja dan bertemu dengan seseorang yang sangat menyebalkan tapi sukses menarik perhatian ku.
Ziyo Ziyo Ziyo.
Aku tersenyum mengucapakan nama nya lalu perlahan aku terlelap ke alam mimpi ku.
Keesokan hari ini, aku pun terbangun oleh suara alarm ponsel ku.
Sengaja aku bangun lebih pagi agar tidak merasa terburu-buru.
Rutinitas pagi ku sebelum mandi aku ingin sedikit bermalas-malasan dengan mendengarkan lagu yang bisa meningkatkan semangat ku.
Kemudian aku pergi ke dapur untuk menyeduh segelas Capuchino kesukaan ku.
Sambil menyeruput kopi aku duduk di kursi mini bar ku. Sambil sesekali ku goyang kan badan ku menikmati musik kesukaan ku.
Setelah selesai aku pergi ke toilet untuk membersihkan tubuh ku agar semakin segar dan semangat.
Karena hari ini adalah jadwal ku untuk pendaftaran ulang mahasiswa baru di kampus ku.
Ya, sebelum pergi bekerja aku akan pergi dahulu ke kampus.
Hari ini aku berpakaian sedikit formal. Aku memakai celana skinny jeans, ku padukan dengan kemeja yang ku gulungkan lengan nya dan tak lupa dengan tanktop di dalam nya.kancing atas nya sengaja aku buka.
Dengan sedikit riasan aku tersenyum di depan cermin, rambut ku yang indah aku biarkan terurai.
"Perfect," ucapku sambil dua jari aku lingkarkan.
Selang beberapa lama aku sampai di kampus ku. Tak ku sangka jalanan akan se macet itu. Jadi aku sedikit terlambat tadi. Setelah semua prosedur aku urus akhirnya aku bisa pergi meninggalkan kampus.
Di depan kampus aku memesan taksi online untuk sampai ke distro.
Sambil menunggu pesanan yang tak kunjung ada, ku putuskan untuk berjalan sambil menuju halte bis di ujung jalan.
Tapi sebelum sampai tiba-tiba aku di kaget kan oleh suara klakson mobil.
Aku menoleh kan kepala ku, sebuah mobil berada di belakang ku tapi aku sama sekali tak mengenali pemilik mobil itu.
Hingga akhirnya kaca mobil itu terbuka,
" Ngapain Lo bengong di situ?" Tanya Ziyo.
Ya si pemilik mobil itu adalah Ziyo. Cowok tampan nan ngeselin itu.
"Terserah gua dong mau apa juga," jawab ku sok cuek padahal senang ketemu dia.
Tiba- tiba Ziyo menepikan mobil nya di bahu jalan lalu dia membuka pintu dan keluar dari mobil.
Aku masih mematung melihat ke arah Ziyo hingga aku sadari aku berjalan atau lebih tepat nya di seret menuju pintu mobil.
Tapi yang membuat ku kaget tangan Ziyo menggenggam erat tangan ku.
"Masuk," perintah nya padaku.
Aku hanya mengangguk pelan sambil menduduki jok mobil samping nya.
Setelah itu mobil melaju di jalanan. Aku masih diam tak berbicara. Masih jengkel kejadian kemarin atau terkejut dengan pertemuan hari ini. Entah lah yang aku tau jantung ku ini serasa bergerak lebih cepat.
"Kita makan siang dulu," ucapnya sambil memarkirkan mobil nya di sebuah cafe.
Tanpa menunggu persetujuan dari ku.
Lagi-lagi aku hanya bisa mengangguk.
Aneh aku tidak bisa menolak kemauan nya, batin ku.
Kami pun masuk ke dalam cafe, kami memilih untuk duduk di sebuah sofa agar lebih nyaman dan rileks.
"gua ke toilet dulu ya Nat," ucap Ziyo.
Aku hanya mengangguk acuh tak acuh pada nya sambil memainkan ponsel ku.
Tak lama berselang Ziyo pun datang kemudian duduk di samping ku. Aku pun heran kenapa Ziyo memilih duduk satu sofa bersama ku padahal masih ada sofa di depan ku.
" Kok duduk nya sebelah gua sih,sempit tau," ucapku sambil tangan ku masih saja sibuk dengan ponsel ku.
"Biarin...Biar mata tuh cowok-cowok berhenti liatin Lo dari tadi," jawab nya tegas.
Ya dari tadi segerombolan cowok yang duduk di ujung cafe memang menatap ke arah ku. Tapi aku tak terlalu memperdulikan nya.
Ziyo memanggil pelayan cafe itu, sambil tersenyum dan mata terus menatap Ziyo pelayan wanita itu mencatat pesanan kami.
Tapi sebelum pergi wanita itu berkata sambil ter bata- bata
" Kak Ziyo boleh foto bareng ga,"ucapnya.
seperti nya wanita itu cemas menunggu jawaban dari Ziyo.
Ziyo hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
Lalu dengan gembira pelayan wanita itu kembali ke tempat nya.
"Tuh cewek itu aja tau siapa gua sampai minta foto bareng segala," ucap Ziyo sambil alis nya di naik turun kan.
"ih ogah gua mah meskipun semalem gua cari tau Lo siapa juga," cicit ku.
" Udah mulai kepoin gua ya, hati-hati Lo suka Ama gua," sambung Ziyo.
Seperti nya ucapan ku terdengar oleh Ziyo. Tapi aku sudah tak berniat membalas nya karena makanan kami pun datang.
Kami makan dengan makanan dan minuman yang sama. Karena aku sungguh tidak memikirkan ingin makan apa siang ini.
Saat aku memotong daging tenderloin ku perlahan ku masukan ke dalam mulut ku, tiba-tiba saja Ziyo mengarahkan tangan nya ke wajah ku. Aku mematung, Lalu tangan nya mengusap ujung bibir ku yang ternyata ada saus lalu tangan bekas saus itu dia arah kan ke mulut nya lalu menjilat nya.
Seketika aku salah tingkah di buat nya tapi sebisa mungkin aku bersikap tenang.
Tingkah nya yang kadang acuh kadang menyebalkan kadang manis membuat ku Frustasi saja.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!