Ricky seorang Leader dari Geng Punk sekaligus bos dari seluruh anggota mafia di dunia yg saat ini duduk di bangku kuliah. Dia jarang masuk namun pihak kampus tidak perah memberinya hukuman atau sanki padanya. Selain dia adalah anak dari pemilik kampus dia juga dikenal sebagai devil jalanan yang tak kenal ampun dan juga ketua Geng yang sangat sadis sekali dalam mengahadapi para musuh nya. Mereka yang tergabung dalam Geng tersebut sebenar nya bukan asli orang Jepang hanya Ricky dan Arok saja yang miliki darah keturunan orang Jepang dan yang lain nya tidak
"Rick jadi balapan gak nanti malam?" tanya Ipank
dia adalah salah satu anggota geng punk. Rendy Pangarep Pratama Salah satu sahabat Ricky juga
dia tidak menjawab pertanyaan tersebut dan hanya senyuman yang tersungging di bibirnya. Jika ada yang melihat senyuman itu pasti mereka akan takut padanya.
jam menunjukkan pukul 12 malam di Tokyo Jepang. banyak sekali pemuda yang datang dan beberapa wanita yang ingin melihat kehebatan serta ketampanan sang leader.
"kita berangkat".ucap Ricky
"lo pakai mobil yang mana rick?".Tanya arok
dialah Arya Demian Arkasa. Sepupu dari ricky yang memiliki sikap sedingin es.
"mobil hitam yang baru gue modif tadi".jawab ricky
beberapa saat kemudian dua teman lainnya datang mereka adalah Kenji Kaisar Sebastian dan juga Reynald Immanuel Ryshaka.
"jadi berangkat sekarang?".tanya Ken dan ditanggapi dengan anggukan oleh Ricky.
mobil mereka melaju dengan cepat dan menerobos jalanan yang ramai di tokyo dengan sangat enak nya dan tidak perduli dengan kendaraan lain nya yang juga melintasi jalanan tersebut
mereka sampai ditempat area balapan dan semua mata tertuju padanya menunjukkan kekagumannya akan sosok kelima laki-laki tersebut.
balapan pun segera dimulai dan Ricky berhadapan dengan rivalnya yaitu Maxime Alexandro seorang pengusaha yang terbilang juga cukup sukses namun dia juga terlibat dalam perdagangan ilegal
"lo pasti akan kalah malam ini". kata max dengan sombong nya
"buktikan saja". Kata Ricky menjawab perkataan Max tadi disertai dengan senyuman penuh arti
balapan di mulai dan terlihat mereka berdua bersaing sangat ketat dan terjadi berbagai macam adegan yang sangat ekstrim seperti balapan pada umum nya. Adu saling kejar dan saling susul terjadi di antara kedua nya dan dengan keahlian yang Ricky miliki dia bisa membuat lawan nya kerepotan dan bahkan bisa juga celaka di buat nya
"shit". kata Max yang hampir menabrak tiang dijalan akibat ulah dari Ricky yang memotong jalan dia tadi secara mendadak dan juga sangat cepat
Ricky tersenyum tipis melihat hal tersebut dan dia semakin melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan Max yang jauh tertinggal karena insiden tadi.
Terlihat mobil Ricky Sudah mendekati garis finish dan para sahabat nya bersorak atas keberhasilan nya itu. Setelah Ricky sampai baru beberapa menit kemudian Max juga Samapi di tempat tersebut dan dia terlihat sangat kesal sekali. Ricky pun menghampiri nya sambil tersenyum penuh kemenangan
"Lo kalah dan Lo harus tepati janji Lo untuk menyerahkan perusahaan Lo ke gue besok." kata Ricky dengan seulas senyuman tipis di bibirnya.
dengan wajah kesalnya Max harus memenuhi perjanjian taruhan tersebut dan dia juga tidak akan mungkin bisa melawan Ricky jika tidak mau memberikan nya.
memang sudah diakui di seluruh penjuru tempat dan tidak bisa diragukan lagi keahlian Ricky dalam balapan. namun meskipun demikian masih banyak juga yang menantang dia untuk balapan dan hasil nya pasti kekalahan yang mereka terima
"kita kembali ke markas". Kata Ricky
dan mendapat jawaban serentak dari sahabatnya dengan anggukan kepala saja. Mobil mereka kembali melaju membelah jalanan yang sangat sunyi itu dan Ricky dengan Santai nya memacu mobil nya itu karena dia memang tidak sedang terburu-buru.
Sampai di markas Ricky terdengar suara ponsel berbunyi dan ternyata itu ada milik Ricky segera dia mengangkat nya karena dia tahu siapa yang sudah berani menelfon nya malam-malam begini
Stella Cyntia Anggara wanita cantik yang baik hati dan juga lembut anak kedua dari keluarga Anggara. Dia adalah kekasih sang leader. Meskipun Stella menjadi kekasih nya tapi dia juga sangat susah untuk mengendalikan Rick. Dan sebenar nya hubungan Stella dan Ricky tidak di setujui oleh Arok sang sepupu karena dia tahu maksud dan tujuan Stella apa untuk menjadi kekasih Ricky dan Arok juga merasa Stella tidak tulus dalam mencintai sepupu nya itu
"Sayang kenapa baru diangkat telfonnya?". Tanya Stella dengan nada manja nya
"tadi ada kerjaan yang harus segera diselesaikan hari ini juga". Jawab Ricky dengan santai nya dan para sahabat nya hanya mendengar kan saja tanpa ingin berkomentar sedikit pun
"bohong banget si kamu pasti tadi kamu ikut balapan liar lagi aku gak suka tau kamu ikut balapan bahaya dan terjadi sesuatu pada kamu gimana coba".kata stella dengan nada menggemaskan menurut Ricky namun itu tidak bisa membuat dia begitu saja mau menuruti apa kata kekasih nya itu karena Ricky memang tidak suka diatur walaupun itu adalah kekasih nya sendiri
"Iya tapi aku gak kenapa-kenapa lo sayang lagian balapan adalah hobi aku dan aku janji akan selalu jaga diri aku dan selalu waspada".jawab Ricky dengan enteng nya
"selalu saja begitu dan gak mau mengerti aku."batin Stella
"kamu kenapa jam segini belum tidur juga?" tanya Ricky
"aku tadi dapat kabar dari kak Hans ada balapan dan katanya kamu juga ikutan jadi aku khawatir". Kesal stella
ricky selalu suka jika stella kekasihnya bersikap manja padanya karena menurutnya ekspresi kekasihnya akan terlihat lucu dan sangat menggemaskan dan juga ke khawatiran nya pada Ricky menurut nya sebenar nya berlebihan karena Ricky dari dulu memang suka balapan dan dia selalu tertantang dengan hal yang berbau ekstrim menurut banyak orang.
"ya sudah kan aku baik-baik saja sayang sekarang kamu tidur dan besok aku akan mengajak kamu jalan-jalan."kata Ricky
Dia mengatakan hal itu agar kekasih nya menyudahi panggilan telepon nya
"ya sudah dan kamu juga istirahat ya sayang I Love You". kata Stella
"Love You to ". Jawab Ricky dan langsung menutup sambungan telfon nya.
Sebenar nya Ricky juga tahu apa maksud dari Stella yang menjadi kekasih nya. Dia sudah dapat menduga akan hal itu namun dia ingin mengikuti permainan yang di buat oleh Hans untuk nya
"kenapa? Stella marah sama lo?". tanya arok dengan nada yang datar dan Ricky memang tahu jika Arok tidak suka dengan hubungan mereka berdua tapi dia membiarkan hal itu
"Biasa dia gak suka gue balapan dan gue besok ada acara sama stella jadi semua urusan kalian handel dulu". Kata Ricky dan langsung mendapat jawaban anggukan dari sahabatnya.
pagi pun tiba dan Stella sudah bersiap untuk pergi menemui kekasihnya itu dia sudah berdandan selama satu jam agar bisa tampil sempurna di Depan pacar nya nanti namun sebelum dia pergi dengan Ricky Sang kakak menelfon nya dan menyuruh dia segera pergi ke luar negeri dengan alasan yang sangat tidak masuk akal namun Stella mau menuruti nya dan dia juga tidak memberitahu Ricky serta dia mematikan ponsel nya juga agar tidak bisa di hubungi oleh nya. Itu semua adalah perintah dari sang kakak Hans
Tidak lama juga akhirnya Ricky sampai di rumah Stella dan dia langsung bergegas mengetuk pintu rumah kekasih nya itu
tok tok tok
ceklek pintu terbuka
"mbok Stella nya ada?". Tanya Ricky pada salah satu asisten rumah tangga dikediaman Anggara
"ma'af den non Stella nya satu jam yang lalu pergi ke bandara"jawab pembantu nya dengan suara agak gemetaran melihat sosok yang ada didepannya dengan raut wajah yang tidak bisa ditebak oleh nya dan dia tahu juga bagaimana reputasi Ricky yang begitu sadis itu.
ricky menelfon Stella berkali-kali namun hp sang kekasih tidak aktif. dia kemudian melajukan mobil nya menuju bandara
"stella dimana kamu". kata Ricky sambil melajukan mobil nya menuju bandara untuk mencari di mana keberadaan kekasih nya itu
sesampai nya di bandara Ricky langsung berlarian mengelilingi tempat tersebut untuk mencari kekasih nya dia terlihat berlari ke sana kemari sambil menyebut nama kekasih nya dan hal itu sukses membuat seluruh orang di bandara memperhatikan nya setelah tahu siapa yang berlari sambil berteriak adalah leader yang sangat di takuti mereka pun langsung mengalihkan pandangan nya dengan rasa takut mereka.
Ricky bertanya kepada petugas di sana dengan menunjukkan foto Stella sang kekasih nya itu di apa dia tadi melakukan penerbangan di sini
"apa kalian ada yang melihat wanita ini?". tanya Ricky dengan sorot mata yang tajam dan penuh intimidasi membuat sang petugas itu ketakutan karena mereka tau siapa yang sedang bertanya dan seberapa besar kekuasaan nya di seluruh penjuru dunia ini dan juga mereka enggan sekali untuk berurusan dengan nya. Pertemuan mereka di bandara itu merupakan kesialan bagi mereka dan pasti mereka akan menyesali nya seumur hidup itupun kalau mereka masih bisa hidup setelah bertemu dengan nya.
"ma'af bos kami tidak melihat gadis ini". jawab salah satu dari petugas bandara dengan nada suara takut dan kepala menunduk karena tidak sanggup memandang atau pun menatap sang leader yang ada di hadapan nya itu.
Ricky langsung memukul petugas yang menjawab pertanyaan nya dengan sangat keras dan kencang sehingga satu pukulan tersebut bisa membuat sang petugas jatuh tersungkur dan pingsang.
"sialan kalian. apa yang kalian lakukan dari tadi hah? kenapa kalian bisa tidak melihat gadis ini" . kata Ricky dengan emosi yang memuncak lalu menghajar semua petugas yang ada di sana tanpa memperdulikan tempat
"Ma'af kan kami bos tempat ini terlalu ramai jadi kami tidak bisa mengingat satu persatu di antara mereka". Jawab petugas di sana dan Ricky pun tidak perduli dengan jawaban mereka dia tetap memukul mereka dengan sadis nya
tidak ada yang berani menghentikan sosok yang sedang mengamuk di bandara itu karena mereka tahu jika sang devil marah dan ada yang menghentikan nya maka mereka akan mendapat hadiah yang takkan pernah dilupakan dan akan menyesal seumur hidup.
diarea sekitar bandara terdapat beberapa anak buah Arok salah satu anggota geng punk. mereka melihat sang leader mengamuk di bandara dan merusak berbagai macam benda dan fasilitas di sana. mereka langsung menghubungi Arok untuk memberitahu hal tersebut dan juga berharap dia bisa mengehentikan nya
tut tut tut telfon tersambung ke Arok sang bos mereka
"halo bos. ma'af saya mengganggu tapi ada hal penting yang harus saya sampaikan". kata Arta salah satu anak buah Arok yang bertugas mengawasi diarea sekitar bandara.
"ada apa? kenapa dia bisa sampai mengamuk di sana? apa ada yang berani mencari masalah dengan nya? ". Tanya Arok yang terkejut juga dengan hal tersebut
" Saya tidak tahu apa sebenar nya yang terjadi tapi saat ini leader sedang mengamuk di bandara serta dia menghancurkan semua fasilitas yang ada di bandara serta menghajar para petugas disini bos". lapor sang anak buah kepada Arok sang bosnya.
"shit ada apa lagi dengan dia". gumam Arok yang langsung menutup telfon dari anak buahnya.
"ada apa? kenapa muka Lo tegang banget kayak habis lihat setan?". tanya Ken yang sukses membuat anggota lain nya tertawa
"Ricky lagi mode on. dia mengamuk dan menghancurkan semua yang ada di bandara serta menghajar orang di sana".jawab Arok dengan ekspresi muka datarnya dan dia langsung berlari menuju mobil nya dan bergegas menuju bandara untuk menghentikan kegilaan dari sahabat sekaligus leader nya itu
dan ketiga sahabat sekaligus anggota dari geng punk tersebut kaget serta takut dan bingung ketika mendapatkan informasi seperti itu karena jika sang leader sudah marah ditempat umum yang banyak orang tentu itu ada hal besar yang mungkin saja dia sembunyikan dari mereka dan pasti ada rencana tersembunyi dibalik itu semua
"kenapa dengan Ricky?apa ada hubungan nya dengan Stella kekasih nya itu?". Tanya Rere tapi tidak mendapatkan jawaban dari anggota lainnya.
Arok bingung kenapa Ricky sampai bisa mengamuk ditempat umum padahal dia kemarin bilang mau pergi jalan bersama dengan kekasihnya itu.
"apa terjadi sesuatu dengan hubungan mereka?kenapa bisa?padahal kemarin dia bilang mau pergi dengan Stella?". batin Arok dalam hatinya.
"kita ke bandara sekarang juga". kata Arok lalu masuk kedalam mobil nya dan Langsung menancap gas nya
mobil mereka melaju dengan kecepatan di atas rata-rata serta tidak memperdulikan keadaan jalanan yang banyak sekali pengendara lain nya yang dibuat terkejut dengan aksi kebut-kebutan mereka dijalan raya.
sementara itu di bandara Ricky masih mengamuk dan menghajar setiap orang yang ditemuinya.
"sialan. kemana pergi nya dia? jadi dia benar melakukan hal ini Bernai sekali kalian bermain dengan ku. Baik jika itu ke ingin kalian maka akan aku turuti dan kita lanjutkan permainan ini. ini baru awal permulaan saja Hans". Kata Ricky sambil menghajar semua orang baik itu tua atau pun muda dan juga laki-laki ataupun perempuan dia tidak perduli dia terus menghajar hingga banyak yang terluka parah dan ada beberapa korban yang meninggal dunia.
"Bos kami mohon maaf dan tolong jangan melakukan hal ini di sini". Kata salah satu petugas memberanikan diri
"Gue gak akan berhenti". Kata Ricky
Dia tahu jika ada mata-mata dari Hans yang masih mengawasi nya jadi dia berakting seperti sekarang namun akting yang dia lakukan adalah sungguhan karena korban yang berjatuhan sangat nyata terlihat bukan seperti yang di pikiran orang ketika sedang akting saja.
"Tapi bos kami juga tidak bersalah atas hal ini dan wanita tadi kami benar-benar lupa dan mungkin saja tidak melihat nya". Kata petugas tadi masih berusaha menghentikan Ricky walaupun dia tahu dengan konsekuensi yang akan dia dapat kan namun dia akan tetap melakukan nya agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat kejadian ini
"Lebih baik Lo menyingkir dari sini dan jangan mengganggu kesenangan gue". Kata Ricky namun tidak di hiraukan oleh petugas tadi dan hasil nya dia mendapat kan pukulan yang cukup keras dari Ricky beberapa kali. Ricky memang tidak suka jika ada yang mengusik dia yang sedang melakukan kegiatan yang menurut nya menyenangkan seperti menghabisi nyawa orang dan juga menganiaya nya
"berhenti dan jangan coba untuk bergerak". Teriak seseorang dari kejauhan yang mencoba untuk mengehentikan aksi dari Ricky sementara anak buah Arok tidak ada yang mendekat karena dia juga tidak mau menjadi sasaran amukan sang bos besar nya itu
"Berhenti".teriak seseorang dari kejauhan.
Dia adalah Bram salah satu anggota dari kepolisian yang kebetulan ada di bandara tersebut untuk menjemput adiknya yang baru tiba dari luar negri.
"Berhenti jika tidak kau akan ku jebloskan kedalam penjara". perintah Bram sambil berlari menuju tempat dimana ada orang yang sedang berkelahi dia tidak tahu jika yang sedang ia hentikan adalah sosok yang sangat menakutkan dan hampir semua orang tidak ingin berurusan dengan nya.
seketika Ricky langsung berhenti dan menoleh ke sumber suara yang menghentikan nya tadi. dia tersenyum sambil menatap tajam kepada Bram karena dengan berani menghentikan nya.
"berani sekali kau menghentikan ku". gumam Ricky sambil tersenyum penuh arti dengan berjalan sambil menuju kearah Bram yang juga sedang berjalan juga. Bram tidak tahu bahaya apa yang akan terjadi setelah dengan berani nya dia mengusik sang leader penguasa jalanan itu.
Deg. seketika langkah kaki Bram terhenti ketika dia menatap laki-laki yang berjalan menghampiri nya itu keringat dingin mulai memenuhi wajah tampan pria itu dan tubuh nya pun bergetar seketika melihat orang yang dihadapan nya berjalan menghampiri nya dengan kilatan amarah yang terlihat jelas di matanya.
"B*****t. berani sekali kau menghentikan ku." teriak Ricky sambil menghampiri Bram dengan tangan sudah mengepal dan bersiap untuk melayangkan pukulan nya.
Bugh
satu pukulan mendarat dengan sempurna di wajah pria tersebut dengan sangat keras nya hingga membuat nya jatuh tersungkur kelantai dan kondisi bibir yang mengeluarkan darah segar.
seketika Ricky langsung menghampiri nya dan mengangkat kerah baju Bram hingga dia merasa tercekik.
"kau pikir kau siapa bisa menghentikan kesenanganku hah. dasar bodoh" maki Ricky dengan suara kerang dan lantang membuat semua orang di bandara merasakan aura membunuh yang kuat dan mereka semua ketakutan. Tidak ada yang berani melangkahkan kaki mereka karena mereka takut jika akan menjadi target kemarahan sang devil.
karena siapapun yang mengusiknya maka dia tidak akan bisa lolos dari kejaran sang devil seumur hidupnya.
"ma'af kan saya bos. A a aku tidak tau kalau itu anda yang sedang berkelahi disini. jika saya tahu saya tidak akan menghentikannya." jawab Bram dengan terbata-bata serta keringat dingin yang bercucuran di muka nya.
"Ok. karena aku sedang baik hati aku akan mengampuni mu". kata Ricky sambil tersenyum tipis dengan sorot mata tetap tajam dan siap memangsa orang dihadapannya itu.
Bram akhirnya bisa sedikit tersenyum lega mendengar perkataan sang leader tersebut. dia bangkit dari tempatnya terjatuh kemudian berdiri dan hendak melangkahkan kakinya. akan tetapi ad yang menghentikan langkah kakinya dengan menarik baju Bram dari belakang.
"aku hanya bilang mengampuni mu dan itu bukan berarti aku mengampuni mu polisi b***h". ucap Ricky yang sukses membuat Bram kembali dua kali lipat merasa ketakutan. dia hanya bisa ber do'a agar ada yang menyelamatkannya dari amukan sang leader gila ini.
sementara di jalanan menuju bandara empat mobil yang melaju dengan kencang dan selalu menerobos lampu merah disepanjang jalanan itu agar segera sampai ketempat tujuannya.
"kita harus segera sampai di bandara secepat mungkin". kata Ipank dalam sambungan teleponnya kepada semua sahabatnya.
"iya kita harus segera menghentikan pria gila itu jika tidak maka akan banyak korban yang berjatuhan di sana." jawab Ken dengan nada suara yang tegas.
sampainya di bandara mereka memarkirkan mobilnya disembarang tempat dan keluar dari mobil.
Arok bertanya kepada salah satu anak buahnya dimana titik tempat sang leader berkelahi. dan mereka semua ke sana dengan berlari.
"Rick hentikan. kau bisa membunuh nya." teriak Arok dari kejauhan. dia berlari menghampiri Ricky yang sedang membabi buta menghajar seseorang di sana.
Ricky tak menghiraukan teriakan tersebut karena dia tahu suara siapa yang sedang menghentikan kesenangan nya itu. bahkan jika orang tua nya sekalipun yang menghentikan nya dia juga tidak akan perduli.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!