Terlihat seorang perempuan berpakaian rapi yang berdiri di halte, perempuan itu bernama Nindi Afika. Dia sedang menunggu bus untuk berangkat ke kampus nya.
Hari ini hari pertama dia masuk kampus.
Nindi Afika adalah anak pertama dari 2 bersaudara, ayah dan ibu nya sudah berpisah saat Nindi masih di bangku SMA.
Nindi tinggal bersama ibu dan adik nya. Ibu Nindi yang bernama Andini. Adik Nindi perempuan yang bernama Mimi Afika, ia berusia 5 tahun sedangkan Nindi berumur 21 tahun.
Nindi berambut panjang, berkulit putih, tidak terlalu tinggi dan tidak gemuk (Berisi). Nindi orang nya ramah, mandiri, tepat waktu dan sedikit cuek sama orang yang tidak di kenali nya.
Suara hp Nindi berbunyi dan ia mengambil hp nya dari saku, ternyata Lisa yang menelpon.
"Hallo Lis, ada apa?" Tanya Nindi.
"Kamu dimana Nin?, aku sudah di kampus ini bersama Dila," Kata Lisa sambil menatap Dila.
"Ia Lis bentar lagi sampai" Balas Nindi sambil melihat ke arah jalan berharap ada bus lewat.
"Oke Nin," Lisa sambil mematikan telpon nya.
Lisa dan Dila adalah sahabat Nindi di bangku SMA, mereka sangat dekat dan akrab. Lisa, Nindi dan Dila mereka satu Jurusan kuliah. Mereka mengambil Jurusan Akuntansi.
Lisa Safitri anak tunggal di dalam keluarga nya, lisa tinggal sama ayah dan ibu nya.
Ayah nya bekerja di kantoran dan ibu nya sebagai IRT, Lisa orang nya manja, kocak dan sangat baik. ia cantik, manis, putih dan umur nya sama seperti Nindi 21 tahun.
Dila Andini adalah anak bungsu dari 3 bersaudara ia juga tinggal bersama kedua orang tua nya, semua kakak Dila laki-laki.
Dila orang nya baik, peduli, humoris ia jga cantik, berambut pirang dan berkulit putih.
Tiba-tiba klakson mobil berbunyi, mengagetkan Nindi dari duduk nya yang sedang bermain Hp. Nindi mulai berjalan menuju bus dan mulai memasuk kedalam bus nya. Setelah beberapa menit Nindi di dalam bus akhirnya Nindi sampai di jalan dekat kampus nya. Nindi mulai berjalan sedikit menuju gedung kampus nya, ia mengambil hp nya dan mulai menelpon Lisa.
"Hallo Lis, dimana kalian?" Kata Nindi Sambil berjalan menuju gedung kampus nya.
"Aku dan Dila di dalam gedung nya, kamu dah sampai ya Nin," Tanya Lisa.
"Iya Lis, Udah mau masuk gedung nya ini," Jawab Nindi sambil melihat ramai nya orang di dalam gedung itu.
Kampus yang Nindi belajar itu sangat besar dan megah. Memiliki 3 tingkatan, pasilitas nya lengkap, mempunyai akreditas A.
Lisa melihat Nindi dan langsung tiba-tiba mematikan telponan dari Nindi.
"Kok malah di matikan telpon nya, kebiasaan ini Lisa," Ucap Nindi dengan nada suara yang kecil.
"Dil itu Nindi, kagetin yuk," Sahut Lisa kepada Dila yang sedang asik duduk santai.
"Iya ya, ayok," Jawab Dila sambil berdiri dari tempat duduk nya.
Mereka berdua berjalan menghampiri Nindi yang mencari mereka berdua.
"Dor," Ucap Lisa dan Dila menepuk belakang Nindi.
"Aduh Lis, Dil, kalian ini bikin jantungan aja,"
Ucap Nindi sambil napas nya berantakan.
"Maaf Nin," Kata Lisa sambil merangkul Dila, Dila pun tersenyum.
"Iya iya" Jawab Nindi sambil mengatur nafas nya.
"Nin, Dil, ke kantin yuk carik sarapan" Ucap Dila kepada Lisa.
"Ayok, Kamu yang traktir ya," Kata Dila kepada Lisa.
"Iya deh aku yang traktir, tapi Nindi harus ikut ya," sahut Lisa kepada Dila.
Biasa nya kalau soal makan Nindi selalu ngak ikut, ia selalu ada alasan untuk ngak ikut makan. karna dia bukan orang yang berkecukupan, malahan dia ngk pernah jajan saat SD, SMP maupun SMA.
Kali ini Nindi mau ikut karna dia memang belum sarapan dari rumah karna ingin menghargai ajakan sahabat nya.
"Ayok Nin, mau ya Nin, mumpung ada bos yang traktir ni Nin" kata Dila sambil senyum melihat Lisa.
Kalo soal makan yang paling semangat itu Dila di antara teman-teman nya.
"Iya, aku ikut kok," ucap Nindi sambil menatap Dila.
"Ayok berangkat," Dila sambil menarik tangan Nindi dan Lisa.
Mereka bertiga pun pergi berjalan menuju arah kantin nya. Setelah sampai mereka bertiga memesan makanan yang mereka suka masing-masing.
Setelah mereka selesai makan mereka bertiga pun bergegas menuju ruangan belajar mereka. Tiba tiba setelah mereka sampai di pintu masuk dalam gedung kampus mereka kaget, terlihat seorang laki laki yang keluar dari mobil mewah nya.
Laki laki itu bernama Joe Kimmy, anak tunggal dari keluarga nya. Ayah dan ibu nya sangat kaya raya, ia ganteng, putih bersih dan rapi mirip orang korea. Dia udh semester 3 dan dia juga bnyak di gemari perempuan, umur nya 22 tahun.
"Lihat Dil, ganteng banget cowok itu," Ucap Lisa sambil diam terpesona
"Jangan mimpi deh bisa dekat sama dia, apa lagi jadi pacar nya" Dila sambil mengusap mata Lisa.
"Apa'an sih kamu Dil, tapi kamu juga suka kan sama cowok itu," Kata Lisa sambil menggoda Dila.
"Ngak lah, aku santai aja" sahut Dila sambil memalingkan wajah nya ke lain.
"Nin kamu ngak tertarik kah sama dia" Kata Lisa kepada Nindi.
"Udah-udah, mau kuliah atau mau lihat cowok" Sahut Nindi kepada Lisa Dan Dila.
"Iya iya buk guru" Lisa dan Dila sambil tertawa.
Joe pun mulai pergi ke kantin dan mulai menghampiri mereka, Lisa pun terpana melihat Joe yang di hadapan nya begitu juga Dila dan perempuan banyak yang berada di dekat situ yang kagum melihat ketampanan Joe.
"Hallo" Ucap Joe kepada mereka bertiga sambil senyum.
"Hallo juga" sahut Lisa gup gup dan kata-kata nya pun berantakan.
Tapi Nindi malah tidak menghiraukan sapa'an Joe itu dan Joe pun heran. Biasa nya setiap dia menyapa perempuan, perempuan itu pasti jadi salah tingkah tapi Nindi tidak.
"Ayok Lis kita ke kelas, lihat tu Dila sudah jalan Duluan" Nindi sambil menarik tangan Lisa.
"Iya iya" Jawab Lisa sambil berjalan.
Joe ke kantin dan menemui teman-teman nya yang bernama Eko dan Aji.
Mereka ngobrol tertawa dan sambil makan.
Eko Shaputra orang nya humoris, baik dan setia kawan. Dia tinggal bersama orang tua nya, ya umur Eko ngak jauh beda lah sama umur Joe. Eko orang nya tidak terlalu putih dan tidak terlalu tinggi dan biasa-biasa saja. Dia juga semester 3 sama seperti Joe.
Aji Hermawan orang nya serius, humoris dan dewasa dan dia tinggal sendiri karna dia anak rantauan, orang tua nya jauh di kampung.
Umur Aji lebih 25 tahun dia lebih tua dari 2 sahabat nya itu. Orang nya putih, berkacamata dan ganteng lah.
Tiba-tiba suara sapa'an terdengar jelas.
"Pagi Joe" Kata Wulan sambil senyum.
"Pagi juga," Jawab Joe sambil melihat Wulan dan Dewi.
"Hai Eko Sayang" Ucap Dewi.
"Hai juga sayang, sini duduk dekat aku," Sahut Eko kepada Dewi.
Dewi Andini adalah pacar Eko mereka udah 5 bulan pacaran. Dewi orang nya Baik, manja, penangis dan sangat perhatian sama Eko.
Dewi anak kedua dari 3 bersaudara. Kakak nya laki-laki dan adik nya perempuan. Dewi orang putih, rambut agak pendek dan dia agak berisi sedikit. Dia ngak jauh beda umur sama Eko. Dewi tinggal sama ayah nya. Ibu nya sudah lama meninggal sejak dia masih SMP.
Wulan Ginanda anak tunggal dari keluarga nya, ia sangat di manjakan oleh ayah dan ibu nya. Wulan baik, royal dan cerewet orang nya.
Wulan naksir sama Joe dan cinta sama Joe, tapi Joe tidak pernah punya perasaan apa-apa sama Wulan. Wulan juga cantik, putih dan berambut pirang.
"Silahkan Duduk tuan putri," Ucap Aji kepada Wulan, sedikit menggoda Wulan.
Aji sebenar nya suka sama Wulan, tapi Wulan tidak pernah tau itu. Aji selalu perhatian sama Wulan. Tapi Aji tau Bahwa Wulan suka Sama Joe.
"Iya iya pangeran," Ucap wulan sambil bercanda.
Biasa kalo ketemu meraka berlima selalu bercanda.
"Pasan makan dulu sana, pasti belum pesan kan," Kata Aji kepada Wulan.
Setelah selesai makan dan bercanda di kantin. Meraka mulai meninggalkan kantin dan menuju ruang kelas meraka, ruangan nya sama semua karna meraka satu angkatan kuliah nya.
Setelah masuk ruangan dan belajar dan tiba lah nya mereka untuk pulang dan mahasiswa berhamburan untuk pulang..tiba tiba....
Maaf apabila ada kesalahan dalam menulis kata dan tanda baca..
Selamat membaca:-):-):-)
"Hallo Nindi" Sahut Joe yang menghampiri dia.
"Kamu siapa, kok bisa tau nama ku" Jawab Nindi sambil heran dan bingung.
"Perkenalkan Nama Aku Joe Kimmy" Ucap Joe sambil mengulurkan tangan nya.
"Emang nya ada apa kmu memanggil ku tadi, kalo ngak ada perlu apa-apa aku mau pulang ini" Jawab Nindi dengan tegas, padahal Nindi sedang menunggu Dila dan Lisa yang sedang ke toilet sebentar.
Joe heran dengan tingkah Nindi, biasa nya perempuan kalo sudah di dakati sama Joe pasti langsung diam dan malah baik. Tapi Nindi malah cuek dan biasa-biasa saja.
"Ngak ada perlu apa-apa, cuma menyapa aja" Balas Joe yang sambil heran.
"Oh Begitu" Jawab Nindi dengan cuek.
"Makasih sudah mau berbicara sama aku, walaupun hanya beberapa kata, aku pergi dulu ya" Joe sambil berjalan meninggalkan Nindi.
Nindi hanya diam dan melihat Joe telah jauh meninggalkan Dia.
Tiba-tiba Lisa dan Dila datang menghampiri Nindi yang sedang sendiri.
"Maaf Nin, lama menunggu abis nya Lisa ini lama banget ke Toilet nya, ngak tau dah ngapain dia" Ucap Dila yang menghampiri Nindi.
"Kok malah aku, kan kamu yang lama tadi" Sahut Lisa dengan cepat.
"Kamu" Ucap Dila
"Kamu" Sahut Lisa
"Udah-udah jangan bertengkar, kayak anak kecil aja kalian ini, asal bertemu selalu bertengkar" Sahut Nindi.
"Dila tu Nin mulai duluan" Ucap Lisa sambil kesel sama Dila.
"Kamu" Kata Dila kepada Lisa.
"Jadi pulang ngak ini" Nindi menyahut agak kesal karna pertengkaran mereka.
Mereka bertiga sambil jalan dengan langkah yang kecil dan perlahan-lahan.
"Oh iya Dil, Lis tadi tu Laki laki yang kalian Bicara kan itu, pas kita keluar kantin tadi itu"
"Iya aku ingat, emng kenapa Nin sama laki-laki itu" Lisa menjawab dengan sengat cepat.
"Iya Nin, kenapa sama dia" Sahut Dila dengan rasa penasaran nya.
"Tadi dia menyapa ku dan ngasih tau nama dia" Nindi mencerita kan pada Lisa dan Dila.
"Lah terus apa masalah nya Nin, ya kan mungkin Dia ingin kenalan sama kamu" Sahut Dila kepada Nindi
"Laki-laki itu punya ku ya, awas kalian ngerebut nya dari aku" Lisa menjawab dengan nada tinggi sedikit.
"Iya iya tuan putri" Sahut Dila Dan Nindi secara bersamaan.
"Terus Nin, dia bilang apa aja dan ngomong apa aja" Lisa bertanya dengan rasa penasaran.
"Tadi sih dia cuma menyapa aja, memberitahu Nama nya dan yang aneh nya kok dia bisa tau Nama aku ya, kan aneh" sahut Nindi.
"Terus Nin, nama nya siapa" Lisa dengan sangat cepat menangkapi omongan Nindi.
"Kalo ngak salah Nama nya Joe Kimmy, iya benar Joe kimmy Nama nya" Nindi Sambil mengingat nya.
"Terus Nin, ngak ada bilang yang lain dia" Lisa bertanya sambil kecewa sama Nindi karna laki-laki yang dia idamkan menyapa Nindi.
"Ngk ada sih, cuma itu aja Lis" Ucap Nindi sambil menyakin kan Lisa yang sedang di landa cemburu.
"Tenang aja Lis, percaya lah sama Sahabat mu ini, tak akan mengambil Joe, bener kan Nin?" Ucap Dila sambil merangkul Nindi.
"Pasti itu" Jawab Nindi sambil tersenyum
"Iya deh, kalian kan sahabat aku paling terbaik" Lisa juga merangkul Dila dan Nindi.
Jam pun menunjukan pukul 12.34.
"Ayok pulang" Sahut Nindi berharap bisa cepat pulang kerumah dan bisa ketemu ibu dan adik nya.
"Iya anak rumahan" Sahut Dila mengejek Nindi.
Mereka mempercepat langkah mulai menuju mobil Lisa karna Lisa anak orang kaya, jadi wajar kalo ke kampus membawa mobil dan Lisa mengantarkan Nindi dulu untuk pulang. Mereka naik mobil dan Lisa mulai mengendarai mobil nya.
"Masih di kantin Joe, belum pulang aku kira sudah pulang" Tegur Aji yang sedang mau membeli minum.
"Belum ini Ji, masih mau santai-santai aja dulu di sini" Sahut Joe yang masih kepikiran soal Nindi tadi.
"Kenapa ini pengeran tampan, ada masalah apa, kok tumben sendirian dan lemes-lemes gitu" Ucap Aji sambil menarik kursi dan mau duduk.
"Ngak ada apa-apa kok Ji" Kata Joe sambil menghembuskan nafas nya.
"Ya sudah kalo ngak mau cerita, ngak apa-apa kok. tapi kalo mau cerita aku siap kok dengar nya" Ucap Aji.
"Terima kasih ya Ji, tapi beneran aku ngak apa-apa kok" Sahut Joe yang masih bingung penasaran tentang Nindi.
"Terima kasih kamu bilang Joe, kamu ini kayak baru kenal aja sama aku. Kan sudah lama kenal jadi santai aja Jo" Aji membalas ucapan Joe
"Ji, Eko kemana? kok ngak kelihatan keluar dari kampus tdi" kata Joe sambil mengalihkan pembicaraan nya.
"Biasa lah Joe, kan dia sama Dewi udah duluan pulang pas berakhir pelajaran tadi, kata nya sih mau nemenin Dewi jalan-jalan" Ucap Aji.
"Oh begitu ya, ya sudah ngak apa-apa lah" sahut Joe yang sedang main hp.
Suara Hp yang berada di tangan Joe bergetar, ternyata Wulan yang telpon.
Joe mengangkat HP nya.
"Ada apa Lan" Kata Joe.
"Kamu dimana Joe? sudah pulang apa belum ini" Kata Wulan sambil berdiri di depan gedung kampus.
"Belum ini Lan, Masih di kantin sama Aji. Emang kenapa" Joe menjawab sambil mematikan rokok nya dan melihat Aji.
"Aku pulang ikut kamu ya" Ucap Wulan.
"Lah, supir yang biasa jemput kamu mana, emang ngak datang apa" Kata Joe yang heran.
"Iya Joe, jam segini belum nyampek Joe. Boleh kan aku ikut kamu pulang" Wulan berharap Joe mau mengantarkan dia pulang.
"Ya pasti boleh lah, ya sudah kita ketemu di parkiran mobil aku ya. Masih ingat kan tempat biasa mobil ku parkir, apa kmu dah amnesia" Kata Joe sambil bercanda sama Wulan.
"Amnesia kamu bilang, kamu tu yng bentar lagi amnesia" Kata Wulan sambil tertawa dan senyum maniz.
"hahahhaha, ya sudah aku jalan ini Menuju mobil " Joe pun sambil mematikan Hp nya.
"Maaf Ji, aku tinggal dulu ya, soal nya Wulan mau minta di anterin pulang. Kata nya sih supir nya lama datang" Ucap Joe sambil berdiri dan merangkul tas nya di bahu.
"Ya sudah ngak apa-apa kok, hati hati ya pulang nya Joe" kata Aji sambil mengulurkan tangan nya ke Joe.
"Oke Ji siap" Joe yang sedang berjabat tangan sama Aji dan mulai melepaskan jabat tangan nya.
Joe mulai menuju mobil dan setelah sampai di mobil nya, ternyata Wulan sudah ada di depan mobil Joe.
"Lama banget sih Joe" Kata Wulan
"Maaf, tadi lagi ngobrol sama Aji, Mau pulang ngak ini atau mau berdebat" Joe sambil membuka pintu mobil nya.
"Iya iya, mau pulang lah masak nginap di kampus. Kan ngak lucu" Wulan sambil ketawa dan mulai masuk mobil.
"Pinter ngelawak ya sekarang" Kata Joe sambil memutar kan mobil nya dan ingin pulang.
"Hahahahahhah" Wulan sambil menutup mulut dengan tangan nya.
Joe dan Wulan berjalan pulang dan Aji yng berada di kantin juga ikut pulang.
Bersambung........
Selamat membaca......
Setelah beberapa menit perjalanan, akhir nya Nindi sampai di rumah nya.
"Terima kasih ya Lis, sudah mau anterin pulang sampai di rumah" Kata Nindi kepada Lisa di jendela kaca mobil nya.
"Sama Lisa aja ini, terima kasih nya. Seperti nya aku di lupakan" Dila pura-pura kesal dan cemberut.
"Terima kasih juga ya, Buat Dila sahabat ku yang paling rakus," Ucap Nindi sambil tertawa terbahak-bahak.
"Gitu ya kamu Nin" Dila menyahut dengan nada kesal.
"Iya maaf Dila, kan bercanda. Oh iya Lis, Dil, ngak mampir dulu kerumah" Ajakan Nindi kepada mereka berdua.
"Maaf Nin, lain kali aja ya mampir nya. Soal nya aku ada kerjaan di rumah" Ucap Lisa.
"Tapi lain kali mampir ya Lis, Dil" Sahut Nindi.
"Iya Nin, lain kali pasti mampir kok, tenang aja" Ucap Lisa kepada Nindi.
"Ya sudah Nin, kami pulang duluan ya" Kata Lisa.
"Bye bye, sampai ketemu besok ya Nin" Dila dan Lisa melampaikan tangan nya.
Dila dan Lisa mulai jauh meninggalkan rumah Nindi.
"Buk, kakak sudah pulang" Mimi sambil berlari menuju Nindi.
"Wah, adik kakak yng cantik ini. Abis ngapain, sudah makan apa belum?" Tanya Nindi kepada adik nya Mimi. Nindi memeluk Adik nya yang tercinta itu.
"Belum makan kak, ibu baru mau masak kak" Mimi berkata jujur seakan-akan tidak ada beban.
Nindi mulai kepikiran dan dia mulai ingin mencari kerja agar bisa membuat ibu dan adik nya bahagia.
"Ya sudah dek, ayok masuk" Ajakan Nindi kepada adik nya.
"Buk, buk" Nindi memanggil ibu sambil melihat kiri kanan.
"Iya Nin, ibuk di belakang, lagi masak" Sahut ibu nya yang sedang membesarkan api nya, supaya nasi nya cepat masak.
Nindi bergegas menuju ke kamar dan mulai ingin membantu ibu nya masak di belakang.
Biasa Nindi emng selalu ambil tau kalau tentang rumah nya, ia anak yang rajin dalam rumah nya.
"Adik ku yng cantik, main di rumah aja ya. Jangan jauh-jauh ya, kakak mau bantu ibu masak dulu supaya adik bisa cepat makan ya " Ucap Nindi yang menasehi Adik kecil nya.
"Iya kak" Kata adik nya yang polos itu sambil pergi.
Nindi pergi ke belakang dan ingin membantu ibu nya.
"Buk, kenapa ngak masak pakai gas aja buk" Tanya Nindi kepada ibu nya.
"Iya Nin, gas nya habis jadi ibu terpaksa masak pakek kayu bakar" Ibu nya menjawab sambil meniupkan api yang hampir padam.
"Kenapa ngak beli aja Buk" Ucap Nindi sambil duduk simping ibu nya.
"Iya Nin, soal nya banyak keperluan lain yang harus ibu beli" Sahut ibu nya Nindi.
"Begitu ya buk, ini buk biar Nindi aja yang nungguin nasi masak nya. Ibu duduk aja dulu" Nindi sambil mendekat nasi yng di masak ibu nya.
"Kamu kan pasti capek Nin, kan abis pulang kuliah. Istirahat aja dulu sana" Ibu nya menjawab dengan nada sangat lembut.
"Ngak kok buk, Nindi ngak capek kok. Ibu tenang aja ya, udah ibu istirahat dulu biar Nindi yang masak" Ucap Nindi yang sedang menyuluh kan kayu ke api, supaya api lebih besar.
"Ya sudah Nin, Ibu istirahat dulu ya" Ibu nya sambil pergi meninggalkan Nindi.
"Berikan lah kekuatan pada anak ku Nindi dan kesabaran dalam menjalankan cobaan mu.
Ibu Nindi berkata dalam hati nya.
Nindi berpikir akan menacari kerja nanti malam agar bisa menghidupi ibu dan adik nya.
Jam menunjukkan Pukul 01.45.
setelah selesai masak dan yang lain-lain nya, Nindi mengahampiri ibu nya yang duduk santai di kursi ruang tamu. Maklum keadaan rumah Nindi hanya ada kursi, karna mereka terlahir dari keluarga yang sederhana.
"Buk , semua nya sudah masak. Ibu makan dulu pasti ibu laper" Kata Nindi sambil memeluk ibu nya dari belakang.
"Kamu ngak makan Nin" Tanya ibu nya sambil berdiri.
"Nindi sudah makan buk, tadi di kantin sama Lisa dan Dila. Lisa yang traktir buk" Kata Nindi sambil mempererat pelukan nya.
"Baik banget ya sahabat kamu ya Nin, dari dulu mereka selalu ada ya buat kamu Nin" Sahut ibu nya.
"Iya buk, mereka baik banget sama Nindi. Nindi beruntung banget punya sahabat seperti mereka. Oh iya buk, adik mana buk" Nindi sambil melepas pelukan dari ibu dan mulai melihat ke belakang.
"Mungkin di depan Nin" Ucap ibu nya.
"Ya sudah buk, Nindi cari ade dulu kedepan ya buk" Nindi sambil meninggal kan ibu nya.
"Ade, ade" Nindi sambil berteriak tidak terlalu kuat.
"Iya kak, ade disini" Mimi Sambil berdiri dari duduk nya.
"Makan dulu dek, nanti di sambung lagi main nya" Kata Nindi sambil menuju adik nya.
"Ayok kak makan, ade udah lapar banget ini. Dari tadi hanya makan pisang aja" Kata ade nya Nindi yng bersemangat ingin makan.
"Ayok ade ku yang paling cantik sedunia" Kata Nindi yang mata nya berkaca-kaca, seakan-akan ingin menangis.
Mereka berdua berjalan bersama-sama menuju dapur dengan langkah yang sedikit laju dan terlihat ibu nya menyiapkan makanan nya.
"Ade duduk di sini ya" Sambil menyiap kursi untuk di duduk adik nya.
"Iya kak" Jawab adik nya dengan nada pelan.
"Ibu makan juga ya, biar Nindi siap kan semua nya" Kata Nindi kepada ibu nya tercinta.
"Ngak usah repot-repot anak ibu tercinta" Kata ibu nya sambil menggoda Nindi.
"Ngak repot kok buk, malah Nindi senang banget kok buk bisa seperti ini " Ucap Nindi
Setelah ibu dan ade nya selesai makan, Nindi berkemas piring dan gelas yang ada disitu yang berniat ingin mencuci nya.
"Aduh Nin, biar ibu aja yang nyuci nya. Nindi istirahat aja dulu pasti capek kan" Kata ibu kepada anak nya Nindi tercinta.
"Ngak kok buk, kan Nindi dah bilang dari awal, ibu Istirahat aja biar Nindi yang kerjain tugas rumah semua nya" Nindi mulai mencuci piring yang kotor.
"Iya sudah ya Nin, Ibu tinggal dulu ya" Kata ibu nya yang berjalan mulai membelakangi Nindi.
Adek nya Nindi pergi ke ruang tamu dan mulai duduk sambil nonton Tv cerita kartun.
Setelah selesai mencuci Nindi berjalan menuju kamar nya.
"Ade, nantik kalo sudah selesai nonton Tv, matikan Tv nya" Ucap Nindi yang sambil berjalan kearah kamar nya kecil nya.
"Iya kak" Dengan nada pelan menjawab nya
Setelah sampai di kamar Nindi mulai berbaring, beristirahat sejenak dan mulai akan berpikir malam ini dia akan mencari kerja separuh Waktu. Nindi terlelap dan tidur karna kecapean..
Jam pun Mununjukan pukul 05.30.
Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!