DIANI PUTRI
Gadis periang yang dilahirkan dari keluarga yang sederhana penuh kasih sayang, sikapnya yang sabar dan peduli terhadap semua orang yang butuh pertolongannya, meskipun dia menyimpan luka yang teramat dalam didalam hatinya dia tidak akan pernah menunjukkan apa yang dirasakannya pada siapapun, dia akan selalu tersenyum seperti semua baik-baik saja dan akan menumpahkan air mata disetiap sujudnya mengeluh tentang apa yang dirasakan dan berharap pernikahan yang dia jalani akan berakihir dengan bahagia sampai maut memisahkan...
RIAN SYAHREZA
Laki-laki tinggi dan tampan yang memiliki sifat yang sukar dimengerti, egois, tidak suka dibantah, kadang penyayang dan terkadang kasar, dia tidak segan-segan untuk bermain kasar jika apa yang dia ucapkan tidak dituruti namun dibalik semua itu memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peduli terhadap orang yang membutuhkan membuat siapapun yang melihatnya pasti akan berfikir bahwa dia adalah laki-laki hebat dan penyayang.
BAB I
Hari kamis tanggal 06 April 2018 hari yang ditunggu oleh pasangan yang akan melangsungkan akad pernikahan. ya, siapa lagi kalau bukan Diani dan Rian.
Diani dirias sangat cantik menggunakan kebaya putih dan terusan songket khas sasak Lombok Nusa Tenggara Barat dan tidak lupa hijab bermanik mahkota bak seorang putri yang menghiasi kepala menambah kesan keanggunan pada Diani.
Kenapa aku sangat deg -degan sekali, semoga pernikahan ini menjadi pernikahan yang Sakinah,Mawaddah, dan Warohmah" Doa Diani dalam hati sambil menatap dari didepan cermin.
Keluarga mempelai wanita maupun laki-laki sudah berkumpul di Masjid yang akan dijadikan tempat ikrar janji suci pernikahan Diani dan Rian.
Acara Ijab dan Qobul pun akan segera dimulai kakak ipar diani yang bernama Ina memasuki kamar tempat Diani dirias "Ayo dek, acara akan segera dimulai, kata Ina sambil menggandeng lengan Diani keluar menuju tempat Ijab Qobul.
Saat Diani keluar semua orang memandang takjub akan kacantikan dan keanggunan Diani, saat memasuki masjid adik perempuan Diani yang bernama Via menyambut dengan senyuman dan langsung memeluk kakaknya sambil berkata" Kaq Diani sangat cantik lihat deh kak Rian sampai tak berkedip memandangmu"Kata Via sambil terus berjalan ke tempat yang disediakan untuk mempelai permpuan.
Tibalah saat yang dinantikan yaitu acara pembacaan Ijab dan Qobul sambil keringat dingin tangan Rian menjabat tangan Adik kandung Diani yang menjadi Wali Nikah karena Ayah kandung Diani sudah meninggal 14 tahun yang lalu.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Rian Syahreza dengan Kakak Kandungku Diani putri dengan maskawin seperangkat Alat Sholat, Emas 10 Gram dan Alqur'an dibayar tunai" Dengan lantang Ervan berucap.
Saya terima nikah dan kawinnya Diani putri dengan maskawin seperangkat Alat Sholat, Emas 10 Gram dan Alqur'an dibayar tunai " Reza dengan mantap dan sekali tarikan nafas menjadikan seorang Diani putri menjadi Istrinya yang sudah 4 tahun menjalin hubungan percintaan.
Saat Reza selesai mengucapkan Ijab dan Qobul semua orang yang menyaksikan akad bersamaan mengucapkan SAH" yang artinya Diani dan Reza telah sah menjadi suami dan istri baik dimata hukum Negara maupun Agama,
Seketika Diani menitikkan air mata "Alhamdulillah semoga pernikahan ini menjadi pernikahan pertama dan terakhir untukku bersama orang yang aku cintai, amiin" kata Diani di dalam hati.
proses akad nikah yang menegangkan sudah usai dengan ucapan kata selamat dari keluarga dan teman, waktu berlalu tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Alhamdulillah ya mas semua berjalan lancar, aku sangat bersyukur dan sangat bahagia bisa bersanding dengan mu mas" kata Diani sambil melepas hijabnya dan bersiap untuk merebahkan diri di kasur.
Rian yang melihat istrinya pertama kali melepas hijabnya terpana dengan kecantikan Diani sehingga dia tidak terlalu memperhatikan apa yang di ucapkan oleh istrinya. Diani yang melihat suaminya hanya menatapnya pun salah tingkah.
Mas..Mas kok ngelamun sih"Sambil melambaikan tangan didepan wajah Rian.
Ehh iya dek kamu bilang apa??tanya Rian yang malu ketahuan menatap istrinya.
Kamu kok melamun sih mas,kamu lagi mikirin siapa? Diani bertanya salmbil menyilangkan kaki di depan Rian..
Cuupp...Rian langsung mencium kening Diani tanpa menjawab pertanyaan Diani. Diani yang mendapat ciuman pipinya merona karena malu...
Dek apa boleh mas meminta haknya mas malam ini"Rian yang sudah tidak sabar bertnya pada istrinya.
Diani hanya diam mendapat pertnyaan suaminya,"kalau kamu belum siap katakan saja dek, mas akan menunggu kapan kamu siap" kata Rian sambil berlalu akan pergi ke kamar mandi.
Diani langsung reflek menarik tangan Rian sambil malu-malu kemudian mengangguk tandanya dia setuju,"tunggu sebentar mas mau ke kamar mandi" sambil sekilas mengecup bibir merah istrinya.
Diani terkejut dan merona untuk yang kedua kalinya mendapatkan kec**** dari suaminya, sedangakan Rian hanya tersenyum melihat istrinya yang malu-malu kucing sambil berlalu ke kamar mandi.
Setelah selesai Rian keluar dan melihat istrinya yang telah memejamkan mata hanya mengehela nafas kemudian ikut berbaring disamping istrinya rian mengecup sekilas pucuk kepala istrinya dan menarik selimut sampai di dadanya.
Diani yang merasa ada seseorang yang memeluknya segera membuka matanya" Mas ...." Rian yang mendengar Diani memanggilnya segera ******* bibir istrinya tanpa permisi, Diani yang baru pertama kali berc**man pun hanya pasrah mendapat perlakuan seperti itu.
Setelah sekian lama pemanasan akhirnya mereka melakukan penyatuan dan tudak lupa Rian berdoa supaya apa yang dilakukan malam itu mendapat pahala
Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa".
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Setelah dua jam mereka b******* di atas ranjang akhirnya dua insan yang sama-sama kelelahan memejamkan mata sambil saling memeluk satu sama lain, seakan-akan mereka enggan untuk berpisah.
Di sepertiga malam Rian bangun untuk melakukan sholat tahajjud seperti yang sering dilakukan ketika belum menikah, Rian mendapati istrinya yang terlelap disampingnya hanya tersenyum sambil memandang wajah cantik wanita ia cintai "Aku sangat bahagia bisa memilikimu sayang, Semoga pernikahan kita hingga ke jannahnya.Amiin.
Rian mencium puncuk kepala Diani sekilas kemudian dengan pelan bangun dari nakasnya agar istrinya tidak terganggu, Didalam kamar mandi Rian segera menghidupkan shower dan menyiram badannya dengan air agar ngantuknya segera hilang.
Setelah seslesai mandi Rian menggelar sajadahnya dan menunaikan sholat malam yang telah menjadi rutinitasnya selama hampir 5 tahunan, dua rekaat sholat tahajjud dan dua rakaat sholat whitir.
Tidak lupa juga dia menyematkan doa dan harapan agar penikahan yang dijalaninya menjadi pernikahan yang sakinah,mawaddah dan warohmah.
Next atau udahan ya guys, minta sarannya dan kritikan buat Author ya ...
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan tanpa terasa pernikahan Diani dan Rian sudah memasuki bulan ke empat,
Kamu mau kemana mas,kok pagi-pagi udah rapi banget,harum lagi" tanya Diani sambil menyiapkan sarapan ketika melihat suaminya turun dari tangga.
Kerja lah,emangnya kamu pengangguran kerjanya cuma di dapur aja" Kata Rian sambil duduk di meja makan mengambil piring dan menyendokkan nasi dan lauk kemudian menyuapkan nasi ke dalam mulutnya,seketika Rian memuntahkan makanan yang baru saja di masukkan kedalam mulutnya, Riani yang melihatnya segera mengambilkan minum dan menyodorkannya ke Rian.
Kamu mau bunuh saya,hahh, masakanmu keasinan bodoh" Rian berkata sambil menyiramkan sisa air yang diminumnya ke muka Diani." maaf mas tapi...."
Belum selesai Diani berbicara Rian menyendokkan lauk yang masih panas ke mulut Riani, Sontak Riani memuntahkan makanan yang membuat mulutnya terasa terbakar.
Mas panas banget,kenapa mas tega melakukan itu,aku ini istrimu mas" dengan derai air mata Diani segera berlari ke westafel dan berkumur. Baru saja Diani berbalik dan Byuuuurrr segayung air tumpah di kepalanya membuat ia basah kuyup.
Kamu masih bertanya kenapa aku melakukan itu,apa kamu idiot, dasar istri tidak berguna, bisanya cuma menangis" Cerca Rian dan langsung meninggalkan Diani yang masih menangis.
Ya allah,,kenapa mas Rian berubah dulu dia sangat menyayangiku dan tidak pernah sekalipun membentakku
apa salahku sampai dia seperti ini,ini pertama kalinya mas Rian memarahiku seperti itu" Diani terisak sambil terduduk lemas di kamar mandi.
Setelah dirasa puas menangis Riani bangun dan segera berganti pakaian dan merapikan meja makan yang berantakan karena kemarahan suaminya.
Ya semenjak Diani berhenti bekerja, Rian berubah menjadi lebih pendiam dan sering marah-marah, kemudian meninggalkan rumah dengan kesal, tapi saat pulang dia akan menjadi lembut kembali dan melupakan semua yang telah terjadi sebelumnya seperti tidak pernah terjadi apa-apa tanpa meminta maaf pada Diani.
****
Sementara di sebuah cafe Rian sedang duduk sendirian sambil mengamati kendaraan yang berlalu lalang di jalanan sambil sesekali memyesap kopi yang dipesannya
"Apa aku keterlaluan tadi pagi sama Diani, tapi entah kenapa kalau melihatnya aku selalu saja jengkel, dia sama sekali tidak memperhatikan tubuh dan cara berpakaiannya."Rian berkata dalam hati.
Dari jauh seorang wanita yang sedari tadi memperhatikan Rian mendekat dan duduk tepat di depan Rian yang sedang memainkan ponselnya tanpa menyadari kehadiran seseorang didekatnya.
Hey,,Serius banget sampai-sampai aku yang cantik dan seksi tidak dihiraukan" Lena berkata dengan wajah imutnya, Rian langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar suara seseorang didekatnya.
Maaf apa kita saling kenal,?" Tanya Rian sambil meletakkan handphone yang dipegangnya.
Kenalkan nama aku Lena sambil mengulurkan tangannya, Aku pemilik kafe ini, aku lihat kamu sedang bosan makanya aku menghampirimu, siapa tahu aku bisa mengusir rasa bosanmu,"Lena berkata sambil tersenyum.
Rian yang melihat wajah cantik Lena pun menjabat tangan mulus yang terulur," Aku Rian," jawabnya sambil tersenyum simpul yang penuh misteri.
Aku lihat kamu sering datang sendirian, apa kamu butuh teman? aku bisa menemanimu disaat kamu sedang bosan." Lena berkata dengan senyuman yang menggoda.
Bagaimana kamu tau kalau aku sedang bosan?" Rian bertanya dengan wajah tanpa ekpresi.
Semua orang juga tahu kali,dari raut wajahmu saja sudah telihat jelas,apalagi di jidatmu"Lena berkata sambil memperhatikan ekspresi Rian yang biasa-biasa saja.
Rian langsung refleks memegang jidatnya," Emangnya dijidatku ada apa?"Tanya Rian dengan polosnya
"Tertulis jelas Sedang bosan" kata Lena sambil tertawa. Sontak Rian langsung tertawa mendengar gurauan receh yang diucapkan oleh Lena.
Tanpa terasa sudah tiga jam mereka berbincang-bincang, saling menceritakan pengalaman masa lalu. Rian teringat dengan Diani dirumah dan segera pamit pulang kepada Lena.
"Len aku pulang dulu ya, besok aku janji mampir kesini lagi ini nomerku" Kata Rian sambil mencatat nomer hpnya di secarik kertas dan diterima dengan senang hati oleh Lena.
"O.k yan,nanti aku hubungi"Lena tersenyum menerima secarik kertas yang diberikan oleh Rian. Rian mengangguk dan berbalik meninggalkan Lena yang masih belum beranjak dari tempat duduknya.
"Aku harus memilikimu, bagaimanapun caranya, meskipun kau sudah memliki istri, aku tidak perduli "Gumam Lena sambil berlalu dan tersenyum tipis.
TBC
jangan lupa komen ya dan masukkannya...
terima kasih jangan lupa dukungannya juga ya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!