NovelToon NovelToon

Aku Dan Sahabat Kecilku

Bab 1# Ceritaku

Di sebuah Desa Banjar Wangi, ada sepasang anak laki-laki dan perempuan yang sedang bersahabat. Mereka adalah Gilang dan Andin yang sama-sama duduk di kelas 6 Sekolah Dasar. Mereka bersahabat sejak masih di Taman Kanak-kanak hingga sekarang. Mereka bukan hanya bersahabat ketika di sekolah saja tapi ketika bermain pun mereka bersama.

Mereka berasal dari dua keluarga yang berbeda tingkat sosialnya. Ayah Gilang adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Desa Banjar Wangi dan ibunya hanya ibu tumah tangga sedangkan ayah Andin adalah seorang petani yang tiap hari kerja di sawah dan ibunya Andin juga seorang ibu rumah tangga. Andin dan Gilang adalah anak satu-satunya di keluarga masing-masing.

Meski adanya perbedaan status sosial, mereka masih tetap bersahabat karena orang tua mereka tidak pernah membedakan status sosial. Hampir setiap hari mereka selalu bermain dan belajar bersama bahkan berangkat sekolah pun juga selalu bersama.

Orang tua Gilang tidak pernah melarang Gilang untuk bermain dengan siapa saja meski beda status sosial. Gilang dan Andin adalah anak-anak yang tekun dan rajin belajar hingga mereka selalu mendapat rangking 5 besar di kelasnya. Mereka adalah anak-anak yang sangat semangat dan kreatif.

👑👑👑👑👑

Pagi itu, Gilang menjemput Andin untuk berangkat ke sekolah bersama.

"Assalamualaikum... Andin... Andin... " ucap salam Gilang sambil memanggil Andin di depan rumahnya.

"Andin, ayo kita berangkat ke sekolah!," lanjut Gilang memanggil Andin di dekat pintu rumahnya.

Tak lama kemudian terdengar suara...

"Walaikumsalam... eh ada nak Gilang. Ayo masuk nak Gilang!, " jawab ibunya Andin membalas salam Gilang.

"Iya bu. Andinnya adakah bu?, " tanya Gilang pada ibunya Andin.

"Ada nak, sebentar ya... ibu panggilkan, " ucap ibunya Andin.

Sebelum ibu memanggil Andin... ternyata Andin sudah mendengar.

"Iya Lang, nih aku sudah siap," jawab Andin.

"Tuh nak Gilang, ternyata Andin sudah siap. " sahut ibunya Andin.

"Iya bu, " ucap Gilang.

Sebelum berangkat sekolah, seperti biasa Andin tak lupa pamit dan cium tangan ibunya. Tapi bukan hanya Andin, Gilang pun juga mencium tangan ibunya Andin.

"Bu, Andin sama Gilang berangkat ke sekolah dulu ya," ucap Andin sambil mencium tangan ibunya.

"Iya nak, hati-hati di jalan," jawab ibu sambil mencium kening Andin.

"Iya bu, " jawab Andin.

"Gilang juga pamit berangkat ke sekolah ya bu, " ucap Gilang sambil mencium tangan ibunya Andin.

"Hati-hati di jalan ya nak, " ucap ibu pada Andin dan Gilang.

Mereka pun berangkat ke sekolah bersama. Dalam perjalanan menuju ke sekolah, mereka melewati sawah-sawah dan desa. Ketika melewati sawah, mereka bertemu dengan ayah Andin yang sedang bekerja di sawah.

"Ndin, Lihatlah! di sawah ada ayahmu." ucap Gilang memberitahukan Andin.

"Oh iya Lang, ada ayah disana." jawab Andin.

Andin dan Gilang menghampiri ayahnya Andin.

"Yah, aku dan Gilang berangkat ke sekolah dulu ya." ucap Andin sambil mencium tangan ayahnya.

Gilang juga mencium tangan ayahnya Andin.

"Sekolah yang pintar ya nak dan hati-hati di jalan ya." ucap ayahnya Andin pada Andin dan Gilang.

"Iya yah," jawab Andin.

"Iya pak, " jawab Gilang.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah. Tempat sekolah Andin dan Gilang tak jauh dari sawah ayah Andin bekerja yang berada di desa sebelah.

Sepuluh menit kemudian, sampailah mereka di sekolah. Mereka masuk ke dalam kelas dan meletakkan tas di bangkunya. Andin dan Gilang selalu duduk sebangku.

Sesaat setelah Andin dan Gilang meletakkan tasnya. Terdengar suara bel tanda masuk.

Bel pun berbunyi teeettt.... teeeettt....teeeettt...

Bel tanda akan dimulai upacara sudah berbunyi. Semua siswa berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera tiap hari senin. Semua siswa wajib memakai seragam lengkap. Mereka mengikuti upacara dengan tertib hingga selesai.

👑👑👑👑👑

Empat puluh lima menit kemudian, upacara bendera telah selesai. Semua siswa kembali ke dalam kelas masing-masing untuk memulai pelajaran hari ini.

Ketika kegiatan pembelajaran, semua siswa tertib mendengarkan materi yang disampaikan gurunya. Lalu guru pun memberikan tugas kepada semua siswa. Mereka pun mengerjakan tugasnya. Dan tak lama kemudian, setelah tugasnya selesai lalu mereka mengumpulkannya di meja guru.

Dan beberapa jam pun berlalu, materi pelajaran pun selesai.

Tepat pukul sembilan pagi, anak-anak saatnya istirahat. Andin dan Gilang termasuk anak yang jarang sekali membeli makan di kantin karena mereka selalu membawa bekal dari rumah. Andin dan Gilang selalu makan bersama di dalam kelas.

"Lang, kamu makan bekal apa?, " tanya Andin.

"Nih, aku bawa nasi ayam Ndin. " jawab Gilang.

"Kalau aku bawa nasi telor Lang, " ucap Andin.

"Gimana kalau kita saling incip?, " ucap Gilang.

"Ide bagus tuh Lang. Silakan diincipi Lang!," sahut Andin.

Mereka pun saling mencicipi bekalnya. Dan lima belas menit kemudian, istirahat pun selesai. Semua siswa masuk kembali untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya.

👑👑👑👑👑

Waktu pun cepat berlalu.

Sekarang tepat pukul sebelas siang, pelajaran pun selesai dan bel berbunyi tanda pulang. Andin dan Gilang merapikan buku dan peralatan belajarnya. Lalu mereka pun keluar kelas dan bersiap untuk pulang.

Gilang dan Andin pun keluar dari gerbang sekolah bersama. Mereka bergegas untuk pulang karena cuaca saat itu mendung.

"Lang, kok langit hari ini mendung dan gelas sekali." ucap Andin.

"Oh iya Ndin, kayaknya akan segera turun hujan. Kalau begitu kita harus segera pulang," ucap Gilang sambil menarik tangan Andin.

Andin pun kaget karena melihat tangannya yang digandeng oleh Gilang. Mereka pun segera jalan pulang. Namun di tengah perjalanan, hujan pun turun dengan deras. Mereka pun berteduh di gubuk tempat ronda di desa sebelah.

"Ndin, kita berteduh disini dulu ya daripada kita nanti basah kuyup. " ucap Gilang sambil mengajak Andin duduk di tempat ronda.

"Iya Lang, sebaiknya memang begitu Lang." jawab Andin.

"Ndin apakah kamu kedinginan kah?, " tanya Gilang.

"Iya Lang," jawab Andin.

Gilang pun melepaskan jaketnya untuk dipakaikan ke Andin.

"Kamu pakai jaketku dulu Ndin biar kamu gak kedinginan," ucap Gilang.

"Terima kasih ya Lang. Kamu baik banget sih," ucap Andin.

"Sama-sama Ndin. Aku tidak mau kamu sakit karena kehujanan, " ucap Gilang.

"Kita tunggu sampai hujannya reda ya Ndin," lanjut Gilang.

"Iya Lang," jawab Andin.

Mereka pun menunggu di gubuk ronda sampai hujannya reda. Dan tak lama kemudian, hujan pun reda.

"Ndin, hujannya sudah reda. Ayo kita segera pulang takutnya keburu nanti hujan lagi, " ajak Gilang.

"Iya Lang, ayo kita segera pulang," jawab Andin.

Mereka pun segera berlari kecil. Karena mereka harus pulang ke rumah takutnya hujan akan turun kembali.

👑👑👑👑👑

Bab 2# Belajar Bersama

Setelah kehujanan, akhirnya mereka pun sampai di rumah meski baju mereka agak sedikit basah. Andin lebih dulu sampai di rumah karena rumah Andin lebih dekat daripada rumah Gilang.

"Akhirnya sampai rumah juga Lang, " ucap Andin.

"Ndin, sebaiknya aku langsung pulang ya keburu nanti hujan turun lagi," ucap Gilang.

"Bentar Lang, ini jaketmu. " ucap Andin sambil melepaskan jaket Gilang yang dipakainya.

"Oh iya Ndin. Sampai lupa, " jawab Gilang sambil menerima jaketnya yang diberikan Andin.

"Terima kasih sudah meminjamkan jaketmu untuk aku ya Lang," ucap Andin.

"Sama-sama Ndin, Kalau begitu aku segera langsung pulang ya Ndin. " ucap Gilang.

"Iya Lang, kamu hati-hati ya dan sampai ketemu besok pagi," ucap Andin.

Gilang pun bergegas lari untuk segera pulang ke rumahnya karena cuacanya masih mendung dan mulai sedikit gerimis.

👑👑👑👑👑

Dan setelah Gilang pulang, Andin pun segera masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum...bu Andin pulang," ucap Andin sambil mengetuk pintu rumahnya.

"Walaikumsalam nak," jawab ayah dan ibu Andin.

Ibu pun membukakan pintu untuk Andin. Lalu Andin pun mencium tangan ayah dan ibunya.

"Kamu kehujanan ya nak, baju kamu basah semua," tanya ibu.

"Iya bu, tadi di tengah jalan Andin dan Gilang kehujanan dan kami berteduh dulu di tempat ronda di desa sebelah bu," jawab Andin.

"Ini tadi ayahmu juga baru pulang dan kehujanan," ucap ibunya Andin.

"Iya bu tadi hujannya memang deras sekali. " jawab Andin.

"Ya sudah kalau begitu nak, kamu segera mandi ganti baju nanti masuk angin. Tapi tunggu sebentar, ibu masakkan air dulu buat kamu mandi dan sekalian ibu buatkan teh hangat juga buatmu ya," ucap ibu.

"Iya bu, Andin akan mandi dan ganti baju dulu ya," ucap Andin.

"Iya nak," ucap ibu.

Ibu segera ke dapur untuk memasak air untuk Andin. Setelah matang, Andin pun segera mandi dan berganti baju.

👑👑👑👑👑

Setelah selesai mandi, Andin pun duduk bersama ayah dan ibu di ruang tamu sambil minum teh hangat yang dibuatkan ibu.

"Nak, tehnya diminum dulu biar badanmu hangat," ucap ibu sambil meletakkan teh di atas meja.

"Iya bu, Andin minum tehnya dulu ya," ucap Andin.

Andin pun segera minum teh buatan ibu.

"Nak, setelah ini kamu segera istirahat," ucap ibunya Andin.

Ibu khawatir kalau Andin sakit akibat kena hujan. Karena cuaca saat ini lagi tidak bersahabat.

"Iya bu, kalau begitu Andin istirahat dulu ya bu," jawab Andin.

"Iya nak," jawab ibu.

Andin pun segera masuk ke dalam kamarnya. Dan dia pun segera tidur pulas hingga sore.

👑👑👑👑👑

Ketika sore tiba, Andin pun bangun. Dan saat itu hujan pun sudah reda. Seperti biasa, rutinitas Andin di sore hari adalah selalu membantu ibunya untuk membersihkan rumah.

Di saat Andin menyapu, ibu melihat Andin dari dalam rumah.

"Anakku Andin sangat rajin sekali," ucap ibu dalam hati sambil tersenyum melihat Andin.

Andin melihat ibunya tersenyum sendiri lalu Andin pun menghampiri ibunya.

"Ada apa bu, kenapa melihat Andin seperti itu? Apakah Andin menyapunya belum bersih?, " tanya Andin.

"Oh tidak kok Ndin. Malah ibu tuh senang sekali melihatmu sangat rajin membersihkan rumah. Ibu sangat bangga punya anak yang rajin sepertimu Ndin, " ucap ibu kagum pada Andin.

"Ah ibu bisa saja. Andin hanya ingin membantu ibu. Karena itu memang tugas anak kan bu, " jawab Andin.

"Iya Ndin. Ya sudah lanjutkan dulu tugasmu, ibu bereskan dapur dulu." ucap ibunya Andin.

"Iya bu, Andin lanjutkan menyapunya dulu. " ucap Andin.

Andin pun melanjutkan membersihkan halaman depan rumahnya. Ibu pergi ke dapur untuk memasak.

Sepuluh menit kemudian, Andin pun selesai membersihkan rumah. Andin pun lanjut membantu ibunya di dapur.

"Bu, Andin bantu. " ucap Andin.

"Kalau begitu kamu bantu ibu cuci piring saja," ucap ibu.

Andin pun segera membantu ibu mencuci piring. Dan tak lama kemudian, tugasnya pun selesai.

"Bu, Andin sudah selesai cuci piringnya. Adakah yang perlu dibantu lagi bu?, " tanya Andin.

"Sudah kok nak. Sebaiknya sekarang kamu segera mandi ya, " ucap ibunya Andin.

"Iya bu. Kalau begitu Andin mandi dulu ya, " jawab Andin.

Setelah selesai membantu ibunya, Andin pun segera mandi karena hari sudah menjelang malam.

👑👑👑👑👑

Malam pun tiba.

Tepat pukul enam malam, Gilang datang ke rumah Andin untuk belajar bersama.

"Assalamualaikum.... Andin, " ucap salam Gilang.

"Walaikumsalam nak Gilang," ucap ibu.

Ibunya Andin pun keluar dan menemui Gilang.

"Andinnya ada di rumah kah bu?, " tanya Gilang.

"Ada nak. Bentar ibu panggilkan Andin," jawab ibu.

Ibu pun masuk ke dalam dan memanggil Andin.

"Andin nih ada temanmu Gilang," ucap ibu memanggil Andin.

"Iya bu. Andin segera kembali," jawab Andin.

Andin pun keluar dan datang menemui Gilang yang sudah menunggunya di ruang tamu.

"Ya sudah ibu tinggal masuk dulu. Kalian belajar yang rajin saja ya nak," ucap ibu.

"Ya bu," sahut Andin dan Gilang.

Ibu pun masuk ke dalam kamar dan meninggalkan mereka yang sedang belajar. Andin dan Gilang pun belajar bersama. Mereka sangat rajin dan tekun dalam belajar.

"Lang kamu sudah selesai mengerjakan tugas bahasa jawa kah?," ucap Andin.

"Belum Ndin. Kita kerjakan sama-sama aja," jawab Gilang.

"Iya Lang," sahut Andin.

Mereka pun mengerjakan bersama-sama. Tak terasa sudah 2 jam mereka belajar. Dan sekarang sudah pukul 8 malam.

"Alhamdulillah Ndin, selesailah tugas kita hari ini," ucap Gilang.

"Iya Lang, aku senang akhirnya selesai juga," ucap Andin.

"Ndin, sekarang sudah jam 8 malam. Aku pulang dulu ya takut kemalaman. Soalnya besok kan kita harus sekolah," ucap Gilang.

"Iya Lang, lagian kita sudah selesai mengerjakan tugasnya kan," ucap Andin.

"Iya Ndin, kalau gitu aku pulang dulu ya besok pagi aku kesini lagi. Kita berangkat sekolah sama-sama," ucap Gilang.

"Iya Lang. Hati-hati ya," ucap Andin sambil mengantar Gilang sampai di depan rumah.

Gilang pun pulang dengan berjalan kaki. Andin merapikan buku-bukunya.

"Lho Ndin. Gilang sudah pulang kah?, " tanya ibu.

"Iya bu soalnya sudah malam. Besok kami kan masih sekolah," jawab Andin.

"Ya sudah nak, kamu segera tidur biar besok bangunnya gak kesiangan," ucap ibu.

"Iya bu, Andin masuk kamar dulu ya," ucap Andin sambil berjalan menuju kamarnya.

Ibu pun mematikan lampu rumah dan masuk kamar. Di dalam kamar, Andin menata buku pelajaran untuk besok terlebih dahulu sebelum tidur. Karena Andin anak yang rapi, dia selalu menyiapkan buku sebelumnya. Setelah selesai menyiapkan, Andin rebahan di atas kasur dan sampai akhirnya dia tertidur sampai pagi.

👑👑👑👑👑

Bab 3# Ujian Semester 1

Keesokan harinya, saatnya Andin dan Gilang pergi sekolah bersama untuk mengikuti ujian akhir semester 1. Mereka sudah mempersiapkan diri sebelumnya dengan belajar bersama.

Hari ini, Gilang menjemput Andin lebih pagi agar tidak terlambat mengikuti ujian.

"Assalamualaikum... Andin... selamat pagi, " ucap salam Gilang di depan rumah Andin.

"Walaikumsalam... pagi Gilang, " jawab Andin yang sudah menunggu Gilang di depan rumahnya.

"Ayo kita berangkat Ndin, karena hari ini hari pertama kita ujian dan jangan sampai kita terlambat. " ucap Gilang.

"Iya Lang, aku sudah siap berangkat kok. Tapi aku pamit sama ibuku dulu ya, " ucap Andin.

Dan tak lupa setiap berangkat ke sekolah, meski tidak ujian pun Andin selalu berpamitan kepada orang tuanya.

"Ibu... bu..., " ucap Andin memanggil ibunya yang ada di dapur.

"Iya Ndin, apakah nak Gilang sudah datang?, " jawab ibunya Andin.

"Sudah bu, " jawab Andin.

Ibu pun keluar menghampiri Gilang.

"Nak, pagi sekali sudah datang. " ucap ibunya Andin.

"Iya bu, saya takut terlambat karena mulai hari ini kita ujian." jawab Gilang.

"Semangat ujiannya ya nak, " ucap ibunya Andin.

"Bu, Andin sama Gilang berangkat sekolah dulu ya. Doakan kami semoga kami bisa mengerjakan soal ujian dengan benar," ucap Andin meminta doa ibunya.

"Iya nak, ibu akan selalu mendoakan kalian supaya bisa mengerjakan soal ujiannya dengan benar dan mendapatkan nilai yang baik," ucap ibu.

"Terima kasih bu, kami berangkat ke sekolah dulu ya," ucap Andin dan Gilang sambil mencium tangan ibunya Andin.

"Iya nak, hati-hati di jalan. Sukses buat kalian," ucap ibunya Andin sambil memegang kepala Andin dan Gilang.

Mereka pun segera berangkat ke sekolah bersama dengan berjalan kaki. Dan sesampainya di sekolah, mereka langsung masuk ke dalam kelas untuk persiapan mengikuti ujian di hari pertama.

Tepat pukul tujuh pagi, bel berbunyi tanda dimulainya ujian.

Semua siswa mulai mengerjakan soal ujiannya. Ujian di jam pertama berlangsung selama enam puluh menit.

Suasana kelas sangat tertib. Semua siswa fokus pada pengerjaaan soal ujian.

👑👑👑👑👑

Tak terasa sudah dua jam berlalu, mereka pun harus selesai mengerjakan ujian di jam kedua. Sekarang saatnya mereka istirahat.

"Akhirnya dua pelajaran sudah selesai ya Lang," ucap Andin yang merasa lega.

"Iya Ndin. Soal-soal hari ini lumayan mudah ya, seperti yang kita pelajari semalam, " jawab Gilang.

"Kamu benar Lang, soalnya sama seperti yang kita pelajari tadi malam di rumahku." sahut Andin.

Mereka senang karena dua pelajaran sudah terselesaikan.

"Ndin, ayo sekarang kita ke kantin," ajak Gilang.

"Ayo Lang," jawab Andin.

Mereka berjalan menuju kantin sekolah. Mereka membeli makanan dari kantin dan dibawa kembali ke kelas. Setelah sampai di dalam kelas, mereka makan makanan yang sudah dibelinya dari kantin sekolah bersama.

Mereka makan bersama di dalam kelas. Mereka selalu berbagu makan dan minum berdua.

Tak terasa sudah tiga puluh menit berlalu. Waktu istirahat pun telah selesai. Mereka kembali duduk di tempat masing-masing untuk mengikuti ujian di jam terakhir.

Mereka semua masih tetap semangat mengerjakan ujian di jam terakhir. Tak ada satupun mereka yang membuat gaduh. Semua tertib dan fokus mengerjakan. Sampai akhirnya semua selesai mengerjakan.

Hingga bel pun berbunyi tanda berakhirnya ujian. Saatnya semua siswa untuk pulang.

"Ayo kita pulang Ndin," ajak Gilang.

"Ayo Lang," jawab Andin.

Mereka pun pulang bersama. Ketika di jalan, Gilang menggandeng tangan Andin. Lalu Andin memandang Gilang dengan senyumannya yang manis.

Mereka menikmati perjalanan pulang meski saat itu suasana panas. Mereka saling berbicara saat perjalanan pulang.

"Alhamdulillah Ndin, soal ujian hari ini gak begitu sulit," ucap Gilang.

"Iya benar Lang. Aku tadi juga bisa mengerjakannya," sahut Andin.

"Semoga besok soalnya juga gak sulit juga ya Ndin sama seperti hari ini," ucap Gilang.

"Semoga saja Lang," jawab Andin.

Mereka melanjutkan perjalanan. Dan di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan ayahnya Andin yang masih bekerja di sawah. Ayahnya Andin pun menghampiri Andin dan Gilang.

"Nak, gimana ujianmu tadi? Apakah kamu bisa mengerjakannya?, " tanya ayah.

"Alhamdulillah yah. Kami bisa mengerjakannya dengan baik," jawab Andin.

"Syukurlah kalau kalian bisa mengerjakannya. Ya sudah nak. Sekarang segera pulang dan istirahat ya," ucap ayah.

"Iya yah. Kami pulang dulu ya yah. Ayah juga segera pulang ya. Adin dan ibu tunggu di rumah," ucap Andin.

Setelah selesai berbicara dengan ayahnya Andin, Andin dan Gilang pun segera melanjutkan perjalanan pulang.

👑👑👑👑👑

Sesampainya di rumah Andin, Gilang pun langsung segera pulang.

"Ndin, sebaiknya aku langsung pulang dulu aja ya. Nanti malam aku ke rumahmu lagi ya untuk belajar bersama," ucap Gilang.

"Iya Lang. Aku tunggu nanti malam ya. Hati-hati di jalan ya Lang," ucap Andin.

"Iya Ndin. Sampai ketemu lagi nanti malam ya, " jawab Gilang.

Gilang pun langsung segera pulang meninggalkan rumah Andin. Dan tak lama setelah Gulang pulang, Andin pun segera tidur siang.

Sama halnya dengan Gilang. Sesampainya di rumah, Gilang pun juga segera istirahat.

👑👑👑👑👑

Waktu malam pun tiba, Gilang pergi ke rumah Andin untuk belajar bersama.

"Assalamualaikum Andin...," ucap Gilang saat sampai di rumah Andin.

"Walaikumsalam..., " jawab Andin.

Andin membuka pintu rumahnya.

"Masuk Lang, " ucap Andin sambil menutup pintu setelah Gilang masuk.

"Ndin aku sudah siap untuk belajar," ucap Gilang sambil tersenyum melihat Andin.

Andin pun ikut tersenyum pada Gilang.

"Aku ambil buku dulu ya Lang," ucap Andin.

"Iya Ndin, aku tunggu kok," jawab Gilang.

Andin pun masuk kamar untuk mengambil bukunya. Setelah selesai mengambil buku, Andin pun belajar bersama Gilang.

"Aku sudah siap," ucap Andin.

Ibu datang menemui mereka dan menyapa Gilang.

"Lho ada nak Gilang, sudah lama datang Lang?," ucap ibu.

"Iya bu, sudah lima belas menit yang lalu bu," sahut Gilang.

"Kalau begitu silakan belajar ya nak. Ibu buatkan teh hangat ya biar kalian lebih semangat belajarnya," ucap ibu.

"Tidak perlu repot bu," ucap Gilang.

"Ibu gak repot kok, bentar ya ibu buatkan dulu, " ucap ibu.

Ibu pun pergi ke dapur untuk membuatkan teh hangat. Tak lama kemudian ibu datang membawakan teh.

"Diminum ya nak Gilang, ibu tinggal ke dalam dulu. Kalian lanjutkan belajarnya yang pintar," ucap ibu sambil meletakkan teh hangat di atas meja.

"Iya bu terima kasih," jawab Gilang.

Ibu pun masuk ke dalam dan mereka melanjutkan belajarnya.

👑👑👑👑👑

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Ndin aku pulang dulu ya soalnya sudah jam sembilan malam. Besok pagi kita berangkat ke sekolah sama-sama lagi ya," ucap Gilang.

"Iya Lang," jawab Andin.

Gilang pun pamit dan segera pulang ke rumahnya.

👑👑👑👑👑

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!