NovelToon NovelToon

Putri Yang Mulia Duke

Chapter 1

"Akhirnya kami bertemu dengan anda nona" Seorang kesatria yang berpangkat tinggi bertengkuk lutut di hadapan gadis kecil yang berpakaian kotor, lusuh dan robek wajahnya kotor dan sorot matanya yang kosong dan dipenuhi rasa ketakutan yang ada

................

Gadis kecil dengan pakaian yang kotor dan rambut berantakan mencoba berlari dengan kencang tanpa menggunakan sepatu untuk melindungi telapak kakinya, gadis itu terus berlari mencoba menghindari kejaran seorang wanita dan pria sewaan untuk mengejarnya. Suara ******* keluar dari mulut kecilnya dirinya berlari tanpa memikirkan rasa sakit kakinya yang sudah mengeluarkan darah terkena bebatuan kecil.

"Aku tidak boleh berhenti jika tidak ibu akan menangkap dan menghukumku saat dirumah, hosh..hosh.." Berlari sekuat tenaga yang dia punya menghindari wanita yang ia sebut ibu nya tubuh kecilnya dipenuhi keringat detak jantungnya yang berdetak tak beraturan

Gadis itu melihat sebuah gang yang berada di pasar dirinya berjalan kedalam gang buntu, mengumpat di belakang keranjang buah yang tertumpuk tumpuk menutupi mulut kecilnya dengan kedua tangannya mencoba menahan rasa sakit yang mulai dirinya rasakan.

Beberapa menit kemudian tak ada seorang pun yang datang merasa aman gadis itu keluar dari balik tumpukan keranjang buah saat dirinya mengambil lima langkah seketika terhenti saat pria sewaan ibunya berdiri di depan gang sambil menatap kearahnya betapa takut nya gadis itu saat ini melihat pria sewaan ibunya untuk menangkap nya.

Entah kemalangan apa yang datang padanya hari ini apa dirinya akan tertangkap dan pulang diberi hukuman oleh ibunya. Gadis itu diam saja di tempat kakinya tak berani bergerak satu langkah pun karena sudah ketakutan, pria sewaan ibunya mendekati gadis itu dan menggendong nya tanpa banyak bicara karena gadis itu juga tampak diam tak bicara

"Kumohon tolong aku, siapapun itu tolong... aku tidak ingin bersama ibu lagi jika aku kembali aku akan di hukum" Gadis itu hanya memejamkan matanya berharap seseorang datang untuk menolong nya saat ini, hanya itu yang ia butuhkan saat ini

Pria itu menggendong gadis itu keluar dari gang buntu saat langkah mulai keluar gang seorang sekelompok orang menyodorkan pedang kearahnya, pria yang berdiri di hadapan nya terlihat tampan dengan pakaian kesatria di lengan dan kantung bajunya terdapat lambang serigala.

"Lambang itu sepertinya aku pernah melihat? " ucap pria itu melihat kearah pria yang berpakaian kesatria "Lambang kerajaan duke keluarga adelio! " Sentak pria itu melongo setelah menyadari lambang yang pernah dirinya lihat

Lambang serigala biru adalah lambang kerajaan dari keluarga duke adelio, lambang yang semua orang mengenalinya tak ada seorangpun yang tak mengenali lambang itu sekalipun. Karena keluarga adelio keluarga yang terkenal dengan kekejamannya tak ada orang yang berani menyentuh keluarga adelio dan membuat keributan, karena dahulu ada sebuah rumor yang beredar bahwa keluarga adelio membunuh seorang wanita dengan memenggal kepalanya dengan sadis karena merusak keluarga adelio sebab itu semua tak pernah berkutik tentang keluarga adelio.

"Lepaskan gadis itu! "

Pria berpakaian kesatria itu dengan tegas menyuruh pria sewaan itu untuk melepaskan gadis yang di genggamnya, tapi dirinya tak bisa melepaskannya karena dirinya tidak akan mendapat bayaran jika tidak membawa gadis ini kewanita yang memintanya membawanya pulang

"Tuan gadis ini kabur dari rumahnya dan ibunya meminta saya untuk membawa pulang kerumah " Jawab pria itu sedikit gemetar ia juga merasakan takut karena tatapan mata yang tajam pada pria yang ada didepannya saat ini

"Beraninya kau tidak melepaskan putri tuan duke adelio, lepaskan! jika tidak kau akan kehilangan nyawamu" Ucap seorang pengawal yang berada di samping kesatria dengan wajahnya yang tampak kesal tak terima nona yang adalah putri dari seorang duke di perlakukan sepertinya itu

"Putri, anak ini adalah putri adelio? bukankah keluarga adelio tidak memiliki seorang anak perempuan?"

"Tuan anda jangan berbohong pada saya, mana mungkin gadis ini adalah putri dari tuan duke adelio lihat tubuh nya kotor dan rambutnya yang berantakan, bukankah keluarga adelio tidak memiliki anak perempuan" Ucapnya yang bertambah membuat pengawal itu semakin geram padanya ingin sekali dirinya langsung memotong tangan dan merobek mulutnya itu karena berani berbicara seperti orang yang meremehkan

"Tangkap dia dan bawa keistana dia akan dipenjara karena berbicara seperti itu pada nona muda" Pria yang berdiri di depanya memberi perintah pada para pengawal untuk segera menangkap dan membawanya pergi keistana untuk dipenjarakan atas ucapan yang dianggap meremehkan keluarga adelio

Pria dengan pakaian kesatria merebut gadis itu dari gendongannya dan menggendong kembali gadis itu kedalam pelukannya menutupi dengan jubah yang berlambang serigala

"Tuan maafkan saya, maafkan saya, saya tidak tahu jika gadis itu adalah putri

adelio" Pria itu mencoba meminta maaf namun tak ada jawaban dari pria yang sudah menaiki punggung kuda bersiap untuk kembali ke istana

Sementara pengunjung pasar melihat kearahnya yang terlihat malang sekali karena berurusan dengan keluarga bangsawan terlebih lagi adalah keluarga duke adelio,tapi itu memang benar pria itu meremehkan ucapan seorang pengawal yang berasal dari kerajaan adelio. Semua pernah mendengar bahwa siapapun yang berkerja di naungan keluarga adelio harus bersumpah selalu setia dan tak mengucapkan kebohongan jika itu dilanggar maka dirinya akan mati dengan cara yang mengenaskan.

...

Krek... seorang pria tampan tampak berburu buru keningnya bercucuran keringat dingin, pria itu menggendong seorang gadis kecil yang tampak demam di balutan jubah yang menutupi tubuhnya

"Buka pintunya!"

"Panggil tuan duke untuk ke kamar nona muda panggil dokter dan penyihir kerajaan untuk memeriksanya juga" Ucapnya dengan jalan yang tergesa-gesa pada kedua seorang pengawal yang baru saja membukakan pintu masuk istana

"Baik"Jawab kedua pengawal itu sigap dan segera pergi untuk memanggil duke dan ada yang memanggil dokter dan penyihir kerajaan, tanpa bertanya walau mereka tidak mengerti karena apapun itu tugasnya mereka harus melakukannya tanpa harus bertanya

Di lain tempat seorang pria bertubuh kekar terlihat sibuk di meja nya yang dipenuhi berbagai kertas yang entahlah apa isinya, pria itu menulis dan memberi cap saat menyelesaikan tulisan nya, rambutnya berwarna putih perak dan bola matanya yang berwarna merah seperti ruby merah yang tampak lebih indah saat bersinar di malam hari,dia adalah adalah duke aland adelio seorang yang diberi gelar duke karena kemampuannya melindungi kekaisaran dahulu kala nya sampai sampai saat ini.

tok.... suara ketukan pintu terdengar di sebuah ruangan yang terlihat sunyi tanpa campuran suara yang ada hanya ada kedua orang yang tampak sibuk di dalam ruangan itu

" Masuklah "

"Memberi salam kepada tuan duke"pengawal itu bertengkuk lutut di hadapan meja pria itu dengan panggilan tuan duke

" Ada apa? jika tidak ada berita yang penting maka kau tidak akan ada di dunia ini lagi saat aku sedang sibuk"Ucapnya tanpa melihat kearah lainnya dan tetap menulisi lembar lembar kertas yang bertumpuk satu persatu

"Maaf tuan duke, sir felix memberi perintah pada saya untuk memanggil tuan duke untuk ke kamar nona muda"jawab pengawal itu kembali bertekuk lutut meminta maaf lalu menyampaikan perintah dari sir felix yang menyuruh untuk datang ke kamar nona muda

Mendengar ucapan si sang pengawal seorang pria yang berdiri di belakang tuan duke menyauti ucapannya itu" Kenapa sir felix memberi perintah untuk ke kamar nona muda, kamar itu adalah kamar kosong "Ucap seorang pria paruh baya berjalan mendekati pengawal itu membenarkan kacamatanya yang sedikit miring lalu berkata di dekat pengawal itu " Anda tahu jika anda mengganggu waktu tuan duke saat bekerja anda akan kehilangan nyawa anda bukan?"Kata itu terdengar santai namun membuat si pengawal ketakutan setengah mati

"Hamba hanya menjalani perintah tuan" Jawabnya menundukkan kepalanya

"Aku akan pergi sekarang" Tuan duke beranjak berdiri dari tempat duduknya berjalan keluar menuju ke kamar nona muda atas suruhan sir felix, di belakangnya di ikuti pria paruh baya dan pengawal tadi yang menyampaikan nya

................

Di tempat yang berbeda seorang penyihir kerajaan baru saja memeriksa seorang gadis kecil yang tampak lemah di sebuah kamar yang semua berwarna pink dan boneka boneka yang terpajang rapih

"Bagaimana? "

"Nona ini benar-benar keturunan dari keluarga adelio tapi kekuatan yang nona miliki lebih besar dari kekuatan adelio nantinya" jawab seorang penyihir kerajaan setelah memeriksa keadaan gadis itu, si gadis kecil yang tertidur pulas di tempat tidur itu dengan tubuh yang berkeringat dingin itu tampak mengerutkan keningnya.

Setelah dokter dan penyihir kerajaan telah memeriksa gadis kecil itu berpamit pergi karena ada beberapa kerjaan yang harus keduanya kerjakan masing masing, pria yang berdiri di samping tempat tidur gadis itu mengiyakannya dan mengucapkan terimakasih karena telah membantu memeriksa nya

"Tidak menyangkal nona ini adalah nona muda, apa nona ini selalu di siksa oleh orang ibu angkat nya" Pria itu mengepal kedua tangannya mengingat kesal ucapan dokter bahwa gadis ini memiliki luka di sekujur tubuhnya dan harus setiap hari mengoleskan obat padanya

Krek.... suara pintu kamar terbuka seorang pria melangkah masuk kedalam kamar di temani seorang pria paruh baya yang setia mengikutinya di belakang

"Memberi salam pada tuan duke" Bertengkuk lutut menghadap duke yang baru saja tiba

"Sir felix kenapa kau meberi perintah pada pengawal untuk ke kamar nona muda apa kau tahu jika ini adalah kamar putri ku nanti nya" Ucap duke pada seorang pria yang bernama felix, matanya melihat kearah tempat tidur yang terlihat seorang anak kecil yang tertidur pulas di atasnya

"Benar, saya memanggil anda karena saya telah menemukan nona muda tuan, dokter dan penyihir kerajaan baru saja memeriksa nya bahwa nona yang saya bawa benar berdarah keturunan adelio murni"Jawab felix membuat seseorang duke terkejut, duke langsung mendekati tempat tidur melihat seorang gadis kecil yang tertidur pulas

Tak pernah menyangkal untuk nya selama 8th dirinya mencari keberadaan putri nya yang menghilang bersama istrinya namun siapa sangka yang pertama dirinya temukan adalah kuburan dari istrinya di sebuah desa yang terletak jauh

"Mengapa sampai seperti ini tubuhnya di penuhi luka sebenernya bagaimana putriku tumbuh di sana seorang diri seperti ini" Tak kuat dirinya yang seorang ayah melihat putri kandungnya sendiri terlihat seperti ini seperti seorang gadis yang tak terurus padahal dirinya adalah seorang putri duke

" Panggil clara untuk menyiapkan air panas dan beberapa gaun untuk putriku setelah bangun"Ucap duke memberi perintah pada felix untuk memanggil seseorang dengan nama clara untuk menyiapkan air panas dan gaun yang akan digunakan putri kecilnya

"Baik, tapi tuan duke nona memiliki luka di sekujur tubuhnya dan harus diolesi obat yang diberikan oleh dokter kerajaan saat diperiksa tadi"Felix langsung mengambil langkah untuk pergi namun dirinya ingat bahwa nona memiliki luka di tubuhnya karena dokter kerajaan yang memeriksa

" Luka bagaimana bisa putriku memiliki luka di sekujur tubuhnya!"sentak duke dengan sorot mata tajam ke arah felix"Apa kau tidak bisa menjaga putriku saat diperjalanan pulang atau kau memukul putriku!"Sambung duke yang asal berbicara

"tuan duke mana mungkin saya berani memukuli tuan putri, saya menemui nona saat berkeliling di pasar di daerah lainnya dan saat itu nona ingin dibawa seorang pria untuk membawa nona kembali ke ibu angkat nona selama duchess telah meninggalkan, sepertinya nona sedang mencoba kabur dari rumah ibu angkat nya tuan" Jelas felix menceritakan dirinya saat bertemu nona agar si tuan duke nya tidak salah paham padanya

Setelah itu felix kembali melaksanakan tugasnya memanggil seseorang yaitu clara atas perintah tuan dukenya yang memiliki kesalahpahaman padanya tadi, namun dengan segera ia menyelesaikan nya jika tidak ya nyawa itu yang hilang jika bermain-main dengan seorang yang terkenal tuan maut

Tinggalkan like, comment dan vote ya 😊 jangan lupa untuk memberi saran kritikan pada author ya,maaf ya kalau ada beberapa kata yang salah mungkin karena author ini masih pemula tapi author akan terus berusaha lebih baik lagi,terimakasih telah membaca

Chapter 2

Hari mulai berganti,seorang gadis kecil yang tertidur pulas di kamar yang begitu luas untuk anak kecil seukurannya. Sang mentari mulai tersenyum menyapa dunia pagi ini ditemani nyanyian burung terbang kesana kemari, sinar matahari menyelinap memasuki jendela yang cukup besar di samping sebuah meja bersantai. Udara dingin pun ikut menyerang masuk ke dalam tulang tulang

"Dimana ini?uhh" Gadis kecil yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya, saat terbangun kepalanya merasa sedikit sakit dan pusing

Memaksakan diri untuk terbangun gadis itu melihat kearah sekitar, tempat yang sangat cantik yang dipenuhi boneka boneka yang tertata rapih di setiap pinggir ruangan. Kenapa dirinya bisa berada di ruangan secantik ini? Baru saja dirinya ingin menginjakkan kakinya di lantai seorang pria datang menghentikannya

"Berhenti!" Sentak gadis itu tertegun saat kakinya yang akan menyentuh lantai di hentikan karena seorang pria berteriak padanya,pria itu segera melangkah menghampirinya"Selamat pagi nona, anda sudah bangun pagi sekali,apa anda tidur dengan nyenyak"Sambungnya dengan sapaan pagi dan bertanya apa tidur nya nyenyak padanya, dirinya hanya mengangguk pelan tanpa berkata

"Paman ini adalah paman yang kemarin membantuku apa ini rumah paman ini tapi kenapa paman ini membawaku? Apa jangan jangan paman ingin menjadikanku pelayan dirumah nya? " Gadis itu bertanya tanya pada dirinya sendiri berfikir bahwa pria didepan nya akan menjadikan dirinya seorang pelayan

Krek... Suara pintu terbuka seorang wanita paruh baya ditemani kedua pelayan yang mengikutinya sambil membawa sebuah gaun dan sepasang sepatu yang selaras

"Selamat pagi nona, saya adalah clara kepala pelayan diistana ini dan mulai hari ini saya akan merawat anda dalam berbagai hal" Seorang wanita paruh baya membungkuk setengah tubuhnya menunjukkan rasa hormat padanya

"Se... selamat pagi" Jawabnya gugup

"Anda tidak perlu takut disini semua orang akan menyukai nona dan menyayangi nona, jadi anda tidak perlu khawatir anda bisa bicara pada saya jika anda merasa kurang baik"Ucap pria yang bertekuk lutut di depan gadis yang tampak tidak nyaman di situasi saat ini, baginya ini adalah situasi yang membingungkan bagi anak sepolos dirinya yang masih tak mengerti apa apa

" Terimakasih "

..........

Gadis cantik berdiri berhadapan dengan ketiga pelayan yang menyelesaikan tugas mereka dari mulai mandi dan merias hingga saat ini menunjukkan gadis cantik yang mengenakan gaun pink muda dan riasan kepala yang ada, semua yang melihat nya akan takjub seakan tak percaya bahwa gadis yang awalnya lusuh tak terurus itu menjadi cantik bak malaikat kecil.

Tok..tok...

Suara pintu kamar berbunyi, seorang pria dibalik pintu bertanya pada orang yang berada di dalam ruangan

"Clara, apa nona sudah selesai? tuan duke memberi perintah untuk membawa nona ke ruangannya"Seorang pria berteriak dari luar kamar bertanya pada clara

Krek... suara pintu terbuka setelah berjam jam di tutup rapat,gadis kecil melangkah kan kakinya ke luar pintu menunduk malu kedua tangannya memeluk erat boneka kelinci putih.

"Hai nona, anda sekarang sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya jadi sekarang kita hanya tinggal menemui ayah nona" Ucap seorang pria menyejajarkan tubuhnya pada gadis yang terus menunduk malu

"Ayah? kata ibu aku akan bertemu ayah suatu hari nanti dan aku akan hidup dengan bahagia"

Gadis itu hanya mengangguk iya, dirinya menyetujui pria yang menyejajarkan tubuhnya bahwa dirinya ingin bertemu dengan ayahnya. Pria itu beranjak berdiri tapi matanya melihat gadis itu yang terus menunduk entah apa expresi nya saat mendengar akan bertemu dengan sang ayah

"Nona anda tidak perlu khawatir ataupun gugup ayah nona adalah orang yang akan menyayangi nona karena beliau telah mencari nona selama ini,pasti beliau akan senang melihat nona saat ini dan sebaiknya nona tidak menundukkan kepala nona, anda adalah seorang putri satu satunya di keluarga adelio dan keluarga adelio tidak pernah sekalipun menundukkan kepalanya pada seseorang begitu juga dengan kaisar yang memiliki posisi tertinggi" Jelasnya mencoba membuat gadis di depannya merasakan tenang, dirinya mungkin akan sama seperti gadis itu jika tiba tiba berada di lingkungan seperti ini,terlebih lagi gadis kecil ini bukanlah anak biasa, dia adalah anak dari seorang duke.

Langkah demi langkah akhirnya gadis itu sampai di depan sebuah ruangan ditemani seorang pria yang adalah seorang kesatria. Gadis itu menatap pintu besar di depannya dengan corak serigala dan beberapa corak corak yang indah di pintu itu.

Pria yang berdiri tepat di samping gadis itu melangkah mendekati pintu lalu mengetuk nya,setelah beberapa detik seorang menjawab dari dalam dirinya segera membuka pintu setelah mendengar suara"Masuklah" bersama gadis yang tampak takut seakan dirinya akan masuk kedalam kandang harimau saja.

"Memberi salam pada tuan duke"Pria itu membukukan setegah tubuhnya menujukkan rasa hormat pada seorang pria yang terduduk di kursi besar tanpa melihat kearah lain dan hanya fokus pada kertas yang ada di tangannya.

" Ada apa? "

"Eh? tuan kan menyuruh saya memanggil nona pagi pagi sekali? dan sekarang bertanya ada apa? apa tuan duke lama lama pikun ya? "

"Tuan duke memberi perintah untuk saya memanggil nona kemari pagi pagi sekali dan saya telah membawa nona kemari? apa tuan duke lupa? " Jawab pria itu dengan wajah tersenyum walau dalam hati mengumpat pada tuan nya dengan sebutan "Tuan duke sudah pikun. "

Mendengar jawaban itu,dirinya segera memalingkan bola matanya ke arah depan. Seorang gadis kecil yang cantik dengan gaun pink muda yang berdiri di samping seorang kesatria, rambut panjang yang terurai rapih dengan hiasan kepala yang ada, rambutnya sangat cantik berwarna putih perak dan bola matanya yang mirip dengan ruby merah saat bersinar di malam hari. Dirinya beranjak dari kursi besarnya berjalan perlahan mendekati gadis itu

Hap... Pria itu menggendong gadis kecil

yang tadi sudah berdiri di depannya, dirinya tersenyum senang saat melihat gadis itu di gendongan nya saat ini adalah putri nya yang selama ini telah menghilang

"Siapa namamu? "

"Na... nama saya selena "

"Selena ya? siapa yang memberikan namamu?"tanya nya sambil menggendong gadis kecil yang berdiam sambil memandang wajahnya

"Ibuku, tapi ibuku sudah meninggal dan aku tinggal bersama ibu angkat ku" Jawab gadis itu polos

"Begitu ya? apa kau tahu wajah ibumu yang telah meninggal?" Kembali bertanya seolah dirinya sendang menyelidiki sebuah kasus

"Ibuku,memiliki rambut yang sama dengan ku dan sangat cantik bola matanya juga sangat indah seperti air yang jernih. Ibu wanita yang kuat dan selalu melindungiku saat anak anak lain mengganggu dan mengatai ku tidak memiliki ayah, tapi ibu bilang aku memiliki ayah dan aku akan bertemu dengannya jika aku bertemu dengannya ibu bilang aku akan bahagia hidup bersama nya" Jelas gadis itu mengenai sang ibunda yang telah lama meninggalkan nya karena suatu hal, duke yang mendengar hanya tersenyum tapi hatinya sangat sakit saat mendengar putri nya di bilang tidak memiliki seorang ayah dirinya merasa seperti tidak pantas mendapat maaf dari putrinya.

"Apa kau akan senang jika bertemu dengan ayahmu? apa kau akan memaafkan ayahmu jika selama ini tidak menjemputmu? " Tanya duke pada selena yang menatap dirinya polos

"Aku akan senang sekali karena aku ingin punya ayah dan ibu bilang aku bisa memaafkan semua orang jika orang itu tidak melakukan hal yang membuatku terluka" Lagi lagi jawaban polos itu membuat seorang duke tersenyum, senyuman yang jarang oleh orang lihat kini dilihat oleh kedua pria yaitu seorang kesatria dan pria paruh baya yang saling merangkul sambil mengusap mata mereka yang sama sekali tidak mengeluarkan air mata sebab selena menceritakan dengan wajahnya yang polos.

"Sepertinya nona akan membuat keluarga dingin ini menjadi keluarga yang lembut dan mudah tersenyum"

"Aku adalah ayahmu,selena"Ucap duke wajahnya memang tersenyum tapi hatinya merasa gusar dan khawatir akan selena yang tidak akan menerima dirinya sebagai seorang ayah. Namun siapa sangka lagi si gadis kecil cantik dan polos ini langsung memeluk pria yang menggendong nya dengan wajah gembira, tangannya melingkar di leher pria yang ternyata adalah ayahnya rasa senang terlihat di senyuman lebar di wajahnya yang imut.

............

Setelah drama anak dan ayah yang sudah di pertemukan kembali setelah sekian lamanya, sekarang si gadis cantik tertidur di dalam pelukan pria yang sibuk dengan kertas kertas yang menumpuk di mejanya tangan kanannya yang terus menulis sambil menggendong putri kecilnya di dalam pelukan, terasa sangat hangat melihat suasana saat ini.

Waktu terus berjalan hingga siang tiba, gadis yang masih berada dalam pelukan perlahan membuka matanya menyadari dirinya yang sedang tertidur di dalam pelukan seseorang, mengucek matanya perlahan membuka saat matanya melihat seorang pria yang memeluknya dengan wajah yang terlelap dirinya begitu terkejut.

"Aku tertidur di pelukan ayah?"

"Selena kau sudah bangun?" Tanya ayahnya perlahan membuka matanya, saat mendapatkan sesuatu yang bergerak di atas tubuhnya"Tidurmu sangat nyenyak kau juga belum pergi makan sekarang pergilah makan sudah waktunya makan siang "Sambung ayahnya menggendong selena kembali, duke mulai beranjak berdiri dengan menggendong selena dalam pelukan nya perlahan berjalan membuka pintu, saat di depan seorang pria yang bersender di dinding terkejut saat mendengar suara pintu terbuka

"Felix, bawa selena ke ruang makan untuk makan siang dia belum makan sejak tadi" Duke memberikan selena kedalam pelukan seorang kesatria yang ternyata adalah felix

"Baik tuan. "

Di sepanjang jalan selena merasa tidak nyaman di gendongan felix sampai akhirnya ia memutuskan untuk berjalan sendiri felix hanya bisa mengikuti kemauan selena merasa bahwa selena adalah anak dari tuannya.

Di jalan saat selena saling asik mengobrol dengan felix tiba tiba dirinya tak sengaja menabrakkan seseorang karena keasikan mengobrol. Ia dengan cepat membungkuk meminta maaf pada seorang yang telah dirinya tabrak, merasa bahwa dirinya salah ia langsung mengucap maaf

"Maafkan saya! "

"Memberi salam pada tuan muda"Felix langsung membungkuk mendapat seorang pria yang kira-kira masih berumur 15th yang berdiri tegap dengan tatapan dingin

" Siapa dia? "Tanya pria yang ada di depannya pada felix yang sudah kembali tegap

"Hah? "

"Aku tanya siapa dia? apa sir felix tidak berkerja dengan benar akhir akhir ini sampai harus mengucap kata dua kali baru mengerti? " Dengan tatapan dingin pria itu menatap felix. Seorang anak kecil yang ditakuti semua orang, berdarah dingin dan kejam tak ada satupun yang bisa lari dari kejarannya jika seseorang berbuat salah dengannya maka dia akan mati di tangannya dirinya dijuluki"IBLIS MAUT"

"Maaf tuan muda!"

Felix langsung bertekuk lutut di hadapan seorang anak kecil yang masih berusia 15 tahun dan lebih muda darinya, wajahnya sedikit berkeringat dan tangannya ikut bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.

"Baiklah, sekarang bicaralah siapa anak kecil ini? "

"Felix menjawab tuan muda, gadis ini adalah nona muda anak kedua adelio yang telah menghilang selama ini bersama duchess, dia juga adik perempuan tuan muda" Felix menjawab dengan bibir yang bergetar namun terdengar jelas di pendengar pria yang di panggil tuan muda

Gadis kecil yang berdiam sambil menundukkan kepalanya merasa takut saat pria yang sedikit lebih tinggi darinya menatap dengan tatapan dingin, bagaimana tidak felix yang adalah seorang kesatria juga takut pada pria yang berdiri di hadapannya saat ini.

Tinggalkan like, comment dan vote ya 😊 jangan lupa untuk memberi saran kritikan pada author ya,maaf ya kalau ada beberapa kata yang salah mungkin karena author ini masih pemula tapi author akan terus berusaha lebih baik lagi,terimakasih telah membaca

Chapter 3

Dia adalah anak pertama dari duke adelio yaitu tuan muda Cleve adelio, anak pertama yang berdarah dingin dan juga kejam seperti keturunan adelio sebelumnya. Keluarga yang memiliki mata merah dan juga rambut putih perak semua akan mengenalinya.

Tanpa diketahui semua orang bahwa keluarga adelio memiliki seorang anak perempuan mereka mengira bahwa keluarga adelio menerima kutukan tidak akan bisa memiliki seorang anak perempuan karena keluarga yang kejam dan membunuh orang tanpa melihat jenis kelamin.

Siapa sangka si gadis cantik yang berdiri di lorong istana menginjak karpet merah adalah anak kedua dari keluarga adelio satu satunya anak perempuan keluarga adelio

"Siapa namamu? "

"Saya selena"

"Selena kau adikku ya? kecil sekali, kau pasti akan cepat lelah saat berjalan di istana ini sendirian" Ucap cleve secara blak-blakan tanpa memikirkan perkataannya yang akan membuat hati gadis kecil ini terluka

"Tuan muda seharusnya anda tidak bicara seperti itu pada nona? bagaimana jika dia terluka dengan ucapan tuan tadi?"Ucap felix yang berdiri di belakang cleve

" Ouh"

"Kalau begitu maafkan aku" Ucap cleve meminta maaf selena tampak diam dan mengangguk pelan kepalanya dia bukan anak yang tampak terluka dan sakit hati karena ucapan seseorang karena selama dirinya tinggal bersama ibu kandung nya selalu di ajarkan untuk bersikap baik dan dewasa karena masalah akan selesai dengan kita yang bersifat dewasa.

Kyak...

"Kau akan pergi ke ruang makan maka ikutlah bersamaku"Ucap cleve langsung menggendong selena tanpa berbicara dulu dan membuat selena terkejut

"Cleve! "

"Hah? "

"Panggil aku cleve, namaku adalah cleve ya aku ini kakakmu jadi kau harus mengetahui namaku bukan? " Ucap cleve memalingkan wajahnya yang berubah menjadi merah muda sebab malu

"Baik, kak cleve! "

..........

Waktu terus berjalan selena mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya mulai dari mengakrabkan diri dengan para pelayan, kesatria, ayah dan juga kakaknya yang lebih tua dari nya. Dirinya juga mulai terbiasa dengan semua karena sikapnya yang baik dan juga imut semua orang juga menyukainya sekali bertemu, bagaimana tidak setiap kali orang lewat dia akan menyapa sambil melambaikan tangan imutnya membuat semua orang terpanah dengan si gadis kecil ini.

Hari ini, hari yang cukup cerah selena berdiam di kamar di temani seorang kesatria yang selalu bersamanya yaitu sir felix untuk bermain main di kamar seharian felix pun tak menolak permintaan nona nya yang ingin bermain boneka di dalam kamar tanpa keluar.

"Nona anda tidak sarapan pagi dan siang bersama tuan duke di ruang kerjanya tuan duke akan marah jika tidak melihat nona hari ini! " Ucap felix mencoba membujuk si gadis cantik yang terduduk di karpet pink bersampingan dengan tempat tidur nya. Duduk dengan tenang menikmati cahaya matahari yang menyelinap masuk kedalam kamar nya si gadis tak mendengar bujukan kesatria yang sedari tadi mengoceh tanpa henti

"Nona anda sudah bermain boneka seharian bagaimana jika tuan du... "

Brak... mendengar suara bantingan pintu kamar selena terdengar cukup nyaring namun si gadis tampak diam tapi sudut bibinya tampak tersenyum

"Pas sekali" Ucap si gadis meletakkan boneka yang di depannya ke dalam pelukan nya

Dengan sedikit tersenyum di sudut bibir nya seolah si gadis kecil mengetahui akan kedatangan ayahnya ke kekamar nya dengan membanting pintu pun dirinya tidak terkejut.

"Selena kenapa kamu tidak keruang ayah di pagi dan siang hari? ayah menunggumu untuk makan pagi dan siang bersamamu!" Ucap ayahnya berteriak dan bertanya padanya yang diam dan santai saja seperti tidak ada masalah apapun

"Tuan duke anda tidak perlu berbicara seperti itu, nona tidak ingin keluar kamar karena ingin bermain main di dalam saja" Sahut felix yang mencoba membela nona nya bagaimanapun dia adalah kesatria yang dipilih duke untuk menjaga selena dengan baik

"Aku tidak bertanya padamu! aku sedang bertanya pada putriku! "

Jleb

Seketika mendengar ucapan tuannya felix merasa seperti tertusuk pedang yang begitu panjang dan tajam.

"Ayah aku sedang ingin bermain di kamar tidak ingin pergi kemanapun,lagi pula ayah bilang sendiri tidak ingin pergi ke kamarku,bukan? " Jawabnya sambil tersenyum menatap sang ayah yang berdiri di hadapannya diikuti seorang pria paruh baya yang setia di belakangnya punggungnya setiap saat

"Benarkah? "

Flashback on

Di sebuah ruangan yang cukup besar terdapat kehangatan dan pemandangan yang enak di lihat, seorang ayah yang terduduk di meja besarnya sambil menggerakan tangan kanannya untuk menulia di kertas yang berisi kata kata yang tertata rapih,ditemani pula dengan sosok gadis kecil yang duduk di pangkuannya mengikuti gerakan sang ayah.

"Astaga nona sangat imut, kenapa keduanya tampak mirip!"

Itulah kata yang keluar dari bibir orang yang melihat ayah dan si anak yang tampak mirip itu. Sang ayah yang fokus pada semua kerjaannya tanpa dirinya ketahui sang putri terduduk santai di pangkuannya dan meletakkan kertas kosong lalu mengikuti gerakan tangan sang ayah

Saat sebuah kertas yang menempel di kertas kerjanya sang ayah merasa heran dan menghentikan jari nya yang menulis, kepalanya sedikit menurun ke bawah. Tersenyum sang ayah menatap putri nya yang duduk di pangkuannya sambil mencoret-coret sebuah kertas kosong, wajahnya imut sekali pipinya tembem seperti roti saat sedang serius si gadis memonyongkan bibirnya dengan kening yang berkerut.

"Pfftt, putri ku memang imut"

Ayahnya kembali sibuk dengan kerjanya lagi dan setelah beberapa menit si gadis kecil itu mulai merasa bosan ia meletakkan kepalanya di meja besar ayahnya, si gadis itu mulai membuka suara setelah beberapa detik.

"Ayah apa ayah sudah selesai? jika sudah selesai ayo kita bermain, ayah" Ucapnya dengan nada lesu sambil memutar mutar jari telunjuknya di meja

"Ayah apa ayah sudah selesai? jika sudah ayo bermain di kamar ku, aku ingin menunjukkan sesuatu pada ayah"Ucapnya terulang kembali sampai ketiga kalinya si gadis mengulang ucapannya sampai dirinya merasa kesal, dengan perlahan dirinya turun dari pangkuan sang ayah dan pergi meninggalkan ruangan kerja ayahnya tanpa sang ayah ketahui bahwa putri nya sudah pergi meninggalkan nya.

Bruk... dirinya menyenderkan punggungnya ke kursi besarnya setelah menyelesaikan pekerjaan yang setiap hari menumpuk di mejanya,saat menghembus nafas panjangnya dirinya tersadar bahwa ada yang hilang tapi tidak ia ketahui. Namun setelah seorang pria paruh baya datang dari balik pintu ruang kerjanya sambil bertanya padanya dimana" Nona selena? "

"Tuan, anda sudah selesai? "Tanya seorang pria paruh baya yang baru saja memasuki ruang kerja milik tuannya dan di mana di dirinya bekerja" Loh tuan, nona selena dimana? bukan tadi bersama tuan? "Tanya nya melihat kebeberapa tempat mencari keberadaan si gadis kecil

" Selena? "

Merasa bingung dengan ucapan bawahan setianya namun selang beberapa saat dirinya tersadar saat mengingat putri kecilnya yang sedari tadi berada di ruangan kerjanya menemaninya sampai terduduk di pangkuannya, betapa terkejut saat mengingat ucapan sang putri "Ayah apa ayah sudah selesai? jika sudah selesai ayo kita bermain, ayah "

"Aston, kita kekamar anakku sekarang! "

Ia segera mengambil langkah cepat menuju kekamar sang putri ditemani bawahan yang setia di sampingnya yang di panggil aston. Aston sudah bekerja pada istana dan mengabdi atau nama keluarga adelio dia bekerja dan melindungi setiap anggota keluarga, asyik sudah bekerja pada duke duke sebelumnya di keluarga adelio sebelumnya sampai akhir dirinya bekerja sampai ke keturunan duke saat ini.

Setelah beberapa detik berjalan cepat akhirnya kedua pria sampai di depan sebuah pintu kamar dengan ukuran tulisan nama pemilik kamar, Selena adelio dengan ukiran huruf kuno yang hanya bisa dibaca oleh keturunan adelio saja.

Tok... tok...

Saat mengetuk pintu kamar putrinya seorang pria dengan rambut emasnya keluar setelah mendapati suara ketukannya dia adalah seorang kesatria yang dekat dengan putrinya siapa lagi jika bukan sir felix.

"Salam pada tuan du.."Ucapnya terhenti saat si tuan nya menerobos masuk tanpa memedulikan ucapannya dulu

"Dimana putriku? "Ucap duke menerobos masuk melewati felix yang sedang memberi salam, tapi tidak dengan si pria paruh baya yang lembut dan hangat ini

" Tidak apa sir felix yang mulia hanya sedang buru buru karena nona selena tiba tiba tidak ada di ruang kerjanya "Jelas aston pada felix

Duke yang telah masuk ke dalam kamar putrinya mendapati si putri yang tertidur pulas di bawah selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya, dirinya duduk di samping pingir ranjang mengusap lembut tak lupa dengan kecupan di kening pada putrinya.

" Kau adalah anak ayah yang hebat"

Setelah mengetahui putrinya tidur duke pergi meninggalkan kamar putrinya dan kembali ke ruang kerjanya bersama aston

Flashback off

"Ah benar ayah melakukan kesalahan padamu ya? jadi sekarang ayah minta maaf" Ucap duke mencoba membujuk sang putri yang berdiri di depannya tanpa expresi sedikitpun duke mencoba cari cara membujuk sang putri, tiba tiba sesuatu terlintas di pikiran nya bagaimana cara dirinya bisa membujuk si putri kecilnya.

"Selena, bagaimana jika kita bermain di taman istana? ayah akan bermain dengan mu" Ucap duke dengan ide yang tadi terlintas di pikiran nya, benar saja selena merasa senang dengan itu ia langsung memeluk ayahnya.

Setelan aksi kedua ayah dan anak sekarang seorang anak laki laki di depan sebuah jendela besar di dalam ruangan yang luas menatap luar istana yang begitu sepi dan tak ada seseorang selain para pelayan, pengawal dan kesatria kerajaan yang bekerja di istana itu.

Beberapa menit dirinya memandang luar istana dari atas kamarnya dengan wajah datar sorot matanya seperti kosong, tapi saat mendengar sebuah tawa anak kecil yang berlarian di taman bersama seorang pria yang ikut mengejarnya seakan pria yang mengikuti takut anak kecilnya jatuh dan terluka.

"Hahaha, ayo ayah kejar aku ayo ayah cobalah"

Benar si cantik selena yang berlari di padang rumput yang cantik di temani bungn bunga yang bermekar cantik bagai sosok dirinya. Matanya merah seperti ruby, kulitnya putih berseri dan rambut panjang perak yang membuat kecantikannya menyempurnakan dirinya.

"Selena hati hati! " Ucap ayahnya melihat selena yang berlari larian dengan cepat membuat dirinya merasa takut akan selena yang terluka

"Hehehe, tapi saya baik baik saja ayah!"Jawabnya menghiraukan ayahnya yang mencoba memperingati nya dan terus berlari dengan tawa nya yang cantik

Anak laki laki itu tersenyum melihat ayah dan anak yang berlarian dengan gembira. Dia adalah cleve adelio anak pertama keluarga adelio yang menatap dari atas kamarnya melihat ayah dan adiknya yang sedang bermain di taman istana.

" Dia cantik seperti ibu, mungkin aku harus menjaga seperti dirinya seperti yang ibu pesan padaku "Ucap cleve tersenyum duduk di kusri santainya yang berdekatan dengan jendela kamarnya yang bisa melihat seluruh luar istana aldestrom

Beberapa hari kemudian aldestrom mulai memperkenalkan anak kedua keluarga adelio secara resmi, rumor pun sudah tterdengar dau berbagai kalangan bangsawan maupun rakyat. Selena anak kedua dari keluarga adelio di telah resmi kembali ke keluarga adelio, dengan itu sebagai duke yaitu aland menggelar pesta besar di istana aldestrom dengan meriah dan mewah, berbagai macam makanan mewah dan wine mewah dari berbagai penjuru negeri ada di dalam pesta aldestrom.

"Dialah putri kedua adelio. Selena adelio!"Ucapnya duke berdiri di singgasana kebesarannya memperkenalkan putri nya dengan wajah yang tampak senang,tak hanya sendiri selena ditemani kakaknya yaitu anak pertama adelio yaitu cleve berdiri di samping kursi ayahnya sementara selena duduk di pangkuan ayahnya.

Kini seluruh orang akan mengenal wajah kedua penerus keluarga adelio yang akan mewarisi tahta, siapapun itu dirinya yang kuat akan mendapat dukungan dari bangsawan murni dan menjadi duke dimasa depan.

"Ayah saya pamit undur diri " Ucap cleve berdiri di depan duke dengan membukukan setegah tubuhnya

"Baiklah, kau bisa pergi" Jawab duke memperbolehkan cleve untuk pergi

"Aku ingin ikut kakak" Sahut selena yang duduk di pangkuan ayahnya"Aku ingin bermaim dengan kakak, karena aku tidak pernah bermain bersamanya jadi sekarang aku ingin bermaim bersamanya"Jawab selena penuh penekanan terhadap ayahnya padahal ini adalah acara resmi memperkenalkan dirinya pada seluruh bangsawan,tetapi tidak ada yang berani menolak permintaan si nona kecil ini untuk melakukan hal yang ingin ia lakukan.

Duke mengizinkan putri kecilnya, toh putrinya saja memasang wajah imut dengan mata yang berbinar berharap di perbolehkan dirinya merasa kalah dari sang putri.

Tinggalkan like, comment dan vote ya 😊 jangan lupa untuk memberi saran kritikan pada author ya,maaf ya kalau ada beberapa kata yang salah mungkin karena author ini masih pemula tapi author akan terus berusaha lebih baik lagi,terimakasih telah membaca

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!