NovelToon NovelToon

Touch

Hancur

"Aku boleh tanya apa alasannya? Ini mendadak banget, Aku.... Aku bingung, salahku apa, Mas?"

Tanyaku dengan mata yang sudah panas dan suara yang sudah mulai bergetar menahan tangis.

"Kamu gak salah apa - apa Del, hanya saja aku tidak bisa bersama kamu lagi.." Ujar Edo. Iya,Edotama Ajiraga. Kekasihku, lelakiku yang sudah lima tahun bersamaku tiba - tiba ingin mengakhiri hubungannya denganku tanpa alasan yang jelas.

Aku mengenggam gelas berisi coklat panas yang sudah mulai mendingin karena tidak bisa kuminum. Air mataku mulai menetes dan hujan diluar kafe tempat kami bertemu pun semakin deras.

Aku adalah orang yang sangat logis, aku tidak bisa begitu saja menerima perkataan diluar dari logika yang aku pikirkan, bagiku pasti segala keputusan yang dibuat ada pertimbangannya,dan menurutku, aku berhak tahu apa itu..

"Menurut mas, aku bisa begitu saja menerima keputusan mas pisah dari aku dengan alasan yang bahkan aku nggak pernah tahu? Atau ada orang lain disini?" Tanyaku menuntut. Dan dari ekspresinya, sepertinya aku tahu, ternyata alasannya memang itu.

"Siapa dia Mas?? Sejak kapan??"

Edo terlihat memandangi sekeliling, mungkin karena nada suaraku yang sudah naik. Kemudian dia menarik tanganku dan berkata, 

"Ayo, bicarakan ini didalam mobil saja"

***********************************************************************************************

"Siapa namanya? Kapan mas sudah berhubungan sama dia??" 

Edo menarik nafasnya panjang seakan terlihat frustasi.

"Namanya Yuna, dia teman anak Papa, dan karena satu dan lain hal, Mas harus nikahin dia. Mas tau ini gak adil buat kamu Del, tapi percaya sama Mas, Mas cuma sayang sama kamu.." Ujar Edo sambil mengenggam tanganku erat, tangannya yang satu lagi mengenggam erat setir mobil.

"Ini emang nggak adil buat aku Mas, lima tahun Mas... Lima tahun hubungan ini nggak dibawa kemana - mana, setelah aku udah yakin sama Mas, aku udah nabung buat pernikahan kita, terus secepat itu Mas mutusin buat nikahin dia dan ninggalin aku?? Dan Mas masih bisa bilang Mas cuma sayang sama aku???" Aku mulai terisak.

"Jangan nangis sayang, Mas mohon...." kata Edo dengan lembut

"Aku gak boleh nangis denger Mas mau nikahin orang lain?? Mas pikir aku robot?? Aku bahkan bisa bunuh diri kalau gak tau itu perbuatan dosa!!"

"Maafin Mas, Del...."

"Aku boleh tau alasan pastinya apa Mas harus nikahin dia?? Sepertinya aku harus tau alasannya agar aku bisa menerima semua kekonyolan ini" Kataku sinis

"Kamu gak usah bilang konyol kalau gak tau apa- apa!!!" Sahut Edo emosi, sepertinya dia marah, harusnya aku yang marah disini, bukan dia. aku yang terluka disini... Dia tidak tau betapa sedihnya aku saat ini.

"Ka.. Kalau kamu bilang aku gak tau apa- apa makanya kasih tau!!!" Sahutku dengan nada yang tak kalah tinggi dan terisak.

"Saat ini aku belum bisa kasih tau alasannya"

"Terus aku harus terima gitu aja?? Tanpa tau alasannya?? Makanya kamu sebut ini gak adil buat aku?? Asal kamu tau ini bukan cuma gak adil buat aku tapi juga jahat buat aku, selamat...Kamu benar - benar buat aku marah sekarang..."

Edo masih terdiam

"Apa karena dia cantik?"

"Bukan itu, Del..."

"Masa??? Siapa namanya?? Biar aku cari IG-nya"

"Gak usah sayang..."

"Don't ever call me sayang again!!, biasain itu dan aku juga akan biasain manggil kamu Edo.."

"Hatiku sakit Del,,,"

"Kalau hati kamu sakit, aku apa? Mati?? Aku mau pulang sekarang..." sahutku sambil memegang pembuka pintu mobil, Edo menarikku.

"Kamu mau kemana diluar hujan...!"

"Bukannya tadi aku udah bilang, aku mau pulang, Edo..."

"Diluar hujan, dingin... GERD kamu bisa kambuh nanti... Aku antar ya, jangan mengelak, aku mohon..."

"Ini maksudnya kepedulian kamu yang terakhir?"

"Edelweis Elegi Rinjani!!"

"Ya, Edotama Ajiraga"

"Aku sayang kamu dan selamanya akan selalu begitu" Edo menarikku dan mulai memelukku dengan menggebu, melampiaskan segala emosi yang mungkin dia pendam, tapi aku tak pernah tau, emosi apa itu.. Apa yang dia pikirkan, apa yang dia rasakan... yang aku bisa pastikan dibanding rasa sedih adalah marah, sekuat tenaga aku berusaha melepas pelukannya.

"Mas akan kembali ke kamu sayang, Mas janji...."ujar Deo. Air mata menetes di pipinya.

Aku terdiam menatapnya, kosong..

"Berapa lama?? Sampe kamu punya anak? Sampe aku dicap pelakor sama orang lain?"

Edo terdiam menatapku nanar.

"Kalau kamu bener sayang sama aku, sekalipun kamu suruh aku nunggu kamu, kamu pasti akan bilang alasan kamu ninggalin aku.. Engga gini caranya, setiap aku tanya alasannya kamu engga bisa jawab lalu apa yang jadi pegangan aku untuk nunggu kamu?"

Suasana hening seketika.

Hujan diluar makin deras, aku lalu keluar mobilnya dan jalan pergi meninggalkannya. Seperti yang aku duga, dia tidak mengejarku, lalu apa yang aku harapkan..??

Aku terus berjalan tanpa perduli tubuhku yang sudah basah, air mataku menyatu dengan hujan yang deras.

Dan aku tau sejak saat ini, 

Aku tidak tau kemana lagi tujuan aku pergi..

***********************************************************************************************

Undangan

Aku pernah membaca bahwa cinta pertama tidak pernah berhasil, dan sepertinya aku sedang mengalaminya.

*********************************************************************************************

Sudah seminggu sejak kejadian di cafe raspberry waktu itu, sudah kuduga, dia tidak akan menghubungiku.

Aku mengenggam undangan yang baru saja tiba, warnanya cokelat, warna favoritku.

Ahhh.. Sejujurnya aku sangat merindukannya saat ini, aku terisak pelan, dan aku mulai menangis,

Ceklek... Pintu kamarku terbuka, mamaku masuk kekamar.

"Edel, kamu tidak apa - apa?"

"Enggak Ma, Edel bohong kalau Edel bilang Edel baik-baik saja, aku sedih Maa, Edel Sakit..." Ujarku dan tangisku pecah seketika. Mama kemudian memelukku dan menepuk - nepuk punggungku, menenangkan aku, seperti biasa, saat aku sedang tidak baik - baik saja.

"Nak, percayalah... Sesuatu yang memang tidak ditakdirkan untukmu, bagaimanapun kamu berusaha dan meratapinya tidak akan pernah jadi milikmu, tapi kalau sudah takdir, bagaimanapun kamu berlari dan menjauhinya, dia akan datang kepadamu.. Jadi ikhlaskanlah.." Sahut Mama, akupun sesenggukan di bahu Mama. Mama melepaskan pelukannya dan menatapku.

"Kamu jadi disetujui untuk dimutasi ke Jakarta?"

Aku mengangguk pelan menatap mama..

"Ma, tidak baik buat aku untuk tetap disini,terlalu banyak kenangan aku sama Mas Edo disini.. Aku tak mau juga nanti ngeganggu kehidupan aku sendiri,ngerusak tubuh dan pikiran aku.. Bukan Edel tak mampu menghadapi masalah Ma, tapi Edel rasa, Edel cuma butuh waktu aja nerima semuanya"

"Mama juga sudah diskusi sama papa dan kakak kamu, mereka nerima apapun yang menurut kamu terbaik untuk kamu.. Kamu sudah dewasa,kamu berhak menentukan jalan hidup kamu sendiri,Del... Kamu akan menentukan bahagia kamu sendiri mama yakin.."

"Iya Ma,terima kasih... " Sahutku tersenyum simpul, lalu Arga,kakakku Masuk ke kamar.

"Lo belum makan kan daritadi? Mau makan apa,biar gue pesenin online yang lo mau?"

Mama bangkit dari tempat tidurku yang dia duduki.

"Mama turun kebawah ya,nanti kalau kamu mau packing panggil mama sama papa ya,kamu juga belum cari kost di Jakarta Kan?

"Iya Ma,terima kasih..."

†**************************************

"Gue tahu lu pasti udah bosen denger pertanyaan lo baik-baik aja kan? Lo nggak apa - apa kan? Jadi karena gue kakak lo yang udah tahu lo dari lahir gue paham lo gak baik - baik aja.. Dan satu lagi,lo nggak usah nangis sama cowok model begituan... Di Jakarta yang begituan banyak sampe lo susah milihnya.. " Ya,Arga memang se'blak-blakan ini orang ya.

"5 tahun loh, Ga"

"Ya emang kenapa 5 tahun? Diluar sana banyak yang udah nikah malah puluhan tahun dan diselingkuhin dan hidupnya baik-baik aja.. Bagus lo ditinggalin pas lo belum nikah.. Jadi udah dikasih jeleknya duluan.."

Aku terdiam,seketika hatiku membenarkan perkataannya. Lalu Arga mengambil HP dari saku celananya.

"Gue udah liat sih cewenya emang cantik,pantesan Edo langsung okok aja.. ckck dasar,cowok yang bener emang cuma gue doang"

"Ko lo bisa liat cewenya? Di IG? Emang lo Tau namanya?"

" Lo tuh ya, mentang - mentang pendek,jangan otak lo pendek juga, Kan di undangan ada namanya Kamboja...."

"Ko Kamboja?"

"Iya dibanding Edelweiss,kecakepan tuh mama sama papa ngasih lu nama"

Aku mencibir, dan Arga memberikan handphonenya padaku.

Aku melihat fotonya, Yuna Brigitta..

Dan seketika Aku menggumam,

"Cantik..."

"Cantiklah, gw jadi cowok juga gak mikir dua Kali"

"Sialan lu,kalau ngomong Suka pas"

"Makanya sekarang lu tunjukkin,lo juga bisa cantik,ya minimal aura lo keluar,jangan pasrahan,jangan gampang nangis,buat dia nyesel udah ninggalin lo, lupain semua tentang dia.. Jadi orang sukses,Dan ketika lo balik ke kota ini ke Yogya, lo bawa dah tuh yang lebih baik"

"Emang segampang itu, yang cakep begini aja dapetnya bekas gw,ya gw dapet bekasnya siapa tar"

"Yaudah gak usah mikir cinta - cintaan dulu, kejar aja mimpi lo dulu mumpung masih muda,lo juga mau kuliah lagi Kan.. Semangat ya Del, gw turun dulu.."

"Makasih Arga, you make me feel better"

"My pleasure,dear..."

***************************************

Aku mengetik chat ke Edo,orang yang pernah menjadi bagian terpenting di hidupku..

Sudah,itu saja.. Aku sudah ikhlas melepas segalanya.. semua tentangnya.. walau pasti kedepannya tidak mudah.

†*************************************†

Aku merapikan pakaianku ke koper, siap menuju hidupku yang lebih baik. Keretaku akan berangkat malam ini, handphoneku berbunyi dari Karin,

Karin, dia adalah teman kerjaku dikantor pusat,HRD-ku, Aku memang belum pernah bertemu langsung dengannya,hanya lewat WA Dan telepon,tapi dia sangat responsif dan baik.. Semoga aslinya memang sebaik ini juga...

***************************************

"Paa, Maa, Arga.. Edel pergi dulu ya,sehat - sehat semua"

Aku memeluk mereka satu persatu saat mereka mengantar aku ke stasiun.

"Sehat ya sayang,Papa selalu Sayang kamu,inget buat telepon papa dan mama setiap hari"

" Siap 86 Komandan!!Hehe" mereka tersenyum menatapku.

"Jaga kesehatan disana ya,inget kamu gak kuat dingin" Ujar mama Dan langsung dipotong Arga,

"Jakarta panas banget Ma,mama gak usah khawatir" Dan Aku langsung tertawa.

"Gw gak Ada pesan apa2 Kaya lu mau perang aja,Ada apa2 gw WhatsApp, jangan bandel ya. Jangan ikutin pergaulan yang gak perlu"

"Iya Mas Arga........"

"Tumben lo manggil gw Mas??"

"Biar lo sadar lo tuh udah tua!!"

"Sialan lo" Dan kami semua tertawa lepas, aku menaiki anak tangga Dan melambaikan tangan ke mereka dengan senyuman...

See you again Yogyakarta..

Selamat tinggal cinta pertamaku..

***************************************

JAKARTA

"EDELLLLLL!!!!!!!"

"KARINNNNNNNN!!!!" Kita berpelukan di pintu keluar stasiun gambir. Dia membantuku membawa satu tas-ku.

"Eh, nggak usah ..." Sahutku sungkan.

"Apa deh lo,masih aja bilang gak usah... Lo bawain bakpia kesenengan gw kan?" Tanya Karin sambil mengedipkan mata.

"Tentu... Buat lo apa sih yang enggak"

"Najis lu." Dan kita tertawa bersama.

"By the way,lo parkir mobil dimana?"

"Dideket Dunkin,sekalian mau beliin ibu kost'an buat ngerayain pindahan lo"

"Eh, jangan ko jadi ngerepotin... "

" Enggak apa - apa gue traktir,,, next kalau gajian gue minta ditraktir sama lo"

"Ih Karin, gue saja belum ganti DP kost'an"

"Lo gantiin aja nanti ya,kalau loudah gajian... "

***************************************

"Jadi Lo ceritanya minta mutasi karena mau move on?" Tanya Karin sambil menyetir mobil

"Iya,ceritanya..."

"Ya semoga bisa deh,, Hahahahhaha"

Tak lama handphone Karin di dashboard berbunyi..

'DEVIL BOSS'

Aku tercengang membawa namanya,Karin memasang earphone,

"Halo,pak... Eh iya pak,baik.. baik... Nanti saya kabari ya pak.. terima kasih pak,selamat siang"

Karin menaruh kembali handphone di dashboard dan cemberut.

"Kok lo Namain bos setan?"

"Karena memang kaya setan kelakuannya"

Aku tertawa terbahak-bahak mendengar jawabannya.

"Kayanya Lo pernah cerita dia ganteng"

"Ganteng tapi kelakuan kaya setan buat apaan"

"Buat dipandangi aja kan bisa"

"Lo aja sana kita-kita sih ogah!"

"Haha,kenapa sih emang dia sampe Lo ditelpon weekend gini kaya gak ada hari besok aja"

"Biasa,dia minta Pesonal Assitant -nya diganti.. heran gw, Pesonal Assitant- nya gak pernah bisa lebih dari 3 bulan loh... Gila nggak?"

"Karena kelakuan kaya setan yang tadi lu bilang?"

"Iya, bayangin ya tuh CEO, dia doang yang Pesonal Assitant sama sekertaris beda, sekertaris harus yang cantik buat dibawa kemana - mana ketemu klien, tapi tuh sekertaris gak boleh masuk ke ruangannya,jadi kalau mau ngomong kudu ke PA'nya dia dulu,PA'nya dah tuh yang masuk ruangannya nyampein ke dia"

"Seribet itu Kar?"

"Banget... PA tuh harus standby everytime, everything ever after lah sama kebutuhan dia,dia mau apa tuh PA yang urus.. sampe gak bisa pacaran lu kalau jadi PA'nya dia. Lebih gila lagi ya, dia pernah tuh jam 1 malem nyuruh PA'nya bawain obat dia yang ketinggalan dikantor dalam waktu lima belas menit, terus cuma telat 10 menit dia minta ganti PA" Ujar Karin sambil memukul stir.

"Mending pindah ke rumahnya aja sekalian Kar" Kataku sambil tertawa

"Gak bisa Del, dia gak suka barang- barang tertentunya disentuh orang lain, gimana lu mau pindah ke rumahnya. Dan dia bersihan banget orangnya.. Bagus sih tapi kebangetan aja"

"Mungkin dia punya alasan Kar..."

"Ya apapun alasannya gak bisa gitu lah Del, dia hidup sama kita semua,bukan di hutan,bahkan dihutan pun lu pasti pernah denger ada koloni singa,monyet dan temen-temennya kan"

"Lu kesel banget kayanya.. haha... Eh,apa gw aja yang jadi PA'nya ya?"

"Are you kidding?"

"No,I'm not, mungkin kalau gw sibuk, gw akan lupa kalau mantan gw Sabtu depan bakal nikah.. Daripada sibuk nangisin mantan mending gw sibuk kerja,betul gak?"

Karin kelihatan berpikir

"Lo serius?"

"Kualifikasinya apa sih Kar?"

"Pinter,, selebihnya hanya dia dan Tuhan yang tahu,proses interview-nya sama dia soalnya. Tapi gajinya wow sih.. tiga kalinya gaji lo sekarang"

"Gue nggak masalahin gaji sih... Gue cuma mau sibuk aja"

"Yaudah besok coba gue ajuin deh, gak usah besok,nanti malem gue WA, biar kesannya gue kerja cepet, guekan juga lagi cari muka biar gaji guenaik"

"Bisa ae Lo kang cireng..."

"Yee tutup panci,Lo sumpah gak ada jawa-jawanya Lo,santun dikit kek edellll"

Dan kami tertawa bersama

**************************************

"Welcome to our kost Edel, tadi gue kebawah,si ibu gak ada... Jadi Dunkin' guetitip aja di pak satpam... Karena ibu gak ada guekasih tau aja Lo bebas ngapain aja disini asal jangan ribut, disini pada individual semua, ada 4 kamar dibawah dan gw gak peduli juga siapa aja yg ada dibawah secara kerja seharian bikin guegak kenal tetangga, dan diatas cuma ada Lo sama gue,emang lebih mahal tapi lebih sepi,jadi gue suka... Any question?"

"Ada, Lo gak cape daritadi ngomong Mulu?"

"Engga, dan gue lupa kita belum foto, selfie dulu Yu!"

Karin melihat fotonya

"Oh Godness muka gue gede banget didepan gini.."

"Tetep cantik ko Kar...."

"Makasih loh udah dari lahir"

"Nyesel gue muji lu"

"Yaudah sana masuk istirahat,besok jam 6 kita jalan ya,sarapan dulu dibawah sama ibu, biaya kost kita include uang sarapan,jadi kalau sarapan kebawah aja.."

"Ok, thanks Kar...."

Karin tersenyum cantik dan masuk ke kamarnya.

***************************************

Aku merebahkan badanku yang lelah ke atas kasur, setelah memasukan pakaianku dan merapikan koperku.

Semuanya masih terasa seperti mimpi,ya mimpi, tak terbayang aku akan tinggal sendiri di kota lain seperti ini, dulu, aku pernah menanyakan ke Edo soal hidup sendiri seperti ini..

"Mas,kalau aku dapet kerjaan di kota lain,mas bolehin engga?"

"Engga"

"Kenapa?"

"Yang pertama karena apa dulu kamu mutusin pergi,kalau karena pendapatan yang lebih baik,mas akan usahain kerja lebih keras supaya bisa cukupin kamu,yang kedua Mas tau kalau kamu gak suka tinggal sendirian ditempat asing..."

Tak terasa air mataku menetes mengingatnya..

Hai Edo, saat ini aku bukan karena pendapatan yang lebih baik,tapi karena aku tak bisa melihatmu dengan orang lain, aku memberanikan diri untuk tinggal sendiri ditempat asing karenamu...

Arga's calling

Aku menatap layar ponselku,aku malas mengangkatnya karena dia pasti tau aku sedang menangis, aku buka pesan WA.

Aku menyeting alarm di handphoneku,dan mencoba tertidur sambil menggumam...

1..

2..

3..

Semua akan baik -baik saja...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!