NovelToon NovelToon

Tangan Tangan Tua

TIGA T = 01

Authorr

Apa yang ada dibenak setiap orang ketika tua nanti ??

Pasti kalian akan membayangkan hal yang indah

Begitu juga dengan Jaafar dan Jasmin sepasang suami istri yang mempunyai 4 orang anak..

Anak pertama bernama jonathan

Dan yang kedua jessie

Yang ketiga jaabier

Serta satu anak angkat bernama jihan..

Tinggal di sebuah desa yang jauh dari ibu kota

Kehidupan mereka tidaklah mudah untuk membesarkan ke empat anaknya namun mereka berdua tidaklah menyerah , mereka berdua bekerja keras untuk bisa membuat anak anak mereka hidup dengan layak dan bisa mendapat pendidikan terbaik..

Didalam rumah berdinding kayu dan berlantaikan tanah mereka Membesarkan anak anaknya dengan penuh kasih sayang , kelembutan serta penuh dengan cinta membuat ke empat anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik pula..

meski tinggal di desa Jaafar dan Jasmin bukanlah seseorang yang tidak berpendidikan mereka lulusan fakultas terbaik di kota dan sempat bekerja di sebuah perusahaan besar dikota namun karena ada masalah mereka memilih meninggalkan kota tersebut dan memilih tinggal di desa....

Meski Jaafar dan Jasmin sudah memilik anak namun nyatanya cinta mereka masih sama seperti dulu..

Sikap Jaafar tidak berubah sedikitpun begitu juga dengan Jasmin mereka masih hangat satu sama lain dan saling melengkapi..

Sejak Jasmin dan Jaafar menikah mereka tidak pernah terpisah , jika ada Jaafar disana pasti akan ada jasmin, begitu pula sebaliknya mereka berdua ibarat sebuah dua sisi uang yang tidak bisa terpisah..

Ya Jaafar dan Jasmin bukanlah penduduk asli didesa tersebut mereka memulainya dari awal, membeli tanah beserta rumah yang sampai sekarang dia tempati dari uang yang mereka dapatkan saat berada dikota..

Awalnya Jaafar dan Jasmin tidak mempunyai kebun seperti sekarang Awalnya mereka berternak , setelah ternak mereka banyak Mereka memutuskan untuk menjualnya dan membeli tanah kebun di desa tersebut..

Dan dari kebun itu Jaafar dan Jasmin bisa memenuhi kebutuan keluarga mereka..

Awalnya memang berat mereka harus tinggal didesa seperti ini mengingat mereka berdua bukan pekerja kasar , namun dengan beriringnya waktu kini mereka berdua menikmatinya

Yang utama adalah sepasang suami istri harus saling melengkapi suka maupun duka.. dan selalu bersama sama..

Awal pertemuan mereka tidaklah mudah , mereka memulai hidup tanpa restu orang tua masing masing memulai semuanya dari benar benar nol namun mereka berdua bisa bangkit karena satu yaitu kebersamaan

pernikahan bukan hanya tentang ikatan dua insan manusia selama satu tahun , dua tahun namun ikatan sampai hayat masalah akan datang di dalam mahligai rumah tangga begitu juga dengan Jasmin dan Jaafar di awal mereka berumah tangga

Sebagai orang tua Jaafar dan Jasmin selalu memberikan contoh yang baik untuk anak anaknya..

memberikan nasihat nasihat baik untuk mereka semua ..

Kita pasti pernah mendengar peribahasa ini, “Siapa yang menanam, Dia yang akan menuai.” Maksudnya, jika seseorang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Dan jika seseorang menanam kejelekan, maka ia akan menuai hasil yang jelek pula.

Namun kenapa peribahasa itu tidak berlaku untuk Jaafar dan Jasmin ?

mereka membesarkan anak anaknya dengan ketulusan, kasih sayang , penuh cinta , kelembutan namun kenapa setelah mereka beranjak dewasa mereka berubah ?

dosa apa yang pernah dilakukannya sampai sampai mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari anak anaknya ??

ataukah memang ini takdir yang nanti akan dihadapi setiap orang tua begitu anak anaknya dewasa ??

Dua anak Jasmin dan Jaafar sudah berumah tangga

Jonathan menikahi wanita bernama Hana dan mempunyai dua anak

Jessie menikahi laki laki bernama Nanda dan baru memilik satu anak

Sedangkan Jabier dan Jihan masih duduk dibangku kuliah ..

Jabier dia mendapat beasiswa untuk kuliah disalah satu universitas ternama dikota yang kebetulan sekali masih satu kota dengan kakanya..

Jabier bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupanya sehari hari dan juga membayar sewa tempat tinggal dia tidak mau menerima bantuan kedua orang tuanya dia ingin hidup mandiri

Begitu juga dengan Jihan dia juga mendapat beasiswa namun dia kuliah diluar negeri dan Jaafar serta Jasmin tidak mengeluarkan uang untuk biaya Jihan

Jaafaar yang yang berusia 68 tahun sedangkan Yasmin berusia 65 tahun

kisah tentang keluarga akan dimulai ...

* keluarga adalah segalanya *

TIGA T= 02

Di teras sebuah rumah sepasang suami istri yang sudah tidak lagi muda tengah duduk menikmati hujan sambil meminum teh dan beberapa cemilan

" Apa anak anak tidak menelfon bu ?" Tanya Jaafar membuka percakapan

" Belum pak.." jawab Jasmin meletakan gelas berisi teh yang baru saja dia minum

" Biasanya setiap akhir tahun anak anak akan pulang , tapi kenapa tahun ini tidak satupun dari mereka memberi kabar akan pulang ya pak ? " ucap Yasmin

" Entahlah bu, mungkin mereka masih belum libur " jawab Jaafar

" Hmm , aku juga kangen dengan cucu cucu kita pak " wajah Yasmin terlihat murung

Mengusap punggung tangan istrinya

" Kita tidak tahu kesibukan apa yang mereka hadapi bu, sabar saja akan ada saatnya kita nanti berkumpul"

" Hmm ibu juga sudah tidak sabar lagi pak akan berkumpul dengan anak dan cucu kita nanti " sedikit ter senyum

" Begitu semua ini selesai Jasmin , jadi bersabarlah " kata Jaafar memandang Jasmin

"Iya pak " jawab Jasmin

" Sudah hampir gelap bu,kita masuk " berdiri terlebih dahulu

" Iya pak " Jasmin ikut berdiri membawa gelas dan piring bekas mereka berdua makan..

"Afar aku akan melanjutkan menjahit sebentar " kata Jasmin begitu meletakan gelas dan piring

"Tapi ini sudah hampir gelap bu " melihat kearah luar

"Tidak apa pak, masih terlihat hanya tinggal satu baju yang belum selesai ini untuk Dira" tersenyum

"Yasudah bu , " mengusap pundak Jasmin lembut

Jaafar lalu masuk kedalam kamar sedangkan Jasmin duduk di depan mesin jahit membuat baju untuk cucunya..

Jaafar keluar dari kamar dan mendekati Jasmin

" Hujan bu dingin " menutupi tubuh Jasmin dengan baju hangat

Jasmin menatap Jaafar tersenyum

" Terimakasih sayang " kata Jasmin

Jaafar menarik kursi dan duduk menemani Jasmin menjahit baju..

1 jam berlalu

" Akhirnya selesai juga " kata Jasmin tersenyum menatap baju yang baru saja selesai dia buat

" Cantik sekali bu , kamu memang pandai membuat baju seandainya dulu aku tidak memutuskan untuk tinggal di desa pasti "

Ucapan Jaafar terpotong

" Cukup pak , tidak perlu mengungkit masa lalu, aku bahagia meski hidup di desa asal kita selalu bersama seperti ini " terang Jasmin

Jaafar tersenyum mencium kening Jasmin

" Terima kasih sayang, sudah mau menerima semua kekuranganku " kata Jaafar

" Sudah pak , aku juga manusia pasti mempunyai kekurangan " memandang Jaafar

" Yasudah ayo kita istirahat , sudah malam " kata Jaafar

" Iya pak , aku letakan baju ini dulu " menunjukan pakaian yang ada ditangan nya

" Ya sudah bu , aku kekamar dulu " kata Jaafar

" Iya pak "

Jaafar berjalan perlahan ke arah kamar dan jasmin meletakan baju yang baru saja selesai di dalam lemari kemudian berjalan masuk kedalam kamar..

Mereka kini berbaring di atas ranjang tidur saling berhadapan dan berpegang tangan

" Selamat malam sayang , mimpilah indah , panjanglah umur selalu diberi kesehatan " kata Jaafar

jasmin tersenyum

" Doa yang sama untukmu sayang "

Kini mereka memejamkan mata dan mulai tertidur

Ya rutinitas Jaafar dan Jasmin dari dulu sebelum tidur kata kata yang sama yang sudah mereka ucapkan dari awal menikah sampai saat ini

*

*

*

*

Malam yang begitu damai terlewatkan..

Cahaya sinar matahari mulai menghangatkan bumi..

Jasmin berada didapur sedangkan Jaafar tengah duduk di teras depan rumahnya meminum teh yang telah di sediakan oleh istrinya..

" Kakekk "

Mata Jaafar melihat ke asal suara dan melihat 2 cucunya berlari menuju kearahnya

" Cucuku " Jaafar berdiri dan mereka berpelukan

" Kalian datang , kenapa tidak memberi tahu kakek sebelumnya kalian bisa datang bersamaan begini apa kalian sudah rencanakan ini semua" tanya Jaafar pada cucunya

" Tentu saja kita pulang pak, kita merindukan kalian hmm kita semua memberi kejutan untuk kalian pak " Jonathan mencium punggung tangan Jaafar

Disusul istrinya yang bernama Hana

Begitu juga dengan Jessi dan suaminya

Jaabier juga mendekati Jaafar mencium punggung tangan Jaafar lalu memeluknya

" Ibu mana pak ?" Tanya Jabier

"Akh ibu didapur , dia akan sangat senang melihat kalian semua , ayo ayo kita semua masuk " Jaafar dengan wajah gembira menuntun anak, menantu dan cucunya masuk kedalam rumah..

" Nenek " ke dua cucunya bersamaan

Jasmin memutar badannya dan melihat ketiga cucunya serta anak dan menantunya

" Cucuku " Jasmin memeluk mereka

" Ibu " Jessie memeluk ibunya dan mencium punggung tangan Jasmin lalu bergantian dengan yang lainya..

Setelah selesai mereka semua berjalan kearah ruang ditengah dengan cekatan Jasmin membuka tikar untuk anak menantu dan cucunya dduduk

" Kalian kenapa tidak menelfon dulu " tanya Jasmin

" Maaf ya bu , kita hanya mau memberi kejutan untuk kalian " jawab Jaabier

" Iya ibu senang kalian pulang , ibu kira kalian tidak akan pulang " kata Yasmin

" Mana mungkin kita tidak pulang bu " kata Jonathan tersenyum menatap ibunya

" Kalian belum makan kan , tunggu sebentar ibu akan buatkan sarapan untuk kalian semua " Jasmin berdiri dan berjalan kearah dapur

" Biar kami bantu bu " Hana dan Jessie bersamaan

" Tidak usah nak , kalian pasti lelah bukan ? dan Dira sama siapa nanti ?" tanya Yasmin

" Tidak apa bu , kita kerjaka sama sama akan lebih cepat " kata Jessie

" Dira sama kakak kakaknya bu " jawab Hana

" Baiklah maaf ya nak , ibu merepotkan kalian" ujar Ibu

Menggengam tangan Jasmin

" Ibu jangan katakan seperti itu, kami semua sayang ibu " kata Hana

Jasmin tersenyum dan mengangguk kini mereka bertiga mulai memasak didapur..

Hanya beberapa menit saja masakan sudah siap Jessie dan Hana juga cekatan membantu Jasmin

Kini mereka duduk di tikar dan mulai makan

Sedangkan Jasmin menyuapi Dira cucu paling kecil anak dari Jonathan

" Ayo anak cantik makan yang banyak " dengan sabar Jasmin menyuapi dira sedangkan dua cucu yang lain sudah lebih besar anak pertama Jonathan Daniel sudah duduk dibangku smp dengakan anak Jessie Arin masih duduk dibangku sekolah dasar

Begitu selesai makan lagi lagi Jessie, Hana dan Jasmin merapikan semuanya ..

" Nak kalian istirahatlah dikamar , ini biar ibu yang selesaikan " kata Yasmin

" Baiklah bu " kata Jessie dan Hana kemudian meninggalkan dapur

Setelah Jasmin selesai dia segera mencari ketiga cucunya dan duduk bermain

Daniel yang lebih besar juga turut serta duduk bersama adik adiknya dan neneknya

Daniel sangat menyayangi neneknya begitu juga dengan Arin ..

Sedangkan Jaafar duduk diteras rumahnya bersama dengan dua anak lelakinya serta satu menantu laki lakinya

Suasana seperti inilah yaang sangat menyenangkan berkumpul bersama dengan keluarga

Berbincang , tertawa bersama

* Keluarga yang baik dibangun dengan cinta, dimulai dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan *

TIGA T =03

Keceriaan masih ada dirumah Jaafar dan Jasmin berkat anak dan cucunya ..

Suara ramai anak anak bermain di depan rumah dan obrolan disana sini..

" Mainnya hati hati Arin , Daniel jangan gangguin adeknya " kata Jasmin melihat Daniel yang sedari tadi menganggu Arin

" Iya nek " saut Daniel namun tidak berhenti masih saja menganggu

"Bu sudah sore , Dira mau saya mandikan dulu " kata Hana

" Akh iya Han , ini " memberikan Dira yang sedari tadi dia gendong

Begitu Dira bersama Hana , Yasmin menuju ke lemari dan mengambil baju untuk Dira , Arin dan juga Daniel

Setelah menyerahkan baju Yasmin berjalan kedapur

Dan memasak makanan untuk makan malam..

" Ibu " Jessie mencari Yasmin

" Iya Nak , ibu didapur " saut Yasmin

Berjalan menuju kedapur

" Ibu sudah mulai masak ?, sini biar Jessie bantu "

" Sudah biar ibu saja Nak, Arin sudah mandi belum nak ?" Tanya Yasmin

" Belum bu , masih mau main katanya " kata Jessie mulai menyentuh alat dapur

Tersenyum dan menatap Jessie

" Sudah sore Jessie , ajaklah dia mandi "

Meletakan kembali

" Baiklah bu " kembali berjalan keluar dari dapur

Yasmin melanjutkan memasak beberapa menu kesukaan anak anaknya..

Dengan sangat senang Yasmin memasak senyum di wajahnya bahkan tidak pudar..

" Buu " Jaafar mendekati Yasmin

" Iya pak " menoleh ke arah Jaafar

" Dari tadi kamu tidak istirahat , apa kamu tidak lelah?" Tanya Jaafar berdiri di samping Yasmin

" Tidak pak , justru aku sangat senang sekarang ini , anak anak dan cucu kita berkumpul " kata Yasmin menatap Jaafar dengan senyum terukir di wajah tua Yasmin

" Yasudah bu, kalau kamu lelah istirahat jangan dipaksakan " menyentuh pundak Yasmin

" Iya pak ,jangan khawatir " tetap dengan senyum tulusnya

Jaafar keluar dari dapur dan duduk di ruang tengah

Ada Daniel yang tengah duduk dan menatap layar ponselnya

" Daniel jangan dekat dekat menatap ponsel " kata Jaafar lalu duduk disamping Daniel

Daniel menatap kakeknya

" Iya kek " jawab Daniel menutup ponselnya

" Bagaimana dengan sekolahmu nak ? Lancar kan " tanya Jaafar sambil menyentuh bahu Daniel

" Hmm tentu saja kek , aku ini anak pintar " jawab Daniel

"Syukurlah , rajin rajin lah belajar kelak menjadi orang yang sukses" menepuk nepuk pelan bahu Daniel

"Hmm iya kek , kek Daniel kebelakang dulu mau mandi " Ujar Daniel sopan

" Oh iya iya Daniel " kata Jaafar mengusap punggung Daniel

Setelah Daniel berlalu Jaabier keluar dari kamarnya

" bapak ? " kata Jabier dan duduk disamping Jaafar

" Iya nak , " tersenyum

" Apa bapak masih ke kebun ?" Tanya Jabier

Belum sempat menjawab Jonathan keluar dari kamar dan duduk bergabung

" Iya nak ," jawab Jaafar

" Jangan bekerja terlalu keras pak , bapak sudah tua harus banyak istirahat " kata Jabier

" Iya nak ,kalau sekarang hanya diam badan bapak malah sakit semua " menatap Jabier

" Benar kata Jaabier pak , banyak istirahat saja " ujar Jonatha

"Iya nak " kata Jaafar dengan senyum

Senang rasanya mendapat perhatian kecil dari anak anaknya..

" Pak kita tidak bisa lama lama di desa, aku hanya libur sebentar " kata Jonathan

" Oh benarkah ?, bagaimana denganmu Jaabier ?" Beralih menatap Jabier

"Sepertinya aku juga akan kembali bersama sama kakak saja pak, " kata Jaabier

" Yasudah tidak apa apa, " kata Jaafar tersenyum

Hari semakin gelap makan malam yang yang dimasak sendiri oleh Yasmin untuk seluruh keluarga besarnya..

Mereka kini duduk beralaskan tikar dan mulai melahap makanannnya

"Masakan ibu memang terbaik " kata Jaabier disela sela makannya..

" Aku masak juga enak , benar kan sayang ?" Tanya Jessie pada suaminya

"Iya sayang " jawab Nanda tersenyum

" Tentu saja masakan istri itu yang terbaik nak ," kata Jaafar

" Sebagai wanita setelah kalian menikah yang akan sangat senang merasakan masakan kalian adalah suami kalian, dan setelah memilik anak maka anak kalian adalah pelanggan ke kalian setelah suami" kata Jaafar

" Sama seperti ku ,kalian tahu setelah bapak menikahi ibu kalian , bapak tidak lagi selera makan jika bukan masakan ibu kalian " kata Jaafar melirik Yasmin sedangkan Yasmin hanya tersenyum menanggapi Jaafar

" Akhh bapak masih saja romantis " kata Jessie

" Aku iri dengan kalian " Hana menimpali

" Aku juga bisa romantis kok " saut Jonathan

Kemudian semua tertawa Suasana menjadi ramai dan penuh gelak tawa disela sela makan mereka..

Setelah mereka selesai makan , mereka masuk kedalam kamar untuk beristirahat

Begitu pula dengan Yasmin dan Jaafar sepasang suami istri yang sudah tidak lagi muda itu menuju kedalam kamarnya..

Mereka merebahkan badan diatas ranjang..

" Senang sekali pak rasanya bisa berkumpul" kata Yasmin menatap Jaafar

" Benar bu , rumah terasa lebih hangat saat mereka kembali " Jaafar menimpali

" Akh pak , apa Jihan tidak menelfon ?" Tanya Yasmin

" Tidak , kita berbeda waktu jika disana malam kita siang mungkin dia masih sibuk bu " terang Jaafar

" Ya tidak apa apa pak, yang penting dia sehat saja ibu sudah senang " tersenyum tulus

"Benar , kasihan benar nasip anak itu dulu bu ,beruntung dia bisa selamat " menatap langit langit kamarnya

Mengingat kembali saat mereka membawa Jihan kedalam keluarganya.

Malam itu Jihan bersama dengan ibu dan bapaknya tengah menaiki sepeda motor namun saat perjalan sebuah truk menabrak motor yang di kendarai oleh mereka..

Ibu dan Bapak Jihan meninggal dilokasi kejadian sedangkan Jihan selamat dari kecelakaan maut tersebut

Rumah Jaafar dan Yasmin bertetangga dengan Jihan , Jihan sama sekali tidak mempunyai keluarga..

Sedangkan orang orang di kampung tersebut enggan untuk merawat Jihan, karena ekonomi mereka yang terbilang susah

Dan akhirnya Yasmin meminta ijin ke Jaafar untuk merawat Jihan , meski mereka berdua juga bukan orang yang kaya , namun Yasmin tidak sampai hati melihat Jihan hidup sendiria di usianya yang masih kecil

" Iya pak, sudah sudah jangan ingat ingat lagi masa lalu " kata Yasmin

" Iya bu " kata Jaafar

" Sudah pak,lebih baik kita istirahat "kata Yasmin

" Iya bu , selamat malam mimpilah indah panjanglah umur dan senantiasa diberi kesehatan "membelai kepala istrinya kemudian menciumnya singkat

" Aku juga selalu berdoa hal yang sama untukmu sayang " tersenyum

Mereka berdua berpegang tangan dan mulai terpejam dan masuk ke dalam mimpi mereka..

* Liburan terbaik bukanlah soal kemewahan, tetapi soal kebersamaan di tengah keluarga tercinta *

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!